• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK TEKANAN KELAS VIII SMP NEGERI 1 DOLOK BATU NANGGART.P 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK TEKANAN KELAS VIII SMP NEGERI 1 DOLOK BATU NANGGART.P 2011/2012."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan pada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini semaksimal mungkin dan sesuai waktu yang telah direncanakan. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Tekanan Kelas VIII SMP Negeri 1 Dolok Batu Nanggar T.P 2011/2012”, disusun untuk meperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Dalam penyusunan dan penulisan karya tulis ini banyak dukungan serta arahan yang penulis terima. Oleh karena itu, penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M. Si, Rektor Universitas Negeri Medan 2. Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc., P.hD, Dekan Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan

3. Bapak Drs. Maulim Silitonga, M.S, Pembantu Dekan I Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. 4. Ibu Dra. Derlina M. Si, Ketua Jurusan Fisika Universitas Negeri Medan. 5. Bapak Drs. Sehat Simatupang, M.Si, Ketua Program Studi Pendidikan

Fisika Universitas Negeri Medan

6. Bapak Drs. Togi Tampubolon, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan waktu dalam memberikan arahan dan bimbingan sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.

7. Bapak Drs. Abd. Hakim S, M.Si, Dosen Penguji Skripsi 1 8. Ibu Dra. Ratna Tanjung, M.Pd, Dosen Penguji Skripsi II

9. Bapak Prof. Dr. Mara Bangun Harahap, M.S, Dosen Penguji Skripsi III 10. Bapak Drs. Japinten Banjarnahor, M.Pd, Dosen Pembimbing Akademik 11. Seluruh Bapak dan Ibu dosen serta pegawai Jurusan Fisika FMIPA

(3)

12. Ibu Arimbi, S.Pd, M.Pd, Kepala SMP Negeri 1 Dolok Batu Nanggar yang telah memberikan izin penelitian

13. Ibu Heppy Sipayung, S.Pd, Guru Fisika SMP Negeri 1 Dolok Batu Nanggar

14. Ayahanda Sugiono, Ibunda Ratnawati, S.Pd, Kakak Silvi Herawaty, S.E, S.Pd, Abang Briptu. Agus Priadi, S.H yang telah mendampingi dan mendukung penulis hingga meraih gelar sarjana pendidikan.

15. Seluruh teman-teman seperjuangan Pendidikan Fisika Ekstensi 2008 khususnya gank gong (Tuti, Fitri, Harin, Rani, Ridho dan Imam) sahabat-sahabat yang selalu berbagi suka dan duka selama ini.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari pada kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari pembaca untuk perbaikan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan memberikan inspirasi bagi pembaca baik hanya sebagai bahan bacaan ataupun yang ingin melakukan penelitian lanjutan.

Medan, Agustus 2012 Penulis,

(4)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING TERHADAP HASIL BELAJAR

SISWA PADA MATERI POKOK TEKANAN KELAS VIII SMP NEGERI 1 DOLOK BATU NANGGAR

T.P 2011/2012

Muhammad Dwi Syahputra (408321040)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok tekanan kelas VIII SMP Negeri 1 Dolok Batu Nanggar T.P 2011/2012.

Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan menggunakan two group pretest postest design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Dolok Batu Nanggar yang terdiri dari 9 kelas. Sampel penelitian diambil 2 kelas yang ditentukan dengan teknik cluster random sampling, yaitu Kelas VIII-A sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII-E sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 buah, yaitu tes hasil belajar dan lembar observasi aktivitas. Tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda sebanyak 15 soal yang telah dinyatakan valid dan reliabel dan instrumen yang kedua adalah lembar observasi aktifitas belajar siswa pada pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing. Pengujian hipotesis menggunakan uji regresi linear sederhana.

Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 44,27, dan nilai rata-rata kelas pretes kelas kontrol 44,62. Pada pengujian normalitas diperoleh pada kelas eksperimen dengan sig = 0,098, untuk kelas

kontrol dengan Sig = 0,086, , sehingga diperoleh sig > 0,05 maka data kedua kelas

berdistribusi normal. Pada uji homogenitas diperoleh sig = 0,123 dan α = 0,05, sehingga diperoleh sig > α maka kedua sampel memiliki varians data yang homogen. Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dan kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional. Setelah pembelajaran diperoleh nilai rata-rata postes kelas eksperimen 73,50 dan nilai rata-rata postes kelas kontrol 58,63 dengan. Taraf keseluruhan aktivitas belajar siswa adalah 71% termasuk kategori cukup baik. Hasil uji regresi linear sederhana diperoleh Y = 54,859 + 0,421X . Koefisien determinasi (R2) = 0,168 yang artinya pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap hasil belajar siswa adalah 16,8 %. Nilai uji t = 2,729 dengan nilai signifikan sebesar 0,010 lebih kecil dari nilai alpha 0,05, maka Ha diterima, dengan demikian ada pengaruh model

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar vii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1.Latar Belakang Masalah 1

1.2.Identifikasi Masalah 6

1.3.Batasan Masalah 6

1.4.Rumusan Masalah 6

1.5.Tujuan Penelitian 7

1.6.Manfaat Penelitian 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA 8

2.1.Kerangka Teoritis 8

2.1.1.Pengertian Belajar 8

2.1.2.Pengertian Hasil Belajar 13

2.1.3.Aktivitas – aktivitas Belajar 14

2.1.4.Pengertian Model Pembelajaran 16

2.1.5.Model Pembelajaran Kooperatif 17

2.1.6.Pembelajaran Konvensional 33

2.1.7.Materi Pelajaran Tekanan 35

2.2.Kerangka Konseptual 45

2.3.Hipotesis 46

BAB III METODE PENELITIAN 47

3.1.Lokasi dan Waktu Penelitian 47

3.2.Populasi dan Sampel 47

3.3.Variabel Penelitian 47

3.4.Instrumen Penelitian 48

3.4.1.Tes Hasil Belajar 48

3.4.2.Observasi 48

3.5.Jenis danDesainPenelitian 52

3.6.Prosedur Penelitian 54

3.7.Teknik Analisis Data 54

3.7.1.Menhitung Skor Mentah 55

3.7.2.Menentukan Mean dan Simpangan Baku 55

3.7.3.Melakukan Uji Normalitas 55

(6)

3.7.5.Uji Hipotesis 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 59

4.1.Hasil Penelitian 59

4.1.1 Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian 59

4.1.2 Data Hasil Penelitian 60

4.1.3 Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen 61

4.1.4 Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol 63

4.1.5 Analisis Data Penelitian 66

4.1.5.1 Uji Normalitas Data 66

4.1.5.2 Pengujian Homogenitas Data 66

4.1.5.3 Uji Linearitas 67

4.1.5.4 Uji t 67

4.1.5.5 Uji R (R Square) 68

4.1.6 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa 69

4.2.Pembahasan 72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 83

5.2 Saran-saran 83

(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Perbedaan kelompok belajar kooperatif dengan kelompok belajar

konvensional 21

Tabel 2.2. Perbandingan Empat Pendekatan dalam Pembelajaran Kooperatif 29 Tabel 2.3. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif 31

Tabel 3.1. Pedoman Observasi Aktivitas Siswa 48

Tabel 3.2. Kriteria dan Persentase Nilai 49

Tabel 3.3. Spesifikasi Tes Hasil Belajar Fisika Materi Pokok Tekanan 50

Tabel 3.3. Two Group Pretes – Postest Design 53

Tabel 4.1. Hasil Pretes dan Postes Untuk Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol 60

Tabel 4.2. Hasil Pretes Siswa Kelas Ekperimen 61

Tabel 4.3. Hasil Postes Siswa Kelas Eksperimen 62

Tabel 4.4. Hasil Prestes Siswa Kelas Kontrol 64

Tabel 4.5. Hasil Postes Siswa Kelas Kontrol 65

Tabel 4.6. Ringkasan Uji Normalitas 66

Tabel 4.7. Ringkasan Uji Homogenitas 67

Tabel 4.8. Hasil Perhitungan R Square 68

(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Bejana berisi air 36

Gambar 2.2. Pada permukaan zat cair bekerja tekanan atmosfer 37

Gambar 2.3. Bejana berhubungan 38

Gambar 2.4. Pengangkat hidrolik 39

Gambar 2.5. PercobaanTorricelli 44

Gambar 2.6. Barometer Logam 45

Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian 53

Gambar 4.1. Diagram Batang Nilai Pretes Siswa Kelas Eksperimen 62 Gambar 4.2. Diagram Batang Nilai Postes Siswa Kelas Eksperimen 63 Gambar 4.3. Diagram Batang Nilai Pretes Siswa Kelas Kontrol 64 Gambar 4.4. Diagram Batang Nilai Postes Siswa Kelas Kontrol 65 Gambar 4.5. Grafik Peningkatan Nilai Pretes, Aktivitas dan Nilai Pretes 77

