• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahasa Indonesia Lisan dan Tulisan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bahasa Indonesia Lisan dan Tulisan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

B

AHASA

I

NDONESI

A

L

I

SANDAN

T

ULI

SAN

Amr

i

nSar

agi

h

KepalaBalaiBahasaMedan/

GuruBesarFakultasBahasadanSeniUniversitasNegeriMedan

ABSTRAK:

Bahasaterbentukdalam kontekssosialyangterjadidarikontekssituasi, budayadanideologi.Kontekssituasimencakupmodeataumedium realisasi bahasayangdapatberupamedium lisanatautulisan. Hubunganbahasa dengankontekssosialadalahhubungansemiotikkonstrual:kontekssosial menentukan dan ditentukan bahasa. Dengan pengertian inimode atau medium lisandantulisanmenentukanrealisasilinguistikyangdikenalsebagai varitasfungsionalbahasa(functionalvariety).Tulisaninimenguraivaritas fungsionalbahasalisandantulisanyangmencakupvaritasleksikaldantata bahasa.

KATAKUNCI:bahasalisan,tulisan

Pendahuluan

ahasa merupakan fenomena sosial yang wujuddalam kontekssosial. Konteks sosialmenentukan bahasa dan pada gilirannya bahasa juga menentukan konteks sosial. Hubungan ini disebut hubungan konstrual-semiotik.

Kontekssosialbahasamencakup unsur konteks situasi,budaya dan ideologi(Halliday1994,Martin1992). Bahasa tulis sebagai varitas fungsionalbahasa yang ditentukan oleh konteks sosialini. Didalam makalahinidibicarakanbahasalisan dan tulisan yang secara rinci mencakupbahasanmedium danciri tatabahasa(lexicogrammar).

K

ONTEKS

P

EMAKAIAN

B

AHASA Konteksdapatdirinciberasaldari kataco-yang berartibersama atau mendampingidan textyaknisetiap unitbahasa,karenapadaprinsipnya setiap unit bahasa adalah teks. Dengan demikian konteks mengacu kepada segala sesuatu yang mendampingiteks.Dengandemikian konteks mengemukakan dua pengertianyakni(1)kontekslinguistik

dan(2)kontekssosial.

Dengan pengertian pertama dalam klausaSayaakanpergikeJakartabesok unit Saya akan…ke Jakarta besok merupakankonteksbagiunitpergiketika seseorangmembicarakankatapergiitu. Unit linguistik lain yang mendampingi suatu unit linguistik yang sedang dibicarakan sering juga disebutkonteks internal,cotextataukoteks.

Berbeda dengan koteks, konteks sosialmengacukepadasegalasesuatudi luar yang tertulis atau terucap,yang mendampingibahasa atau teks dalam peristiwa pemakaian bahasa atau interaksisosial. Konteks sepertiini disebutjugakontekseksternal.Konteks sosialiniterbagikedalam tigakategori yaitu kontekssituasi(register),konteks budaya(genre),dankonteksideologi.

Kontekssituasiterdiriatasapa(field) yang dibicarakan, siapa (tenor) yang membicarakan sesuatu bahasan, dan bagaimana (mode) pembicaraan itu dilakukan. Secara rincifield menunjuk peranbahasadalam interaksisosial,tenor menggambarkan status dan hubungan mitra interaksi, dan mode mengurai medium atausaluranpemakaianbahasa.

Konteks budaya dibatasisebagai aktifitassosialbertahapuntukmencapai suatutujuan.Denganpengertianinigenre

(2)

mencakupduahalyaitu(1)batasan kemungkinan ketiga unsurkonteks situasidan (2) tahap yang harus dilaluidalam satuinteraksisosial.

Ideologi mengacu kepada konstruksiatau konsep sosialyang menetapkan apa seharusnya dan seharusnya tidak dilakukan oleh sesorangdalam satuinteraksisosial. Dengan batasan ini ideologi merupakan konsep ideal yang diinginkan oleh anggota masyarakat dalamsatukomunitas.

Metafungsi

Metafungsi bahasa diartikan sebagai fungsi bahasa dalam pemakaian bahasa oleh penutur bahasa.Dalam setiapinteraksiantara pemakai bahasa, penutur menggunakanbahasauntukmemapar, mempertukarkan,danmerangkaiatau mengorganisasikanpengalaman.

