• Tidak ada hasil yang ditemukan

SAP R. ICU terbaru

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SAP R. ICU terbaru"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGIC ACTION PLAN

STRATEGIC ACTION PLAN

UNIT : RUANGAN ICU

UNIT : RUANGAN ICU

KABUPATEN BEKASI

KABUPATEN BEKASI

PENYUSUN S.A.P.

PENYUSUN S.A.P.

(2)

Nama : Ende Kusdiana

NIP : 197708112002121007

Jabatan : Ka Ruangan

Unit : ICU

TUGAS POKOK UNIT

1. Merencanakan kebutuhan fasilitas alat kesehatan yang diperlukan dalam pelayanan perawatan intensif.

2. Mengatur penggunaan fasilitas dan kebutuhan yang ada dipelayanan Intensif 

3. Mengusulkan penyusunan SPO ruangan Intensif 

4. Melaksanakan pembinaan personil dijajaran Intensif Care Unit

FUNGSI UNIT

1. Membuat daftar rencana pengajuan kebutuhan fasilitas alat kesehatan

2. Melaksanakan koordinasi/ kerjasama dengan bidang umum dalam pemeliharaan alat

3. Membuat draft usulan SPO ruangan Intensif Care Unit

(3)

I.

RINGKASAN EKSEKUTIF (Executive summary)

Pelayanan yang di berikan unit intensif adalah sebuah pelayanan yang ditujukan pada pasien dengan kasus critical dengan tindakan dan pemantauan yang bersifat intensif. ICU memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 2 bed diperuntukan pada kasus multiple kasus.

SDM yang dimiliki ICU secara kuantitatif sudah memadai namun disisi lain secara kualifikasi dan sertifikasi masih sangat terbatas. Untuk itu resiko terhadap complain atas pelayanan ICU berpotensi tinggi , sehingga untuk mengantisipasi hal tersebut ICU melakukan upaya untuk mencapai kepuasan dan harapan pelanggan melalui perencanaan kerja yang dilihat dari visi, misi, program dan kegiatan strategis yang dituangkan dalam SAP Ruangan ICU.

(4)

II.

VISI UNIT (Vission)

ICU SEBAGAI UNIT PERAWATAN KRITIS YANG TERPERCAYA

III.

MISI UNIT (Mission)

• Memberikan pelayanan prima melalui critical thinking dan tindakan critical

intensif yang berorientasi kepada keselamatan dan kepuasan pelanggan sesuai standar akreditasi

• Mendukung RSUD pada persiapan rencana BLUD pada tahun 2011 melalui

pelayanan ICU yang optimal

• Melaksanakan Pengembangan kompetensi SDM dalam memberikan

pelayanan Intensif 

IV.

NILAI-NILAI UNIT (Values)

• Pelayanan ICU yang cekatan dan tanggap terhadap setiap respon pasien

dan keluarga.

• Bekerja sepenuh hati dengan semangat tim work untuk memberikan

pelayanan yang memuaskan bagi pelanggan.

• Pelayanan yang optimal dari dokter dan perawat yang komunikatif dan

informative.

• Mengikuti perkembangan kemajuan informasi yang mendukung terhadap

keselarasan pelayanan yang mampu memacu peningkatan kinerja yang berkualitas

(5)

A.

Analisa Internal (Internal analysis)

Kekuatan (Strength)

1. Jumlah SDM memadai sesuai kebutuhan (9)

2. Usia SDM rata- rata usia produktif yang memungkinkan kreatifitas dan inovasi yang tinggi terhadap pelayanan(9)

3. sarana berteknologi canggih sesuai standar pelayanan minimal ICU(7)

4. kerjasama antar unit terjalin baik dalam upaya peningkatan mutu atas kepuasan pelanggan (8)

Kelemahan (Weakness)

1. SDM secara kualifikasi dan sertifikasi ICU(-4)

2. Belum dimilikinya konsultan intensif yang memberikan pelayanan konsultasi 24 jam bagi pelanggan.(-10)

3. Belum lengkapnya kebutuhan Standar Asuhan Keperawatan dan Standar Pelayanan Operasional Ruangan ICU.(-4)

4. Ruangan dan APD yang belum memenuhi standar ICU (-8)

B.

