• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tahap ini merupakan tahap kesepakatan antara pihak owner dengan kontraktor. Kesepakatan tersebut diikat oleh surat perjanjian yang di atur dalam dokum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tahap ini merupakan tahap kesepakatan antara pihak owner dengan kontraktor. Kesepakatan tersebut diikat oleh surat perjanjian yang di atur dalam dokum"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

TINJAUAN KHUSUS

III.1. JENIS PROYEK

Gambar 3.1 Rumah Adityo Lenteng Agung (Sumber : Pribadi)

Bangunan rumah Adityo merupakan sebuah bangunan yang memiliki konsep American Modern 1 bangunan dengan 2 rumah. Dengan rumah yang belum di rancang bangunan dalamnya, maka perancangan interior ini maka pemilik berharap agar rumah yang di rancang bangunannya bisa di tempati oleh pemilik barunya untuk tempat tinggal atau usaha. Rumah Adityo ini di buat dengan konsep 1 bangunan dengan 2 tempat tinggal, untuk tempat infestasi nantinya pemilik rumah bisa menikmati dan merasakan kenyaman di rumah dengan konsep American Modern ini.

III.2. BENTUK KONTRAK

Kontrak adalah perjanjian untuk pekerja antara pihak pemberi tugas (owner) dengan kontraktor. Kontrak ini dibuat setelah pemberi tugas (owner) menetapkan untuk mulainya suatu pembanguanan. Penetapan perancangan ini dilaksanakan dengan cara mengeluarkan surat pelulusan pekerja/surat perintah kerja (gunning).

Gambar 3.1 Rumah Adityo Lenteng Agung (Sumber : Pribadi)

Bangunan rumah Adityo merupakan sebuah bangunan yang memiliki American Modern 1 bangunan dengan 2 rumah. Dengan rumah yang belum di rancang bangunan dalamnya, maka perancangan interior ini maka pemilik berharap agar rumah yang di rancang bangunannya bisa di tempati oleh pemilik barunya untuk tempat tinggal atau usaha. Rumah Adityo ini di buat dengan konsep 1 bangunan dengan 2 tempat tinggal, untuk tempat infestasi nantinya pemilik rumah bisa menikmati dan merasakan kenyaman di rumah dengan konsep American Modern ini.

(2)

Tahap ini merupakan tahap kesepakatan antara pihak owner dengan kontraktor. Kesepakatan tersebut diikat oleh surat perjanjian yang di atur dalam dokumen kontrak beserta dengan lampirannya merupakan satu kesatian yang tidak dapat dipisakan satu dengan yang lain. Adapun dokumen kontraktor tersebut terdiri atas :

a. Surat perjanjian (kontrak). b. Surat penawaran.

c. Daftar kuantitas RAB harga penawaran yang disetujui. d. Spesifikasi teknis dan gambar – gambar.

e. Syarat – syarat umum kontrak. f. Syarat – syarat khusus kontrak.

g. Jaminan pelaksanaan dan lain – lain yang di persyaratkan.

Pada saat ini kebutuhan proyek – proyek konstruksi terdapat beberapa sistem kontrak, antara lain :

1. Kontrak Unit Price

Yaitu semua jenis kontrak yang harga satuan pekerjaannya sudah ditentukan pembayaran dilakukan berdasarkan kuantitas pekerjaan yang telah di kerjakan

2. Kontrak Lump Sum Fixes

Semua pekerjaan tercantum dalam dokumen kontrak dan dilaksankan oleh kontraktor dengan jumlah imbalan tetap. Tetapi jika pemilih yang menyebabkan perubahan maka di pertimbangkan dalam pekerjaan tambah kurang.

3. Kontrak Biaya Tambah Upah yang Dinegosiasikan (Negotiated Cost Plus and For Contract)

Kontraktor menyetujui untuk melaksanakan pekerjaan dengan mendapatkan upah yang tetap ataupun bervariasi yang telah mengandung laba dan biaya – biaya umum perkantoran dengan mendapatkan penggantian terhadap semua biaya lapanpangan sesuai dengan biaya nyata. Syarat – syarat umum kontrak.

Syarat – syarat khusus kontrak.

Jaminan pelaksanaan dan lain – lain yang di persyaratkan.

