• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertukaran Saham dan Stock Split

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pertukaran Saham dan Stock Split"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PERTUKARAN SAHAM

Apabila saham yg dimiliki ditarik dan ditukar dengan saham jenis lain, maka saham baru yg diterima dicatat sebesar harga pasar dan apabila terjadi perbedaan antara harga pasar saham baru dengan harga perolehan saham lama dicatat sbg laba/rugi.

Misalnya PT. Bermuda menarik kembali saham prioritas yang beredar dan menukarnya dengan saham biasa, nilai nominal masing-masing saham sebesar Rp 10.000 nona Risa yang memiliki 100 lembar saham PT Bermuda untuk investsi jangka panjang, yang dulu dibelinya dengan harga perolehan sebesar Rp 1.000.000 menukarkannya dengan 100 lembar saham biasa. Pada saat pertukaran, saham biasa laku di pasar dengan harga Rp 11.000 per lembar. Pertukaran saham diatas dicatat dalam buku Nona risa dengan jurnal sebagai berikut :

Penanaman modal dlm saham biasa 1.100.000

penanaman modal dalam saham prioritas 1.000.000 laba pertukaran saham 100.000

Jika saham perusahaan adalah convertible stock maka pemegang saham dapat menukarkan saham yang dimilikinya dengan saham jenis lain

Saham preferen konversi dapat diatasi sebagai investasi yang akan bertindak sebagai alat lindung nilai dalam kasus saham Anda telah berinvestasi dalam, tidak memberikan

keuntungan. Ini adalah investasi yang lebih aman daripada investasi dalam pembiayaan ekuitas utang.

Apakah share Preferensi Konversi itu?

Berbagi preferensi konversi adalah saham yang memberikan investor pilihan untuk

mengkonversi Saham Preferensi ke dalam Saham Biasa “Ekuitas”. Namun, pilihan ini dapat dicairkan hanya setelah periode yang ditentukan. Pemegang saham mendapat dividen di tingkat tetap dan investor berinvestasi di dalam sekuritas pendapatan tetap.

Apakah Manfaatnya?

Konversi saham preferensi sumber yang baik / pendapatan tetap. Setelah jangka waktu

tertentu, investor dibaca untuk mengkonversi saham preferensi mereka menjadi saham ekuitas. Ini menarik para investor dengan memberikan mereka kesempatan untuk mendapatkan

keuntungan dari kenaikan harga saham. Saham preferen konversi yang cocok untuk para investor yang memiliki minat untuk berpartisipasi dalam pertumbuhan perusahaan. Ia bekerja sebagai alat lindung nilai terhadap jatuhnya pada harga saham preferensi.

Bagaimana cara kerjanya?

Untuk memahami bagaimana konversi akan benar-benar bekerja, kami akan bekerja melalui sebuah contoh. Katakanlah Adam membeli 100 saham preferen konversi perusahaan XXXpada 24 Agustus 20011. Sekarang sesuai norma-norma perusahaan, Adam dapat mengkonversi saham ke dalam saham Preferensi Ekuitas hanya setelah 24 Februari 2013. Dia dapat mengkonversi satu saham preferensi untuk 4 Saham Biasa. Oleh karena itu, 'rasio konversi' untuk ini akan 1:4. Mari kita asumsikan harga saham preferensi konversi menjadi $ 100 dan harga saham ekuitas menjadi $ 20 per saham. Jika Adam memilih untuk mengkonversi Saham untuk Saham Preferensi Ekuitas, ia akan menyerah berbagi senilai $ 100 untuk 4 saham ekuitas sebesar $ 80. Oleh karena itu, dia menghadapi kerugian sebesar $ 20, yang sama dengan 20%. perbedaan inilah yang disebut 'konversi premium'.

(2)

Apa Keuntungannya?

Keuntungan dari mengubah saham preferen konversi adalah sebagai berikut.

1. Anda dapat memperoleh keuntungan dengan mengkonversi saham preferen menjadi saham biasa Ekuitas, jika harga saham ekuitas tinggi.

