• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

34

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Dalam melakukan penelitian diperlukan tempat penelitian untuk memperoleh data-data yang mendudkung tercapainya tujuan penelitian. Adapun yang menjadi tempat penelitian ini, peneliti mengambil tempat penelitian yang berhubungan dengan permasalahan yang di bahas, yaitu :

a. Pengujian bahan dilaksanakan di laboratorium Pendidikan Teknik Bangunan FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta.

b. Pembuatan benda uji beton dilaksanakan di laboratorium Pendidikan Teknik Bangunan FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta.

c. Pengujian kuat tekan beton dilaksanakan di laboratorium Pendidikan Teknik Bangunan FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta.

d. Pengujian kuat lekat beton dilaksanakan di laboratorium Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta

e. Pengambilan bahan tambah yang berupa banner diperoleh dari pengepul bahan bekas.

2. Waktu Penelitian

Waktu yang digunakan untuk penelitian dan penyusunan skripsi ini dimulai pada bulan Desember 2015. Adapun pelaksanan penelitian dan penyusunan laporan waktunya, sebagai berikut :

a. Persiapan penelitian : terdiri dari pengajuan judul dilakukan pada tanggal 4 Desember 2015, kemudian dilanjutkan pembuatan proposal, seminar proposal dilakukan pada tanggal 7 Januari 2016 dan selanjutnya melakukan revisi proposal dilakukan hingga tanggal 1 Februari

b. Pelaksaan penelitian : terdiri dari perijinan penelitian dilakukan pada tanggal 15 Februari 2016 dan pelaksanaan penelitian mulai tanggal 17 Februari 2016 hingga 8 April 2016

(2)

c. Analisa Data dan Pelaporan : terdiri dari analisis data dilakukan pada tanggal 10 April 2016, dilanjutkan penyusunan laporan/skripsi dilakukan mulai tanggal 18 April 2016 hingga tanggal 9 Juni 2016, kemudian ujian dan revisi dilakukan pada tanggal 28 Juni 2016 hingga 22 Juli 2016 dan penggandaan dan pengumpulan laporan dilakukan mulai tanggal 25 Juli 2016 hingga 30 Juli 2016

B. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan eksperimen yang dilaksanakan di laboratorium dengan kondisi dan perlengkapan yang disesuaikan dengan kebutuhan untuk mendapatkan data tentang kuat tekan dan kuat lekat dengan bahan tambah banner.

Pengertian metode eksperimen, menurut Sugiyono (2013: 87) metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali.

Dalam penelitian ini benda uji dibuat dengan menambahkan limbah

banner. Setelah itu benda uji bisa dilakukan pengujian setelah umur 28 hari. Adapun variabel yang mempengaruhi langsung dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel bebas

Variasi penambahan serat banner yaitu 0,00%; 0,20%; 0,40%; 0,60%; 0,80% dan 1,00%

2. Variabel terikat

a. Berat jenis beton akibat adanya variasi serat banner b. Kuat tekan beton akibat penambahan variasi serat banner

(3)

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013: 117). Arikunto (2013: 173) berpendapat, “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”

Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan objek yang memiliki kesamaan ciri-ciri tertentu. Populasi dalam penelitian ini adalah beton berbentuk silinder untuk uji kuat tekan dan uji kuat lekat. Untuk uji kuat tekan beton berbentuk silinder dengan berukuran diameter 150 mm dan tinggi 300 mm sebanyak 30 buah. Untuk uji kuat lekat beton berbentuk silinder dengan berukuran diameter 150 mm dan tinggi 300 mm dengan tulangan panjang 60 cm sebanyak 30 buah.

2. Sampel Penelitian

Sugiyono (2013: 118) berpendapat “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2013: 174)”.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan sampel adalah sebagian dari populasi yang dianggap dapat mewakili dari populasi yang diteliti. Sampel dalam penelitian ini adalah 30 buah benda uji kuat tekan dan 30 buah benda uji kuat lekat. Penelitian ini menggunakan semua anggota populasi untuk dijadikan sampel. Berdasarkan penelitian yang menjadi sumber reverensi, benda uiji kuat tekan berbentuk silinder dan benda uji kuat lekat berbentuk silinder dengan tulangan sebagai pengikat dengan tulangan keterangan lebih lanjut sebagai berikut :

a. Benda uji kuat tekan Ukuran silinder

1) Diameter : 150 mm 2) Tinggi : 300 mm

(4)

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.1 dan rincian jumlah sampel dapat dilihat pada tabel 3.1.