Pada saat ini kebutuhan proyek – proyek konstruksi terdapat beberapa sistem kontrak, antara lain :

Kontrak Unit Price

Yaitu semua jenis kontrak yang harga satuan pekerjaannya sudah ditentukan pembayaran dilakukan berdasarkan kuantitas pekerjaan yang telah di kerjakan

Kontrak Lump Sum Fixes

(3)

4. Kontrak Owner Builder

Merupakan jenis kontrak yang pemiliknya sekaligus sebagai kontraktor sehingga mengerjakan proyeknya dengan kekuatan sendiri atau dengan memberikan pekerjaan tertentu pada sub kontraktor.

5. Kontrak Design and Build

Pada Kontrak jenis ini owner hanya menyampaikan gagasan spesifikasi dan luas lahan. Setelah itu kontraktoe merancang dan mengerjakannya. Pada sistem ini perubahaan bertanggung jawab penuh baik desain ataupun kontruksinya. Pembayarannya dilakukkan pada saat proyek sudah selesai dan owner hanya tinggal menggunakannya.

Bentuk kontrak yang digunakan dalam proyek perancangan rumah tinggal adalah menggunakan System Unit Price yang artinya semua jenis kontrak yang harga satuan pekerjaannya sudah ditentukan. Pembayaran dilakukan berdasarkan kuantitas pekerjaan yang telah dikerjakan.

III.3. DATA TEKNIS PROYEK

Proyek perancangan banguanan rumah Adityo terletak di jalan Pertama no 3, Lenteng Agung – Jakarta Selatan.

Rumah Adityo ini mempunyai satu massa bangunan yang dimana didalamnya terdapat bermacam – macam kebutuhan antara lain :

• Lantai 1 : Living Room, Bed Room, Teras (dengan luasan 72,7 M2) • Lantai 2 : Living Room 1&2, Bed Room 1,2&3, Corridor (dengan luasan

97,6 M2)

III.4. PIHAK – PIHAK YANG TERLIBAT

Pada pekerjaan perancangan bangunan rumah Adityo ini tidak terlalu banyak pihak yang terlibat diantaranya adalah sebagai berikut :

dan owner hanya tinggal menggunakannya.

Bentuk kontrak yang digunakan dalam proyek perancangan rumah tinggal adalah menggunakan System Unit Price yang artinya semua jenis kontrak yang harga satuan pekerjaannya sudah ditentukan. Pembayaran dilakukan berdasarkan kuantitas pekerjaan yang telah dikerjakan.

III.3. DATA TEKNIS PROYEK

Proyek perancangan banguanan rumah Adityo terletak di jalan Pertama no 3, Lenteng Agung – Jakarta Selatan.

(4)

1. Pemberi tugas : PT. Figuramas Cipta Selaras 2. Tim perencanaan proyek : Adityo

Dani

Pandu

3. Pelaksana : PT. Karya Harapan 4. Pengawas : Ajun Junaidi (Kontraktor)

III.5. DEFINISI PROYEK

Delam istilah ekonomi, proyek adalah suatu kegiatan yang menggunakan modal/faktor produksi diharapkan mendapatkan kemanfaatan (benefit) setelah suatu jangka waktu tertentu dinamakan proyek. Dengan perkataan lain, dengan sesuatu proyek inilah manusia akan berusaha untuk dapat meningkatkan taraf hidupnya.

Menurut buku pengantar Evaluasi Proyek, Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam suatu bentuk kesatuan dengan mempergunakan sumber – sumber untuk mendapatkan benefit. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat berbentuk inventasi baru seperti pendiri gedung – gedung dan tanah.

III.6. KONSEP DESAIN

III.6.1 Latar Belakang

Rumah ini terletak di Lenteng Agung, jakarta selatan, Rumah Lantai 2nd konsep perancangan interior pada rumah ini mengangkat konsep American Style dengan mengedepankan konsep modern pada penataan interiornya.

III.6.2 Definisi Gaya Modern

Kata modern berasal dari kata latin ‘Modo’ yang berarti barusan. Sejarah penggunaan kata modern dapat ditarik dalam sejarah sejak tahun 1127, seorang kepala biarawan, Sugger, merekonstruksi Bassilica St. Denis di Paris. Hasil rekonstruksinya adalah sesuatu yang baru. Sugger akhirnya memberikan istilah modal/faktor produksi diharapkan mendapatkan kemanfaatan (benefit) setelah suatu jangka waktu tertentu dinamakan proyek. Dengan perkataan lain, dengan sesuatu proyek inilah manusia akan berusaha untuk dapat meningkatkan taraf hidupnya.

Menurut buku pengantar Evaluasi Proyek, Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam suatu bentuk kesatuan dengan mempergunakan sumber – sumber untuk mendapatkan benefit. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat berbentuk inventasi baru seperti pendiri gedung – gedung dan tanah.

