• Tidak ada hasil yang ditemukan

makalah estimasi pendapatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "makalah estimasi pendapatan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ESTIMASI PENDAPATAN

MAKALAH INI DIBUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS

MANAJEMEN KEUANGAN NEGARA DAN DAERAH

KELOMPOK

NAMA NIM

1. ANUGERAH AKBAR A.P 15043069

2. M. NUR CANIAGO 15043059

3. RIFANDRA ADWITIYA 15043099

DOSEN MATA KULIAH :

VITA FITRI SARI, S.E.,M.SI.

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2017

(2)

Dengan menyebut nama Allah SWT., Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang kami haturkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah dan Inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Estimasi Pendapatan.

Adapun makalah tentang Estimasi Pendapatan ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dengan bantuan berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini, untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu kami sadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusunan bahasanya maupun dari segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberikan saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah tentang Estimasi Pendapatan ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca.

(3)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Anggaran merupakan intrumen penting dalam organisasi sektor publik. Perencanaan anggaran pendapatan sangat penting untuk menentukan tingkat kemampuan keungan pemerintah dalam menyediakan pelayanan publik, melak-sanakan kebijakan alokasi dan distribusi anggaran, menentukan kebijakan surplus/defisit anggaran serta menentukan arah kebijakan pembiayaan anggran. Ketepatan dalam perencanaan anggaran pendapatan sangat diperlukan karena ang-garan pendapatan tesebut memiliki banyak implikasi, antara lain berimplikasi pada kebijakan anggaran belanja, pembiayaan dan evaluasi kinerja.

B. Rumusan Masalah

a. Bagaimana perkiraan dan penganggaran pendapatan? b. Bagaimana teknik perkiraan pendapatan?

c. Bagaimana menilai akurasi prediksi?

d. Apa permasalahan pemrakiraan pendapatan di sektor publik?

C. Tujuan Penulisan

a. Untuk mengetahui perkiraan dan penganggaran pendapatan. b. Untuk mengetahui teknik perkiraan pendapatan?

c. Untuk mengetahui menilai akurasi prediksi?

(4)

PEMBAHASAN

A. Prakiraan dan Penganggaran

Penganggran (budgeting) pada prinsipinya berdeda dengan prakiraan ( fore-casting). Penganggaran merupakan rencana manajemen yang mengandung implikasi perlunya komitmen dan tanggung jawab untuk mencapai angka yang ditetapkan dalam anggaran, sedangkan prakiraan tidak lebih hanyalah prediksi atau estimasi tentang apa yang terjadi dan tidak berimplikasi paa perlunya komitmen dan tanggung jawab untuk merealisasikan prediksi tersebut. Jika dilihat dari sudut pandang manajemen, prakiraan merupakan alat prencanaan (planning tool), sedangkan anggaran merupakan alat perencanaan sekaligus pengendalian (planning & control tool).

Keterkaitan prakiraan dengan pengendalian ada;ah hasil prakiraan dapat digunkan manajemen sebagai dasar perencanaan anggaran. Dengan kata lain, hasil prakiraan dapat digunakan manajemen untuk membuat proyeksi anggaran. Oleh karena itu, sebelum manajemen menetapkan suatu target anggaran terlebih dahulu perlu dilakukan prakiraan baik pendapatan maupun belanja agar target yang ditetapakn dalam anggaran realistis dan rasional. Prakiraan pendapatan ini juga penting untuk mengukur kemampuan pemerintah daerah dalam memungut pendapatan sehingga juga berpengaruh pada pemilihan strategi dari mobililisasi pendapatan.

B. Teknik Prakiraan Pendapatan

Teknik kualitatif

Teknik prakiraan yang bersifat kualitataif antara lain adalah teknik Delphi dan teknik judgment. Teknik Delphi dilakukan dengan cara mengumpulkan para ahli (expert), kemudian mereka secara kelompok maupun individual dimintai pendapat atau pandangan mereka tentang predikdi masa depan yang akan mempengaruhi arus pendapatan. Metode kualitatif selain tehnik Delphi adalah dengan pendeka-tan, yaitu prakiraan berdasarkan pengalaman masa lalu dan pertimbangan

(5)

berba-gai faktor yang mempengaruhi pendapat dimasa mendatang. Namun tidak berarti metode kuntitatif selalu lebih baik daripada metode judgement atau metode kaulitatif yang lain. Oleh karena itu, untuk memperoleh hasil prediksi yang lebih memuaskan sebaiknya digunakan teknik kualitataif dan kuantiitataif secara bersma-sama.

