• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi peningkatan pendapatan Asli Daerah (PAD) Melalui Pajak Hotel, Pajak Restoran Dan Pajak Hiburan di Kota Palangka Raya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Strategi peningkatan pendapatan Asli Daerah (PAD) Melalui Pajak Hotel, Pajak Restoran Dan Pajak Hiburan di Kota Palangka Raya"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

(1)41657.pdf. TUGAS AKHIR PROGRAM MAGISTER (TAPM). STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) MELALUI PAJAK HOTEL, PAJAK RESTORAN DAN PAJAK HIBURAN DI KOTA PALANGKA RAYA. KA. .... -­ .... TE R. BU. ~. TA S. ~. TAPM Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh. Disusun Oleh :. U. N. IV. ER. SI. Gelar Magister Manajemen. YUSTINUS GUNIHARDl NIM: 018823319. PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS TERBUKA JAKARTA 2013 Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(2) 41657.pdf. ABSTRACT THE REGIONAL STRATEGY FOR ENHANCING REVENUE THE LOCAL GOVERNMENT ORIGINAL INCOME (PAD) THROUGH THE HOTEL TAX, RESTAURANT TAX AND ENTERTAINMENT TAX OF GOVERNMENTPALANGKARAYA Yustinus Gunihardi PPs MM Universitas Terbuka Jgl.lnihJrdi JXgrn~Ji! ,cum. Keywords: Strategy, Tax hotel, restaurant tax, Entertainment Tax. U. N. IV. ER. SI TA S. TE. R. BU. KA. Revenue (PAD) is a source of funds that should be explored to optimally support the development of a local government . Local governments in financing development in the region and reduce dependence on the central government, can be measured by the amount of revenue capacity (PAD) . Problems are taken in this study is how the Strategy Increased revenue through Hotel Tax . Restaurant Tax and Entertainment Tax Palangkaraya . The purpose of this study was to detennine how strategies improve local revenue ( PAD ) Palangkaraya through hotel tax receipts . Restaurant Tax and Entertainment Tax . In this study used descriptive qualitative approach. Data collection techniques researchers use study documentation. Then the data were then searched in a systematic connection, and then classified according to the categories of each indicator with the relevant variables, further to facilitate and analyze the data that is written in a systematic concluded with a qualitative descriptive approach and trend analysis . From the research results obtained show that the strategy of increasing revenue ( PAD) through the hotel tax receipts . Restaurant Tax and Entertainment Tax has not fully perform the appropriate steps in realizing the targets although the trend shows an increase in revenues from taxes under study. In this study, expected to be used as reference material to increase knowledge of the literature and development of Taxes. Restaurant Tax and Entertainment Tax . In addition, the evaluation could be material to the Government Palangkaraya to continuall y improve and enhance the perfonnance and quality of employees.. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(3) 41657.pdf. ABSTRAK STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) MELALUI PAJAK HOTEL, PAJAK RESTORAN DAN PAJAK HmURAN DIKOTA PALANGKARAYA Yustinus Gunihardi PPs MM Universitas Terbuka jgunihardi@gmail.eom Kata Kunei: Strategi, Pajak hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan. U. N. IV. ER. SI TA. S. TE R. BU. KA. Pendapatan Asli Daerah (pAD) merupakan sumber dana yang harns digali secara optimal untuk menunjang pembangunan suatu pemerintah daerah. Pemerintah daerah dalam membiayai pembangunan di daerah yang bersangkutan dan mengurangi ketergantungan terbadap pemerintah pusat, dapat diukur dari besarnya kemampuan pendapatan Asli Daerah (pAD). Permasalahan yang diambil dalam penelitian ini adalah bagaimana Strategi Peningkatan PAD me1alui Pajak Hotel. Pajak Restoran dan Pajak Hiburan di Kota Palangka Raya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (pAD) Kota Palangka Raya melalui penerimaan Pajak Hotel. Pajak Restoran dan Pajak Hiburan. Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data peneliti menggunakan Studi dokumentasi. Kemudian data yang diperoleh selanjutnya dieari hubungannya seeara sistematis, kemudian diklasifikasikan menurut kategori-kategori masing-masing indikator dengan variabe1 yang bersangkutan, selanjutnya untuk mempermudah dan menganalisa data yang tertulis seeara sistematis disimpulkan dengan pendekatan deskriptif kualitatif dan analisis Trend. Dari basil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa strategi peningkatan pendapatan asli daerah (pAD) melalui penerimaan Pajak Hotel. Pajak Restoran dan Pajak Hiburan belum sepenuhnya melakukan langkah-Iangkah yang tepat dalam mewujudkan target tersebut walaupun trend menunjukan peningkatan penerimaan dari jenis pajak yang diteliti. Dalam penelitian ini, diharapkan bisa dijadikan sebagai bahan referensi untuk menambah kepustakaan dan pengembangan pengetahuan tentang Pajak Hotel. Pajak Restoran dan Pajak Hiburan. Disamping itu, bisa menjadi bahan evaluasi bagi Pemerintah Kota Palangka Raya untuk senantiasa memperbaiki dan meningkatkan kineJja dan kualitas pegawainya.. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 11.

(4) 41657.pdf. UNIVERSITAS TERBUKA PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER MANAJEMEN. PERNYATAAN. . .. SI TA S. TE. R. BU. KA. TAPM yang berjudul STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) MELALUI PAJAK HOTEL, PAJAK RESTORAN DAN PAJAK HmURAN DI KOTA PALANGKA RAYA adalah hasil karya saya sendiri, dan sumber yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Apabila dikemudian hari temyata ditemukan adanya penjiplakan (plagiat), maka saya bersedia menerima sanksi akademik. ~TFP\ftIW. Palangka Raya, Yang menyatakan,. YUSTINUS GUNIHARDI NIM 018823319. U. N. IV. ER. ~~ ~.;~~ 6j!jjl ~. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka III.

(5) 41657.pdf. LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR PROGRAM MAGISTER (TAPM). NAMA. : YUSTINUS GUNlliARDI. NIM. : 018823319. : Minggu /19 Januari 2014. TE R. HarilTanggaJ. BU. PROGRAM STUDI : MAGISTER MANAJEMEN. KA. STRATEGIPENINGKATANPENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) MELALUI PAJAK HOTEL, PAJAK RESTORAN DAN PAJAK HmURAN DIKOTA PALANGKARAYA. JUDULTAPM. Pembimbing II. D~Dja~:.~i. W~~~M.Si'. Dr. AK. CA NlP 19751115 199903 1002. Mengetahui,. IV. ER. SI. NlP 19551212 198103 1005. TA S. Pembimbing I. U. N. KetuaBidangJlmui Program Magister Manajeme. Maya Maria, S£., MM. NlP 19720501 199903200. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka. 11Y1,..<R;., Ph.D. NlI1.-t1"'20213 198503 2 001.

(6) 41657.pdf. UNIVERSITAS TERBUKA PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN. PENGESAHAN NAMA NIM PROGRAM STUDI JUDULTAPM. YUSTINUS GUNlliARDI 018823319 MAGISTER MANAJEMEN(MM). BU. KA. STRATEGIPENINGKATANPENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) MELALUI PAJAK HOTEL, PAJAK RESTORAN DAN PAJAK HffiURAN DIKOTA PALANGKARAYA. Minggu /19 Januari 2014 07.00 -09.00 WIB LULUS. SI TA S. Hari / Tanggal Waktu Dan telah dinyatakan. TE. R. Telah dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Tugas Akhir Program Magister (TAPM) Program Studi Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Terbuka pada:. ER. Panitia Penguji TAP. IV. Ketua Komisi Penguji :. U. N. Dr. M. YUNUS, MM. Penguji Ahli. Dr. AGUS MAULANA, M.Si. Pembimbing I Dr. ABDUL DJALIL, M.Si. : .... ~. ..... -f/t;i>+ : &~ ~ . .r. Pembimbing II Dr. WAHYUDIN NOR,SE.,M.Si.AK.,CA. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka. -frJc~. ..........................................

(7) 41657.pdf. KATA PENGANTAR. Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan karuniaNya, saya dapat menyelesaikan penulisan TAPM (tesis) ini. Penulisan TAPM ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Magister Manajemen melalui Program Pasca Sarjana Universitas Terbuka. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, mulai dari perkuliahan sampai pada penulisan penyusunan TAPM ini, sangatlah sulit. terima kasih kepada :. UPBJJ-UT. Palangka. Raya. selaku. Penyelenggara. Program. TE R. 2) Kepala. BU. I) Direktur Program Pascasarjana Universitas Terbuka ;. KA. bagi saya untuk menyelesaikan TAPM ini. Oleh karena itu, saya menghaturkan. Pascasarjana ;. 3) Pembimbing I Bapak DR. ABDUL DJALIL, M.si dan Pembimbing II Bapak. S. Dr. WAHYUDIN NOR,SE.,M.Si.AK.,CA yang telah menyediakan waktu,. TA. tenaga dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan TAPM ini ;. SI. 4) Kabid IlmuIProgram Magister selaku penanggungjawab Program Magister. ER. Manajemen Unversitas Terbuka; 5) Istri tercinta Ruspeliati, kedua anak-anakku Yoga dan Dini serta kedua Orang. IV. Tuaku yang telah memberi dukungan semangat dan doa yang tiada henti ;. N. 6) Para Sahabat dan rekan Mahasiswa seangkatan yang telah banyak membantu. U. saya dalam menyelesaikan penulisan TAPM ini . Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga TAPM ini membawa manfaat bagi pengembangan Ilmu.. Palangka Raya, 10 Desember 2013. Penulis. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka VI.

(8) 41657.pdf. DAFfARISI Halaman. U. N. IV. ER. SI. TA S. TE R. BU. KA. Abstract Abstrak........................................................ Lembar Pemyataan Lembar Persetujuan Lembar Pengesahan Kala Pengantar Daftar lsi Daftar Bagan Daftar Gambar Daftar Tabel Daftar Lampiran BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Masalah B. Perumusan Masalah.................................................... C. Tujuan Penelitian...................................................... D. Kegunaan Penelitian..... BAB II TINJAUAN PUSTAKA A Kajian Teori AI. Pengertian Otonomi Daerah A2. Pengertian Strategi A3. Pengertian Pajak...................... A4. Asas- asas Pemungutan Pajak A5. Syarat-syarat Pemungutan Pajak..................... A6. Ciri-ciriPajak.................................................. A 7. Sistem Pemungutan Pajak A8. Tolok Ukur Penilaian Potensi Pajak Daerah A9. Pajak Daerah AIO. Pengertian Pajak Hotel............................. All Pengertian Pajak Restoran............. A12 Pengertian Pajak Hiburan A13 Intensifikasi dan ekstensifikasi Pajak Daerah . A14 Definisi Pendapatan Asli Daerab (PAD) B. Kerangka Berfikir......................................................... C. Definisi Operasional................................................ BAB ill METODOLOGI PENELITIAN................................. A Desain Penelitian............................. B. Populasi dan Sampel C. Instrumen Penelitian................. D. Prosedur Pengumpulan Data........................................ E. Metode Ana1isis Data BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN.............................................. A Simpulan B. Saran............................................................................. DAFTARPUSTAKA................... LAMPlRAN.......................... BIODATAPENULIS............. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka VII. I. II III. IV V. VI VII VIII. IX X. Xl. 1 I 6 7 7 9 9 9 10 II 12 13 16 17 18 20 21 23 25 29 30 35 39 40 40 41 41 42 42 45 62 62 62 64 68 76.

