• Tidak ada hasil yang ditemukan

4. Jajaran Dinas Kesehatan Kota Tangsel. : WIB : Aula Farmasi Kota Tangerang Selatan Jl. Cendeki, BSD Sektor XI, Tangerang Selatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "4. Jajaran Dinas Kesehatan Kota Tangsel. : WIB : Aula Farmasi Kota Tangerang Selatan Jl. Cendeki, BSD Sektor XI, Tangerang Selatan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

RESES ANGGOTA DPR RI MASA SIDANG III TAHUN 2015 – 2016

25 April s.d 13 Mei 2015

Dr. M. ALI TAHER PARASONG, SH, M.Hum A - 495

---Instansi/ Badan : Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

Daerah Pemilihan : Banten III

Pembicara : 1. drg. Hj. Chairati, M. Kes

Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Tangsel 2. dr. Tulus Muladiyono

Kabid. P2PL 3. dr. Toni Kusdianto

Kabid. Pelayanan Kesehatan

4. Jajaran Dinas Kesehatan Kota Tangsel

Waktu : Senin, 11 Mei 2015

Pukul : 11.00 – 13.00 WIB

Tempat : Aula Farmasi Kota Tangerang Selatan

Jl. Cendeki, BSD Sektor XI, Tangerang Selatan

I. GAMBARAN UMUM A. LANDASAN HUKUM

 Undang-Undang No. 51 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kota Tangerang Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 188, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4934)

 Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 6 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota Tangerang Selatan (Lembaran Daerah Kota Tangerang Selatan Tahun 2010 Nomor 06, Tambahan Lembaran Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 0610)

(2)

B. Jumlah Penduduk Kota Tangerang Selatan Menurut Jenis Kelamin

C. Jumlah Puskesmas Menurut Kecamatan Tahun 2013

KECAMATAN JUMLAH PUSKESMAS

Setu 3 Serpong 3 Pamulang 3 Ciputat 4 Ciputat Timur 4 Pondok Aren 6 Serpong Utara 2 Total 25*

* 21 diantaranya merupakan Puskesmas Rawat Inap dan 4 Puskesmas lainnya merupakan Puskesmas Rawat Jalan. Kota Tangerang Selatan telah memiliki RSUD dengan tipe C.

II. DIALOG RESES

1. Kota Tangerang Selatan membutuhkan tenaga kesehatan yang dinilai masih sangat kurang. Sumber Daya Manusia tenaga kesehatan di Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan mengalami beberapa masalah diantaranya:

 Pelatihan tenaga kesehatan hanya dilakukan kepada tenaga kesehatan yang berstatus pengawai negeri sipil (PNS). Sementara tenaga kesehatan yang berstatus honorer tidak ada.

 Tenaga Pegawai Tidak Tetap (PTT) di Dinas Kesehatan Kota Tangerang sebanyak 27 orang. Honor tenaga PTT nasional di

(3)

bawah UMR Rp. 1,5 jt. Sementara UMR Kota Tangerang Selatan tahun 2015 sebesar Rp. 2,4 jt.

2. BPJS Kesehatan:

 Sosialisasi tentang BPJS Kesehatan kepada masyarakat sudah cukup bagus, namun tidak diimbangi dengan jumlah peminat atau peserta yang akan ditargetkan.

 Dari 27 Rumah Sakit yang ada di Kota Tangerang Selatan, baru 10 Rumah Sakit swasta yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan untuk melayani pasien peserta BPJS Kesehatan.

3. Pelayanan Puskesmas Tangerang Selatan:

 Secara operasional, 21 Puskesmas di Kota Tangerang Selatan sudah dapat dikatakan sebagai RS Pratama.

 Sampai dengan akhir 2015 ditargetkan Kota Tangerang Selatan sudah memiliki 32 Puskesmas.

 Untuk 25 Puskesmas yang ada sudah memiliki satu unit mobil ambulance.

 Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, Dinas Kesehatan merencanakan akan membangun gedung dua dan gedung 3 RSUD Tangerang Selatan. Dengan dioperasikannya dua gedung baru nantinya RSUD Tangerang Selatan sudah ada 300 bad.

III. ASPIRASI

1. Kota Tangerang Selatan dan Provinsi Banten membutuhkan Rumah Sakit yang khusus menangani pasien ketergantungan Narkoba atau obat-obat terlarang.

