• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN STRATEGIS SI/TI DENGAN MENGGUNAKAN METODOLOGI TOZER PADA BMT SALSABILA JAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERENCANAAN STRATEGIS SI/TI DENGAN MENGGUNAKAN METODOLOGI TOZER PADA BMT SALSABILA JAKARTA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ISSN 2089-8711 | PERENCANAAN STRATEGIS SI/TI...

246

PERENCANAAN STRATEGIS SI/TI DENGAN

MENGGUNAKAN METODOLOGI TOZER

PADA BMT SALSABILA JAKARTA

Dewi Ayu Nur Wulandari

Abstract—

BMT Salsabila an Islamic Micro Finance Institutions engaged for micro, small and medium enterprises. At this time, in Indonesia there are more than 3000 BMT scattered across the archipelago. BMT many emerging and is not supported by factors that support the BMT to continue to grow is the cause of BMT are closed. It is necessary for a competitive strategy that BMT Salsabila remain and continue to grow. BMT Salsabila has leveraged the use of information technology, but not optimal. Because of this, it is necessary to Strategic Planning for Information Systems and Information Technology that will be used by BMT Salsabila. Strategic Planning / IT is expected to create new opportunities and increase competitiveness Salsabila BMT. The methodology used in this study is the methodology Tozer. Methodology Tozer is a strategic planning methodology SI / IT by using practical and formal approach based on the concept of a business strategy to determine how to exploit the resources of SI / IT and to utilization. While the analysis techniques used include Five Force analysis Competitive Models, Value Chain analysis, and strategic McFarlan Grid. Expected results of this study can improve the competitiveness of BMT Salsabila

Abstrak— BMT Salsabila merupakan Lembaga Keuangan Mikro Syariah yang bergerak untuk usaha mikro, kecil dan menengah. Pada saat ini, di Indonesia terdapat lebih dari 3000 BMT yang tersebar di seluruh penjuru nusantara. Banyaknya BMT yang bermunculan dan tidak didukung oleh faktor-faktor yang mendukung BMT untuk terus berkembang adalah penyebab banyak BMT yang tutup. Untuk itu diperlukan strategi yang kompetitif agar BMT Salsabila tetap ada dan terus berkembang. BMT Salsabila telah memanfaatkan penggunaan teknologi informasi, namun belum optimal. Karena hal tersebut, maka perlu adanya Perencanaan Strategis untuk Sistem Informasi dan Teknologi Informasi yang akan digunakan oleh BMT Salsabila. Perencanaan Strategis SI/TI ini diharapkan dapat menciptakan peluang baru dan meningkatkan kemampuan bersaing BMT Salsabila. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Metodelogi TOZER. Metodologi Tozer merupakan metodelogi perencanaan startegis SI/TI dengan menggunakan pendekatan yang praktis dan formal berdasarkan konsep strategi bisnis untuk menentukan cara untuk mengeksploitasi sumber daya SI/TI dan cara pemanfaatannya. Sedangkan teknik analisi yang digunakan antara lain analisis Five Force Competitive Models, analisis Value Chain, dan McFarlan strategic Grid.

Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat meningkatkan daya saing BMT Salsabila

Kata kunci : Baitul Mal, Metodologi Tozer, Value Chain

I. PENDAHULUAN

Baitul Mal wat Tamwil yang selanjutnya disebut dengan BMT merupakan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) yang berfungsi untuk memberdayakan masyarakat dan juga melakukan fungsi sosial.

Menurut Undang-Undang (UU) Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bahwa usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan /atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini dengan total aset maksimal 50 juta dan total omset maksimal 300 juta. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan awal perusahaan atau badan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menajadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang total asetnya lebih dari 50 juta sampai 500 juta dan omset lebih dari 300 juta sampai 3,5 milyar.