(9) 41657.pdf. DAFTARBAGAN. 40. U. N. IV. ER. SI T. AS. TE. R. BU. KA. Bagan 3.1. Model Penelitian. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka. viii.

(10) 41657.pdf. DAFfARGAMBAR. SI. Gambar 4.2 Grafik Trend Pajak Hotel. S3. Gambar 4.3 Grafik Trend Pajak Restoran. SS. U. N. IV. ER. SI TA S. TE. R. BU. KA. Gambar 4.1 Grafik Trend Pajak Hiburan. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka IX.

(11) 41657.pdf. DAFfAR TABEL. Tabel 1.1.. Realisasi Pendapatan Asli Daerah. 4. Tabel 2.1.. Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu. Tabel 4.1.. Total Pajak hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran dan PAD. 37. (2008-2012). .. Statistik Deskriptif. 49. Tabel 4.3.. Realisasi Pendapatan Pajak Hiburan. Tabel 4.4.. Realisasi Pendapatan Pajak Hotel....................................... Tabel 4.5.. Realisasi Pendapatan Pajak Restoran. U. N. IV. ER. SI TA. S. TE R. BU. KA. Tabel 4.2.. 48. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka x. 51 54 56.

(12) 41657.pdf. LAMPIRAN - LAMPIRAN. Lampiran: Data Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran Dan PAD 68. Tahun 2008 Lampiran: Data Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran Dan PAD. 69. Tahun 2009. KA. Lampiran: Data Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran Dan PAD 70. BU. Tahun 2010. TE R. Lampiran: Data Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran Dan PAD Tahun 2011. 71. S. Lampiran: Data Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran Dan PAD. SI TA. Tahun 2012. 72. Lampiran: Data Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran Dan PAD. Target dan Realisasi PAD.......................................................... 73 74. IV. Lampiran:. ER. Tahun 2013. U. N. Lampiran: Data Realisasi Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran Dan PAD Kota Palangka Raya. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka x. 75.

(13) U. N. IV. ER. SI TA. S. TE R. BU. KA. 41657.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(14) U. N IV. ER. SI. TA. S. TE R. BU. KA. 41657.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(15) U. N. IV. ER. SI. TA. S. TE. R. BU KA. 41657.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(16) U. N. IV. ER. SI. TA. S. TE. R. BU. KA. 41657.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(17) U. N IV. ER. SI. TA. S. TE R. BU. KA. 41657.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(18) U. N IV. ER. SI. TA. S. TE R. BU. KA. 41657.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(19) U. N. IV. ER. SI. TA. S. TE. R. BU KA. 41657.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(20) 41657.pdf. BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kajian Teori A.I. Pengertian Otonomi Daerah. Secara. sederhana. Mawhood. dalam. Hidayat. (2000:36). KA. mendefinisikan otonomi daerah :. BU. "afreedom which is assumed by alocal government in both making implementing its own decisions".. TE R. Dalam konteks Indonesia, otonomi daerah didefinisikan sebagai hak, wewenang dan tanggung jawab daerah untuk mengatur rumah tangganya. TA. S. sendiri.. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang. ER. SI. Pemerintahan Daerah, otonomi daerah adaJah kewenangan daerah otonom uotuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut. N. IV. prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan. U. perundang-undangan. Daerah otonom, seJanjutnya disebut daerah, adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan asplraSI masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan RepubJik Indonesia. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 menyatakan bahwa pemberian otonomi pada daerah kabupaten dan daerah kota didasarkan pada asas desentralisasi dalam wujud otonomi yang luas, nyata, dan benanggung jawab. Kewenangan otonomi luas adalah keleluasaan daerah untuk Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 8.

(21) 41657.pdf. menyelenggarakan pemerintahan yang mencakup kewenangan semua bidang, kecuali kewenangan di bidang politik luar negeri, pertahanan keamanan, peradilan, moneter dan fiskal, agama. Disamping itu, keleluasaan otonomi mencakup pula kewenangan yang utuh dan bulat dalam penyelenggaraan mulai dari. perencanaan,. pelaksanaan, pengawasan,. pengendalian, dan evaluasi.. KA. Otonomi nyata adalah keleluasaan daerah untuk menyelenggarakan. BU. kewenangan pemerintahan di bidang tertentu yang secara nyata ada dan. TE R. diperlukan serta tumbuh, hidup, dan berkembang di daerah, sedangkan yang dimaksud dengan otonomi yang bertanggung jawab adalah berupa. S. perwujudan pertanggungjawaban sebagai konsekuensi pemberian hak dan. SI TA. kewenangan kepada daerah dalam wujud tugas dan kewajiban yang harus dipikul oleh daerah dalam mencapai tujuan pemberian otonomi, berupa. ER. peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang semakin baik,. IV. pengembangan kehidupan demokrasi, keadilan dan pemerataan, serta. U. N. pemeliharaan hubungan yang serasi antara pusat dan daerah serta antar­ daerah dalam rangka menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam rangka memenuhi prinsip otonomi yang nyata dan bertanggungjawab, kepada daerah diberikan sumber-sumber keuangan untuk membiayai berbagai tugas dan tanggungjawabnya sebagai daerah otonom. Dalam penjelasan UU No. 25 tahun 1999 diperbarui dengan UU No.33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 9.

(22) 41657.pdf. menjelaskan bahwa, Pembangunan daerah sebagai sebagian intergal dari pembangunan nasional dilaksanakan berdasarkan prinsip ekonomi daerah dan pengaturan sumber daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi dan kinerja daerah untuk meningkatan kesejahteraan daerah menuju masyarakat madani yang bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme. Penyelenggaraan pemerintah daerah sebagai sub sistem. KA. pemerintahan Negara yang dimaksudkan untuk meningkatkan daya guna. BU. dan hasil guna penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan masyarakat.. penyelenggaraan. keterbukaan. partipasi. pemerintahan. masyarakat. dan. berdasarkan. prinsip-prinsip. bertanggung jawab. kepada. S. jawab. TE R. Sebagai daerah otonom, daerah mempunyai kewenangan dan tanggung. SI TA. masyarakat.. ER. A. 2 Pengertian Strategi. adalah. suatu. alat. untuk. mencapai. tujuan.. Dalam. IV. Strategi. U. N. perkembangannya, konsep strategi terus berkembang. Menurut Chandler (1962) diacu dalam Rangkuti (2003) menyebutkan bahwa : " strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya ". Menurut Marrus (2002) strategi didefinisikan : " sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagllimana agar tujuan tersebut dllpat dicapai".. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 10.

(23) 41657.pdf. Menurut Lynch seperti yang dikutip oJeh Wibisono (2006) : " Strategi perusahaan merupakan pola atau rencana yang mengintegrasikan tujuan utama atau kebijakan perusahaan dengan rangkaian tindakan dalam sebuah pernyataan yang saling mengikat. Strategi perusahaan biasanya berkaitan dengan prinsip-prinsip secara umum untuk mencapai misi yang dicanangkan perusahaan, serta bagaimana perusahaan memiJih jalur yang spesifik untuk mencapai misi tersebut".. KA. A.3. Pengertian Pajak Salah satu sumber penerimaan yang memberikan kontribusi yang. BU. cukup besar dalam kegiatan pembangunan adalah berasal dari pajak. Pajak. TE R. merupakan iuran yang dapat dipaksakan atau diwajibkan pembayarannya dan tidak mendapat imbalan secara langsung yang di tetapkan oJeh undang­. TA S. undang. Hal ini dikarenakan hasil dari penerimaan pajak tersebut dapat. SI. digunakan untuk membiayai pengeluaran pemerintah.. ER. Pada saat ini ada beberapa rnacam pajak yang dikelola oleh daerah. IV. mengingat potensi yang ada di daerah memungkinkan untuk dijadikan salah. N. satu penerimaan bagi daerah itu melalui pajak. Salah satu pajak daerah dapat. U. diandalkan diantaranya adalah Pajak Hotel, Restoran dan Pajak Hiburan. Banyak definisi atau batasan yang telah dikemukakan oleh pakar. yang satu sarna lain pada dasarnya memiliki tujuan yang sarna yaitu merumuskan. pengertian. pajak. sehingga. mudah. untuk. dipahami,. perbedaannya hanya terletak pada sudut pandang yang digunakan oleh masing-masing pihak pada saat merumuskan pengertian pajak. Pengertian pajak secara umum adalah iuran wajib dari penduduk kepada negara berdasarkan undang-undang yang pelaksanaannya dapat dipaksakan tanpa mendapat imbalan secara langsung yang hasilnya. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 11.

(24) 41657.pdf. digunakan untuk menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan nasional. Definisi pajak menurut beberapa ahli: P.J.A. Adriani (Waluyo, Wirawan, 2002) menyatakan bahwa :. KA. "Pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan­ peraturan dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubungan dengan tugas negara yang menyelenggarakan pemerintahan".. BU. Sedangkan menurut Rachmat Soemitro ( Mardiasmo, 2002 ). TE. R. menyatakan :. SI. TA S. "Pajak ialah iuran rakyat kepada negara (peralihan kekayaan dari sektor swasta ke sektor publik) berdasarkan undang-undang yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat imbalan yang secara langsung dapat ditunjukan, yang digunakan sebagai alat pendorong, penghambat atau pencegah untuk mencapai tujuan yang ada dalam bidang keuangan negara".. IV ER. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989,) menyebutkan bahwa Pajak adalah pungutan wajib, biasanya berupa uang yang hams. U. N. dibayar oleh penduduk sebagai sumbangan wajib kepada negara atau pemerintah sehubungan dengan pendapatan, pemilikan, harga beli barang, dsb.. A.4. Asas-Asas Pemungutan Pajak Dalam proses pemungutan pajak baik yang dikelola pemerintah pusat maupun pemerintah daerah selalu berpedoman pada asas-asas pemungutan pajak (Resmi, 2004, 9) yaitu : asas domisili (asas tempat tinggal), asas sumber dan asas kebangsaan, yang dijelaskan sebagai berikut. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 12.