2. Centers for Disease Control (CDC) diperlukan untuk melindungi wabah penyakit epidemic. Karena Kota Tangerang Selatan merupakan resevoar penyakit endemic.

Tangerang, 11 Mei 2015

Dr. M. Ali Taher, SH., M.Hum A - 495

(4)

LAPORAN

RESES ANGGOTA DPR RI MASA SIDANG III TAHUN 2015 – 2016

25 April s.d 13 Mei 2015

Dr. M. ALI TAHER PARASONG, SH, M.Hum A - 495

---Instansi/ Badan : Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga

Kerja Indonesia (BP3TKI) Serang-Banten Daerah Pemilihan : Banten III

Pembicara : 1. Bambang Herawan Kepala BP3TKI Serang 2. Rifky Ardiansyah

Kasubdit Kerjasama BNP2TKI

3. Toni, BLK Mitra Harta Insani Kota Tangerang

Waktu : Selasa, 12 Mei 2015

Pukul : 10.00 – 12.00 WIB

Tempat : Aula BLK Mitra Harta Insani

Jl. Prabu Kian Santang, Sangiang, Kota Tangerang

I. GAMBARAN UMUM

A. LANDASAN HUKUM

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonsia di Luar Negeri. 2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2006 tentang

Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia.

3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor: PER-14/MEN/X/2010 tentang Pelaksanaan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri.

4. Peraturan kepala BNP2TKI Nomor: PER-47/KA/XII/2008 tentang Tugas, Fungsi dan Uraian Tugas BP3TKI dan P4KTI

(5)

II. DIALOG RESES

1. Balai Latihan Kerja (BLK) yang dikelola oleh Mitra Harta Insani bekerja sama dengan BP3TKI Serang, Banten merupakan persiapan untuk memberikan kemampuan dan keahlian kepada para calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI). 2. BLK Mitra Harta Insani merupakan salah satu perusahaan pengirim TKI untuk

negara-negara di Asia dan Pasifik.

3. BLK yang dikelola oleh PJTKI harus memenuhi standar yang telah diatur dalam perundangan-undang serta peraturan Kementerian Tenaga Kerja dan BNP2TKI.

4. Para calon TKI dikirim ke negara-negara tujuan, mereka juga harus dibekali kemampuan bahasa serta pengetahuan tentang aturan hukum, adat-istiadat negara, dan Kedutaan Besar Indonesia di negara tujuan pengiriman TKI. 5. Para calon TKI juga harus mengetahui hak dan kewajiban mereka di PJTKI

serta mengetahui perlindungan hukum yang akan didapatkan bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

III. ASPIRASI

1. Pemerintah melalui Kementerian Tenaga Kerja, BNP2TKI dan BP3TKI serta BLK yang mengirim TKI harus memberikan perlindungan yang maksimal kepada para TKI bila terjerat masalah hukum.

Tangerang, 12 Mei 2015

Dr. M. Ali Taher, SH., M.Hum A - 495

(6)

LAPORAN

RESES ANGGOTA DPR RI MASA SIDANG III TAHUN 2015 – 2016

25 April s.d 13 Mei 2015

Dr. M. ALI TAHER PARASONG, SH, M.Hum A - 495

---Instansi/ Badan : BPOM di Serang, Banten

Daerah Pemilihan : Banten III

Pembicara : 1. Mohamad Kashuri, S.Si., Apt., M.Farm Kepala BPOM di Serang

2. Faizal Mustofa, S.Si., Apt

Kasie. Pengujian Pangan, Bahan Berbahaya dan Mikrobiologi.

3. Dra. Retni Sembiring, Apt.

Kasie. Pengujian TERANOKOKO

(Terapetik, NAPZA, Obat Tradisional, Kosmetik, Produk Komplimen)

4. Lintang Purbajaya, S.Farm., Apt.

Kasie. Pemeriksaan, Penyidikan, Sertifikasi dan Layanan Informasi Konsumen)

5. Akhmad Kurnia, ST. Kasubag Tata Usaha

Waktu : Rabu, 13 Mei 2015

Pukul : 09.00 – 12.00 WIB

Tempat : Ruang Rapat BPOM di Serang

Jl. Syekh Nawawi Al-Bantani-Kota Serang

I. GAMBARAN UMUM

1. LANDASAN HUKUM

a. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan b. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan

c. Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005 Tentang Perubahan Keenam Atas Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tersebut,

(7)

bahwa dalam melaksanakan tugasnya Badan POM dikoordinasikan oleh Menteri Kesehatan.

d. Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001 Tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I LPND.

e. Kepala Badan POM Nomor HK.00.05.21.4232 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 05018/SK/KBPOM Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan. Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sebagaimanana tersebut di atas, dilakukan oleh unit-unit Badan Pengawas Obat dan Makanan di pusat, maupun oleh Balai Besar/ Balai POM yang ada di seluruh Indonesia.