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP I) Kelas Eksperimen 87 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP II) Kelas Eksperimen 97 Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP III) Kelas Eksperimen 107 Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP I) Kelas Kontrol 118 Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP II) Kelas Kontrol 126 Lampiran 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP III) Kelas Kontrol 134

Lampiran 7. Lembar Kerja Siswa 1 145

Lampiran 8. Lembar Kerja Siswa 2 149

Lampiran 9. Lembar Kerja Siswa 3 153

Lampiran 10. Tabel Spesifikasi Tes Hasil Belajar Siswa 155 Lampiran 11. Pedoman Penilaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa 173

Lampiran 12. Lembar Aktivitas Belajar Siswa 174

Lampiran 13. Perhitungan Validaitas Instrumen Tes 175 Lampiran 14. Perhitungan Reabilitas Instrumen Tes 177 Lampiran 15. Perhitungan Tingkat Kesukaran Instrumen Tes 179 Lampiran 16. Perhitungan Daya Pembeda Instrumen Tes 181

Lampiran 17. Nama-nama Siswa 183

Lampiran 18. Data Hasil Belajar Siswa 185

Lampiran 19. Tabulasi Hasil Jawaban Pretes Kelas Eksperimen 173 Lampiran 20. Tabulasi Hasil Jawaban Postes Kelas Eksperimen 187 Lampiran 21. Tabulasi Hasil Jawaban Pretes Kelas Kontrol 191 Lampiran 22. Tabulasi Hasil Jawaban Postes Kelas Kontrol 193

Lampiran 23. Perhitungan Statistik Dasar 195

Lampiran 24. Prosedur Perhitungan Uji Normalitas Data 202 Lampiran 25. Prosedur Perhitungan Uji Homogenitas Data 205

Lampiran 26. Prosedur Pengujian Hipotesis 208

Lampiran 27. Lembar Distribusi Data Observasi Aktivitas Proses Hasil

Belajar Siswa I 216

Lampiran 28. Lembar Distribusi Data Observasi Aktivitas Proses Hasil

Belajar Siswa I 218

Lampiran 29. Lembar Distribusi Data Observasi Aktivitas Proses Hasil

Belajar Siswa I 220

Lampiran 30. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F 222 Lampiran 31. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t 224

(10)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi pada saat ini menuntut tersedianya sumber daya manusia berkualitas untuk menghadapi persaingan global. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan masa depan suatu bangsa. Berkat pendidikan dapat dihasilkan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Hal ini sejalan dengan misi pendidikan nasional yang ditetapkan Depdiknas tahun 2005-2009 yaitu mewujudkan pendidikan yang mampu membangun insan Indonesia yang cerdas komprehensif dan kompetitif. Makna insan cerdas komprehensif meliputi cerdas spiritual, cerdas emosional dan sosial, cerdas intelektual dan cerdas jasmani (Depdiknas, 2007).

Peningkatan kualitas sumber daya manusia sudah merupakan suatu keharusan bagi bangsa Indonesia, apalagi pada era globalisasi yang menuntut kesiapan setiap bangsa untuk saling bersaing bebas. Pada era globalisasi hanya bangsa-bangsa yang berkualitas tinggi yang mampu untuk bersaing atau berkompetisi di pasar bebas. Bidang pendidikan memegang peranan yang sangat strategis kerena merupakan salah satu wahana untuk mencapai kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu sudah semestinya apabila pembangunan sektor pendidikan menjadi prioritas utama yang harus dilakukan oleh pemerintah

(11)

2

Fisika sebagai bagian dari sains diajarkan untuk tujuan yang lebih khusus yaitu membekali peserta didik dengan pengetahuan, pemahaman dan sejumlah kemampuan yang disyaratkan untuk memasuki jenjang yang lebih tinggi serta mengembangkan ilmu dan teknologi. Oleh karena itu, pembelajaran hendaknya menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah. Hasil pembelajaran diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan lingkungan serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya pada kehidupan sehari-hari.

