1
RANCANG BANGUN SISTEM PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI MELALUI PENDEKATAN HARGA POKOK PESANAN
PADA UD.BATIK IBNU HAJAR DI KABUPATEN CIREBON
Edi Wahyudin1, Fidya Arie Pratama2 Program Studi Komputerisasi Akuntansi
STMIK IKMI Cirebon
ABSTRAK
Tujuan proposal penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) cara penentuan harga pokok yang dilakukan oleh UD.Batik Ibnu Hajar (2) perbedaan antara perhitungan harga pokok menurut perusahaan dengan perhitungan harga pokok menurut kajian teori. Penelitian ini dilakukan pada UD.Batik Ibnu Hajar, Kabupaten Cirebon.Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah teknik wawancara dan dokumentasi, sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif dan teknik komparatif. Untuk menjawab permasalahan yang ada, penulis menghitung harga pokok produk menurut teori kemudian membandingkannya dengan hasil perhitungan harga pokok produk menurut perusahaan.Setelah dilakukan analisis data maka diperoleh kesimpulan: terdapat perbedaan langkah-langkah dalam perhitungan harga pokok produk menurut perusahaan dan perhitungan harga pokok menurut teori, harga pokok menurut perusahaan lebih kecil dari harga pokok menurut teori.
Kata Kunci: harga pokok industri, Harga pokok Pesanan, Biaya Produksi, harga Jual, Sistem Informasi
A. PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Di dalam dunia usaha yang semakin berkembang seperti sekarang ini banyak perusahaan yang bersaing untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Agar dapat bersaing dan berkembang dengan baik, perusahaan dituntut untuk selalu mendapatkan laba. Dengan memperoleh laba tersebut perusahaan akan memiliki kemampuan untuk berkembang dan mempertahankan eksistensinya. Untuk menjamin kegiatan produksi perusahaan mampu menghasilkan laba, maka manajemen perusahaan membutuhkan informasi biaya produksi yang digunakan
sebagai dasar untuk menentukan harga pokok produk.
Peranan akuntansi biaya dalam penetapan harga pokok produk selain sebagai pengendalian biaya juga sebagai informasi bagi manajemen dalam mengelola perusahaan. Tanpa informasi biaya, manajemen tidak memiliki ukuran apakah masukan yang dikorbankan memiliki nilai ekonomi yang lebih rendah daripada nilai keluarannya sehingga tidak mengetahui apakah kegiatan usahanya itu menghasilkan laba atau tidak. Selain itu manajemen tidak memiliki dasar-dasar untuk mengalokasikan sumber-sumber ekonomi yang dikorbankan untuk menghasilkan produk.
Arti penting penentuan harga pokok adalah sebagai dasar untuk menetapkan
2 harga jual dan sebagai alat untuk menilai efisiensi dari proses produksi. Penentuan harga pokok produksi dipengaruhi oleh beberapa elemen biaya, antara lain: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. Metode penentuan harga pokok produk ada 2, yaitu: metode harga pokok proses dan metode harga pokok pesanan. Pada metode harga pokok proses perusahaan menghasilkan produk yang homogin, bentuk produk bersifat standar, dan tidak tergantung spesifikasi yang diminta oleh pembeli. Sedangkan pada metode harga pokok pesanan, pengolahan produk akan dimulai setelah datangnya pesanan dari langganan atau pembeli melalui dokumen pesanan penjualan, yang memuat jenis dan jumlah produk yang dipesan, spesifikasi pesanan, tanggal pesanan diterima dan harus diserahkan. Oleh karena semakin banyaknya perusahaan yang memproduksi barang yang serupa, maka perusahaan harus tetap memperhatikan penentuan harga pokok produknya. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka proposal penelitian ini diberi judul “Sistem Penentuan Harga Pokok Produksi Melali Pendekatan Harga Pokok Pesanan Pda Ud. Batik Ibnu Hajar Di Kabupaten Cirebon”. 1.1Perumusan masalah
Pokok permasalahan yang akan dikaji dalam penulisan Proposal ini yaitu sebagai berikut :
1. Metode apakah yang digunakan dalam menentukan harga pokok produksi Batik di UD.Batik Ibnu Hajar
Kabupaten Cirebon ?
