’” Selamat Menikmati Liburan” .
Semoga dengan liburan kali ini
mem-buat kita semua dapat merefresh
pikiran dan badan kita sehingga kita
bisa lebih bersemangat menjalani
ta-hun yang akan datang.
Dalam Spectrum edisi kali ini
memuat artikel tentang “Penggunaan
Schedule dan manfaatnya bagi ABK”
dan pengetahuan tentang bagaimana
“Mengasuh Anak Autisme”. Semoga
dapat menambah wawasan kita..
Setelah 11 bulan kita telah lalui,
maka sampailah kita pada bulan
De-sember yang merupakan bulan
tera-khir di tahun 2010 ini.
Senantiasa karena RahmatNya
lah APSG telah berhasil melaksanakan
beberapa kegiatan dan program
ber-sama. Sekarang saatnya untuk kita
menyusun kembali Agenda besar yang
berisi program dan kegiatan yang akan
kita laksananakan di tahun depan.
Pada Bulan Desember ini kita
juga akan memperingati hari raya
khususnya untuk umat Kristiani yaitu
Hari Natal.
Untuk itu kami segenap Terapis
dan Case Manager mengucapkan :
“SELAMAT NATAL dan TAHUN BARU
2011”. Semoga kita dapat berbuat
le-bih baik lagi dari sebelumnya. Amien.
Dan untuk ananda kita yang
akan menghadapi liburan panjang
akhir tahun. Kami juga mengucapkan :
Daftar Isi
Dari Redaksi 1 Penggunaan dan manfaat schedule bagi ABK 2 Mengasuh Anak Autisme 4 Sharing 6 CM menjawab 8 Hasil Karyaku 10 Jurnal 12Info Seputar Kita 14
Dalam beraktifitas sehari-hari kita akan senang apabila segala sesuatu dapat kita kerja-kan sesuai rencana dan tepat waktu, segalanya dapat terorganisir dengan baik. Untuk mewu-judkan hal itu biasanya kita membutuhkan satu buku Agenda untuk mencatat apa saja yang akan kita lakukan sehari-hari atau satu bulan sampai satu tahun ke depan
Demikian halnya dengan ABK, dengan sifatnya yang umumnya suka dengan segala sesuatu yang rutin, dan agak sulit untuk mene-rima atau menghadapi sesuatu yang baru, oleh karma itu bagi ABK dapat kita ajarkan untuk membuat Schedule.
Penggunaan Schedule
Schedule dapat digunakan di berbagai tempat sesuai situasi dan kondisi seperti : Ketika di sekolah, kita bisa membantu
an-anda kita membuat schedule tentang pela-jaran apa saja yang akan dipelajarinya.
Ketika di rumah kita dapat membantu
an-anda kita membuat tentang aktivitas apa saja yang akan dia lakukan sepulang dari sekolah sampai tidur malam.
Kegiatan rutinitas sehari-hari, kita dapat
gunakan schedule besar, yang berisi akti-fitas-aktifitas yang pasti dilakukan sehari-hari, seperti : mandi, sarapan, pergi seko-lah, makan siang,tidur, dll.lengkap dengan waktunya.
Ketika Acara berlibur, kita dapat menje-laskan pada ananda kita kemana kita akan berlibur, apa saja yang akan kita lakukan di tempat berlibur, sehingga an-anda kita dapat menikmati liburannya dengan menyenangkan.
Berikut beberapa manfaat dari Schedule un-tuk ABK :
1. Merencanakan dan memberitahu kegiatan apa saja yang akan dilaku-kan.
Pada umumnya ABK lebih senang jika segala sesuatu berjalan terstruktur dan vis-ual. Dengan schedule kita dapat membuat urutan aktivitas yang akan dilakukan oleh ABK. Disini untuk ananda yang sudah mengerti dapat menentukan sendiri apa saja yang ingin dia lakukan dan kita harus menghargainya, asal masih dalam konteks peraturan. Bagi ananda yang baru saja mem-pelajari schedule, awalnya bisa kita Bantu
Tujuan pendidikan adalah mempersiapkan generasi muda untuk mendidik diri mereka sendiri seumur hidup mereka. (Robert May-nard Hutchins)
memilihkan aktivitasnya, setelah itu kita beritahu dia apa saja yang akan dia lakukan. 2. Menentukan dan memberitahu
Rein-forcement yang bisa ia dapatkan.
Selain ABK dapat menentukan aktivi-tas yang akan dilakukannya, dia juga dapat menentukan reinforcement yang bisa dia da-patkan sesuai keinginannya, terutama untuk ananda yangsudah besar dan mengerti. Se-dangkan untuk ananda yang baru belajar, awalnya kita bisa memberi pilihan beberapa reward atau aktifitas yang menyenangkan, lalu dia bisa memilih.