II. GAMBARAN UMUM WILAYAH BANTEN

1. Luas wilayah Provinsi Banten : 9.662,92 km2 2. Jumlah penduduk : 11. 452.491 jiwa 3. Cakupan wilayah kerja BPOM di Serang : 8 Kabupaten dan Kota

KEADAAN UMUM BALAI POM DI SERANG

No. Kota dan Kabupaten Luas Wilayah Jumlah Penduduk

1. Kota Serang 266,71 km2 618.802 jiwa

2. Kota Cilegon 175,50 km2 398.304 jiwa

3. Kota Tangerang 153,93 km2 1.952.396 jiwa

4. Kota Tangerang Selatan 147,19 km2 1.443.403 jiwa

5. Kabupaten Serang 1734,28 km2 1.450.894 jiwa

6. Kabupaten Tangerang 1011,86 km2 3.157.780 jiwa

7. Kabupaten Lebak 3426,56 km2 1.247.906 jiwa

8. Kabupaten Pandeglang 2746,89 km2 1.183.006 jiwa

(8)

PROFIL SEBARAN PENGAWAI DAN PENYIDIK BALAI POM DI SERANG

No. Jabatan/ tugas Jumlah

1. Kepala 1 orang

2. Seksi Pengujian Pangan, Bahan Berbahaya dan Mikrobiologi

12 orang 3. Seksi Pengujian Terapetik,

NAPZA, Obat Tradisional,

Kosmetik, dan Produk Komplimen

13 orang

4. SeksiPemeriksaan-Penyidikan, Sertifikasi, dan Layanan Informasi Konsumen

19 orang

5. Sub Bagian Tata Usaha 12 orang

TOTAL 57 orang

Sumber: Balai POM Serang

III. DIALOG RESES

1. Aset tanah Balai Pom di Serang-Banten seluas 10.200 m2 di Jl. Syekh Nawawi Al Bantani, Kel. Banjar Sari, Kec. Cipocok Jaya, Kota Serang, status tanahnya merupakan hak pinjam pakai dari Pemprov Banten Cq. Dinas Kesehatan.

2. Pengembangan organisasi Balai POM di Serang dengan cakupan wilayah yang cukup luas serta produk obat dan makanan yang semakin beragam diawasi dipandang perlu penambahan SDM untuk memperkuat Balai POM dalam rangka fungsi pengawasan dan pelanggaran-pelanggaran.

3. Perlunya Undang-Undang di bidang Pengawasan Obat dan Makanan sebagai payung hukum untuk memperkuat fungsi pengawasan obat dan makanan di seluruh wilayah Indonesia.

4. Perijinan terkait Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) di daerah (terkait pemberian ijin usaha industri), tidak sesuai dengan kebijakan Badan POM RI dalam rangka upgrading IRTP menjadi MD.

IV. ASPIRASI

1. Mendesak segera direalisasikan Undang-Undang Pengawasan Obat dan Makanan.

2. Kejelasan status yang ditempati oleh Balai POM di Serang.

3. Organisasi Balai POM di Serang ditingkatkan statusnya menjadi Balai Besar (Eselon II)

(9)

4. Perlu adanya tata hubungan kerja yang jelas antara Balai POM di Serang dengan pemerinrah daerah melalui program pengawasan obat dan makanan menjadi indikator program pembangunan provinsi Banten.

5. Meningkatkan kesejahteraan pegawai melalui peningkatan tunjangan kerja.

Serang, 13 Mei 2015

Dr. M. Ali Taher, SH., M.Hum A - 495

(10)

FOTO KEGIATAN RESES DPR RI MASA SIDANG II TAHUN 2014-2015

25 April s.d 13 Mei 2015 Dr. M. ALI TAHER, SH., M.Hum

A – 495

Anggota DPR RI Dr. M. Ali Taher, SH., M.Hum berdialog dengan Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan dalam kegiatan Reses III DPR RI, Senin Mei 2015 di Aula Farmasi, BSD-Serpong. Dalam kesempatan itu, drg. Hj. Chairati, M. Kes Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Tangsel memaparkan program kerja yang dijalankan oleh Dinas Kesehatan.

