A. Latar Belakang Masalah
1. Perpustakaan
adalah perangkat penunjang perguruan tinggi untuk pencapaian tujuan Tri Darma Perguruan Tinggi, sesuai dengan fungsinya bidang edukatif, riset, informatif dan administratif yang diatur oleh KepMen Dikbud Nomor 28/0/19992.
Academic Library Management System
merupakan suatu sistem yang dipergunakan untuk mempercepat transaksi pelayanan perpustakaan kepada masyarakat penggunanya yang mencakup kegiatan terpilih dalam bidang pengembangan,
pembinaan dan pengolahan koleksi, pelayanan kepada pengguna dan administrasi perpustakaan.
3. Sepuluh pokok permasalahan
perpustakaan, yaitu: a) electronic paper, b) model penerbitan baru, c) toko buku on-line, d) e-commerce, e) televisi digital, f) lingkungan pembelajaran terpadu, g) universitas jarak jauh, h) mobile communication, i)
print-on-demand, j) threat of the unknown.
4. Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi
yang berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) mengutamakan 3 (tiga) komponen perpustakaan, yakni pemberdayaan sumber daya, pelayanan yang tidak bersifat menunggu dan pemberdayaan pengguna.
5. Perkembangan Digital Library Network yang belum diantisipasi oleh manajemen perpustakaan
perguruan tinggi menyebabkan merosotnya etos kerja dan meningkatnya apatisme karena ketidaksiapan
SDM dalam mengintegrasikan diri dengan tuntutan pekerjaan yang berbasis teknologi, informasi dan komunikasi.
6. Manajemen Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia belum mengantisipasi tantangan internal dan eksternal organisasi
perpustakaan perguruan tinggi dengan melakukan strategi-strategi pelayanan perpustakaan yang tepat.
1. Manajemen Perpustakaan UPI belum
mengintegrasikan visi, misi dan tujuan universitasnya dalam melaksanakan fungsinya sebagai unsur
penunjang universitas.
2. Produk layanan Perpustakaan UPI belum dapat
diakses dengan mudah oleh pengguna perpustakaan 3. Sebagai unsur penunjang, perpustakaan perguruan
tinggi belum mengantisipasi tuntutan pengguna
perpustakaan sesuai kebutuhannya di bidang edukatif, informatif, riset dan administratif.
4. Perkembangan layanan perpustakaan berbasis
TIK belum berkembang sesuai dengan kesiapan
SDM Perpustakaan
5. Sumber daya dan nilai-nilai perpustakaan belum
didayagunakan secara maksimal
6. Upaya pengendalian untuk peningkatan layanan
akademik belum dikaitkan dengan perspektif
anggaran, kepuasan pengguna, proses kegiatan
internal, pertumbuhan dan pembelajaran.
C. Fokus Permasalahan:
Upaya-upaya manajemen perpustakaan perguruan tinggi dalam mengantisipasi tantangan internal dan eksternal perpustakaan untuk memuaskan pengguna perpustakaan dengan layanan berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
• Manajemen perpustakaan yang sedang
berlangsung, yang mencakup manajemen
layanan teknis (technical processing;
technical services), manajemen layanan
kepada pengguna (users services) dan
kegiatan tata usaha sebagai administrasi
pendukung dalam upaya memenuhi
kebutuhan penguna di bidang edukatif,
ilmiah, riset dan administratif.
• Upaya yang dilakukan oleh manajemen Perpustakaan UPI, untuk mengantisipasi kebutuhan pengguna perpustakaan dengan berorientasi kepada teknologi informasi dan komunikasi. Produk layanan perpustakaan yang dihasilkan dalam layanan teknis dan layanan kepada pengguna serta daya dukung tata usaha perpustakaan yang terotomasi adalah untuk meningkatkan layanan dibidang edukatif, riset, informatif dan administratif yang bertajuk Digital Library Initiative. Perpustakaan Perguruan Tinggi yang menuju perpustakaan digital merupakan lingkaran kegiatan yang berkelanjutan terutama dalam proses menghasilkan layanan perpustakaan bermutu yang pada akhir tujuan panjangnya adalah mewujudkan kepuasan pengguna perpustakaan (response satisfaction and loyalty)
D. Pertanyaan Penelitian
a. Apakah manajemen Perpustakaan UPI menetapkan program kerjanya sesuai dengan visi-misi yang digariskannya?
