• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tetes Minyak Milikan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tetes Minyak Milikan"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1 Abstrak— Telah dilakukan percobaan untuk tetes

minyak milikan dengan tujuan untuk menentukan besr jari-jari tetesan minyak dan untuk menentukan banyaknya setiap muatan yang ada dalam butiran minyak. Dalam percobaan ini menggunakan prinsip Hukum Stoke, Hukum Archimedes, Medan Magnet dan juga Gaya Berat. Dalam percobaan ini dilakukan mengamati dengan menggunakan mikroskop gerak ke atas dan ke bawah dari sebuah butiran minyak parafin yang telah disemprotkan pada pelat dan dilakukan dengan variasi tegangan serta pengulangan.Hasil yang didapat dalam percobaan ini adalah data waktu yang diperlukan butiran minyak untuk naik dan turun.Dari data yang diperoleh tersebut dapat dilakukan perhitungan besar jari-jari, muatan listrik serta jumlah muatan butiran minyak. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa besarnya jari-jari yang dihasilkan saat diberi tegangan 200 V adalah 1,75239E-06 m dengan muatan yang dihasilkan yaitu 6,83985E-18 C sedangkan pada saat diberi tegangan 300 V adalah 1,82126E-06 m dengan muatan yang dihasilkan yaitu 1,09808E-17 C..

Kata Kunci-- Hukum Archimedes, Hukum Stokes dan Medan Listrik.

I. PENDAHULUAN

lektron merupakan suatu partikel yang bermuatan negatif. Semua konsep Fisika yang berhubungan dengan hal yang sifatnya mekroskopis maka akan disinggung sifat elektron di antaranya komponen nilai muatannya. Sehingga peranan nilai muatan suatu elektron sangat penting, misal dalam aspek kelistrikan, tentang arus listrik yang dinyatakan sebagai muatan per waktu. Namun, hal yang paing penting yakni nilai muatan elektron tersebut diperoleh dari proses apakah dan ternyata prosen penentuan tersebut diperoleh dari percobaan tetes minyak milikan.

Dapat diketahui bahwa tetes minyak milikan merupakan sebuah percobaan yang menunjukkan bahwa muatan elektron memiliki sifat diskrit. Dimana pengertian diskrit adalah gaya kebawah yang terjadi pada tetes minyak milikan seperti yang telah dijelaskan bahwa percobaan yang dilakukan Robert Milikan yaitu menyeimbangkan gaya-gaya antara gravitasi dan gaya listrik pada suatu tetes minyak yang ada diantara dua plan konduktor. Saat minyak jatuh diudara akan mengalami percepatan kebawah yang bersamaan gerakan tetes minyak dihambat oleh gaya

penghambat. [5]

Tetes minyak milikan akan memunculkan beberapa gaya. Dengan tidak adanya muatan listrik, akan muncul gaya kebawah pada tetesan minyak sebesar muatan dikalikan percepatan gravitasi dan gaya keatas sebesar muatan dikalikan percepatan gravitasi dan gaya keaas sebesar bv. Berikut merupakan persamaan gerakan :

Fs = 6 π η rv ………..(1.1) Fs merupakan gaya stokes

b = 6 π η a ……….…(1.2) η merupakan koefisien suatu cairan dan r ialah jari-jari,

Medan listrik ditetapkan maka gaya ke atas muatan gn

menjadi

gn Ɛ – m g – b v = m ………(1.3)

Vr = ………..……(1.4) Besaran muatan g dari setiap tetes minyak merupakan kelipatan bulat dari nilai tertentu.

Viskositas atau yang bisa disebut kekentalan dapat dianggap sebagai gesekan dalam fluida. Fluida memiliki gesekan internal yang besarnyatertentu disebut viskositas yang dilambangkan dengan η. Faktor-faktor yang mempengaruhi suatu viskositas ialah koefisien kekentalan zat cair. Viskositas berhubungan dengan hokum stokes. Besarnya yang mempengaruhi gaya tersebut ialah viskositas η fluida, jari-jari bola dan kecepatan relative terhadap fluida, maka :

f = 6 π η r v ………..(1.5) Fluida yang memiliki besar viskositas yang berbeda, sirup lebih kental dari air. Viskositas fluidayang berbeda dapat dinyatakan secara kuantitatif oleh koefisien viskositas, η yang didefinisikan sebagai satu lapisan tipis fluida ditempatkan antara dua lempeng yang rata. Satu lempeng diam dan yang lainnya bergerak dengan laju

konstan. [3]