2. Setelah konversi, Anda akan berhak memiliki atas semua hak penerima dengan pemegang saham ekuitas. Anda akan mampu menjadi bagian dari pengambilan keputusan perusahaan dengan memberikan suara dalam rapat pemegang saham.

Apa Kekurangannya?

Kekurangan mengubah saham preferen konversi adalah sebagai berikut.

1. Seorang investor kehilangan preferensi yang dibayarkan sebelum pemegang saham, dalam hal perusahaan melikuidasi.

2. Seorang investor juga kehilangan pengembalian tetap dalam bentuk dividen dan mungkin tidak mendapatkan kembali setelah konversi, tergantung pada keuntungan perusahaan.

Mengapa Perusahaan melakukan Konversi Saham Preferensi?

Menerbitkan saham preferensi konversi adalah cara yang lebih baik bagi perusahaan untuk meningkatkan modal daripada metode pembiayaan ekuitas utang. Saham-saham biasanya dikeluarkan oleh perusahaan baik ketika harga saham rendah ', atau ketika situasi telah memburuk pada lembaga kredit, atau ketika perusahaan tidak dapat memperoleh pinjaman dengan tingkat bunga yang terjangkau. sehingga dapat, memperoleh keuangan pada tingkat bunga yang lebih rendah dengan menawarkan pendapatan tetap dalam bentuk dividen bersama dengan pilihan konvertibilitas kepada investor. Perusahaan juga dapat membuat konversi saham wajib, sehingga membaca brosur investasi secara menyeluruh sebelum berinvestasi.

Saham preferen konversi dapat menjadi cara yang baik untuk mendapatkan penghasilan tetap dan dapat membuktikan menjadi pilihan investasi yang lebih baik antara jenis lain saham preferensi. Namun, sebelum Anda memilih untuk berinvestasi dalam saham preferen konversi, Anda perlu melihat keluar untuk bagaimana saham dinilai oleh lembaga pemeringkat Moody. Jika saham adalah nilai buruk atau dinilai sebagai kredit kecil, maka anda harus menyimpulkan bahwa, saham mungkin tidak dapat memperoleh peringkat yang baik dari lembaga pemeringkat utama. Investasi dalam saham preferensi convertible tentu akan menurunkan risiko

dibandingkan dengan berinvestasi dalam investasi ekuitas.

Pertukaran Saham dengan Aktiva selain Kas

kadang – kadang modal saham dikeluarkan dengan menerima aktiva (selain dari kas). Dalam keadaan seperti ini besarnya jumlah yang akan di catat dalam rekening modal rekening aktiva didasarkan pada yang lebih muda ditentukan dari :

(a) Harga pasar saham yang di keluarkan (b) Nilai wajar aktiva tang diterima

PSAK No.21 paragraf 13 (f) menyatakan bahwa saham dicatat berdasarkan nilai wajar aktiva bukan kas yang diterima (butir b). Apabila kedua penilaian diatas tidak dapat ditentukan,biaasanya dilakukan terhadap aktiva yang diterima. Penilaian ini bisa juga dilakukan oleh pimpinan perusahaan. Kecendrungan yang sering terjadi jika penilaian dilakukan oleh pimpinan perusahaan aadalah menghindari adanya disagio saham,sehingga aktiva dan modal saham akan dicatat terlalu besar maka modal saham itu disebut “watered”. Tetapi jika dicatat terlalu kecil maka neraca yang disusun mengandung “cadangan rahasia”.

Contoh :

PT Risa Fadila menerbitkan 10.000 lembar saham nominal Rp.1.000,00 per lembar dan

ditukar dengan sebuah gedung.

(3)

1. Apabila harga pasar saham tidak diketahui,tetapi harga pasar gedung diketahui sebesar Rp 15.000.000,00,maka jurnal yang dibuat adalah :

Gedung Rp.15.000.000,00

Modal saham Rp.10.000.000,00

Agio saham Rp. 5.000.000,00

2. Apabila harga pasar gedung tidak di ketahui tetapi harga pasar saham diketahui sebesar Rp.14.000.000,00,maka jurnalnya adalah :

