• Tidak ada hasil yang ditemukan

A GHOST CALLED IDENTITY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "A GHOST CALLED IDENTITY"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PROYEK TUGAS AKHIR

”A GHOST CALLED IDENTITY”

Representasi Karya Seni dari Fenomena Perbenturan Tradisi dan Pariwisata Budaya dalam Kehidupan Masyarakat Bali

Dibuat untuk memenuhi tugas SM 70Z6 Proyek akhir

Oleh Willy Himawan 27005016 Pembimbing 1. A. Rikrik Kusmara, MSn. NIP: 132179125 2. Nurdian Ichsan, MSn. NIP: 132243658

PROGRAM MAGISTER SENI RUPA SEKOLAH PASCA SARJANA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

(2)

”A GHOST CALLED IDENTITY”

Representasi Karya Seni dari Fenomena Perbenturan Tradisi dan Pariwisata Budaya dalam Kehidupan Masyarakat Bali

Oleh Willy Himawan NIM: 27005016

Program Magister Seni Rupa Sekolah Pasca Sarjana Institut Teknologi Bandung

Menyetujui, Tim Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

(A. Rikrik Kusmara, M.Sn.) (Nurdian Ichsan, M.Sn.)

(3)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, Hyang Widhi Wasa sebab hanya berkat rahmat-Nyalah karya tulis sebagai pengantar Proyek Akhir ini dapat dirampungkan.

Dalam menyelesaikan karya tulis ini penulis menyadari masih banyak kekurangan di dalamnya sebab persoalan mengenai identitas, baik kultural maupun dalam karya seni, tidak dapat diselesaikan dalam satu karya tulis. Identitas selalu menyangkut persoalan perubahan yang dinamis yang notabene tidak akan pernah berakhir. Begitu banyak pula permasalahan yang menjebak di dalam tema identitas yang digarap dalam karya seni, sebab persoalan ini selalu berada dalam tarik-menarik antara isu kultural dan jarak yang terdapat dalam karya seni, terutama posisi penulis yang berada di dalam keduanya secara personal.

Dalam menyelesaikan karya tulis Pengantar Proyek Akhir ini, penulis telah banyak dibantu oleh beberapa orang yang sangat berkontribusi dalam penyelesaiannya melalui diskusi formal maupun informal. Dalam kesempatan ini penulis ingin berterimakasih sedalam-dalamnya kepada pembimbing, Bapak A. Rikrik Kusmara, Bapak Nurdian Ichsan, Reader Bapak Asmudjo Jono Irianto, Ibu Irma Damajanti dan Bapak Oco Santoso. Tidak lupa pula penulis ingin mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya untuk Bapak Rizky A. Zaelani dan Bapak Jim Supangkat untuk masukan-masukan berharga yang telah diberikan, kepada Ibu DR. Andonowati yang telah mendukung kekaryaan penulis secara material dan kepada Bapak Bambang Ernawan untuk diskusi-diskusi informalnya.

Terima kasih juga saya tujukan untuk teman-teman, Mas Khalid Zabidi, Pak Alit Dwija, teman-teman program S2 Seni Rupa angkatan 2005 dan teman-teman Abstrax yang selalu mendukung pergerakan seni lukis Bandung.

Terima kasih yang tak dapat diucapkan kepada Bapak dan Mama serta adik-adik yang selalu mendoakan dari Bali, Maming atas doa dan keberadaannya selalu, serta keluarga Ibu Wayan Rediatning.

(4)

Akhir kata, semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan atau paling tidak bermanfaat bagi yang membacanya.

Bandung, Juni 2007 Penulis

(5)

ABSTRAK

”A GHOST CALLED IDENTITY”

Representasi Karya Seni dari Fenomena Perbenturan Tradisi dan Pariwisata Budaya dalam Kehidupan Masyarakat Bali

Oleh: Willy Himawan

PROGRAM MAGISTER SENI RUPA PROGRAM PASCA SARJANA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2007

Pembimbing:

A. Rikrik Kusmara, MSn dan Nurdian Ichsan, MSn.

Bali adalah sebuah wilayah unik dengan realita sosial yang berada dalam tarik-menarik antara warisan tradisi yang masih hidup di dalam masyarakat dan budaya modern yang masuk melalui pariwisata. Warisan budaya tradisi ”adi luhung” yang khas digunakan sebagai imaji stereotype untuk mempromosikan pariwisata Bali, hingga pada akhirnya

stereotype tersebut menjadi simulakra realita yang diyakini benar dan pariwisata yang

tadinya berdasar pada ekonomi pun menjadi pariwisata budaya. Dalam situasi seperti ini muncul fenomena mempertanyakan identitas kultural sebagai akibat tarik-menarik dan perbenturan nilai-nilai tradisi dan modern yang sering kali bertentangan satu dan yang lain. Karya seni adalah gambaran akan realita, namun tidak semata-mata sebagai tiruan realita (mimesis). Persoalan identitas yang mengemuka dalam seni era post-modern lebih mengacu pada fenomena mempertanyakan seni dalam era modernisme dengan menggunakan isu-isu identitas kultural sebagai lawan dari seni yang otonomi dalam era modernisme. ”A ghost called identity” atau ”hantu yang disebut identitas” mengacu pada identitas kultural Bali yang sepertinya tercermin utuh namun sebenarnya tidak ditemukan secara utuh dalam karya seni, sebab karya seni hanya menggunakan jejak-jejaknya saja.

