• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Pena lt. 4, Jl. Urip Sumoharjo No. 21, Makassar. PT Media Fajar merupakan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IV. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Pena lt. 4, Jl. Urip Sumoharjo No. 21, Makassar. PT Media Fajar merupakan"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

IV. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

A. Pengumpulan Data

1. Gambaran Umum PT Media Fajar

PT Media Fajar merupakan salah satu dari perusahaan yang termasuk Fajar Grup yang khusus menangani Harian Fajar, terletak di Gedung Graha Pena lt. 4, Jl. Urip Sumoharjo No. 21, Makassar. PT Media Fajar merupakan salah satu penerbit koran terbesar di Sulsel yang juga berada di bawah naungan Jawa Pos Grup.

Harian Fajar yang telah terbit sekitar 30 tahun berhasil menjadi surat kabar yang berpengaruh di kawasan Indonesia Timur. Pembaca Harian Fajar tercermin dari hasil survey baik yang dilakukan oleh Litbang Fajar maupun oleh lembaga survey independen di luar Fajar yang menyatakan sekitar 74% masyarakat pembaca Sulsel membaca Harian Fajar. Nielsen, dalam surveynya menempatkan Harian Fajar di urutan 5 koran terbesar di luar Jawa dan urutan 14 koran terbesar di Indonesia. Pembaca Fajar adalah para pelaku ekonomi, para manager, profesional, pedagang, pimpinan instansi pemerintah/BUMN dan swasta, ibu rumah tangga, pegawai/karyawan, TNI/Polri, pensiunan, mahasiswa, dan pelajar.

Sebagai koran umum yang terbit pagi, Harian Fajar memiliki rubrikasi yang sangat beragam seperti Metro Makassar, ekonomi, daerah, nasional, olahraga, hiburan, luar negeri, keluarga, kesehatan, dan opini.

(2)

Harian Fajar beredar di seluruh wilayah Sulawesi Selatan dengan oplah terbesar berada di kota Makassar. Berikut merupakan hasil peredaran Harian Fajar berdasarkan survey terakhir yang dilakukan oleh Litbang Fajar:

Tabel 1.Wilayah Peredaran Harian Fajar Kabupaten Jumlah (%) Makassar 51% Gowa 7 % Takalar 1,8 % Jeneponto 1,5 % Bantaeng 0,7 % Bulukumba 2,2 % Sinjai 1,2 % Selayar 0,9 % Bone 3,1 % Maros 4,9 % Pangkep 1,8 % Barru 1,3 % Sidrap 2,5 % Wajo 1,4 % Soppeng 1,2 % Pinrang 2,8 % Polmas 2,5 % Majene 1,4% Mamuju 1,1 % Enrekang 1,9 % Tana Toraja 2 % Luwu Utara 0,8 % Luar Sulsel 13 %

Total surat kabar 101.000 eksemplar Sumber : Data Sirkulasi PT Media Fajar (2011)

Sistem penjualan Harian Fajar yang diberlakukan bagian sirkulasi PT Media Fajar terbagi atas tiga jenis, koran langganan, eceran cash, dan eceran konsinyasi. Sistem pembayaran ketiga jenis koran tersebut juga berbeda-beda. Koran langganan dibayar tiap bulan, dapat dilakukan sebelum atau setelah penerimaan koran, eceran cash harus dibayar terlebih dahulu

(3)

sebelum pengambilan barang dan tidak ada pengembalian jika barang tidak laku, sedangkan eceran konsinyasi hanya membayar sebanyak koran yang laku terjual dan jika terjadi return dapat dikembalikan ke bagian sirkulasi. Eceran cash biasanya diperuntukkan untuk agen yang tidak dibawahi PT Media Fajar sedangkan eceran konsinyasi hanya berlaku untuk agen yang dibawahi oleh PT Media Fajar seperti biro Fajar Adapun persentase penjualan Harian Fajar eceran untuk wilayah Makassar terdiri dari 67,82 % eceran cash dan 32,18% eceran konsinyasi, dimana 8,72 % dari eceran konsinyasi merupakan penjualan dari biro Antang sehingga Biro Fajar Antang merupakan penjualan eceran konsinyasi terbesar untuk wilayah Makassar.

Biro

Gambar 5. Diagram aliran distribusi untuk Wilayah Makassar Sumber : Data Sirkulasi PT Media Fajar (2011)

Redaksi merupakan salah satu bagian dari PT Media Fajar yang bertanggung jawab terhadap isi dari Harian Fajar. Redaksi mengatur tentang berita apa saja yang akan dimuat di surat kabar, mengatur penempatan iklan, Redaksi Percetakan Sirkulasi

Pengecer Antang Konsumen Kumala Bawakaraeng Daya Mappanyukki Pengecer Pengecer Pengecer Pengecer Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen

(4)

mengatur layout, menentukan banyaknya lembaran untuk satu eksemplar koran, serta bekerjasama dengan para pencari berita dan bagian periklanan.