Pada saat ini, di Indonesia terdapat lebih dari 3000 BMT yang tersebar di seluruh penjuru nusantara. Jumlah ini pada satu pihak merupakan modal untuk perkembangan jaringan kelembagaan keuangan pengusaha kecil secara keseluruhan. Meskipun jumlah BMT itu cukup banyak, namun dalam perjalanannya, sering BMT yang telah tumbuh dan berkembang itu ada yang tumbang, gagal, rugi dan kemudian mati. Banyaknya BMT yang bermunculan dan tidak didukung oleh faktor-faktor yang mendukung BMT untuk terus berkembanglah yang menyebabkan banyak BMT yang tenggelam.

Fakta di lapangan menunjukkan banyak BMT yang tenggelam dan bubar disebabkan berbagai hal, antara lain karena manajemen yang kurang profesional, pengelola yang tidak amanah memunculkan ketidakpercayaan masyarakat Program Studi Komputerisasi Akuntansi AMIK BSI BAndung,

Jln. Sekolah Internasional No. 1-6 Antapani – Kota Bandung Telp. 022-7100124, e-mail:dewi.dan@bsi.ac.id.

(2)

247 PERENCANAAN STRATEGIS SI/TI... | ISSN 2089-8711 sehingga memicu penarikan dana secara besar-besaran dan

kesulitan modal [4].

Di Indonesia, terdapat sekitar 35 juta usaha mikro yang belum tersentuh perbankan. Padahal penanggulangan kemiskinan dan untuk menggerakkan ekonomi riil sektor usaha mikro perlu keterpaduan ikhtiar pemerintah dan lembaga terkait. Oleh karena itu sumber daya dari pemerintah, badan usaha milik negara, dan berbagai potensi masyarakat sangat diperlukan untuk mengembangkan lembaga keuangan mikro (LKM). Hal ini penting untuk melakukan program aksi dan menyadari bahwa orang miskin mampu mengubah nasib dengan kekuatannya sendiri. Pada saat ini di Indonesia terdapat lebih dari 45.000 LKM, dan sekitar 3.400 unit BMT.Dengan demikian, perlu diadakan kajian dari aspek peluang dan tantangan untuk mendukung keberadaan BMT sebagai alternatif lembaga keuangan mikro yang berdasarkan pada syariah Islam [2].

Agar BMT dapat terus bersaing dan bertahan, maka diperlukannya analisis situasi internal dan eksternal yang nantinya akan menghasilkan strategi-strategi bagi kemajuan BMT.

BMT Salsabila Jakarta merupakan lembaga keuangan mikro syariah di jakarta yang sudah menerapkan sistem informasi dan teknologi informasi didalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Namun SI/TI yang ada belum digunakan secara maksimal dan kurangnya keselarasan dengan visi misi serta strategi bisnis dari BMT Salasabila Jakarta. Untuk memaksimalkan SI/TI tersebut perlunya dilakukan perencanaan SI/TI yang mendukung visi misi dan strategi bisnis dari BMT Salsabila Jakarta

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Menganalisa kondisi lingkungan internal dan eksternal BMT Salsabila Jakarta sehingga dapat menghasilkan strategi-strategi yang efektif yang dapat meningkatkan produktifitas dan kinerja BMT Salsabila Jakarta. 2. Mengembangkan dan memaksimalkan penggunaan SI/TI

yang sudah ada untuk mendukung visi misi dan strategi bisnis dari BMT Salsabila Jakarta

II. KAJIANLITERATUR a. Baitul Mal wat Tamwil (BMT)

Baitul Mal wat Tamwil (BMT) adalah lembaga keuangan non bank yang beroperasi berdasarkan syariat dengan prinsip bagi hasil, didirikan oleh dan suatu masyarakat di suatu tempat atau daerah. [4].

Baitul Mal wat Tamwil yang selanjutnya disebut dengan BMT bersifat nirlaba (sosial). Hal ini dikarenakan BMT menghimpun zakat, infaq, maupun sedekah dan menyalurkan kepada pihak-pihak yang berhak dalam bentuk pemberian tunai maupun pinjaman modal dengan bagi hasil yang merata.