(Kata Kunci: pariwisata, imaji stereotype, realita, seni, identitas kultural)

(6)

ABSTRACT

”A GHOST CALLED IDENTITY”

Representation of Art on Conflict Between Tradition and Culture Tourism in Balinese Life

by: Willy Himawan

FINE ARTS PROGRAM, POST GRADUATE PROGRAM BANDUNG INSTITUTE OF TECHNOLOGY

2007

Project Advisor:

A. Rikrik Kusmara, MSn dan Nurdian Ichsan, MSn.

Bali is a unique places with its social reality which is stayed between different interest of living heritage and modern culture which’s came with tourism. The unique “Great” heritage oftenly used as a stereotype image for promoting Bali in tourism, until this stereotype became simulacra of reality which is believed as reality it self and tourism which’s naturally based on economy turned in to culture tourism. In this kind of situation, question of cultural identity appeared as a phenomenon as a consequences of different interest and a crash between the local value and the modern value which often in conflict one to another. Art works is a depiction of reality, but not only as a copy of reality (mimesis). Identity problem which’s appeared in post-modern era is more aimed to a condition of art in modernism era, it used cultural identity issues as an opposite of art as autonomy in modernism era. “A ghost called identity” is a consideration of Bali’s cultural identity which is seemly appeared in art works but actually cannot be found solid entirely in it, this is because art works only using its trail.

(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRACT ……… iii

ABTRAK ………..……….. iv

DAFTAR ISI ………...……….. v

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 5 1.3 Batasan Masalah ... 6 1.4 Tujuan Berkarya ... 6 1.5 Metodologi Berkarya ... 7

1.6 Sistematika dan Alur Kerja ... 7

BAB II LANDASAN PEMIKIRAN ... 10

2.1 Politik, Ekonomi dan Budaya dalam Kesejarahan Masyarakat Bali ... 10

2.1.1 Feodalisme, Kolonialisme dan Republik, Pengaruhnya pada Bali ... 10

2.1.2 Perubahan Identitas Budaya Bali ... 19

2.2 Wacana Identitas ... 25

2.2.1 Identitas dalam Masyarakat Pasca Kolonialisme ... 25

2.2.2 Identitas sebagai Tema dalam Seni Rupa Kontemporer ... 28

BAB III KONSEP DAN PROSES BERKARYA ... 49

3.1 Konsep Berkarya ... 49

3.2 Proses Kekaryaan ... 54

BAB IV TINJAUAN KARYA ... 59

4.1 Karya Satu ... 59

4.2 Karya Dua ... 61

(8)

4.3 Karya Tiga ... 67

4.4 Karya Empat ... 70

4.5 Karya Lima ... 72

4.6 Karya Enam ... 74

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Diagram Pajaczkowska... 31

Gambar 2.2 limas citra manusia... 32

Gambar 2.3 Identitas dalam pandangan tentang kepribadian L.K. Hsu... 34

Gambar 2.4 Louise Lawler, ”Pollock and Tureen”, 1984………..…….. 37

Gambar 2.5 Igor Grubic, ”Sandra and Igor”, 2001... 40

Gambar 2.6 Diagram estetika, logika dan etika... 41

Gambar 2.7 Karya Walter Spies……….………. 43

Gambar 2.8 Rembrant,”The Anotomy lesson of Dr. Tulp.” 1632……… 44

Gambar 2.9 Daerah Ubud dalam foto hitam-putih... 46

Gambar 2.10 I Gusti Ketut Kobot ”Karna tanding”, 1966... 47

Gambar 2.11 Anak Agung Anom Sukawati ”Tari Topeng”, 1980... 48

Gambar 3.1 Alberecht Dürer , “Draughtsman Drawing a Recumbent woman” 1527……….. 50

Gambar 3.2 Imaji pada kertas transparan... 54

Gambar 3.3 Proses pemindahan imaji ke kanvas... 55

Gambar 3.4 Alat dan proses pewarnaan awal...56

Gambar 3.5 Kuas besar dan proses finishing... 57

Gambar 3.6 Proses keseluruhan melukis... 58

Gambar 4.1 ”Interrogating the work of art”... 59

Gambar 4.2 ”Balinese Stereotype Portrait”... 60

Gambar 4.3 ”Postcard Image #1”... 62

Gambar 4.4 ”Postcard Image #2”……… 64

Gambar 4.5 ”Postcard Image #3”………. 66

Gambar 4.6 ”Self Portrait Series”……… 68

Gambar 4.7 “Watching Landscape”………. 70

Gambar 4.8 “About Bali”……… 72

Gambar 4.9 “The Bather” ………... 74

Referensi

Dokumen terkait

DAFTAR NAMA GURU PAI PADA SEKOLAH - TAHUN 2011 PROVINSI : SUMATERA BARAT... Lima

Menurut Slamet kelemahan-kelemahan tersebut antara lain: keputusan pusat sering kurang sesuai dengan kebutuhan sekolah; administrasi berlebihan yang dikarenakan

Keberhasilan pertautan Entris Varietas Palupi yang digrafting dengan batang bawah dari kultivar TL-5 dan BK-3 memberikan harapan lebih baik dibanding dengan entris lainnya

Delahunt B, Cheville JC, Martignoni G et al (2013) The International Society of Urological Pathology (ISUP) grading system for renal cell carcinoma and other prognostic parameters..

Diharapkan dapat dilakukan penelitian lanjut menggunakan pelarut selain etanol 96%, efek antibakteri ekstrak daun leilem terhadap bakteri lain yang dapat

Hasil penelitian ini menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara motivasi belajar kelompok eksperimen sebelum dan sesudah diberikan pelatihan efikasi diri dengan t hitung

Adanya upaya secara keseluruhan dengan koordinasi yang baik dengan pemerintah daerah untuk meningkatkan upaya pengembangan yang ada, seperti upaya–upaya

SINTEK VOL 7 NO 2 Page 71 Untuk site Permis konsumsi bahan bakar solar dalam 24 jam maksimum sebanyak 18,5 liter sehingga dalam 1 bulan akan menghabiskan solar kurang