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di SMPN 1 Dolok Batu Nanggar dengan melakukan wawancara kepada guru bidang studi IPA, diperoleh data hasil belajar fisika untuk semester ganjil pada tahun 2011/2012 yaitu nilai rata-rata 6,5 sedangkan kriteria ketuntasan minimal yang akan dicapai adalah 7,0 . Sehingga dapat dikatakan nilai rata-rata siswa tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal yang diharapkan.

Kenyataan di lapangan, menurut Supriyono (2003:2), “siswa memandang pelajaran fisika sebagai pelajaran yang tidak menarik, tidak menyenangkan dan bahkan dibenci”. Hal ini sesuai dengan hasil observasi yang dilakukan di SMPN 1 Dolok Batu Nanggar dengan memberikan angket kepada 37 siswa, sebanyak 6 orang mengatakan fisika itu mudah dan menyenangkan, 15 orang mengatakan fisika itu sulit dan kurang menarik dan 16 orang mengatakan fisika itu biasa saja. Alasan siswa mengatakan bahwa fisika itu sulit dan kurang menarik karena menurut siswa fisika itu tidak terlepas dari rumus-rumus yang harus dihafal.

Proses pembelajaran konvensional yang terjadi di SMPN 1 Dolok Batu Nanggar yang disampaikan guru berupa metode ceramah, tanya jawab,mencatat dan mengerjakan soal. Dimana pada proses pembelajaran konvensional tujuannya adalah siswa mengetahui sesuatu bukan mampu untuk melakukan sesuatu, dan pada saat proses pembelajaran siswa lebih banyak mendengarkan.

(12)

3

gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat, maka penerapan kooperatif dalam pembelajaran dapat dipandang sebagai salah satu strategi membelajarkan siswa secara utuh. Selain itu, ada beberapa alasan penting mengapa sistem pembelajaran kooperatif perlu dipakai lebih sering di sekolah-sekolah karena pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan cara belajar siswa menuju belajar yang lebih baik, sikap tolong menolong dalam beberapa perilaku sosial. Tujuan utama dalam penerapan model belajar mengajar kooperatif adalah agar peserta didik dapat belajar secara kelompok bersama teman-temannya dengan cara saling menghargai pendapat dan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mengemukakan gagasannya dengan menyampaikan pendapat mereka secara berkelompok (Isjoni, 2009).

Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang saat ini banyak digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa (student oriented), terutama untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa, yang tidak dapat bekerja sama dengan orang lain, siswa yang agresif dan tidak peduli pada yang lain. Pada pembelajaran kooperatif, siswa bukan hanya belajar dan menerima apa yang disajikan oleh guru dalam proses belajar mengajar, melainkan bisa juga belajar dari siswa yang lain, dan sekaligus mempunyai kesempatan untuk membelajarkan siswa yang lain. Pada saat ini siswa belajar dalam kelompok akan berkembang suasana belajar yang terbuka dalam dimensi kesejawatan, karena pada saat itu akan terjadi hubungan pribadi yang saling membutuhkan. Pada saat itu juga siswa yang belajar kelompok kecil akan tumbuh dan berkembang pola belajar tutor sebaya (peer group) dan belajar secara bekerja sama (cooperative)

(13)

4

pasrah saja pada temannya yang lebih dominan. Dalam situasi seperti ini, pemerataan tanggung jawab dalam kelompok tidak bisa tercapai karena anak yang pasif akan terlalu menggantungkan diri pada rekannya yang dominan. Teknik ini dapat digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik, disamping itu juga bisa melatih siswa untuk memiliki keterampilan, baik keterampilan berpikir maupun keterampilan sosial, seperti untuk mengemukakan pendapat, menerima saran dan masukan dari orang lain, bekerja sama, rasa setia kawan, dan mengurangi timbulnya perilaku yang menyimpang dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.