(5)

gaya itu dengan “Opus Modernum” yang berarti sebuah karya yang baru. (Sumber : Aditya Arief, Tinjauan Desain:1999 hal 49). Kata modern dalam kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sikap dan cara berfikir serta cara bertindak sesuai dengan tuntutan jaman. Modernisme dalam kamus Besar Bahasa Indonesia berarti gerakan yang bertujuan menafsirkan kembali doktrin tradisional. Menyesuaikan dengan aliran-aliran modern dalam filsafat, sejarah, dan ilmu pengetahuan. (Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1989:589)

III.6.3 Sejarah Perkembangan Gaya Modern

Gerakan Modern pada awalnya muncul di Inggris pada abad ke-18. Ketika ditemukannya mesin uap oleh James Watt. Sejak penemuan tersebut terjadi perubahan atau pergantian dari tenaga manusia menjadi tenaga mesin, penggantian tenaga makhluk hidup dengan benda mati sampai dengan tercetusnya Revolusi Industri. Tapi ada juga kelompok yang tidak menyukai dampak dari Revolusi Industri tersebut, beberapa diantaranya adalah gerakan Art and Craft Movement dan Art Nouveau yang inti dari gerakan mereka adalah berusaha menghidupkan kembali keterampilan tangan manusia dalam seni dan kriya.

Pada awal masa seni rupa Modern, muncul beberapa aliran, diantaranya adalah Kubisme (1882-1963), Ekspressionisme (1900-1906), Futurisme (1909), Konstruktivisme (1914-1920), Surrealisme (1924), Dadaisme (1916-1922), dan De Stijll (1917-1931).

Kata Modern pertama kali diperkenalkan pada masa Revolusi Industri di Eropa, terutama di Jerman. Pandangan ini karena pemberontakan terhadap unsur klasik & eklektik pada abad 19. Ditandai dengan gerakan Bauhauss di Stuttgart yang memelopori kepercayaan terhadap penggunaan fungsi & material secara tepat & efisien. Sejak saat itu pandangan modern bukan hanya sekedar gaya, melainkan bagian dari gaya hidup.

Perkembangan gaya modern di Indonesia dimulai semenjak tahun 1960. Masa orde baru, bisa dikatakan adalah saat berkembangnya modernisasi Indonesia di segala bidang, termasuk bidang arsitektur. Modernisme di Indonesia ditandai dengan mulai dibangunnya berbagai gedung-gedung tinggi, sarana transportasi, Gerakan Modern pada awalnya muncul di Inggris pada abad ke-18. Ketika ditemukannya mesin uap oleh James Watt. Sejak penemuan tersebut terjadi perubahan atau pergantian dari tenaga manusia menjadi tenaga mesin, penggantian tenaga makhluk hidup dengan benda mati sampai dengan tercetusnya Revolusi Industri. Tapi ada juga kelompok yang tidak menyukai dampak dari Revolusi Industri tersebut, beberapa diantaranya adalah gerakan Art and Craft Movement dan

Movement dan

Movement Art Nouveau yang inti dari gerakan mereka adalah berusaha menghidupkan kembali keterampilan tangan manusia dalam seni dan kriya.

Pada awal masa seni rupa Modern, muncul beberapa aliran, diantaranya Kubisme (1882-1963), Ekspressionisme (1900-1906), Futurisme

Konstruktivisme (1914-1920), Surrealisme (1924), Dadaisme (1916-1922), dan De Stijll (1917-1931).

(6)

dan pusat perbelanjaan. Contoh bangunan modern yang masih ada hingga sekarang anatara lain : wisma Nusantara, Ratu Plaza, Gedung bumiputera di jalan Sudirman dan lainnya. Ciri-ciri yang dapat diidentifikasi antara lain dari penggunaan bidang kaca yang lebar, bentuk geometris pada fasad bangunan, eksposed struktur, penampilan natural bahan bangunan. (Sumber: Adityawan Arief, Tinjauan Desain, 1999 dan Sumalyo Yulianto, Arsitektur Modern akhir abad XIX dan abad XX,1997).