Setelah menentukan apa saja yang akan dimuat pada surat kabar yang akan terbit esok hari, selanjutnya dilakukan proses percetakan. PT Media Fajar tidak melakukan percetakan sendiri melainkan menggunakan jasa percetakan PT Fajar Grafika yang khusus menangani percetakan Harian Fajar. Masalah mengenai jumlah surat kabar yang dicetak berdasarkan pemesanan yang dilakukan oleh bagian sirkulasi PT Media Fajar. Harian Fajar yang dicetak terdiri atas dua jenis yaitu surat kabar yang dicetak 36 halaman dan 40 halaman. Harian Fajar 40 halaman dicetak untuk hari Senin sampai dengan Jumat, sedangkan Harian Fajar 36 halaman dicetak untuk hari Sabtu dan Minggu.

Harian Fajar yang telah dicetak akan diedarkan hingga akhirnya sampai kepada konsumen yang ditangani oleh bagian sirkulasi. Sirkulasi bertanggung jawab untuk melakukan pemasaran dan promosi Harian Fajar , menentukan lokasi-lokasi mana yang akan dijadikan titik penjualan, melayani periklanan dan pembelian surat kabar, mengkoordinir dan mengumpulkan pesanan surat kabar untuk semua biro yang dibawahi Fajar.

Biro merupakan agen penyalur Harian Fajar yang beroperasi berdasarkan wilayah pemasarannya masing-masing dan dibawahi langsung oleh PT Media Fajar. Biro juga berfungsi mengkoordinir kumpulan agen yang berada di wilayah pemasarannya dan sebagai penghubung bagian sirkulasi dan agen-agen yang tidak dibawahi Fajar. Distribusi untuk wilayah

(5)

Makassar terdiri dari 6 biro, yaitu Biro Antang, Daya, Tinumbu, Bawakaraeng, Kumala, dan Mappanyukki. Masing-masing biro akan melakukan pemesanan surat kabar tiap hari ke bagian sirkulasi Harian Fajar sesuai kebutuhan wilayah pemasarannya.

Selain pemasaran dan iklan, aktivitas promosi juga diperlukan untuk meningkatkan pembaca. Kebijakan perusahaan memiliki beberapa metode promosi antara lain memberikan koran secara gratis dalam jumlah yang telah ditentukan ke tempat-tempat ramai, seperti rumah makan, dokter praktek, dll, melakukan door to door ke rumah-rumah untuk mencari pelanggan, mengikuti kegiatan-kegiatan besar.

2. Prosedur Pemesanan dan Penerimaan Surat Kabar

Pemesanan Harian Fajar yang terbit esok hari dilakukan pada sore hari pukul 16.00-17.00 WITA melalui telepon ke bagian sirkulasi Harian Fajar. Harian Fajar yang sudah dicetak selanjutnya dikirim ke masing-masing biro pada pukul 03.00 dini hari, kemudian tiap biro mendistribusikan Harian Fajar tersebut ke pengecer dan kios-kios koran pada pukul 04.00 dini hari berdasarkan masing-masing lokasi pemasaran.

Harian Fajar memiliki beberapa biro yang tersebar di wilayah Makassar berdasarkan daerah pemasarannya masing-masing yaitu Biro Daya, Mappanyukki, Kumala, Tinumbu, Bawakaraeng dan Antang. Khusus Biro Antang menangani pendistribusian surat kabar untuk wilayah Tello-Toddopuli-Batua- Panakukang dan sekitarnya.

(6)

Gambar 6. Prosedur dan Penerimaan Surat kabar Sumber : Data Primer (2011)

3. Sumber Data a. Data Primer

Adapun data primer yang diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Wawancara dengan pimpinan dan staf bagian sirkulasi Harian Fajar mengenai lokasi pemasaran dan pendistribusian Harian Fajar, sistem penjualan, cara pemesanan yang dilakukan Biro Fajar, jumlah pengecer, dan biaya-biaya yang berkaitan.

2. Wawancara dengan pimpinan dan staf Biro Fajar Antang mengenai prosedur pemesanan Harian Fajar yang dilakukan tiap hari.

3. Wawancara dengan pimpinan dan staf bagian keuangan Harian Fajar mengenai data perusahaan yang ingin digunakan.

4. Pengamatan langsung yang dilakukan pada bagian sirkulasi Harian Fajar dan Biro Fajar Antang.

Graha Pena PT Media

Biro Fajar Antang 16.00-17.00

(7)

b. Data Sekunder

Adapun data sekunder yang diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah yang sedang

diteliti baik cetak maupun elektronik 2. Data-data perusahaan.

4. Data Pemesanan dan Kelebihan Produk

Data ini diperoleh dari data historis perusahaan yang berisikan jumlah pemesanan surat kabar yang dilakukan Biro Fajar Antang ke bagian sirkulasi Harian Fajar setiap harinya dan jumlah surat kabar yang kembali karena tidak laku terjual. Data yang digunakan merupakan data pemesanan dan penjualan produk beberapa bulan terakhir (Agustus 2010-Maret 2011), data dapat dilihat pada lampiran 1.

