• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ATAS LAPORAN KEUANGAN PERIODE 31 DESEMBER 2007 DAN 2006

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ATAS LAPORAN KEUANGAN PERIODE 31 DESEMBER 2007 DAN 2006"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

ATAS LAPORAN KEUANGAN

PERIODE 31 DESEMBER 2007 DAN 2006

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

Jl. Raya Rancabolang No. 98

Gedebage - Bandung

(2)

DAFTAR ISI

1 Daftar Isi

2 Laporan Auditor Independen i

3 Neraca 1

4 Perhitungan laba/(rugi) 3

5 Laporan arus kas 4

6 Laporan Perubahan ekuitas 5

7 Catatan atas laporan keuangan 6

(3)

26 PAJAK TANGGUHAN

Rincian aktiva dan kewajiban pajak tangguhan perusahaan adalah sebagai berikut :

Aktiva (kewajiban) Dikreditkan Aktiva (kewajiban) Pajak tangguhan (dibebankan) ke Pajak tangguhan

31-Des-06 Laporan laba rugi 31-Des-07 Aktiva Pajak

Tangguhan

Rugi Fiskal 30.628.902.984 (4.906.381.243) 25.722.521.741 Penyesuaian SKP (6.447.655.959) - (6.447.655.959) Kewajiban Manfaat Pekerja 712.865.898 156.233.120 869.099.018 Aktiva Tetap (2.232.278.902) (102.823.808) (2.335.102.710) Sewa Guna Usaha (13.004.998) (13.004.998) Penyisihan Piutang 763.350.688 248.645.719 1.011.996.407 Jumlah 23.412.179.711 (4.604.326.211) 18.807.853.500

Aktiva (kewajiban) Dikreditkan Aktiva (kewajiban) Pajak tangguhan (dibebankan) ke Pajak tangguhan

31-Des-05 Laporan laba rugi 31-Des-06 Aktiva Pajak

Tangguhan

Rugi Fiskal 34.139.879.623 (3.510.976.639) 30.628.902.984 Penyesuaian SKP (6.447.655.959) - (6.447.655.959) Kewajiban Manfaat Pekerja 583.499.747 129.366.151 712.865.898 Aktiva Tetap (3.131.519.494) 899.240.592 (2.232.278.902) Sewa Guna Usaha (13.004.998) - (13.004.998) Penyisihan Piutang 516.969.731 246.380.957 763.350.688 Jumlah 25.648.168.650 (2.235.988.939) 23.412.179.711

2007 2006

Rp Rp

Rugi sebelum pajak dengan tarif pajak yang

berlaku sebesar 30% 14.916.040.790 7.182.014.625 Dampak pajak atas penyesuaian akumulasi

rugi fiskal tahun sebelumnya 4.474.812.237 2.154.604.388 Perbedaan tetap

Amortisasi beban tengguhan - -Penghasilan bunga deposito (6.426.128) (4.369.948) Rugi penjualan aktiva tetap -

-Lain-lain 135.940.103 85.754.499

Jumlah (Penghasilan) manfaat pajak 4.604.326.211 2.235.988.939 PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA & LABA / (RUGI) Periode 31 Desember 2007 dan 2006

Rekonsiliasi antara beban (penghasilan)pajak dan hasil perkalian rugi akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut :

(4)

27

US$ Ekuivalen US$ Rp

Rp Aktiva

Kas dan Bank 14.989,24 141.183.652 165.727,54 1.494.862.411 Piutang Usaha 665.681,58 6.270.054.802 1.109.149,19 10.004.525.694 Jumlah 680.670,82 6.411.238.454 1.274.876,73 11.499.388.105 Kewajiban Hutang Bank 10.996.598,16 - 15.636.892,66 141.044.771.793 Hutang Bunga 2.027.367,69 - 392.759,54 3.542.691.051 Hutang Usaha 577.049,85 - 2.297.550,28 20.723.903.526 Hutang Lain-lain 2.399.762,40 - 1.794.762,40 16.188.756.848 Jumlah 16.000.778,10 - 20.121.964,88 181.500.123.218 (15.320.107,28) 6.411.238.454 (18.847.088,15) (170.000.735.113) 28 KESINAMBUNGAN USAHA

1. Meningkatkan penjualan produk merk sendiri dengan : a) Memperluas jaringan pemasaran, dengan cara :

- membuka counter – counter baru di jaringan retailer yang telah ada, - membuka beberapa independent store baru,

b) Pengembangan design – design baru sesuai dengan selera pasar.

