1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sejak awal 90-an, dunia sulih suara telah menjadi bagian tak terpisahkan dari dunia perfilman Indonesia, terutama untuk film-film berbahasa asing. Namun seiring berkembangnya jaman, terjadi pro dan kontra terhadap proses sulih suara itu sendiri. Ada yang mendukung, namun ada pula yang membenci.
Penyebab kalangan pembenci sulih suara karena kualitas sulih suara di Indonesia tidak sebaik di Jepang. Beberapa studio sulih suara, malah memiliki kualitas di bawah rata-rata. Oleh karena itu, banyak orang ingin agar sulih suara dihapuskan tanpa memandang berapa kepala keluarga yang kelak akan kehilangan mata pencaharian utama mereka sehari-hari.
Menyikapi hal ini, penulis bermaksud untuk mengupas lebih tuntas tentang hal-hal yang dapat mempengaruhi kualitas sulih suara di Indonesia. Sehingga, dengan diketemukannya sebuah metoda tertentu, diharapkan dapat meningkatkan kualitas sulih suara di Indonesia.
Indonesia memiliki sebuah organisasi yang menaungi sulih suara di Indonesia yang bernama Persusi (Persatuan Sulih Suara Indonesia). Organisasi ini hendak mencari cara untuk menilai bagaimana kualitas sulih suara di setiap studio sulih suara yang ada di Indonesia. Karena itu, penulis
hendak membantu berusaha mencari cara bagaimana cara untuk mendeteksi kualitas sulih suara di studio-studio tersebut.
Setelah ditilik, penulis menyadari bahwa yang paling menentukan adalah proses sinkronisasi gerak bibir dari suatu proses sulih suara. Yang dimaksud sinkronisasi gerak bibir dalam hal ini adalah, penyamaan suara dengan gerak bibir sehingga suara baru yang muncul akan seimbang dengan suara aslinya. Diharapkan, dengan meminimalisasi kesalahan / tidak tepatnya suara dengan gerak bibir, maka dapat membuat penonton lebih nyaman dalam menyaksikan film-film yang disulihsuarakan.
Metode yang penulis hendak gunakan adalah Algoritma PSOLA (Pitch Synchronous Overlap and Add) karena dianggap mampu memecahkan masalah distorsi waktu yang terjadi saat proses sulih suara berlangsung.
Algoritma PSOLA membuat user akan lebih mudah mengontrol penyesuaian waktu suara. Banyak software sulih suara yang telah menggunakan algoritma PSOLA di dalamnya. Salah satu contohnya adalah Sonic Foundry Vegas Video.
1.2 Perumusan Masalah
Pembuatan skripsi ini ditujukan untuk menganalisis proses sulih suara dengan pendekatan metode PSOLA. Masalah yang akan diangkat adalah bagaimana sebuah suara yang direkam, dapat memiliki sinkronisasi yang baik dengan suara asli. Serta akan dibahas pula tentang bagaimana metode PSOLA dapat menghitung distorsi suara pada saat proses sulih suara.
1.3 Ruang Lingkup
Dalam perhitungan sinkronisasi gerak bibir dalam dunia sulih suara menggunakan algoritma PSOLA akan dibatasi pada hal – hal berikut:
1. Hanya berlaku untuk lingkungan sulih suara Indonesia
2. Hanya bertujuan mendeteksi kesalahan yang terjadi saat proses penyulihsuaraan dan bukan memperbaiki kesalahan tersebut.
3. Penulis hanya mendeteksi kesalahan kalimat sepanjang 1 kalimat setiap kali perhitungan.
4. Pemasukan data suara akan dilakukan secara manual setelah melihat nilai-nilai pada program yang sudah ada, baru kemudian akan dihitung dalam program yang penulis buat
5. Penulis hanya meneliti bagaimana kesalahan itu dapat terdeteksi.
1.4 Tujuan dan Manfaat
1.4.1 Tujuan
Tujuannya adalah untuk menciptakan sebuah metoda dan software yang dapat mendeteksi ketidaktepatan hasil rekaman suara dalam proses sinkronisasi gerak bibir, dimana teknologi tersebut akan membuka peluang bagi bermunculannya pengembangan lebih lanjut dan aplikasinya di berbagai bidang.
1.4.2 Manfaat
Manfaat yang diperoleh :
1. Bagi organisasi : dapat digunakan untuk mendeteksi ketidaktepatan hasil rekaman suara yang dihasilkan dengan sampel tertentu.
2. Bagi pembaca : memberikan referensi bagi penelitian selanjutnya. 3. Bagi penulis : memberikan pengetahuan mengenai suatu metode
PSOLA dan dunia sulih suara itu sendiri.
1.5 Metodologi Penelitian
1.5.1 Kerangkan Pemikiran dan Hipotesis
Studi literatur merupakan langkah awal yang tepat untuk memulai sebuah proses panjang penelitian yang kemudian akan ditindaklanjuti dangan berbagai proses berikutnya. Setelah informasi yang dibututuhkan telah mencukupi maka proses akan dilanjutkan dengan menemukan software yang tepat. Berawal dari sini maka jembatan antara yang teoritis dan yang praktis telah terwujud. Hasil dari proses ini adalah agar tempat penulis melakukan studi kasus mengetahui cara untuk mendeteksi kesalahan singkronisasi gerak bibir dalam proses sulih suara.