(25) 41657.pdf. A.4.1. Asas Domisili (Tempat tinggal) Asas ini menyatakan bahwa negara berhak mengenakan pajak atas seluruh penghasilan. Wajib Pajak yang bertempat tinggal di wilayahnya, baik yang berasal dari dalam negeri maupun berasal dari luar negeri. Setiap wajib pajak yang berdomisili atau bertempat tinggal di wilayah Indonesia (wajib pajak dalam negeri). BU. dari Indonesia maupun dari luar Indonesia.. KA. dikenakan pajak atas seluruh penghasilan yang diperolehnya baik. TE R. A.4.2. Asas Kebangsaan. Asas ini menyatakan bahwa pengenaan pajak dihubungkan. S. dengan kebangsaan suatu negara. Suatu negara akan memungut. SI TA. pajak kepada setiap orang yang mempunyai hubungan kebangsaan atas suatu negara yang bersangkutan tanpa memandang apakah. ER. bertempat tinggal di dalam negeri atau di luar negeri.. U. N. IV. A.4.3. Asas sumber pengbasilan Asas ini menyatakan bahwa negara berhak mengenakan. pajak atas penghasilan yang bersumber diwilayahnya tanpa memperhatikan wilayah tempat tinggal wajib pajak.. A.5.. Syarat-Syarat Pemungutan Pajak Dalam pembayaran pajak agar tidak. menimbulkan. hambatan atau perlawanan maka harus memenuhi beberapa syarat (Tjahjono dan Husein, 2005, 17), yaitu : Pemungutan pajak harns adil (syarat keadilan), Pemungutan pajak harus berdasarkan Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 13.

(26) 41657.pdf. undang- undang (syarat yuridis),. Tidak menganggu perekonomian. (syarat ekonomis), Pemungutan pajak harns efisien (syarat finansial), Sistem pemungutan pajak harns sederhana. Abimanyu. (2006). menyebutkan. bahwa. reformasi. perpajakan adalah perubahan mendasar di segala aspek perpajakan yang memiliki 3 (tiga) tujuan utama, yaitu tingkat kepatuhan yang. tinggi,. kepereayaan. terhadap. administrasi. KA. sukarela. BU. perpajakan yang tinggi, dan produktivitas aparat perpajakan yang. R. tinggi.. TE. Pemungutan pajak dibenarkan hukum karena adanya. SI TA S. hubungan kausalitas dari pajak itu sendiri. Seeara umum dapat dikatakan bahwa pajak yang dipungut seeara langsung ataupun tidak langsung akan kembali digunakan oleh masyarakat dalam. ER. bentuk infrastruktur dan pelayanan (Tjahjono dan Husein,2005, 18).. IV. Beberapa landasan yang menjadi dasar pembenaran pemungutan. U. N. pajak adalah :. A.5.1.. Teori Asuransi. Pajak diasumsikan sebagai premi asuransl yang harns dibayar oleh masyarakat (tertanggung) kepada negara (penanggung). Kelemahan teon ini, jika rakyat mengalami kerugian seharnsnya ada penggantian dari negara kenyataannya tidak ada. Selain itu, besamya pajak yang dibayar dan jasa yang diberikan tidak ada hubungan langsung. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 14.

(27) 41657.pdf. A.5.2.. Teori Kepentingan Pajak dibebankan atas dasar kepentingan (manfaat) bagi masing-masing orang. Teori ini dalam ajarannya yang semula hanya memperhatikan pembagian beban pajak yang harus dipungut dari seluruh penduduk. Pembagian beban ini harus didasarkan atas kepentingan orang masing­. KA. masing dalam tugas-tugas pemerintah (yang bermanfaat. BU. baginya), termasuk perlindungan atas jiwa orang-orang. Approach Theory.. Inl. menekankan. pada. asas. keadilan,. TA. Teori. S. A.5.3. Teori Gaya Pikul. TE R. beserta harta bendanya. Teori ini dikenal sebagai Benefit. SI. bahwasanya pajak haruslah sama besamya untuk setiap. ER. orang. Pajak harus dibayar menurut gaya pikul seseorang.. U. N. IV. Gaya pikul seseorang dapat diukur berdasar besamya penghasilan. dengan. memperhitungkan. besamya. pengeluaran atau pembelanjaan seseorang. Teori. 1m. dikenal sebagai Ability to Pay Approach Theory.. A.5.4. Teori Bakti (Teori Kewajiban Pajak Mutlak) Teori ini mendasarkan pada paham Organische Staats/eer. Paham ini mengajarkan bahwa karena sifat. negara sebagai suatu perkumpulan dari individu-individu maka timbul hak mutlak negara untuk memungut pajak. Dari sudut pandang rakyat, membayar pajak kepada Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 15.

(28) 41657.pdf. Negara merupakan bukti rasa baktinya rakyatlwarga kepada negaranya. A.5.5. Teori Asas Daya Beli Teori ini tidak mempersoalkan asal mula negara memungut pajak, melainkan hanya melihat pada efeknya dan memandang efek yang baik ini sebagai dasar. KA. keadilannya. Penyelenggaraan kepentingan masyarakat. BU. dianggap sebagai dasar keadilan pemungutan pajak, bukan. TE R. kepentingan individu dan bukan pula untuk kepentingan negara, melainkan kepentingan masyarakat yang meliputi. TA. S. keduanya.. SI. A.6. Ciri-ciri Pajak. ER. Dari definisi tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri. IV. yang melekat pada pengertian pajak adalah : dipungut. berdasarkan. undang-undang. serta. aturan. U. N. A. 5.1. Pajak. pelaksanaannya dapat dipaksakan.. A.5.2. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukan adanya. kontra. prestasi individual oleh pemerintah. A5.3. Pajak dipungut oleh negara baik pemerintah maupun pusat maupun daerah. A5.4. Pajak diperuntuk bagi pengeluaran-pengeluaran pemerintah, yang bila dari pemasukannya masih terdapat untuk membiayai public investment. A.5.5. Pajak mempunyai tujuan budgeter.. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 16. surplus,dipergunakan.

(29) 41657.pdf. A.7. Sistem Pemungutan Pajak Sistem pemungutan pajak menurut kewenangan pungut dan menetapkan besarnya penetapan pajak (Resmi, 2004), adalah • A. 7.1. Official Assesment system. Suatu sistem pemungutan pajak yang memberi kewenangan aparatur perpajakan untuk menentukan sendiri jumlah pajak yang terutang. KA. setiap tahunnya sesuai dengan ketentuan undang-undang perpajakan. BU. yang berlaku. Dalam sistem ini, inisiatif dan kegiatan menghitung. R. serta memungut pajak sepenuhnya ditangan aparatur perpajakan.. TE. Masyarakat (wajib pajak) barn akan mengetahui besarnya pajak yang. SI TA S. harns dibayar setelah menerima Surat Ketetapan Pajak (SKP). Dengan demikian berhasil atau tidaknya pelaksanaan pemungutan pajak banyak bergantung pada aparatur perpajakan (peranan. ER. dominan ada pada aparatur perpajakan).. IV. A. 7. 2. SelfAssesment System. U. N. Suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang Wajib. Pajak untuk menentukan sendiri jumlah pajak yang terutang setiap tahunnya sesuai dengan ketentuan undang-undang perpajakan yang berlaku. Dalam sistem ini, inisiatif dan kegiatan menghitung serta memungut pajak sepenuhnya ditangan wajib pajak. Wajib Pajak. dianggap mampu menghitung pajak, mampu memahami peraturan perpajakan yang sedang berlaku, dan mempunyai kejujuran yang tinggi, serta menyadari akan arti pentingnya membayar pajak. Disini fiskus hanya bertugas memberikan penerangan dan pengawasan.. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 17.

(30) 41657.pdf. Dengan demikian berhasil atau tidaknya pelaksanaan pemungutan pajak banyak bergantung pada wajib pajak sendiri (peranan dominan ada pada Wajib Pajak). A.7.3. WithHoldingSystem. Suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga yang ditunjuk untuk menentukan besarnya jumlah pajak. KA. yang terutang setiap tahunnya sesuai dengan ketentuan undang­. BU. undang perpajakan yang berlaku. Penunjukan pihak ketiga ini bisa. TE R. dilakukan dengan undang-undang perpajakan, keputusan presiden dan peraturan lainnya untuk memotong dan memungut pajak, dan. mempertanggungjawabkan. S. menyetorkan. sarana. berhasil atau tidaknya. SI TA. perpajakan yang tersedia. Dengan demikian. melalui. pelaksanaan pemungutan pajak banyak bergantung pada pihak ketiga. IV. ER. yang ditunjuk.. U. N. A.S. Tolok Ukur Penilaian Potensi Pajak Daerah Menurut Davey (1988), terdapat empat kriteria untuk menilai. potensi pajak daerah yaitu :. A.S. 1. Kecukupan dan elastisitas Adalah kemampuan untuk menghasilkan tambahan pendapatan agar dapat menutup tuntutan yang sarna atas kenaikan pengeluaran pemerintah dan dasar pengenaan pajaknya berkembang secara otomatis. Contoh : karena teIjadi inflasi maka akan terjadi kenaikan harga-harga. juga. ada. peningkatan. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 18. jumlah. penduduk. dan.

(31) 41657.pdf. bertambahnya pendapatan suatu daerah. Dalam hal ini elastisitas mempunyai dua dimensi yaitu : (a.) Pertumbuhan potensi dari dasar pengenaan pajak itu sendiri ; (b) Sebagai kemudahan untuk memungut pertumbuhan pajak tersebut Elastisitas dapat diukur dengan membandingkan hasil penerimaan selama beberapa tahun dengan perubahan-perubahan dalam indeks harga, penduduk. KA. maupun pendapatan nasional per kapita (GNP).. BU. A.8. 2. Keadilan. TE R. Prinsip keadilan yang dimaksud disini adalah bahwa pengeluaran pemerintah haruslah dipikul oleh semua golongan masyarakat. TA. S. sesuai dengan kekayaan dan kesanggupan masing-masing golongan.. SI. A.8. 3. Kemampuan administrasi. ER. Kemampuan administrasi yang dimaksud disini mengandung. IV. pengertian bahwa waktu yang diberikan dan biaya yang dikeluarkan. U. N. dalam menetapkan dan memungut pajak sebanding dengan hasil. yang mampu dicapai.. A.8. 4. Kesepakatan politis Kesepakatan politis diperlukan dalam pengenaan pajak, penetapan struktur tarif, memutuskan siapa yang harus membayar dan bagaimana pajak tersebut ditetapkan dan memberikan sanksi bagi yang melanggarnya.. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 19.

