• Tidak ada hasil yang ditemukan

HIDROLOGI REKAYASA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HIDROLOGI REKAYASA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

A.DEFENISI HIDROLOGI REKAYASA

A.DEFENISI HIDROLOGI REKAYASA

Hidrologi rekayasa adalah sebuah ilmu yang

Hidrologi rekayasa adalah sebuah ilmu yang mempelajari tentang air,artinya ilmu inimempelajari tentang air,artinya ilmu ini adalah menjelaskan tentang terjadinya sirkulasi, pergerakan dan distribusi air baik di

adalah menjelaskan tentang terjadinya sirkulasi, pergerakan dan distribusi air baik di atmosfir maupun di bumi. Secara u

atmosfir maupun di bumi. Secara umum dapat juga diartikan sebagai ilmu yang mum dapat juga diartikan sebagai ilmu yang mempelajarimempelajari kuantitas dan kualitas air baik di permukaan bumi maupun

kuantitas dan kualitas air baik di permukaan bumi maupun di bawah tanah.Pada dasarnyadi bawah tanah.Pada dasarnya ilmu ini merupakan ilmu pengetahuan yang

ilmu ini merupakan ilmu pengetahuan yang diklassifikasikdiklassifikasikan menjadi;an menjadi; 1.

1. Hidrologi Ilmiah yaitu ilmu yang Hidrologi Ilmiah yaitu ilmu yang mempelajari tentang sebagian besar aspekmempelajari tentang sebagian besar aspek akademik.

akademik. 2.

2. Hidrologi Terapan yaitu ilmu yang mempelajari tentang Hidrologi Terapan yaitu ilmu yang mempelajari tentang penggunaan teori untukpenggunaan teori untuk menyelesaikan persoalan yang berhubungan dengan kuantitas dan kualitas air pada menyelesaikan persoalan yang berhubungan dengan kuantitas dan kualitas air pada kejadian praktis dalam kehidupan.

kejadian praktis dalam kehidupan. Jadi diktat berisi rekayasa hidrologi (

Jadi diktat berisi rekayasa hidrologi (engineering hydrology engineering hydrology ) yang menjelaskan teknik) yang menjelaskan teknik mengevaluasi proses hidrologi yang sangat penting bagi

mengevaluasi proses hidrologi yang sangat penting bagi insinyur sipil untuk perencanaaninsinyur sipil untuk perencanaan bangunan air.

bangunan air.

B.PENGGUNAAN AIR DI DUNIA

B.PENGGUNAAN AIR DI DUNIA

Jumlah air yang ada di muka bumi ini secara kasar adalah 1.357x10

Jumlah air yang ada di muka bumi ini secara kasar adalah 1.357x1066 km km33. Dalam. Dalam

 jumlah tersebut terdiri

 jumlah tersebut terdiri dari 97% air laut. Jadari 97% air laut. Jadi kira-kira hanya 37.5x10di kira-kira hanya 37.5x1066 km km33 air tawar. air tawar.

Kemudian secara kasar distribusi air tawar di muka bumi seperti berikut: Kemudian secara kasar distribusi air tawar di muka bumi seperti berikut: 1).29.0x10

1).29.0x1066 km km33 (77%) berupa salju, es dan gletser. (77%) berupa salju, es dan gletser.

2).4.15x10

2).4.15x1066 km km33 (11%) berupa air (11%) berupa air tanah pada tanah pada kedalam >800m.kedalam >800m.

3).4.15x10

3).4.15x1066 km km33 (11%) berupa air (11%) berupa air tanah pada tanah pada kedalam <800m.kedalam <800m.

4).0.129x10

4).0.129x1066 km km33berada di danau, sungai dan saluran-saluran.berada di danau, sungai dan saluran-saluran.

5).0.067x10

5).0.067x1066 km km33 berupa butir-butir air dan rembesan. berupa butir-butir air dan rembesan.