Hal yang tidak boleh terlupakan dalam sebuah proses rancang bangun sebuah program di sebuah perusahaan, harus diperhatikan baik-baik dan diuji apakah program yang penulis tawarkan dapat menghasilkan performa yang
baik jika dipergunakan. Kemudian setelah dirasa layak guna maka dilakukan sebuah proses simulasi, untuk mengetahui sejauh mana hasil rancangan dapat diaplikasikan. Untuk itu perlu pula adanya revisi–revisi susulan terhadap kinerja sistem jika dinilai unjuk kerja program masih berada di bawah tingkat optimal. Analisis dan observasi yang cermat, tepat dan akurat perlu dilaksanakan guna memperoleh data dan informasi kinerja sistem yang handal dan terpercaya. Sehingga dengan demikian optimalisasi kinerja program tidak mustahil untuk dilakukan.
Produk–produk data hasil analisis yang terintegrasi dapat dijadikan dasar dalam penyusunan detil laporan akhir. Cakupan dari laporan akhir juga meliputi pula proses pengerjaan rancang bangun hingga hasil akhir yang diperoleh.
Gambar 1.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian
1.5.2 Pengumpulan Data
Teknik yang akan digunakan adalah dengan metode observasi atau pengamatan terhadap objek. Penulis akan menganalisis data yang diperoleh untuk diobservasi. Data yang akan diambil merupakan data kualitatif dan kuantitatif. Data yang diambil adalah berupa suara beserta data yang terdapat di dalamnya, dimana dalam pengambilan data tersebut penulis akan
menggunakan cara dengan teknik sampling, yaitu cara pengumpulan data dengan mengambil sebagian elemen / anggota populasi untuk diselidiki, atau pengumpulan data melalui sample. Data yang diperoleh dari hasil sampling ini, disebut data perkiraan (estimate value).
1.5.3 Teknik Analisis Data
Algoritma yang digunakan adalah algoritma PSOLA. Algoritma yang memungkinkan user untuk mengatur perubahan panjang waktu terhadap suara yang direkam. Sehingga tidak terjadi kesalahan dalam proses sinkronisasi gerak bibir.
Penulis akan mengadakan survey terhadap para penikmat film yang disulihsuarakan di televisi tentang kualitas sulih suara Indosiar. Penulis akan memfokuskan isi kuisioner terhadap ketepatan gerak bibir terhadap sulih suara yang dilakukan oleh studio Indosiar karena sistemnya dianggap mewakili studio sulih suara di indonesia.
Penulis juga akan melakukan survey terhadap studio sulih suara yang sudah menggunakan algoritma PSOLA dalam sistem sulih suaranya untuk membandingkan apakah metoda ini benar-benar efektif (dalam hal ini studio sulih suara SCTV akan diambil survey)
Dengan alat ini, penulis mengharapkan studio sulih suara di Indonesia dapat mengetahui apakah proses sulih suara yang mereka lakukan cukup sempurna sehingga membuat para pemirsa film sulih suara merasa nyaman dasam menikmati film yang telah disulihsuarakan. Dalam proses
transformasi, dibuat beberapa langkah sehingga penulis dapat mengamati apakah proses modifikasi secara terkomputerisasi lebih baik daripada modifikasi secara manual, baik secara usaha maupun secara kualitas.
1.6 Sistematika Penulisan
Bab 1 Pendahuluan
Menjelaskan latar belakang penyusunan skripsi, perumusan masalah yang ada, ruang lingkup/batasan masalah, tujuan dan manfaat skripsi, dan sistematika penulisan.
Bab 2 Landasan Teori
Menjelaskan teori dasar berupa penjelasan singkat tentang apa itu algoritma PSOLA, juga penerapannya dalam dunia dubbing. Dalam bab ini, dilakukan tinjauan penelitian yang telah dilakukan sebagai penunjang penelitian yang sedang dilakukan (penelitian relevan).
Bab 3 Sistem yang Sedang Berjalan
Penulis menjelaskan latar belakang lahirnya Persusi serta penjelasan secara terperinci tentang siapa Persusi itu sendiri.
Penulis juga menjelaskan keseluruhan tentang proses dubbing yang terjadi di studio sulih suara yang ada di Indonesia secara garis besar dan seberapa besar pengaruh dari ketidaktepatan proses sulih suara terhadap kenyamanan menonton.
Serta dijelaskan juga bagaimana sistem yang penulis tawarkan guna mendeteksi ketidaksesuaian gerak bibir dalam sulih suara.
Bab 4 Penerapan, Hasil dan Pembahasan Algoritma PSOLA
Menjelaskan teknik pengumpulan data dan analisis data yang dilakukan. Dijelaskan pula hasil dan pembahasan dari penerapan algoritma PSOLA yang merupakan jawaban atau solusi permasalahan.
Bab 5 Kesimpulan dan Saran
Memberikan suatu keputusan/kesimpulan dari keseluruhan skripsi ini, serta memberikan saran-saran penting bagi pembaca yang berguna untuk penelitian selanjutnya.