• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBELAJARAN GERAK DAN LAGU TERHADAP KECERDASAN KINESTETIK PENGARUH PEMBELAJARAN GERAK DAN LAGU TERHADAP KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA DINI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBELAJARAN GERAK DAN LAGU TERHADAP KECERDASAN KINESTETIK PENGARUH PEMBELAJARAN GERAK DAN LAGU TERHADAP KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA DINI."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBELAJARAN GERAK DAN LAGU

TERHADAP KECERDASAN KINESTETIK

ANAK USIA DINI

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Pendidikan Anak Usia Dini

OLEH

AFRICIA HANESTY DWI PERTIWI A520100112

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

1

PENGARUH PEMBELAJARAN GERAK DAN LAGU TERHADAP KECERDASAN KINESTETIK

ANAK USIA DINI Africia Hanesty Dwi Pertiwi

A520100112

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran gerak dan lagu terhadap kecerdasan kinestetik anak usia dini. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan one-group pretest-postest dengan subjek penelitian ini adalah TK kelompok B sejumlah 19 anak. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data mengenai kecerdasan kinestetikyang didapatkan melalui observasi non partisipan. Teknik pengumpulan data diperoleh melalui pedoman observasi. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian ini adalah dengan uji paired sample t- test. Terbukti dari hasil uji t yang memperoleh nilai thitung> ttabel yaitu 12,409 > 2,101, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukan bahwa kecerdasan kinestetik anak setelah diberi eksperimen melalui kegiatan pembelajaran gerak dan lagu lebih baik dari pada kecerdasan kinestetik anak sebelum diberi eksperimen melalui kegiatan pembelajaran gerak dan lagu. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pembelajaran gerak dan lagu terhadap kecerdasan kinestetik anak usia dini.

Kata kunci : Kecerdasan Kinestetik, Gerak dan Lagu

PENDAHULUAN

Pada masa usia dini merupakan masa terjadinya kematangan fungsi-

fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi (rangsangan) yang

diberikan oeh lingkungan. Masa ini merupakan masa untuk meletakkan dasar

dalam mengembangkan potensi fisik (motorik), intelektual, emosional,

bahasa, seni dan moral sporitual. Oleh karena itu, anak di PAUD dituntut

untuk memiliki keterampilan tersebut. Karena berkaitan dengan kecerdasan

kinestetik yang erat hubungannya dengan motorik kasar pada anak. Untuk

(4)

2

sebagian besar seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak

itu sendiri.

Kecerdasan kinestetik adalah suatu kecerdasan dimana saat

menggunakannya kita mampu melakukan gerakan-gerakan yang bagus berlari,

menari, membangun sesuatu, semua seni dan hasta karya. Banyak orang yang

berbakat secara fisik dan “terampil menggunakan tangan” tidak menyadari

bahwa mereka menujukkan bentuk kecerdasan yang tinggi. Kecerdasan yang

sama nilainya dengan kecerdasan yang lain. Materi program dalam kurikulum

dapat mengembangkan kecerdasan fisik antara lain: aktivitas fisik, modeling,

dansa, menari, body languages, sport dan penampilan ( Yuliani Nurani

Sujiono, 2011: 188).

Pengembangan fisik motorik merupakan salah satu pengembangan

kemampuan dasar di PAUD. Bahan kegiatan pengembangan fisik motorik

mencakup kegiatan yang mengarah pada kegiatan untuk melatih motorik kasar

dan halus yang terdiri atas gerakan-gerakan jalan, lari, lompat, senam,

keterampilan dengan bola, keterampilan menggunakan peralatan, menari,

latihan ritmisdan gerakan gabungan.

Kemampuan motorik anak usia dini tidak akan berkembang tanpa

adanya kematangan kontrol motorik, motorik tersebut tidak akan optimal jika

tidak diimbangi dengan gerakan anggota tubuh tanpa dengan latihan fisik.

Program pengembangan keterampilan motorik anak usia dini sering kali

terabaikan atau dilupakan oleh orang tua, pembimbing, bahkan guru sendiri.

(5)

3

pengembangan keterampilan motorik menjadi bagian yang tak terpisahkan

dalam pendidikan anak usia dini. Bertitik tolak dari hal tersebut di atas

dirasakan perlu untuk meningkatkan motorik kasar yang berhubungan dengan

kecerdasan kinestetik anak agar semua pihak yang berkaitan dengan motorik

kasar dapat dipahami oleh pendidik dan dapat diterapkan pada anak didik.