A. Periode I (1917-1929)

Pada periode ini, munculnya gerakan modern dipicu oleh perang dunia pertama (1917-selesai). Terjadi pandangan radikal yang mulai meluas di seluruh Eropa, salah satunya adalah pandangan mengenai konsepsi ruang. Penganut awal mula gerakan ini adalah kelompok De Stijl dari Belanda, kelompok November Gruppe, dan lain-lain. Pada periode satu ini terbentuk dan berdiri CIAM (Conggres Internationaux d’Architecture Moderne) tahun 1928, hasil kongres ini, bahwa arsitektur modern adalah pernyataan jiwa dari suatu masa, dapat menyesuaikan diri dengan perubahan sosial ekonomi yang ditimbulkan zaman mesin pada waktu itu, yaitu dengan mencari keharmonisan dari elemen-elemen Modern serta mengembalikan arsitektur pada bidang sebenarnya. Tokoh-tokoh yang menonjol pada periode I, yaitu :

a) Frank Lloyd Wright (Amerika Serikat)

Menurut Frank Lloyd Wright setiap permasalahan arsitektur pemecahannya selalu berhubungan dengan alam atau lingkungan, iklim, topografi, dan bahan bangunan. Gaya arsitektur Wright disebut organic; estetika dan konstruksi sama pentingnya, lahir dan tumbuh dari situasi secara alami.

b) Walter Gropius (Jerman dan Amerika Serikat)

Falsafah tentang arsitektur adalah keahlian (kepandaian dan seni) yang dipadu dengan kemajuan teknik (bahan dan stuktur).

Pada periode ini, munculnya gerakan modern dipicu oleh perang dunia pertama (1917-selesai). Terjadi pandangan radikal yang mulai meluas di seluruh Eropa, salah satunya adalah pandangan mengenai konsepsi ruang. Penganut awal mula gerakan ini adalah kelompok De Stijl dari Belanda, kelompok November Gruppe, dan lain-lain. Pada periode satu ini terbentuk dan berdiri

(Conggres Internationaux d’Architecture Moderne) tahun 1928, hasil kongres ini, bahwa arsitektur modern adalah pernyataan jiwa dari suatu masa, dapat menyesuaikan diri dengan perubahan sosial ekonomi yang ditimbulkan zaman mesin pada waktu itu, yaitu dengan mencari keharmonisan dari elemen-elemen Modern serta mengembalikan arsitektur pada bidang sebenarnya. Tokoh-tokoh yang menonjol pada periode I, yaitu :

(7)

c) Ludwig Mies van der Rohe (Jerman dan Amerika Serikat) Interior modern harus :

– Teratur (bentuk segi empat atau balok) dan simetris – Fungsional

– Harmonis dengan exterior (melalui dinding kaca), hingga mendramatisir interior yang rasional dengan exterior yang organik – Netral penggunaannya

– Eksterior tidak mencerminkan fungsi

– Rangka bangunan kaku dengan dinding pengisi dibuat indah – Bahan-bahan buatan pabrik

– Mencerminkan keindahan mesin , memperhatikan detail.

d) Le Corbusier (Perancis)

Falsafah tentang arsitektur adalah menciptakan perasaan aman, keramahtamahan, kebahagiaan, serta kesatuan yang harmonis dari bentuk-bentuk yang ada di bumi dan hubungannya dengan skala manusia.

B. Periode II (1930-1939)

Pada periode ini, bangunan secara keseluruhan dapat dikatakan memiliki karakter gaya Internasional, hanya masing-masing daerah mempunyai tipe tersendiri yang dititik beratkan dengan penggunaan bahan-bahan setempat, tanpa menyembunyikan kekurangannya.Hasil karya arsitektur periode II pada dasarnya merupakan perpaduan keahlian, perkembangan teknologi dan industri serta seni dengan paham kedaerahan. Tokoh yang menonjol pada periode II ini seperti Alvar Aalto (Finlandia) dia merupakan seorang arsitek yang sangat memperhatikan keadaan lingkungan dan menghargai tradisi. Tokoh kedua adalah Arne Jacobsen (Denmark) ciri khasnya adalah bentuk-bentuk tradisional yang digabung menjadi bentuk modern. Ketiga adalah Oscar Niemeyer (Brazilia) ciri khasnya menggunakan banyak detail arsitektur asli Brazilia, memperhatikan keadaan alam dan lingkungan.

– Bahan-bahan buatan pabrik

– Mencerminkan keindahan mesin , memperhatikan detail.

d) Le Corbusier (Perancis) Le Corbusier (Perancis) Le Corbusier

Falsafah tentang arsitektur adalah menciptakan perasaan aman, keramahtamahan, kebahagiaan, serta kesatuan yang harmonis dari bentuk-bentuk yang ada di bumi dan hubungannya dengan skala manusia.