Teknik Kuantitatif

Dalam penggunaan teknik kuantitatif, sebelum dilakuaknn teknik prakiraan terlebih dahulu harus ditentukan:

1. Subjek prakiraan, yaitu apa yang akan diprediksi atau diestimasi. Subjek prakiraan bisa berupa pendapatan secara keseuruhan maupun per kelompok, jenis, objek, dan rincian objek pendapatan. Mislanya Pendapa- tan Asli Daerah (PAD) dapat dirinci menurut jenisnya, Pajak Daerah Retribusi, Bagian Laba BUMND dan lain-lain PAD yang sah.

2. Rentang prakiraan, yaitu periode waktu yang akan diramal. Rentang prakiraan harus ditetapakan apakah untuk prediksi satu tahun ke depan, dua tahun, tiga tahun dan seterusnya.

3. Data yang digunakan, yaitu data runtun waktu (times series) sebagai dasar untuk prediksi, apakah perlu digunakan data sepuluh tahun, liam tahun atau tiga tahun yang lalu sebagai basis prakiraan. Kualitas data sangat berpengaruh terhadap keakurasian hasil prakiraan.

Selanjutanya akan dibahas beberapa teknik kuantitatif prakiraan yang cukup mudah digunakan, murah biayanya, serta dalam banyak kasus cukup tinggi keakuratannya. Teknik tersebut antara lain:

Simple Moving AverageExponential Smoothing

Tranformation Moving AverageRegresi

Simple Moving Average

Simple Moving Average (SMA) merupakan teknik prakiraan yang cukup sederhana dan mudah duigunakan. Dengan teknik SMA kita memprediksi

(6)

periode yang lalu, atau disebut juga ramalan (forecast periods). Sebelum dihitung rata-rata pendapatan periode lalu, terlebih dahulu perlu ditentukan jumlah tahun yang akan dijadikan sebagai periode ramalan, misalnya tujuh tahun, lima tahun, dan tiga tahun sebelumnya.

Exponential Smoothing

Teknik Exponential Smoothing (EXS) dinilai lebih baik dibandingkan Simple Moving Average, sebab EXS memberikan bobot yang berbeda untuk periode yang berbeda, sedangkan SMA memberikan bobot yang sama untuk semua data yang ada. Dengan teknik EXS, kita dapat mem- berikan bobot yang lebih besar terhadap data terakhir.

Transformation Moving Average

Transformation Moving Average (TMA) merupakan teknik prakiraan dengan melihat kecendrungan (trend) dari data yang lalu. Jika kecen- drungan pendapatan selama beberapa tahun menunjukan kenaikan, maka pendpatan tahun mendatang akan naik dibandingkan tahun sebelumnya, sebaliknya jika terndnya turun maka pendapatan tahun mendatang akan turun dari tahun sebelumnya. Secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut:

EPt+1 = Pt + ΔP

Keterangan:

EPt+1 = Estimasi Pendapatan Tahun Depan (t + 1)

Pt = Pendapatan Tahun Sekarang (t)

ΔP = Rata-rata Perubahan pendapatan

Regresi

Regresi pada dasarnya juga mirip dengan Transformation Moving Average, yaitu sama-sama teknik trend. Untuk membuat prediksi dengan menggunakan teknik regresi, pertama kali yang harus dilakukan adalah menentukan persamaan regresinya. Persamaan regresi sederhana untuk memprediksi pendapatan dapat dinyatakan sebagai berikut:

(7)

Y = a + bX

Keterangan:

y = Estimasi Pendapatan X = Tahun

α = Pendapatan Dasar (Baseline Revenue)

b = Peruabahn Pendapatan sebagai akibat dari perubahan periode ramalan

Regresi dengan Model Ekonometrika

Prakiraan pendapatan dengan teknik regresi pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua metode, yaitu 1) metode regresi sederhana dan 2) metode regresi dengan meetode ekonometrika yang canggih. Dengan metode ekonometrika, persamaan regresi untuk memprediksi pendapatan tahun mendatang dengan tidak menggunakan satu variable tetapi memasukkan variable-variable yang berpengaruh terhadap pendapatan, misalnya variable pertumbuhan penduduk, pendapatan perkapita, inflasi dan data pertumbuhan ekonomi.