Gambar 3.1. Sampel Benda Uji Kuat Tekan b. Benda uji kuat lekat

1) Ukuran silinder

(a) Diameter : 150 mm (b) Tinggi : 300 mm 2) Tulangan baja

(a) Jenis : tulangan polos (b) Diameter : 12 mm

(c) Panjang

(1) Penanaman pada beton : 150 mm (2) Diluar beton : 450 mm

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.2 dan rincian jumlah sampel dapat dilihat pada tabel 3.1.

150 ϕ12

450

(5)

Tabel 3.1. Rincian Sampel Benda Uji

D. Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling jenuh. Menurut Sugiyono (2013: 124) “Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel”. Dimana semua anggota populasi yang berjumlah 60 buah benda uji dijadikan sampel, yang terdiri dari :

1. 10 buah beton dengan penambahan serat banner 0,00% dari total berat beton, dengan 5 buah pengujian kuat tekan dan 5 buah pengujian kuat lekat.

2. 10 buah beton dengan penambahan serat banner 0,20% dari total berat beton, dengan 5 buah pengujian kuat tekan dan 5 buah pengujian kuat lekat.

3. 10 buah beton dengan penambahan serat banner 0,40% dari total berat beton, dengan 5 buah pengujian kuat tekan dan 5 buah pengujian kuat lekat.

4. 10 buah beton dengan penambahan serat banner 0,60% dari total berat beton, dengan 5 buah pengujian kuat tekan dan 5 buah pengujian kuat lekat.

5. 10 buah beton dengan penambahan serat banner 0,80% dari total berat beton, dengan 5 buah pengujian kuat tekan dan 5 buah pengujian kuat lekat.

6. 10 buah beton dengan penambahan serat banner 1,00% dari total berat beton, dengan 5 buah pengujian kuat tekan dan 5 buah pengujian kuat lekat.

No. Persentase Penambahan banner Pengujian Kuat Lekat Pengujian Kuat Tekan Jumlah Sampel

1. 0,00 % 5 buah 5 buah 10 buah

10 buah 10 buah

2. 0,20 % 5 buah 5 buah

3. 0,40 % 5 buah 5 buah

4. 0,60 % 5 buah 5 buah 10 buah

10 buah 10 buah

5. 0,80 % 5 buah 5 buah

6. 1,00 % 5 buah 5 buah

(6)

E. Teknik Pengumpulan Data 1. Identifikasi Variabel

Sugiyono (2013: 61) mengatakan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sugiyono (2013: 61-64) membedakan menjadi lima macam variabel dalam penelitian yaitu : Variabel Independen (Variabel Bebas), Variabel Dependen (Variabel Terikat), Variabel Moderator, Variabel Intervening, dan Variabel Kontrol.

Dalam penelitian ini akan dijelaskan tiga variabel yaitu Independen (Variabel Bebas), Variabel Dependen (Variabel Terikat), dan Variabel Kontrol, sebagai berikut :

a. Variabel Independen (Variabel Bebas)

Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono, 2013: 61). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variasi penambahan limbah banner

b. Variabel Dependen (Variabel Terikat)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013: 61). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil uji tekan dan uji lekat pada beton. c. Variabel Kontrol

Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti (Sugiyono, 2013: 64). Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah produk beton yang dibuat sama, tempat penelitian, alat yang digunakan sama dan pembuatan benda uji tanpa bahan tambah.

(7)

2. Sumber Data

Data yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian ini dikelompokan menjadi dua macam:

a. Data primer yang diperoleh dari hasil pengujian eksperimen dan pengamatan di laboratorium yaitu melalui pengujian diantaranya 1) pengujian untuk semen meliputi visual dan kehalusan, 2) pengujian agregat halus meliputi kadar lumpur, kadar air, specific gravity, dan gradasi, 3) pengujian agregat kasar meliputi abrasi, specific gravity, dan gradasi, 4) pengujian kuat tarik baja, 5) pengujian produk beton berupa kuat tekan dan kuat lekat.

b. Data sekunder didapat dari literatur/referensi berupa buku-buku relevan yang dapat menunjang berlangsungnya penelitian ini.