5. Data Biro, Agen dan Pengecer

Biro Fajar Antang memiliki beberapa pengecer dan tempat-tempat penjualan koran:

a. Kios/lapak

Kios atau lapak merupakan tempat penitipan koran konsinyasi. Biasanya berupa kios, minimarket, bengkel, dll. Lapak di wilayah Biro Antang berjumlah 15 lapak

b. Pengecer lapangan

Pengecer lapangan yaitu orang yang menawarkan koran eceran langsung di lapangan, biasanya di sekitar lampu merah. Biro Antang memiliki 5 orang pengecer lapangan.

(8)

c. Loper

Loper merupakan orang yang mengantarkan koran langganan ke lokasi-lokasi konsumen (rumah atau kantor). Biro Antang memiliki 7 orang loper.

Biro Fajar Antang selain berfungsi sebagai agen yang dibawahi langsung oleh PT Media Fajar juga berfungsi mengkoordinir agen-agen yang berada di wilayah pemasarannya. Terdapat sekitar 14 agen yang berada di wilayah pemasaran Biro Fajar Antang. Masing-masing agen melakukan pemesanan ke bagian sirkulasi Harian Fajar dan untuk memperoleh surat kabarnya dapat diambil di Biro Fajar Antang. Tiap agen memiliki jatah surat kabar berdasarkan jumlah pemesanannya masing-masing yang rinciannya dapat dilihat pada lampiran 9.

6. Data Biaya

Berikut ini merupakan biaya-biaya yang berkaitan: a. Biaya percetakan

Harian Fajar yang berada di bawah naungan PT Media Fajar tidak melakukan percetakan sendiri melainkan bekerjasama dengan PT Fajar Grafika. Bagian redaksi PT Media Fajar bertanggung jawab atas isi dari Harian Fajar sedangkan untuk jasa percetakannya diserahkan ke PT Fajar Grafika. Proses percetakan tersebut menyebabkan timbulnya biaya yang terdiri dari:

1. Harian Fajar 36 lembar = Rp 2.800/eks. 2. Harian Fajar 40 lembar = Rp 3.200/eks.

(9)

b. Biaya transportasi

Wilayah distribusi Harian Fajar tidak hanya berada di wilayah Makassar melainkan juga sampai di luar Makassar. Untuk menunjang proses pendistribusiannya, diperlukan sarana transportasi yang melakukan pengantaran Harian Fajar ke para agen dan biro. PT media Fajar menggunakan jasa PT Fajar Transport yang masih tergabung dalam Fajar Group untuk membantu pendistribusian surat kabar. Penggunaan jasa ini mengakibatkan bagisan sirkulasi Harian Fajar mengeluarkan biaya sebesar Rp 150 untuk setiap eksemplar. Untuk mengangkut surat kabar PT. Media Fajar mempunyai mobil pengangkut surat kabar sebanyak 8 unit yang beroperasi di wilayah Makassar.

c. Biaya pembelian

Biro Fajar Antang yang merupakan kumpulan dari beberapa agen yang akan mendistribusikan surat kabar ke konsumen Untuk memperoleh surat kabar, biro melakukan pemesanan ke bagian sirkulasi Harian Fajar agar dapat memenuhi kebutuhannya. Pemesanan ini menimbulkan biaya antara lain:

1. Harga beli untuk surat kabar langganan : Rp 2.090/eks

2. Harga beli untuk surat kabar eceran konsinyasi : Rp 2.250/eks 3. Harga beli untuk surat kabar eceran cash: Rp 2.150/eks d. Biaya penjualan

Harga jual surat kabar yang diberikan Biro Fajar Antang ke pengecer dan kios terbagi atas dua jenis, yaitu:

(10)

1. Harga jual surat kabar langganan : Rp 70.000/bln 2. Harga jual surat kabar eceran : Rp 2.500/eks

Adapun harga jual pengecer ke konsumen juga terbagi atas dua jenis, yaitu:

1. Harga jual surat kabar langganan : Rp 80.000/bln 2. Harga jual surat kabar eceran : Rp 3.500/eks

Harga jual surat kabar eceran dapat berubah-ubah, tergantung keinginan pengecer. Biasanya pengecer akan menjual dengan harga maksimal di pagi hari untu memaksimalkan keuntungannya sebab sore hari permintaan surat kabar akan menurun.

7. Data Demand Eceran Aktual dan Pemesanan Biro (April dan Mei 2011)

Data demand eceran aktual dan pemesanan Biro Antang selama bulan April dan Mei 2011 digunakan dalam analisa perbandingan return dan biaya.

B. Pengolahan Data

1. Menentukan data permintaan produk

Data perusahaan yang diperoleh menunjukkan jumlah pemesanan surat kabar dan jumlah surat kabar yang kembali karena tidak laku terjual setiap harinya. Data ini dapat digunakan untuk menentukan permintaan surat kabar tiap hari. Data permintaan surat kabar diperoleh dari hasil pengurangan data jumlah pemesanan dengan jumlah return yang terjadi.

