Oklia Puspa Warna Netianasari, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN GERAK DAN LAGU TERHADAP KEMAMPUAN LATERALISASI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Daftar : 015/S1/PKH/Agustus/2015
PENGARUH PENGGUNAAN GERAK DAN LAGU TERHADAP
KEMAMPUAN LATERALISASI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Pendidikan
Departemen Pendidikan Khusus
Oleh:
Oklia Puspa Warna Netianasari
0705283
DEPARTEMEN PENDIDIKAN KHUSUS
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
Oklia Puspa Warna Netianasari, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN GERAK DAN LAGU TERHADAP KEMAMPUAN LATERALISASI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2015
PENGARUH PENGGUNAAN GERAK DAN LAGU TERHADAP
KEMAMPUAN LATERALISASI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN
Oleh:
Oklia Puspa Warna Netianasari
Sebuah Skripsi yang Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Pendidikan
Departemen Pendidikan Khusus
© Oklia Puspa Warna Netianasari 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2015
Oklia Puspa Warna Netianasari, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN GERAK DAN LAGU TERHADAP KEMAMPUAN LATERALISASI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, Dengan dicetak ulang, di foto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin penulis.
LEMBAR PENGESAHAN
Oklia Puspa
0705283
Pengaruh Penggunaan Gerak dan Lagu Terhadap Kemampuan Lateralisasi
Anak Tunagrahita Ringan
Disetujui dan Disahkan oleh:
Pembimbing I
Dr. Endang Rochyadi, M.Pd
NIP.19560818 198503 1 002
Pembimbing II
Dr. Didi Tarsidi, M.Pd
NIP .19510601 197903 1 003
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Khusus
Fakultas Ilmu Pendidikan
Oklia Puspa Warna Netianasari, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN GERAK DAN LAGU TERHADAP KEMAMPUAN LATERALISASI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dr. Budi Susetyo, M.Pd
Oklia Puspa Warna Netianasari, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN GERAK DAN LAGU TERHADAP KEMAMPUAN LATERALISASI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Oklia Puspa Warna Netianasari. (2015). The Influence Of Movement and Song To The Ability Of Lateralization From Mild Mental Retardation Childrens. Essay. Special Education. FIP – UPI.
Children with mild mental retardation has limited ability to lateralization due to lack of both intelegence and cognitive development they suffer. Childrens with mental retardation struggles with comprehending the concept of lateralization, for example understanding the direction of right, left, front, back, up, down. Based on that issue, researchers were intrigued to provide stimulation for childrens with mild mental retardation the capability of lateralization optimally. Method that is being used in this research is through movement an song. This method uses movement and song in wich content lyrics about the direction of right, left, front, back,up and down. Which is then being done by the research subject themself.
The method used in this research is single subject research with A-B-A design. Subject of research were grade IV student of PKH Assakinah whom suffers difficulties in lateralization. The test conducted were lateralization ability (right, left, front, back.up and down) both concept and movement.
The result from the conducted experiment shows signs of increasing ability of lateralization from the use of movement and song. It is seen from the mean level scores from each phase, from baseline phase (A-1) 27, 75%, intervention phase (B) 44,22% and on baseline phase (A-2) scores 51,4%.
Oklia Puspa Warna Netianasari, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN GERAK DAN LAGU TERHADAP KEMAMPUAN LATERALISASI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Oklia Puspa Warna Netianasari. (2015). Pengaruh Penggunaan Gerak dan Lagu Terhadap Kemampuan Lateralisasi Anak Tunagrahita Ringan. Skripsi. Departemen Pendidikan Khusus. FIP – UPI.
Hambatan kemampuan lateralisasi anak tunagrahita ringan disebabkan oleh hambatan perkembangan kecerdasan dan kognitif yang dialaminya. Anak tunagrahita mengalami kesulitan dalam memahami konsep lateralisasi yaitu pemahaman dalam arah kanan, kiri, depan, belakang, atas dan bawah. Berdasarkan permasalahan tersebut peneliti tertarik untuk memberikan pembelajaran yang menyenangkan yang dapat menstimulasi kemampuan lateralisasi anak tunagrahita ringan secara optimal . Pembelajaran yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pembelajaran gerak dan lagu. Pembelajaran ini menggunakan gerak dan lagu yang di dalamnya terkandung syair atau lirik mengenai arah kanan, kiri, depan, belakang, atas dan bawah yang dalam pelaksanaanya diaplikasikan dengan gerakan yang dilakukan oleh subjek penelitian.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah single subject research
dengan desain A-B-A. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV PKH Assakinah yang mengalami hambatan dalam kemampuan lateralisasi. Tes yang dilakukan berupa tes kemampuan lateralisasi (kanan, kiri, depan, belakang, atas dan bawah) baik secara konsep maupun gerak.
Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan adanya peningkatan kemampuan lateralisasi sebagai pengaruh penggunaan pembelajaran gerak dan lagu. Hal tersebut dapat dilihat dari perolehan mean level pada setiap fase yang dilakukan, pada fase baseline (A-1) 27,75%, fase intervensi (B) memperoleh 44,22% serta pada fase baseline (A-2) memperoleh mean level 51,4%.
Oklia Puspa Warna Netianasari, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN GERAK DAN LAGU TERHADAP KEMAMPUAN LATERALISASI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN
Oklia Puspa Warna Netianasari, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN GERAK DAN LAGU TERHADAP KEMAMPUAN LATERALISASI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
KATA MUTIARA
PERNYATAAN
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GRAFIK ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Batasan Masalah ... 5
D. Rumusan Masalah ... 5
E. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian ... 5
a. Tujuan Penelitian ... 5
b. Kegunaan Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN TEORI ... ... 7
A. Deskripsi Teori ... 7
a. Hambatan Belajar Pada Anak Tunagrahita ... 7
b. Konsep Dasar Lateralisasi ... 9
c. Konsep Pembelajaran Gerak dan Lagu ... 11
d. Hubungan Pembelajaran Gerak Dan Lagu Dengan Kemampuan Lateralisasi ... 12
B. Penelitian Yang Relevan ... 13
C. Kerangka Berpikir ... 14
Oklia Puspa Warna Netianasari, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN GERAK DAN LAGU TERHADAP KEMAMPUAN LATERALISASI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
A. Metode Eksperimen ... 16
a. Desain Penelitian ... 16
b. Target Behavior ... 17
c. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 18
d. Prosedur penelitian ... 18
B. Variabel Peneltian ... 19
a. Definisi Konsep Variabel ... 19
b. Definisi Operasional Variabel ... 20
C. Teknik Pengumpulan Data ... 21
D. Instrumen Penelitian ... 21
E. Teknik Pengolahan Data ... 22
F. Hipotesis ... 23
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 24
A. Hasil Penelitian ... 24
1. Baseline (A-1) ... 24
2. Intervensi (B) ... 25
3. Baseline (A-2)… ... 26
B. Analisis Data………... 28
1. Analisis Dalam Kondisi ... 28
a. Panjang Kondisi………. ... 28
b. Estimasi Kecendrungan Arah ... 29
c. Kecendrungan Stabilitas ... 30
d. Jejak Data ... 34
e. Level Stabilitas dan Rentang ... 34
f. Level Perubahan .. ... . 35
2. Analisis Antar Kondisi ... .. 36
a. Jumlah Variabel Yang Diubah ... .. 36
Oklia Puspa Warna Netianasari, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN GERAK DAN LAGU TERHADAP KEMAMPUAN LATERALISASI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Perubahan Stabilitas ... 37
d. Perubahan Level ... 37
e. Data Overlap ... 38
C. Pembahasan ……. ... 42
Bab V kesimpulan dan implikasi ……… ... 46
A. Kesimpulan ……. ... 46
B. Implikasi ... 47
DAFTAR PUSTAKA ………... 49
Oklia Puspa Warna Netianasari, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN GERAK DAN LAGU TERHADAP KEMAMPUAN LATERALISASI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Oklia Puspa Warna Netianasari, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN GERAK DAN LAGU TERHADAP KEMAMPUAN LATERALISASI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Data Baseline (A-1) ... 23
Tabel 4.2 Data Hasil Intervensi (B)………. 25
Tabel 4.3 Data Hasil Baseline (A-2) ... 26
Tabel 4.4 Data Panjang Kondisi ... 28
Tabel 4.5 Kecenderungan Arah ... 29
Tabel 4.6 Kecenderungan Stabilitas ... 33
Tabel 4.7 Kecenderungan Jejak Data ... 33
Tabel 4.8 Data Level Stabilitas dan Rentang ... 34
Tabel 4.9 Data Level Perubahan ... 34
Tabel 4.10 Rangkuman Hasil Analisis Visual dalam Kondisi ... 35
Tabel 4.11 Data Jumlah Variabel yang Diubah….. ... 36
Tabel 4.12 Data Kecendrungan Arah dan Efeknya…... 36
Tabel 4.13 Data Perubahan Kecendrungan Stabilitas….. ... 37
Tabel 4.14 Data Perubahan Level….. ... 38
Tabel 4.15 Data Overlap ……..….. ... 40
Oklia Puspa Warna Netianasari, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN GERAK DAN LAGU TERHADAP KEMAMPUAN LATERALISASI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Data Hasil Baseline (A-1) ………..…24
Grafik 4.2 Data Hasil Intervensi (B)………....25
Grafik 4.3 Data Hasil Baseline (A-2) ………..…26
Grafik 4.4 Perkembangan Kemampuan Lateralisasi Subjek………27
Grafik 4.5 Grafik Kecenderungan Arah ………..29
Grafik 4.6 Data Overlap Kondisi Baseline (A-1) dan Intervensi……….39
1
Oklia Puspa Warna Netianasari, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN GERAK DAN LAGU TERHADAP KEMAMPUAN LATERALISASI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah proses perubahan sikap dan perilaku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan, proses, cara, perbuatan mendidik. Oleh sebab itu,
mengingat pentingnya pendidikan menjadi sarana penting dalam upaya
menciptakan generasi unggul melalui peningkatan kualitas pendidikan formal
dengan cara membangun pembelajaran yang mengedepankan pengembangan
potensi yang dimiliki setiap individu. Pembelajaran merupakan proses
sistematis dan terprogram untuk membangun suatu interaksi edukatif antar
individu maupun lingkungan dalam kegiatan belajar sehingga dapat mencapai
tujuan berupa perilaku positif.
