• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROCEEDING. Industrial Engineering Conference November 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROCEEDING. Industrial Engineering Conference November 2013"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Industrial Engineering

Conference

2013

Industrial Engineering Department Faculty of Industrial T

echnology

Universitas Pembangunan Nasional “V

eteran” Y ogyakarta Jl. Babarsari No. 2 T ambakbayan Y ogyakarta T elp. 0274 485363 Fax. 0274 486256 E-mail : iec.ti@upnyk.ac.id Organized by:

9 November 2013 Industrial Engineering Department Faculty of Industrial T

echnology

Universitas Pembangunan Nasional “V

eteran” Y ogyakarta

PROCEEDING

P

R

O

C

E

E

D

IN

G

Industrial Engineering Department Faculty of Industrial T

echnology

Universitas Pembangunan Nasional “V

eteran” Y ogyakarta

9 November 2013

2013

I

E

E RI E E NG N I C G N O E N L F A E I R R T E S N U C D E N I Te k n ik In d u s t r i -F T I U P N V e t e r a n Y o g y a k a r t a

I

E

ERI E E N N G I C G N O E N L F A E I R R T E SU N C D E N I

Teknik Industri - FTI U P N “Veteran”

Yogyakarta

Industrial Engineering Conference 2012

“Perspektif Keilmuan Teknik Industri Dalam Mendukung Masa Depan

Industri Minyak, Gas dan Pertambangan Yang Berkelanjutan”

“P

er

sp

ek

tif

K

ei

lm

ua

n

Te

kn

ik

In

du

st

ri

D

al

am

M

en

du

ku

ng

M

as

a

D

ep

an

In

du

st

ri

M

in

ya

k,

G

as

d

an

Pe

rta

m

ba

ng

an

Ya

ng

B

er

ke

la

nj

ut

an

In

du

st

ria

l E

ng

in

ee

rin

g

C

on

fe

re

nc

e

20

13

In

du

st

ria

l E

ng

in

ee

rin

g

C

on

fe

re

nc

e

20

13

(2)

PROSIDIHG $E*tilN*R }IASIONAL

INDUSTRIALEi\*Gi.\*taff

.IXGC*NIrERENCE2013

.,PERSPEKTIF

KEILMUAN

TEKNIK

INDUSTRI

DALAM

MENDUKUNG

MASA

DEPAN

INDUSTRI

MINYAK,

GAS,

DAN

PERTAMBANGAN

YANG BERKELANJUTAN"

Gedung

Pattimura

UPN

"VETERAN"

Yogyakarta,

9 November

2Ot3

J T

LI

Tekn

U P

q

rn

n

^ -^ f J 7'

*"$EEERITY*

.d

-l-l

nik lndustri

- FTI

P N '*VeierctJ't'n

Yogycrkcrrtcr

ISBI\. 97 8-97

I -9585.r-5-

2

PROGRA*q

ST$DI

TEI{#Ii{

I}*

DIJSTRI

FAKU

LTA$

?FN{H*{*&f }illt*Us?Rf

UNIVERSITAS

PE*IS**S4* tr H*S$ONAL

'VETERAN'

YG*YzugJruHg*

ffi,E*

(3)

prosiding Seminar Nasional - lnd*strial fragineering

Conference

(lEC) 2013

"PERSPEKTIF

KEILMUAN

TEKNIK

I}**{.J$TRI

DALAM

MENDUKUNG

MASA

DEPAN

INDUSTRI

MINYAK.

GAS.

DAN PTRTAMBANGAN

YANG

BERKELANJUTAN'

Terbitan Tim Editor Reviewer Desain Layout N o v e m b e r 2 0 1 3 M i f t a h o l A r i f i n , S . T . , M . T . M u h a m m a d F a i s a l A m i n 1 . l r . N u r I n d r i a n t i , M . T . , D , E n g . 2- Dr. lr. Harry Budiharjo,M.T. 3 . M o c h . C h a e r o n , S . T . , M . T . 4. lr. lrwan Soejanto, M.T.

Wikan Widya Kusuma, ST

Hak Gipta pada :

Jurusan Teknik Industri. Fakultas Teknologi Industri UPN'Veteran' Yogyakarta

Jl. SWK No. 4 (Lingkar Utara), Condongcatur, Yogyakarta Telp : (0274) 486369, Fax : (0274) 486369

E-mail : iec.ti@upnyk.ac. id

rsBN. 978 - 979 - 96854 - 5 - 2

H a k c i p t a d i l i n d u n g i u n d a n g ' u n d a n g

Dilarang memperbanyak karya tulis ini daia* *€r'i';* :5a l*a;en $ara apapun, tanpa izin tertulis dari Penerbit

(4)