(11)

Data permintaan produk selama beberapa bulan terakhir (Agustus 2010 – Maret 2011 dijadikan sebagai data historis untuk memperkirakan permintaan di masa yang akan datang. Data rincian tiap hari dapat dilihat pada lampiran 1.

2. Uji Keseragaman Data

Pengolahan data dilakukan dengan pemilahan dan pengelompokkan data penjualan eceran berdasarkan hari. Hasil pengelompokkan data dapat dilihat pada lampiran 2. Selanjutnya dilakukan penentuan batas-batas kontrol. Pengolahan ini dilakukan agar semua data penjualan eceran berada dalam batas kontrol sehingga data yang berada di luar batas harus dihilangkan. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS untuk meghitung mean dan standar deviasi dari tiap data yang dapat dilihat pada lampiran 3.

Berikut ini merupakan hasil pengujian yang dilakukan pada tiap kelompok data: Hari Senin X = 654, σ = 118 CL = X = 654 UCL = X + 2s = 890 LCL = X – 2s = 418

Berdasarkan persamaan di atas, batas kontrol terletak antara 418-890, sehingga point 35 yang bernilai 950 berada di luar batas kontrol harus dihilangkan untuk memperoleh keseragaman data.

(12)

Berikut ini batas kontrol dari masing –masing data permintaan: Tabel 2. Batas Kontrol dari Masing-Masing Data Permintaan

Hari Batas Kontrol

UCL CL LCL Senin 890 654 418 Selasa 874 656 438 Rabu 951 641 331 Kamis 882 654 426 Jumat 916 668 420 Sabtu 609 367 125 Minggu 674 466 258

Pengujian ini juga dilakukan terhadap kelompok data lainnya dengan menghitung batas kontrol masing-masing data dan menghilangkan point-point yang terletak di luar batas kontrolnya. Adapun nilai-nilai yang berada di luar batas kontrol untuk hari lainnya antara lain:

Hari Selasa : point 7 = 418

Hari Rabu : point 11 = 247 dan point 16 = 173 Hari kamis : point 6 = 370 dan point 34 = 911

Hari Jumat : point1 = 410, point 2 = 413, dan point 34 = 940 Hari Sabtu : point 9 = 642 dan point 31 = 99

Hari Minggu : point 7 = 102 dan point 15 = 699 Grafik batas kontrol dapat dilihat pada lampiran 4. 3. Melakukan peramalan permintaan

Peramalan permintaan dilakukan dengan menggunakan metode peramalan Time Series, yang melakukan prediksi permintaan di masa yang akan datang yang dipengaruhi oleh faktor waktu.

(13)

a. Penentuan pola data permintaan

Pola data permintaan dapat ditentukan dengan cara memplotkan data historis secara grafis selama interval waktu tertentu. Dari grafik ini secara visual akan dapat diketahui hubungan antara waktu dengan permintaan. Dalam time series terdapat empat jenis pola permintaan, yaitu trend, musiman, siklikal, dan eratik/random. Pola permintaan ini akan berhubungan dengan metode peramalan apa yang akan digunakan untuk meramalkan permintaan tersebut.

Pada penelitian ini, penulis membagi data permintaan menjadi tujuh kelompok berdasarkan pemesanan yang dilakukan Biro Fajar Antang, yaitu:

1. Data permintaan Harian Fajar untuk hari Senin 2. Data permintaan Harian Fajar untuk hari Selasa 3. Data permintaan Harian Fajar untuk hari Rabu 4. Data permintaan Harian Fajar untuk hari Kamis 5. Data permintaan Harian Fajar untuk hari Jumat 6. Data permintaan Harian Fajar untuk hari Sabtu 7. Data permintaan Harian Fajar untuk hari Minggu

Berikut ini merupakan hasil plot data historis permintaan surat kabar selama 8 bulan (Agustus 2010 – Maret 2011).

(14)

1. Data permintaan Harian Fajar untuk hari Senin

Tabel 3. Permintaan Harian Fajar Untuk Hari Senin

Periode Demand (eks) Periode Demand (eks) 1 570 18 780 2 439 19 623 3 455 20 724 4 498 21 760 5 593 22 637 6 541 23 574 7 422 24 752 8 725 25 455 9 731 26 641 10 737 27 655 11 741 28 790 12 548 29 699 13 642 30 711 14 684 31 722 15 733 32 517 16 771 33 735 17 669 34 678

Grafik 1. Pola data permintaan koran Senin (Agustus 2010 - Mar 2011) 0 200 400 600 800 1000 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 D em a n d Periode

Senin

(15)

2. Data permintaan Harian Fajar untuk hari Selasa

Tabel 4. Permintaan Harian Fajar Untuk Hari Selasa

Periode Demand (eks) Periode Demand (eks) 1 462 18 771 2 455 19 794 3 501 20 712 4 488 21 619 5 601 22 710 6 500 23 689 7 736 24 458 8 720 25 623 9 673 26 744 10 739 27 669 11 673 28 766 12 653 29 697 13 580 30 720 14 628 31 651 15 778 32 782 16 715 33 787 17 733 34 723