3. Teknik Mendapat Data

Data primer diperoleh dengan pengujian yang dicatat dan digunakan sebagai bahan masukan untuk pembahasan, analisa data dan laporan penelitian. Analisa data adalah cara untuk mengolah data, menguji hipotesis, dan untuk memperoleh kesimpulan.

a. Hasil Uji Berat Jenis

Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh variasi persentase penambahan limbah banner terhadap berat jenis beton. b. Hasil Uji Kuat Tekan

Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh variasi persentase penambahan limbah banner terhadap kuat tekan beton. c. Hasil Uji Kuat Lekat

Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh variasi persentase penambahan limbah banner terhadap kuat lekat beton

F. Analisis Data

Analisa data yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh penambahan banner terhadap berat jenis, kuat tekan dan kuat lekat. Namun

(8)

sebelumnya diadakan pengujian prasyarat analisis berupa uji normalitas, uji linieritas, dan uji regresi.

1. Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas

Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah data-data pada variabel penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Untuk membuktikan normal atau tidaknya data-data tersebut, maka uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan analisis SPSS 16.0, yaitu dengan menggunakan uji statistik One Sample kolmogorov-Smirnov. Berdasarkan Widiyanto (2010: 46),

Kriteria:

Ho = data berdistribusi normal Ha = data berdistribusi tidak normal

Pengambilan keputusan/kriteria adalah sebagai berikut : Jika probabilitas (nilai Sig.) > 0,05; maka Ho diterima. Jika probabilitas (nilai Sig.) < 0,05; maka Ho ditolak. b. Uji Linearitas

Uji linearitas dimaksudkan untuk mengetahui linear tidaknya data pada variabel terikatnya, sehingga didapatkan gambaran tentang ada tidaknya keterikatan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Untuk mengetahui linier tidaknya dapat dilihat pada Curve Estimation pada program SPSS 16, yaitu melalui menu Regression dipilih Curve Estimation

dengan model linier. Jika nilai pada data menyebar disekitar garis linier dan menunjukkan garis yang semakin naik atau menurun maka data tersebut linier, begitu juga sebaliknya jika data tidak menyebar disekitar garis linear dan menunjukan, garis yang naik turun maka data tersebut tidak linear. Sedangkan untuk taraf keberartian regresi dapat dilihat pada nilai Fhitung dan nilai signifikansi pada tabel Model Summary and Parameter Estimates. Jika nilai Fhitung > Ftabel maka arah regresi berarti dengan dengan taraf signifikansi 5%. Jika nilai Fhitung < Ftabel maka arah regresi tidak berarti. Berdasarkan

(9)

Widiyanto (2010: 54) Kriteria:

Fhitung > Ftabel = Arah regresi berarti Fhitung < Ftabel = Arah regresi tidak berarti c. Uji Regresi

Analisis regresi dalam program SPSS 16.0 adalah dengan menggunakan regresi (Regression). Analisis data yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh penambahan potongan banner, pada beton yaitu dengan analisis regresi linier. Analisis ini merupakan gambaran dari variabel bebas dalam penelitian yang dilakukan dengan variabel terikat yang dipengaruhi oleh variabel bebas yang ada. Dalam penelitian ini variabel bebas adalah variasi penambahan potongan banner, sedangkan variabel terikatnya adalah kuat tekan dan kuat lekat pada beton.

Bentuk persamaan regresi terdiri dari dua golongan yaitu linier (poli pangkat satu) dan non linier (polinom pangkat lebih dari satu). Mengenai bentuk umum dari persamaan regresi seperti terlihat dalam persamaan dibawah ini (Sudjana, 2002: 312-315 dalam Lestari 2012: 40): Persamaan liner

Yc = a + bc

Persamaan polinom pangkat dua Yc = a + bc + cx2

Persamaan polinom pangkat tiga Yc = a + bc + cx2 + dx3

Persamaan polinom pangkat k (k ≤ 2) Yc = a0 + a1c + a2x2 + a3x3 + … + akax

Setelah setelah semua data diteliti untuk masing-masing persamaan regresi telah dilaksanakan, langkah berikutnya adalah menentukan persamaan yang digunakan sebagai persamaan dasar kolerasi variabel-variabel yang ada.

(10)

Analisis yang digunakan dalam SPPS 16 adalah Regression (Curve Estimation). Apabila yang pada hasil analisis Regression Linier penggunaan bahan tambah variasi limbah banner tidak berpengaruh pada kuat tekan dan kuat lekat, maka analisis dapat menggunakan analisis Regression (Curve Estimation). Pilihan model pada Curve Estimation terdapat jenis model,

yaitu Linier, Quadratic, Qubic, Logarithmic, Inverse, Power, Coumpound, S, Logistic, Growth, dan Exponential.