Pembelajaran gerak dan lagu sangat melekat erat dan tidak dapat

dipisahkan terutama dalam memberikan pembelajaran kepada anak usia dini.

Pembelajaran gerak dan lagu merupakan sebuah kegiatan dalam bermain

sambil belajar dan belajar sambil bermain, aktivitas yang dilakukan melalui

gerak dan lagu diharapkan akan menyenangkan anak sekaligus menyentuh

perkembangan bahasa, kepekaan akan irama musik, perkembangan motorik,

rasa percaya diri, serta keberanian mengambil resiko. Karena itu perlu adanya

suatu kegiatan yang dapat melatih para pendidik anak usia dini dalam

memberikan rangsangan pada anak memalui gerak dan lagu. Ada mereka yang

memamerkan gerakan-gerakan non keseharian antara lain dengan spontanitas,

lenggak-lenggoknya seiring dengan keteraturan musik yang kita lantunkan,

atau bila seorang anak mendapatkan barang yang menjadi idaman dan

impiannya sepanjang hari, maka seiring dengan diraihnya impian barang

tersebut si anak pasti akan menari-nari.

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Berdasarkan macam-macam bentuk desain eksperimen, peneliti

(6)

One-4

Group Pretest-Posttest Design. Peneliti memilih one-group

pretest-posttest design karena pada desain penelitian ini terdapat pretest sebelum

diberikan perlakuan, sehingga hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat.

Dikatakan akurat karena pada desain penelitian ini dapat membandingkan

keadaan sebelum diberi perlakuan dengan sesudah diberi perlakuan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Lokasi penelitian ini di TK Desa Singopuran II Kartasura yang

beralamat di jl.Untung Soeropati desa Singopuran Kel.Singopuran

Kec.Kartasura Kab.Sukoharjo. Penelitian ini dilaksanakan pada

semester genap tahun pembelajaran 2013/2014 di kelas B.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan mulai pada bulan januari sampai dengan

bulan februari, dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung.

C. Subyek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah anak-anak TK Desa Singopuran II

kelompok B yang berjumlah 19 anak. Penelitian sebagai subjek yang

bertugas merencanakan, mengumpulkan data, menganalisis, dan membuat

kesimpulan penelitian.

D. Metode Pengumpulan Data

Menurut Riduwan (2009:97) metode pengumpulan data ialah

teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk

mengumpulkan data. Metode (cara atau teknik) menunjukan suatu kata

yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat

(7)

5

(tes), dokumentasi dan lainnya. Peneliti dapat menggunakan salah satu

atau gabungan tergantung dari masalah yang dihadapi.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakkan teknik pengumpulan

data menggunakan observasi atau pengamatan. Observasi yaitu melakukan

pengamatan secara langsung ke objek peneliti untuk melihat dari dekat

kegiatan yang dilakukan (Riduwan, 2009:104).

E. Metode Analisis Data

Metode analisis data adalah suatu metode yang digunakan untuk

menganalisis data hasil penelitian dalam rangka untuk menguji hipotesis yang

sudah ditetapkan sebelumnya. Metode analisis data dalam penelitian ini

menggunakan statistik. Menurut Sugiyono (2010: 207) terdapat dua macam

statistik, yaitu:

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data

dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah

terkumpul sebagaimana adanya, tanpa bermaksud membuat kesimpulan

yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

2. Statistik Inferensial

Statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk

menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi.

Dalam penelitian ini uji statistik yang digunakan adalah menggunakan

teknik uji t. Uji t yang digunakan adalah paired sample t-test. Adapun

prosedur analisis statistik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(8)

6

2. Menentukan taraf signifikan α = 0,05

3. Jumlah kelompok eksperimen k = 1

4. Uji statistik.

Analisis statistik uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan SPSS

(Statistical Package for the Social Sciencs) 16, 0 for windows adalah paket uji

statistik untuk ilmu sosial. Menurut Ghozali (2008: 54) adapun

langkah-langkah pengujian hipotesis menggunakan SPSS adalah sebagai berikut:

a. Entry Data

1) Membuka program SPSS 16 dengan cara klik start>program>SPSS

Windows>SPSS 16 for Window.

2) Muncul data editor dan pada pojok kiri bawah dari windows tampak

Data View tab dan Variable View tab. Data View tab digunakan untuk

memasukkan data angka yang akan dianalisis, sedangkan Variable

View tab digunakan untuk mendefinisikan data.