Dengan ketiga fungsi bahasa dalam kehidupan manusia,bahasa sekaligusdisebutberfungsitigadalam komunikasi, yakni memapar, mempertukarkan, dan merangkai pengalaman yang secara teknis masing-masing disebut ideational, interpersonal, dan textual function (Martin 1993; Halliday 1994: xiii, Eggins1994:3).

Sejalandenganketigafungsiitu, bahasadikatakanmembawatigaarti yaknimaknapengalaman(ideational meaning), makna pertukaran atau makna antarpersona (interpesrsonal meaning),dan makna perangkaian atau pengorganisasian (textual meaning). Seorangpemakaibahasa merealisasikan pengalamannya (pengalamanbukanlinguistik)menjadi pengalamanlinguistik.

Pengalamanlinguistikitusaling dipertukarkan dengan pengalaman oranglainsebagailawannyaberbicara sehingga terbentuk satu interaksi dalam kontekskomunikasi.

Dalam memaparpengalamannya

danmentransaksikannya,penuturbahasa memilikicarauntukmerangkai,menyusun, dan menyampaikan pengalaman dan transaksitersebut.

V

ARITAS

F

UNGSIONAL

B

AHASA

L

ISAN DAN

T

ULISAN

Perbedaanantarabahasalisandan tulisan mencakup perbedaan konteks sosialdan realisasilinguistik. Konteks sosial mengacu kepada mode atau medium danrealisasilinguistikberkenaan denganleksisataukosakatadanstruktur kalimat atau tata bahasa. Keduanya disebut leksis dan tata bahasa atau lexicogrammar.

Modeterdiriatasmodeeksperiensial (experiential mode) berupa realisasi ekspresi dan mode interpersonal (interpersonalmode)atau antarpersona berupa potensialpemberianfeed back atau umpan balikatau tanggapan oleh pemakaibahasayakniantarapembicara danpendengardalam bahasalisandan antara penulis dan pembaca dalam bahasatulisan.

Berdasarkan mode eksperiensial bahasa lisan direalisasikan oleh bunyi atausuaradenganintonasisepertipada peristiwa bercakap-cakap, berdiskusi, berbalas pantun, bersyair, bertengkar, yang umumnya merupakan kegiatan bersemuka. Unit realisasinya adalah bunyi,fonem,sukukata.Berbedadengan itubahasatulisandikodekanolehgoresan, garis,huruf gambaratau tanda pada kertas, batu (seperti batu bersurat), pelepahdauntumbuhan,kulitkayu,kulit hewan,bambu (sepertiaksara bahasa Batak pada buluh suraton). Unit realisasinyaadalahhurufaaugambar.

Berdasarkanmodeantarpersonanya bahasa lisan wujud dalam situasi potensialpembicaradanpendengardapat serta-merta saling menanggap atau memberiumpanbalikdalam interaksidua hala (dialog). Inimerupakan realisasi umum (unmarked) seperti bercakap-cakap.Secaraspesifik(marked)bahasa lisan dapatberupa pemakaian bahasa

(3)

satuarahsajasepertidalam hotbah dimesjid atau gereja yang dalam hotbah itu pendengar tidak mengajukan tanggapan seperti pertanyaanataureaksi.

Antara kedua titik pemakaian bahasa yang lazim dan spesifik itu terdapatsejumlahpemakaianbahasa yang membentuk kontinum seperti berikutpercakapan,interaksitelepon, interaksimelaluiwalki-talkie,rekaman mesinpenjawab(answeringmachine), berbica sendiri, hotbah. Berbeda denganbahasalisanrealisasiumum bahasa tulisan adalah pemakaian bahasasatuarah(monolog)dengan kemauan penulis merealisasikan pengalamandansangatsedikitatau tanpa kemungkinan mendapat tanggapan. Di sisi lain realisasi spesifik atau tidak lazim bahasa tulisan adalah interaksitalk melalui internet. Antara kedua titik itu terbentukkontinum berupamembuat catatan,suratpembaca,pengumuman, korespondensi,talkinternet.