B. Periode II (1930-1939)

Pada periode ini, bangunan secara keseluruhan dapat dikatakan memiliki karakter gaya Internasional, hanya masing-masing daerah mempunyai tipe tersendiri yang dititik beratkan dengan penggunaan bahan-bahan setempat, tanpa

(8)

C. Periode III (1949-1958)

Pada periode ini telah terjadi perang dunia kedua (1941-1945) yang telah banyak menimbulkan kerusakan. Prinsip perencanaan didasarkan pada kebutuhan, fungsi yang dipadu dengan hasil penemuan teknik serta keindahan mesin; menginginkan kesatuan antara manusia dengan lingkungan. Pada masa ini timbul aliran Ekletisisme. Khas pada bangunan periode ini adalah bangunan berlantai banyak (Vertikalisme) dengan bentangan-bentang lebar, dan banyak menggunakan kaca pada eksteriornya, didorong juga oleh perkembangan teknologi waktu itu. Selain itu perancangan arsitektur landscape mulai dikembangkan. Pada periode ini penggunaan bahan, fungsi, sistem pencahayaan, bentuk massa serta landscape dipengaruhi oleh keadaan iklim, topografi dan sifat kenasionalan. Dalam periode ini pula, timbul dua aliran yaitu Brutalisme dan Formalisme.

Ciri khas pada bangunan masa ini:

a) Penggunaan bidang-bidang kaca yang lebar

b) Penggunaan dinding penyekat yang diproduksi secara industri c) Permukaan bangunan mulai agak kasar, menjurus kearah

Brutalisme

d) Sistem lantai yang menggunakan sistem cantilever dengan tujuan ruang menjadi lebih luas (Sumber: Persepsi bentuk dan konsep Arsitektur, Eppi P, dkk, Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1982).

III.6.4 Ciri-ciri Desain Modern

• Formalisme, menampilkan bentuk sesederhana mungkin, kejujuran bahan, warna formal, berorientasi pada bisnis.

• Pragmatisme, menampilkan kepraktisan dalam konstruksi, bahan, warna, & fungsi.

• Fungsionalisme, menampilkan bentuk harus mempunyai fungsi (form follow function).

dikembangkan. Pada periode ini penggunaan bahan, fungsi, sistem pencahayaan, bentuk massa serta landscape dipengaruhi oleh keadaan iklim, topografi dan sifat kenasionalan. Dalam periode ini pula, timbul dua aliran yaitu Brutalisme dan Formalisme.

Ciri khas pada bangunan masa ini:

a) Penggunaan bidang-bidang kaca yang lebar

b) Penggunaan dinding penyekat yang diproduksi secara industri c) Permukaan bangunan mulai agak kasar, menjurus kearah

Brutalisme

d) Sistem lantai yang menggunakan sistem cantilever dengan tujuan ruang menjadi lebih luas (Sumber: Persepsi bentuk dan konsep Arsitektur, Eppi P, dkk, Fakultas Teknik Universitas Indonesia,

(9)

• Universitalisme, menampilkan suatu ukuran kebenaran & keindahan ukuran-ukuran yg ada di masyarakat modern barat (International Style).

Form Follow Function, setiap bentuk harus ada fungsinya (fungsional & rasional).

Simplicity.

Less is more.

• Membuang ornament

• Membuang gaya dan teknik tadisional.

• Penekanan pada konsep keseragaman (uniformility) III.6.5 Pengaplikasian Warna Pada Desain Modern

Warna-warna yang digunakan pada desain modern bukan warna-warana yang berani seperti pada Gaya Postmodern seperti warna Biru kuat, Orange, Merah dan Kuning. Warna yang ditampilkan dalam desain modern merupakan warna-warna bahan aslinya yang ditampilkan, tanpa perlu ditutup-tutupi sehingga terlihat natural.

Bahkan desain modern cenderung tidak mempunyai warna, warna yang ada seperti hitam, putih dan abu-abu. Semua ini akibat ajaran dari sekolah Bauhaus sebagai pelopor gerakan modern yang membiarkan desain modern tampil natural (apa adanya). Dengan ciri-ciri kaca yang dominant dan berbentuk kotak.

Ciri-ciri utamanya adalah :

• Menyatu dengan alam

• Lebih terang,lebih luas & terbuka.

• Sumber Cahaya tersembunyi

• Furniture yang minim & bentuk furniture yang skulptural.

• Komponen interior lebih sederhana

Penekanan pada konsep keseragaman (uniformility)

III.6.5 Pengaplikasian Warna Pada Desain Modern

Warna-warna yang digunakan pada desain modern bukan warna-warana yang berani seperti pada Gaya Postmodern seperti warna Biru kuat, Orange, Merah dan Kuning. Warna yang ditampilkan dalam desain modern merupakan warna-warna bahan aslinya yang ditampilkan, tanpa perlu ditutup-tutupi sehingga terlihat natural.