6).0.013x10

6).0.013x1066 km km33 berada di atmosfir berupa awan, embun, dan hujan. berada di atmosfir berupa awan, embun, dan hujan.

Jadi jumlah hujan dan salju yang jatuh di muka bumi setiap tahun adalah kira-kira Jadi jumlah hujan dan salju yang jatuh di muka bumi setiap tahun adalah kira-kira 0.42x10

0.42x1066 km km33 (0.32x10 (0.32x1066 km km33 di laut dan 0.10x10 di laut dan 0.10x1066 km km33 di darat). Melalui laut ada 9% lebih di darat). Melalui laut ada 9% lebih

menguap dan selanjutnya jatuh menjadi hujan.

menguap dan selanjutnya jatuh menjadi hujan. Kemudian besarnya air masuk ke sungaiKemudian besarnya air masuk ke sungai setiap tahun diperkirakan 0.038x10

setiap tahun diperkirakan 0.038x1066 km km33. Yang menarik untuk diketahui bahwa kira 4% dari. Yang menarik untuk diketahui bahwa kira 4% dari

 jumlah air mengalir di

 jumlah air mengalir di sungai digunakan sungai digunakan untuk irigasi untuk irigasi yang sisanya mengalir kyang sisanya mengalir kelaut dan tidakelaut dan tidak dapat digunakan oleh manusia.

(2)

C..SEJARAH HIDROLOGI

Air adalah kebutuhan utama untuk adanya kehidupan, kemudian manusia berusaha keras dengan cukup lama menggunakan air dari sumber-sumber air. Sejarah itu menunjukan bahwa manusia sudah tahu bagaimana mengambil dan memanfaatkan air sebatas untuk kebutuhan sehari-hari dalam menjaga kelangsungan hidupnya. Jadi, sejarah pengembangan hidrologi dapat dibagi berdasarkan periode menurut Chow seb agai berikut;

1).Periode spekulasi, sebelum tahun 1400 ; sumur jaman purba

2).Periode observasi, tahun 1400-1600 ; alat ukur tinggi muka air sungai N il 3).Periode pengukuran, tahun 1600-1700 ; pengukuran debit sungai Seine

4).Periode percobaan, tahun 1700-1800 ; pengukuran penguapan dan curah hujan 5).Periode modern, tahun 1800-1900 : pengukuran debit sungai Massissipi

6).Periode empiris, tahun 1900-1930 : penggunaan rumus empiris

7).Periode rasional, tahun 1930-1950 ; penggunaan konsep secara rasional 8).Periode teori, tahun 1950-sekarang ; penggunaan teori (analisa linear dsb.)

D.SIKLUS HIDROLOGI

Air ada di bumi terdiri dari tiga bentuk yaitu cair, padat dan gas dengan tingkat gerakan bervariasi. Penguapan dari badan air di laut dan danau, yang membentuk formasi gerakannya seperti awan, hujan, salju, sungai, dan air tanah, maka semua bentuk gerakan ini merupakan aspek dinamik air. Variasi aspek-aspek dinamik air yang sehubungan dengan bumi, maka dapat diartikan Siklus Hidrologi.

Kata lain Siklus Hidrologi adalah gerakan air dari laut dan danau ke udara melalui penguapan selanjutnya jatuh ke permukaan tanah lagi sebagai hujan atau bentuk

presepitasi lain (salju, es dsb.) dan akhirnya mengalir ke laut dan danau kembali. Air laut dan danau menguap (evaporation) akibat radiasi matahari, selanjutnya bergerak dibawa oleh angin. Pada kondisi tertentu uap tersebut terkondensasi membentuk awan yang pada

akhirnya dapat mengahasilkan presipitasi (hujan, salju, hujan batu es, hujan salju bercampur es dsb.). Presipitasi itu sebagian jatuh ke tanah yang membentuk limpasan permukaan

(3)

Sebagian air masuk ke dalam tanah (infiltration) dan bergerak menembus lebih jauh ke dalam tanah ( percolation) menjadi air tanah (ground water ). Sebagian air hujan jatuh yang tertahan oleh pohon, bangunan dsb. disebut intersepsi (interception) dan kemudian menguap kembali ke atmosfir sebelum sampai ke laut dan danau disebut transpirasi (transpiration). Siklus hidrologi dapat digambarkan secara skema pada Gambar 1.1.