Begitu pula, dalam pengimplementasian pembelajaran bagi anak
tunagrahita ringan yang mengalami hambatan perkembangan dan
teridentifikasi dengan nilai IQ 55-70 (Skala wischler) serta mengalami
kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan (mal adaptif) dan terjadi
pada masa perkembangan.
Intelegensi bukanlah kemampuan yang bersifat tunggal tetapi merupakan
kemampuan yang bersifat majemuk dan merupakan potensi bawaan yang tidak
diperoleh melalui proses belajar.
Hal ini pun jelas terlihat pada anak tunagrahita ringan yang memiliki
hambatan intelegensi, jelas akan berdampak pada perkembangan kognitifnya.
Pernyataan tersebut sesuai dengan teori Delfie,B (2009:24) menyatakan bahwa
pada anak tunagrahita ringan perkembangan kognitif yang dimilikinya sama
dengan anak pada umumnya hanya saja perkembangan mereka berjalan lebih
lambat dan berawal dari tingkat yang paling rendah.
Kemampuan kognitif dapat diartikan sebagai proses memahami sesuatu
2
Oklia Puspa Warna Netianasari, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN GERAK DAN LAGU TERHADAP KEMAMPUAN LATERALISASI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pada diri seseorang/ individu diperoleh melalui proses sensoris dan persepsi.
Proses sensoris adalah proses masuknya rangsang melalui alat indera ke otak
kemudian kembali melalui saraf motoris dan berakhir dengan perbuatan.
Sedangkan persepsi merupakan tindakan menyusun, mengenali, dan
menafsirkan informasi sensoris guna memberikan gambaran dan pemahaman
tentang lingkungan.Persepsi meliputi semua sinyal dalam sistem syaraf, yang
merupakan hasil dari stimulasi fisik atau kimia dari organ pengindra.
Anak tunagrahita ringan mengalami hambatan dalam belajar yang
disebabkan oleh intelegensi yang berada di bawah rata – rata. Salah satu
komponen kemampuan kognitif yang mengalami hambatan yaitu dalam
kemampuan persepsi. Persepsi diperlukan dalam belajar untuk menganalisis
informasi yang diterima. Misalnya dalam memahami bentuk benda yang
berbeda, anak yang memiliki persepsi penglihatan yang baik akan dapat
membedakannya. Sedangkan anak yang mengalami hambatan persepsi akan
sangat sulit untuk menemukan karakter yang membedakan kedua bentuk benda
tersebut. Hambatan yang dialami oleh anak tunagrahita ringan pada persepsi
salah satunya yaitu dalam kemampuan lateralisasi.
Kemampuan lateralisasi merupakan salah satu aspek dalam kemampuan
perseptual motorik yaitu berupa kemampuan dalam mengetahui dan memahami
arah ( kanan, kiri, atas, bawah, depan, belakang, dll). Menurut Robert Peterson
(dalam Susan Nolen, 1998: 59) persepsi arah merupakan suatu proses
penggunaan indra - indra yang terkait dalam menetukan arah. Penggunaan
indra dalam menentukan arah seperti penglihatan (visual) dan pendengaran
(auditori) terhadap stimulus yang diterima oleh individu berupa visualisasi
objek dan stimulus kemampuan auditori berupa berupa perintah instruksional
baik dari dalm diri sendiri maupun orang lain yang kemudian dari keduanya
diinterpretasikan melalui interaksi berupa gerak (perspective movement)
sehingga individu dapat memahami dan mengerti tentang stimulus yang
diterimanya tersebut dalam menentukan arah bagi diri sendiri dan orang lain,
3
Oklia Puspa Warna Netianasari, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN GERAK DAN LAGU TERHADAP KEMAMPUAN LATERALISASI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
stimulus ini biasanya dipengaruhi pula oleh pengalaman (kognitif) dan proses
belajar individu. Bagi anak tunagrahita kemampuan lateralisasi merupakan
sesuatu yang abstrak dan sulit dimengerti oleh mereka. Mereka seringkali
terbalik dalam memahami konsep arah. Konsep arah ini sangat penting baik
dalam kehidupan sehari maupun untuk kemampuan pra akademik. Salah satu
prasyarat dalam kemampuan membaca, menulis dan berhitung adalah
seseorang harus memahami lateralisasi. Apabila seseorang memiliki hambatan
dalam kemampuan lateralisasi tentunya akan menghambat pula pada
kemampuan akademiknya.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan
tersebut dengan cara membuat kondisi pembelajaran yang menarik perhatian
anak melalui media pembelajaran yang digunakan, sehingga anak terstimulasi
untuk turut serta dalam kegiatan pembelajaran yang dibuat. Dikarenakan
hambatan intelegensi yang dimiliki anak tunagrahita ringan yang berpengaruh
terhadap kemampuan lateralisasinya, maka diperlukan media pembelajaran
yang dapat menarik dan menyenangkan sehingga anak tunagrahita dapat
menrima stimulus yang diberikan secara optimal.