DAFTAR Fil

Cover Dalam I S B N

Kata Pengantar

Sambutan Ketua Panitia

Sambutan Rektor UPN "Veteran" Yogyakarta Daftar lsi

M A K A L A H :

ti!S:,:;,:,, t:=:::::::::t:::::::::= No Nama Pertame 01 Andi Farid Hidayanto

02 Anita lndrasari 03 Ardhian Herlianto 04 Haryanto Muhammad Aslam Mafruhi O n g A n d r e W . R 0 7 B a m b a n g G a s t o m o 0 8 F H e r n i n a 09 Ghea Mastika 1 0 I n t a n ls t i q o m a h 1 1 S e p t i a n i T r i R a h a y u 12 Wuri Pratiwi 1 3 R a c h m a d H i d a y a t

3= :.i-

'=t.=.'=.'==J.u'a'o=F',=

-",':.:,'.:'''ll'ii:'!,:

liliffi

Persepsi Konsumen Kota Samarinda Terhadap Rancang Bangun Desain Eksterior Toyota Grand New Kijang Innova Model Sistem Perencanaan Paket Perjalanan Wisata Wilayah Ex-Karesidenan Surakarta Dengan Menggunakan Semantic Web

Perancangan Alat Bantu Pengangkut Batako Yang 3-1 Ergonomis Guna Mengurangi Resiko

M u scu loskeleta I D i sord er

Perspektif Teknik Industri pada Sistem Hubungan Industrial: 4-1 Suatu Usulan Bagaimana Memahami Fenomena lndustrial

Perancangan Ulang Stasiun Kerja Produksi Berdasarkan Aspek 5-1 Pencahayaan dengan Memanfaatkan Cahaya Alami

Algoritma Ant Colony Optimization untuk Optimasi Multi- 6-1 tujuan pada Penjadwalan Pekerjaan Flow Shop

D i s a i n D a n l m p l e m e n t a s i P r o t o t i p e P L C S i m u l a t o r D a n 7 - 1 SCADA Sebagai Media Pembelajaran Automatisasi lndustri Penentuan Safety Sfock Dan Jumlah Pesanan 8-1 Untukmeminimalisasi Biaya Persediaan Pada Lokal Chain

Sforeberbasis Logika Kabur

Production Leaming dengan Pendekatan Activity Based Costing untuk Penentuan Harga Pokok Produksi(Studikasus di Sentra lndusti Kerajinan Perak diWilayah Pampang)

Penentuan Harga Produk UKM dengan Memperhatikan Proyeksi Keuntungan, Persepsi Konsumen, dan Harga Kompetitor Menggunakan Pendekalan Fuzzy Logic Bertingkat 2-1 H l m i i i i i i iv vi v i i i 1 0-1 05 06 9 - 1

Evafuasi Supplier Untuk Meningkatkan Performansi Supplier 11-1 Dengan Metode Data Envelopment Analysis (DEA)

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Bakudengan 12-1 Pendekatan Eoq frobablisfi'cdikom binasika n

Dengan@uilma Crenetikagu na M em in im asi Biaya I nv e ntory Environmerild Monnance With Green Productivity 1$1

(5)

14 Jaka Puruvanta Upaya Pengelolaan Unglqngil Hidup Di IPAL Sewon 14-1 Kabupaten Bantul Melahi lQlan Biaya Pemantauan Dan

Pengendalian Kualitas At Dan Lingkungan Sistem Jaringan L i m b a h

15 P.Wisnu Anggoro Rancang Bangun Protolrye Sepeda Motor Khusus Kaum 15-1 Difabel

16 P.Wisnu Anggoro Optimalisasi Strategy Pemesinan Pada Proses Pengerjaan 16-1 Produk Freed Minor Cover Honda Freed

17 A.l. lladiyah Penentuan Harga Pokok Produksi Untuk Sistem Manufaktur 17-1 Kompleks (StudiKasus Di Sentra Industri Kerajinan Perak

Pampang)

18 Rakhmadi Sentosa Pemetaan Proses Sebagai Langkah Awal lmplementasi Konsep 18-1 Lean Thinking

19 Adhitya Arfiansyah Penentuan Setting Parameter Optimal Untuk 19-1 Memaksimalkan Kekuatan Lentur Dan Meminimalkan Susut

Kering Badan Keramik Hias Menggunakan Metode Taguchi Multiresponse (Studi Kasus di Sentra Kerajinan Keramik Hias Kasongan, Yogyakarta)

n Suwito Tjokro Pendekatan Fuzzy lnteger Transportation Problem Pada 2O-1 Pendistribusian Air

21 Visita Dian Gitaya Analisis Beban Kerja Fisiologis dan Pengaturan Waktu lstirahat 21-1 OperatorTenun pada Departemen Weaving Unit | (Studi Kasus