Strategi ini diharapkan dapat meningkatkan tingkat penjualan Perseroan sesuai dengan target yang ditetapkan AKTIVA DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING

Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, perusahaan mempunyai aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut :

2007 2006

Langkah – langkah yang ditempuh oleh PT. Primarindo Asia Infrastructure Tbk. ("perseroan") untuk mempertahankan kesinambungan usaha antara lain adalah :

Jumlah Kewajiban-Bersih

Pada Tahun 2007 Perusahaan telah berhasil membukukan laba sebesar Rp. 10.311.714.579,- Namun sampai saat ini ekuitas masih menunjukan defisiensi ekuitas sebesar Rp. 192.635.170.798,-. atau 447% untuk tahun 2007 dan sebesar Rp. 202,946,885,337 atau 472% untuk tahun 2006.

Atas kondisi di atas, Direksi dan Komisaris Perseroan melalui suratnya tertanggal 13 Maret 2008, manajemen akan tetap berusaha mempertahankan kelangsungan entitas, dan tidak mempunyai rencana untuk menghentikan aktivitas perusahaan. Manajemen menerangkan pula, bahwa sampai tanggal laporan keuangan ini diterbitkan tidak ada pihak-pihak dari manapun yang berupaya melakukan tuntutan pailit kepada perusahaan. Keadaan itu terjadi, selain karena terciptanya hubungan kerja yang baik antara perusahaan dengan para kreditur, juga dikarenakan perusahaan selalu berupaya agar dapat menyelesaikan kewajiban-kewajiban yang jatuh tempo.

Dalam menghadapi keadaan di atas, manajemen telah merencanakan dan terus melakukan pembenahan serta peningkatan kinerja perusahaan secara menyeluruh.

(5)

2. Meningkatkan penjualan ekspor dengan menjalin kerjasama dengan beberapa Buyer luar negeri

efisiensi penggunaan bahan baku.

4. Membina hubungan baik dengan para supplier guna mendapatkan harga dan jangka waktu pembayaran yang paling optimal

29 PERISTIWA PENTING SETELAH TANGGAL NERACA

3. Meningkatkan efisiensi dan produktifitas Perseroan antara lain melalui monitoring yang ketat atas

Sesuai dengan surat No. 008/FRR/MI-SK/II/08 tertanggal 01 Februari 2008 dari ABN AMRO Bank, telah melakukan pengembalian jaminan 5.000.000,- lembar saham milik PT. Golden Lestari dan telah diterima oleh PT. Primarindo Asia Infra Structure, Tbk melalui account pada PT. Danareksa

(6)

AKTIVA Catatan 31-Des-07 31-Des-06

Rp Rp

AKTIVA LANCAR

Kas dan Setara Kas 3 870.840.468 2.389.022.984 Piutang :

- Piutang Usaha Pihak Ketiga 4 14.492.986.442 13.414.623.278 - Piutang Lain-lain 5 75.324.706 21.914.000 Persediaan 6 31.746.107.589 37.971.386.886 Beban Dibayar Dimuka 7 230.503.904 127.568.630 Pajak Dibayar Dimuka 8 5.002.309.766 2.337.457.402

Jumlah Aktiva Lancar 52.418.072.875 56.261.973.180

AKTIVA TIDAK LANCAR

Aktiva Pajak Tangguhan 26 18.807.853.500 23.412.179.711

Aktiva Tetap 9

25.076.215.388

24.288.893.892 Aktiva Lain-lain 10 874.699.786

-Jumlah Aktiva Tidak Lancar 44.758.768.674 47.701.073.603

JUMLAH AKTIVA 97.176.841.549 103.963.046.783

(Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp. 106.458.458.710,-untuk Tahun 2007 dan Rp 102,409,638,680 Tahun 2006)

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk N E R A C A

Periode 31 Desember 2007 dan 2006

Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

(7)