Akibatpengaruh mode sebagai konteks sosial, bahasa lisan dan tulisanberbedadalam realisasileksis dantatabahasa. Beberaparealisasi leksisdantatabahasaterdapatdalam varitas funsionalbahasa lisan dan tulisansebagaiberikut.

1.Leksis dalam bahasa lisan cenderung terealisasi dalam pengulangan yang dapat berupa penanda keraguan seperti pada ekspresi Saya…sa…saya ma…ma… maupergi,pikir-pikir,boleh-bolehsaja, aman-aman saja, baik-baik saja. Bahasatulisantertulisbersahajatanpa pengulanganbesertamaknatertentu dan cenderung ekonomis dalam pemakaianbahasasepertiSayamau pergi, mempertimbangkan, dapat diizinkan,mereka,cukupaman,baik. 2.Leksis bahasa lisan cenderung berkontraksidan bermakna khusus

sementara bahasa tulisan terealisasi dalam bentukpenuh. Leksissepertitak, ndak, nggak, kan, cuma, pak, secuil merupakanbahasalisansementaratidak, hanya,bapak,sebagiankecilmerupakan bahasatulisan.

3.Berdasarkansifatulangannya,bahasa lisan cenderung menggunakan repetisi dalam membentuktekssementarabahasa tulisanmengandalkanhiponimi,meronini, sinonimiatauantonimi.Tekskamimeihat gajah.Gajahberbelalai.Gajahmempunyai gading. Kaki gajah sangat besar merupakan bahasa lisan (dengan gajah sebagairepetisi)sementaraKamimelihat gajah. Binatang itu mempunyaibelalai. Hewan itu juga mempunyai gading. Telapak kakimahluk itu sangatbesar merupakanbahasatulisan(dengangajah, binatang,hewan,mahluksebagaihiponimi, meronimidan sinonimi). Penggunaan repetisi terjadi karena berdasarkan konteksnyaunitbahasalisanwujuddalam bunyibahasa yang lenyap berdasarkan urutanpemunculan.Karenasifatnyayang demikian unitbahasa lisan lebih cepat lenyapdaripadaunitbahasatulisan.Untuk merujuk unit bahasa lisan yang telah disampaikan lebih dulu diperlukan pengulangan. Berbeda dengan itu unit bahasalisanwujuddalam paparanhuruf atau gambar yang dapat lebih lama bertahan daripada bahasa tulisan dan dapatdirujuk.

4.Karenakebergantunganpadakonteks sosialyang lebih besardalam wacana, bahasalisanlebihbanyakmenggunakan elipsis,substitusidanreferensieksoforik sepertitekspercakapanA:Kemana?B: Pajak,danteksIniKino,itukuno,Bukunya disini.Berbedadenganitubahasalisan menggunakan referensi anaforik dan kataforiksepertiA:Andamaukemana?B: Ke Pajak dan teks Gula-gula iniKino sedangyangitukuno,BukuyangAnda pinjamdisini.

(4)

cenderung menggunakan ekstensi dan beserta kombinasinya (seperti dankemudian,dansesudahitu,dan krenaitu)sementarabahasatulisan cenderung menghindari atau mengurangi pemakaian kombinasi. Sayapergikekampusdankemudian sayapergikepantaidansetelahitu sayapergikekantorposmerupakan realisasibahaslisansementaraSaya pergikekampuskemudiansayapergi kepantai.Selanjutnyasayapergike restoranadalahbahasatulisan. 6.Bahasa tulisan cenderung menggunakan struktur klausa sederhanayaituklausatunggaldan kepadatan leksikaltinggi. Berbeda denga itu bahasa lisan cenderung menggunakan klausa kompleks dengan kepadatan leksikalrendah. Konsekuensi dari perbedaan itu adalah bahasa tulisan memiliki kepadatankata(lexicaldensity)tetapi klausasederhanasementarabahasa lisan memiliki kedalaman atau kekompleksan klausa (grammatical intricacy)tetapikejarangankata.

Klausasederhanaadalahklausa denganhanyasatutingkatataulevel saja sementara klausa kompleks terdiriatasdualevelsatulebih. Di dalam bahasa Indonesia terdapat enam pola dasarklausa atau pola kalimatsederhanasepertiberikut.