2. Komponen biaya apa saja yang
digunakan dalam menentukan harga pokok
produksi Batik di UD.Batik Ibnu Hajar Kabupaten Cirebon?
3. Bagaimanakah cara perhitungan harga
pokok produksi Batik di UD.Batik Ibnu Hajar Kabupaten Cirebon?
4. Pembatasan Masalah
Pada proposal penelitian agar proposal penelitian yang dilakukan sesuai dengan perencanaan maka terdapat pembatasan masalah, diantaranya:
1. Analisis pencarian untuk penerapan sebuah model adalah komparasi dari model Harga Pokok Pesanan.
2. Objek penelitian dilakukan untuk wilayah UD.Batik Ibnu Hajar Kabupaten Cirebon.
5. Tujuan Penelitian
Tujuan proposal ini untuk mengetahui apakah proses perhitungan harga pokok produk yang dilakukan perusahaan sudah tepat.
6. Manfaat penelitian
Adapun manfaat dari penyusunan proposal ini adalah :
1. Bagi perusahaan
Sebagai masukan bagi pihak pengelola perusahaan dalam hal penentuan harga pokok produk di masa yang akan datang
2. Bagi penulis
Sebagai penerapan langsung dari teori yang pernah diterima di bangku kuliah dalam situasi yang nyata.
3. Bagi pembaca
Sebagai tambahan perbendaharaan bacaan ilmiah yang akan memperkaya pemahaman pembaca mengenai penentuan harga pokok produk.
B. TINJAUAN PUSTAKA
Teori Sistem Informasi Akuntansi 2.1 Pengertian Harga Pokok Produksi
Harga pokok produksi menurut Mulyadi (2000:10) merupakan pengorbanan sumber ekonomi dalam pengolahan bahan baku menjadi produk. Sedangkan menurut Sadono Sukirno
3 (1994:207) harga pokok produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan oleh perusahaan tersebut.
Dari pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa harga pokok produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan perusahaan untuk memproduksi suatu produk.
2.2 Tujuan dan Manfaat Penentuan
Harga Pokok Produksi
Tujuan utama dari penentuan harga pokok berdasarkan Adikoesoemah (1982:30) yaitu : sebagai dasar untuk menetapkan harga di pasar penjualan, untuk menetapkan pendapatan yang diperoleh pada penukaran, serta sebagai alat untuk menilai efisiensi dari proses produksi. Sedangkan Menurut Horngren (1992:90) tujuan penetapan harga pokok produksi yaitu selain untuk memenuhi keperluan pelaporan ekstern dalam hal penilaian persediaan dan penentuan laba, manajer membutuhkan data harga pokok produksi untuk pedoman pengambilan keputusan mengenai harga dan strategi produk.
2.3 Biaya
Pengertian biaya
Horngren (1992:21) mendefinisikan biaya sebagai sumber daya yang dikorbankan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan tertentu. Senada dengan Horngren, Daljono (2004:13) juga mendefinisikan biaya sebagai suatu pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan akan memberikan keuntungan atau manfaat pada saat ini atau masa yang akan datang. Sedangkan Mulyadi
(2000:8), mendefinisikan biaya sebagai suatu pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satu satuan uang yang terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.
2.4 Penggolongan biaya
Penggolongan adalah proses pengelompokkan secara sistematis atas keseluruhan elemen yang ada ke dalam golongan-golongan tertentu yang lebih ringkas untuk dapat memberikan informasi yang lebih penting (Supriyono, 1999:35).
2.5 Elemen Biaya Produksi dalam Penentuan Harga Pokok Produksi
Dalam penentuan harga pokok produksi, biaya produksi perlu diklasifikasikan dengan benar dan jelas. Dalam penelitian ini penggolongan biaya yang digunakan adalah penggolongan biaya berdasarkan fungsi pokoknya dalam perusahaan, sehingga biaya produksi yang dikeluarkan meliputi :
Biaya bahan baku
Bahan baku merupakan bahan yang membentuk bagian menyeluruh produk jadi. Biaya bahan baku adalah harga perolehan dari bahan baku yang dipakai di dalam pengolahan produk (Supriyono, 1999:20). Bahan baku yang diolah dalam perusahaan manufaktur dapat diperoleh dari pembelian lokal, impor atau dari pengolahan sendiri. Sebelum perusahaan melakukan proses produksi pada umumnya terlebih dahulu menetapkan jumlah kebutuhan bahan baku yang akan digunakan.