PT. Kusuma Sandang Mekarjaya)

2. Annie Purwani Aplikasi ModelObjective Matrix untuk Mengukurdan Menganalisis 22-1 Produktivitas

23 PanjiSutriono Penjadwalan Penyelesaian Proyek Pembuatan Pasteurizer 23-1 Milk Mixing Tank Berkapasitas 50.000 Liter dengan

Menggunakan Metode Pert dan Logika Fuzzy

24 Flarry Budiharjo S Injeksi Mikroba Sebagai Usaha Peningkatan Perolehan Minyak 24-1 (Suatu Percobaan Laboratorum)

25 Sugeng Purwoko Perancangan Tata Letak Fasilitas dengan Pendekatan 25-1 Rank Order

Clustering

26 HarryBudiharjoS. Model Aliran Gas pada Pipa Tranvnisi dengan Kondisi Line 26-1 Packing untuk Berbagai Diameter

27 MiftaholArifin Penjadwalan Job Shop dengan Artificial lmmune Systern 27-1 28 Muhammad Yusuf StrategiPemasaran "KR" Berdasarkan PersepsiKqrsrrnen 28-1 n Kumia Nurmalasari Pemilihan Supplier Menggunakan preference Ra*irg 29-1

Organization Method for Enrichment Evaluallrn dengt pembobotan Analytical Hierarchy process

30 Eko Nusubiyantoro Perancangan Decision SupportSptem (DSS) P* lfarirgr Sl Persediaan Bahan Baku

31 Rini Novia Sari Algorithm Hybrid Untuk Menentukan Rute dan JaM 31-1 Pengiriman Produk di PT Mitra Gas Abadi Karawarp

(6)

Industrial Engineering Conference (IEC) 2013 Yogyakarta, 9 November 2013

II-1

Model Sistem Perencanaan Paket Perjalanan Wisata Wilayah

Ex-Karesidenan Surakarta dengan Menggunakan Semantic Web

Anita Indrasari*1, Adhie Tri Wahyudi*2

*1,2Program Studi S1 Teknik Industri, Universitas Setia Budi

Email : *1anita.indrasari@gmail.com, *2ar_wdh@yahoo.com.sg

ABSTRAK

Sebuah rencana wisata dibentuk dengan memperhatikan keterkaitan sebuah objek wisata dengan objek wisata lainnya, objek wisata terhadap lokasi, banyaknya objek wisata yang akan dikunjungi terhadap biaya yang dibutuhkan, dan banyaknya objek wisata yang akan dikunjungi terhadap ketersediaan waktu untuk wisata. Perencanaan perjalanan wisata yang tidak tepat akan menyebabkan pemborosan biaya dan juga waktu perjalanan yang dapat menyebabkan gagalnya planning wisata yang sudah disusun.

Penelitian dimulai dengan requirement analysis calon wisatawan yang kemudian dilanjutkan dengan analisis spesifikasi fungsional dan analisis spesifikasi data. Setelah diperoleh gambaran mengenai kebutuhan pengembangan sistem, kemudian dilanjutkan dengan perancangan desain model sistem informasi dengan penerapan teknologi semantic web.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebuah model/prototype sistem perencanaan paket perjalanan wisata.

Latar Belakang Masalah

Propinsi Jawa Tengah yang memiliki banyak sekali tujuan wisata, baik wisata alam maupun wisata non-alam. Propinsi Jawa Tengah sendiri merupakan daerah destinasi wisatawan nusantara/wisatawan domestik nomor 4 se-Indonesia (anonym, 2012). Pertumbuhan situs/website yang mempublikasikan pariwisata di setiap daerah tersebut pun semakin banyak, baik dilakukan oleh lembaga pemerintah maupun pelaku pariwisata swasta. Namun demikian, banyaknya informasi pariwisata, dan tersebarnya informasi tujuan wisata tersebut dapat menimbulkan potensi masalah ketika seseorang ataupun sekelompok orang ingin berwisata ke wilayah ex-karesidenan Surakarta. Seorang calon wisatawan yang disajikan informasi bahwa di wilayah tersebut terdapat tujuan wisata A, tujuan wisata B dan lain sebagainya, tanpa ada panduan informasi bagaimana rute menuju lokasi tersebut, atau ada berapa hotel yang dapat dikunjungi disekitar lokasi wisata tersebut. Pada beberapa website pariwisata memang menyediakan peta wisata yang biasanya diambil dari Google Map. Namun, peta wisata yang terpasang hanya mampu menunjukkan lokasi objek wisata dan jalan penghubung antarkota ataupun antar lokasi wisata. Peta wisata tidak dapat mendeskripsikan keterkaitan sebuah objek wisata dengan objek wisata lainnya, objek wisata terhadap