Grafik 2. Pola data permintaan koran Selasa (Agustus 2010 - Mar 2011) 0 200 400 600 800 1000 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 D em a n d Periode

Selasa

(16)

3. Data permintaan Harian Fajar untuk hari Rabu

Tabel 5. Permintaan Harian Fajar Untuk Hari Rabu

Periode Demand (eks) Periode Demand (eks) 1 455 18 712 2 428 19 765 3 433 20 515 4 570 21 750 5 561 22 729 6 413 23 723 7 726 24 618 8 679 25 641 9 727 26 750 10 731 27 702 11 724 28 755 12 751 29 609 13 610 30 635 14 763 31 779 15 739 32 872 16 722 33 710 17 721

Grafik 3. Pola data permintaan koran Rabu (Agustus 2010 - Mar 2011) 0 200 400 600 800 1000 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 D e m a n d Periode

Rabu

(17)

4. Data permintaan Harian Fajar untuk hari Kamis

Tabel 6. Permintaan Harian Fajar Untuk Hari Kamis

Periode Demand (eks) Periode Demand (eks) 1 502 18 783 2 505 19 691 3 488 20 705 4 536 21 525 5 587 22 658 6 737 23 745 7 711 24 764 8 716 25 607 9 711 26 458 10 621 27 715 11 651 28 765 12 660 29 703 13 715 30 499 14 711 31 726 15 594 32 776 16 738 33 614 17 702

Grafik 4. Pola data permintaan koran Kamis (Agustus 2010 - Mar 2011) 0 200 400 600 800 1000 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 D e m an d Periode

Kamis

(18)

5. Data permintaan Harian Fajar untuk hari Jumat

Tabel 7. Permintaan Harian Fajar Untuk Hari Jumat

Periode Demand (eks) Periode Demand (eks) 1 511 17 703 2 562 18 780 3 492 19 757 4 433 20 540 5 734 21 722 6 742 22 701 7 662 23 696 8 731 24 647 9 652 25 767 10 716 26 739 11 654 27 690 12 769 28 699 13 752 29 439 14 652 30 731 15 754 31 799 16 712

Grafik 5. Pola data permintaan koran Jumat (Agustus 2010 - Mar 2011) 0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 D e m a n d Periode

Jumat

(19)

6. Data permintaan Harian Fajar untuk hari Sabtu

Tabel 8. Permintaan Harian Fajar Untuk Hari Sabtu

Periode Demand (eks) Periode Demand (eks) 1 436 17 247 2 471 18 510 3 493 19 508 4 542 20 258 5 489 21 348 6 409 22 488 7 301 23 466 8 283 24 277 9 303 25 220 10 311 26 423 11 229 27 220 12 262 28 273 13 222 29 340 14 260 30 424 15 400 31 436 16 422 32 470

Grafik 6. Pola data permintaan koran Sabtu (Agustus 2010- Mar 2011) 0 100 200 300 400 500 600 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 D e m an d Periode

Sabtu

(20)

7. Data permintaan Harian Fajar untuk hari Minggu Tabel 9. Permintaan Harian Fajar Untuk Hari Minggu

Periode Demand (eks) Periode Demand (eks) 1 536 18 589 2 334 19 523 3 407 20 414 4 395 21 492 5 395 22 592 6 397 23 501 7 497 24 512 8 477 25 507 9 444 26 522 10 303 27 423 11 570 28 341 12 545 29 505 13 549 30 403 14 434 31 489 15 489 32 384 16 549 33 459 17 523

Grafik 7. Pola data permintaan koran Minggu (Agustus 2010- Mar 2011) 0 200 400 600 800 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 D em a n d Periode

Minggu

(21)

Dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa pola data permintaan yang dihasilkan dari memplotkan data selama 8 bulan menghasilkan pola naik turun secara random sehingga untuk dapat melakukan peramalan perlu melakukan peramalan dengan menggunakan beberapa metode agar mendekati pola data permintaan.

b. Melakukan peramalan dengan menggunakan beberapa metode Time Series

Metode peramalan yang akan digunakan adalah metode Moving Average dan Single Eksponential Smoothing. Pemilihan metode dilakukan secara subjektif dan berdasarkan literatur yang diperoleh. Berikut proses peramalan yang dilakukan dengan menggunakan kedua metode tersebut:

1. Rata-rata bergerak (Moving Average=MA)

Secara matematis model ini dinyatakan sebagai berikut:

Ft = ……

Peramalan permintaan hari Senin (MA = 2 Minggu)

Ft = ……

= 2

= 504,5 ≈ 505

Peramalan permintaan hari Selasa (MA = 2 Minggu) Ft = 458,5 ≈ 459

Peramalan permintaan hari Rabu (MA = 2 Minggu) Ft = 441,5 ≈ 442

(22)

Peramalan permintaan hari Kamis (MA = 2 Minggu) Ft = 503,5 ≈ 504

Peramalan permintaan hari Jumat (MA = 2 Minggu) Ft = 536,5 ≈ 537

Peramalan permintaan hari Sabtu (MA = 2 Minggu) Ft = 453,5

Peramalan permintaan hari Minggu (MA = 2 Minggu) Ft = 435

Peramalan selanjutnya dapat dilihat pada lampiran 5.