Gedung Rp.14.000.000,00

Modal saham Rp.10.000.000,00

Agio saham Rp. 4.000.000,00

3. Apabila harga pasar saham dan bangunan keduanya tidak di ketahui dan pimpinan perusahaan menetapkan harga perolehaan bangunan sebesar Rp.12.500.000,00,maka jurnalnya adalah :

Gedung Rp.12.500.000,00

Modal saham Rp.10.000.000,00

Agio saham Rp. 2.500.000,00

1. Ditukar dengan aktiva non-kas

(Dewi Ratnaningsih, 1998 : 32) Dasar pencatatan:

a. Harga pasar saham yang ditukarkan, atau

b. Harga pasar aktiva yang diterima, mana yang dapat ditentukan secara lebih andal

Contoh: Pertukaran Saham dengan Aktiva Nonkas (Harnanto, 2003 : 197)

PT KFC menukarkan 2.000 lembar sahamnya sebesar nilai nominal @ Rp.10.000 dengan sebidang tanah pada tanggal 1 April 2004. Harga pasar saham biasa perusahaan pada saat itu adalah Rp.12.500 per saham.

Ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi pertukaran saham dengan tanah, pada tanggal 1 April 2004 tersebut sebagai berikut:

Tgl Rekening dan Deskripsi Debit Kredit 1/4/0

4

Tanah

Modal Saham Biasa Modal Disetor-Agio Saham (Pertukaran saham dengan sebidang tanah)

25.000.0 00

(4)

Akan tetapi, apabila harga pasar tanah dapat ditentukan sebesar Rp.22,5 juta, sedang saham perusahaan tidak ada harga pasarnya, maka harga pasar tanah harus dipakai sebagai dasar pengukuran dan pencatatan transaksi pertukaran saham dengan tanah tersebut sebagai berikut:

Tgl Rekening dan Deskripsi Debit Kredit 1/4/0

4

Tanah

Modal Saham Biasa Modal Disetor-Agio Saham (Pertukaran saham dengan sebidang tanah)

25.000.0 00

20.000.0 00 5.000.00 0

Pertukaran saham dengan aktiva

Jumlah yang akan dicatat dalam rekening modal atau aktiva didasarkan: harga saham yang dikeluarkan atau nilai aktiva yang diterima.

Harga pasar saham biasa/prioritas (nilai aktiva) xxxx Nilai nominal saham biasa/prioritas: jml lb x nom / lb : xxxx –

Agio/disagio saham biasa/prioritas xxxx

Jurnal:

Tanah (misalnya) xxxx

-Disagio saham biasa/prioritas xxxx

-Modal saham biasa / prioritas - xxxx

Atau ...

Tanah (misalnya) xxxx

-Modal saham biasa / prioritas - xxxx

Agio saham biasa/prioritas - xxxx

STOCK-SPLIT SAHAM

Stock-split (pecah) saham adalah salah satu strategi yang diterapkan dalam bisnis jual-beli saham yang dilakukan oleh Manajemen Perusahaan Penerbit Saham tersebut. Stock-split saham artinya harga per-lembar saham yang berlaku saat itu dipecah atau diturunkan harganya ke suatu harga nominal tertentu, dan sebagai kompensasi-nya jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham existing dikalikan sebesar sebanding dengan penurunan harga saham stock-split.

Belum ada aturan baku tentang stock-split saham, biasanya kebijakan yang diterapkan adalah apabila harga saham terus melonjak naik sampai menembus harga tertentu yang ditetapkan ($3 atau $5 atau $10, dll), maka saham akan di-stock-split ke nilai nominal tertentu ($0.3 atau $0.5 atau $1 dan lain-lain).

Misalnya: harga salam per-lembar yang berlaku saat itu berhasil menembus angka $10 per-lembar saham, maka saham akan di stock-split (dipecah/diturunkan) menjadi $1 per-lembar, artinya saham di-stock-split 10 kali. Jadi apabila anda memegang atau mempunyai jumlah saham sebelum di-stock-split sebesar 1000 lembar, maka setelah di-stock-split jumlah lembar saham anda menjadi 1000 x 10 = 10.000 lembar saham.

(5)

(kebijakan stock-split saham). Jadi secara VALUE nominal sebelum stock-split akan sama dengan setelah stock-split.