3) Klik Variable View tab maka akan muncul windows dengan kolom

beserta nama kolom sebagai berikut: Name Tipe Width Decimals

Label Values Missing Columms Align Measure.

4) Pada baris bawah tulisan Name isikan subjek.

5) Pada baris kedua dibawah tulisan Name isikan sebelum (untuk

observasi awal) dan pada tulisan Label isikan kecerdasan linguistik

(9)

7

6) Pada baris ketiga bawah tulisan Name isikan setelah (untuk observasi

akhir)dan pada tulisan Label isikan kecerdasan linguistik setelah

diberi perlakuan.

7) Klik Data View tab kemudian isiskan subjek dan nama anak, isikan

skor observasi sebelum dan seteleh diberi perlakuan.

8) Data disimpan di File-4b, simpan dan siap dianalisis.

b. Langkah Analisis Data

1) Dari menu utama SPSS dipilih menu Analyze lalu Compare Means,

kemudian memilih Paired Sample T-Test.

2) Pada kotak Paired Variable, isikan sebelum pemberian perlakuan

sebagai variabel 1 dan setelah pemberian perlakuan sebagai variabel 2.

3) Memilih OK dan muncul hasil output SPSS berupa Paired Samples

Statistics, Paired Sample Correlation, dan Paired Sample Test.

(Ghozali, 2008: 54-56)

c. Kesimpulan

1) H0 diterima apabila thitung ≤ ttabel atau thitung ≥ ttabel dan nilai

probalitasnya > α.

2) H0 ditolak apabila thitung ≥ ttabel atau thitung ≤ ttabel dan nilai

probalitasnya < α.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh

(10)

8

kelompok B di TK Desa Singopuran II Tahun Pelajaran 2013/2014 dengan

menggunakan alat analisis t-test dengan alat bantu program komputer SPSS

17.0 for windows dan hasilnya dapat dilihat dalam lampiran 9, diperoleh hasil

(11)

9 Tabel 4.8

Hasil Pengujian Hipotesis (Uji t)

Antar Kelompok Mean thitung ttabel 5% Keterangan

Kecerdasan kinestetik

kondisi awal (pre-test) 24,158

12,409 2,101 Berbeda Kecerdasan kinestetik

kondisi akhir (post-test)

35,316

Hasil analisis tersebut dapat digambarkan dalam daerah kritis

penerimaan Ho dari uji t sebagai berikut:

Gambar 4.3

Gambar Daerah Kritis Penerimaan Hipotesis Uji Beda (Uji t)

Berdasarkan perhitungan diperoleh hasil thitung sebesar 12,409

(lampiran 9), sedangkan t(α/2:N-1)= t (0,025:18) = 2,101. Apabila thitung lebih kecil

dari ttabel, maka Ho diterima. Tetap sebaliknya bila thitung lebih besar dari ttabel

maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan uji t diperoleh bahwa thitung>ttabel

yaitu 12,409 > 2,101, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat

dikatakan bahwa hipotesis dalam penelitian ini telah teruji, yaitu ”terdapat

perbedaan kecerdasan kinestetik anak sebelum dan sesudah pembelajaran gerak

dan lagu.” Kesimpulan yang diambil dari hasil analisis di atas adalah bahwa Daerah

diterima Ho

Daerah tolak Ho Daerah tolak Ho

(12)

10

pembelajaran gerak dan lagu berpengaruh terhadap kecerdasan kinestetik pada

anak kelompok B di TK Desa Singopuran II Tahun Pelajaran 2013/2014.

Kecerdasan kinestetik anak pada kondisi awal hanya mencapai

rata-rata 24,158, kemudian setelah pembelajaran gerak dan lagu, kecerdasan

kinestetik siswa meningkat menjadi 35,316 atau meningkat sebesar 46,2% (

158

ditingkatkan melalui pembelajaran gerak dan lagu.

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan hasil analisis data yang telah diuraikan pada bab

sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan dari pembelajaran gerak dan lagu

terhada kecerdasan kinestetik anak kelompok B di TK Desa Singopuran II

tahun pelajaran 2013/2014. Terbukti dari hasil uji t yang memperoleh nilai

thitung>ttabel yaitu 12,409 > 2,101 diterima pada taraf signifikansi 5%.