lokasi, banyaknya objek wisata yang dapat dikunjungi terhadap biaya yang dibutuhkan, penentuan aturan perjalanan antar kota dan sebagainya. Perencanaan perjalanan wisata yang tidak tepat akan menyebabkan pemborosan biaya dan juga waktu perjalanan yang dapat menyebabkan gagalnya planning wisata yang sudah disusun. Yunita (2011) menjelaskan bahwa pada permasalahan perencanaan paket perjalanan wisata, sebuah rencana wisata dibentuk dengan memperhatikan keterkaitan sebuah objek wisata dengan objek wisata lainnya, objek wisata terhadap lokasi, banyaknya objek wisata yang akan dikunjungi terhadap biaya yang dibutuhkan, dan banyaknya objek wisata yang akan dikunjungi terhadap ketersediaan waktu untuk wisata.

Dengan demikian diperlukan suatu model yang tepat untuk membantu calon wisatawan dalam membuat perencanaan perjalanan wisata. Wellem (2009) dan Yunita (2011) pada penelitiannya menyebutkan bahwa teknologi semantic web dapat menjadi solusi dalam pembuatan model perencanaan perjalanan wisata. Penelitian yang dilakukan ini berupaya untuk membuat sebuah model perencanaan paket perjalanan wisata secara mandiri oleh user dengan menerapkan teknologi semantic web. Outcome yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah user atau calon wisatawan dapat membuat sebuah perencanaan

(7)

Industrial Engineering Conference (IEC) 2013 Yogyakarta, 9 November 2013

II-2 perjalanan wisata dengan batasan budget dan lama

waktu yang disediakan untuk melakukan wisata tersebut.

Tinjauan Pustaka

Beberapa penelitian terdahulu yang menjadi referensi dasar penelitian ini antara lain, penelitian yang dilakukan oleh Wellem (2009) yang membahas bahwa akibat dari kemajuan teknologi internet maka banyak pelaku industri pariwisata di Indonesia yang mempublikasikan lokasi wisatanya dengan menggunakan situs/website bahwa mempromosikannya dengan memanfaatkan jejaring social media. Hal ini memunculkan pergeseran paradigma publikasi pariwisata menjadi elektronic tourism (e-tourism). Sedangkan Kanellopoulos (2005) juga mengatakan bahwa penerapan teknologi inti (core technologies) pada layanan e-tourism yang diadopsi oleh industri pariwisata adalah intelligent agents, recommender systems, ambient intelligence, semantic web, and mobile tourism guides. Kemudian Hepp, dkk (2006) menyimpulkan bahwa penggunaan teknologi semantic web dan ontologi dapat dimanfaatkan sebagai penyimpanan pengetahuan (konsep, entitas, dan aturan) pada tourism-related E-Commerce. Basis pengetahuan tentang lokasi-lokasi wisata disimpan dalam sebuah model semantik web. Sedangkan Hendriksson (2005) menyimpulkan bahwa pengkombinasian teknologi semantic web dan ontologi pada sebuah platform untuk pertukaran informasi secara elektronik tidak memerlukan perubahan struktur data pada sitem tersebut. Dalam hal ini berarti teknologi semantic web menjanjikan terjadinya integrasi data dan informasi antar berbagai mesin. Hendriksson (2005) juga mengatakan bahwa salah satu bidang penelitian yang menjanjikan adalah pemilihan produk pariwisata secara personal. Pernyataan ini diperkuat oleh penelitian Siricharoen (2010) yang mengatakan bahwa e-tourism adalah aplikasi yang tepat untuk penerapan teknologi semantic web karena didasarkan pada informasi yang tersedia di internet. Ontologi yang menjadi basis pengetahuan dalam semantic web dapat membantu mengorganisasi, browsing, searching dan akses yang cerdas pada informasi dan layanan yang tersedia secara online.

Sedangkan Wellem (2009) pada publikasinya menyebutkan bahwa penerapan web service akan memberikan informasi terkait yang berdekatan bila seorang user mencari suatu lokasi objek wisata. Informasi tersebut semisal hotel, penerbangan, suhu, rental mobil dan lain-lain.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang diterapkan pada penelitian ini mengikuti sebagian metode pengembangan perangkat lunak; yaitu metode waterfall (Pressman, 1994), yang jika digambarkan secara detail pada gambar 1.