-KEWAJIBAN DAN EKUITAS Catatan 31-Des-07 31-Des-06

Rp Rp

KEWAJIBAN LANCAR

Hutang Bank 11 - 20.501.803.885 Hutang Usaha

- Hutang Pihak Ketiga 12 30.154.364.872 41.032.348.332 - Hutang Lain-lain 13 32.695.637.904 22.630.428.027 Hutang Pajak 14 7.809.464.019 5.422.319.701 Hutang Bunga 15 - 3.542.691.052 Biaya Masih Harus Dibayar 16 6.390.078.068 3.626.006.270 Hutang Jangka Panjang Jatuh Tempo Satu Tahun

- Bank Mandiri 17 6.593.300.000 3.066.800.000

Jumlah Kewajiban Lancar 83.642.844.863 99.822.397.267

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang Jangka Panjang

- Hutang Bank Mandiri

- Hutang Pokok 17 96.983.658.069 99.189.315.403 - Hutang Bunga 17 19.095.776.272 18.286.856.564 - Hutang Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa 18 87.235.143.266 87.235.143.266 Kewajiban Manfaat Pekerja 19 2.854.589.877 2.376.219.660

Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 206.169.167.484 207.087.534.893

EKUITAS

Modal Saham - nilai nominal Rp. 500 per saham, Modal dasar - 344 juta saham

Modal ditempatkan & disetor penuh-86 juta saham 20 43.000.000.000 43.000.000.000 Kumulatif Rugi (235.635.170.798) (245.946.885.377)

Defisiensi Ekuitas (202.946.885.377)(192.635.170.798)

TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS 97.176.841.549 103.963.046.783

Periode 31 Desember 2007 dan 2006

Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

N E R A C A

(8)

-Catatan 31-Des-07 31-Des-06

Rp Rp

PENDAPATAN

Penjualan Bersih 21 236.361.984.413 133.075.483.746 Beban Pokok Penjualan 22 212.097.049.229 124.435.577.137

LABA /( RUGI ) KOTOR 24.264.935.184 8.639.906.609

BEBAN USAHA

- Penjualan 23 15.000.865.006 8.150.222.794 - Umum & Administrasi 24 7.497.058.230 4.924.231.734

Jumlah Beban Usaha 22.497.923.236 13.074.454.528

1.767.011.948

(4.434.547.919)

PENGHASILAN/(BEBAN) LAIN-LAIN

- Laba / (Rugi) Selisih Kurs Bersih 25 (8.105.572.190) 14.415.375.526 - Penghasilan Bunga 21.420.427 14.566.493 - Beban Bunga & Adm Bank (101.346.368) (66.317.244) - Beban Kebijaksanaan (121.067.300) (158.545.470) - Penghasilan/(Beban) Lain-lain - Bersih 21.976.371.341 (2.157.296.256) - Beban Manfaat Pekerja (520.777.068) (431.220.505)

13.149.028.842

11.616.562.544

LABA / (RUGI) SEBELUM PAJAK KINI 14.916.040.790 7.182.014.625

PAJAK KINI 26 -

-LABA /(RUGI) SEBELUM PAJAK TANGGUHAN 14.916.040.790 7.182.014.625 PENGHASILAN PAJAK TANGGUHAN 26 (4.604.326.211) (2.235.988.939)

LABA /(RUGI) BERSIH 10.311.714.579 4.946.025.686

LABA /(RUGI) BERSIH - PER SAHAM 120 58

Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk LAPORAN LABA/RUGI

Untuk periode yang berakhir 31 Desember 2007 dan 2006

Penghasilan / (Beban) Netto LABA / (RUGI) USAHA

LAPORAN ARUS KAS

(9)

-31-Des-07 31-Des-06

Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan Kas dari Pelanggan 239.745.007.705 132.538.084.704 Pembayaran Kepada Pemasok (190.543.391.776) (99.482.061.427) Pembayaran Kepada Karyawan (50.190.231.521) (27.613.705.766) Kas Dihasilkan dari Aktivitas Operasi (988.615.592) 5.442.317.511