Lain lagi dengan kondisi penurunan harga saham yang disebabkan oleh pengaruh perilaku pasar, yaitu secara VALUE nominal nilai saham berkurang sehingga menyebabkan kerugian bagi pemilik saham existing. Jadi sentimen negatif dari pasar akan menyebabkan penurunan VALUE SAHAM yang dimiliki pemegang saham, sebaliknya sentimen positif dari pasar akan memberikan Capital Gain terhadap VALUE SAHAM yang dimiliki pemegang saham. TUJUAN STOCK-SPLIT SAHAM

Tujuan dilakukan stock-split saham adalah salah satunya agar harga saham per-lembar tidak terlalu tinggi, sehingga memberi kesempatan lebih banyak kepada masyarakat umum untuk mampu membeli paket saham yang ditawarkan. Jika harga saham per-lembar terlalu tinggi, hanya orang-orang kaya saja yang mampu beli paket-paket saham yang ditawarkan. Sehingga pergerakan penjualan saham relatif lebih lambat, dibandingkan jika harga per-lembar saham rendah, maka harga per-paket saham menjadi rendah dan relatif terjangkau daya beli-nya ke lebih banyak masyarakat umum.

http://ipstar4u.blogspot.com/p/tentang-stock-split-saham.html

Stock split

Definisi stock split menurut Abdul Halim (2005) adalah pemecahan jumlah lembar saham menjadi jumlah lembar yang lebih banyak dengan menggunakan nilai nominal yang lebih rendah per lembar sahamnya secara proporsional. Tujuan dilakukan pemecahan saham adalah untuk

Menjaga harga agar saham tidak terlalu tinggi sehingga sahamnya lebih memasyarakat dan lebih banyak diperdagangkan. Dengan pemecahan saham, pemegang saham harus menukarkan sahamnya dengan saham baru yang memiliki nilai nominal lebih rendah. Sebab jika batas waktu penukaran yang ditetapkan terlampaui, maka saham dengan nilai nominal lama tidak bisa diperdagangkan di bursa.

Hal-hal yang perlu diketahui oleh pemegang saham/investor sehubungan dengan pemecahan saham Abdul Halim (2005):

1. Rasio pemecahan saham yaitu perbandingan jumlah saham baru terhadap saham lama.

2. Tanggal terakhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama di bursa.

3. Tanggal dimulainya perdagangan saham dengan nilai nominal baru di bursa.

4. Tanggal terakhir dilakukannya penyelesaian transaksi dengan nilai nominal lama.

5. Tanggal dimulainya penyelesaian transaksi dengan nilai nominal baru dan distribusi saham dengan nilai nominal baru ke dalam rekening efek perusahaan efek/bank kustodian di KSEI.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Purwo Adi Wibowo (2004) menyatakan bahwa stock split merupakan kebijakan perusahaan yang go publik (emiten) yang melakukan perubahan terhadap jumlah saham yang beredar dan nilai nominal per lembar saham sesuai dengan faktor pemecah (split factor).

(6)

beredar tanpa transaksi jual beli yang mengubah besarnya modal. Harga per lembar saham adalah sebesar 1/n dari harga sebelumnya.

Adapun menurut Brigham & Houston (2006), pemecahan saham adalah tindakan yang diambil oleh sebuah perusahaan untuk meningkatkan jumlah lembar saham beredar, seperti menggandakan jumlah lembar saham beredar dengan memberikan dua saham baru kepada pemegang saham untuk setiap satu lembar saham yang sebelumnya dia miliki. Perubahan jumlah saham yang beredar dibarengi dengan perubahan harga saham sehingga tidak mempengaruhi jumlah modal.

Tujuan utama emiten melakukan stock split adalah untuk meningkatkan likuiditas saham sehingga distribusi saham menjadi lebih luas. Selain itu, untuk menempatkan saham dalam trading range yang optimal. Kebijakan stock split merupakan strategi untuk mempengaruhi transaksi saham tersebut di Bursa Efek. Harga awal yang diperkirakan terlalu tinggi dapat memberikan image mahal bagi investor sehingga tidak semua investor berani membeli saham tersebut. Kemampuan investor untuk membeli saham juga menjadi berkurang. Kebijakan stock split akan menurunkan harga saham sehingga diharapkan dapat mendorong peningkatan transaksi, Robert Ang (1997).