Penelitian mengenai model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing sudah pernah diteliti sebelumnya oleh Laras Siti Syarah (2010:30), metode penelitian yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen dan desain penelitian adalah Control Group Pre-Test and Post-Test design yang melibatkan dua kelompok dengan pretes dan tes postes.

Dari hasil penelitian diperoleh nilai tes akhir didapatkan siswa pada kelas eksperimen dengan rata-rata nilai 70,0 dan pada kelas kontrol dengan rata-rata nilai 61,5. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe kancing gemerincing dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa SMK kelas XI pada pembelajaran hidrokarbon. Adapun saran yang diberikan pada penelitian lebih lanjut yaitu mencari materi selain kimia agar dapat membandingkan materi yang paling cocok untuk model kooperatif teknik kancing gemerincing dan dapat mengefisienkan waktu dalam proses pembelajaran sehingga setiap tahap dalam pembelajaran dapat terlaksana dengan baik, karena pada tahap diskusi membutuhkan waktu yang relatif banyak.

(14)

5

diketagorikan baik. Aktivitas belajar untuk indikator aktivitas lisan, pada siklus I didapat rerata sebesar 29 % atau diketagorikan kurang. Pada siklus II, aktivitas lisan meningkat dari 29 % menjadi 54 % atau diketagorikan cukup. Pada siklus III, rerata aktivitas lisan meningkat menjadi 72 % atau dikategorikan baik. Akitifitas visual/menggambar/menulis pada setiap siklus juga meningkat. Pada siklus I, rerata akivitas visual/menggambar/menulis sebesar 31 % atau dikategorikan kurang. Pada siklus II meningkat menjadi 55 % atau diketagorikan cukup, dan meningkat lagi menjadi 69 % atau dikategorikan baik. Rerata prosentasi aktivitas belajar pada siklus 33 %, siklus II 53 %, dan siklus III 73 %. Dengan demikian, disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas X TMO 3 SMK Taruna Mandiri Cimahi. Adapun saran yang diberikan adalah guru harus memberikan batasan-batasan waktu pada siswa dalam menyelesaikan aktivitasnya dan guru harus menekankan pada penghargaan terhadap aktivitas individu dan kelompok.

Perbedaan peneliti dengan peneliti sebelumnya adalah peneliti menggunakan jenis penelitian kuasi eksperimen. Penelitian ini dilaksanakan untuk melihat hasil belajar fisika siswa dan aktivitas belajar siswa. Untuk aktivitas siswa, peniliti akan menggunakan tujuh aktivitas belajar yaitu, visual, oral, listening, writing, motor, mental dan emotional. Selain itu peneliti akan lebih

mengefisienkan waktu selama diskusi kelompok, sehingga seluruh tahapan dalam model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dapat dilaksanakan.

(15)

6

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang di atas maka dapat didefenisikan masalah sebagai berikut :

1. Hasil belajar fisika siswa masih rendah di bawah kriteria ketuntasan minimal.

2. Siswa menganggap fisika merupakan pelajaran yang sulit dan kurang menarik.

3. Proses pembelajaran lebih memfokuskan pada rumus-rumus dan dalil. 4. Metode pembelajaran pada mata pelajaran fisika menggunakan metode

ceramah, tanya jawab, mencatat dan mengerjakan soal.

5. Guru belum menerapkan model pembelajaran yang bervariasi.

1.3 Batasan Masalah

Untuk memberi ruang lingkup yang jelas pada pembahasan maka penelitian ini dibatasi dengan :

1. Subjek penelitian adalah siswa SMP Negeri 1 Dolok Batu Nanggar kelas VIII Semester II T.P 2011/2012

2. Materi yang diajarkan dibatasi hanya pada materi pokok Tekanan

3. Model yang digunakan dalam pembelajaran tekanan ini adalah kooperatif teknik kancing gerincing

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagaimana hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menerima pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif dan pembelajaran konvensional pada materi pokok Tekanan di kelas VIII SMP Negeri 1 Dolok Batu Nanggar T.P 2011/2012?

(16)

7

teknik kancing gemerincing pada materi pokok Tekanan di kelas VIII SMP Negeri 1 Dolok Batu Nanggar T.P 2011/2012?