Sebagian aliran air permukaan dan air tanah mengalir ke saluran alam atau buatan yang merupakan sumber aliran sungai (stream flow ). Pada dasarnya system sirkulasi dapat diketahui bahwa variable-variabel mana yang berperan sebagaiinflow  (I) dan outflow (O) serta perubahanstorage(ΔS).

Jadi siklus hidrologi merupakan alat yang baik sekali untuk menggambarkan lingkup hidrologi yang memisahkan antara presipitasi pada daratan dan kembalinya air ke atmosfer atau laut. Siklus tersebut juga menunjukan 4 (empat) macam proses yang perlu perhatian bagi insinyur sipil yaitu presipitasi, evaporasi, infiltrasi dan limpasan permukaan/air tanah, di mana akan dibahas lebih rinci dalam bagian bab selanjutnya.

(4)

E.PENGGUNAAN HIDROLOGI DALAM TEKNIK SIPIL

Penggunaan Hidrologi dalam bidang teknik sipil adalah terutama dalam kaitannya dengan perencangan dan pemeliharaan proyek sumber-sumber daya air seperti (i) irigasi, (ii) air minum, (iii) pengendalian banjir, (iv) tenaga air dan (v) navigasi. Semua proyek investigasi hidrologi harus memperhatikan beberapa faktor yang diperlukan,yaitu:

1).Kapasitas struktur tampungan air seperti reservoir.

2).Besarnya debit banjir yang dibolehkan dibuang dengan aman.

3).Aliran minimum dan jumlah air yang dapat digunakan pada variasi musim.

4).Interaksi gelombang banjir dengan struktur hidrolis seperti pelimpah, waduk, dam, tanggul, gorong dan jembatan.

Jadi para insinyur sipil harus mempelajari penelitian hidrologi yang terkait dengan proyek-proyek untuk mengumpulkan data relavan dan analisis data dengan menggunakan prinsip teori hidrologi dalam mencari solusi masalah praktis di lapangan. Karena banyak proyek penting yang lalu telah gagal akibat salah meneliti faktor hidrologinya, diantaranya beberapa tipe kegagalan suatu struktur hidrologi adalah (i) melewati tubuh dam akibat tidak cukup kapasitas pelimpah, (ii) rusak jembatan dan gorong-gorong akibat melewati debit banjir rencana, (iii) ketidakmampuan waduk besar terisi dengan air akibat salah estimasi aliran masuk.

F.SUMBER DATA

Komponen utama siklus hidrologi adalah curah hujan (presipitasi), evaporasi,

transpirasi, infiltrasi,runoff dan air tanah. Skema ketergantungan komponen dapat dilihat pada Gambar 1.2.

(5)

Data-data normal dibutuhkan sebagai berikut:

1. Pencatatan cuaca/suhu (temperature), kelembaban (humidity) dan kecepatan angin (wind velocity),

2. Data presitipasi, 3. Debit aliran sungai,

4. Data evaporasi dan transpirasi, 5. Karakteristik infiltrasi suatu daerah, 6. Karakteristik suatu air tanah,

7. Karakteristik daerah secara fisik dan geologi.

G.CABANG ILMU HIDROLOGI

Berikut adalah beberapa cabang ilmu yang berkaitan dengan hidrologi:

1).Limnologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang air yang terdapat pada suatu depresi yang tergenang pada suatu cekungan,

2).Potamologi  adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang air yang terdapat di atas permukaan tanah dan merupakan air yang mengalir,

3).Oceanografi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari morfologi,topografi,biologi laut dan lautan.