2. Single Eksponential Smoothing

Formula untuk metode Single Eksponential Smoothing (SES) adalah: Ft = α At + (1-α) Ft-1

Dalam melakukan peramalan menggunakan metode SES digunakan

α=0,1, α = 0,5, dan α = 0,9. Pemilihan bobot dilakukan secara

subjektif.

Peramalan permintaan hari Senin Ft+1 = α At + (1-α) Ft

= (0,1 x 439) + (0,9 x 570) = 556,90

Peramalan permintaan hari Selasa : Ft+1 = 461,30 Peramalan permintaan hari Rabu : Ft+1= 452,30 Peramalan permintaan hari Kamis : Ft+1 = 502,30 Peramalan permintaan hari Jumat : Ft+1 = 516,10

(23)

Peramalan permintaan hari Sabtu : Ft+1 = 439,50 Peramalan permintaan hari Minggu : Ft+1 = 515,80 Peramalan selanjutnya dapat dilihat pada lampiran 4.

c. Evaluasi tingkat kesalahan metode yang telah digunakan

Suatu peramalan tidak dapat menghilangkan tingkat kesalahan peramalan hanya dapat meminimalkan ukuran kesalahan. Peramalan yang terbaik akan memberikan tingkat kesalahan yang terkecil. Tingkat kesalahan diukur dengan kriteria MAD, MFE, MSE, dan MAPE. Perhitungan ukuran kesalahan dapat dilihat pada lampiran 6.

Berikut perbandingan beberapa tingkat kesalahan dari metode peramalan yang digunakan:

Tabel 10. Perbandingan Ukuran Kesalahan

Metode Peramalan Ukuran Kesalahan

Senin MFE MAD MSE MAPE

Moving Average (MA= 2) 10.05 89.48 12124.07 14.56

Single Eksponential Smoothing α = 0.1 28.56 86.95 11023.00 13.94

Single Eksponential Smoothing α = 0.5 6.28 83.07 11081.42 13.72

Single Eksponential Smoothing α = 0.9 3.65 93.35 14484.80 15.39

Metode Peramalan Ukuran Kesalahan

Selasa MFE MAD MSE MAPE

Moving Average (MA= 2) 13.45 69.3 8241.7 10.61

Single Eksponential Smoothing α = 0.1 68.9 86.97 12259.46 12.73

Single Eksponential Smoothing α = 0.5 16.43 60.84 7078.44 9.34

(24)

Metode Peramalan Ukuran Kesalahan

Rabu MFE MAD MSE MAPE

Moving Average (MA= 2) 15.82 80.4 10576.52 12.41 Single Eksponential Smoothing α = 0.1 74.6 100.86 14538.09 14.63

Single Eksponential Smoothing α = 0.5 17.99 71.73 9022.01 11.08

Single Eksponential Smoothing α = 0.9 9.1 73.46 11587.46 11.38

Metode Peramalan Ukuran Kesalahan

Kamis MFE MAD MSE MAPE

Moving Average (MA= 2) 7.94 91.35 12909.9 14.48

Single Eksponential Smoothing α = 0.1 48.74 89.02 11230.88 13.6

Single Eksponential Smoothing α = 0.5 9.99 76.58 9662.18 12.18

Single Eksponential Smoothing α = 0.9 4.29 80.83 11368.67 12.82

Metode Peramalan Ukuran Kesalahan

Jumat MFE MAD MSE MAPE

Moving Average (MA= 2) 11.97 84.86 12637.21 13.24 Single Eksponential Smoothing α = 0.1 55.80 89.62 12341.20 13.57 Single Eksponential Smoothing α = 0.5 13.82 72.59 10178.77 11.46 Single Eksponential Smoothing α = 0.9 9.98 81.49 12819.12 12.75

Metode Peramalan Ukuran Kesalahan

Sabtu MFE MAD MSE MAPE

Moving Average (MA= 2) -0.03 94.37 13132 28.51 Single Eksponential Smoothing α = 0.1 -20.42 95.54 11332.18 30.37 Single Eksponential Smoothing α = 0.5 -0.01 82.71 10167.32 25.02 Single Eksponential Smoothing α = 0.9 1.06 80.61 11493.51 24.95

Metode Peramalan Ukuran Kesalahan

Minggu MFE MAD MSE MAPE

Moving Average (MA= 2) 1.58 60.55 6574.73 13.41 Single Eksponential Smoothing α = 0.1 -20.85 62.55 6711.32 15.03 Single Eksponential Smoothing α = 0.5 -5.80 60.69 6540.51 14.01 Single Eksponential Smoothing α = 0.9 -2.81 67.77 8230.24 15.41

(25)

