• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Latar Belakang Masalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "A. Latar Belakang Masalah"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

A. Latar Belakang Masalah

1. Perpustakaan

adalah perangkat penunjang perguruan tinggi untuk pencapaian tujuan Tri Darma Perguruan Tinggi, sesuai dengan fungsinya bidang edukatif, riset, informatif dan administratif yang diatur oleh KepMen Dikbud Nomor 28/0/1999

2.

Academic Library Management System

merupakan suatu sistem yang dipergunakan untuk mempercepat transaksi pelayanan perpustakaan kepada masyarakat penggunanya yang mencakup kegiatan terpilih dalam bidang pengembangan,

pembinaan dan pengolahan koleksi, pelayanan kepada pengguna dan administrasi perpustakaan.

(3)

3. Sepuluh pokok permasalahan

perpustakaan, yaitu: a) electronic paper, b) model penerbitan baru, c) toko buku on-line, d) e-commerce, e) televisi digital, f) lingkungan pembelajaran terpadu, g) universitas jarak jauh, h) mobile communication, i)

print-on-demand, j) threat of the unknown.

4. Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi

yang berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi

(TIK) mengutamakan 3 (tiga) komponen perpustakaan, yakni pemberdayaan sumber daya, pelayanan yang tidak bersifat menunggu dan pemberdayaan pengguna.

(4)

5. Perkembangan Digital Library Network yang belum diantisipasi oleh manajemen perpustakaan

perguruan tinggi menyebabkan merosotnya etos kerja dan meningkatnya apatisme karena ketidaksiapan

SDM dalam mengintegrasikan diri dengan tuntutan pekerjaan yang berbasis teknologi, informasi dan komunikasi.

6. Manajemen Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia belum mengantisipasi tantangan internal dan eksternal organisasi

perpustakaan perguruan tinggi dengan melakukan strategi-strategi pelayanan perpustakaan yang tepat.

(5)

1. Manajemen Perpustakaan UPI belum

mengintegrasikan visi, misi dan tujuan universitasnya dalam melaksanakan fungsinya sebagai unsur

penunjang universitas.

2. Produk layanan Perpustakaan UPI belum dapat

diakses dengan mudah oleh pengguna perpustakaan 3. Sebagai unsur penunjang, perpustakaan perguruan

tinggi belum mengantisipasi tuntutan pengguna

perpustakaan sesuai kebutuhannya di bidang edukatif, informatif, riset dan administratif.

(6)

4. Perkembangan layanan perpustakaan berbasis

TIK belum berkembang sesuai dengan kesiapan

SDM Perpustakaan

5. Sumber daya dan nilai-nilai perpustakaan belum

didayagunakan secara maksimal

6. Upaya pengendalian untuk peningkatan layanan

akademik belum dikaitkan dengan perspektif

anggaran, kepuasan pengguna, proses kegiatan

internal, pertumbuhan dan pembelajaran.

(7)

C. Fokus Permasalahan:

Upaya-upaya manajemen perpustakaan perguruan tinggi dalam mengantisipasi tantangan internal dan eksternal perpustakaan untuk memuaskan pengguna perpustakaan dengan layanan berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

(8)

• Manajemen perpustakaan yang sedang

berlangsung, yang mencakup manajemen

layanan teknis (technical processing;

technical services), manajemen layanan

kepada pengguna (users services) dan

kegiatan tata usaha sebagai administrasi

pendukung dalam upaya memenuhi

kebutuhan penguna di bidang edukatif,

ilmiah, riset dan administratif.