-SP (SubjekPredikat) -SPK (SubjekPredikat

Keterangan)

-SPPel (SubjekPredikat

Pelengkap)

-SPO (SubjekPredikat

Objek)

-SPOPel (SubjekPredikat

ObjekPelengkap) -SPOK (SubjekPredikat

ObjekKeterangan) denganberarti‘dikutioleh’.

Satuklausadenganpoladasaritu

dikatakanklausasederhana. KlausaDia membeli buku kemarin adalah klausa sederhana tetapi Dia membeli buku kemarinyangmengembirakanhatiibunya adalahklausakomplekskarenaterdapat duaklausabertingkatyaituDiamembeli bukukemarinsebagaiklausaawalatau primerdanklausayang mengembirakan hati ibunya yakni klausa lain yang bergantungpadaklausaawalitu.

Secara rincidikatakan klausa Dia membeli buku kemarin yang mengembirakan hatiibunya terdiriatas dua tingkat atau levelsementara Dia membelibukukemarinhanyaterjadidari satulevel.Klausadapatterdiriataslebih darisatulevelsepertiklausaMenantunya seringpulanglarutmalam karenaisterinya rewelyangmembuatbapaknyaamatsedih yang menurutdoktermenjadipenyebab penyakit orang tuanya itu terdiriatas empatlevelsebagaiberikut:

1.menantunyaseringpulanglarutmalam 2.kerenaisterinyarewel

3.yangmembuatbapaknyaamatsedih 4.yang menurut dokter menjadi

penyebabpenyakitorangtuanya

Kepadatan leksikal adalah jumlah katadalam satu klausa. Yang menjadi dasarhitungan adalah kata isi(content words),yakniverba,ajektiva,adverbia,dan nomina dan tidaktermasukkata fungsi ataustruktur(funtionorstructuralwords) sepertipreposisi,konjungsi,pronomina, partikel,katapenunjuk. Denganbatasan inidalam klausaDia membelibuku itu kemarin terdapat 4 kepadatan leksikal walaupunterdapat5katakarenakataitu tidakdihitungsebagaikataisi.DalamDia membeli buku itu kemarin yang mengembirakanhatiibunyayangtinggaldi Kisaranterdapattigaklausadenganrat a-ratakepadatanleksikal3(9leksisdibagi3 klausa).Kataitu,yang,ditidaktermasuk kataisi.

Dengankriteriastrukturklausa(yang sederhanaataukompleks)dankepadatan leksikal(yangtinggiataurendah)klausa

(5)

Indonesiatelahberhasilmembangun ekonominya yang membawa perubahanbesarterhadapbudayanya khususnyabudayayang terdapatdi daerahpedesaanadalahbahasalisan karenateksituterdiriatastigaklausa atautigatingkatyaitu(1)Indonesia telah berhasil membangun ekonominya, (2) yang membawa perubahanbesarterhadapbudayanya khusunya budaya, dan (3) yang terdapatdidaerahpedesaandengan perbandingankepadatanleksikal4:6: 6:3.

Apabila teks itu direalisasikan dalam bahasa tulisan hanya satu klausasederhanadigunakanseperti Keberhasilanpembangunanekonomi Indonesiasecarakhususmengubah budaya

masayarakat pedesaan dengan kepadatan leksikalyang lebih tingi, yakni10.Dengancontohyangsama, klausa kompleks Engkau boleh pulang ke rumah apabila pekerjaannmu sudah selesaipada saatmataharibelum terbenam tetapi engkau harus datang besok pagi kalauakumembutuhkanengkaupada saat lonceng pertama pukul 6 berbunyimerupakanrealisaibahasa lisandengankedalaman3tingkatdan 6 klausa dan dengan kepadatan leksikal3.Klausakomplekstersebut dapat diurai dengan kepadatan leksikalmasingsebagaiberikut.

Klausa

1.engkaubolehpulang

2.apabila pekerjaanmu sudah selesai

3.pada saat matahari belum

terbenam

4.tetapiengkauharusdatangbesokpagi 3

5.kalauakumembutuhkanengaku 1

6.pada saatlonceng pertama pukul6 berbunyi

5

TOTAL

16

Kepadatanleksikalrata-rata16:6=2.97 (dibulatkan3)

Dengan menggunakan analisis linguistikfungsionalsistemikstrukturdan level klausa komleks tersebut dapat diuraikansebagaiberikut.