Memilih metode peramalan terbaik di antara metode yang dicoba. Metode terbaik adalah metode yang memberikan tingkat kesalahan terkecil dibandingkan dengan metode lainnya. Berdasarkan perbandingan ukuran kesalahan yang dilakukan terhadap masing-masing metode peramalan, maka diperoleh hasil metode peramalan untuk permintaan hari Senin-Jumat menggunakan metode peramalan Single Eksponential Smoothing dengan nilai α= 0,5, untuk permintaan hari Sabtu menggunakan metode peramalan Single Eksponential Smoothing dengan nilai α = 0,9 dan untuk permintaan hari Minggu menggunakan metode peramalan Moving Average. Metode peramalan yang memberikan tingkat kesalahan terkecil akan digunakan untuk menentukan peramalan yang akan datang.

d. Melakukan peramalan

Peramalan ini dilakukan untuk memprediksi permintaan surat kabar pada April 2011 dan Mei 2011.

Tabel 11. Hasil Peramalan tiap hari

Senin Selasa

Periode Hasil Ramalan Periode Hasil Ramalan SES α = 0.5 SES α = 0.5 1 677 1 741 2 676 2 750 3 676 3 746 4 676 4 748 5 676 5 747 6 676 6 748 7 676 7 747 8 676 8 747 9 676 9 747

(26)

Rabu Kamis

Periode Hasil Ramalan Periode Hasil Ramalan SES α = 0.5 SES α = 0.5 1 752 1 667 2 773 2 693 3 762 3 680 4 768 4 687 5 765 5 683 6 766 6 685 7 766 7 684 8 766 8 685 Jumat Sabtu

Periode Hasil Ramalan Periode Hasil Ramalan SES α = 0.5 SES α = 0.9 1 725 1 466 2 688 2 437 3 707 3 463 4 697 4 440 5 702 5 461 6 700 6 442 7 701 7 459 8 700 8 444 9 701 9 458 Minggu Periode Hasil Ramalan Moving Average (MA= 2) 1 422 2 429 3 425 4 427 5 426 6 427 7 426 8 427 9 426

(27)

4. Penentuan kuantitas pemesanan dengan metode Single Order Quantity a. Melakukan pengujian distribusi data

Data diduga memiliki distribusi normal. Pengujian distribusi normal dilakukan terhadap semua jenis data. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan software SPSS 16 for Windows 7. Salah satu pengujian distribusi normal dapat dilakukan dengan menggunakan One Sample Test yang sering disebut Kolmogorov Smirnov.

Ho: data terdistribusi normal H1: data tidak terdistribusi normal

α = 0,05. Signifikansi < 0,05, tolak Ho.

Berikut ini merupakan hasil pengujian distribusi normal untuk tiap jenis data:

Tabel 12. Hasil Pengujian Distribusi Normal

Hari Signifikansi Ket. Senin 0,498 Normal Selasa 0,464 Normal Rabu 0,069 Normal Kamis 0,130 Normal Jumat 0,154 Normal Sabtu 0,545 Normal Minggu 0,474 Normal

Dari hasil pengujian diperoleh bahwa semua nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan data permintaan surat kabar tiap hari terdistribusi normal. Hasil pengujian dapat dilihat pada lampiran 7.

(28)

b. Menghitung rata-rata permintaan dan menghitung standar deviasinya

Melakukan perhitungan mean (rata-rata) permintaan dan standar deviasi dari data permintaan masa lalu untuk setiap jenis pola permintaan. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan softwareSPSS 16 for Windows.

Berikut ini merupakan hasil yang diperoleh dari penggunaan SPSS: Tabel 13. Hasil Perhitungan Mean & Standar Deviasi

Hari Mean Standar Deviasi Senin 645,647 108,203 Selasa 663,235 102,854 Rabu 667,212 113,954 Kamis 655,121 95,515 Jumat 675,42 99,495 Sabtu 366,906 104,431 Minggu 469,697 75,006

Hasil pengujian dapat dilihat pada lampiran 7.

c. Menghitung service level melalui Cost of Underestimating (Cu) dan Cost of Overestimating (Co)

Cu (Cost of Underestimating Demand) = biaya jika kuantitas pemesanan< permintaan

Co (Cost of Overestimating Demand) = biaya jika kuantitas pemesanan>permintaan

(29)

Perhitungan Cu (Cost of Underestimating Demand) : 1. Untuk surat kabar dengan jumlah 36 lembar/eks.

Cu = harga jual- harga beli = Rp 2.250 – Rp 2.800 = Rp 550

Cu = Rp 550/eks (kerugian)

2. Untuk surat kabar dengan jumlah 40 lembar/eks. Cu = harga jual- harga beli

= Rp 2.250 – Rp 3.200 = Rp 950

Cu = Rp 950/eks

Perhitungan Co (Cost of Overestimating Demand): 1. Untuk surat kabar dengan jumlah 36 lembar/eks.