Gambar 1. Metode Penelitian

Hasil dan Pembahasan

Inti permasalahan yang menjadi basis dimulainya penelitian ini adalah: belum adanya sebuah model untuk membantu calon wisatawan membuat perencanaan perjalanan wisatanya. Karenanya, yang dilakukan pada penelitian ini adalah melakukan kajian definisi analisa kebutuhan dan desain system untuk menghasil sebuah prototype sistem perencanaan paket perjalanan wisata di wilayah ex-karesidenan Surakarta dengan batasan budget dan waktu untuk melakukan perjalanan wisata. Dan berdasarkan flowchart metode penelitian ini, maka hasil yang telah dicapai dalam pembuatan prototype tersebut adalah sebagai berikut :

(8)

Industrial Engineering Conference (IEC) 2013 Yogyakarta, 9 November 2013

II-3 a. Deskripsi Masalah

Nilsson dkk. (2001) menyimpulkan bahwa

service yang dilakukan pada pelanggan dan calon pelanggan menghasilkan dampak langsung pada

business result. Karenanya, upaya memberikan informasi yang komplet bagi calon wisatawan dan memberikan kemudahan mendapatkan informasi tersebut sehingga sebelum berangkat, calon wisatawan tersebut sudah memiliki informasi mengenai informasi rute-rute yang akan ditempuh, urutan lokasi wisata yang akan ditujuan, hotel yang akan digunakan untuk menginap, perkiraan kebutuhan cost untuk membiayai perjalanan wisata yang akan dilakukan, adalah salah satu bentuk

service yang dapat diberikan oleh instansi pengelola objek wisata. Fitriana (2011) mengatakan bahwa pemberian service yang tepat akan memberikan kepuasan bagi pelanggan. Dan pelanggan yang merasa puas akan sebuah service memberikan promosi dari mulut ke mulut (Word of Mouth) yang ampuh dalam menciptakan brand image yang positif. Dengan tujuan membuat sebuah model/prototipe

untuk membantu calon wisatawan dalam membuat perencanaan perjalanan wisatanya, maka perlu ditelaah urut-urutan proses dalam menyusun rencana perjalanan wisata seperti berikut :

1. Calon wisatawan ketika memiliki sebuah rencana wisata –dipastikan sudah mempunyai target lokasi wisata utama, persiapan biaya dan jangka waktu (lama waktu) berwisata

2. Jika lama waktu wisata lebih dari 1 hari, maka ditanya kelas hotel dengan pendekatan kesiapan biaya

3. Kemudian model diharapkan bisa membantu membuat perencanaan seperti : lokasi wisata yang mungkin dikunjungi yang terdekat, suggestion hotel yang sesuai dengan budget 4. Biaya perjalanan wisata akan dikurangi (atau

dihitung) dengan besaran tarif tiket dan biaya akomodasi hotel

Dengan melihat urut-urutan pada proses menyusun rencana perjalanan wisata di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

Gambar 2. Urutan proses penyusunan rencana perjalanan wisata b. Analisa Kebutuhan

Sesuai dengan metodologi pengembangan sistem, analisa kebutuhan adalah pengindentifikasian user requirement. User requirement ditinjau dari dua sudut pandang, yaitu user yang akan menggunakan sistem (calon wisatawan) dan user internal (operator, admin, dll.). Yang telah dilaksanakan dan kami laporkan pada laporan kemajuan ini adalah analisa kebutuhan berdasarkan hasil wawancara terhadap user (calon wisatawan). Dan apa yang dibutuhkan oleh calon wisatawan terhadap sistem perencanaan wisata adalah seperti berikut :

1. Calon wisatawan dapat bebas mengakses sistem ini tanpa harus login terlebih dahulu.

2. Adanya proses penginputan tujuan wisata utama oleh calon wisatawan

3. Adanya proses penginputan lama waktu wisata yang disediakan oleh calon wisatawan

4. Adanya proses penginputan mengenai pilihan menginap di hotel ketika calon wisatawan melakukan perjalanan wisata. Kemudian ada proses penanganan atas respon yang diberikan oleh sistem.

5. Adanya proses penginputan pilihan kategori kelas hotel yang diinginkan user dan berapa lama dia akan menginap di hotel tersebut. Kemudian ada proses penanganan atas respon yang diberikan oleh user.

6. Ada proses sistem memberikan pilihan kepada user apakah akan menuju lokasi wisata lain yang berada disekitar lokasi wisata utama. Kemudian ada proses penanganan atas respon yang diberikan oleh user.

7. Setelah semua input yang diberikan user diterima oleh sistem, maka sistem menampilkan output berupa rencana wisata yang disarankan.

Input : data tujuan wisata awal

proses :

menimbang lokasi wisata yang akan dikunjungi beserta akomodasinya

Output : Rencana wisata yang

(9)

Industrial Engineering Conference (IEC) 2013 Yogyakarta, 9 November 2013

II-4 c. Spesifikasi Fungsional

Detail fungsional proses-proses yang terjadi berdasarkan kebutuhan user adalah sebagai berikut :

1. Calon wisatawan dapat bebas mengakses sistem ini tanpa harus login terlebih dahulu. Berdasarkan requirement ini, berarti sistem bersifat open security atau dapat diakses oleh user tanpa harus mendaftarkan (registrasi) user-id dan password ataupun harus login terlebih dahulu.