Analisa Eksternal (External analysis)

Peluang (Opportunity)

1. Tingginya kasus critical care yang membutuhkan pelayanan ICU (8) 2. Memiliki tarif yang kompetitif (9)

3. Merupakan akses terdekat dari jalan bebas hambatan(Tol) dan kawasan industry (9)

Ancaman (Threats)

1. Stigma masyarakat tentang RS Pemerintah yang kurang baik. (-8)

2. Pemahaman masyarakat akan perlindungan hukum terhadap tindakan critical selaras belum lengkapnya SAK dan SPO (-4)

3. Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan (- 5)

VI. SKENARIO

(6)

• 7

•9

VII.

ISSUE STRATEGIS (Critical succes issues)

A.

Keadaan Sekarang (Current state)

1.

Issue-issue utama (Main issue)

  Jumlah SDM memadai sesuai kebutuhan , dan rata rata usia masih produktif sehingga memungkinkan kreatifitas dan inovasi yang tinggi terhadap pelayanan, hal ini didukung oleh sarana berteknologi canggih sesuai standar pelayanan minimal ICU selain itu telah tercipta kerjasama antar unit yang terjalin dengan baik dalam upaya peningkatan mutu atas kepuasan pelanggan , namun demikian secara kualifikasi dan sertifikasi ICU SDM masih kurang,disisi lain belum dimilikinya konsultan intensif yang memberikan pelayanan konsultasi 24 jam bagi pelanggan, selanjutnya kebutuhan Standar Asuhan Keperawatan dan Standar Pelayanan Operasional Ruangan ICU belum lengkap,ditambah dengan belum terpenuhinya ruangan dan APD yang memenuhi standar ICU, Sedangkan tuntutan akan kebutuhan pelayanan ICU cukup tinggi, secara tarif memiliki nilai jual yang kompetitif dan memiliki akses strategis yakni kawasan

Opportunity Threats

(7)

industry dan area jalan bebas hambatan.Bila hal ini tidak menjadi pertimbangan dan segera melakukan perbaikan maka pelayanan icu terancam untuk dijauhi pelanggan.

Kunci Pendorong Internal (Key Force in The Local)

a. Tersedianya alat canggih yang memenuhi standar ICU b. SDM yang memadai dan usia yang masih produktif 

c. kerjasama antar unit terjalin baik dalam upaya peningkatan mutu atas kepuasan pelanggan

d. Tingginya kasus critical care yang membutuhkan pelayanan ICU e. Memiliki tarif yang kompetitif  

f. Merupakan akses terdekat dari jalan bebas hambatan(Tol) dan kawasan industry

g.

Tekanan Pengendali (Driving Force)

N o

Issue Uncertainly Importanc

y

Sco re 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1

  Jumlah SDM memadai sesuai kebutuhan

3 5 15

2

SDM usia produktif  3 5 15

3 sarana bertekhnologi canggih 3 4 12

4 kerjasama antar unit terjalin baik

2 4 8

5 SDM secara kualifikasi dan sertifikasi ICU

4 5 20

6 Belum dimilikinya konsultan intensif 

5 3 15

7 SPO dan SAK ICU blm lengkap 2 5 10

8 Ruangan dan APD ICU blm sesuai

4 4 16

9 Tingginya kasus critical care 2 4 8

1 0

tarif yang kompetitif  3 4 12

1 1

Dekat jalan tol dan kawasan industri

2 3 6

1 2

Stigma masyarakat terhadap RSUD

4 4 16

1 3

Pemahaman masyarakat akan perlindungan hukum

3 3 9

1 4

  Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan

(8)

Ket : - Uncertainly : Kemungkinan tidak terjadi (nilai makin kecil jika makin tidak terjadi)

- Importancy : Kepentingan kita (nilai makin kecil jika makin tidak penting)

- Score : nilai Uncertainly x nilai Importancy

Score tertinggi digunakan sebagai issu-issu utama

• Issu-issu strategis adalah rangkuman dari hasil analisa secara keseluruhan • Dibuat kalimat yg berupa gambaran sekarang dan masa mendatang

VIII.

TUJUAN (Goals)

 Tujuan dari misi 1

1. Terselenggaranya pelayanan prima melalui critical thinking dan tindakan critical intensif yang berorientasi kepada keselamatan dan kepuasan pelanggan

 Tujuan dari misi 2

1. Terselenggaranya pelayanan icu yang optimal dalam mendukung rencana BLUD RSUD

 Tujuan dari misi 3

1. Tercapainya kompetensi SDM yang mendukung pelayanan critical care

IX.

SASARAN (Objectives)

Dari tujuan = 1

1.