(32) 41657.pdf. A. 9. Pajak Daerah. Seperti yang dikemukakan oleh. Abubakar (Abdul Halim,. 2001:144) : " Pajak daerah sebagai salah satu komponen Pendapatan Asli Daerah memiliki prospek yang sangat baik untuk dikembangkan. Oleh sebab itu pajak daerah harus dikelola seeara professional dan transparan dalam rangka optimalisasi dan usaha meningkatkan kontribusinya terhadap anggaran pendapatn dan belanja daerah ".. KA. Menurut Panea Kurniawan (2004;47) yang mengemukakan. BU. bahwa;. lain. menurut. TA. Pengertian. S. TE R. " Pajak daerah adalah pajak yang dikelola oleh pemerintah daerah, baik propinsi maupun kabupaten atau kota yang berguna untuk menunjang penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) dan hasil penerimaan tersebut masuk dalam APBD". Marihot. P.. Siahaan. (2005 :7). SI. mengemukakan bahwa :. U. N. IV. ER. " Pajak Daerah adalah pungutan dari masyarakat oleh negara (pemerintah) berdasarkan Undang-Undang yang bersifat dapat dipaksakan dan terutang oleh yang wajib membayarnya dengan tidak mendapat prestasi kembali (kontraprestasi atau balas jasa) seear langsung, yang hasilnya digunakan untuk membiayai pengeluaran negara dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah ".. Pajak dan Retribusi Daerah menurut Saragih (dalam Koswara Kertapraja, 2010 : 61), yang dimaksud dengan pajak daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi dan badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah daerah dan pembangunan daerah. Jenis-jenis pajak daerah untuk kabupaten/kota menurut Kadjatmiko (dalam Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 20.

(33) 41657.pdf. Koswara Kertapraja, 2010 : 77) antara lain ialah: Pajak botel, Pajak restoran, Pajak biburan, Pajak reklame, Pajak penerangan jalan, Pajak pengambilan bahan galian golongan C, dan Pajak parkir Berdasarkan Undang- undang Nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak dan retribusi daerah, menyebutkan bahwa Pajak Daerah adalah kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang memaksa. berdasarkan. Undang-Undang,. dengan. tidak. KA. bersifat. BU. mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan. A.tO. Pengertian Pajak Hotel. TE R. Daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.. TA S. Berdasarkan Undang- undang Nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak dan retribusi daerah, menyatakan bahwa Pajak Hotel adalah pajak atas. ER. SI. pelayanan yang disediakan oleh hotel. Sedangkan Hotel adalah fasilitas penyedia jasa penginapan/peristirahatan termasuk jasa terkait lainnya. N. IV. dengan dipungut bayaran, yang mencakup juga motel, losmen, gubuk. U. pariwisata, wisma pariwisata, pesanggrahan, rumah penginapan dan sejenisnya, serta rumah kos dengan jumlah kamar lebih dari 10 (sepuluh). Menurut Undang- undang Nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak dan retribusi daerah Pasal 32 : (I) Objek Pajak Hotel adalah pelayanan yang disediakan oleh Hotel dengan pembayaran, termasuk jasa penunjang sebagai ke1engkapan Hotel yang sifatnya memberikan kemudahan dan kenyamanan, termasuk fasilitas olahraga dan hiburan. (2) Jasa penunjang sebagaimana dimaksud pada ayat (I) adalah fasilitas telepon, faksimile, teleks, internet, fotokopi, pelayanan cuci, seterika, transportasi, dan fasilitas sejenis lainnya yang disediakan atau dikelola Hotel. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 21.

(34) 41657.pdf. KA. (3) Tidak tennasuk objek Pajak Hotel sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah: a. jasa tempat tinggal asrama yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah; b. jasa sewa apartemen, kondominium, dan sejenisnya; c. jasa tempat tinggal di pusat pendidikan atau kegiatan keagamaan; d. jasa tempat tinggal di rumah sakit, asrama perawat, panti jompo, panti asuhan, dan panti sosial lainnya yang sejenis; dan e. jasa biro perjalanan atau perjalanan wisata yang diselenggarakan oleh Hotel yang dapat dimanfaatkan oleh umum. Pada Pasal33 :. TE R. BU. (1) Subjek Pajak Hotel adalah orang pribadi atau Badan yang melakukan pembayaran kepada orang pribadi atau Badan yang mengusahakan Hotel. (2) Wajib Pajak Hotel adalah orang pribadi atau Badan yang mengusahakan Hotel Pasal34 :. SI TA. S. Dasar pengenaan Pajak Hotel adalah jumlah pembayaran atau yang seharusnya dibayar kepada Hotel. Pasal 35 :. ER. (1) Tarif Pajak Hotel ditetapkan paling tinggi sebesar 10% (sepuluh persen).. IV. (2) TarifPajak Hotel ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Pasal36 :. U. N. (1) Besaran pokok Pajak Hotel yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (2) dengan dasar pengenaan pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34. (2) Pajak Hotel yang terutang dipungut di wilayah daerah tempat Hotel berlokasi.. Menurut Peraturan Daerah Kota Palangka Raya Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Pajak Hotel Bab 1lI Pasal 4 Dasar Pengenaan, Tarif Dan Perhitungan Pajak : (1) Dasar pengenaan Pajak Hotel adalah jumlah pembayaran atau yang seharusnya dibayar kepada Hotel. (2) Jumlah yang seharusnya dibayar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) termasuk potongan harga dan voucher menginap gratis yang diberikan kepada pengunjung hotel.. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 22.

(35) 41657.pdf. Dalam BAB VII Pasal 10 tentang Tata Cara Pemungutan disebutkan : (1) Pemungutan Pajak dilarang diborongkan.. (2) Berdasarkan SPTPD sebagaimana dimaksud pada Pasal 10, Wajib Pajak menghitung, memperhitungkan dan menetapkan pajak terutangnya sendiri.. A.n.. Pengertian Pajak Restoran. KA. Pajak Restoran berdasarkan Undang- undang Nomor 28 tahun. BU. 2009 tentang Pajak dan retribusi daerah, adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran, sedangkan pengertian Restoran adalah fasilitas. TE. R. penyedia makanan danlatau minuman dengan dipungut bayaran, yang mencakup juga rumah makan, kafetaria, kantin, warung, bar, dan. SI TA S. sejenisnya termasuk jasa boga/katering. Menurut Undang- undang Nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak dan. ER. retribusi daerah Pasal 37, menyatakan bahwa :. U. N IV. (I) Objek Pajak Restoran adalah pelayanan yang disediakan oleh Restoran.. (2) Pelayanan yang disediakan Restoran sebagaimana dimaksud pada ayat (I) meliputi pelayanan penjualan makanan danlatau minuman yang dikonsumsi oleh pembeli, baik dikonsumsi di tempat pelayanan maupun di tempat lain. (3) Tidak termasuk objek Pajak Restoran sebagaimana dimaksud pada ayat (I) adalah pelayanan yang disediakan oleh Restoran yang nilai penjualannya tidak melebihi batas tertentu yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Pasal38. (I) Subjek Pajak Restoran adalah orang pribadi atau Badan yang membeli makanan danlatau minuman dari Restoran. (2) Wajib Pajak Restoran adalah orang pribadi atau Badan yang mengusahakan Restoran. Pasal39 Dasar pengenaan Pajak Restoran adalah jumlah pembayaran yang diterima atau yang seharusnya diterima Restoran.. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 23.

(36) 41657.pdf. Pasal40 (I) Tarif Pajak Restoran ditetapkan paling tinggi sebesar 10% (sepuluh persen).. (2) TarifPajak Restoran ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Pasal4I (1) Besaran pokok Pajak Restoran yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 ayat (2) dengan dasar pengenaan pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39.. KA. (2) Pajak Restoran yang terutang dipungut di wilayah daerah tempat Restoran berlokasi.. BU. Menurut Peraturan Daerah Kota Palangka Raya Nomor 09 Tahun. TE R. 2010 Tentang Pajak Restoran Bab III tentang Dasar Pengenaan TarifDan Perhitungan Pajak :. ER. SI TA. S. Pasal5 (I) Dasar pengenaan Pajak Restoran adalah jumlah pembayaran yang diterima atau yang seharusnya dibayar kepada Restoran. (2) Jumlah yang seharusnya dibayar sebagaimana dimaksud pada ayat (I) termasuk potongan harga dan voucher makan dan minum gratis yang diberikan kepada pengunjung restoran.. IV. Pasal6 TarifPajak Restoran ditetapkan sebesar 10% (sepuluh persen. U. N. Pasal7 Besaran Pokok Pajak yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 dengan dasar pengenaan pajak sebagaimana dimaksud pada Pasal5.. Dalam BAB disebutkan :. vn. Pasal 11 tentang. Tata Cara Pemungutan. (1) Pemungutan Pajak dilarang diborongkan. (2) Berdasarkan SPTPD sebagaimana dimaksud pada Pasal 10, Wajib Pajak menghitung, memperhitungkan dan menetapkan pajak terutangnya sendiri.. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 24.

(37) 41657.pdf. A.12. Pengertian Pajak Hiburan Pajak Hiburan berdasarkan Undang- undang Nomor 28 tahun 2009 tentang. Pajak. dan. retribusi. penyelenggaraan hiburan.. Selain. daerah, itu,. Pajak. adalah. pajak. Hiburan dapat. atas pula. diartikan sebagai pungutan daerah atas penyelenggaraan hiburan. Dalam pemungutan Pajak Hiburan terdapat beberapa terminologi yang perlu. KA. diketahui. terminologi tersebut antara lain:. BU. A12.l.Hiburan adalah semua jenis pertunjukkan, permainan, permainan. R. ketangkasan, dan atas keramaian dengan nama dan bentuk apa pun,. TE. yang ditontotn atau dinikmati oleh setiap orang dengan dipungut. TA S. bayaran, tidak termasuk penggunaan fasilitas untuk berolahraga. A12.2.Penyelenggara hiburan adalah orang pribadi atau badan yang. SI. bertindak baik untuk atas namanya sendiri atau badan yang. IV ER. bertindak baik untuk atas namanya sendiri atau untuk dan atas nama. pihak. lain. yang. menjadi. tanggungannya. dalam. U. N. menyelenggarakan suatu hiburan.. A12.3.Penonton atau pengunjung adalah setiap orang yang menghadiri suatu. hiburan. untuk. melihat. dan. atau. mendengar. atau. menikmatinya atau menggunakan fasilitas yang disediakan oleh penyelenggara hiburan, kecuali penyelenggara, karyawan, artis (para pemain), dan petugas yang menghadiri untuk melakukan tugas pengawasan. A12.4. Pembayaran adalah jumlah yang diterima atau seharusnya diterima dalam bentuk apa pun untuk harga pengganti yang diminta atau Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 2S.