(9)

• Upaya yang dilakukan oleh manajemen Perpustakaan UPI, untuk mengantisipasi kebutuhan pengguna perpustakaan dengan berorientasi kepada teknologi informasi dan komunikasi. Produk layanan perpustakaan yang dihasilkan dalam layanan teknis dan layanan kepada pengguna serta daya dukung tata usaha perpustakaan yang terotomasi adalah untuk meningkatkan layanan dibidang edukatif, riset, informatif dan administratif yang bertajuk Digital Library Initiative. Perpustakaan Perguruan Tinggi yang menuju perpustakaan digital merupakan lingkaran kegiatan yang berkelanjutan terutama dalam proses menghasilkan layanan perpustakaan bermutu yang pada akhir tujuan panjangnya adalah mewujudkan kepuasan pengguna perpustakaan (response satisfaction and loyalty)

(10)

D. Pertanyaan Penelitian

a. Apakah manajemen Perpustakaan UPI menetapkan program kerjanya sesuai dengan visi-misi yang digariskannya?

b. Apakah layanan teknis (technical services; technical processing) yang dilakukan

Perpustakaan UPI telah memenuhi kebutuhan penggunanya?

c. Apakah layanan kepada pengguna (users services) Perpustakaan UPI telah memenuhi kebutuhan penggunanya?

d. Apakah ketatausahaan Perpustakaan UPI telah mendukung pelayanan perpustakaan kepada penggunanya?

(11)

a. Faktor-faktor apa yang mendorong dibangunnya layanan DLI-UPI?

b. Apakah fungsi kepemimpinan Perpustakaan UPI mendukung implementasi DLI-UPI?

c. Apakah struktur dan fungsi organisasi perpustakaan UPI sudah tepat untuk melaksanakan DLI-UPI?

d. Apakah kompetensi khusus SDM Perpustakaan UPI mendukung implementasi DLI-UPI?

e. Apakah sumber daya Perpustakaan UPI mendukung implementasi DLI-UPI?

(12)

f. Apakah komitmen SDM Perpustakaan UPI mendukung implementasi DLI-UPI?

g. Apakah faktor-faktor budaya organisasi di Perpustakaan UPI mempengaruhi

(13)

a. Dapatkah layanan kepada pengguna

diberikan pada tingkat biaya yang tersedia dengan pengelolaan yang efisien dan

kompetitif?

b. Apakah DLI-UPI telah memberikan layanan kepada pengguna sesuai dengan

kebutuhan dan harapan pengguna perpustakaan?

c. Apakah Perpustakaan UPI dapat

meningkatkan layanan melalui proses kegiatan internal yang dilakukan pada kegiatan DLI-UPI?

d. Apakah kinerja pimpinan dan SDM

Perpustakaan UPI meningkat melalui DLI -UPI?

(14)

E. Tujuan Penelitian

Mengidentifikasi, mendeskripsikan, menganalisis,

merumuskan temuan, membuat kesimpulan, implikasi dan rekomendasi dalam manajemen perpustakaan perguruan tinggi yang berkaitan dengan upaya-upaya yang

dilakukannya untuk memenuhi kebutuhan pengguna perpustakaan di bidang edukatif, informatif, riset dan administratif. Pada akhir penelitian diharapkan peneliti

dapat mengemukakan „Konsep Model Struktur Organisasi Perpustakaan Hibrida” sebagai sebuah implikasi yang

diharapkan dapat menjadi suatu model perpustakaan masa depan.

(15)

F. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah Perpustakaan Pusat

Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Dr. Setiabudhi 229 Bandung, Jawa Barat, yang telah memiliki

indikator-indikator Perpustakaan Hibrida dalam mengantisipasi tantangan eksternal dan internal organisasi Perpustakaan Perguruan Tinggi

(16)

G. Tinjauan Pustaka

1. Manajemen Strategik dimaksudkan untuk meluruskan kapasitas internal organisasi dengan permintaan lingkungan eksternal yang diperlukan untuk mengalokasikan sumber daya manusia dan sumber daya agar menjadi bermakna. Proses manajemen strategik pada dasarnya mengimplementasikan strategi untuk mencapai tujuan organisasi (Rowe dkk, 1990:2 dan Wheelen & Hunger, 1987:4).