Anggota DPR RI Dr. M. Ali Taher, SH., M.Hum berdialog dengan Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan dalam kegiatan Reses III DPR RI, Senin Mei 2015 di Aula Farmasi, BSD-Serpong. Dalam kesempatan itu, drg. Hj. Chairati, M. Kes Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Tangsel memaparkan program kerja yang dijalankan oleh Dinas Kesehatan.

(11)

FOTO KEGIATAN RESES DPR RI MASA SIDANG II TAHUN 2014-2015

25 April s.d 13 Mei 2015 Dr. M. ALI TAHER, SH., M.Hum

A – 495

Anggota DPR RI, Dr. M. Ali Taher, SH., M.Hum diterima Kepala BP3TKI Serang dan perwakilan BNP2TKI dalam kesempatan Reses DPR RI dalam acara Edukasi Keuangan bagi para TKI di BLK Mitra Harta Insani Kota Tangerang, Selasa 12 Mei 2015. Para TKI tersebut akan bekerja di negara-negara Asia Pasifik.

Anggota DPR RI, Dr. M. Ali Taher, SH., M.Hum dalam kesempatan Reses DPR RI membuka acara Edukasi Keuangan bagi para TKI di BLK Mitra Harta Insani Kota Tangerang, Selasa 12 Mei 2015. Para TKI tersebut akan bekerja di negara-negara Asia Pasifik.

(12)

FOTO KEGIATAN RESES DPR RI MASA SIDANG II TAHUN 2014-2015

25 April s.d 13 Mei 2015 Dr. M. ALI TAHER, SH., M.Hum

A – 495

Anggota DPR RI, Dr. M. Ali Taher, SH., M.Hum dalam kesempatan Reses DPR RI berdialog dengan Kepala Balai POM di Serang, Banten Mohamad Kashuri, S.Si., Apt., M.Farm dan jajaran, Rabu 13 Mei 2015.

Anggota DPR RI, Dr. M. Ali Taher, SH., M.Hum dalam kesempatan Reses DPR RI menerima cinderamata dari Kepala Balai POM di Serang, Banten Mohamad Kashuri, S.Si., Apt., M.Farm dan jajaran, Rabu 13 Mei 2015.

Gambar

FOTO KEGIATAN RESES DPR RI MASA SIDANG II TAHUN 2014-2015
FOTO KEGIATAN RESES DPR RI MASA SIDANG II TAHUN 2014-2015
FOTO KEGIATAN RESES DPR RI MASA SIDANG II TAHUN 2014-2015

Referensi

Dokumen terkait

Di Indonesia Undang- Undang Pengesahan Perjanjian Paris yang merupakan ratifikasi Perjanjian Paris dalam penjelasannya menyatakan kontribusi yang ditetapkan

(3) Ketentuan mengenai pengesahan pendapatan yang bersumber dari Hibah Langsung dalam bentuk uang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengacu pada Peraturan

korelasi antar variabel terikat tersebut tinggi atau rendah. Karena, jika korelasi antar variabel terikat tinggi maka variabel terikat tidak dapat dipisahkan, sedangkan

Post-market control dilakukan Badan POM pada saat produk pangan beredar di masyarakat, antara lain melalui pemeriksaan sarana produksi pangan, pemeriksaan sarana

Gambar 1 merupakan independent data marts architecture yang digunakan sebagai pondasi dari konsep business intelligence yang akan diterapkan pada divisi marketing BINUS

PURATA KADAR HARGA 2014 (RM) KAWASAN UTARA KAWASAN TENGAH KAWASAN TIMUR KESELURUHAN KETERANGAN KERJA Concrete Channels 30 m 40.29 40.29 ROAD FURNITURES Signage. Supply, deliver

Pada Tabel 1 terlihat bahwa pada akhir penelitian sintasan udang windu yang disuntik dengan WSSV dan ekstrak mangrove tertinggi (100%) pada perlakuan penggunaan

Dokumen Penilaian Risiko yang terdiri dari Daftar Tujuan, Daftar Risiko dan Dokumen Rencana Tindak Pengendalian merupakan kelengkapan dari dokumen Rencana Kerja