b. Apakah layanan teknis (technical services; technical processing) yang dilakukan
Perpustakaan UPI telah memenuhi kebutuhan penggunanya?
c. Apakah layanan kepada pengguna (users services) Perpustakaan UPI telah memenuhi kebutuhan penggunanya?
d. Apakah ketatausahaan Perpustakaan UPI telah mendukung pelayanan perpustakaan kepada penggunanya?
a. Faktor-faktor apa yang mendorong dibangunnya layanan DLI-UPI?
b. Apakah fungsi kepemimpinan Perpustakaan UPI mendukung implementasi DLI-UPI?
c. Apakah struktur dan fungsi organisasi perpustakaan UPI sudah tepat untuk melaksanakan DLI-UPI?
d. Apakah kompetensi khusus SDM Perpustakaan UPI mendukung implementasi DLI-UPI?
e. Apakah sumber daya Perpustakaan UPI mendukung implementasi DLI-UPI?
f. Apakah komitmen SDM Perpustakaan UPI mendukung implementasi DLI-UPI?
g. Apakah faktor-faktor budaya organisasi di Perpustakaan UPI mempengaruhi
a. Dapatkah layanan kepada pengguna
diberikan pada tingkat biaya yang tersedia dengan pengelolaan yang efisien dan
kompetitif?
b. Apakah DLI-UPI telah memberikan layanan kepada pengguna sesuai dengan
kebutuhan dan harapan pengguna perpustakaan?
c. Apakah Perpustakaan UPI dapat
meningkatkan layanan melalui proses kegiatan internal yang dilakukan pada kegiatan DLI-UPI?
d. Apakah kinerja pimpinan dan SDM
Perpustakaan UPI meningkat melalui DLI -UPI?
E. Tujuan Penelitian
Mengidentifikasi, mendeskripsikan, menganalisis,
merumuskan temuan, membuat kesimpulan, implikasi dan rekomendasi dalam manajemen perpustakaan perguruan tinggi yang berkaitan dengan upaya-upaya yang
dilakukannya untuk memenuhi kebutuhan pengguna perpustakaan di bidang edukatif, informatif, riset dan administratif. Pada akhir penelitian diharapkan peneliti
dapat mengemukakan „Konsep Model Struktur Organisasi Perpustakaan Hibrida” sebagai sebuah implikasi yang
diharapkan dapat menjadi suatu model perpustakaan masa depan.
F. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah Perpustakaan Pusat
Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Dr. Setiabudhi 229 Bandung, Jawa Barat, yang telah memiliki
indikator-indikator Perpustakaan Hibrida dalam mengantisipasi tantangan eksternal dan internal organisasi Perpustakaan Perguruan Tinggi
G. Tinjauan Pustaka
1. Manajemen Strategik dimaksudkan untuk meluruskan kapasitas internal organisasi dengan permintaan lingkungan eksternal yang diperlukan untuk mengalokasikan sumber daya manusia dan sumber daya agar menjadi bermakna. Proses manajemen strategik pada dasarnya mengimplementasikan strategi untuk mencapai tujuan organisasi (Rowe dkk, 1990:2 dan Wheelen & Hunger, 1987:4).
2. Pengimplementasian strategi adalah kegiatan dalam mengelola kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman untuk keberlangsungan kegiatan operasional yang memerlukan ketrampilan pemimpin untuk memberi motivasi serta mensyaratkan koordinasi diantara banyak orang dan merupakan aktivitas yang bersifat administratif (Thompson & Strickland, 1987:19).
3. Pengimplementasian strategi
memperhatikan aspek-aspek
kepemimpinan, struktur dan fungsi
organisasi, kompetensi khusus SDM,
sumber daya organisasi, komitmen
SDM dan budaya organisasi
(Thompson & Strickland,
1987:205-262).