2. Pengujian Hipotesis a. Hipotesis Pertama

Hipotesis pertama pada penelitian ini menyatakan ada pengaruh penambahan limbah banner terhadap berat jenis beton yang diuji dengan menggunakan persamaan regresi. Analisis korelasi dan regresi digunakan dalam mencari hubungan atau pengaruh dari dua variabel atau lebih, dimana salah satu variabelnya merupakan dependent variabel dan yang lain merupakan independent variabel. Untuk mengetahui pengaruh penambahan limbah banner, terhadap berat jenis beton menggunakan persamaan garis regresi dengan menggunakan program SPSS 16.0 dengan uji Regression

(Linear). Pengambilan keputusan pada SPSS 16.0 adalah sebagai berikut : Hipotesis :

Ho = tidak ada pengaruh limbah banner dan secara bersamaan Ha = ada pengaruh limbah banner secara bersamaan

Pengambil keputusan :

Jika probabilitas > 0,05 , maka Ho diterima Jika probabilitas < 0,05 , maka Ho ditolak b. Hipotesis Kedua

Hipotesis kedua pada penelitian ini menyatakan ada pengaruh penambahan limbah banner, terhadap kuat tekan beton yang diuji dengan menggunakan persamaan regresi. Analis korelasi dan regresi digunakan dalam mencari hubungan atau pengaruh dari dua variabel atau lebih, dimana salah satu variabelnya merupakan dependent variabel dan yang lain

(11)

merupakan independent variabel. Untuk mengetahui pengaruh penambahan limbah banner, terhadap kuat tekan beton menggunakan persamaan garis regresi dengan menggunakan program SPSS 16.0 dengan uji Regression

(Linear). Pengambilan keputusan pada SPSS 16.0 adalah sebagai berikut : Hipotesis :

Ho = tidak ada pengaruh limbah banner dan secara bersamaan Ha = ada pengaruh limbah banner secara bersamaan

Pengambil keputusan :

Jika probabilitas > 0,05 , maka Ho diterima Jika probabilitas < 0,05 , maka Ho ditolak c. Hipotesis Ketiga

Hipotesis ketiga pada penelitian ini menyatakan ada pengaruh penambahan limbah banner, terhadap kuat lekat beton yang diuji dengan menggunakan persamaan regresi. Analis korelasi dan regresi digunakan dalam mencari hubungan atau pengaruh dari dua variabel atau lebih, dimana salah satu variabelnya merupakan dependent variabel dan yang lain merupakan independent variabel. Untuk mengetahui pengaruh penambahan limbah banner, terhadap kuat lekat beton menggunakan persamaan garis regresi dengan menggunakan program SPSS 16.0 dengan uji Regression

(Linear). Pengambilan keputusan pada SPSS 16.0 adalah sebagai berikut : Hipotesis :

Ho = tidak ada pengaruh limbah banner dan secara bersamaan Ha = ada pengaruh limbah banner secara bersamaan

Pengambil keputusan :

Jika probabilitas > 0,05 , maka Ho diterima Jika probabilitas < 0,05 , maka Ho ditolak

(12)

d. Hipotesis Keempat

Hipotesis keempat menyatan ada persentase penambahan potongan

banner yang menghasilkan kuat tekan dan kuat lekat optimum, yang dapat dilihat pada tabel dan grafik hasil pengujian kuat tekan dan kuat lekat beton tiap variasi persentase penambahan potongan banner.

G. Prosedur Penelitian

Berdasarkan penelitian diatas akan diperoleh prosedur penelitian sebagai berikut:

1. Tahap Pertama

Tahap pertama ini meliputi persiapan dan penyediaan bahan. Pada tahap ini seluruh bahan dan peralatan yang akan digunakan dipersiapkan terlebih dahulu agar penelitian dapat berjalan dengan lancar.

a. Pemilihan Bahan

1) Semen tipe I yaitu menggunakan semen merk Gresik.

2) Agregat halus yang digunakan diambil dari daerah Muntilan, Magelang. 3) Agregat kasar yang digunakan merupakan batu pecah yang diperoleh

dari pengepul bahan bangunan.

4) Air yang digunakan adalah air dari Laboratorium Pendidikan Teknik Bangunan FKIP Universitas Sebeleas Maret Surakarta.