4).Kriologiadalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang es dan salju,

5).Hidrometeorologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang poblematika Hidrologi yang berkaitan dengan meteorologi,

6).Geohidrologi  adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang terdapatnya gerakan air di bawah permukaan tanah.

H.PROSES PENGUMPULAN DATA HUJAN

Kegiatan pengumpulan data curah hujan terdiri atas dua kegiatan : 1).Kegiatan pencatatan dan pembacaan data di masing-masing pos.

Kegiatan ini dilakukan oleh para petugas lapangan/pengamat secara rutin sesuai dengan petunjuk pelaksanaan tugas di lapangan yang telah ditetapkan, keakuratan suatu data sangat tergantung pada ketelitian petugas lapangan ini dalam mengukur dan

mengamati alat penakar curah hujan yang ada di pos pengamatan curah hujan. Petugas lapangan yang diberi tugas sebagai pencatat data curah hujan merupakan penduduk setempat/pemilik tanah yang digunakan untuk pos curah hujan, sebelumnya p etugas pencatat telah diberikan petunjuk tentang cara pengoperasian dan pemeliharaan pos penakar curah hujan

(6)

2).Kegiatan pengumpulan data lapangan.

Kegiatan ini dilakukan oleh para petugas Balai PSDA Kuantan Indragiri secara rutin sesuai dengan dana operasional yang tersedia, petugas Balai PSDA datang secara langsung kepetugas pencatatan dilapangan, umumnya kegiatan ini dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan inspeksi & monitoring pos, pengukuran debit dan pemberian honor petugas lapangan.

Ketelitian/akursi data lapangan merupakan persyaratan mutlak dalam pengelolaan data hidrologi selanjutnya, artinya pengumpulan data lapangan harus dilakukan dengan benar dan sesuai dengan prosedur mulai dari cara pemasangan kertas grafik, pencatatan awal pena pada alat yang bersangkutan maupun ketepatan waktu pengukuran/pengamatan data di lapangan.

Keakuratan data dari lapangan tersebut sangat tergantung pada kedisiplinan petugas/pengamat dan kondisi alat pada saat itu. Agar petugas dapat melaksanakan dan mengetahui tugas yang dibebankan padanya maka petugas tersebut harus memiliki copy tentang tugas dan tanggung jawab sebagai petugas lapangan/pengamat. Selain itu petugas lapangan tersebut perlu dibina dan dilatih secara rutin.

1).Pengolahan data curah hujan

Sesuai dengan visi dan misi dari pengelolaan hidrologi, maka hasil dari pengolahan data curah hujan yang diharapkan adalah dapat menyajikan data curah hujan yang akurat, menerus dan berkelanjutan sesuai dengan kondisi lapangan, tersusun dalam sistem

database, dapat menyediakan data/informasi hidrologi yang tepat waktu sesuai dengan kebutuhan.

a).Tahapan pengolahan data hujan : a.1). Pekerjaan persiapan

a.1.1).Perencanaan jadawal kegiatan lapangan untuk 1 (satu ) tahun. a.1.2).Persiapan sarana dan prasarana kegiatan lapangan seperti :

Personil. - Dana.

- Kendaraan. - Blangko.

(7)

a.2). Pekerjaan pelaksanaan dilapangan.

a.2.1). Pengumpulan data hasil pengamatan para petugas lapangan. a.2.2). Pengolahan data mencari informasi tentang kondisi alat. a.2.3). Monitoring kondisi pos dan peralatan.

a.2.4). Pembinaan personil lapangan (bila perlu). a.2.5).Perbaikan darurat (bila perlu).

a.2.6).Mengisi buku kunjungan a.3).Kegiatan di kantor.

 Tahap pertama

1.Membuat laporan hasil kunjungan lapangan. 2.Registrasi data yang dikumpulkan.

3.Data lapangan diolah dan hasil pengolahan data dimasukan dalam sistem data base. 4.Arsipkan data lapangan.

 Tahap ke dua.

1.Pengecekan hasil pengolahan data lapangan.