5. Balanced Scorecard merupakan pendekatan sistimatik untuk menilai kinerja perpustakaan dalam kerangka kerja terpadu. Balanced Scorecard bukan hanya pengintegrasian ukuran-ukuran anggaran dan non anggaran, tetapi juga penilaian terhadap proses dan hasil hubungan atas bawah yang didasarkan pada misi dan strategi satuan kegiatan. (Kaplan & Norton, 2000:11)
6. Pengendalian DLI merupakan pengendalian yang digariskan berdasarkan prespektif anggaran, kepuasan pengguna, proses kegiatan internal dan pembelajaran serta pertumbuhan. (Modifikasi dari Kaplan & Norton, 2000:11)
H. Kerangka Berpikir Penelitian Berdasarkan Pendekatan Strategi
Manaje men Pe layanan Pe rpustakaan Konven sional untuk
Pe layanan Teknis dan Pe layanan
Pe nggu na Masuk an Bahan:
Kelompok & Kebutuhan Pengguna P erpustakaan
Masuk an Instrumen tal:
Visi, Misi, T ujuan, Perguruan tinggi, Nilai Sosial Budaya, P iranti
Keras dan Lunak, Informasi, Struktur Organisasi, Sarana dan Prasarana, Sumber Daya Manusia,
Dana, Fasilitas.
Masuk an Lingkungan:
Kebijakan Pemerintah dan Instansi T erkai, Partisipasi Masyarakat, OrganisasiP rofesi, Dunia Kerja,
Benchm arking.
ANALISIS KKPA
(SWOT)
Pe re ncanaan Strategik:
1. Pemahaman Visi dan Misi 2. Penetapan T ujuan 3. Penetapan Sasaran 4. Penyusunan Strategi 5. Penyusunan Program
Pe ngimpleme ntasian S trate gik:
1. Kepemimpinan 2. Struktur Organisasi 3. Kompetensi Khusus 4. Sumber Daya Perpustakaan 5. Komitmen SDI 6. Budaya Organisasi
Pe ngen dalian Strategik:
1. Perspektif Anggaran 2. Perspektif Pengguna 3. Perspektif Kegiatan internal 4. Pertumbuhan dan P embelajaran
DIGITAL LIBRARY INITIATIVE UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA PERPUSTAKAAN HIBRIDA (HYBRIDE LIBRARY) KONSEP MODEL PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KEPUASAN PENGGUNA (Response Satisfaction and Loyality)
POTRET LINGKUNGAN ANALISA KKPA MANAGEMENT STRATEGI TUJUAN
I. Metode Penelitian
Pendekatan naturalistik-kualitatif dengan metode deskriptif-analitik. Peneliti merupakan instrumen dengan studi kasus pada Perpustakaan Pusat
Universitas Pendidikan Indonesia. Data dikumpulkan menggunakan tehnik observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumen dalam bentuk catatan, hasil
rekaman, dan foto, kemudian dianalisis meliputi tahap reduksi, klasifikasi dan interpretasi data. Untuk
mendapatkan validitas dan reliabilitas penelitian, peneliti memperpanjang masa penelitian dengan tekun, rutin
dan melibatkan diri dengan semua aktivitas obyek
penelitian, disamping melakukan trianggulasi, diskusi,
member check, transferabilitas, konfirmabilitas, dependabilitas dan melengkapi referensi.
J.Temuan Penelitian
Kesimpulan Umum:
Upaya meningkatkan layanan perpustakaan kepada pengguna perpustakaan dengan mengembangkan otomasi dan mekanisasi menuju perpustakaan digital ditilik dari prespektif anggaran, prespektif kepuasan pengguna, prespektif proses kegiatan internal, prespektif pertumbuhan dan pembelajaran,
ditentukan
oleh kepemimpinan, struktur organisasi, kompetensi khusus sumber daya manusia, daya dukung sumber daya perpustakaan, komitmen sumber daya manusia dan budaya organisasi. "Kesimpulan-Kesimpulan Khusus:
1. Manajemen Pelayanan Perpustakaan UPI
a. Perpustakaan UPI menetapkan program kerjanya sesuai dengan visi dan misi perpustakaan yang mengacu kepada visi dan misi universitas.
b. Administrasi Urusan Pembinaan-Pengembangan Koleksi dan Urusan Pengolahan-Pemeliharaan Koleksi Perpustakaan UPI belum melakukan pekerjaan berdasarkan Standar Prosedur
Operasional (SPO) yang berlaku umum pada perpustakaan perguruan tinggi.