C. Menilai Akurasi Prediksi

Untuk menilai keakuratan berbagai teknik prakiraan dapat dilakukan dengan menghitung pesentase kesalahan peramalan, yaitu Absolute Percentage Eror (APE) dan Mean Absolute Percentage Eror (MAPE.) APE dan MAPE mengukur perbedaan antara nilai prakiraan dengan hasil yang sesungguhnya terjadi. Semakin kecil nilai APE berarti semakin baik keakurasian teknik prakira-an yprakira-ang digunkprakira-an. Secara matematis APE dapat dituliskprakira-an sebagai berikut:

APE = Prediksi – Hasil Sesungguhnya

(8)

apakah terjadi prakiraan lebih (over estimate) ataukah prakiraan kurang (under estimate) .Pada umumnya teknik kuantitatif memiliki tingkat akurasi prediksi yang lebih baik dibandingakn pendekatan judgmental. Perlu diperhatikan juga bahwa tingkat akurasi prakiraaan memiliki hubungan terbalik dengan banyaknya periode ramalan. Semakin lama periode yang diramalkan, semakin besar penyimpangan peramalannnya. Hal ini terutama dipengaruhi oleh faktor lingkung-an ekonomi dimasa datlingkung-ang ylingkung-ang tidak pasti dlingkung-an tidak semua faktor ekonomi di perhitungan dalam persamaan matematis prakiraan.

D. Permasalahan Prakiraan Pendapatan di Sektor Publik

Permaslahan yang terkait dengan urgensi prakiraan pendapatan di lingkungan organisasi sektor publik dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: faktor teknis, ekonomi, adminitratif, dan peran legislatif. Faktor teknis terkait dengan penggunaan teknik prakiraan yang paling tepat yang dapat dikuasi oleh pegawai pemerintah dan ketersediaan data yang memadai. Termasuk dalam fak- tor teknis ini adalah kualitas sumber daya manusia yang melakukan tugas prakira- an pendapatan. Faktor ekonomi terkait dengan turbulensi dan ketidakpastian ekonomi yang mempengaruhi prakiraan pendaptan. Faktor adminnitratif terkait dengan perubahan peraturan perundanagn terkait yang mempengaruhi pendapatan. Faktor peran legislataif terkait dengan penggunaan hak budget oleh dewan serta fungsi legislasi terkait dengan anggaran. Prakiraan pendapatan menjadi terasa penting jika legislasi menaruh perhatian yang besar terhadap prediksi pendapatasn tersebut.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

(9)

1.Penyusunan rencana anggaran pendapatan perlu didukung dengan dilakukannya prakiraan atau estimasi pendapatan agar anggaran

pendapatan yang ditetapkan tidak terlalu under estimate atau over estimate 2.Terdapat beberapa teknik prakiraan pendapatan yang dapat digunakan,antara

lain teknik Delphi,judgment,simple moving average,exponential smoothing,transformation moving average,dan regresi.Pada dasarnya setiap teknik prakiraan pendapatan tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing.Oleh karena itu,untuk memperoleh hasil prediksi yang memuaskan perlu dilakukan kombinasi dari berbagai teknik yang ada.

Daftar Pustaka

Mahmudi (2009) “Manajemen Keuangan Daerah” Buku Seri Membudayakan Akuntabilitas Publik, Yogyakarta: Erlangga.

Referensi

Dokumen terkait

Rencana Penarikan Dana dan Perkiraan Penerimaan yang tercantum dalam Halaman III DIPA diisi sesuai dengan rencana pelaksanaan kegiatan.. Tanggung jawab terhadap penggunaan anggaran

Pasal 1 angka 3 UUPT , tangung jawab sosial dan lingkungan adalah komitmen perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan menurut Undang-undang Perseroan Terbatas Pasal 1 angka 3, adalah komitmen perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan

Rencana Penarikan Dana dan Perkiraan Penerimaan yang tercantum dalam Halaman III DIPA diisi sesuai dengan rencana pelaksanaan kegiatan.. Tanggung jawab terhadap penggunaan anggaran

Konsep tanggung jawab sosial Antam diwujudkan dengan adanya komitmen internal untuk mencapai kepercayaan ( trust building ) antara masyarakat dan perusahaan,

Organisasi harus mempunyai komitmen terhadap kebijakan, proses dan rencana tindakan, meskipun manajemen risiko pada akhirnya merupakan tanggung jawab Board of

Jika seorahg manajer menemukan pendekatan yang lebih baik -yang kemungkinan lebih baik dari rencana yang ditetapkan sebelumnya untuk mencapai tujuan

Rencana Penarikan Dana dan Perkiraan Penerimaan yang tercantum dalam Halaman III DIPA diisi sesuai dengan rencana pelaksanaan kegiatan.. Tanggung jawab terhadap penggunaan anggaran