2. Pengimplementasian strategi adalah kegiatan dalam mengelola kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman untuk keberlangsungan kegiatan operasional yang memerlukan ketrampilan pemimpin untuk memberi motivasi serta mensyaratkan koordinasi diantara banyak orang dan merupakan aktivitas yang bersifat administratif (Thompson & Strickland, 1987:19).

(17)

3. Pengimplementasian strategi

memperhatikan aspek-aspek

kepemimpinan, struktur dan fungsi

organisasi, kompetensi khusus SDM,

sumber daya organisasi, komitmen

SDM dan budaya organisasi

(Thompson & Strickland,

1987:205-262).

(18)

5. Balanced Scorecard merupakan pendekatan sistimatik untuk menilai kinerja perpustakaan dalam kerangka kerja terpadu. Balanced Scorecard bukan hanya pengintegrasian ukuran-ukuran anggaran dan non anggaran, tetapi juga penilaian terhadap proses dan hasil hubungan atas bawah yang didasarkan pada misi dan strategi satuan kegiatan. (Kaplan & Norton, 2000:11)

6. Pengendalian DLI merupakan pengendalian yang digariskan berdasarkan prespektif anggaran, kepuasan pengguna, proses kegiatan internal dan pembelajaran serta pertumbuhan. (Modifikasi dari Kaplan & Norton, 2000:11)

(19)

H. Kerangka Berpikir Penelitian Berdasarkan Pendekatan Strategi

Manaje men Pe layanan Pe rpustakaan Konven sional untuk

Pe layanan Teknis dan Pe layanan

Pe nggu na Masuk an Bahan:

Kelompok & Kebutuhan Pengguna P erpustakaan

Masuk an Instrumen tal:

Visi, Misi, T ujuan, Perguruan tinggi, Nilai Sosial Budaya, P iranti

Keras dan Lunak, Informasi, Struktur Organisasi, Sarana dan Prasarana, Sumber Daya Manusia,

Dana, Fasilitas.

Masuk an Lingkungan:

Kebijakan Pemerintah dan Instansi T erkai, Partisipasi Masyarakat, OrganisasiP rofesi, Dunia Kerja,

Benchm arking.

ANALISIS KKPA

(SWOT)

Pe re ncanaan Strategik:

1. Pemahaman Visi dan Misi 2. Penetapan T ujuan 3. Penetapan Sasaran 4. Penyusunan Strategi 5. Penyusunan Program

Pe ngimpleme ntasian S trate gik:

1. Kepemimpinan 2. Struktur Organisasi 3. Kompetensi Khusus 4. Sumber Daya Perpustakaan 5. Komitmen SDI 6. Budaya Organisasi

Pe ngen dalian Strategik:

1. Perspektif Anggaran 2. Perspektif Pengguna 3. Perspektif Kegiatan internal 4. Pertumbuhan dan P embelajaran

DIGITAL LIBRARY INITIATIVE UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA PERPUSTAKAAN HIBRIDA (HYBRIDE LIBRARY) KONSEP MODEL PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KEPUASAN PENGGUNA (Response Satisfaction and Loyality)

POTRET LINGKUNGAN ANALISA KKPA MANAGEMENT STRATEGI TUJUAN

(20)

I. Metode Penelitian

Pendekatan naturalistik-kualitatif dengan metode deskriptif-analitik. Peneliti merupakan instrumen dengan studi kasus pada Perpustakaan Pusat

Universitas Pendidikan Indonesia. Data dikumpulkan menggunakan tehnik observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumen dalam bentuk catatan, hasil

rekaman, dan foto, kemudian dianalisis meliputi tahap reduksi, klasifikasi dan interpretasi data. Untuk

mendapatkan validitas dan reliabilitas penelitian, peneliti memperpanjang masa penelitian dengan tekun, rutin

dan melibatkan diri dengan semua aktivitas obyek

penelitian, disamping melakukan trianggulasi, diskusi,

member check, transferabilitas, konfirmabilitas, dependabilitas dan melengkapi referensi.