(38) 41657.pdf. seharusnya diminta wajib pajak sebagai penukar atas pemakaian dan atau pembelian jasa hiburan serta fasilitas penunjangnya termasuk pula semua tambahan dengan nama apa pun juga yang dilakukan oleh wajib pajak yang berkaitan langsung dengan penyelenggaraan hiburan. Termasuk dalam pengertian pembayaran adalah jumlah yang diterima atau seharusnya diterima, termasuk. KA. yang akan diterima, antara lain pembayaran yang dilakukan tidak. BU. secara tunai.. TE R. A.12.5.Tanda masuk adalah semua tanda atau alat atau cara yang sah dengan nama dan dalam bentuk apa pun yang dapat digunakan. S. untuk menonton, menggunakan fasilitas, atau menikmati hiburan.. SI TA. Tanda atau alat atau cara yang sah adalah berupa tanda masuk yang dilegalisasi oleh Dinas Pendapatan Daerah KabupatenIKota.. ER. Termasuk tanda masuk di sini adalah tanda masuk dalam bentuk. IV. dan dengan nama apa pun, misalnya karcis, tiket undangan, kartu. U. N. langganan, kartu anggota (membership), dan sejenisnya.. A.12.6. Harga tanda masuk, selanjutnya disingkat HTM, adalah bayaran nilai uang yang tercantum pada tanda masuk yang harus dibayar oleh penonton atau pengunjung. Disebutkan dalam Undang- undang No 28 tahun 2009 tentang Pajak Dan Retribusi Daerah Pasal 42 bahwa: I. Objek Pajak Hiburan adalah jasa penyelenggaraan Hiburan dengan dipungut bayaran, 2. Hiburan tersebut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah: tontonan film; pagelaran kesenian, musik, tari, danlatau busana; kontes kecantikan, binaraga, dan sejenisnya; pameran; diskotik, karaoke, klab malam, dan sejenisnya; sirkus, akrobat,. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 26.

(39) 41657.pdf. dan sulap; permainan bilyar, golf, dan boling; pacuan kuda, kendaraan bermotor, dan permainan ketangkasan; panti pijat, refleksi, mandi uap/spa, dan pusat kebugaran (fitness center); dan pertandingan olahraga. 3. Penyelenggaraan Hiburan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dikecualikan dengan Peraturan Daerah. Kemudian dalam Undang- undang Pajak Dan Retribusi Daerah No 28 tahun 2009 Pasal 43 disebutkan bahwa: 1. Subjek Pajak Hiburan adalah orang pribadi atau Badan yang. BU. KA. menikmati Hiburan. 2. Wajib pajak hiburan adalah orang pribadi atau Badan yang menyelenggarakan hiburan.. TE R. Sedangkan dasar pengenaan pajak pasal44:. TA. S. 1. Dasar pengenaan Pajak Hiburan adalah jumlah uang yang diterima atau yang seharusnya diterima oleh penyelenggara Hiburan. 2. Jumlah uang yang seharusnya diterima sebagaimana dimaksud pada ayat (I) termasuk potongan harga dan tiket cuma-cuma yang diberikan kepada penerima jasa Hiburan.. ER. SI. Adapun besaran Tarif pajak hiburan menurut Undang- undang No 28 tahun 2009 tentang Pajak Dan Retribusi Daerah Pasal 45 bahwa:. IV. 1. TarifPajak Hiburan ditetapkan paling tinggi sebesar 35% (tiga. U. N. puluh lima persen). 2. Khusus untuk Hiburan berupa pagelaran busana, kontes kecantikan, diskotik, karaoke, klab malam, permainan ketangkasan, panti pijat, dan mandi uap/spa, tarif pakak Hiburan dapat ditetapkan paling tinggi sebesar 75% (tujuh puluh lima persen). 3. Khusus Hiburan kesenian rakyatltradisional dikenakan tarif Pajak Hiburan ditetapkan paling tinggi sebesar 10% (sepuluh persen). 4. TarifPajak Hiburan ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Besaran pajak terutang menurut Undang- undang Nomor 28 tahun. 2009 tentang Pajak dan retribusi daerah Pasal 46 bahwa: I. Besaran pokok pajak Hiburan yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif pajak sebagaimana dimaksud dalam pasal Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 27.

(40) 41657.pdf. 45 ayat (4) dengan dasar pengenaan pajak sebagaimana dimaksud dalam pasal 44. 2. Pajak Hiburan dipungut di wilayah daerah tempat hiburan diselenggarakan. Menurut Peraturan Daerah Kota Palangka Raya Nomor 12 Tabun 2010 Tentang Pajak Hiburan Bab III tentang Dasar Pengenaan Tarif Dan Perhitungan Pajak :. TE. R. BU. KA. PasaJ 5 (1) Dasar pengenaan Pajak Hiburan adaJah jumlah uang yang diterima atau yang seharusnya diterima oleh penyelenggara Hiburan. (2) Jumlah uang yang seharusnya diterima sebagaimana dimaksud pada ayat (1) termasuk potongan harga dan tiket cuma-cuma yang diberikan kepada penerima jasa Hiburan.. U. N IV. ER. SI TA S. Pasal6 Besarnya tarifPajak untuk setiap jenis hiburan adalah : a. tontonan film danJatau pertunjukan film sebesar 10% (sepuJuh persen); b. pertunjukan atau keramaian berupa diskotek, musik hidup, karaoke, k1ab malam, ruang musik (music room), balai gita (singing hall), pub, ruang selasar musik (music lounge), k1ub eksekutif,pagelaran busana kontes kecantikan, binaraga. dan sejenisnya sebesar 35% (tiga puluh lima persen); c. permainan ketangkasan manual, mekanik, elektronik dan sejenisnya sebesar 25 % (dua puluh lima persen) d. permainan mesin keeping sebesar 25% (dua puluh lima persen); e. panti pijat, mandi uap, spa, steambath dan sejenisnya sebesar 30% (tiga puluh persen); f pameran, pertunjukan pergelaran musik dan tari sebesar 10% (sepuluh persen); g. permainan bilyar, golf, dan bowling, futsal, pusat kebugaran (fitness center), baJap kendaraan bermotor, pertandingan olah raga, permainan ketangkasan dan sejenisnya sebesar 25% (dua puluh lima persen); h. pertunjukan kesenian sebesar 10% (sepuluh persen); i. pertunjukan sirkus, permainan komidi putar, akrobat, sulap dan sejenisnya sebesar 10% (sepuluh persen);. Pasal7 Besaran pokok Pajak Hiburan yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif sebagaimana dimaksud dalam PasaJ 6 dengan dasar pengenaan pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 28.

(41) 41657.pdf. A.13. Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pajak Daerah Menurut Rachmat Soemitro ( Mardiasmo, 2002 ) Peningkatan pajak daerah dapat dilakukan melalui dua cara yaitu :. A.13." Intensifikasi Pajak Intensifikasi. pajak adalah peningkatan intensitas pungutan. terhadap suatu subjek dan objek pajak yang potensial namun. KA. belum tergarap atau terjaring pajak serta memperbaiki kinerja. BU. pemungutan agar dapat mengurangi kebocoran-kebocoran yang. TE R. ada. Upaya intensifikasi dapat ditempuh melalui tiga cara yaitu : Penyempurnaan administrasi pajak, Peningkatan mutu pegawai. TA. A.13.2. Ekstensifikasi Pajak. S. atau petugas pemungut, Penyempumaan Undang-Undang Pajak.. SI. Ekstensifikasi pajak yaitu upaya memperluas subjek dan objek. ER. pajak serta penyesuaian tarif, yang dapat ditempuh melalui cara,. IV. Perluasan wajib pajak, Penyempurnaan tarif, Perluasan objek. U. N. pajak.. A.13.3. Akuntansi Perpajakan Akuntansi pajak berasal dari dua kata, yaitu akuntansi dan pajak. Supriyanto (2011 :2) menyatakan, akuntansi adalah suatu proses pencatatan, keuangan. penggolongan, dan. diakhiri. pengikhtisaran. dengan. suatu. suatu. pembuatan. transaksi laporan. keuangan. Sedangkan pajak adalah iuran atau pungutan wajib yang dipungut oleh pemerintah dari masyarakat (wajib pajak) untuk menutupi pengeluaran rutin negara dan biaya pembangunan. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka. 29.

(42) 41657.pdf. tanpa balas jasa yang dapat ditunjuk secara langsung. Jadi akuntansi paj ak adalah suatu proses pencatatan, penggolongan dan pengikhtisaran suatu transaksi keuangan kaitannya dengan kewajiban perpajakan dan diakhiri dengan pembuatan laporan keuangan. fiskal. perpajakan. yang. sesual terkait. dengan sebagai. ketentuan dasar. dan. peraturan. pembuatan. Surat. KA. Pemberitahuan Tahunan (SPT).. fungsi akuntansi pajak adalah. TE R. Muljono (2010:3) menyatakan,. BU. A.13.4.Fungsi Akuntansi Perpajakan. mengolah data kuantitatif untuk. menyajikan laporan keuangan. S. yang memuat perhitungan perpajakan, yang kemudian akan. SI. TA. digunakan sebagai pertimbangan pengambilan keputusan.. ER. A.14. Definisi Pendapatan AsH Daerah (PAD). IV. Definisi Pendapatan Asli Daerah (PAD) menurut beberapa ahli :. U. N. Rustian Kamaluddin. (2000:47) menyatakan bahwa : " Pendapatan daerah yang bersumber dari hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah, yang bertujuan untuk memberikan keleluasaan kepada daerah dalam menggali pendanaan dalam pelaksanaan otonomi daerah sebagai perwujudan asas desentralisasi". Pendapatan asli daerah (PAD) dikategorikan dalam pendapatan rutin Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Pendapatan asli daerah (PAD) merupakan suatu pendapatan yang merupakan indicator kemampuan daerah dalam menghimpun sumber-sumber dana untuk membiayai kegiatan rutin maupun pembangunan. Jadi pengertian dari. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 30.