c. SDM pada Urusan Pelayanan kepada Pengguna memiliki inisiatif untuk melakukan pelayanan
berbasis teknologi informasi dan komunikasi dengan meningkatkan beberapa titik layanan
menjadi “primadona” bagi pengguna perpustakaan walau jumlah monograf sangat terbatas. OPAC
dan content keperpustakaanan pada Website
Perpustakaan UPI (http://perpustakaan.upi.edu.) merupakan salah satu produk yang sangat
diminati pengguna perpustakaan. d. Ketatausahaan Perpustakaan UPI
memberdayakan SDM dan Sumber Daya
Perpustakaan untuk meningkatkan pelayanan
2. Implementasi Digital Library Initiative
a. Perpustakaan UPI menetapkan program pilihan yang bertajuk Digital Library Initiative UPI (DLI -UPI) untuk mengantisipasi tuntutan eksternal dan internal perpustakaan khususnya dalam melakukan kerjasama layanan dalam jaringan.
b. Kepemimpinan Perpustakaan UPI yang terdiri dari unsur fungsional pustakawan dan struktural menjalankan fungsinya berdasarkan aktivitas, tujuan dan ekspektasi dengan pendekatan kolegial. Kata kunci Perpustakaan menjadi Pusat Keunggulan, menjadi “slogan” dalam pengkomunikasian dan pemberian motivasi kepada SDM Perpustakaan untuk mencapai tujuan perpustakaan.
c. Kepemimpinan Perpustakaan UPI mengalami hambatan dalam melakukan pembaharuan karena tidak mempertimbangkan budaya organisasi yang sedang berlangsung.
d. Perpustakaan UPI merupakan Strategic Business Unit (SBU) yang produknya berorientasi kepada benefit, yakni kepuasan pengguna. Domain-domain pekerjaan
utama di perpustakaan merupakan Functional Strategy
(FS).
e. Kompetensi khusus SDM dalam penelitian ini adalah
kapabilitas SDM perpustakaan dalam meningkatkan
pelayanan perpustakaan dengan DLI- UPI. SK MENPAN
No. 132/KEP/M.PAN/12/2002 merupakan alat yang tepat untuk meningkatkan kapabilitas SDM yang
diintegrasikan dengan Program Pilihan DLI.
f. Sense of belonging terhadap equipment yang menjadi tanggungjawab masing-masing SDM perpustakaan
meningkat, seiring dengan kebutuhannya untuk
memperlancar kegiatan otomatisasi dan mekanisasi
g. Komitmen pemimpin dan SDM Perpustakaan, ditunjukkan oleh SDM yang memiliki latar belakang pendidikan ilmu keperpustakaanan secara utuh dan memiliki jabatan fungsional pustakawan pada saat pertama kali diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil.
h. Budaya one man run library telah ditunjukkan oleh kelompok SDM yang bekerja di bagian pelayanan pengguna.
3. Pengendalian Digital Library Initiative
a. Dana Bantuan Operasional (DBO) yang dikucurkan universitas mendukung terlaksananya otomasi dan
mekanisasi perpustakaan menuju perpustakaan digital. DBO meningkatkan kemampuan SDM untuk
berintegrasi dengan SIPBTI.
b. Kesiapan dan ketersediaan koleksi Perpustakaan UPI yang masih jauh dari standard diantisipasi dengan
Layanan DLI yang bekerjasama dengan 111 (seratus sebelas) Perpustakaan Perguruan Tinggi yang
c. Produktivitas layanan teknis meningkat oleh SDM yang melibatkan diri pada DLI karena sono
dengan hal yang baru. Kelompok yang tidak melibatkan diri, tidak dipaksa untuk terlibat. Ketika DLI didukung DBO, seluruh SDM perpustakaan mau dilibatkan, sehingga pencapaian melebihi target yang ditetapkan. Manakala DBO berhenti, pelibatan diri kelompok ini pada DLI berhenti pula.
d. Pertumbuhan dan pembelajaran dilakukan dengan inhouse-training dan re-training untuk membangun kapabilitas pimpinan dan SDM perpustakaan dalam technical know-how, social know-how, melibatkan diri pada SIPBTI, serta melakukan information and knowledge sharing.