Fluida yang langsung bersentuhan dengan setiap lempeng ditahan dan permukaan oleh gaya adhesi antara molekul zat cair dan lempeng. Dengan demikian permukaan atas fluida bergerak dengan laju v yang sama seperti pada gambar 1.1, sementara fluida yang bersentuhan dengan lempeng yang diam, tetap diam. Lapisan fluida yang diam menhan aliran lapisan yang persis diatasnya, yang juga menhan lapisan berikutnya. Kecepatan bervariasi secara

continue dari O sampai V. [3]

Untuk fluida tertentu, gaya dibutuhkan f sebanding dengan luas fluida yang bersentuhan dengan setiap lempeng. A dengan laju V. untuk fluida yang berbeda, makin kental fluida tersebut, makin besar gaya yang diperlukan. Konstanta pembanding untuk persamaan ini didefinisikan sebagai koefisien viskositas:

Tetes Minyak Milikan

Nisrina Ikbar Rahmawati, Roihatur, Agustin Leni, Eddy Yahya.

Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111

E-mail: nara.rina@gmail.com

(2)

2

………..(1.6)

Dengan menyelesaikan η dapatkan η = Fy / VA. Satuan SI

untuk η adalah N.s/cm2

= Pa. s (pascal secon). Pada sistim

cgs, satuan tersebut adalah dyne.s/cm2 dan satuan ini disebut

poise (p). [2]

Jika diletakkan muatan listrik pada suatu titik, maka muatan laian pada setiap titik disekeliling muatan tadi terdapat medan listrik. Medan gaya listrik tersebut disebut dengan medan listrik, sehingga medan listrik merupakan besaran vector. Kuat medan listrik pada suatu titik ialah gaya yang dialami oleh suatu satuan muatan titik bola

diletakkan pada titik tersebut. [1]

Untuk menentukan kuat medan listrik pada suatu titik, ditempatkan pada titik tersebut muatan pengetas q’ yang kecil sekali, sehingga tidak mempengaruhi muatan penyebab medan listrik, jika F ialah gaya yang dialami oleh muatan pengetest q’, maka kuat medan listrik Ē dititik dimana muatan q’ ditempatkan ialah :

Fe =q Ē ………(1.7) Sehingga besarnya dari muatan listrik Ē disuatu titik adalah E=F/q dan arah dari Ē ialah gaya F yang tindakan dari

positif muatan ujinya. [4]

Percobaan tetes minyak milikan menggunakan prinsip bola jatuh, di mana bola yang dijatuhkan dari permukaan ke dalam sebuah wadah berisi cairan akan mengalami gerakan jatuh ke bawah. Karena gaya gravitasi. Pada saat awal hingga tertentu gerakan bola yang jatuh dipercepat.Namun pada saat tertentu hingga akhir gerakan bola diperlambat. Di dalam fluida diam, suatu benda akan mengalami gaya ke atas atau gaya apung sebesar berat fluida yang

dipindahkannya disebut dengan gaya Archimedes [1]

Fa = V g………(1.8) Gaya-gaya yang bekerja pada tetes minyak tersebut adalah, saya gravitasi yakni gaya ke bawah yang dialami tetes minyak:

Fg = mm.g ………..(1.9)

Ketika butiran minyak pada pelat dipengaruhi oleh medan listrik, medan listrik ini berpengaruh sebagai penimbul gaya Lorentz yang dapat menggerakkan muatan karena ada gaya tersebut sehingga F = qE dan E=V/d.

II. METODE

Pada percobaan tetes milikan ini digunakan beberapa alat dan bahan, seperti milikan oil apparatus, sprayer, minyak parafin, mikroskop, sumber cahaya, sumber tegangan dan stopwatch.

Dapat dilihat rangkaian alat pada percobaan tetes minyak milikan, yakni seperti pada gambar 3.1.