(43) 41657.pdf. pendapatan asli daerah dapat dikatakan sebagai pendapatan rutin dari usaha-usaha pemerintah daerah dalam memanfaatkan potensi-potensi sumber keuangan daerahnya untuk membiayai tugas dan tanggung jawabnya. Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan sumber penerimaan daerah yang berasal dari sumber-sumber dalam daerah sendiri, yang. KA. dipungut berdasarkan perundang-undangan yang berlaku.. Hal tersebut. BU. menuntut daerah untuk meningkatkan kemampuan dalam menggali dan. TE R. mengelola sumber-sumber penerimaan daerah khususnya yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah. Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). S. mutlak harus dilakukan oleh Pemerintah Daerah agar mampu untuk. SI TA. membiayai kebutuhannya sendiri, sehingga ketergantungan Pemerintah Daerah kepada Pemerintah Pusat semakin berkurang dan pada akhirnya. ER. daerah dapat mandiri.. IV. Klasifikasi. Pendapatan. Asli. Daerah. (pAD). berdasarkan. U. N. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah,. hasil pengelolaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain. pendapatan asli daerah yang sah. Jenis pajak daerah dan retribusi daerah dirinci menurut objek pendapatan sesuai dengan undang-undang tentang pajak daerah dan retribusi daerah. Jenis hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dirinci menurut objek pendapatan yang mencakup bagian laba atas penyertaaan modal pada perusahaan milik daerahlBUMD, bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik pemerintahIBUMN, dan. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 31.

(44) 41657.pdf. bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik swasta atau kelompok usaha masyarakat. Menurut Nunnan, Muhammad Andry. (2013),. dalam Undang. Undang No. 33 Tahun 2004 dalam pasal 3 ayat I menyatakan bahwa Pendapatan Asli Daerah. (PAD) bertujuan memberikan kewenangan. kepada Pemerintah Daerah untuk mendanai pelaksanaan otonomi daerah dengan. potensi. Daerah. sebagai. perwujudan desentralisasi.. KA. sesuai. mengurangl. kesenjangan. fiskal. antara. Pemerintah. dan. R. bertujuan. BU. Sementara dalam pasaJ 3 ayat 2 dinyatakan bahwa Dana Perimbangan. TE. Pemerintahan Daerah dan antar Pemerintah Daerah. Dengan demikian. SI TA S. sesungguhnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) diharapkan akan menjadi sumber utama bagi pembiayaan pelaksanaan desentralisasi fiskal. Dana Perimbangan, dalam hal ini Dana A10kasi Umum (DAU) yang merupakan. ER. Unconditional Grants, diharapkan hanya akan menjadi penyeimbang jika. N IV. teIjadi kesenjangan fiskal. Namun demikian pada pelaksanaan dan. U. kenyataannya terdapat fenomena bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) ternyata tidak mampu untuk menjadi sumber utama bagi pembiayaan pelaksanaan desentralisasi fiskal, dimana Pendapatan Asli Daerah (PAD) hanya merupakan bagian porsi yang kecil dari total pendapatan daerah dan tidak mampu menjadi sumber pendapatan utama bagi suatu pemerintah daerah. Hal ini berarti bahwa sebagian besar pemerintah daerah tidak memiliki kemandirian fiskal sehingga akan sangat tergantung kepada transfer dari pemerintah pusat, terutama Dana A10kasi Umum (DAU).. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 32.

(45) 41657.pdf. Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan sumber penenmaan daerah yang harns terus menerus dipacu pertumbuhannya. Pendapatan asli daerah bertujuan memberikan kewenangan kepada Pemerintah daerah untuk mendanai pelaksanaan otonomi. daerah. sesuai. dengan potensi. Daerah sebagai perwujudan desentralisasi. Pendapatan Asli Daerah (PAD) dapat dijadikan sebagai indikator dalam menilai tingkat kemandirian suatu. KA. daerah dalam mengelola keuangan daerahnya, makin tinggi rasio. BU. Pendapatan Asli Daerah (PAD) dibandingkan dengan total pendapatan. TE R. makin tinggi tingkat kemandirian suatu daerah.. Pendapatan Asli Daerah (PAD) selalu dihubungkan dengan. S. kewenangan daerah untuk memungut pajak (daerah) atau pungutan lainnya. TA. seperti retribusi, padahal pendapatan asli daerah juga dapat berasal dari. SI. sumber lain seperti, hasil pengelolaan perusahaan daerah walaupun. ER. hasilnya yang relative keci!. Menurut Undang-undang nomor 33 tahun. IV. 2004 Pendapatan Asli Daerah (PAD) terdiri dari Pajak Daerah, Retribusi. U. N. Daerah, Hasil pengelolaan kekayaan Daerah yang dipisahkan, dan Lain­ lain Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang sah. Pajak daerah dan retribusi daerah bersifat limitatif (closed-list) artinya bahwa Pemerintah daerah tidak dapat memungut jenis pajak dan retribusi selain yang telah di tetapkan dalam undang-undang. Dengan demikian peran Pendapatan Asli Daerah (PAD) menjadi sangat penting karena sebagai sumber pembiayaan pemerintah daerah dimana dapat dijadikan tolak ukur dalam pelaksanaan otonomi daerah, adapun proporsi PAD terhadap total penerimaan merupakan indikasi Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka. 33.

(46) 41657.pdf. "derajat kemandirian" keuangan suatu pemerintah daerah, dimana sumber­ sumber PAD sebenamya sangatlah diharapkan dapat menjadi satu solusi bagi pendanaan daerah dan diharapkan dapat menjadi penyangga utama dalam. membiayai. kegiatan-kegiatan. daerahnya.. Semakin. banyak. kebutuhan daerah yang dapat dibiayai dengan PAD, maka akan semakin tinggi kualitas otonominya. Namun dalam kenyataannya, sumber dana. KA. pembangunan daerah yang berasal dari daerah sendiri saat ini hanya. BU. berkisar 10 persen saja. Rata-rata bantuan untuk daerah propinsi dan. TE R. daerah kabupaten/kota dati pemerintah berkisar 75% (Devas, 1989) Sasaran yang ingin dicapai adalah semakin meningkatnya proposi. TA S. Pendapatan AsH Daerah (PAD) secara signifikan dalam pembiayaan bagi kegiatan pelayanan masyarakat dan pembangunan. Pembangunan daerah. SI. merupakan bagian dari integrasi dan penjabaran dari pembangunan. ER. nasional dalam rangka pencapaian sasaran pembangunan yang disesuaikan. IV. dengan potensi, aspirasi, dan permasalahan pembangunan daerah. Sasaran. U. N. peningkatan sumber pendapatan daerah yang berasal dati Pajak Hotel, Pajak Restoran dan Pajak Hiburan memiliki 2 (dua) arti strategis yaitu sebagai a). sumber pembiayaan pembangunan daerah dan b). sebagai salah satu komponen dalam melaksanakan otonomi daerah. Dengan adanya otonomi daerah yang diatur dalam undang-undang No. 33 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah dan undang-undang No.33 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan daerah antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, daerah otonom diberikan keJeluasaan untuk mengatur sendiri daerahnya, berbagai upaya dil akukan Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 34.

(47) 41657.pdf. oleh daerah untuk dapat memaksimalkan penerimaan daerahnya, termasuk memaksimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)didaerah otonom yang bersangkutan. Pendapatan asli daerah dikategorikan dalam pendapatan rutin Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Pendapatan Asli Daerah. merupakan. suatu. pendapatan. yang. menunjukkan. suatu. KA. kemampuan daerah menghimpun sumber-sumber dana untuk membiayai. BU. kegiatan rutin maupun pembangunan. Jadi pengertian dari pendapatan asli. R. daerah dapat dikatakan sebagai pendapatan rutin dari usaha-usaha. TE. pemerintah daerah dalam memanfaatkan potensi-potensi sumber keuangan. B. Kerangka Berfikir. SI T. AS. daerahnya untuk membiayai tugas dan tanggung jawabnya.. IV E. R. Pemberlakuan otonomi daerah yang dilandasi oleh Undang­ Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang­. U. N. Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangga daerahnya, termasuk pemberian kewenangan untuk memanfaatkan sumber keuangan daerahnya sendiri. Oleh karena ilU, pemerintah daerah dituntut untuk meningkatkan penerimaan daerah dalam rangka membiayai jalannya roda pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan di daerahnya. Salah satu sumber penerimaan daerah yang meretleksikan kualitas ekonomi daerah adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sumber Pendapatan Asli. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 35.

(48) 41657.pdf. Daerab (PAD) sendiri berasal dari berbagai komponen seperti pajak daerah, retribusi daerah, laba perusahaan daerah, dan lain-lain Pendapatan AsJi Daerab (PAD) yang sah. Untuk menunjang analisis dan landasan teori yang ada, maka diperlukan penelitian terdahulu sebagai pendukung bagi penelitian ini. Berkaitan dengan Pajak Hotel, pajak Restoran dan Pajak Hiburan terdapat. KA. beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, dapat dilihat pada. (2007). dalam. penelitiannya. mengkaji. tentang. TE R. Rahmanto. BU. TabeI2.1.. efektifitas pajak hotel dan kontribusinya terhadap pajak daerah di Kabupaten. S. Semarang tabun 2000 - 2004. Efektifitas yang meningkat akan dibarengi. TA. dengan pengoptimalan potensi yang ada sehingga pada akhirnya akan. SI. meningkatkan pendapatan asli daerah. Adapun hasil dari penelitian ini adalah. ER. sebagai berikut : Efektifitas pengelolaan pajak hotel di Kabupaten Semarang. IV. tabun 2000-2004 nilainya terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun,. U. N. Kontribusi pajak hotel terhadap pajak daerah sebesar 10,9 % sisanya dipengaruhi oleh unsur pajak daerah yang lain. Budi Waluyo (2011) dalam penelitiannya mengkaji tentang Pengaruh Pajak Reklame, Pajak Restoran, Retribusi Jasa Umum, Jumlah Penduduk Dan Jumlah Industri, Terhadap Pendapatan Asli Daerab (PAD) Kota Depok Jawa Barat.. Adapun hasil dari penelitian tersebut antara lain: Pajak reklame, Pajak Restoran, Retribusi Jasa Umum, Jumlah Penduduk dan Jumlah Industri berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Depok. Secara parsial hasil pengujian menunjukkan bahwa Pajak Restoran. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 36.