Adapun pembelajaran yang dapat digunakan untuk menanggulangi
permasalahan tersebut salah satunya dengan pembelajaran gerak dan lagu.
Kegiatan gerak dan lagu memiliki banyak manfaat, menurut Nurjatmika
(Kamtini, 2005) beberapa manfaat gerak dan lagu adalah meningkatkan
motorik kasar, meningkatkan kreativitas, belajar bersosialisasi dan
bekerjasama, melatih kedisiplinan, dan melatih konsentrasi anak.
Dalam penelitian ini, peneliti mencoba menggunakan pembelajaran gerak
dan lagu dalam upaya meningkatkan kemampuan lateralisasi anak tunagrahita
ringan. Peneliti berasumsi bahwa penggunaan media pembelajaran gerak dan
lagu dapat membantu meningkatkan kemampuan lateralisasi anak tunagrahita
ringan, karena penggunaan media ini dapat mengembangkan kemampuan
lateralisasi melalui stimulus berupa gerakan dan nyanyian yang diterima oleh
4
Oklia Puspa Warna Netianasari, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN GERAK DAN LAGU TERHADAP KEMAMPUAN LATERALISASI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Selain itu, media pembelajaran ini memungkinkan anak tunagrahita ringan
untuk dapat belajar dalam kondisi yang menarik dan menyenangkan karena
dilakukan sambil bermain dan bernyanyi. Dengan demikian, penggunaan media
pembelajaran gerak dan lagu diharapkan mampu membantu anak tunagrahita
ringan untuk meningkatkan lateralisasi yang menjadi dasar pengembangan
kemampuan membaca, menulis dan berhitung anak.
Oleh karena itu, maka peneliti berkeinginan untuk melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Penggunaan Gerak dan Lagu Terhadap Kemampuan Lateralisasi Anak Tunagrahita Ringan”. Penelitian ini dilakukan guna
mencari tahu peningkatan kemampuan lateralisasi anak tunagrahita ringan yang
merupakan modal dasar pengembangan kemampuan akademik berupa
kemampuan calistung melalui pengimplementasian media pembelajaran gerak
dan lagu.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan
sebelumnya, maka teridentifikasi permasalahan sebagai berikut:
1. Hambatan perkembangan yang dialami anak tunagrahita ringan
disebabkan oleh tingkat intelegensi di bawah rata – rata, yang
menyebabkan terhambatnya kemampuan kognitif, salah satunya adalah
kemampuan lateralisasi.
2. Kemampuan lateralisasi yang dialami oleh anak tunagrahita ringan
disebabkan oleh sulitnya anak tunagrahita mengetahui posisi atau letak
kanan, kiri, atas, bawah, depan , dan belakang dalam kehidupan sehari –
hari maupun dalam pembelajaran.
3. Penggunaan pembelajaran yang biasa digunakan belum mampu
meningkatkan kemampuan lateralisasi anak tunagrahita ringan secara
5
Oklia Puspa Warna Netianasari, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN GERAK DAN LAGU TERHADAP KEMAMPUAN LATERALISASI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Kemampuan lateralisasi merupakan prasyarat dalam pengembangan
kemampuan membaca, menulis dan berhitung pada anak.
C. Batasan Masalah
Agar penelitian tidak terlalu meluas dan lebih terarah, maka
peneliti membatasi permasalahan, sebagai berikut:
1. hambatan dalam kemampuan lateralisasi anak tunagrahita ringan
2. Pembelajaran gerak dan lagu sebagai salah satu cara untuk meningkatkan
kemampuan lateralisasi anak tunagrahita ringan
D. Rumusan Masalah
Merujuk pada pembatasan masalah yang telah teridentifikasi, maka
peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut: Apakah penggunan
pembelajaran gerak dan lagu dapat meningkatkan kemampuan lateralisasi
anak tunagrahita ringan?
E. Tujuan Penelitian Dan Kegunaan Penelitian
a. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini terdiri atas tujuan umum dan tujuan khusus.
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat diketahui bahwa tujuan umum dari penelitian ini adalah “ untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan kemampuan lateralisasi pada anak anak tunagrahita ringan melalui pembelajaran gerak dan lagu”.
Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Untuk memperoleh data mengenai kemampuan lateralisasi anak
tunagrahita ringan sebelum menggunakan pembelajaran gerak dan
6
Oklia Puspa Warna Netianasari, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN GERAK DAN LAGU TERHADAP KEMAMPUAN LATERALISASI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Untuk memperoleh data dan kajian lebih lanjut mengenai kemampuan
lateralisasi anak tunagrahita ringan sesudah menggunakan
pembelajaran gerak dan lagu.
b. Kegunaan penelitian
Kegunaan yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini
terbagi atas kegunaan teoritis dan kegunaan praktis. Adapun kegunaan
teoritis dari penelitian ini adalah hasil penelitian dapat dijadikan sebagai
bahan kajian lebih lanjut tentang pengembangan kemampuan lateralisasi
pada anak tunagrahita ringan.
Sedangkan kegunaan secara praktis dari penelitian ini, antara lain:
1. Memberi masukan bagi guru mengenai penggunaan media
pembelajaran gerak dan lagu sebagai pembelajaran yang dapat
mengembangkan kemampuan lateralisasi anak tunagrahita ringan.
2. Memberikan rekomendasi kepada pihak sekolah atau lembaga-
lembaga yang bersangkutan untuk memberikan pembelajaran dalam
mengembangkan kemampuan lateralisasi anak tunagrahita ringan
16
Oklia Puspa Warna Netianasari, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN GERAK DAN LAGU TERHADAP KEMAMPUAN LATERALISASI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Pelaksanaan penelitian membutuhkan suatu metode yang tepat
untuk memperoleh pemecahan masalah dari suatu fokus yang diteliti agar
mencapai target yang diharapkan. Metode adalah cara untuk mengetahui
tingkat tercapainya tujuan suatu penelitian.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode eksperimen. Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari
hubungan sebab akibat antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh
peneliti dengan mengeliminasi atau menyisihkan faktor – faktor lain yang
yang bisa mengganggu. Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud
untuk melihat akibat dari suatu perlakuan (Arikunto, 2003:3).
Metode eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode penelitian subjek tunggal atau Single Subject Research (SSR).
Single Subject Research (SSR) yaitu suatu metode yang bertujuan untuk
memperoleh data yang diperlukan dengan melibatkan hasil tentang ada
tidaknya akibat dari suatu perlakuan yang diberikan secara berulang –
ulang dalam waktu tertentu (Tawney & David, 1987:9)
1. Desain Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan desain A. Desain
A-B-A merupakan penelitian yang pengolahan datanya dipergunakan untuk
penyeledikan perubahan perilaku dalam hal ini adalah pembelajaran
gerak lagu untuk meningkatkan kemampuan lateralisasi anak
tunagrahita ringan. Desain A-B-A mempunyai tiga fase yaitu: A1
17
Oklia Puspa Warna Netianasari, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN GERAK DAN LAGU TERHADAP KEMAMPUAN LATERALISASI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
A B A mempelajari besarnya pengaruh dari suatu perlakuan yang diberikan
kepada individu.
Agar lebih jelas, desain A-B-A digambarkan pada grafik sebagai
berikut:
Gambar 3.1
Desain A-B-A
Keterangan:
1. A-1 (Baseline-1)
Hasil asesmen berupa kondisi awal kemampuan lateralisasi
sebelum diberikan perlakuan berupa penggunaan pembelajaran
gerak dan lagu.
2. B-1 (Intervensi)
Hasil kemampuan lateralisasi pada saat diberikan perlakuan
berupa penggunaan pembelajaran gerak dan lagu.
3. A-2 (Baseline-2)
Hasil asesmen kedua kemampuan lateralisasi anak tunagrahita
ringan setelah diberikan perlakuan berupa penggunaan
pembelajaran gerak dan lagu.
160
140
120
100
80
60
40
20
0
18
Oklia Puspa Warna Netianasari, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN GERAK DAN LAGU TERHADAP KEMAMPUAN LATERALISASI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Target Behavior
Target behavior merupakan tingkah laku yang diharapkan
berkembang dalam suatu penelitian. Target behavior dalam penelitian ini
adalah kemampuan lateralisasi (kanan, kiri, depan, belakang, atas dan
bawah) yang baik dan benar dalam pemahaman konsep dan gerakan.
3. Lokasi dan Subjek penelitian Lokasi penelitian
Lokasi yang dijadikan tempat penelitian adalah PKH Assakinah
Kabupaten Bandung Barat.
Subjek penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah satu orang siswa tunagrahita
ringan kelas IV PKH Assakinah, yang mengalami hambatan dalam
kemampuan lateralisasi. Adapun, identitasnya adalah:
Nama : M R A (inisial)
TTL : Medan, 2 Mei 1999
Usia : 16
Karakteristik :
Subjek merupakan anak tunagrahita ringan yang memiliki
kemampuan lateralisasi yang belum berkembang secara optimal.