Dasar Penggolongan Biaya Produksi Apabila perusahaan menggunakan metode harga pokok pesanan, maka elemen biaya produksinya terdiri dari:
4 1. Biaya bahan baku
Menurut Supriyono (1994:20) bahan baku adalah bahan yang akan diolah menjadi bagian produk selesai dan pemakaiannya dapat diidentifikasikan pada produk tertentu yang dihasilkan perusahaan.
2. Biaya tenaga kerja langsung
Biaya tenaga kerja langsung adalah balas jasa yang diberikan kepada karyawan pabrik yang manfaatnya dapat diidentifikasikan atau diikuti jejaknya pada produk tertentu yang dihasilkan oleh perusahaan.
1. Biaya overhead pabrik
Biaya overhead pabrik meliputi biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya bahan penolong, biaya depresiasi, biaya asuransi, biaya listrik dan biaya lain yang secara tidak langsung ikut dalam proses produksi yang menghasilkan barang jadi. Apabila perusahaan menggunakan metode harga pokok proses, maka elemen biaya produksinya terdiri dari:
1. Biaya bahan
Bahan adalah barang akan diproses atau diolah menjadi produk jadi. Bahan dapat digolongkan ke dalam bahan baku dan bahan penolong.
2. Biaya tenaga kerja
Biaya tenaga kerja adalah semua balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada semua karyawan.
3. Biaya overhead pabrik
Biaya overhead pabrik adalah semua elemen biaya produksi selain biaya bahan dan biaya tenaga kerja. Biaya ini meliputi biaya penyusutan dan amortisasi aktiva tetap pabrik, biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap, biaya listrik dan air, biaya asuransi dan sebagainya. (Supriyono,1994:293)
C.METODE PENELITIAN
3.1 Metode pengumpulan data
Dalam penulisan proposal ini, data yang diperoleh dikumpulkan dengan menggunakan metode antara lain :
1. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2002:206). Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data berupa perhitungan harga pokok produksi teh di UD.Batik Ibnu Hajar. Data ini termasuk dalam jenis data primer.
2. Metode Wawancara
Secara garis besar ada dua macam pedoman wawancara yaitu wawancara tidak terstruktur dan wawancara terstruktur. Dalam penelitian ini menggunakan pedoman wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan (Arikunto, 2002:202). Metode ini digunakan untuk mendapatkan informasi dari fungsi- fungsi yang terkait dengan bagian perhitungan harga pokok produksi. Data ini termasuk dalam jenis data sekunder.
3. Metode Observasi
Metode observasi yaitu pengamatan langsung ke objek penelitian untuk mengetahui gambaran secara langsung mengenai responden. Metode ini digunakan untuk mendapatkan data yang belum terungkap melalui metode dokumentasi yaitu data mengenai proses produksi. Data ini termasuk dalam jenis data sekunder.
D. HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Perusahaan UD.Batik Ibnu Hajar merupakan perusahaan yang memproduksi
5 batik. Proses produksi di Perusahaan UD.Batik Ibnu Hajar dilaksanakan berdasarkan pesanan. Penelitian ini di khususkan pada penentuan harga pokok produk batik. Data-data yang di perlukan dalam penelitian ini adalah data- data yang relevan mengenai biaya produksi. Biaya produksi ini terdiri dari 3 elemen yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Pengumpulan seluruh biaya produksi yang terjadi dalam hubungannya dengan proses pengumpulan bahan baku menjadi produk jadi digunakan oleh perusahaan dalam menentukan harga pokok produknya.