(49) 41657.pdf. berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Kota Depok,. sedangkan pajak reklame, retribusi jasa umum, jumlah penduduk dan jumlah industri tidak berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Kota. Depok Ni Nyoman Suartini. Made Suyana Utama (2011), dalam. penelitiannya menjelaskan tentang Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan,. KA. Pajak Hiburan, Pajak Hotel Dan Restoran Terhadap Pendapatan Asli Daerah. BU. Di Kabupaten Gianyar, adapun hasil dari penelitian tersebut adaJah Jumlah. R. kunjungan Wisatawan berpengaruh positifterhadap Pendapatan Asli Daerah. TE. (PAD) Kabupaten Gianyar periode 1991-2010, Pajak Hiburan berpengaruh kabupaten Gianyar tahun. TA S. positif terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). 1991-2010, Pajak Hotel dan Restoran berpengaruh positif terhadap. SI. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Gianyar tahun 1991-2010.. NO. IV ER. Tabel 2.1. Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu. ~~~ ... ('l'll} ............. VARIABEL. I. U. N. .nmm. ALATi "~·.BASIL PENELITIAN. ANAJ,tSI$. Realisasi Agus Pendapatan Rahmanto Pajak Hotel, (2007) Potensi "Efektifitas Pendapatan Pajak Hotel Pajak dan Kontribusinya Hotel, terhadap Pajak Realisasi Pendapatan Daerah di Pajak Kabupaten Semarang Daerah tahun 2000­ 2004". Analisis Efektifitas dan Kontribusi terhadap Pajak Daerah. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 37. I Efektifitas pengelolaan. pajak hotel di Kabupaten Semarang tahun 2000­ 2004 nilainya terns mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. 2. Kontribusi pajak hotel terhadap pajak daerah sebesar 10,9% sisanya dipengaruhi oleh unsur pajak daerah yang lain. 3. Efektifitas yang meningkat akan dibarengi dengan pengoptimalan potensi yang ada sehingga akan.

(50) 41657.pdf. meningkatkan PAD I. Pajak reklame, Pajak Restoran, Retribusi Jasa Umum, Jumlah Penduduk dan Jumlah Industri berpengaruh terhadap PAD Kota Depok. 2. Secara parsial hasil pengujian menunjukkan bahwa pajak restoran berpengaruhterhadap PAD Kota Depok.. KA. Analisis Regresi Berganda. 3. Sedangkan pajak rektame, retribusi jasa umum, jumlah penduduk dan jumlah industri tidak berpengaruh terhadap PAD Kota Depok. I. Jumlah Kunjungan Wisatawan berpengaruh positif terhadap PAD Kabupaten Gianyar periode 1991-2010.. TE. R. BU. Pajak Reklame, Pajak Restoran, Retribusi Jasa Umum, Jumlah Penduduk Dan Jumlah Industri, Pendapatan Asli Daerah (pAD). Jumlah Ni Nyoman Kunjungan Suartini MadeSuyana Wisata, Pajak Hiburan dan Utama Pajak Hotel (2011), Restoran, Pengaruh Jumlah Pendapatan Kunjungan Asli Daerah Wisatawan, Pajak Hiburan, Pajak Hotel Dan Restoran Terhadap Pendapatan Asli Daerah Di Kabupaten Gianyar.. Analisis kuantitatif, analisis deskriptif kualitatif. 2. Pajak Hiburan berpengaruh positif terhadap PAD Kabupaten Gianyar tabun 1991­ 2010.. U. N. IV ER. SI. 3. BudiWaluyo (2011), Pengaruh Pajak Reklame, Pajak Restoran, Retribusi Jasa Umum, Jumlah Penduduk Dan Jumlah Industri, Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Depok Jawa Barat.. TA S. 2. 3. Pajak Hotel dan Restoran berpengaruh positif terhadap PAD Kabupaten Gianyar tahun 1991­ 2010.. Sumber data: dlOlah. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 38.

(51) 41657.pdf. C. Definisi Operasional. 1. Strategi adalah suatu alat untuk mencapai tujuan. 2. Penerimaan Pajak Hotel. yakni. Pajak Hotel dengan penerimaan total. Pendapatan Asli Daerah (PAD) yaitu seberapa besar sumbangan Pajak Hotel terhadap Pendapatan Asli Daerah. 3. Penerimaan Pajak Restoran yakni Pajak Restoran dengan penerimaan total. KA. Pendapatan Asli Daerah (PAD) yaitu seberapa besar sumbangan Pajak. BU. Restoran terhadap Pendapatan As1i Daerah.. TE R. 4. Penerimaan Pajak Hiburan yakni Pajak Hiburan dengan penerimaan total Pendapatan Asli Daerah (PAD) yaitu seberapa besar sumbangan Pajak. S. Hiburan terhadap Pendapatan Asli Daerah.. TA. 5. Pendapatan Asli Daerah, selanjutnya disingkat PAD adalah pendapatan. SI. yang diperoleh dari daerah sendiri yang dipungut berdasarkan peraturan. U. N. IV. ER. daerah.. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 39.

(52) 41657.pdf. BABill. METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Untuk melihat, mengetahui serta melukiskan keadaan yang sebenamya secara rinci dan aktual yaitu dengan melihat masalah dan tujuan penelitian seperti yang telah disampaikan sebelumnya, maka metode penelitian yang digunakan. KA. dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, yang. BU. menganalisis angka-angka sehingga dapat diukur dan dihitung yaitu : target. R. dan realisasi Pajak Hotel, target dan realisasi Pajak Restoran, target dan. TE. realisasi Pajak Hiburan dan target dan realisasi PAD di Kota Palangka Raya. AS. tahun 2008-2012.. ER. Strategi Peningkatan PAD melalui Pajak Hotel. Strategi Peningkatan PAD mdalui Paja.k Restoran. Strategi Peningkatan PAD mdalui Pajak Hiburan.. U. N. IV. • • •. SI T. Bagan 3.1 Model Penelitian. Teod Perpajakan, Teori Manajemen Strategi dan Teori Keuangan Daerah. ........ _---------:-----------"" ~ Analisa deskriptif Kuantitatif. Rekomendasi. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 40.

(53) 41657.pdf. B. Populasi dan sampel. Berdasarkan dimensi waktu, penelitian ini tergolong penelitian cross sectional (Bailey, 1999 ). Data dalam penelitian ini menggunakan data-data cross section, berupa Laporan Realisasi penerimaan Pajak Hotel, Pajak Hiburan, Pajak Restoran dan Pendapat Asli Daerah (PAD) Kota Palangka Raya yang bersumber dari datallaporan dari Dispenda Kota Palangka Raya,. KA. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palangka Raya dan Bappeda Kota. BU. Palangka Raya tahun 2008-2012 dalam bentuk data sekunder. untuk. TE R. memperoleh data yang obyektif, valid dan dapat dipercaya, peneliti akan menggunakan data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari dokumen­. TA. C. Instrumen Penelitian. S. dokumen instansi terkait.. SI. Instrument penelitian menggunakan data penelitian yakni data. ER. sekunder. Husein Umar (2005 : 42) mengatakan data primer merupakan data. IV. yang didapat dari sumber pertama baik individu atau perseorangan seperti hasil Sedangkan data sekunder. U. N. wawancara atau hasil pengisian kuesioner.. merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain. Menentukan prosedur pengolahan data-data yang dikumpulkan mula­ mula disusun, dijelaskan, kemudian dianalisa (dengan metode analitis) Pengolahan data terkait dengan jenis data yang dikumpulkan. Untuk data kuantitatif, maka pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah Statistik Deskriptif Prosedur yang dilakukan antara lain: pemeriksaan data; k1asifikasi data; tabulasi data; menghitung frekuensi data; perhitungan selanjutnya sesuai Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 41.

(54) 41657.pdf. dengan statistik deskriptif yang sesuai (persen, rata-rata, SO, atau korelasi); memvisualisasikan data (tabel, grafik); dan menafsirkan data sesuai dengan pertanyaan penelitian. D. Prosedur Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian 1m. KA. digunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:. BU. Data time series merupakan data yang dikumpulkan, dicatat atau diobservasi. TE R. sepanjang waktu secara berurutan. Periode waktu observasi dapat berbentuk tahun, kuartal, bulan, minggu dan dibeberapa kasus dapat juga hari atau jam.. S. time series dianalisis untuk menemukan pola variasi masa lalu yang dapat. TA. dipergunakan untuk memperkirakan nilai masa depan dan membantu dalam. ER. SI. manajemen operasi serta membuat perencanaan.. IV. E. Metode Analisis Data. Anal isis trend dimana. U. N. Metode Analisis Data mengunakan. merupakan model trend umum untuk data time series dan untuk meramalkan. Analisis trend adalah analisis yang digunakan untuk mengamati kecenderungan data secara menyeluruh pada suatu kurun waktu dalam kurun waktu tertentu. Trend dapat dipergunakan untuk meramalkan kondisi apa data di masa mendatang, maupun dapat dipergunakan untuk memprediksi data pada suatu waktu tertentu. Penelitian ini menggunakan variabel, yaitu Pendapatan. Pajak Hotel,. Pendapatan Pajak Restoran, Pendapatan Pajak Hiburan dan Pendapatan. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 42.

(55) 41657.pdf. Asli Daerah (PAD). Seluruh variabel tersebut diukur dengan penerapan statistik deskriptif. Analisis time series dilakukan dengan mengamati data time series akan terlihat empat komponen yang mempengaruhi suatu pola data masa lalu dan sekarang, yang cenderung berulang dimasa mendatang. Empat komponen pola deret waktu, antara lain : 1.. Trend,. Yaitu. (atau. penurunan). suatu. data. mendasari. runtut. waktu.. BU. pertumbuhan. komponen jangka panjang yang. KA. E.. TE R. Merupakan pergerakan data sedikit demi sedikit meningkat atau menurun.. Siklikal, yaitu suatu pola dalam data yang terjadi setiap beberapa. S. E. 2.. TA. tahun. Fluktuasi atau siklus dari data runtut waktu akibat. Musiman (Seasonal), yaitu pola data yang berulang pada kurun. ER. E. 3.. SI. perubahan kondisi ekonomi.. IV. waktu tertentu. F1uktuasi Musiman yang sering dijumpai pada. U. N. data kuartalan,bulanan atau mingguan.. E. 4.. Tak Beraturan, yaitu pola acak yang disebabkan oleh peristiwa yang tidak bisa diprediksi atau tidak beraturan.. Analisis trend merupakan suatu metode analisis yang ditujukan untuk melakukan suatu estimasi atau peramalan pada masa yang akan datang. Untuk melakukan peramalan dengan baik maka dibutuhkan berbagai macam informasi (data) yang cukup banyak dan diamati dalam periode waktu yang relatif cukup panjang, sehingga dari hasil analisis tersebut dapat diketahui sampai berapa besar fluktuasi yang terjadi dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terhadap. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 43.