2. Proses penginputan tujuan wisata utama oleh calon wisatawan. Berdasarkan requirement ini, berarti sistem mendapatkan input dari user. Elemen input yang diterapkan pada sistem berupa kotak isian teks atau textbox

3. Proses penginputan lama waktu wisata yang disediakan oleh calon wisatawan. Berdasarkan requirement ini, berarti sistem mendapatkan input dari user. Elemen input yang diterapkan pada sistem berupa kotak pilihan atau dropbox. 4. Proses penginputan mengenai pilihan menginap

di hotel ketika calon wisatawan melakukan perjalanan wisata. Berdasarkan requirement ini, berarti sistem akan menampilkan pertanyaan kepada user dalam bentuk jendela wizard atau jendela pertanyaan. Pilihan input yang diberikan kepada user adalah tombol Ya dan tombol Tidak.

Jika user memberikan respon dengan klik tombol Ya maka sistem akan loncat ke proses no. 5.

Jika user memberikan respon dengan klik tombol Tidak maka sistem akan loncat ke proses no. 6.

5. Proses penginputan pilihan kategori kelas hotel. Berdasarkan requirement ini, berarti sistem akan memberikan pilihan kategori kelas hotel. Elemen input yang diterapkan pada sistem adalah dropbox.

Selanjutnya sistem juga akan meminta masukan dari user mengenai berapa lama dia akan menginap. Elemen input yang diterapkan pada sistem adalah kotak input text atau textbox. 6. Proses penginputan pilihan user apakah akan

menuju lokasi wisata lain disekitar lokasi wisata utama.

Selanjutnya sistem juga akan meminta masukan dari user atas pilihan yang diajukan. Berdasarkan requirement ini, berarti sistem akan menampilkan pertanyaan kepada user dalam bentuk jendela wizard atau jendela pertanyaan. Pilihan input yang diberikan kepada user adalah tombol Ya dan tombol Tidak.

Jika user memberikan respon dengan klik tombol Ya ataupun tombol Tidak, maka sistem akan melanjutkan ke proses selanjutnya.

7.

Sistem menampilkan output pada layar berupa rencana wisata yang disarankan.

Berdasarkan idetifikasi spesifikasi fungsional di atas, maka proses yang terjadi dapat dikelompokkan menjadi :

Gambar 3. Spesifikasi fungsional model perencanaan wisata. d. Spesifikasi Data

Data-data yang diperlukan berdasarkan spesifikasi fungsional yang dibutuhkan oleh user, adalah sebagai berikut :

1. Data yang dibutuhkan pada proses pengaksesan sistem perencanaan paket wisata : - (tidak ada). Karena bersifat open akses, maka tidak diperlukan data untuk login dan lain sebagainya.

2.

Data yang dibutuhkan pada proses identifikasi lokasi wisata utama oleh calon wisatawan : Nama Lokasi Wisata, Alamat lokasi wisata, Kota keberadaan lokasi wisata, Jumlah hari wisata, pilihan menginap, kelas hotel diinginkan, pilihan lokasi wisata berikutnya

e. Spesifikasi User

Perencanaan perjalanan wisata berdasarkan budget dan lama waktu berwisata

User/calon wisatawan

Proses penerimaan input user (identifikasi

lokasi wisata utama)

Menampilkan output berupa rencana wisata

yang disarankan Inferensi data

(10)

Industrial Engineering Conference (IEC) 2013 Yogyakarta, 9 November 2013

II-5 Gambar 4. Spesifikasi user model perencanaan

wisata

Setelah tahapan analisis terhadap data dan fakta yang diperoleh, maka desain model sistem perencanaan paket perjalanan wisata adalah sebagai berikut :

a. Arsitektur Sistem

Sistem yang akan dibangun menggunakan skema client – server dimana user mengakses sistem melalui browser. Maka arsitektur sistem yang akan dikembangkan adalah sebagai berikut :

Gambar 5. Rancangan arsitektur prototype/model perencanaan wisata b. Desain Basis Data

b.1. Desain Database

Basisdata yang digunakan pada model sistem perencanaan wisata ini adalah ontology.