2.Mereview barchart tentang kemajuan pengolahan data lapangan. 3.Publikasi data hujan.

4.Persiapkan data hujan untuk menunjang kegiatan perencanaan, pengembangan, 5.pemanfaaatan dan pengendalian SDA.

 Tahap tiga.

Selurah data hujan arus dianalisa apa masih ada keraguan atau kekurang akuratan data serta penyimpangan data. Setelah data di analisa sangat diperlukan bagan alir

pengolahan data curah hujan.

b).Proses memasukan data dari lapangan ke database

Setelah data-data yang didapat dari lapangan diolah maka data-data tersebut dimasukan kedalam database dengan mengentri data satu-persatu dalam program

(8)

untuk keperluan tertentu) database untuk mengolah data hidrologi. Data yang tercakup didalamnya meliputi :

b.1)Hujan harian (mm) b.2)Hujan jam-jaman (mm) b.3)Dan data lainnya.

Kemampuan utama dari database ini yaitu :

b.1).Perhitungan statistik meliputi minimum, maksimum, jumlah dan rata-rata

b.2).Grafik data harian dalam satu tahun, setengah bulan, sepuluh harian dan bulanan b.3).Utility untuk memampatkan file data

b.4).Pengamanan aplikasi dengan password.

c).Cara kerja dari Program Aplikasi Database Hidrologi

Adapun cara pengoperasian database ini adalah setelah membuka program

Phidrologi, maka akan menemui perintah untuk membuka ” login”kemudian masukan kata kunci  dan pengguna dari program tersebut setelah itu buka data hujan yang kita inginkan. Setelah data terbuka masukan data dari lapangan yang telah diolah sesuai dengan kolom yang ada pada database. Dengan membuka Statistik  bisa dipergunakan sebagai print data dan print grafik seperti data-data Publikasi tahun sebelumnya yang ada pada Balai PSDA Kuanta Indragiri Dinas Propinsi Sumatera Barat saat sekarang ini.

I.KARAKTERISTIK SUNGAI

1).KARAKTERISTIK SUNGAI BAGIAN HULU

a).merupakan awal dari aliran sungai (mata air) b).debit air relatif kecil dan dipengaruhi curah hujan c).kondisi dasar sungai berbatu

d).sering ditemui air terjun dan jeram

e).erosi sungai mengarah ke dasar sungai (vertikal) f).aliran air mengalir di atas batuan induk

g).aliran sungai mengerosi batuan induk h).aliran sungai cenderung lurus

(9)

i).tidak pernah terjadi banjir  j).kualitas air masih baik

2).KARAKTERISTIK SUNGAI BAGIAN TENGAH a).merupakan lanjutan dari hulu sungai b).lembah sungai berbentuk huruf U c).aliran air tidak terlalu deras

d).proses erosi sudah tidak dominan

e).proses proses transportasi hasil erosi dari hulu 3).KARAKTERISTIK SUNGAI BAGIAN HILIR

a).merupakan bagian akhir sungai menuju laut b).lembah sungai berbentuk huruf U

c).aliran air permanen

d).terdapat pengendapan di dalam alur sungai e).sering terjadi banjir

f).terdapat daerah dataran banjir

g).aliran sungai berkelok-kelok membentuk meander h).terdapat danau tapal kuda (oxbow lake)

i).erosi sungai ke arah samping (lateral)  j).badan sungai melebar

(10)

J.HUJAN

Proses terjadinya hujan sebenarnya secara ilmiah hujan merupakan salah satu wujud peristiwa prespitasi yakni jatuhnya air atau cairan dari atmosfer bumi, entah nantinya dalam bentuk cair ke permukaan bumi. Dengan adanya lapisan atmosfer yang tebal, sehingga bisa memenuhi suhu yang mencapai sangat tinggi (lebih tinggi dari titik leleh es) dan letaknya di atas permukaan bumi.