2. Kecerdasan kinestetik siswa meningkat sebesar 46,2% setelah diberi

pembelajaran gerak dan lagu. Nilai rata-rata kecerdasan kinestetik anak

setelah eksperimen (kondisi akhir) mencapai 35,316, lebih tinggi

dibandingkan sebelum eksperimen (kondisi awal) yang hanya mencapai

24,158.

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Linda. dkk. 2006. Metode Praktis Pembelajaran Berbasis Multiple

Intelligences. Depok: Intuisi Pers.

Darmadi, Hamid. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

(13)

11

Emzir. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif Dan Kualitatif. Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada.

Ghozali, Imam, Prof,Dr,M.Com,Akt. 2008. Desain Penelitian Eksperimental, Teori,

konsep, Dan Analisis Data dengan SPSS 16. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gunawan, Adi W. 2003. Genius Learning Srategy. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Lie, Anita. 2003. 101 Cara Menumbuhkan Kecerdasan Anak. Jakarta: PT Elex Media

Komputindo.

M.B.A, Riduwan. 2009. Metode Dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta.

Muhyi, Muhammad Faruq. 2007. 60 Permainan Kecerdasan Kinestetik. Jakarta: PT

Grasindo.

Musrifoh, Tadkiroatun. 2008. Pengembangan Kecerdasan Majemuk. Indonesia: Badan

Penerbit Universitas Terbuka.

Nuraini, Yuliani Sujiono. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:

Permata Puri Media.

Pgtk, Modul 8. Badan Penerbit Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Rachmawati, Yeni dan Euis Kurniati. 2010. Strategi Pengembangan Kreativitas Pada

Anak Usia Taman Kanak-kanak. Jakarta: Kencana.

Semiawan, Conny. 1997. Perspektif Pendidikan Anak Berbakat. Jakarta: PT Grasindo.

Soetopo, Helyantini.2012. Aktivitas Cerdas Usia Dini. Erlangga.

Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.

Sunar, Dwi Prasetyono. 2007. Membedah Psikologi Bermain Anak. Jogjakarta: Think

Jogjakarta.

W, John Santrock. 2007. Perkembangan Anak. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama.

Widayati, Sri dan Utami Widijati. 2008. Mengoptimalkan 9 Zona Kecerdasan Majemuk.

Jogjakarta: Luna Publisher.

Woolf, Anita E dan Lorraine McCune Nicol. 2004. Mengembangkan Kepribadian Dan

Kecerdasan. Depok : Inisiasi Pers.

Yuliana. 2011. Upaya peningkatan kecerdasan kinestetik melalui permainan tradisional

gobak sodor. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan UMS Skripsi.

Yuriastien, Effiana, Daisy Prawitasari, dkk. 2009. Games Therapy Untuk Bayi Dan

(14)

12

http://lagu2anak.blogspot.com/2011/06/manfaat-gerak-dan-lagu-untuk-anak-anak.html

Di akes tanggal 1 Oktober 2013

http://ebookbrowse.com/proposal-pengaruh-pembelajaran-gerak-dan-lagu-terhadap-peningkatan-kecerdasan-kinestetik-pdf-d331136056 Di akses tanggal 1 Oktober

Gambar

Gambar 4.3 -2,080 2,080

Referensi

Dokumen terkait

 In the future, additional Nu Skin and Pharmanex products will be infused with other ageLOC ingredients to battle aging at the ultimate source—our genes.  In the future, it is

Pendidikan bagi manusia merupakan suatu hal yang sangat penting dan perlu dilaksanakan, sebab dengan proses pendidikan manusia akan dapat mengembangkan semua potensi dalam

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Untuk mengetahui pengaruh self-regulated learning terhadap prestasi belajar IPS siswa kelas VIII di

(1) Bidang Pengembangan Produk Pariwisata mempunyai tugas melaksanakan pembinaan usaha jasa, sarana pariwisata, dan pengusahaan obyek dan daya tarik

Pembelajaran Musik Bagi Murid Usia Sekolah Menengah Pertama”. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode quasi eksperimen, penerapan metode ini tidak menggunakan rumus

Variations of Address Forms Applied by the Subtitler in Translating Address Forms in the Film “Casanova”, The Analysis of the Strategies in Translating Address Forms in the film

Barda Nawawi Arief ,1991 ,Upaya Non penal dalam penanggulangan kejahatan.. Sahetapy dan Mardjono Reksodiputro ,1982 Paradoks dalam kriminologi

[r]