Gambar 2.1Rangkaian percobaan tetesan minyak milikan Langkah pertama yang harus dilakukan dalam percobaan tetes minyak milikan ini adalah alat dan bahan semuanya dipersiapkan terlebih dahulu,. Kemudian sumber cahaya diatur, sehingga butiran minyak dapat terlihat. Lalu, diatur tegangan input yang digunakan. Kemudian, dimasukkan minyak parafin ke ruang penyemprotan dengan sprayer. Lalu, dicari dan ditetapkan salah satu butiran minyak yang akan dijadikan obyek pengamatan dengan penggunaan mikroskop. Diatur medan listrik dengan menggerakkan switch pembalik ke arah atas. Selanjutnya, diamati dan dicatat waktu tempuh butiran minyak untuk bergerakdari garis batas bawah menuju garis batas bawah. Lalu, dikembalikan posisi switch pembalik ke posisi awal. Dan diamati serta dicatat waktu tempuh butiran minyak untuk bergerak dari garis batas atas menuju garis batas bawah. Dan untuk yang terakhir dilakukan pengulangan sebanyak 5 kali dengan variasi tegangan input yang diberikan.

Dimana alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini memiliki fungsi masing-masing. Minyak oil apparatus yang berguna sebagai tempat melekatnya mikroskop serta sumber cahaya. Sprayer berfungsi sebagai alat penyemprot minyak parafin ke dalam ruang penyemprotan hampa udara. Minyak parafin berfungsi sebagai objek yang akan diamati. Mikroskop berfungsi sebagai pembesar suatu objek agar lebih terlihat dan mudah diamati. Stopwatch berfungsi sebagai alat penghitung waktu untuk perpindahan setiap butiran minyak dari bawah ke atas dan sebaliknya.

Untuk melakukan perhitungan jari-jari butiran minyak dengan menggunakan rumus pada persamaaN:

(2.1)

Dimana v adalah vgravitasi yang didapat dari:

Vg = s/t……….…..(2.1)

Jarak yang digunakan adalah 0,0005 m dan waktu yang digunakan adalah waktu ketika belum diberikan medan

listrik atau tturun.

Diketahui nilai ρminyak sebesar 875,3 kg/m-3 dan

ρudara sebesar 1.29 kg/m-3. Sedangkan nilai ƞudara sebesar

(3)

3 besar jari-jari butiran minyak pada masing-masing tegangan

ditentukan dalam satuan meter.

Setelah mengetahui nilai q, dapat ditentukan jumlah muatan pada butiran minyak. Nilai muatan e telah

diketahui sebesar 1,6×10-19C.

Gambar 2. Flow Chart percobaan tetesan minyak milikan Setelah melakukan percobaan tetesan minyak milikan yang bertujuan untuk menentukan besar jari-jari tetesan minyak dan untuk menentukan banyaknya setiap muatan butiran minyak, didapatkan data pada tabel berikut:

Tabel 1. Data percobaan tetesan minyak milikan dengan 200 V

tegangan 200 v

Pengulangan t naik t turun d (meter)

1 3,96 1,53 0,005 2 3,92 2,56 0,005 3 4,32 2,98 0,005 4 3,38 2,57 0,005 5 2,19 1,48 0,005 6 2,18 1,6 0,005 7 3,29 1,12 0,005

Tabel 2. Data percobaan tetesan minyak milikan dengan 300 V

tegangan 300 v

Pengulangan t naik t turun d (meter)

1 1,73 1,22 0,005 2 1,78 1,04 0,005 3 1,64 1,42 0,005 4 1,73 1,22 0,005 5 1,66 1,08 0,005 6 1,82 1,3 0,005 7 2 1,04 0,005

Data yang telah diperoleh, dapat hitung nilai jari-jari butiran minyak, muatan q, dan jumlah banyaknya muatan yang hasilnya disajikan pada tabel-tabel di bawah:

Tabel 3. Hasil perhitungan jari-jari butiran minyak dengan 200 V

P en g u la n ag an v n ai k ( g ra fi ta si ) v t u ru n ( m ed an ) r n ai k r tu ru n 1 0,000126 0,000327 1,09E-06 2,49E-06 2 0,000128 0,000195 1,10E-06 1,92E-06 3 0,000116 0,000168 1,05E-06 1,78E-06 4 0,000148 0,000195 1,18E-06 1,92E-06 5 0,000228 0,000338 1,47E-06 2,53E-06 6 0,000229 0,000313 1,47E-06 2,43E-06 7 0,000152 0,000446 1,20E-06 2,91E-06 Tabel 4. Hasil perhitungan jari-jari butiran minyak dengan 300 V P en g u la n ag an v n ai k ( g ra fi ta si ) v t u ru n ( m ed an ) r n ai k r tu ru n 1 0,000289 0,00041 1,65E-06 1,97E-START