(21)

J.Temuan Penelitian

Kesimpulan Umum:

Upaya meningkatkan layanan perpustakaan kepada pengguna perpustakaan dengan mengembangkan otomasi dan mekanisasi menuju perpustakaan digital ditilik dari prespektif anggaran, prespektif kepuasan pengguna, prespektif proses kegiatan internal, prespektif pertumbuhan dan pembelajaran,

ditentukan

oleh kepemimpinan, struktur organisasi, kompetensi khusus sumber daya manusia, daya dukung sumber daya perpustakaan, komitmen sumber daya manusia dan budaya organisasi. "

(22)

Kesimpulan-Kesimpulan Khusus:

1. Manajemen Pelayanan Perpustakaan UPI

a. Perpustakaan UPI menetapkan program kerjanya sesuai dengan visi dan misi perpustakaan yang mengacu kepada visi dan misi universitas.

b. Administrasi Urusan Pembinaan-Pengembangan Koleksi dan Urusan Pengolahan-Pemeliharaan Koleksi Perpustakaan UPI belum melakukan pekerjaan berdasarkan Standar Prosedur

Operasional (SPO) yang berlaku umum pada perpustakaan perguruan tinggi.

(23)

c. SDM pada Urusan Pelayanan kepada Pengguna memiliki inisiatif untuk melakukan pelayanan

berbasis teknologi informasi dan komunikasi dengan meningkatkan beberapa titik layanan

menjadi “primadona” bagi pengguna perpustakaan walau jumlah monograf sangat terbatas. OPAC

dan content keperpustakaanan pada Website

Perpustakaan UPI (http://perpustakaan.upi.edu.) merupakan salah satu produk yang sangat

diminati pengguna perpustakaan. d. Ketatausahaan Perpustakaan UPI

memberdayakan SDM dan Sumber Daya

Perpustakaan untuk meningkatkan pelayanan

(24)

2. Implementasi Digital Library Initiative

a. Perpustakaan UPI menetapkan program pilihan yang bertajuk Digital Library Initiative UPI (DLI -UPI) untuk mengantisipasi tuntutan eksternal dan internal perpustakaan khususnya dalam melakukan kerjasama layanan dalam jaringan.

b. Kepemimpinan Perpustakaan UPI yang terdiri dari unsur fungsional pustakawan dan struktural menjalankan fungsinya berdasarkan aktivitas, tujuan dan ekspektasi dengan pendekatan kolegial. Kata kunci Perpustakaan menjadi Pusat Keunggulan, menjadi “slogan” dalam pengkomunikasian dan pemberian motivasi kepada SDM Perpustakaan untuk mencapai tujuan perpustakaan.

c. Kepemimpinan Perpustakaan UPI mengalami hambatan dalam melakukan pembaharuan karena tidak mempertimbangkan budaya organisasi yang sedang berlangsung.

(25)

d. Perpustakaan UPI merupakan Strategic Business Unit (SBU) yang produknya berorientasi kepada benefit, yakni kepuasan pengguna. Domain-domain pekerjaan

utama di perpustakaan merupakan Functional Strategy

(FS).

e. Kompetensi khusus SDM dalam penelitian ini adalah

kapabilitas SDM perpustakaan dalam meningkatkan

pelayanan perpustakaan dengan DLI- UPI. SK MENPAN

No. 132/KEP/M.PAN/12/2002 merupakan alat yang tepat untuk meningkatkan kapabilitas SDM yang

diintegrasikan dengan Program Pilihan DLI.

f. Sense of belonging terhadap equipment yang menjadi tanggungjawab masing-masing SDM perpustakaan

meningkat, seiring dengan kebutuhannya untuk

memperlancar kegiatan otomatisasi dan mekanisasi

(26)

g. Komitmen pemimpin dan SDM Perpustakaan, ditunjukkan oleh SDM yang memiliki latar belakang pendidikan ilmu keperpustakaanan secara utuh dan memiliki jabatan fungsional pustakawan pada saat pertama kali diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil.

h. Budaya one man run library telah ditunjukkan oleh kelompok SDM yang bekerja di bagian pelayanan pengguna.