K. Implikasi Hasil Penelitian
1. Pengelola Perpustakaan memposisikan diri
sebagai anggota dalam organisasi pembelajaran, yang melaksanakan fungsi perpustakaan di
bidang edukatif, informatif, riset dan administratif perpustakaan.
2. Pengelola perpustakaan bekerja sama secara aktif dengan stakeholders perpustakaan untuk membina dan mengembangkan koleksi
perpustakaan.
3. Kompetensi khusus SDM perpustakaan
dikembangkan dengan memberdayakan dan
meningkatkan kinerja pustakawan fungsional dan tenaga struktural perpustakaan melalui in
house-trainning dan re-training berbasiskan sumber daya yang tersedia dengan
pengendalian dan penyeliaan yang dilakukan oleh masing-masing kepala urusan.
4. Kebermaknaaan sumber daya perpustakaan
meningkat manakala setiap SDM diberi kesempatan memiliki rasa kebermilikan (sense of belonging)
untuk mendayagunakan aset perpustakaan. 5. Komitmen SDM Perpustakaan dimulai dengan
pembinaan memupuk kemauan untuk membangun dan mempertahankan perencanaan, melibatkan diri secara total dalam ruang dan waktu, berbicara
tentang pelaksanaan dan pengevaluasian setiap saat dan secara konstan memfokuskan diri kepada isu-isu perencanaan yang telah digariskan.
6. Budaya organisasi perpustakaan dikembangkan dan ditentukan oleh faktor lingkungan, faktor SDM, faktor asumsi bersama, disiplin, dan sense of belonging
terhadap organisasi yang bertujuan membangun budaya one man run library.
7. Pengelola perpustakaan mempelajari kepentingan dan kebutuhan pengguna, mempertahankan pengguna
yang aktif, menambah anggota perpustakaan
berdasarkan promosi dan pemasaran perpustakaan yang tepat, mampu mengukur kepuasan pelanggan, dan dapat membina stake holders yang
menguntungkan.
8. Proses Kegiatan Internal selalu dalam kondisi proses inovasi, operasi dan proses layanan kepada pengguna dalam menghadapi tantangan perpustakaan yang
spesifik.
9. Pertumbuhan dan pembelajaran SDM perpustakaan, ditandai dengan kategori kapabilitas pekerja, kapabilitas sistem informasi berbasis teknologi, motivasi dan
pengelolaan diri, pemberdayaan diri kepada aset yang ada dan keselarasan untuk melakukan pelayanan.
L. Rekomendasi Hasil Penelitian
1. Perpustakaan UPI seyogianya berbentuk
perpustakaan hibrida (
Hybrid Library
), yaitu
perpustakaan yang memadukan antara
perpustakaan konvensional dan perpustakaan
elektronik serta digital.
Penjelasan : ____________ = garis komando --- = garis koordinasi
2. SDM Perpustakaan UPI perlu meningkatkan kinerjanya dalam: a) mengelola diri sendiri untuk menjadi fungsional
yang profesional, b) mengembangkan diri melalui in-house
training dan re-retraining, c) membangun kerja sama secara
internal dan eksternal, d) meningkatkan IGU dengan
mendayagunakan aset atau sumber daya yang ada sesuai dengan peraturan yang ada, e) memperjuangkan pengadaan
journal, e-journal dan e-book untuk melengkapi kebutuhan
informasi pengguna, f) melakukan crash program (program
darurat) untuk mengantisipasi dengan segera tantangan internal dan eksternal yang berada diseputar perpustakaan, g) mendayagunakan kembali koleksi yang mengandung
grand theory yang telah digudangkan, h) menggalakkan SOP,
i) memiliki Programmer dan Administration System SIPBTI
yang tetap, yang setiap saat dapat melakukan information
3. Kepemimpinan perpustakaan yang terdiri dari kelompok fungsional dan struktural, harus menjalankan fungsinya berdasarkan aktivitas, tujuan dan ekspektasi dengan pendekatan kolegial sehingga segala tantangan baik internal maupun eksternal dapat diantisipasi dengan segera. Pemimpin Perpustakaan Universitas harus memiliki latar belakang pendidikan keperpustakaanan dan menguasai salah satu disiplin ilmu secara utuh, memiliki library management skill, library technological know-how, memahami ilmu psikologi perkembangan, psikologi masyarakat dan pendidikan, information science know-how, technological information skill dan management
teknologi informasi, content analyssis. dan human relation skill yang baik.