Diatur sumber cahaya

Diatur tegangan input

Dimasukkan minyak

Dicari dan ditetapkan satu butiran

Diatur medan listrik

Dicatat waktu tempuh dari batas

Dikembalikan posisi switch

Dicatat waktu tempuh dari batas

Ganti Tegangan

(4)

4 06 2 0,000281 0,000481 1,63E-06 2,13E-06 3 0,000305 0,000352 1,70E-06 1,83E-06 4 0,000289 0,00041 1,65E-06 1,97E-06 5 0,000301 0,000463 1,69E-06 2,09E-06 6 0,000275 0,000385 1,61E-06 1,91E-06 7 0,00025 0,000481 1,54E-06 2,13E-06

Tabel 5. Hasil perhitungan Q dan jumlah muatan untuk 200 V

P en g u la n g an Q ( m u at an ) n ai k Q ( m u at an ) tu ru n n n ai k n t u ru n 1 4,20E-18 9,55E-18 26,2323 9 59,6835 6 2 3,01E-18 5,26E-18 18,7890 9 32,8809 3 2,51E-18 4,28E-18 15,7174 26,7626 7 4 3,43E-18 5,57E-18 21,4638 9 34,8109 5 7,05E-18 1,21E-17 44,0796 2 75,8305 3 6 6,77E-18 1,12E-17 42,2850 4 69,8023 5 7 6,08E-18 1,47E-17 38,0125 92,1362 1 Rata-rata 4,72E-18 8,96E-18 29,5114 2 55,9867 3

Tabel 6. Hasil perhitungan Q dan jumlah muatan untuk 300 V

P en g u la n g an Q ( m u at an ) n ai k Q ( m u at an ) t u ru n n n ai k n t u ru n 1 9,80E-18 1,17E-17 61,2199 2 72,9014 2 1,05E-17 1,38E-17 65,7787 3 86,0555 3 3 9,46E-18 1,02E-17 59,1108 2 63,5250 1 4 9,80E-18 1,17E-17 61,2199 2 72,9014 5 1,09E-17 1,36E-17 68,3383 3 84,7240 2 6 9,01E-18 1,07E-17 56,3123 8 66,6297 7 9,53E-18 1,32E-17 59,5381 82,5644 9 Rata-rata 9,86E-18 1,21E-17 61,6454 6 75,6145 1

Tabel 7. Hasil perhitungan Q rata-rata dan jumlah muatan rata-rata

VOLT q (rata-rata) n (rata-rata)

200 6,84E-18 42,749075

300 1,10E-17 68,629983

Pada percobaan tetesan minyak milikan ini setiap peralatan dan bahan memiliki fungsi bermacam-macam, dan antara satu alat dengan yang lain memiliki fungsi yang berbeda-beda. Seperti minyak oil apparatus yang berfungsi sebagai tempat untuk menyemprotkan minyak parafin. Sprayer yang berfungsi sebagai alat untuk menyemprotkan minyak parafin, kemudian sprayer sebagai penghasil butiran-butiran atau tetesan minyak yang ukurannya sangat kecil. Dalam percobaan ini minyak parafin digunakan sebagai bahan atau objek untuk melakukan percobaan. Karena minyak parafin memiliki nilai viskositas yang cukup tinggi. Kemudian dalam percobaan ini terdapat mikroskop yang mempunya lensa cembung, berguna untuk mengamati, memperjelas dan memperbesar butiran-butiran minyak parafin yang disemprotkan oleh sprayer tadi. Selanjutnya terdapat sumber cahaya yang digunakan sebagai penerang butiran minyak parafin tadi, sumber cahaya yang digunakan yaitu berupa lampu. Dan yang terakhir terdapat stopwatch, digunakan sebagai penghitung waktu tempuh yang dibutuhkan untuk butiran-butiran minyak parafin tadi bergerak dari batas bawah menuju batas atas, dan sebaliknya bergerak dari batas atas menuju batas bawah.

Ketiak minyak parafin disemprotkan, makan akan terdapat butiran-butira minyak yang memiliki ukuran yag berbeda-beda. Dikarenakan minyak tersebut tidak tunggal namun berkoalisi. Kemudian, butiran minyak parafin tersebut diberi medan listrik dengan mengatur switch pembalik sehingga butiran minyak parafin bergerak naik ke atas. Koalisi yang besar memiliki waktu yang cepat karena bila secara analogi, butiran minyak adalah besi yang semakin besar maka semakin mudah ditarik oleh magnet dan semakin cepat sehingga nilai t medan yang dihasilkan berbeda-beda pada variasi tegangan.