1. engkaubolehpulang

2.X apabilapekerjaanmusudah

selesai

3.X padasaatmataharibelum terbenam

4.+2 tetapiengkauharusdatang besokpagi

5.X  kalau aku membutuhkan engkau

6. Xpadasaatloncengpertama pukul6berbunyi

Berbeda dengan klausa kompleks lisan,klausasederhanaKepulanganmuke rumah setelah penyelesaian tugas pada saatterbenamnyamatahariharusdisertai oleh kewajiban hadirbesok pagiuntuk keperluankupadasaatlonceng pertama pukul6merupakanbahasatulisandengan klausasederhanadankepadatanleksikal 16.

Dariuraianterdahuludapatdikatakan bahwapengertianbahasalisandantulisan bukan hanya mencakup mode atau

BAHASALISANDANTULISAN

Tata

Bahasa Medium Uraian ContohPengunaan

lisan lisan lisandilisankan percakapan:tekslisanyangdilisankan lisan tulisan lisandituliskan novel(dialog):tekslisanyangdituliskan tulisan lisan tulisan

dilisankan beritaTV:tekstulisanyangdilisankan tulisan tulisan tulisandituliskan artikelilmiah:tekstulisanyangdituliskan

(6)

medium tetapijugaciritatabahasa (leksis dan sintaksis atau lexicogrammar).Iniberartibahwadari sudut medium satu unit bahasa mungkin bahasa lisan tetapi dari substansi tata bahasanya unit itu adalahbahasatulisansehinggadapat dikatakan unit bahasa itu adalah bahasatulisanyangdituliskan.

Denganklasifikasisilangbahasa lisan dan tulisan dengan merujuk aspek mode atau medium dan realisasilinguistikatautatabahasa4 sistem kategori berkait dengan bahasa lisan dan tulisan dapat diringkasdalamtabelberikut.

Contohpemakaiandiberikandan dari contoh dapat dilihat tidak selamanyabahasalisanitudilisankan; kemungkinanlainsepertipemakaian bahasa tulisan yang dilisankan, bahasalisanyangdituliskanmungkin sajaterjadi.Dapatdipastikanbahwa bahasaartikelilmiahadalahbahasa tulisanyangdirealisasikanolehtata bahasatulisan.

PROYEKSIMODEBAHASALISANDAN

TULISAN

Dengan sifat mode dan realisasilinguistiknya bahasa lisan dapat saling terproyeksi. Berikut adalah kecenderungan bahasa lisan menjaditulisanatausebaliknya. 1.Proyeksitulisandalamlisan

Ketika berpidato seseorang mengatakan Saya ingin menggaris bawahi hal ini…. Sesungguhnya dalam pemakaianbahasalisanatau berpidato itu sesorang tidak dapat menggarisbawahi;yangdapatdigaris bawahi adalah kata atau kalimat dalam menulis. Inimenunjukkan bahwa ketika berbiacara atau menggunakan bahasa tulisan pembicara memproyeksikan sifat bahasatulisan.Demikianjugadalam klausaHalitu dapatdijual;dijual

dalam tanda kutip pembicara memroyeksikan bahasa tulisan dalam pembicaraannya,karenayangdapatdiberi tandakutip hanyalahkataatau kalimat dalam tulisan.

2.Proyeksilisandalamtulisan

- Dalam pemakaian bahasa tulisan, bahasa lisan mungkin diproyeksikan sepertipadalaporantertulisKetikaditanya olehhakim diamengatakanpikir-pikiratas keputusanpengadilanitu.Leksispikir-pikir merupakanciribahasalisan.Contohlain adalah sepertitertulis pada Mukadimah UUD 1945…danperjuanganpergerakan kemerdekaanIndonesiatelahsampailah…

Ideologi

Secaraideologibahasalisandominan dalam pemakaian bahasa Indonesia. Dengankatalain,pengaruhatauideologi pengutamaan pemakaian bahasa lisan menjadiciripemakaianbahasaIndonesia dalam berbagai situasi seperti dalam penulisan nama, akronim, penyulihan suara film imporyang tidak berbahasa Inggris.