3. Menciptakan Perasaan yang nyaman dan mengurangi kecemasan
Bagi ABK mengetahui aktifitas apa saja yang akan dilakukan dapat membuat perasaannya nyaman karma dia tahu apa yang akan terjadi, sehingga dia dapat mem-persiapkan dirinya. Dan dia juga akan senang melakukan aktivitas tersebut karena dia tahu kapan dia akan mulai dan kapan akan selesai mengerjakan satu aktivitas dan apa yang akan diperoleh setelah aktivitas tersebut se-lesai ia lakukan. Sehingga dapat mengurangi rasa kecemasannya.
4. Memberitahu Apabila ada perubahan
Dalam keseharian adakalanya ABK menghadapi beberapa perubahan schedule, seperti guru / terapis yang berhalangan
men-gajar, atau situasi yang tiba-tiba hujan se-hingga harus batal untuk pergi, atau mainan yang rusak sehingga tidak bisa dimainkan, dll. Dalam schedule kita dapat memberitahu an-anda kita tentang perubahn yang terjadi, se-hingga ada beberapa aktifitas yang harus di-ganti, dan memberi pilihan aktifitas alternative sebagai pengganti aktifitas yang hilang. Se-hingga ananda kita tidak akan panic dan dapat mengerti tentang situasi yang ia hadapi.
5. Mencegah Rasa frustrasi dan tantrum
Dengan mengetahui situasi dan pe-rubahan apa saja yang akan terjadi, maka an-anda kita dapat mengendalikan emosi dan perasaannya. Ketika mereka dapat menerima perubahan dan dapat menjalani dengan tenang, maka ananda kita dapat terhindar dari rasa frustrasi dan tantrum.
Oleh : Sofiyanti Hasanah (Case Manager)
Kembangkan rutinitas yang konsisten karena ia tumbuh dengan baik dalam ling-kungan yang semuanya bisa dia prediksi. Anak akan mengalami kesulitan dengan pe-rubahan yang tidak dia inginkan dan tidak terstruktur.
Cari sebab di balik gejala, misalnya saat anak mengamuk. Begitu menemukan penyebabnya, Anda bisa menyesuaikan diri. Sebagian besar anak, mengungkap-kan rasa frustrasinya dengan menga-muk.
Kembangkan rutinitas yang konsisten karena ia tumbuh dengan baik dalam lingkungan yang semuanya bisa dia prediksi. Anak akan mengalami kesulitan dengan perubahan yang tidak dia inginkan dan tidak terstruktur. Buatkan jadwal yang harus dijalani setiap hari, dan lakukan sesuatu yang sama setiap hari. Ada anak yang bisa menghadapi jadwal yang berubah dan memperkirakan apa yang terjadi setiap hari. Ada anak yang butuh jadwal yang tepat.
Persiapkan anak untuk perubahan. Se-buah aktivitas bisa menjadi pengingat untuk aktivitas selanjutnya. Misalnya, setelah mandi, makan, tetapi tidak makan di rumah. Bila Anda ingin menga-jaknya makan malam di resto cepat saji, bantu dia dengan gambar. Tunjukkan gambar ayam goreng, sambil berkata, “Kita makan malam di..”
Jangan paksa bicara karena bagi se-bagian besar penyandang autisme, ung-kapan verbal tak ada artinya. Pastikan diri Anda paham apa yang
dikomunikasi-kan lewat ekspresinya. Anak yang tak bisa bicara pun bisa mengomunikasikan kebutuhannya dengan menunjuk benda, gerak tubuh, menunjuk gambar atau menggunakan bahasa isyarat. Mengguna-kan cara-cara ini merupaMengguna-kan tahap perkembangan normal dan jangan paksa anak belajar bicara karena bicara bagi anak penyandang autisme bukan komuni-kasi yang penting.
Belajar hidup dengan perilaku stereotip. Saat di tempat umum ajarkan anak ber-perilaku semestinya. Tetapi di rumah, biarkan dia sebagaimana dirinya. Terlalu banyak stimulasi, dan tuntutan perilaku baru sulit ditoleransi. Program mengu-rangi perilaku tertentu harus dilakukan dengan hati-hati.
Cari dukungan untuk Anda sendiri. Beban mengasuh anak autisme bisa dari ke-luarga, teman dan orang-orang terdekat. Cari dukungan dari orang-orang senasib dengan Anda yang punya pengalaman sama
Kerja sama dengan sekolah, karena kuri-kulum untuk anak penyandang autisme berpusat pada self care dan keterampilan bersosialisasi. Kemampuan anak untuk membaca dan berhitung hanya berguna untuk jangka panjang bila mereka dapat menggunakannya dalam kehidupan sehari -hari dan dapat memenuhi kebutuhan dasarnya sendiri di rumah dan berperilaku patut dalam lingkungannya.