BMT merupakan lembaga yang terdiri atas dua kegiatan sekaligus, yaitu Baitul Maal dan Baitul Tamwil. Kegiatan baitul Maal dalam BMT adalah lembaga keuangan yang kegiatannya mengelolah dana yang bersifat nirlaba (sosial). Sumber dana diperoleh dari zakat, infaq dan sedekah, atau sumber lain yang halal. Kemudian, dana tersebut disalurkan kepada mustahik, yang berhak, atau untuk kebaikan. Sedangkan kegiatan Baitul Tamwil adalah lembaga keuangan yang kegiatannya adalah menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat dan bersifat profit motive. Penghimpunan dana diperoleh melalui simpanan pihak ketiga dan penyalurannya dilakukan dalam bentuk pembiayaan atau investasi, yang dijalankan berdasarkan prinsip syari’at [8].

b. Metode Tozer

Metodologi Tozer merupakan metodelogi perencanaan startegis SI/TI dengan menggunakan pendekatan yang praktis dan formal berdasarkan konsep strategi bisnis untuk menentukan cara untuk mengeksploitasi sumber daya SI/TI dan cara pemanfaatannya.

Sumber : Wijaya dan Aliyanto (2013)

(3)

ISSN 2089-8711 | PERENCANAAN STRATEGIS SI/TI...

248

c. Analisa SWOT

Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan Kekuatan (Strength) dan Peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan Kelemahan (Weakness) dan Ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, sasaran dan kebijakan perusahaan [3].

Sumber : Rangkuti (2006)

Gambar 2. Analisis SWOT d. Value Chain

Value Chain merupakan pengelompokkan aktivitas bisnis menjadi dua aktivitas besar yaitu aktivitas utama dan aktivitas pendukung. Menurut Porters Perusahaan menciptakan nilai tambah untuk konsumen dengan melakukan aktivitas-aktivitas utama dan aktifitas pendukung. Nilai tambah yang dihasilkan oleh aktivitas-aktivitas tersebut merupakan harga yang akan dibayar konsumen. Jika harga yang dibayar lebih tinggi daripada total biaya yang dikeluarkan seluruh aktivitas, maka perusahaan akan menghasilkan keuntungan atau margin [1].

Sumber : Grant, dkk (2010)

Gambar 3. Michael Porters Value Chain

e. Critical Succes Factor

Critical Success Factor (CSF – Faktor Kritis Kesuksesan) merupakan suatu ketentuan dari organisasi dan lingkungannya yang berpengaruh pada keberhasilan atau kegagalan organisasi yang diungkapkan Tozer [6] f. McFarlan Grid

Merupakan sebuah model untuk mengkategorikan sistem informasi ke dalam empat golongan yaitu pendukung (support), High Potential, Key Operational dan Strategic.

Sumber : Wijaya dan Aliyanto (2013)

Gambar 4. McFarlan Grid g. Five Force Competitive Model

Five Force Competitive Model merupakan Strategi berbasis kompetensi perusahaan untuk memenangkan persaingan dan memiliki daya saing yang melebihi kompetitor sejenis atau dengan mereduksi sisi competitive advantage dari pesaing.

Sumber : Wijaya dan Aliyanto (2013)

(4)

249 PERENCANAAN STRATEGIS SI/TI... | ISSN 2089-8711 III.METODEPENELITIAN

Metodelogi Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodelogi perancangan SI/TI menggunakan metodelogi Tozer.

Berikut ini adalah penjelasan dari tahapan metodelogi Tozer yang digunakan [3] :

1. Fase 0 – Menetukan Konteks dan Batasan Ruang Lingkup

Tujuan fase ini memperoleh batasan, waktu, kontrol, penyelarasan terminologi, komitmen manajemen, dan harapan sistem. Produk yang dihasilkan analisis konteks, batasan, Term of Reference (TOR), identifikasi pendahuluan, tim kerja, program kerja, dan jadwal wawancara pendahuluan.