Penampilan nama dalam surat undangan penikahan, misalnya, sering dipengaruhibahasa lisan. Dalam surat undangan tertulis nama Pratomo Sujatmiko (Tom)yang berartipanggilan nama penuh Pratomo Sujatmiko adalah Tom. Demikian juga namaSriHartini Ningsih(Tini)menampilkanbentuklisan Tini.Dapatdikatakanbahwapenampilan Tom dan Tini ini adalah pengaruh keutamaan pada panggilan atau bentuk lisannamaitu.

Pemakaian bentuk singkatan atau akronim sepertijagung (Jaksa Agung), granat(GerakanAntiMadat),balon(Bakal Calon),ponsel(TeleponCellular),hansip (Pertahanan Sipil) berpunca pada pemikiran bahwa kata bentukan dalam wujudsepertiitulebihmudahdiucapkan daribentuklainatausesuaidengan‘selera’ lidah bangsa Indonesia. Ini berarti pembentukanbentuksingkatatauakronim itu kurang mengindahkan kaidah atau kurangtaatkaidah(karenahurufatausuku

(7)

katayangdisingkatsembarangsaja) tetapiberpijak pada ideologilisan: kemudahan mengucapkannya. Dengankatalain,pembentukanbentuk singkatituberdasarkanpadaideologi bahasalisan.

Penyulihan bahasa film impor (selain film berbahasa Inggris, misalnyabahasaSpanyoldalam film dariMexico,Mandarindalam film dari Cina)kedalam bahasaIndonesiajuga merupakanrealisasiideologibahasa lisan. Penyulihan bahasa asalke dalam bahasaIndonesiamemberikan kesan bahwa bahasa lisan menjadi keutamaan.Sebenarnyabahasaasal film dapat dipertahankan dengan terjemahan bahasa Indonesia. Dengan demikian realisasibahasa lisandantulisandapatdipertahankan.

SIMPULAN

Bahasalisandantulisan memilikiberbagaiciriyangpada

dasarnyaterjadidarimodedanrealisasi linguistik.Interaksidanproyeksikedua ciriitudapatterjadidalampemakaian bahasayangpadadasarnyamerupakan penguatanideologibahasalisanbagi pemakaibahasa.

R

UJUKAN

Eggins,S.1994. An Introduction to Systemic Functional Linguistics. London:Pinter

Halliday,M.A.K.1994.AnIntroductionto FunctionalGrammar.London:Edward Arnold

Martin,J.R.1992.EnglishText:system and structure. Amsterdam: John Benjamins.

Martin,J.R.1993.Acontextualtheoryof language. Dalam Cope,B.,Mary Kalantzis(eds)ThePowersofLiteracy: agenreapproachtoteachingwriting. London:TheFalmerPress,116-136.

Referensi

Dokumen terkait

Penilaian aspek psikomotor yang dilakukan oleh guru dan siswa didasarkan pada unjuk kerja/ gerak yang ditunjukkan siswa selama proses pembelajaran.. Penilaian dilaksanakan

Salah satu pesaing bisnis buah semangka CV SA adalah Bapak Haji Marno. Bapak Haji Marno juga memiliki usaha yang bergerak di bidang buah semangka di wilayah Metro. Varietas buah

Dari sini dapat dipahami bahwa di masa sahabat, perlahan keilmuan hisab mulia tertata dengan baik yang aplikasi positifnya tidak hanya dalam penentuan waktu ibadah, namun juga

Keluang Kelompok Kerja (Pokja) lll Pengadaan Barang/Jasa Tahap ll Kegiahn APBD Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2012Pada Dinas Pendidikan Nasional, dengan ini

Mengajar Guru SMPN di Kecamatan Sumedang Selatan. 4) Memperoleh informasi mengenai pengaruh Pendidikan Pelatihan KTSP. dan Kompensasi terhadap Kinerja Mengajar Guru SMPN

Meskipun demikian, tidak selalu cara-cara yang dilakukan GKJ dagen Palur dapat langsung diterima GKJ yang lain, Klasis maupun Sinode sehingga dalam menyelesaikan

Namun bahan bakar biodiesel yang kini ada masih memiliki kekurangan, beberapa kesimpulan dari banyak penelitian yang berkaitan dengan penggunaan bahan bakar

Leadership in group management in the study location also did not apply rotation or change of leader and leader (chairman or management) of the farmer groups to be replaced