(27)

3. Pengendalian Digital Library Initiative

a. Dana Bantuan Operasional (DBO) yang dikucurkan universitas mendukung terlaksananya otomasi dan

mekanisasi perpustakaan menuju perpustakaan digital. DBO meningkatkan kemampuan SDM untuk

berintegrasi dengan SIPBTI.

b. Kesiapan dan ketersediaan koleksi Perpustakaan UPI yang masih jauh dari standard diantisipasi dengan

Layanan DLI yang bekerjasama dengan 111 (seratus sebelas) Perpustakaan Perguruan Tinggi yang

(28)

c. Produktivitas layanan teknis meningkat oleh SDM yang melibatkan diri pada DLI karena sono

dengan hal yang baru. Kelompok yang tidak melibatkan diri, tidak dipaksa untuk terlibat. Ketika DLI didukung DBO, seluruh SDM perpustakaan mau dilibatkan, sehingga pencapaian melebihi target yang ditetapkan. Manakala DBO berhenti, pelibatan diri kelompok ini pada DLI berhenti pula.

d. Pertumbuhan dan pembelajaran dilakukan dengan inhouse-training dan re-training untuk membangun kapabilitas pimpinan dan SDM perpustakaan dalam technical know-how, social know-how, melibatkan diri pada SIPBTI, serta melakukan information and knowledge sharing.

(29)

K. Implikasi Hasil Penelitian

1. Pengelola Perpustakaan memposisikan diri

sebagai anggota dalam organisasi pembelajaran, yang melaksanakan fungsi perpustakaan di

bidang edukatif, informatif, riset dan administratif perpustakaan.

2. Pengelola perpustakaan bekerja sama secara aktif dengan stakeholders perpustakaan untuk membina dan mengembangkan koleksi

perpustakaan.

3. Kompetensi khusus SDM perpustakaan

dikembangkan dengan memberdayakan dan

meningkatkan kinerja pustakawan fungsional dan tenaga struktural perpustakaan melalui in

house-trainning dan re-training berbasiskan sumber daya yang tersedia dengan

pengendalian dan penyeliaan yang dilakukan oleh masing-masing kepala urusan.

(30)

4. Kebermaknaaan sumber daya perpustakaan

meningkat manakala setiap SDM diberi kesempatan memiliki rasa kebermilikan (sense of belonging)

untuk mendayagunakan aset perpustakaan. 5. Komitmen SDM Perpustakaan dimulai dengan

pembinaan memupuk kemauan untuk membangun dan mempertahankan perencanaan, melibatkan diri secara total dalam ruang dan waktu, berbicara

tentang pelaksanaan dan pengevaluasian setiap saat dan secara konstan memfokuskan diri kepada isu-isu perencanaan yang telah digariskan.

6. Budaya organisasi perpustakaan dikembangkan dan ditentukan oleh faktor lingkungan, faktor SDM, faktor asumsi bersama, disiplin, dan sense of belonging

terhadap organisasi yang bertujuan membangun budaya one man run library.

(31)

7. Pengelola perpustakaan mempelajari kepentingan dan kebutuhan pengguna, mempertahankan pengguna

yang aktif, menambah anggota perpustakaan

berdasarkan promosi dan pemasaran perpustakaan yang tepat, mampu mengukur kepuasan pelanggan, dan dapat membina stake holders yang

menguntungkan.

8. Proses Kegiatan Internal selalu dalam kondisi proses inovasi, operasi dan proses layanan kepada pengguna dalam menghadapi tantangan perpustakaan yang

spesifik.