2. Fase 1 - Penentuan Informasi Mengenai Bisnis dan Kebutuhan yang Mendukungnya

Tujuannya membuat strategi seperti rencana ke depan dalam bentuk rencana bisnis, informasi, dan pendukung lainnya. Fase ini terbagi menjadi kegiatan persiapan pengumpulan informasi dan menentukan informasi bisnis beserta pendukungnya.

3. Fase 2 - Mengevaluasi Kesesuaian Sistem Dengan Kebutuhan Bisnis Saat ini dan Mengidentifikasi Pilihan Solusi

Pada fase ini terdapat 4 kegiatan yaitu mengevaluasi aplikasi dan kondisi teknis saat ini, membangun arsitektur informasi, membuat pilihan awal untuk solusi strategi dan membangun kasus bisnis untuk memenuhi kebutuhan bisnis

4. Fase 3 - Menentukan Solusi Strategis

Ada 4 kegiatan pada fase ini yaitu Identifikasi dan memulai kegiatan yang mendesak, menentukan solusi aplikasi dan database, evaluasi kondisi TI dan pengembangan kasus bisnis.

5. Fase 4 - Menyiapkan dan Melakukan Rencana Implementasi

Tujuan Fase ini menyelesaikan dan melaksanakan rencana SI dan TI. Terdapat empat kegiatan yaitu menyiapkan rencana teknis proyek aplikasi dan database, mempersiapkan rencana pengembangan SDM dan organisasi, dan menyusun dan meyeimbangkan kasus-kasus bisnis dengan semua pengembangan dan menampilkan rencana dan mengatur implementasinya.

IV.HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan membahas fase ke dua dan ke tiga pada tahapan yang ada di metodelogi Tozer yang berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan

kegiatan bisnis dari BMT. Dalam menganalisa tahapan ke tiga ini penulis akan menggunakan beberapa tools, antara lain analisis Five Force Competitive Models, analisis Value Chain, dan McFarlan strategic Grid.

A. Analisa Five Force Competitive Models

Merupakan pendekatan yang sistematis dengan skala yang lebih luas untuk melihat kompetisi yang terjadi dengan tujuan untuk mengetahui apa saja diluar sana yang dapat mempengaruhi jalannya bisnis perusahaan yang berguna untuk merumuskan strategi bisnis suatu perusahaan. Hasil dari analisa Analisa Five Force Competitive Models nantinya akan dipetakan kedalam Analisis SWOT.

Hasil dari analisa Five Force Competitive Models dapat dilihat pada gambar 6 berikut ini :

Sumber: Hasil Penelitian (2014)

Gambar 6. Hasil Analisa Five Force Model

B. Analisa Value Chain

Analisa value chain digunakan untuk memetakan seluruh kegiatan bisnis menjadi 2 kegiatan, yaitu aktivitas utama dan aktivitas pendukung.

Hasil dari analisa Value Chain yang telah dilakukan dapat di lihat pada gambar. 7 berikut ini :

(5)

ISSN 2089-8711 | PERENCANAAN STRATEGIS SI/TI...

250

Sumber: Hasil Penelitian (2014)

Gambar 7. Hasil Analisis Value Chain

Berdasarkan hasil analisa value chain tersebut maka dapat ditentukan IS/IT yang berpeluang untuk mendukung seluruh aktivitas utama dan aktivitas pendukung.