Dapat dilihat pda tabel 3 dan 4, pada saat diberi tegangan yang berbeda yakni 200 V dan 300 V, jari-jari butiran minyak parafin yang dihasilkan berbeda, hal itu disebabkan karena beberapa faktor. Karena pada saat melakukan percobaan ini terdpata beberapa kendala, salah satunya yaitu pada saat mengamati butiran minyak parafin

(5)

5 dengan mikroskop. Disebabkan karena mata pengamat tidak

sejajar dedengan mikroskop, sehingga hasil pengamatan yang tertangkap tidak begitu jelas. Dalam prcobaan ini juga membutuhkan waktu yang cukup lama, dikarenakan butiran yang dihasilkan minyak parafintersebut sangat sensitif terhadap medan listrik. Dan dalam percobaan ini juga dibutuhkan waktu tempuh yang digunakan butiran itu untuk bergerak ke batas atas dan bawah. Apabila butiran pecah, pada saat diberi medan magnet, maka harus dilakukan pengamatan ulang untuk butiran baru.

III. KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa besarnya jari-jari yang dihasilkan saat diberi tegangan 200 V adalah 1,75239E-06 m dengan muatan yang dihasilkan yaitu 6,83985E-18 C sedangkan pada saat diberi tegangan 300 V adalah 1,82126E-06 m dengan muatan yang dihasilkan yaitu 1,09808E-17 C..

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada asisten

laboratorium fisika modern dalam percobaan tetesan minyak milikan yaitu Agustin Leny P., Roihatur Rohmah yang telah bersedia membantu membantu dalam praktikum tetes minyak milikan ini serta dalam proses pembuatan laporan. Dan juga kepada tim satu kelompok atas kerja samanya dalam melakukan percobaan ini.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Dosen-Dosen Fisika. 2010. “ Fisika II Listrik Magnet Gelombang Optika Fisika Modern”. Surabaya: Yohanes Pembina Jurusan Fisika

[2] Cutnel, John D. 2007. “7th Edition Physics”. Asia:

John-Wiley & Sons, Inc.

[3] Giancoli, Douglas C. 1998. “Fisika Edisi kelima”. Jakarta: Erlangga

[4] Haliday, David, dkk. 2011. “Fisika Dasar”. Jakarta: Erlangga

[5] Krane, Kenneth S. 1992. “Fisika Moder”. Jakarta: Universitas Indonesia

Gambar

Gambar 2.1Rangkaian percobaan tetesan minyak milikan  Langkah  pertama  yang  harus  dilakukan  dalam  percobaan  tetes  minyak  milikan  ini  adalah  alat  dan  bahan  semuanya  dipersiapkan  terlebih  dahulu,
Tabel 1. Data percobaan tetesan minyak milikan dengan 200 V
Tabel 6. Hasil perhitungan Q dan jumlah muatan untuk 300 V

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas maka perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang pengaruh penambahan cera alba dan parafin cair pada salep minyak atsiri rimpang

Model tumpahan minyak biasanya terdiri dalam tiga tahapan model (Howlett1, 2008). Prediksi trajectory tumpahan minyak menggunakan data actual atau percobaan. Model

Percobaan gerak linier, tumbukan dua dimensi, dan gerak getaran teredam yang dilakukan di atas landasan udara tersebut direkam menggunakan kamera smartphone dan

Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas maka perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang pengaruh penambahan cera alba dan parafin cair pada salep minyak atsiri rimpang

1. Percobaan Isolasi Minyak Jahe dari Rimpang Jahe dapat dilakukan menggunakan metode ekstraksi pelarut dengan cara soxhletasi, dimana metode soxhletasi memiliki prinsip

Dengan menggunakan katalis CaO kulit telur ayam yang dihasilkan, dilakukan percobaan pembuatan biodiesel dengan memvariasikan rasio molar metanol terhadap minyak

Dari uraian di atas, pada penelitian ini akan dilakukan proses pembuatan plastisizer menggunakan limbah minyak ikan patin dan pereaksi isobutanol dengan mengamati

Rancangan percobaan efektivitas minyak kemiri sebagai penumbuh rambut Kelompok Area Perlakuan Perlakuan Kelompok A Punggung kiri atas Tikus yang tidak diberi olesan minyak kemiri