Internet network user Melalui web browser Melalui web browser server

(11)

Industrial Engineering Conference (IEC) 2013 Yogyakarta, 9 November 2013

II-6 Ontologi merupakan spesifikasi dari suatu

konsepsualisasi (Gruber, 1993). Sedang menurut Chandrasekaran dan Josehson (1999) ontologi merupakan teori tentang makna dari suatu obyek, properti dari suatu obyek, serta relasi obyek tersebut yang mungkin terjadi pada suatu domain pengetahuan. Ontologi merupakan suatu deskripsi dari konsep serta relasi yang mungkin terdapat untuk suatu hal. Dalam kaitannya dengan web, ontologi ini digunakan untuk mendeskripsikan suatu resource di web. Secara teknis sebuah ontologi direpresentasikan dalam bentuk class, properties, dan instance. Dalam hal perancangan ontologi, penelitian ini menerapkan prinsip re-usage atau memanfaatkan ontologi yang dibuat oleh Yunita (2011). Tabel 1 merangkum semua class yang digunakan pada model ontologi sistem perencanaan perjalanan wisata. Sedangkan gambar 6 hierarki class dan subclass pada model ontologi yang dibangun. Dan tabel 2 memperlihatkan perancangan properties yang digunakan pada semua class yang dibangun. Table 1. Class dan Subclass pada model ontologi

No. Class SubClass

1. Wisata Agrowisata alam Budaya lainnya 2. Ruanghotel - 3. Hotel - 4. Hotelkelas - 5. Jalan - 6. Kota - 7. Paketwisata -

Gambar 6. Hierarki class dan subclass pada model ontology

Table 2. Perancangan properties (slot) pada model

ontologi

No. Property Name Domain Range Category

1. connected jalan kota Objective

Property

2. hasHotelClass hotel hotelKelas Objective

Property

4. hasLocation hotel, wisata kota Objective

Property

5. hasRuangHotel hotel ruangHote

l

Objective Property

7. hasJalan kota jalan Objective

Property

8. isDirectedWith kota kota Objective

Property 9. isRuangHotelOf ruangHotel hotel Objective

Property 10. suggestedHotelCl

ass

paketWisata hotelKelas Objective Property 11. suggestedKota paketWisata kota Objective

Property 12. selectedHotel paketWisata hotel Objective

Property 13. selectedWisata paketWisata wisata Objective

Property

14. address hotel,wisata string Datatype

Property

15. tiketMasuk wisata string Datatype

Property

16. estJalanTime jalan string Datatype

Property

17. estStayTime wisata string Datatype

Property

18. length jalan string Datatype

Property 19. rateRuangHotel ruangHotel string Datatype Property 20. name hotelKelas, hotel, ruangHotel, wisata, kota, jalan, paketWisata string Datatype Property

(12)

Industrial Engineering Conference (IEC) 2013 Yogyakarta, 9 November 2013

II-7 Gambar 7. Relationship antar class pada model

ontology yang dibangun

Gambar 7 memperlihat relationship antar class pada model ontology yang dibangun. Sebagai contoh kelas paketWisata memiliki

relationship selectedTourism dengan kelas wisata dan kelas kota memiliki self-relationship isDirectedWith dengan kelas kota.

c. Desain User Interface

Karena model dibangun dengan skema

client-server dan sistem akan diakses oleh user melalui browser, maka antarmuka (interface) model mengacu pada antarmuka website pada umumnya. Antarmuka sebuah website pada umumnya terdiri dari sebuah homepage yang dilengkapi menu-menu dan tampilan fungsi dari menu-menu tersebut. Gambar 8 memperlihatkan rancangan visualisasi homepage model perencanaan perjalanan wisata yang dibangun.

Gambar 8. Rancangan antarmuka homepage model yang dibangun

Gambar 9. Rancangan antar muka halaman input pada model yang dibangun

Gambar 9 memperlihatkan rancangan antarmuka untuk halaman input user ketika ingin mendapatkan rekomendasi perjalanan wisata. Ketika link tersebut diakses, maka disediakan form untuk diisi, seperti budget, lama perjalanan, dan jumlah orang yang akan melakukan perjalanan wisata.

Gambar 10. Rancangan antarmuka untuk menampilkan output pada model yang dibangun

Gambar 10 memperlihatkan rancangan model ketika menampilkan output berupa rekomendasi paket perjalanan wisata berdasarkan input yang telah dimasukkan oleh user.

Kesimpulan

Perancangan model sistem perencanaan perjalanan wisata dengan mengikuti metode waterfall terdiri dari dua bagian besar, yaitu bagian analisa dan bagian desain. Berdasarkan analisa yang dilakukan pada data dan fakta yang ditemukan dilapangan kemudian dirancang desain model sistem yang akan dibangun. Hasil yang diperoleh adalah prototype sistem perencanaan perjalanan wisata.

(13)

Industrial Engineering Conference (IEC) 2013 Yogyakarta, 9 November 2013

II-8 Program kerja selanjutnya adalah

mengimplemen-tasikan prototype yang telah dihasilkan sehingga keberadaannya dapat dimanfaatkan oleh user / calon wisatawan.