Selain itu hujan juga bisa di artikan dalam wujud suatu proses kondensasi, yakni adanya perubahan wujud dari benda cair menjadi benda padat yang membentuk awan, yang mana memiliki massa cukup berat sehingga jatuh ke atas bumi. Keadaan udara yang dingin atau bersuhu rendah juga berperan penting dalam penjatuhan hujan di atas bumi. Selain itu adanya keadaan uap air yang terus bertambah tidak menentu menjadikan b entuk tetesan air hujan menjadi bervariasi, ada tetesan besar ada pula tetesan kecil.

Berikut adalah jenis-jenis dan macam-macam hujan:

1. Hujan siklonal

Hujan siklonal terjadi karena adanya udara yang panas, suhu lingkungan yang tinggi serta bersamaan dengan angin yang berputar putar. Biasanya terjadi di daerah yang di lewati garis khayal khatulistiwa atau ekuator. Hal ini di sebabkan karena adanya pertemuan antara angin pasat timur laut dengan angin pasat tenggara. Setelah itu angin tersebut naik, lalu menggumpal di atas awan yang berada di garis ekuator.

Setelah awan tersebut sampai pada titik jenuhnya, hujan ini akan mengawali dengan mendung yang sangat gelap setelah itu turunlah hujan yang membasahi keseluruh

permukaan bumi yang memberikan dampak positif kepada seluruh makhluk hidup yang hidup di bumi dan dinantikan oleh makhluk hidup yang ada di bumi.

(11)

2.Hujan orografis

Merupakan hujan yang terjadi karena adanya angin yang mengandung uap air, kemudian arah pergerakannya secara horizontal. Perjalanan angin tersebut harus melewati pegunungan yang menyebabkan suhu angin menjadi dingin akibat adanya proses

kondensasi (saat melewati pegunungan tadi).

Lalu pembentukan titik-titik air yang mulai mengendap yang akan menyebabkan terjadinya hujan pada lereng gunung yang menghadap ke arah datangnya angin tersebut yang biasanya bergerak secara horizontal, dan angin akan bertiup terus mendaki

pengunungan dan menuruni lereng tetapin angin tidak membawa uap air lagi sehingga di lereng yang membelakangi arah datangnya angin tidak akan turun hujan. Kemudian karena berat massa air yang semakin besar, di mana tidak mampu di bawa oleh angin, maka

turunlah hujan di atas pegunungan.

3.Hujan frontal

Hujan jenis ini bisa terjadi karena adanya pertemuan antara massa udara yang dingin dan suhu yang rendah dengan massa udara yang panas dan suhu yang tinggi. Saat bertemu, suhu udara yang rendah dan massa udara yang dingin lebih berat dari pada suhu tinggi dan massa udara yang panas, menyebabkan uap yang di bawa udara dingin jatuh dengan lebat di atas permukaan bumi. Biasanya perbedaan ke dua massa tersebut bertemu di bidang front, yakni salah satu tempat yang paling mudah terjadi kondensasi dan pembentukan awan. Itulah mengapa nama hujan ini adalah hujan frontal.

(12)

Biasanya hujan frontal terjadi di daerah yang berada pada letak astronomis lintang sedang atau pertengahan lintang utara dan selatan. Jika daerah yang beriklim tropis (berada sekitar garis ekuator) mengalami hujan ini, maka yang keluar bukan sekedar hujan biasa tapi sampai hujan es. Hal ini bisa terjadi karena adanya penyinaran matahari yang menyebabkan air di samudra, laut, rawa rawa dan tempat lainnya naik ke atas secara konveksi sehingga menyebabkan proses kondensasi dan pembentukan awan. Akibat titik udara yang naik secara konveksi tadi sangat dingin, bahkan suhunya mencapai di bawah 0⁰ celcius. Air yang naik tersebut menjadi beku, dan saat awan sudah sampai pada titik jenuh, turunlah hujan ke daerah tropis. Biasanya bukan hanya air yang turun, juga Kristal Kristal es.