5) Banner diperoleh dari distributor bahan bekas.

6) Pemilihan tulangan baja polos dengan diameter 12 mm panjang 60 cm b. Alat yang Digunakan

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : 1) Neraca

Neraca (timbang) yang digunakan dalam penelitian ini jenis Neraca timbang digital merk “Metler Teledo” , dengan kapasitas 16 kg, ketelitian mencapai 0,1 gram, yang digunakan untuk menimbang material.

(13)

2) Ayakan

Ayakan yang digunakan adalah satu set ayakan baja. Bentuk lubang ayakannya persegi dengan diameter 9,5 mm, 4,75 mm, 2,0 mm, 0,60 mm, 0,425 mm, 0,25 mm, 0,15 mm, 0,075 mm dan pan.

3) Mesin Penggetar Ayakan

Mesin penggetar ayakan merk “Controls”, Italy ini berfungsi sebagai penggetar sekaligus dudukan ayakan. Penggunaannya yaitu pada saat uji gradasi.

4) Corong Conik/Conical Mould

Corong Conik/Conical Mould yang digunakan memiliki diameter atas 3,8 cm, diameter bawah 8,9 cm, tinggi 7,6 cm, dan alat penumbuknya. Alat ini digunakan untuk menguji keadaan SSD (Satured Surface)

agregat halus . 5) Loyang Besar

Loyang besar ini digunakan untuk tempat pencampuran bahan. 6) Mesin Pengaduk (Molen)

Mesin pengaduk (molen) untuk mencampur bahan pembuat beton. 7) Cetakan Benda Uji

Cetakan benda uji bata ini berukuran dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm

8) Alat Pendukung

Alat pendukung ini digunakan untuk mendukung dan mempermudah dalam pelaksanaan penelitian, alat yang digunakan antara lain:

a) Cetok, untuk mengaduk campuran bahan beton.

b) Alat penusuk dari besi, untuk memadatkan campuran bahan beton pada cetakan.

c) Gelas ukur, dengan kapasitas 1000 ml untuk menakar kebutuhan air pada proses pencampuran bahan beton serat.

d) Gelas ukur, dengan kapasitas 250 ml untuk meneliti kandungan zat organik dan kadar lumpur dalam agregat halus.

(14)

f) Pipet, untuk mengambil air semen pada saat pengambilan data

blending.

g) Volumemetric flash 500 cc. 9) Oven

Alat ini digunakan untuk mengoven pasir dan krikil 10) Alat Utama dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a) CTM (Compression Testing Machine)

Alat ini digunakan untuk pengujian kuat tekan beton. b) UTM (Universal Testing Machine)

Mesin UTM dengan kapasitas maksimum 500 kgf. Alat ini digunakan untuk pengujian kuat tarik baja dan uji pencabutan keluar pelekat beton (bond pullout test)

2. Tahap Kedua

Tahap kedua pada penelitian ini merupakan pemeriksaan bahan yang akan digunakan. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian terhadap agregat halus dan agregat kasar. Hal ini bertujuan untuk mengetahui sifat dan karakteristik dari agregat yang akan digunakan. Untuk pengujian agregat halus sebagai berikut:

a. Pengujian agregat halus, sebagai berikut: 1) Pengujian kadar lumpur

Mengetahui kadar lumpur yang ada pada pasir sesuai berdasarkan SNI 1970-2008

2) Pengujian kadar zat organik

Mengetahui kadar zat organik dalam pasir berdasarkan SNI 03-2816-1992

3) Pengujian specific grafity

Mengetahui salah satu variabel dalam merencanakan campuran adukan beton yaitu berat jenis pasir sesuai SK SNI S-04-1989-F. perhitungan berat jenis pasir yang diperlukan pada saat perencanaan

(15)

4) Pengujian gradasi

Mengetahui variasi diameter butiran pasir, prosentase dan modulus kehalusannya sesuai dengan SNI 03-1968-1990

5) Pengujian kadar air

Kondisi Kadar air untuk agregat harus dalam keadaan SSD

(Saturated Surface Dry) atau kering permukaan dari agregat tersebut, tetapi jenuh terhadap air walaupun direndam berat tidak akan bertambah. Sehingga air yang dipakai dalam mencampur beton (FAS) tidak diserap oleh agregat berdasarkan SNI 03-1970-1990 b. Pengujian agregat kasar sebagai berikut:

1) Pengujian gradasi agregat kasar.