Tabel 1. Solusi IS/IT Berdasarkan Value Chain Untuk Aktivitas Utama

Value Chain Kegiatan Unit Kerja Yang terlibat Sistem Saat Ini Inbound Logistic Penerimaan Nasabah Baru Customer Service Form Aplikasi Nasabah Baru Software Aplikasi

Operation 1. Pengolahan data

nasabah baru 2. Pengolahan data transaksi simpanan nasabah 3. Pengolahan data pengajuan pinjaman nasabah 4. Pengolahan data transaksi pembayaran pinjaman nasabah 5. Pengolahan data

Zakat, Infaq dan Sedekah Teller Divisi Pinjaman Microsoft Excel Software Aplikasi Outbound Logistic Kerjasama BMT dengan Masyarakat Umum BMT Email Proposal Sales and Marketing 1. Melakukan Promosi produk ke masyarakat umum 2. Menjaga Hubungan baik dengan nasabah BMT Divisi Marketing Spanduk Proposal Banner Service 1. Pelayanan terhadap nasabah BMT File Kontrak Kerja

Sumber: Hasil Penelitian (2014)

Tabel 2. Solusi IS/IT Berdasarkan Value Chain Untuk Aktivitas Pendukung

Value Chain Kegiatan Unit Kerja

Yang terlibat

Sistem Saat Ini

Coorporate Infrastructure 1. Peningkatan Mutu - Peningkatan kemampuan operasional - Pengembangan SI/TI yang digunakan

- Evaluasi kinerja dan pelayanan terhadap nasabah 2. Keuangan - Pembayaran gaji karyawan - Pendanaan Kegiatan operasional - Pembukuan transaksi Keuangan 3. Publikasi dan Informasi - Peningkatan informasi tentang produk dan layanan jasa perbankan yang ada di BMT

4. Hukum - Kebijakan yang

dikeluarkan oleh Bank Indonesia Semua Bagian -Ms. Excel -Form Evaluasi -File Excel Penggajian -Buku Gaji -Brosur -Spanduk -Buku Peraturan

(6)

251 PERENCANAAN STRATEGIS SI/TI... | ISSN 2089-8711 - Peratuuran internal yang ada di BMT Human Resource Management 1. Pelatihan - Pelatihan internal - Pelatihan eksternal 2. SDM - Pengelolaan data karyawan - SDM - Karyawan - Form Pelatihan - File Excel Technology Development 1. Penggunaan Teknologi - Pembelian aplikasi

software yang digunakan dalam kegiatan BMT - Mendatangkan konsultan IT yang berpengalaman Aplikasi Simpan Pinjam Nasabah Procurement 1. Pembelian

Pembelian atau pengadaan barang yang mendukung kegiatan promosi BMT atau kegiatan yang mendukung proses operasional BMT

SDM File Excel

Sumber: Hasil Penelitian (2014)

C. Analisa McFarlan Grid Strategic

Hasil dari analisa value chain yang menampilakn kebutuhan SI/IT yang dibutuhkan oleh BMT Salsabila selanjutnya akan dipetakan ke dalam tabel McFarlan Grid Strategic pada fase ke-4 Rencana Implementasi.

McFarlan Grid Strategic digunakan untuk memetakan aplikasi SI berdasarkan kontribusinya terhadap organisasinya. Pemetaan dilakukan pada empat kuadran, yaitu strategic, high potential, key operation and support.

Tabel 3. Portofolio Aplikasi SI/IT BMT Salsabila

Strategic High Potensial

Sistem Informasi Simpan Pinjam -

Microsoft Office -

Key Operational Support

Sumber: Hasil Penelitian (2014)

V. KESIMPULAN

Pemanfaatan SI/IT yang ada di BMT Salsabila belum maksimal. Penelitian yang telah dilakukan bertujuan untuk dapat memaksimalkan penggunaan sumberdaya SI/IT yang ada pada BMT Salsabila. Perencanaan Strategis SI/TI ini diharapkan dapat menciptakan peluang baru dan meningkatkan kemampuan bersaing BMT Salsabila. Hasil penelitian ini nantinya diharapkan BMT Salsabila dapat memiliki keunggulan yang kompetitif dan meningkatkan daya saing, agar BMT Salsabila dapat terus berkembang dan dapat ikut serta menggerakkan roda perekonomian usaha kecil, mikro dan menengah.