Co = harga jual – harga beli = Rp 83 – Rp 2.800 = Rp 2.717

Co = Rp 2.717/eks (kerugian)

2. Untuk surat kabar dengan jumlah 40 lembar/eks. Co = harga jual – harga beli

= Rp 100 – Rp 3.200 = Rp 3.100

(30)

d. Menghitung probabilitas terjadinya shortage (kehabisan stok) dan tidak terjadinya shortage (kelebihan stok)

Untuk melihat seberapa besar kemungkinan tidak terjadinya shortage (kelebihan stok) dan terjadinya shortage (kehabisan stok) maka perlu dihitung probabilitas keduanya. Probabilitas inilah yang akan dijadikan nilai service level perusahaan.

1. Menghitung probabilitas terjadinya shortage (kehabisan stok) Surat kabar 40 halaman:

P (demand≤ Q*) = [Cu/(Cu+Co)]

= Rp 950/(Rp 950 + Rp 3.100) = Rp 950/Rp 4.050

= 0,2346 z = 0,726

2. Menghitung probabilitas tidak terjadinya shortage (kelebihan stok) Surat kabar 40 halaman:

P (demand≥ Q*) = 1 – [Cu/(Cu+Co)] = 1 – 0,2346 = 0,7654 z = 0,726

Dari hasil perhitungan diperoleh service level yang digunakan perusahaan z = 0,726

(31)

1. Menghitung probabilitas terjadinya shortage (kehabisan stok) Surat kabar 36 halaman:

P (demand≤ Q*) = [Cu/(Cu+Co)]

= Rp 550/(Rp 550 + Rp 2.717) = Rp 550/Rp 3.267

= 0,1684 z = 0,96

2. Menghitung probabilitas tidak terjadinya shortage (kelebihan stok) Surat kabar 36 halaman:

P (demand≥ Q*) = 1 – [Cu/(Cu+Co)] = 1 – 0,18

= 0,8316 z = 0,96

Dari hasil perhitungan diperoleh service level yang digunakan perusahaan z = 0,96

e. Menghitung Q*

Kuantitas produksi yang optimal, berdasarkan distribusi permintaan normal:

Q* = µ + z σ

Data permintaan koran hari Senin Q* = µ + zσ

(32)

= 645,647 + 78,555 = 724,202 ≈ 724

Hasil dari penentuan kuantitas ini dapat digunakan untuk menentukan pemesanan Biro Antang untung periode selanjutnya. Berikut ini merupakan kuantitas pemesanan yang diperoleh tiap hari dengan menggunakan metode Single Order Quantity:

Tabel 14. Kuantitas Pemesanan Hari Q* (eks) Senin 724 Selasa 738 Rabu 750 Kamis 724 Jumat 748 Sabtu 467 Minggu 542

Gambar

Tabel 1.Wilayah Peredaran Harian Fajar  Kabupaten  Jumlah (%)  Makassar  51%  Gowa  7 %  Takalar  1,8 %  Jeneponto    1,5 %  Bantaeng  0,7 %  Bulukumba  2,2 %  Sinjai  1,2 %  Selayar  0,9 %  Bone  3,1 %  Maros  4,9 %  Pangkep  1,8 %  Barru  1,3 %  Sidrap
Gambar 5. Diagram aliran distribusi untuk Wilayah Makassar  Sumber : Data Sirkulasi PT Media Fajar (2011)
Tabel 2. Batas Kontrol dari Masing-Masing Data Permintaan
Tabel 4. Permintaan Harian Fajar Untuk Hari Selasa
+7

Referensi

Dokumen terkait

Peta perencanaan ditunjukkan pada gambar 13, peta tersebut merupakan solusi yang ditawarkan untuk permasalahan yang terjadi di Situ Gede, seperti permasalahan akses keluar masuk

Pimpinan komisi terdiri atas 1 (satu) orang ketua dan paling banyak 3 (tiga) orang wakil ketua yang dipilih dari dan oleh anggota komisi dalam satu paket yang bersifat

Tinjauan terhadap iklim, pengertian alami, elemen-elemen pembentuk alami, tinjauan suasana alami terhadap bangunan Pusat Pengembangan Kecantikan Wanita di Yogyakarta yang

Selain dapat membuka wacana diskusi dalam rangka meningkatkan kreatifitas dan prestasi mahasiswa, Untuk jangka panjangnya saat institusi melakukan suatu kesalahan mereka

Di tahun 1980-an, pemerintah sedang gencar- gencarnya membangun lembaga-lembaga pendidikan dasar seperti SD Inpres dan lembaga-lembaga lain, yayasan Riyadlul Jannah, dulu

Koordinator penelitian klinik kerjasama dengan National Institute of Allergy and Infectious Diaseses (NIAID) untuk Acute Febrile Illness dan South East Asia Infectious

Berdasarkan luas puncak dengan waktu retensi 17.9 pada filtrate ekstrak secang yang telah berinteraksi dengan kaolin menunjukkan bahwa kadar brazilin terendah

Hal tersebut yang menjadi pertimbangan penulis untuk mengembangkan sistem registrasi KRS yang memanfaatkan teknologi wireless yaitu teknologi J2ME, untuk memudahkan mahasiswa