Saran

Penelitian selanjutnya dapat menerapkan modul agar kemampuan interoperabilitas sistem yang dibangun lebih meningkat. Sehingga sistem dapat diakses tidak hanya dari browser komputer tetapi dari gadget lainnya.

Daftar Pustaka

Anonim, 2012, Rencana Strategis 2012 - 2014 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,

http://www.budpar.go.id/userfiles/file/REN STRA_FINAL_all_29juni2012.pdf

Chandrasekaran, B. dan Josehson, J., 1999, What are Ontologies, and Why Do We Need Them?,

IEEE Intelligent Systems, vol 14.

Hepp, M., Siorpaes, K., Bachlechner, D., 2006, Towards The Semantic Web In E-Tourism: Can Annotation Do The Trick?,

Proceeding, 14th European Conference on

Information Systems (ECIS 2006)

Hendriksson, R., 2005, Semantic Web and E-Tourism,

www.cs.helsinki.fi/u/glinskih/semanticweb /Semantic_Web_and_E-Tourism.pdf Gruber, TR., 1993, A Translation Approach to

Portable Ontology Specifications,

www.ksl- web.stanford.edu/KSL_Abstracts/KSL-92-71.html

Kanellopoulos, D. N., 2005, E-Tourism Service and Technologies : Current Issues and Trends, http://www.dratte.gr/periodiko/tefxos1/3.p df

Kato, T., Maneerat, N., Varakulsiripunth, R., Kato, Y., Takahashi, K., 2009, Ontology-based E-healt System with Thai Herb Recommendation, Proceeding, JCSSE 2009 : The 6th International Joint Conference on Computer Science and Software Engineering.

Kuswandi, R., Fahmi, H., Faidah, H., Setiadi, H., dan Hasibuan, Z., 2007, Konsolidasi Database Kependudukan Nasional, Jurnal, Jurnal Ssitem Informasi MTI UI Vol. 3 – No. 1 – April 2007

Pressman, R., 1994, Software Engineering A Practitioner’s Approach, McGraw-Hill, New York

Priyambodo, T. K., 2005, Implementasi Web-Service Untuk Pengembangan Sistem Layanan Pariwisata Terpadu, Proceeding, Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI 2005)

Siricharoen, W.V., 2010, Enhancing semantic web and ontologies for e-tourism, Jurnal, International Journal of Intelligent Information and Database Systems - Volume 4 - Number 4/2010

Wellem, T., 2009, Semantic Web Sebagai Solusi Masalah Dalam E-Tourism Di Indonesia,

Proceeding, Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI)

Yunita, 2011, Pemanfaatan Semantik Web Rule Language (SWRL) Dalam Prototype Sistem Perencanaan Perjalanan Wisata Di Sumatera Selatan, Tesis, Universitas Gadjah Mada.

Gambar

Gambar 1. Metode Penelitian
Gambar 2. Urutan proses penyusunan rencana perjalanan wisata  b.  Analisa Kebutuhan
Gambar 5.  Rancangan arsitektur prototype/model perencanaan wisata
Table 1. Class dan Subclass pada model ontologi  No.  Class  SubClass
+2

Referensi

Dokumen terkait

Selama proses ini H 2 terpakai seluruhnya, yang menciptakan kondisi yang baik bagi perkembangan bakteri asam yang menimbulkan asam organik rantai pendek dalam

Jadi nilai losses dalam persen sebesar 4,96%untuk Jurusan I pada tiang(KPR506)... Jadi drop Tegangan pada jaringan

Data penelitian yang diperoleh adalah rata-rata kadar LDL kolesterol serum tikus pada masing-masing kelompok perlakuan, yaitu setelah masa adaptasi ( LDL hari ke-0 ),

Kecenderungan defisit yang terjadi ini menunjukkan bahwa di Kota Palu memiliki curah hujan yang rendah, evapotranspirasi yang tinggi, sehingga ketersediaan air

Tingkat kecemasan anak usia prasekolah pada kelompok anak yang ditemani orangtua yang dilakukan tindakan invasif (pemasangan infus) sebelum diberikan

Hier werden auch sprachliche Mängel erkennbar (Ausdruck, Wortschatz), die man mit Hilfe des Wörterbuchs oder des Lehrenden beheben kann. Niederschrift des Textes – Die im

Pengembangan pendekatan Website Usability Evaluation (WEBUSE) sebagai standar pengukuran usability, dengan metode evaluasi kuisioner berbasis web yang

Hasil penelitian ini yaitu, Penerapan Implementasi akad murabahah dalam pembiayaan pemilikan rumah (PPR) di BSM KC Bandar Jaya adalah bahwa peran bank sebagai penyedia dana