Pengujian gradasi agregat kasar dilaksanakan sesuai dengan SNI-03-1968-1990.

2) Pengujian specific grafity agregat kasar.

Pengujian spesific gravity agregat halus dilaksanakan sesuai dengan SK SNI 1969 : 2008

3) Pengujian abrasi agregat kasar.

Pengujian abrasi agregat kasar dilaksanakan sesuai dengan SNI-2417-2008.

c. Pengujian baja tulangan

Pengujiaan baja tulangan polos diameter 12 dengan uji kuat tarik sesuai dengan SNI 07-2529-1991

3. Tahap Ketiga

Tahap ketiga yaitu rencana campuran (mix design) sesuai dengan SK SNI 03-3449-2002, yang merupakan pedoman atau acuan perhitungan masing-masing kebutuhan bahan. Dalam perencanaan mix design meliputi uji slump berdasarkan SNI 03-1972-1990 dan uji blending berdasarkan SNI 03-4156-1996. Pada penelitian ini, perencanaan campuran adukan beton ditambahkan dengan limbah banner sebagai bahan tambah. Variasi bahan tambah limbah banner 0,00% ; 0,20% ; 0,40% ; 0,60% ; 0,80% dan 1,00% dari berat benda uji.

(16)

Perencanaan campuran adukan beton dapat dilakukan setelah hasil pengujian bahan dasar beton yang diperoleh. Pada tahap ini dilakukan perhitungan rencana campuran adukan beton berdasarkan data-data dari tahap II.

4. Tahap Keempat

Tahap keempat yaitu pembuatan dan perawatan, benda uji di Laboratonum sesuai dengan SK SNI 03-2493-1992. Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah:

a. Pembuatan campuran adukan beton sesuai proporsi campuran hasil perhitungan beton serat

1) Menyiapkan bahan-bahan campuran adukan beton 2) Menimbang masing-masing bahan sesuai rencana

3) Memasukan bahan-bahan tersebut kedalam molen dan memutar molen tersebut sampai adukan tercampur dengan baik.

b. Pemerikasan nilai adukan beton

1) Menyiapkan alat slump test (kerucut Abrams) lalu adukan beton dimasukan di dalam hingga 1/3 bagian, lalu dipadatkan dengan alat penumbuk sebanyak 25 kali.

2) Menambah adukan hingga 2/3 bagian lalu ditusuk 25 kali

3) Menambah adukan sampai penuh lalu ditusuk sebanyak 25 kali dan bagian alas diratakan

4) Setelah didiamkan selama satu menit kerucut diangkat lurus ke atas dan mengukur penurunan yang terjadi.

c. Pencetakan benda uji

1) Menyiapkan cetakan silinder

2) Memasukan adukan kedalam cetakan hingga penuh sambil dipadatkan.

3) Setelah cetakan penuh dan padat permukaan diratakan dan diberi code benda uji kemudian dibiarkan selama 24 jam.

(17)

d. Perawatan terhadap beton setelah pelepasan beton dan cetakan, yaitu 1) Pelepasan benda uji dari cetakan

Pelepasan benda uji dari cetakan setelah 24 jam dan jangan lebih dari 48 jam setelah pencetakan.

2) Perawatan benda uji

Benda uji direndam dalam air yang mempunyai suhu normal, ruangan penyimpanan harus bebas dari getaran terutama pada 48 jam pertama setelah benda uji disimpan.

5. Tahap Kelima

Tahap pengujian, dimana pengujian dilakukan pada beton umur lebih dari 28 hari yang meliputi kuat tekan dan kuat lekat

a. Pengujian Kuat Tekan

1) Sebelum pengujian kuat tekan dimulai, terlebih dahulu dilakukan pengukuran dimensi beton dengan cara mengukur dimensi tiap-tiap benda uji beton dalam satu komposisi pencampuran.