Bahkan desain modern cenderung tidak mempunyai warna, warna yang ada seperti hitam, putih dan abu-abu. Semua ini akibat ajaran dari sekolah Bauhaus sebagai pelopor gerakan modern yang membiarkan desain modern tampil natural (apa adanya). Dengan ciri-ciri kaca yang dominant dan berbentuk kotak.

(10)

III.6.6 Definisi American style

Salah satu cabang seni yang terpengaruh dampak modernisasi. Memiliki rumah yang indah adalah impian bagi semua orang mereka akan mengukir rumah yang indah dan nyaman untuk ditempati. Namun, banyak orang belum mampu mewujudkan impian mereka karena terkendala dana. Tetapi bagi mereka yang sudah beruntung untuk memiliki rumah, mereka ingin rumah menjadi indah dan juga nyaman. Salah satu cara adalah dengan menerapkan desain interior Amerika di rumah untuk membuatnya lebih nyaman untuk hidup.

Desain interior Amerika adalah salah satu desain interior yang menarik orang-orang ketika mereka ingin membangun rumah. Desain ini dianggap paling mudah untuk diterapkan ke berbagai jenis rumah, bahkan untuk sebagian yang cukup kecil sekalipun. Desain ini memiliki minimalis khas tapi masih bisa membawa kesan elegan dan mewah ke rumah. Ide-ide desain interior Amerika dapat berasal dari berbagai media; hal ini bisa terjadi karena ada banyak desainer interior yang menyukai desain.

Desain interior Amerika memiliki karakteristik yang membedakannya dari daerah lain desain interior. Pemilihan warna yang lembut pada dinding adalah salah satu ciri dari desain interior ini. Warna-warna lembut pada dinding dikombinasikan dengan berbagai furnitur yang memiliki warna yang sangat kontras untuk membuat furnitur dapat dilihat dengan jelas. Hal ini juga dapat membangkitkan kesan elegan furnitur yang ada di rumah atau ruangan

Semua furnitur yang digunakan dalam desain interior Amerika memiliki bingkai di setiap sisi; ini adalah salah satu cara untuk membuatnya terlihat lebih tegas. Penggunaan trim di setiap sisi furnitur telah berlangsung sejak beberapa dekade yang lalu. Furniture cukup besar biasanya dibuat dengan sedikit berbeda, perbedaannya terletak pada penggunaan warna sangat kontras dengan warna dinding dalam ruangan.

orang-orang ketika mereka ingin membangun rumah. Desain ini dianggap paling mudah untuk diterapkan ke berbagai jenis rumah, bahkan untuk sebagian yang cukup kecil sekalipun. Desain ini memiliki minimalis khas tapi masih bisa membawa kesan elegan dan mewah ke rumah. Ide-ide desain interior Amerika dapat berasal dari berbagai media; hal ini bisa terjadi karena ada banyak desainer interior yang menyukai desain.

Desain interior Amerika memiliki karakteristik yang membedakannya dari daerah lain desain interior. Pemilihan warna yang lembut pada dinding adalah salah satu ciri dari desain interior ini. Warna-warna lembut pada dinding dikombinasikan dengan berbagai furnitur yang memiliki warna yang sangat kontras untuk membuat furnitur dapat dilihat dengan jelas. Hal ini juga dapat membangkitkan kesan elegan furnitur yang ada di rumah atau ruangan

(11)

III.6.7 Definisi Modern American

Ciri khas yang menerapkandisain kekinian yang berpedoman pada perkembangan tren. Desain furniture bergaya modern america lebih comfortable, oleh karena itu cocok bila disandingkan dengan bentuk, warna hingga corak ruangan apapun yang lebih berfariasi dan memiliki elemen penunjang interior beragam, membuat desain kontemporer tidak mengalami pergantian periode. Dengan demikian, pada desain ini dapat menambah aksesori ruang sebagai penunjang interior. Bahkan yang menjadi ciri khas lainnya dari interior bergaya modern kontemporer ialah banyaknya pemakaian warna yang bervariasi. Hasil karya furniture dengan gaya ini selalu inovatif dan eksperimentatif karena biasanya banyak menggunakan material dari kain atau kulit untuk upholsterynya hingga pemilihan material stainless steel dan kayu untuk rangkanya

III.6.8 Gaya dan Citra Ruangan

Pada interior Perkantoran Tebet yang dirancang, memiliki konsep desain Interior American Style, dengan menmpilkan warna-warna putih pada dinding dan kolom.