3. Apakah ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi pokok tekanan di kelas VIII SMP Negeri 1 Dolok Batu Nanggar T.P 2011/2012?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menerima pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif dan pembelajaran konvensional pada materi pokok Tekanan di kelas VIII SMP Negeri 1 Dolok Batu Nanggar T.P 2011/2012?

2. Untuk mengetahui bagaimana aktivitas belajar siswa kelas VIII selama proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing pada materi pokok Tekanan di kelas VIII SMP Negeri 1 Dolok Batu Nanggar T.P 2011/2012

3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi tekanan di kelas VIII SMP Negeri 1 Dolok Batu Nanggar T.P 2011/2012.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan informasi hasil belajar fisika pada materi pokok Tekanan yang diajarkan model kooperatif teknik kancing gemerincing di SMP Negeri 1 Dolok Batu Nanggar.

2. Sebagai salah satu alternatif pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

(17)

83

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada temuan-temuan dari data-data hasil penelitian, sistematika sajiannya dilakukan dengan memperhatikan tujuan penelitian yang telah dirumuskan. Adapun kesimpulan yang diperoleh antara lain : 1. Hasil belajar fisika siswa yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing pada materi tekanan kelas VIII SMP Negeri 1 Dolok Batu Nanggar sebelum diberikan perlakuan rata-rata pretes sebesar 44,27 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa sebesar 73,50.

2. Aktifitas siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing pada materi pokok tekanan kelas VIII SMP negeri 1 Dolok Batu Nanggar T.P 2011/2012 diperoleh rata-rata skor aktifitas siswa pada ketiga pertemuan mencapai 14,9 dan persentase 71% dengan kategori nilai aktifitas siswa cukup baik dan kecenderungan aktifitas yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran adalah melakukan visual atau pengamatan.

3. Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi pokok tekanan kelas VIII SMP Negeri 1 Dolok Batu Nanggar T.P 2011/2012 dengan nilai thitung >

ttabel = 2,729 > 2,027 dengan nilai signifikan sebesar 0,01 lebih kecil dari

taraf signifikan 0,05. Besar pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok tekanan kelas VIII SMP Negeri 1 Dolok Batu Nanggar adalah 16,8 %.

5.2 Saran-saran

(18)

84

1. Kepada peneliti yang akan melakukan penelitian sejenis, disarankan mencari materi lain agar dapat membandingkan materi yang paling cocok untuk model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing.

2. Waktu diatur seefisien mungkin dalam proses pembelajaran sehingga setiap tahap dalam pembelajaran dapat terlaksana dengan baik.

3. Kepada peneliti selanjutnya disarankan agar memperhatikan pengkodisian dan pengelolaan kelas untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.

4. Kepada peneliti yang akan melakukan penelitian sejenis, disarankan untuk membimbing diskusi siswa secara merata

5. Kepada peneliti selanjutnya disarankan untuk memberikan penjelasan tentang prosedur model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing secara jelas.

Referensi

Dokumen terkait

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS TES KETERAMPILAN TEKNIK SEPAKBOLA USIA DINI.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Analisis gugus fungsi galaktomanan ikat silang glutaraldehida dengan spektrofotometer FT-IR menghasilkan pita serapan pada daerah bilangan gelombang 1150-1085 cm -1 yang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat terhadap bencana banjir di Desa Tangkil, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen tinggi dengan prosentase tertinggi

Berdasarkan latar belakang diatas maka penelitian ini bertujuan untuk mengetaui tingkat ketelitian hasil interpretasi Citra Quickbird berwarna tahun 2012 untuk

Lampiran 1. Angket Analisis Kebutuhan Guru dan Siswa ... Pedoman Dan Hasil Wawancara Guru dan Siswa ... Lembar Validasi Kelayakan Modul Oleh Ahli Modul dan Praktisi... Hasil

They are The Defense of Jean- Baptiste Grenouille on Using His Minority of Sense in Tom Tykwer’s Perfume: The Story of a Murderer Movie: Psychoanalytic Approach by Widya

[r]

Catalytic performances of nickel supported on MCF silica catalysts with different surface characteristics and nickel compositions were evaluated in decarboxylation