9. Pertumbuhan dan pembelajaran SDM perpustakaan, ditandai dengan kategori kapabilitas pekerja, kapabilitas sistem informasi berbasis teknologi, motivasi dan

pengelolaan diri, pemberdayaan diri kepada aset yang ada dan keselarasan untuk melakukan pelayanan.

(32)

L. Rekomendasi Hasil Penelitian

1. Perpustakaan UPI seyogianya berbentuk

perpustakaan hibrida (

Hybrid Library

), yaitu

perpustakaan yang memadukan antara

perpustakaan konvensional dan perpustakaan

elektronik serta digital.

(33)

Penjelasan : ____________ = garis komando --- = garis koordinasi

(34)

2. SDM Perpustakaan UPI perlu meningkatkan kinerjanya dalam: a) mengelola diri sendiri untuk menjadi fungsional

yang profesional, b) mengembangkan diri melalui in-house

training dan re-retraining, c) membangun kerja sama secara

internal dan eksternal, d) meningkatkan IGU dengan

mendayagunakan aset atau sumber daya yang ada sesuai dengan peraturan yang ada, e) memperjuangkan pengadaan

journal, e-journal dan e-book untuk melengkapi kebutuhan

informasi pengguna, f) melakukan crash program (program

darurat) untuk mengantisipasi dengan segera tantangan internal dan eksternal yang berada diseputar perpustakaan, g) mendayagunakan kembali koleksi yang mengandung

grand theory yang telah digudangkan, h) menggalakkan SOP,

i) memiliki Programmer dan Administration System SIPBTI

yang tetap, yang setiap saat dapat melakukan information

(35)

3. Kepemimpinan perpustakaan yang terdiri dari kelompok fungsional dan struktural, harus menjalankan fungsinya berdasarkan aktivitas, tujuan dan ekspektasi dengan pendekatan kolegial sehingga segala tantangan baik internal maupun eksternal dapat diantisipasi dengan segera. Pemimpin Perpustakaan Universitas harus memiliki latar belakang pendidikan keperpustakaanan dan menguasai salah satu disiplin ilmu secara utuh, memiliki library management skill, library technological know-how, memahami ilmu psikologi perkembangan, psikologi masyarakat dan pendidikan, information science know-how, technological information skill dan management

teknologi informasi, content analyssis. dan human relation skill yang baik.

(36)

4. Untuk meningkatkan citra perpustakaan UPI,

reward and punishment kepada SDM Perpustakaan harus diberikan dengan seimbang.

5. Anggaran perpustakaan hendaklah disusun berdasarkan kebutuhan Perpustakaan UPI yang berbasiskan tuntutan dan kebutuhan pengguna. Secara bertahap, universitas seyogianya dapat mempersiapkan anggaran sebesar 5% (lima persen) dari jumlah seluruh anggaran universitas untuk pengembangan koleksi perpustakaan seperti yang dianjurkan oleh Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Perguruan Tinggi Ditjen Dikti Departemen Pendidikan Nasional tahun 2004.

(37)

5. Proses Kegiatan Internal pada Perpustakaan UPI hendaknya diisi dengan kegiatan melakukan kegiatan inovasi, proses operasi dan proses layanan kepada pengguna yang bersinergi.

6. Pertumbuhan dan pembelajaran pada Perpustakaan UPI hendaknya diutamakan dengan pembangunan kapabilitas para pemimpin dan SDM Perpustakaan dalam mengelola perubahan unjuk kinerja dari kegiatan yang bersifat manual dan menuju ke kegiatan yang berbasis teknologi informasi tanpa mengabaikan sentuhan manusiawi.

7. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang Kesiapan SDM Fungsional Pustakawan Dalam Membangun Perpustakaan Hibrida di Perguruan Tinggi (Studi Kasus Kesiapan SDM Pustakawan Fungsional Profesional dan SDM Pustakawan Fungsional impassing)

(38)

Web Server Net Sotrage Digital Library Otomasi Pengadaan Pengolahan Sirkulasi Check Point Input Data Edit Data Penelusuran Koleksi Penelusuran Informasi Admin Pengolahan Data Penelusuran Internet Layanan Multimedia Pengembangan Program Perbaikan Software Edit Data Input Data Administrasi Konversi

(39)

L. Proposisi

1. Manajemen Perpustakaan merupakan fungsi-fungsi kepemimpinan, perencanaan, pelaksanaan dan

pengendalian yang dioperasikan terhadap kegiatan operasional perpustakaan yang terdiri dari pelayanan teknis, pelayanan kepada pengguna dan administrasi perpustakaan.

2. Standard Prosedur Operasional (SPO) pada layanan teknis, layanan non teknis dan layanan administrasi Perpustakaan UPI sebagai Functional Strategy (FS)

dibakukan untuk berkompetisi dalam meningkatkan pelayanan kepada pengguna perpustakaan.

(40)

3. Ketatausahaan Perpustakaan UPI yang belum beralih dari konsep staf konvensional (clerical work) ke konsep pekerjaan staf lengkap (completed staff work) menghambat kelancaran pelayanan perpustakaan.

4. Kerjasama dalam jaringan menekankan kepada pertukaran subyek atau content informasi yang dimiliki oleh masing-masing perpustakaan peserta jejaring.

5. Kepemimpinan perpustakaan yang terdiri dari unsur fungsional dan struktural menjalankan fungsi kepemimpinannya berdasarkan aktivitas, tujuan dan ekspektasi dengan pendekatan kolegial untuk mencapai tujuan perpustakaan.

(41)

6. Kapabilitas SDM perpustakaan mampu meningkat dengan mengintegrasikan kebutuhan individu

kepada tuntutan fungsional pustakawan.

7. Pemberdayaan sumber daya perpustakaan

meningkat seiring dengan meningkatnya sense of

belonging SDM Perpustakaan terhadap sumber daya yang menjadi tanggungjawabnya.

8. Budaya one man run library dimiliki oleh SDM yang menjalani pendidikan keperpustakaanan secara utuh dan berstatus pustakawan fungsional pada saat

pertama kali diangkat sebagai PNS.

9. Pertumbuhan dan pembelajaran yang terintegrasi dalam pekerjaan keperpustakaanan membangun kapabilitas pimpinan dan SDM Perpustakaan.

(42)

Sekian

Gambar

Gambar 4-23: Rencana Jaringan Perpustakaan Digital  Perpustakaan UPI

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) ini bagi kelompok mitra adalah : 1) mengetahui tentang teknik budidaya sayuran organik, 2) mengetahui pembuatan pupuk

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan rata-rata lansia di RW.8 Bratang Binangun memiliki kualitas hidup baik dan harga diri yang tinggi dan hasil uji

Role play which are used in junior high school of MTsN Babakan will be described in the following research, to get an orientation the English teaching and innovation in

Penelitian yang berkaitan dengan kemampuan berbicara sudah lebih dulu dilakukan adalah oleh Oktariza Elyanasari dengan judul “ Kemampuan Berbicara dalam Diskusi

Hal ini berarti bahwa secara statistik pembelajaran diagram benda bebas pada Hukum Newton secara terintegrasi memberikan pengaruh yang tinggi terhadap penguasaan

Selanjutnya, penggunaan gaya pembelajaran kinestetik pada tahap sederhana seperti yang ditunjukkan dalam jadual 10 menunjukkan pelajar PPIA ‘selalu ucapkan, “saya

Guna mengurangi kesalahan yang dilakukan siswa dalam memahami soal, parafrase merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk membantu siswa memahami

Penelitian ini merupakan penelitian kajian pustaka (Library research) di mana peneliti ini berusaha utuk mengumpulkan berbagai informasi, dengan cara membaca, menelaah buku-buku