Harga pokok produk perusahaan = 100 x Rp.420.000 = Rp. 381.818
Setelah dilakukan analisis dengan membandingkan antara perhitungan harga pokok teori dengan harga pokok UD.batik Ibnu Hajar maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penentuan harga pokok produk yang dilakukan oleh UD.Ibnu Hajar belum sesuai dengan perhitungan harga pokok menurut teori. Dari tabel diketahui bahwa harga pokok produk batik menurut teori sebesar Rp.386.932, sedangkan harga pokok produk menurut perusahaan sebesar Rp.381.818. Jadi ada selisih antara perhitungan harga pokok produk menurut teori dengan harga pokok UD.batik Ibnu Hajar sebesar Rp.5.114
Setelah dilakukan analisis dengan membandingkan antara perhitungan harga pokok teori dengan harga pokok UD.Batik Ibnu Hajar maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penentuan harga pokok produk yang dilakukan oleh UD.Batik Ibnu Hajar belum
6 sesuai dengan perhitungan harga pokok menurut teori. Dari tabel 5.12 diketahui bahwa harga pokok produk batik menurut teori sebesar Rp.393.617, sedangkan harga pokok produk menurut perusahaan sebesar Rp.386.364. Jadi ada selisih antara perhitungan harga pokok produk menurut teori dengan harga pokok UD.Batik Ibnu Hajar sebesar Rp.7.253
E. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil laporan penelitian dan analisis data pada UD.batik Ibnu Hajar kabupaten Cirebon terdapat selisih antara perhitungan harga pokok produk menurut teori dengan harga pokok perusahaan. Setelah membandingkan harga pokok produk menurut perusahaan dengan harga pokok menurut teori maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penentuan harga pokok produk yang dipakai oleh perusahaan belum tepat karena harga pokok menurut perusahaan lebih kecil jumlahnya daripada harga pokok menurut teori.
5.2. Saran
Agar UD. Batik Ibnu Hajar Kabupaten Cirebon dalam menentukan harga pokok produksinya dapat lebih tepat dan lebih teliti maka penulis memberikan saran sebagai berikut :
1. Perusahaan hendaknya dalam menggolongkan biaya dipisahkan antara biaya produksi dan biaya non produksi. Hal ini dilakukan untuk menghindari pemasukan elemen-elemen biaya bukan produksi ke dalam biaya produksi.
2. Perusahaan hendaknya dapat menentukan harga pokok produksi yang lebih ekonomis dengan melakukan kegiatan produksi secara lebih optimal, sehingga harga jual yang dicapai perusahaan bisa
bersaing dengan produk sejenis di pasaran.
DAFTAR PUSTAKA
Adolph, Matz. dan Milton, F. Usry. Akuntansi Biaya: Perencanaan dan Pengawasan, Edisi ketujuh, Erlangga, Jakarta, 1983
Apriani, Lisia.2000, Manfaat Penggunaan Variabel Costing Dalam Penentuan Harga Jual. Antisipasi/Volume 4, No.1.
Rajiv D and John, S. Hughes.1994, Product Costing and Pricing, The Accounting Review, 69 (3), 479-494
Chasin, James, A. dan Ralph S. Polimeni, Ralph S. 1986, Akuntansi Biaya, jilid 1, Erlangga, Jakarta 1986.
Djojopawiro, Prayitno. 1982, Akuntansi Biaya Seri manajemen: Teori dan Permasalahannya, Jakarta: Pustaka Binawan Presindo.
Harnanto. 1992, Akuntansi Biaya: Perhitungan harga Pokok Produk. Yogyakarta: BPFE
Ibnu Subiyanto dan Bambang Suripto.1993,
Akuntansi Biaya,Yogyakarta: STIE YKPN. Mardiasmo. 1994, Akuntansi Biaya : Penentuan Harga Pokok Produksi. Yogyakarta: Andi Offset.
Mulyadi. 1993, Akuntansi Biaya, edisi keempat, cetakan I, Yogyakarta BPFE UGM
Raybun, L. Gayle. 1996, Akuntansi Biaya dengan Menggunakan Pendekatan Manajemen Biaya. Jakarta:Erlangga
Sukartiningsih, Sri Agustina 1999, Evaluasi Penentuan Harga Pokok Produk studi kasus
7 pada UD. Tridada Yogyakarta, Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Supriyono, RA. 1994. Akuntansi Biaya: Pengumpulan Harga Pokok Produk.