4. Untuk meningkatkan citra perpustakaan UPI,
reward and punishment kepada SDM Perpustakaan harus diberikan dengan seimbang.
5. Anggaran perpustakaan hendaklah disusun berdasarkan kebutuhan Perpustakaan UPI yang berbasiskan tuntutan dan kebutuhan pengguna. Secara bertahap, universitas seyogianya dapat mempersiapkan anggaran sebesar 5% (lima persen) dari jumlah seluruh anggaran universitas untuk pengembangan koleksi perpustakaan seperti yang dianjurkan oleh Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Perguruan Tinggi Ditjen Dikti Departemen Pendidikan Nasional tahun 2004.
5. Proses Kegiatan Internal pada Perpustakaan UPI hendaknya diisi dengan kegiatan melakukan kegiatan inovasi, proses operasi dan proses layanan kepada pengguna yang bersinergi.
6. Pertumbuhan dan pembelajaran pada Perpustakaan UPI hendaknya diutamakan dengan pembangunan kapabilitas para pemimpin dan SDM Perpustakaan dalam mengelola perubahan unjuk kinerja dari kegiatan yang bersifat manual dan menuju ke kegiatan yang berbasis teknologi informasi tanpa mengabaikan sentuhan manusiawi.
7. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang Kesiapan SDM Fungsional Pustakawan Dalam Membangun Perpustakaan Hibrida di Perguruan Tinggi (Studi Kasus Kesiapan SDM Pustakawan Fungsional Profesional dan SDM Pustakawan Fungsional impassing)
Web Server Net Sotrage Digital Library Otomasi Pengadaan Pengolahan Sirkulasi Check Point Input Data Edit Data Penelusuran Koleksi Penelusuran Informasi Admin Pengolahan Data Penelusuran Internet Layanan Multimedia Pengembangan Program Perbaikan Software Edit Data Input Data Administrasi Konversi
L. Proposisi
1. Manajemen Perpustakaan merupakan fungsi-fungsi kepemimpinan, perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian yang dioperasikan terhadap kegiatan operasional perpustakaan yang terdiri dari pelayanan teknis, pelayanan kepada pengguna dan administrasi perpustakaan.
2. Standard Prosedur Operasional (SPO) pada layanan teknis, layanan non teknis dan layanan administrasi Perpustakaan UPI sebagai Functional Strategy (FS)
dibakukan untuk berkompetisi dalam meningkatkan pelayanan kepada pengguna perpustakaan.
3. Ketatausahaan Perpustakaan UPI yang belum beralih dari konsep staf konvensional (clerical work) ke konsep pekerjaan staf lengkap (completed staff work) menghambat kelancaran pelayanan perpustakaan.
4. Kerjasama dalam jaringan menekankan kepada pertukaran subyek atau content informasi yang dimiliki oleh masing-masing perpustakaan peserta jejaring.
5. Kepemimpinan perpustakaan yang terdiri dari unsur fungsional dan struktural menjalankan fungsi kepemimpinannya berdasarkan aktivitas, tujuan dan ekspektasi dengan pendekatan kolegial untuk mencapai tujuan perpustakaan.
6. Kapabilitas SDM perpustakaan mampu meningkat dengan mengintegrasikan kebutuhan individu
kepada tuntutan fungsional pustakawan.
7. Pemberdayaan sumber daya perpustakaan
meningkat seiring dengan meningkatnya sense of
belonging SDM Perpustakaan terhadap sumber daya yang menjadi tanggungjawabnya.
8. Budaya one man run library dimiliki oleh SDM yang menjalani pendidikan keperpustakaanan secara utuh dan berstatus pustakawan fungsional pada saat
pertama kali diangkat sebagai PNS.
9. Pertumbuhan dan pembelajaran yang terintegrasi dalam pekerjaan keperpustakaanan membangun kapabilitas pimpinan dan SDM Perpustakaan.