Dampak stock split yang meningkatkan transaksi sesuai dengan hasil penelitian Marwata (2001). Baker dan Gallagher (Sri Fatmawati dan Marwan Asri, 1999) mengadakan tanya jawab terhadap 100 CFO (Chief Financial Officer) perusahaan yang sahamnya terdaftar di New York Stock Exchange (NYSE). Hasil survey tersebut adalah 94 CFO mengindikasikan bahwa perusahaan melakukan stock split agar menarik investor melakukan transaksi perdagangan sehingga dapat meningkatkan likuiditas saham. Daya tarik bagi investor karena stock split membawa informasi mengenai kesempatan investasi yang berupa peningkatan laba dan deviden kas.

Penelitian Baker (1956) dan Lamoureux (1987) dalam penelitian Purwo Adi Wibowo (2005) menyimpulkan bahwa jumlah pemegang saham menjadi bertambah banyak setelah stock split. Kenaikan tersebut disebabkan oleh penurunan harga, volatilitas (pergerakan harga saham) menjadi bertambah besar sehingga menarik investor untuk memperbanyak jumlah yang dipegang (Indah, 2003) dalam Purwo Adi Wibowo (2005).

Menurut Abdul Halim (2005) terdapat dua jenis stock split:

 Pemecahan naik (Split Up atau sering disebut Stock split) : Pemecahan naik adalah penurunan nilai nominal perlembar saham yang mengakibatkan bertambahnya jumlah saham yang beredar. Misalnya pemecahan saham dengan faktor pemecahan 1:2, 1:3.

 Pemecahan turun (Split Down atau sering disebut Revers Stock Split) : Pemecahan turun adalah peningkatan nilai nominal per lembar saham dan mengurangi jumlah saham yang beredar. Misalnya pemecahan turun dengan faktor pemecahan 2:1, 3:1

New York Stock Exchange (NYSE) juga mengatur kebijakan mengenai stock split. NYSE membedakan stock split menjadi dua bagian yaitu:

 Pemecahan saham sebagian : Pemecahan saham sebagian adalah tambahan distribusi saham yang beredar sebesar 25% atau lebih tetapi kurang dari 100% dari jumlah saham beredar yang lama.

 Pemecahan saham penuh : Pemecahan saham penuh adalah tambahan distribusi saham yang beredar sebesar 100% atau lebih dari jumlah saham yang beredar yang lama.

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan dari skripsi ini adalahHakim di dalam membuat putusan perkara anak wajib mencantumkan pula amar pertimbangan yang telah memeriksa Laporan Penelitian

Tarik plunger jarum suntik ke bawah mengisi obat sedikit di bawah garis menambahkan 0.2cc (atau 0.1cc jika itu adalah dosis) dan menghapus dari botol.. Pegang jarum suntik jarum

Dari analisis Cochran Q-Test menunjukan bahwa alasan desain situs yang menarik, kemudahan mengakses, kemudahan transaksi, harga terjangkau, praktis, kualitas produk bagus dan

Diakhir proses pembelajaran kegiatan inti, guru kurang membantu siswa mengkaji cara pemecahan masalah yang sudah ditempuh dalam pembelajaran, akibatnya ada sebagian

Rumusan masalah penelitian ini adalah apakah model pembelajaran PBL dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi sifat-sifat cahaya pada siswa kelas V MI Ma’arif

Dengan judul yang dipilih dalam Skripsi dan dilaksanakan pada bulan Oktober 2016 ialah “ Analisis Fitokimia Ubi Kayu Aksesi Lokal Bangka pada Umur Panen yang berbeda ” yang

Mengetahui pengaruh tayangan kartun upin dan ipin terhadap perubahan perilaku anak usia 3 sampai 5 tahun studi pada ibu rumah tangga dijakarta.. Penulis

Foto siswa kelas IV saat melakukan tes angket minat siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SD Negeri 2 Kedungbenda Kemangkon Purbalingga pada tanggal 11 Juni 2012