 Terselenggaranya pelayanan ICU yang sesuai indicator respon time

2. tercapainya peningkatan kepuasan pelanggan atas pelayanan critical

care

3. terwujudnya pelayanan ICU yang mengutamakan keselamatan pasien

Dari tujuan = 2

1.

  Terselenggaranya dukungan rencanaRSUD menuju BLUD melalui

pelayanan ICU yang optimal

Dari tujuan = 3

(9)

RENCANA IMPLEMENTASI

(Implementation Plan)

I. RENCANA IMPLEMENTSI S.A.P

Visi Misi Tujuan Sasaran Kebijakan

Strategis Program idem idem  Terselenggaran ya pelayanan prima melalui critical thinking dan tindakan critical intensif  yang berorientasi kepada keselamatan dan kepuasan pelanggan

 Terselenggar

anya

pelayanan

ICU yang

berkualitas

sesuai

indicator

respon time

Peningkatan kualitas  pelayanaN idem

tercapainya

peningkatan

kepuasan

pelanggan

atas

pelayanan

critical care

Kontrol respon time

idem idem Penyusunan SPO

dan SAK ICU

terwujudnya

pelayanan

ICU

yang

mengutama

kan

keselamatan

pasien

Pelatihan pasien safety

 Tercapainya

tercapainya

 pengembangan

(10)

kompetensi SDM yang mendukung pelayanan critical care

SDM sesuai

dengan

kompetensi

keperawatan

critical care

kompetensi SDM

 Terselenggar

anya

dukungan

rencanaRSU

D menuju

BLUD

melalui

pelayanan

ICU yang

optimal

 Terselenggar

anya

dukungan

rencanaRSU

D menuju

BLUD

melalui

pelayanan

ICU yang

optimal

Pengajuan usulan tarif tindakan ruangan ICU

II. PROGRAM (Progrmming)

Sasaran Kebijakan Strategis Program Tahun 2011 2012 2013 2014 2015

 Terselenggar

anya

pelayanan

ICU

yang

berkualitas

sesuai

indicator

respon time

Peningkatan kualitas  pelayanaN v v v v v Kontrol respon time v v v v v Penyusunan SPO dan SAK  ICU v v

terwujudnya

pelayanan

ICU

yang

mengutama

kan

keselamatan

pasien

Pelatihan  pasien safety v v v

tercapainya

SDM sesuai

dengan

kompetensi

keperawatan

 pengembangan kompetensi SDM v v v v

(11)

critical care

 Terselenggar

anya

dukungan

rencanaRSU

D menuju

BLUD

melalui

pelayanan

ICU yang

optimal

Pengajuan usulan tarif  tindakan ruangan ICU v

III. INDIKATOR/TARGET/STANDAR (Leading Indicators)

Sasaran Program Indikator Target/Standar Peningkatan

kualitas  pelayanan

Mengukur ketepatan respon time terhadap

 pelayanan icu

5 menit

Kepuasan pelanggan 80 %

Penyusunan SPO dan SAK  ICU

Tersedianya SPO dan SAK R. ICU 100% Pelatihan  pasien safety Tidak terjadinya Dekubitus Pasien jatuh Infeksi luka infus Infeksi nosokomial 100 % Usulan terhadap  pengembangan Kualifikasi dan  bersetifikat ICU

(12)

kompetensi SDM 70% Pengajuan usulan tarif  tindakan ruangan ICU Tersedianya tariff  tindakan R. ICU 100%

IV. PEMETAAN TARGET STRATEGI (Target strategy map)

Perspect ives Growth Productivity Financial Custome r Value Propositi on Internal Business Process Learning and Growth

V. KEBIJAKAN PENANGGUNG JAWAB & PEMBIAYAAN

ROI

Gross Income Target Tahun 2015

Rp ………

New Concept Contributions

Basic Requirements Defferentiatons 80 Quality & Service Increase Customer Value Operational Excellence Competencie s SDM MEMADAI 50% Climate for action Kerjasama tim yang solid Accountabili ty Pencapaian target 83 %

(13)