4. Hujan Muson (hujan musiman)

Angin ini terjadi karena adanya pergerakan semu tahunan matahari dengan garis balik utara dan garis balik selatan. Hujan ini turun dalam kurun waktu tertentu. Dam dari sebab inilah yang menyebabkan musim kemarau dan penghujan. Di negara kita, Indonesia  juga sering terjadi angin muson. Yakni pada bulan Oktober sampai dengan April. Makanya

biasanya pada bulan bulan ini sering kali datang hujan. Sedangkan selain pada bulan itu, negara kita berada pada musim kemarau. Selain itu, di beberapa negara Asia Timur juga terjadi angin muson pada bulan Mei sampai dengan Agustus.

5.Hujan zenithal (hujan konveksi)

Hujan ini terjadi akibat adanya pertemuan angin pasat timur laut dengan angin pasat tenggara, sehingga membentuk gumpalan dan naik secara vertikal karena terkena

pemanasan ke atas awan. Hal ini menyebabkan awan yang memiliki massa berat mengalami penurunan suhu, yang menyebabkan terjadinya proses kondensasi. Karena air yang

(13)

hujan ini berada di atas garis khayal ekuator atau khatulistiwa, maka di namakan dengan hujan zenithal. Biasnaya daerah yang kerap di datangi dengan hujan zenithal ini memiliki iklim di negaranya adalah tropis sepert i iklim di Indonesia dengan intensitas penyinaran matahari yang termasuk tinggi, sebab hampir setiap tahun mendapat penyinaran.

6.Hujan asam

Biasanya hujan memiliki ph netral (7). Namun ada juga hujan yang memiliki ph rendah, yakni di bawah 5 atau 6 derajat keasaman. Inilah yang di namakan dengan hujan asam. Hal ini bisa terjadi ketika karbondioksida (CO2) yang berada di udara bisa larut dengan

air hujan. Kemudian air hujan yang awalnya memiliki ph asam lemah (6) bereaksi dengan CO2atau karbondioksida tadi dan hasilnya adalah air yang bertambah asam. Air yang

memiliki ph di bawah 5 tadi naik ke atas awan dan menggumpal. Kala massa awan sudah melewati batas jenuh, jatuhlah ke permukaan bumi.

Manfaat hujan asam ini mampu mempercepat pelarutan mineral yang ada di dalam tanah, dimana sangat di butuhkan oleh flora dan fauna. Sayangnya hujan asam ini

membawa dampak buruk pada manusia, yakni mempercepat proses korosi pada besi. Jika anda melewati papan reklame yang terpasang di toko toko yan sudah keropos, itu

merupakan salah satu bukti hujan asam, Menjadi sangat berbahaya j ika selalu terjadi hujan asam di tempat yang banyak jembatannya. Sebab bisa mengeroposkan pegangan jembatan (yang biasanya terbuat dari besi) tersebut.

(14)

Hujan meteor akan terjadi ketika matahari terbenam, kemudian muncullah perseid dimana saat itu juga terlihat dengan jelas keberadaannya sistem tata surya seperti Planet Venus, Saturnus, Mars, juga bulan sabit di barat secara bersama sama. Perseid merupakan salah satu nama rasi bintang Perseus. Banyak orang beranggapan bahwa hujan meteor ini berasal dari arah munculnya rasi bintang tersebut.

Kecepatan meteor yang jatuh tersebut bisa mencapai 60 kilo meter per jam dengan keadaan cahaya yang terang dan panjang. Adanya hujan meteor ini menawarkan keindahan lain, yakni munculnya fireball. Ketika anda melih at cahaya yang paling terang dan paling besar berjalan di antara meteor meteor lainnya, itulah yang di namakan dengan fireball.

8.Hujan buatan

Hujan yang di buat langsung oleh manusia dengan teknik menambahkan curah hujan. Caranya dengan penyemaian awan atau di kenal dengan cloud seeding atau

membuat awan menggumpal dan di semai sehingga memberikan efek turun hujan. Hal ini kerap dilakukan di daerah yang membutuhkan hujan alami, namun sayangnya hujan

tersebut tidak kunjung turun.