2) Meletakkan sampel/benda uji pada mesin CTM (Compression Testing Machine)

3) Mengoperasikan mesin CTM (Compression Testing Machine) 4) Melakukan pembebanan sampai sampel/benda uji menjadi hancur

dan mencatat beban maksimum yang mampu ditahan oleh sampel/benda uji. Gambar pengujian dapat dilihat pada gambar 3.3

(18)

Gambar 3.3 Pelaksanaan Uji Tekan Beton Sumber : Asroni (2010: 20)

5) Menghitung nilai kuat tekan sampel/benda uji dengan rumus sebagai berikut:

Kuat tekan (P) = ... (14) Dimana :

P = Kuat tekan (N/mm2)

F = Beban tekan maksimum (N)

A = Luas penampang benda uji yang ditekan (mm2)

6) Mengulangi langkah-langkah tersebut untuk berbagai komposisi campuran yang ada dalam penelitian ini hingga selesai.

b. Pengujian Kuat Lekat

1) Sebelum pengujian kuat lekat dimulai, terlebih dahulu dilakukan pengukuran dimensi beton dengan cara mengukur dimensi tiap-tiap benda uji beton dalam satu komposisi pencampuran.

2) Meletakkan sampel/benda uji pada mesin UTM (Universal Testing Machine)

Benda uji kuat tekan

Alat uji kuat tekan

(19)

3) Pada mesin UTM (Universal Testing Machine) melakukan pemasangan sampel/benda uji pada mesin UTM, selanjutnya alat akan dijalankan dengan menarik tulangan baja pada benda uji. Dapat dilihat berdasarkan gambar 3.4 uji kuat lekat berikut:

Gambar 3.4. Pelaksanaan Uji Kuat Lekat Sumber: Wahyudi (2010: 8)

4) Menghitung nilai kuat tekan sampel/benda uji dengan rumus sebagai berikut:

Kuat lekat (τl) = ... (15)

Dimana :

τl = Kuat lekat (kg/cm2)

P = beban yang bekerja (kg)

l = panjang tanam baja tulangan (cm) τ = 3,14

d = diameter tulangan (cm)

5) Mengulangi langkah-langkah tersebut untuk berbagai komposisi campuran yang ada dalam penelitian ini hingga selesai.

6. Tahap Keenam

Tahap keenam pada penelitian ini adalah analisis data. Analisis data digunakan untuk mengetahui hasil pengujian yang telah dilaksanakan. Analisa data yang digunakan pada penelitian ini

(20)

menggunakan bantuan program komputer Statistical Package for the Social Science 16.0 (SPSS 16.0).

7. Tahap Ketujuh

Tahap ini berupa penarikan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan. Kesimpulan ini berdasarkan dari analisa data pada tahap sebelumnya sebagai jawaban dari masalah yang telah dirumuskan.

Berdasarkan urutan pelaksanaan penelitian dibagi menjadi 7 tahap, kerangka tahapan dapat dilihat sesuai dengan gambar 3.5, sebagai berikut:

Gambar

Gambar 3.1. Sampel Benda Uji Kuat Tekan  b.  Benda uji kuat lekat
Tabel 3.1. Rincian Sampel Benda Uji
Gambar 3.3 Pelaksanaan Uji Tekan Beton  Sumber : Asroni (2010: 20)
Gambar 3.4. Pelaksanaan Uji Kuat Lekat  Sumber: Wahyudi (2010: 8)
+2

Referensi

Dokumen terkait

secara akut dan mengetahui waktu paling efektif yang dapat memberikan pengaruh terhadap penurunan kadar Alanine Aminotransferase (ALT) serum dan Aspartate Aminotransferase (AST)

Penyair bebas berkreasi di ruang alam bawah sadar atau mimpi mereka, sehingga mereka terkadang menulis puisi dalam bentuk larik bebas (tidak terikat

3.2 Melakukan penentuan mood/karakter visual yang sesuai dengan karakter/kebutuhan klien, beserta dengan penjabaran kaitan mood visual dengan kebutuhan klien 3.3 Mengidentifikasi

Source: Company Data Wijaya Karya Beton (WTON) pada kuartal III-20 mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1.1 tn (-37.3% YoY) dan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik sebesar

Hal-hal yang melatarbelakangi terjadinya kesalahan morfosintaksis yang dilakukan siswa kelas X Seni Rupa SMKN 9 Surakarta adalah kaktor kebiasaan dan pengajaran

Dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan

Beberapa komoditas di Kota Banda Aceh yang mengalami kenaikan harga pada bulan Desember 2015 antara lain adalah Daging Ayam Ras dengan andil sebesar 0,1315 persen, Sewa Rumah sebesar

Dalam kehidupan saat ini baterai sangat banyak dipakai dalam kehidupan, tanpa baterai suatu alat elektronik yang memerlukan baterai sebagai tegangan sumbernya