REFERENSI

[1] Grant, Kevin, Ray Hackney dan David Edgar. Strategic Information Systems Management. Singapore : Seng Lee Press. 2010.

[2] Mulyaningrum. Peluang dan Tantangan dalam Pengembangan Lembaga Keuangan Mikro Syariah. Seminar on Islamic Finance Theme: Opportunity and Challenge on Islamic Finance. 2009.

[3] Rangkuti, Freddy. Analisa SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. 2006.

[4] Santoso, B. S. Analisis Tingkat Kesehatan BMT Ditinjau dari Aspek Manajemen. Jurnal Akuntansi-Bisnis & Manajemen. 144-158 Oktober 2003.

[5] Ward, J and Pepard Joe, Strategic Planning for Information System, third Edition, John Wiley &Sons Ltd, England, 2002. [6] Wijaya, Andri dan Alif Aliyanto. Penerapan Metodologi Tozer

Dalam Perencanaan Strategis Si/Ti Pada Sekolah Tinggi Teknik Musi. Journal of Information Systems,Volume 9, Issue 2, October 2013. Fakultas Sains dan Teknologi Unika Charitas. Palembang. 2013.

[7] Wijaya, Andri dan Dana Indra Sensuse. Perencanaan Strategis Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Pada Perusahaan Otomotif Dengan Menggunakan Metodelogi Tozer. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI 2011). ISSN : 1907-5022. Yogyakarta. 2011.

[8] Widodo, Hertanto, dkk. Panduan Akuntansi Syariah.

Yogyakarta: UII press. 2011.

Dewi Ayu Nur Wulandari. Tahun 2005 lulus dari Program Studi Sistem Informasi (S1) STMIK Nusa Mandiri Jakarta. Tahun 2010 lulus dari Program Strata Dua (S2) program Studi Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri Jakarta. Tahun 2013 sudah tersertifikasi dosen dengan Jabatan Fungsional Asisten Ahli di AMIK BSI Bandung.

(7)

Gambar

Gambar 1. Tahapan Metodologi Tozer
Gambar 4. McFarlan Grid
Gambar 6. Hasil Analisa Five Force Model  B.  Analisa Value Chain
Gambar 7. Hasil Analisis Value Chain  Berdasarkan hasil analisa value chain tersebut maka dapat

Referensi

Dokumen terkait

Sastavnice standardne nesigurnosti i sastavljena standardna nesigurnost u postupku umjeravanja mjernog uređaja brzine vrtnje hidrauličke kočnice za brzinu vrtnje od 900 min

b. Subjek hukum, yaitu para pihak yang terlihat dalam perjanjian sewa menyewa. Objek yang disewakan. Jangka waktu sewa. Besarnya uang sewa. Hak dan kewajiban

Terdapat lima faktor yang menjadi penyebab perubahan kebudayaan yaitu: (1) Perubahan lingkungan alam; (2) Perubahan yang disebabkan adanya kontak dengan suatu

tersebut di atas kaitannya dengan proses pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan kewirausahaan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengembangan

Daya gabung khusus yang baik diperoleh pada kombinasi persilangan varietas Anjasmoro dengan Wilis untuk jumlah polong isi 3, dan umur panen terendah pada varietas Gepak

Pengaruh laju sedimentasi di perairan tersebut dapat berdampak baik dan buruk, karena fungsi sedimentasi membawa unsur ± unsur hara di perairan yang dibawa oleh arus

Untuk dapat mengembangkan kemahiran ber- bicara BA, mahasiswa juga dituntut untuk secara nyata menggunakan bahasa target dalam tindak komunikasi sosial. Hal itu

Tujuan penelitian ini adalah mengidentifi kasi hubungan antara faktor individu (umur, masa kerja, tingkat pendidikan dan tipe kepribadian) serta faktor internal lingkungan