Cara menurunkan hujan ini melalui proses fisika, yakni dengan melibatkan proses tumbukan dan penggabungan (collision dan coalescence) kemudian di olah dengan proses

(15)

pembentukan es atau ice nucleation.Lalu pemilihan awan yang memiliki kandungan air cukup banyak. Fungsinya agar massa yang di tambahkan tadi cukup untuk menurunkan hujan tersebut ke permukaan bumi yang memberikan dampak positif bagi kehidupan

manusia. Seperti pada fungsi danau bagi kehidupan manusia yang di penuhi air dikarenakan turunnya hujan yang stabil sehingga tidak menyebabkan kekeringan.

Bentuk hujan berdasarkan ukuran

Selain dari jenis-jenis hujan yang ada seluruh dunia, hujan juga memiliki bentuk hujan berdasarkan ukuran, dan biasanya hanya di negara tertentu saja yang mengalami bentuk hujan yang jarang ada di Indonesia. Karena di indonesia di pengaruhi oleh  letak astronomis Indonesia sehingga jarang mengalami hujan salju atau batu es seperti di negara lain.

Hujan yang ada sekarang ini banyak di teliti dan di ukur diameternya adalah :

 Hujan gerimis : biasanya di sebut dengan dizzle yang memiliki diameter < 0,5 mm

 Hujan salju : terbuat dari Kristal es dengan ukuran beragam dimana suhunya < 0⁰ Celcius  Hujan batu es : biasanya turun di suhu yang tinggi dan cuaca panas, namun batu es ini tetap

bersuhu di bawah 0⁰ celcius

 Hujan deras : inilah yang biasa di sebut raindengan suhu di atas 10⁰ celcius dan memiliki

diameter kurang lebih 7 mm

Berikut adalah jenis-jenis hujan beserta bentuk hujan yang berdasarkan ukurannya. Hujan yang berlebihan dan hujan yang kurang juga dapat menyebabkan :

 erosi tanah  kerusakan hutan

(16)

HIDROLOGI REKAYASA

DOSEN : RANDI GUNAWAN,S.T,M.T.

NAMA

:1).RIDHO AL FANDI (1607210038)

2).ABDI AL-FARID (1607210040)

3).RAHMAD HIDAYAT (1607210036)

4).RAJA DOLI HASIBUAN (1607210063)

5).ANDHIKA SYAHPUTRA (1607210023)

KELAS

:A1 PAGI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

SUMATERA UTARA

Referensi

Dokumen terkait

 Penghambatan aliran panas dari ruang luar menuju ruang dalam dapat melalui penggunaan material alami seperti batu alam. Udara dingin lebih berat daripada udara panas

oven melalui valve udara panas dan dingin yang diatur otomatis berdasarkan data sensor suhu dalam ruang

e Temperature Suhu udara Pengelola toko harus pandai dalam mengatur suhu udara di dalam ruangan dengan jangan terlalu panas dan jangan terlalu dingin, hal ini karena suhu udara

• Kelembaban mutlak: perbandingan antara berat uap air di udara dengan berat udara kering pada suhu yang sama → kg uap/kg udara kering atau lb uap/lb udara kering, atau

Dalam hal pengeringan secara konveksi dengan udara panas dengan laju alir dan suhu udara yang mencukupi dapat diasumsikan perpindahan panas dan massa yang terjadi di

 Tempat kerja outdoor dengan ekstrim panas atau dingin bisa terjadi karena suhu udara panas atau dingin, kelembaban tinggi atau rendah, dan kecepatan angin besar.. dry bulb, wet

Intensitas matahari dan suhu udara yang tinggi menyebabkan kelembaban udara rendah artinya jumlah uap air yang di kandung udara rendah, pada saat itu penyebaran

Dari kelembaban relatif udara, kita bisa mengetahui bahwa udara panas dengan kelembaban relatif yang kecil dapat mengandungi lebih banyak uap air daripada udara dingin yang