Hal ini menyebabkan anak belum mampu menyebutkan arah
kanan, kiri, depan, belakang, atas dan bawah dengan benar. Anak
tersebut seringkali tertukar ketika menyebutkan atau melakukan
lateralisasi. Sebagai contoh menyebut arah kanan menjadi kiri,
ketika diminta untuk menengok ke kiri subjek menengok ke arah
kanan.
4. Prosedur Penelitian
19
Oklia Puspa Warna Netianasari, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN GERAK DAN LAGU TERHADAP KEMAMPUAN LATERALISASI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Menentukan dan menetapkan perilaku yang akan diubah sebagai
target behavior berupa peningkatan kemampuan lateralisasi anak
tunagrahita melalui pembelajaran gerak dan lagu.
b. Baseline (A-1)
Pengukuran mengenai kemampuan lateralisasi dengan
menggunakan tes. Tes yang dilakukan adalah tes kemampuan awal
anak tunagrahita dalam kemampuan lateralisasi berupa
pemahaman anak baik secara konsep maupun gerak arah kanan,
kiri, depan, belakang, atas dan bawah.
c. Intervensi (B)
Pada fase intervensi diberikan perlakuan terhadap kemampuan
lateralisasi anak menggunakan pembelajaran gerak dan lagu. Anak
diminta mengikuti gerak dan lagu yang di perdengarkan melalui cd
player maupun secara acapella Adapun prosedur pelaksanaan fase
ini adalah:
Tahap pertama, anak diperdengarkan lagu melalui cd
player.
Tahap kedua, anak diminta mengikuti gerakan dari lagu
yang diperdengarkan sambil ikut menyanyikan lagu
tersebut.
d. Baseline (A-2)
Pada fase baseline -2, dilakukan kembali pengukuran kemampuan
lateralisasi setelah diberikan perlakuan berupa penggunaan
pembelajaran gerak dan lagu dengan menggunakan tes yang sama
seperti pada baseline -1.
20
Oklia Puspa Warna Netianasari, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN GERAK DAN LAGU TERHADAP KEMAMPUAN LATERALISASI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Definisi Konsep Variabel
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media pembelajaran
gerak dan lagu. Pembelajaran gerak dan lagu merupakan sebuah kegiatan
bermain sambil belajar dan belajar sambil bermain, yang dapat
mempengaruhi dan mengendalikan syaraf pusat.
Media pembelajaran ini memungkinkan anak, khususnya anak
tunagrahita ringan untuk belajar dalam suasana yang menyenangkan.
Selain itu, anak dapat ikut berpartisipasi aktif dalam pembelajaran yang
dilakukan karena gerak dan lagu yang diberikan dapat mengajak anak
untuk bernyanyi dan bergerak sesuai dengan irama musik dan syair lagu
yang ada di dalamnya. Dalam penelitian ini gerak lagu yang digunakan
merupakan gerak lagu yang di dalam syair atau liriknya berisi
pembelajaran mengenai kemampuan lateralisasi yaitu arah kanan, kiri,
depan, belakang, atas, dan bawah.
Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan
lateralisasi anak tunagrahita ringan. Kemampuan lateralisasi merupakan
salah satu aspek dalam kemampuan perseptual motorik yaitu berupa
kemampuan dalam mengetahui dan memahami arah ( kanan, kiri, atas,
bawah, depan, belakang, dll).
2. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variable bebas berupa pembelajaran gerak dan
lagu yang dalam penerapannya menggunakan cd dan cd player maupun
nyanyian secara acapella. Berikut ini langkah – langkah penggunaan
pembelajaran gerak dan lagu:
a. Gerak dan lagu diawali dengan memutar cd player untuk
21
Oklia Puspa Warna Netianasari, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN GERAK DAN LAGU TERHADAP KEMAMPUAN LATERALISASI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Anak diminta untuk mengikuti gerakan yang sesuai dengan syair
lagu yang didengar sambil ikut menyanyikan lagu tersebut, sebagai
contoh:
Tangan di pinggang sambil tengok kanan, tangan di pinggang sambil tengok kiri
Tangan di pinggang sambil tengok kanan, tangan di pinggang sambil tengok kiri
Tengkleng ke kanan, tengkleng ke kiri…tengkleng ke kanan dan ke
kiri
Tengkleng ke kanan, tengkleng ke kiri…tengkleng ke kanan dan ke
kiri
Lihat ke atas, lihat ujung kaki, lihat ke atas, lihat ujung kaki Lihat ke langit, lihat ujung kaki, lihat ke langit, kita siap lagi…
Dalam definisi operasional variabel terikat berupa kemampuan lateralisasi peneliti memiliki indikator yaitu kemampuan lateralisasi secara konsep dan gerak. Kemampuan lateralisasi tersebut yaitu, arah kanan, kiri, depan, belakang, atas dan bawah.
C. Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini teknik pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan tes kemampuan lateralisasi arah kanan, kiri, depan,
belakang, atas dan bawah. Pada baseline -1 dilakukan dengan cara
meminta anak untuk menunjukan dan mempraktekkan arah yang
diinstruksikan peneliti. Selanjutnya pada proses intervensi pengumpulan
datanya menggunakan pembelajaran gerak dan lagu.
D. Instrumen penelitian
Instrumen diperlukan dalam sebuah penelitian sebagai alat untuk
22
Oklia Puspa Warna Netianasari, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN GERAK DAN LAGU TERHADAP KEMAMPUAN LATERALISASI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang digunakan untuk mengukur fenomena yang diamati (Sugiyono, 2008:
147).
Instrumen tes yang digunakan adalah tes kemampuan lateralisasi
(arah kanan, kiri, atas, bawah,depan dan belakang). Arikunto (2002: 127)
berpendapat bahwa tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat
lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan,
intelgensi, kemampuan atau bekal yang dimiliki oleh individu atau
kelompok.
Tes yang dilakukan berupa pemberian instruksi pada anak untuk
melakukan gerakan yang diminta. Gerakan yang diminta untuk dilakukan
oleh anak adalah gerakan yang di dalamnya berisi lateralisasi arah kanan,
kiri, depan, belakang, atas dan bawah. Semua indikator disusun dalam
instrumen penelitian (terlampir). Kriteria penilaian dari instrumen
penelitian ini adalah sebagai berikut:
- Skor 3 : Jika anak mampu melakukan konsep dan gerakan lateralisasi dengan benar
- Skor 2 : Jika anak mampu melakukan gerakan tetapi tidak memahami konsep lateralisasi dengan benar, maupun sebaliknya
- Skor 1 : Jika anak tidak mampu melakukan konsep dan gerakan lateralisasi dengan benar
E. Teknik Pengolahan Data
Pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini menggunakan
statistik deskriptif, statistik deskriptif adalah “statistik yang digunakan
untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
generalisasi.” (Sugiyono, 2012: 207). Kemudian data disajikan dan
23
Oklia Puspa Warna Netianasari, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN GERAK DAN LAGU TERHADAP KEMAMPUAN LATERALISASI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Graph). Penggunaan analisis dengan grafik ini diharapkan dapat lebih
memperjelas gambaran dari pelaksanaan eksperimen.
Adapun langkah – langkah pada proses analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Menghitung dan menskor hasil pengukuran pada fase A-1
(Baseline -1).
2. Menghitung dan menskor hasil pengukuran pada fase B
(intervensi)
3. Menghitung dan menskor hasil pengukuran pada fase A-2
(Baseline -2).
4. Membuat tabel perhitungan skor pada fase A-1, B dan A-2.
5. Menjumlah skor yang diperoleh fase A-1, B dan A-2.
6. Membandingkan hasil skor fase A-1, dan A-2.
7. Membuat analisis dalam bentuk grafik garis untuk melihat ada
tidaknya perubahan yang terjadi pada subjek.
F. Hipotesis
Menurut Sugiyono (2010 : 159) hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Kebenaran penelitian
harus dibuktikan melalui data yang terkumpul. Hipotesis dalam penelitian
ini adalah “terdapat peningkatan kemampuan lateralisasi pada anak
46
Oklia Puspa Warna Netianasari, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN GERAK DAN LAGU TERHADAP KEMAMPUAN LATERALISASI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Hambatan kemampuan lateralisasi yang dialami oleh anak tunagrahita
merupakan dampak dari adanya hambatan perkembangan perseptual motorik
yang dialaminya. Anak tunagrahita mengalami kesulitan dalam mengetahui dan
memahami arah (kanan, kiri, atas, bawah, depan, belakang, dll). Hal ini
disebabkan oleh kondisi kecerdasan anak tunagrahita ringan yang berada di
bawah rata – rata pada umumnya. Oleh karena itu, dalam upaya menaggulangi
permasalahan tersebut peneliti menggunakan pembelajaran gerak dan lagu
sebagai sarana penelitian.
Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan dapat diketahui
bahwa penggunaan pembelajaran gerak dan lagu memberikan dampak positif
terhadap kemampuan lateralisasi subjek yang diteliti. Hal ini dapat terlihat dari
peningkatan skor yang diperoleh sebelum mendapatkan intervensi melalui
pembelajaran gerak dan lagu dan sesudah mendapatkan intervensi.