No Program Biaya Penanggung Jawab 1 Peningkatan kualitas

 pelayanan

Sulastri

2 Penyusunan SPO dan SAK ICU Wahyu 3 Pelatihan pasien safety Ayo S 4 Usulan terhadap  pengembangan kompetensi SDM Eko

5 Pengajuan usulan tarif  tindakan ruangan ICU

Aar

VI. PROSEDUR (Procedur)

No Program Prosedur

1 Peningkatan kualitas

 pelayanan SPM

2 Penyusunan SPO dan

SAK ICU SPO

3 Pelatihan pasien safety SPM

4

Usulan terhadap  pengembangan

kompetensi SDM SPM

5 Pengajuan usulan tarif 

tindakan ruangan ICU SK 

AKUNTABILITAS KINERJA

(Accountability System)

I. MONITORING

A. Pengukuran Kinerja Kegiatan/Program/Misi

1. Kinerja kegiatan di ukur berdasarkan hasil –hasil kagiatan dengan formulir bulanan, yang  berisi indikator, standar dan bobot rumus capaian kegiatan adalah

(14)

2. Keberhasilan kinerja program diukur setiap tahun berdasarkan jumlah hasil kegiatan dengan rumus

Capaian program

3. Keberhasilan misi diukur berdasarkan jumlah program.

 jika 1 misi terdiri dari 2 program maka pengukuranya dgn rumus : Capaian misi

Capaian misi unit B. Penetapan Indikator  Ditentukan berdasarkan : 1. Indikator input 2. Indikator proses 3. Indikator output 4. Indikator outcome 5. Indikator benefit 6. Indikator impact

C. Penetepan Standar/Terget Kinerja

D. Ditentukan berdasarkan :

1. Kesepakatan antar unit RS

2. Standar Depkes, Akreditasi atau SPM 3.Dll

E. Penetepan Kriteria

Kriteria penilaian sebagai berikut :

91 % - 100 % Luar biasa 81 % - 90 % Sangat baik   61 % - 80 % Baik   41 % - 60 % Sedang 21 % - 40 % Buruk   0 % - 20 % Sangat buruk  

(15)

G. Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan

1. SDM bersertifikat ICU 2. Kelengkapan alat

3. Penerapan SOP secara lengkap

II. EVALUASI

A. Waktu Evaluasi

1. Evaluasi bulanan

2. Evaluasi Tahunan

3. Evaluasi lima tahunan

B. Aspek-Aspek Evaluasi

Berdaraskan telaahan terhadap persepektif :

1. Pemebelajaran dan pertumbuhan 2. Proses bisnis internal

3. Pelanggan 4. Keuangan

C. Hambatan dan Solusi

Aspek Capaian Tahunan Target/ Standar Kesenjangan Solusi • peng embanganSDM 30 % 100 %

Kurangnya anggaran Revisi anggaran diklat

keramahan

60% 100%

Blm berorientasi pada  pelanggan

Perlu ada pelatihan khusus Pelaksanaan askep 50 % 100% Kurang lengkapnya  protap Perbaikan  penyususnan protap Kupuasan pelanggan 65% 90% Masih banyaknya keluhan pelayanan Perlu direncanakan stategi pelayanan yang lebih baik 

(16)

Referensi

Dokumen terkait

bandeng, kakap putih dan kerapu macan, juga telah berhasil dipijahkan dan diproduksi benihnya antara lain berbagai jenis kerapu kerapu lumpur (E. corallicola),

Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari gambaran darah pada ayam kampung dan ayam petelur komersial yang dipelihara dalam kandang terbuka di daerah tropis,

Kedua ciri ini dapat diamati dengan mata telanjang (Gandahusada, 1998). Waktu keaktifan mencari darah dari masing - masing nyamuk berbeda – beda, nyamuk yang aktif

Salah satu alasan kenapa kemampuan koneksi matematis harus dimiliki oleh siswa, karena jika siswa tidak memiliki kemampuan koneksi matematis maka pada proses

Penelitian yang akan di lakukan adalah jenis penelitian deskriptif -survei dengan menggunakan pendekatan waktu cross sectional .Variabel yang di teliti pada penelitian

Seluruh data dari hasil pengamatan yang dikaitkan dengan Cobit khususnya pada 4 proses DS, maka usulan perbaikan TI dapat diberikan sesuai model standar Cobit.. Hasil

Menurut penulis dalam pembahasan singkat diatas, yang sangat menarik dalam Buku Novel berjudul “Analisis Denotasi dan Konotasi Terhadap Narasi Perempuan Bercadar

Pengukuran menggunakan model nilai wajar akan menjadi sulit dan kemungkinan akan memerlukan biaya yang lebih mahal dari pada manfaatnya untuk aset biologis yang belum menghasilkan.