Arah yang diberikan pendidikan Untuk mengawali hidup seseorang akan menentukan masa depannya (Plato)
Jauhkan anak dari role model yang ber-perilaku kasar. Anak penyandang au-tisme cenderung meniru perilaku tanpa pemahaman mengapa orang melaku-kannya. Ini disebut ecophraxia
(mengulang-ulang secara tidak normal perilaku orang lain). Sama halnya den-gan echolalia (meniru kata atau kalimat secara berulang-ulang). Anak-anak au-tisme yang mengamati perilaku kasar di rumah, di sekolah atau di televisi
cenderung gampang memukul orang lain.
Jangan tuntut anak untuk bisa beradap-tasi dengan orang baru atau situasi baru. Biarkan dia menjaga jarak dan punya peluang untuk menyingkir.
Banyak anak penyandang spektrum au-tisme hipersensitif terhadap suara, ca-haya, perabaan, rasa, tekstur dan tem-peratur. Ada juga anak yang tidak suka warna tertentu. Hindarkan sebisa mung-kin dari hal-hal yang bisa membuatnya mengamuk.
Maksimalkan perkembangannya
Anak dengan spektrum autisme tidak da-pat menerima instruksi verbal. Picture is my first language. Kembangkan menjadi visual thinker.
Kemampuan menggambarnya sangat tinggi dan ia cocok sebagai programmer computer.
Menyukai satu hal saja, misalnya kereta api atau peta. Gunakan gambar kereta api untuk mengajarnya berhitung dan membaca.
• Belajar membaca dapat dilakukannya
dengan cara phonic, yaitu belajar mem-baca dengan cara menghubungkan bunyi dengan huruf.
Satu teman setia senilai dengan sepuluh ribu saudara–Euripides
.
Anak saya umur 6 th, perempuan, dia kalo berjalan masih suka gak lurus, sering kali nabrak benda-benda di sekitarnya. latihan apa yang harus saya berikan ke anak saya supaya bisa jalan lurus dan tidak nabrak2.. Terima kasih atas jawabannya
(Ibu Mila, Tanggerang)
Karena saya tidak tahu pasti dengan kondisi anak ibu berikut ini hanya sebagai saran yang saya berikan. Jika anak ibu hanya mengalami gang-guan berjalan saja dalam arti tidak ada ganggang-guan lain seperti kerusakan di otak, gangguan pertumbuhan dsb maka bisa di berikan latihan seperti jalan di papan titian, jalan mengikuti kotak-kotak di lantai dan berjalan diatas kursi-kursi kecil. Tapi jika memang anak ibu gangguan berjalannya disebabkan oleh kerusakan di otak, gangguan pertumbuhan, kemudian secara anatomi ada kelainan pada pos-tur dll maka harus dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh terlabih dahulu se-hingga nantinya program latihan yang diberikan lebih tepat dan memang sebai-knya untuk kasus-kasus seperti ini sangat disarankan untuk di tangani langsung oleh seorang fisioterapi spesialis anak.
Kolom ini merupakan rubric terbaru dari Spectrum dimana Para CM akan menjawab pertanyaan dari Orang tua atau Terapis. Untuk pertanyaan dapat dikirim ke email Redaksi, untuk identitas penanya akan dirahasiakan sesuai permintaan, setiap edisi Spectrum akan memuat dua pertanyaan dan jawaban dari dua orang Case Manager. Semoga Kolom ini dapat bermanfaat.
LATIHAN BERJALAN LURUS
Pipin Z. Muttaqien Senior Therapist
Aku bukan seorang Guru tapi seorang pembangkit (Robert Frost)
Anak saya umur 9 th, laki-laki. saya sering kesulitan untuk berteman, di sekolah dia tidak punya teman, menurut gurunya kesulitan anak saya adalah karena dia sering kali bicara tidak sesuai topik, dan cara memulai ngobrol yang tidak pas bicaranya. bagaimana ya cara ngajarin agar dia bisa ikut ngobrol dan jadi bisa berteman.
(Ibu Aida di Cinere)
BAGAIMANA CARANYA SUPAYA ANAK BISA BERTEMAN
Wenty Tanuwidjaja Case Manager
Murid yang dipersenjatai dengan informasi Akan selalu memenangkan pertempuran (Meladee McCarty)
Staff Redaksi : Editor : Sofiyanti hasanah, Lala Sindu, Humas : Pipin Zaenal Muttaqien, Dokumentasi & Liputan : Bambang Wibisono, Istianawati. E-mail Redaksi : sofiyanti@gmail.com
Contact Person Jakarta Ketua :
Simon Petrus Sugiamto 0815-9842165 021-70593697 Humas :
Pipin Zaenal Muttaqin 021-91620633
Untuk Ananda kita yang berulang tahun di bulan November dan Desember :
12 November 2002 : Jonathan Hendi Tjokro
15 November 2004 : Darren
12 Desember 1994 : Jocelyn Liauswanto
19 Desember 2002 : Irfan Arief Rahardian
Segenap Case Manager dan Terapis APSG Mengucapkan : Selamat Natal 2010 dan Tahun baru 2011