Untuk plafond menggunakan up cilling pada area tengah, dengan diberi down light pada area tengahnya serta hidden lamp pada sisi-sisi plafond. Perbedaan ceilling bertujuan untuk membuat sebuah pusat, dimana pusat dari ruang tersebut adalah untuk area rapat, perbedaan level itu juga bertujuan untuk memberi penekana pada area sekelilingnya. Gaya yang digunakan pada ini adalah menggunakan gaya American Style.

Warna yang digunakan pada Perkantoran kemang ini adalah menggunakan warna-warna soft yang mengarah pada warna putih dan kayu. semua ini dikombinasikan atara dinding, plafon, lantai, kolom serta furniture. Dan kombinasi warna-warna kontras yaitu hitam dan merah untuk memfariasikan warna yang ada.

karya furniture dengan gaya ini selalu inovatif dan eksperimentatif karena biasanya banyak menggunakan material dari kain atau kulit untuk upholsterynya hingga pemilihan material stainless steel dan kayu untuk rangkanya

III.6.8 Gaya dan Citra Ruangan

Pada interior Perkantoran Tebet yang dirancang, memiliki konsep desain Interior American Style, dengan menmpilkan warna-warna putih pada dinding dan

Untuk plafond menggunakan up cilling pada area tengah, dengan diberi down light pada area tengahnya serta

down light pada area tengahnya serta

down light hidden lamp pada sisi-sisi plafond.

Perbedaan ceilling bertujuan untuk membuat sebuah pusat, dimana pusat dari ceilling bertujuan untuk membuat sebuah pusat, dimana pusat dari ceilling ruang tersebut adalah untuk area rapat, perbedaan level itu juga bertujuan untuk

(12)

III.6.9 Data Proyek

A. Proses Mendesain

Dalam mendesain Ruang di Rumah ini, desainer terlebih dahulu mengadakan interview untuk mendata pengorganisasian kebutuhan desain dan semua komponen-komponenya. Misalnya desainer terlebih dahulu harus lebih mengenal dahulu semua tentang karakter yang akan muncul dari setiap ruang, mulai dari kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi dalam ruangan tersebut, lalu sifat ruangan, serta gaya yang ingin ditampilkan. Untuk pada tahap pelaksanaan desain, desainer harus memberi gambaran kerja secara lengkap dan detail agar klien mengerti dengan jelas apa yang disampaikan oleh desainer dengan gambaran tersebut.

Waktu dalam pelaksanaan proyek pun harus dibuat jadwal atau time schedule, agar waktu yang ditentukan oleh desainer terorganisir dan tepat pada waktunya.

Pada suatu proyek, pihak pengawas diberikan waktu oleh pemilik proyek untuk menyelesaikan proyek dalam waktu yang telah ditentukan. Untuk dapat mengendalikan serta mengontrol suatu proyek ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya, maka dibuat time schedule

Time schedule merupakan rencana waktu yang digunakan untuk memulai kegiatan pembangunan sampai bangunan tersebut selesai dibangun. Dimana ini menjadi pedomanbagi kontraktor dalam melaksanaan pekerjaan sehari-hari agar pekerjaan berjalan dengan lancer dan efisien.

Data yang diperlukan untuk menyusun time schedule adalah sebagai berikut :

1. Gambar konstruksi dan arsitekturnya (gambar kerja), 2. Peraturan yang mengikat pada area sekitar Situasi proyek, 3. Waktu yang tersedia,

4. Jenis pekerjaan

5. Material dan alat yang tersedia serta jumlah tenaga kerja dan ahlinya.

klien mengerti dengan jelas apa yang disampaikan oleh desainer dengan gambaran tersebut.

Waktu dalam pelaksanaan proyek pun harus dibuat jadwal atau schedule, agar waktu yang ditentukan oleh desainer terorganisir dan tepat pada waktunya.