Kemampuan tersebut ditandai dengan ketepatan subjek dalam melakukan
gerakan dan konsep lateralisasi yang diberikan. Subjek yang pada fase baseline
(A-1) masih mengalami kesulitan dalam melakukan konsep dan gerakan
lateralisasi dengan benar, mengalami peningkatan yang signifikan setelah
diberikan intervensi berupa pembelajaran gerak dan lagu. Sebagai contoh pada
fase baseline (A-1) subjek hanya mampu melakukan gerakan lateralisasi yang
diminta tetapi belum memahami konsep lateralisasi yang dilakukan (menengok
ke arah kanan tetapi tidak mampu menyebutkan dengan benar arah yang
47
Oklia Puspa Warna Netianasari, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN GERAK DAN LAGU TERHADAP KEMAMPUAN LATERALISASI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
konsep lateralisasi yang diminta dengan benar (mampu menengok ke arah
kanan dan mampu menyebutkan konsep lateralisasi yang dilakukan dengan
benar), meskipun tidak semua instruksi yang diberikan dapat dijawab dengan
benar.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan
pembelajaran gerak dan lagu dapat meningkatkan kemampuan lateralisasi anak
tunagrahita ringan.
B. Implikasi
Penerapan pembelajaran gerak dan lagu, melalui kegiatan bernyanyi
sambil bergerak yang di dalamnya terdapat syair atau lirik lagu mengenai
kemampuan lateralisasi (kanan, kiri, depan, belakang, atas dan bawah). Gerak
dan lagu tersebut dapat membuat suasana belajar yang lebih menyenangkan
dan mudah dipahami. Sehingga dapat meningkatkan kemampuan anak dalam
meningkatkan kemampuan lateralisasinya baik secara konsep maupun gerakan.
Implikasinya jika proses belajar dilakukan dengan menggunakan
pembelajaran gerak dan lagu akan memberi dampak terhadap kemampuan
lateralisasi maupun kemampuan kognitif lainnya.
Berdasarkan hasil penelitian dan implikasi yang ditimbulkan maka peneliti
memberikan rekomendasi sebagai berikut:
1. Bagi guru
- Memberi rekomendasi bagi guru untuk menjadikan pembelajaran
gerak dan lagu sebagai salah satu alternatif pembelajaran yang
dapat mengembangkan kemampuan lateralisasi pada anak
48
Oklia Puspa Warna Netianasari, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN GERAK DAN LAGU TERHADAP KEMAMPUAN LATERALISASI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
- Memberi rekomendasi bagi guru untuk menjadikan gerak dan lagu
sebagai pembelajaran yang dapat menstimulasi kemampuan anak
dalam materi – materi pembelajaran yang lain.
2. Bagi peneliti selanjutnya
- Memberi rekomendasi kepada peneliti selanjutnya agar mencari
literatur yang lebih relevan agar hasil penelitian dapat lebih
objektif. Selain itu, diharapkan dapat mengembangkan
pembelajaran gerak dan lagu sebagai pembelajaran yang dapat
meningkatkan kemampuan dasar lain atau bahkan kemampuan
49
Oklia Puspa Warna Netianasari, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN GERAK DAN LAGU TERHADAP KEMAMPUAN LATERALISASI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, T.M. (2003). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
Delpie, B. (2006). Pembelajaran ATG Suatu Pengantar Dalam
Pendidikan Inklusi. Bandung: PT Refika Aditama.
Delpie, B. (2009). Bimbingan Perilaku Adaptif. Klaten: PT Intan
Sejati.
Kamtini. (2005). Bermain Gerak Dan Lagu Di Taman Kanak –
Kanak. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.
Mutiah, Diana. (2010). Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Jakarta :
Kencana Prenada Media Group.
Nolen, Susan. (2006). Teori dan Konsep Arah. Jakarta: Refika
Aditama.
Nurlela. (2012). Peningkatan penguasaan kosakata anak usia dini
melalui aktifitas gerak dan lagu, (online), (http:
//www.repository.upi.edu)
Rachman. (2003). Pengaruh Model Pembelajaran Dan Kemampuan
Perseptual Motorik. Jakarta : Proyek Pengembangan
Keserasian.
50
Oklia Puspa Warna Netianasari, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN GERAK DAN LAGU TERHADAP KEMAMPUAN LATERALISASI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sugiyono. (2008). Metode penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
Bandung : Alfabeta
Sunanto, Dkk. (2006). Penelitian Dengan Subjek Tunggal. Bandung
UPI press.
Tawney and David. (1987). Single Subject Research in SpeCall
Education. Columbus : Charles E Merril Publishing Company.
Universitas pendidikan Indonesia.(t.t.).Pengaruh Latihan Kecerdasan
Persepsi Visual Spasial Terhadap Kemampuan Membaca
Permulaan Anak Tunagrahita Ringan.Diakses dari
https:/research.upi.edu/plb/chapter 2.
Universitas riau. (t. t.). Pengaruh Metode Gerak Dan Lagu Terhadap
Kemampuan Menyimak Anak Usia 5 – 6 Tahun Di Tk
Education 21 Kulim Pekanbaru. Diakses dari
https:/repository.unri.ac.id.
Widhianawati, N. (2011). Pengaruh Pembelajaran Gerak Dan Lagu
Dalam Meningkatkan Kecerdasan Musical Dan Kecerdasan
Kinestetik Anak Usia Dini (Tesis). Sekolah Pascasarjana,