(56) 41657.pdf. perubahan tersebut. Secara teoristis, dalam analisis time series yang paling menentukan adalah kualitas atau keakuratan dari informasi atau data-data yang diperoleh serta waktu atau periode dari datadata tersebut dikumpulkan. Jika data yang dikumpulkan tersebut semakin banyak maka semakin baik pula estimasi atau peramalan yang diperoleh. Sebaliknya, jika data yang dikumpulkan semakin sedikit maka hasil estimasi atau. KA. peramalannya akan semakin jelek. Metode Least Square: Metode yang digunakan. BU. untuk analisis time series adalah : Metode Garis Linier Secara Bebas (Free Hand. R. Method), Metode Setengah Rata-Rata (Semi Average Method), Metode Rata-Rata. TE. Bergerak (Moving Average Method) dan Metode Kuadrat Terkecil (Least Square. SI TA S. Method).. Dalam hal ini akan lebih dikhususkan untuk membahas analisis time series dengan metode kuadrat terkecil yang dibagi dalam dua kasus, yaitu kasus data. N IV. time series adalah :. ER. genap dan kasus data ganjil. Secara umum persamaan garis linier dari analisis. U. Y=a+bX.. Keterangan :. Y adalah variabe1 yang dicari trendnya dan X adalah variabel waktu (tahun). Sedangkan untuk mencari nilai konstanta (a) dan parameter (b) adalah : a=. ~Y. / N dan b. =~XY. /. ~X2.. Perhitungan Forecast pada Tahun tertentu dapat di. hitung dengan MS Excel dengan memakai fungsi FORECAST dengan formula FORECAST ($C$17, $B$4: $B$ll, $C$4 : $C$lI).. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 44.

(57) U. N. IV. ER SI. TA. S. TE. R BU. KA. 41657.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(58) U. N. IV ER SI. TA. S. TE. R BU. KA. 41657.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(59) U. N. IV. ER SI. TA. S. TE. R BU. KA. 41657.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(60) U. N IV. ER. SI TA S. TE R. BU. KA. 41657.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(61) U. N IV. ER. SI TA S. TE R. BU. KA. 41657.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(62) U. N IV. ER SI TA. S. TE. R. BU KA. 41657.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(63) U. N IV. ER. SI TA S. TE R. BU. KA. 41657.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(64) U. N IV. ER. SI TA S. TE R. BU. KA. 41657.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(65) U. N IV. ER. SI TA S. TE R. BU. KA. 41657.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(66) U. N IV. ER. SI TA S. TE R. BU. KA. 41657.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(67) U. N. IV ER SI. TA. S. TE. R BU. KA. 41657.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(68) U. N IV. ER SI TA. S. TE. R. BU KA. 41657.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(69) U. N. IV. ER. SI. TA S. TE R. BU. KA. 41657.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(70) U. N IV. ER SI TA. S. TE. R. BU KA. 41657.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(71) U. N IV. ER SI TA. S. TE. R. BU KA. 41657.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(72) U. N IV. ER. SI. TA. S. TE R. BU. KA. 41657.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(73) U. N. IV. ER SI. TA. S. TE. R BU. KA. 41657.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(74) 41657.pdf. BABV SIMPULAN DAN SARAN. A. Simpulan Simpulan penelitian ini adalah sebagai berikut: AI.. Pajak hiburan menunjukan trend meningkat walaupun dalam capaian belum menunjukan hasil yang optimal dan perlu dilakukan perluasan. KA. basis wajib pajak. Penambahan obyek pajak barn dengan menemukan. Pajak. hotel. menunjukan. trend. meningkat. dan. menunjukan. R. A2.. BU. waj ib obyek pajak barn.. Pajak. restoran. menunjukan. trend. meningkat. selflng. dengan. SI TA S. A3.. TE. perkembangan yang meningkat pada sektor jasa akomodasi.. pertumbuhan ekonomi.. ER. B. Saran. N IV. Berdasarkan simpulan hasil penelitian yang telah dikemukakan, maka Strategi Pemerintah Daerah Kota Palangka Raya dalam rangka meningkatkan. U. Penerimaan Pajak Hiburan, Pajak Hotel dan Pajak Hiburan, yakni dengan melakukan strategi intensifikasi dan ekstensifikasi Pajak Deerah sebagai berikut: B.l. Untuk pajak hiburan sebaiknya pemerintah kota Palangka Raya perlu memperluas basis penerimaan dengan cara mengidentifikasi pembayar pajak dan menjaring wajib pajak barn dan. pungutan pajak. dipungut. berdasarkan potensi yang sesungguhnya sehingga potensi yang belum tergali lebih dioptimalkan, pengendalian kebocoran pendapatan yang. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka. 62.

(75) 41657.pdf. mungkin terjadi, meningkatkan administrasi pajak dan hams adanya transparansi dan akuntabilitas. B.2. Perlu peningkatan yang lebih baik dalam pajak hotel dengan cara Meningkatkan kualitas dan produktivitas pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Pendapatan Daerah Kota Palangka Raya di bidang pelayanan terhadap wajib pajak serta Peningkatan koordinasi, baik secara internal di. KA. lingkungan unit kerja Dinas Pendapatan Daerah Kota Palangka Raya. BU. maupun secara eksternal dengan SKPD lainnya yang berhubungan. R. dengan Dinas Pendapatan Daerah Kota Palangka Raya dan menegakkan. TE. supremasi hukum perpajakan yang tertuang dalam Peraturan Daerah. TA S. yang berfungsi preventif dan revesif. B.3. Perlunya peningkatan kualitas SDM Dinas Pendapatan Daerah Kota. IV ER. Daerah (PAD).. SI. Palangka Raya, dan Dinas lainnya yang terkait dengan Pendapatan Asli. B.4. Minimnya data pada instansi yang terkait, misalnya Dinas Pendapatan. U. N. Daerah Kota Palangka Raya diharapkan dapat menjadi masukan untuk dapat mengelola dan mendokumentasikan data dengan lebih baik dan. lengkap, karena mengingat pentingnya peran data bagi suatu penelitian. B.5. Diharapkan pada penelitian selanjutnya lebih mengembangkan ruang lingkup penelitian terhadap pajak daerah yang terkait dengan Pendapatan Ash Daerah (PAD) di Kota Palangka Raya.. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 63.

(76) 41657.pdf. DAFfAR PUSTAKA. Abdul Halim, Drs, MBA.,Ak. Dkk. (2001), Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Abimanyu, Anggito. 2006. Era Baru Kebijakan Fiskal, Badan Penerbit niversitas Diponegoro Semarang. Bailey, Kenneth D. 1999. Methods o/Social Research. New York: The Free Press.. BU. KA. Blakely, Edward 1., 1989, "Planning Local Economic Development (Theory and Practice)", Sage Publication, Inc, Newburry Park, California. TE R. Bryson, John M., 1995, "Strategic Planning for Public and Nonprofit Organization A Guide to Strengthening and Sustaining Organizational Achievment",Jossey-Bass Publishers, San Fransisco. SI TA. S. Bryson, J.M., and Roering, W.D., 1987, "Applying Private Sector Strategic Planning to the Public Sector", Journal of the American Planning Association. IV. ER. Darmanto. 2006. Organisasi Pemerintah Daerah: Mewujudkan Tata Pamong Yang Baik (Good Governance). Jurnal Organisasi dan Manajemen, Ur.,Volume. 2, Nomor 1, Maret 2006, 35 - 49 Download tanggal 25/JI/2013 pukul. 19.00WIB. U. N. Devas Nick, 1989, Keuangan Pemerintah Daerah di Indonesia :UI Press, Jakarta. Dirgantoro, Muhammad Arief ,Mangkuprawira, S., H. Siregar, B. M. Sinaga, Pasca Sarjana IPB. 2009. Dampak kebijakan desentralisasi fiskal terhadap transformasi Ekonomi di Provinsi Jawa Barat. Jurnal Organisasi dan Manajemen, Perpustakaan on line UT. Volume 5, Nomor 1, Maret 2009, 1-9. Download tanggal 25/11/2013 pukul. 19.00WIB http://ryanhadiwijayaa. wordpress. com/20 12/09/30/defini si-strategi­ menurut-para- ahliJ diunduh tgl28/112014 pkl. 22.00wib Koswara, E, 2000. Menyongsong Pelaksanaan Otonomi Daerah Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999; Suatu Telaahan Menyangkut Kebijaksanaan, Pelaksanaan dan Kompleksitasnya, Ana/isis CSIS Tahun XXIX/2000, No. 1,36 -53. Kunarjo. 1996. Perencanaan dan Pembiayaan.. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 64.

Gambar

Gambar 4.1  Grafik Trend Pajak Hiburan  SI
Tabel  1.1.  Realisasi Pendapatan  Asli  Daerah  4
Tabel 2.1.  Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu  NO  ('l'll}  ............ ~~~...
TABEL TARGET DAN REALISASI PAD

Referensi

Dokumen terkait

Di samping memperhatikan hak asasi manusia dalam setiap melaksanakan tugas dan wewenangnya, setiap anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia wajib pula

Para penulis berbeda dalam mendefinisikan pengertian Pendidikan Islam Agama Islam, namun secara substansial keseluruhan definisi tadi mencakupa apa yang telah diuraikan di

Salah satu cara kalibrasi yang dapat dilakukan adalah dengan memasukan sejumlah solute tertentu yang telah diketahui panas pelarutan ke dalam kalorimeter yang

Penelitian yang dilakukan oleh Younesian (2015) menunjukkan hasil bahwa terdapat peningkatan kemampuan oral feeding, mempersingkat waktu perawatan rumah sakit dan

Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang telah dijelaskan sebelumnya maka tujuan penelitian ini yaitu mengetahui ROMI yang dihasilkan usaha 13 th shoes

Fasa 2 dengan konsep Do-it-Yourself (DIY). • Setiap pasukan akan dibimbing oleh seorang mentor yang terdiri daripada pensyarah Universiti Malaya yang akan ditentukan

Peneliti melakukan pengamatan pada kehidupan santri di pesantren seputar attacment style santri terhadap Pembina di dalam pondok, selain sebagai observer, tugas peneliti

198 Berdasarkan data hasil belajar siswa kelas I SDN Raranggonau Kecamatan Sigi Biromaru pada mata pelajaran bahasa Indonesia khususnya materi belajar membaca dan