Pada suatu proyek, pihak pengawas diberikan waktu oleh pemilik proyek untuk menyelesaikan proyek dalam waktu yang telah ditentukan. Untuk dapat mengendalikan serta mengontrol suatu proyek ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya, maka dibuat time schedule

Time schedule merupakan rencana waktu yang digunakan untuk memulai kegiatan pembangunan sampai bangunan tersebut selesai dibangun. Dimana ini menjadi pedomanbagi kontraktor dalam melaksanaan pekerjaan sehari-hari agar

(13)

Faktor yang harus diperhatikan dalam menyusun time schedule, yaitu : 1. Kemampuan untuk kebutuhan tenaga manusia,

2. Peralatan dan fasilitas,

3. Urut-urutan pekerjaan dan waktu pelaksanaan, 4. Material yang dibutuhkan, dan

5. Biaya yang teresedia.

Adapun tujuan dari pembuatan time schedule adalah :

1. Untuk mencapai waktu pelaksanaan yang telah diatur dengan efektif dan efisien,

2. Untuk mencapai urutan-urutan pekerjaan dan penyediaan tenaga dan bahan secara sistimatis, dan

3. Untuk mencapai hasil fisik

III.3.10 Permasalahan Khusus Proyek

Pada pelaksanaan proyek rumah Adityo di Lenteng Agung ini terdapat permasalahan khusus. Terdapat banyak revisi dalam pengerjaannya di lapangan, diantaranya sebagai berikut :

Gambar 3.2 Keterbatasan ruang pada Area Dapur Bersih Lantai 1 (Sumber : Pribadi)

dan efisien,

2. Untuk mencapai urutan-urutan pekerjaan dan penyediaan tenaga dan bahan secara sistimatis, dan

3. Untuk mencapai hasil fisik

III.3.10 Permasalahan Khusus Proyek

Pada pelaksanaan proyek rumah Adityo di Lenteng Agung ini

permasalahan khusus. Terdapat banyak revisi dalam pengerjaannya di lapangan, diantaranya sebagai berikut :

(14)

Gambar 3.3 Proses Penjebolan Ruang Untuk Area Teras Lantai 1 (Sumber : Pribadi)

Gambar 3.4 Proses Pengukuran Untuk Pembuatan Kanopi (Sumber : Pribadi)

Gambar 3.3 Gambar 3.3

Gam Proses Penjebolan Ruang Untuk Area Teras Lantai 1 (Sumber : Pribadi)

(15)

Gambar 3.4 Proses pembongkaran Untuk Living Room Lantai 1 (Sumber : Pribadi)

Gambar 3.5 Proses Pengukuran Untuk Penempatan Air Kamar mandi Lantai 2(Sumber : Pribadi)

Gambar 3.4 Gambar 3.4

Gam Proses pembongkaran Untuk Living Room Lantai 1 (Sumber : Pribadi)

(16)

Gambar 3.6 Proses Pengukuran Untuk List Profil Di Area Corridor Lantai 2 (Sumber : Pribadi)

Gambar 3.7 Proses Pengukuran Untuk Desain Kamar Tidur Lantai 2 (Sumber : Pribadi)

mbar 3.6 Proses Pengukuran Untuk List Profil Di Area Corridor Lantai 2 (Sumber : Pribadi)

Gambar

Gambar 3.1 Rumah Adityo Lenteng Agung (Sumber : Pribadi)
Gambar 3.2 Keterbatasan ruang pada Area Dapur Bersih Lantai 1 (Sumber : Pribadi)
Gambar 3.4 Proses Pengukuran Untuk Pembuatan Kanopi   (Sumber : Pribadi)
Gambar 3.5 Proses Pengukuran Untuk Penempatan Air Kamar mandi Lantai  2 (Sumber : Pribadi)
+2

Referensi

Dokumen terkait

Tanaman kelapa sawit dapat tumbuh dengan baik di banyak jenis tanah, yang penting tidak kekurangan air pada musim kemarau dan tidak tergenang air pada musim hujan

Pada saat proses pembelajaran di kelas, ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan saat praktikan menyampaikan materi sehingga membuat kondisi kelas sedikit

Urbanisasi dalam arti proses pengkotaan hakekatnya menggam- barkan proses perubahan dan suatu wilayah dengan masyarakatnya yang semula adalah desa atau bersifat

Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbedaan pemahaman moral siswa antara yang mengikuti ekskul Rohis dengan yang tidak mengikuti ekskul

penggagas penyelenggaraan tersebut terkena musibah hingga ada yang meninggal dunia. Memang, takdir hidup dan mati ada di tangan Tuhan dan bisa jadi semua itu

URAIAN Volume Sat... URAIAN

A. elektron dari sutera ke kaea, sehingga sutera berrnuatan listrik positif dan kaea bermuatan listrik negatif.. B. proton dari sutera ke kaea, sehingga kaea bermuatan listrik

Dari hasil penelitian ini menunjukkan 2 faktor tersebut berpengaruh signifikan terhadap daya dukung lingkungan peternakan sapi potong di Kecamatan Kerek Kabupaten