Pembayaran Bunga & Adm Bank (101.346.368) (66.317.244) Pembayaran Pajak Penghasilan (2.664.852.364) (1.982.520.782) Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi (3.754.814.324) 3.393.479.485 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Penerimaan Bunga 21.420.427 14.566.493 Penerimaan Lain-lain 863.859.846 203.394.400 Perolehan Aktiva Tetap (2.567.098.337) (1.356.364.237) Perolehan Aktiva Lain-lain (874.699.786) -Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi (2.556.517.850) (1.138.403.344) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Penerimaan Pinjaman dari Pihak Hubungan Istimewa 5.576.590.000 3.070.622.400 Pembayaran Hutang Bank (6.374.740.000) (3.070.622.400) Pembayaran Kepihak Ketiga Lainnya 5.591.299.658 (419.200.516) Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Pendanaan 4.793.149.658 (419.200.516) KENAIKAN/(PENURUNAN) KAS & SETARA KAS (1.518.182.516) 1.835.875.625

KAS & SETARA KAS AWAL TAHUN 2.389.022.984 553.147.359

KAS & SETARA KAS AKHIR TAHUN 870.840.468 2.389.022.984

Untuk periode yang berakhir 31 Desember 2007 dan 2006

Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

(10)

-Saldo Awal 43.000.000.000 - - - - - (250.892.911.063) (207.892.911.063) Laba Tahun 2006 - - 4.946.025.686 4.946.025.686

Saldo Per 31 Des 2006 43.000.000.000 - - - - - (245.946.885.377) (202.946.885.377) Laba Tahun 2007 - - - - 10.311.714.579 10.311.714.579

Saldo Per 31 Des 2007 43.000.000.000 - - - - (235.635.170.798) (192.635.170.798)

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Saldo laba/(Rugi)

Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian

Periode 31 Desember 2007 dan 2006

Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh Tambahan Modal Disetor Keterangan Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap Selisih Kurs Penjabaran Mata Uang Asing

yang tak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

Opsi Saham Ditentukan Penggunaa nya Belum Ditentukan Penggunaanya Jumlah 5

(11)

6

-PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Per 31 Desember 2007 dan 2006 1. UMUM

a. Pendirian dan Informasi Umum

PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk. (Perusahaan) didirikan di Bandung berdasarkan Akta No. 7 tanggal 1 Juli 1988 dan Notaris Nany Sukarja, S. H. Akta Pendirian Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-9967-HT.01.01.TH 1988 tanggal 31 Oktober 1988 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 53 tanggal 2 Juli 1991, tambahan No. 1851. Angggaran Dasar Perusahaan mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 16 tanggal 23 Juni 1999 dari Notaris Raharti Sudjardjati, SH, mengenai ketentuan jabatan komisaris dan direksi perusahaan. Akta perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai Surat keputusan No. C-1183-HT.01.04.TH.2000 tanggal 2 Pebruari 2000.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan meliputi bidang usaha infrastruktur dan industri. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada tanggal 1 Oktober 1989. Kegiatan perusahaan dari sejak pendirian sampai saat ini melupti industri alas kaki khususnya produksi sepatu olah raga dan yang berhubungan dengan pengolahan bahan-bahan dasar pembuatan sepatu olah raga tersebut.

Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan pabrik berlokasi di Bandung, Jawa Barat. Kantor pusat perusahaan beralamat di Gedung Dana Pensiun – Bank Mandiri Lt. 3A Jl. Tanjung Karang No. 3-4A, Jakarta. Jumlah karyawan perusahaan sebanyak 3.469 orang tahun 2007 dan 3.275 orang tahun 2006.

Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 8 Juni 2007 No. 10 dari Notaris Tien Norman Lubis, SH di Bandung terjadi perubahan pengurus perusahaan tahun 2007 adalah sebagai berikut :

Tahun 2006 Tahun 2007

Komisaris Utama : Ibrahim Risyad Ibrahim Risyad

Wakil Komisaris Utama : Bambang Setiyono Abdul Rachman Ramly

(12)

7

-Komisaris independen : - Hariadi Darmawan - Hariadi Darmawan

- Endang Kosasih - Endang Kosasih

Direktur Utama : Abdul Rachman Ramly Bambang Setiyono

Wakil Direktur Utama : Judiono Tosin David Jahya

Direktur : Rizal Risyad Wiji Astuti

Direktur : - Yati Nurhayati

Perusahaan memberikan kompensasi kepada Pengurus Perusahaan berupa gaji/tunjangan sebesar Rp. 165.690.000,- (seratus enam puluh lima juta enam ratus sembilan puluh ribu rupiah) untuk Tahun buku 2007 dan Tahun Buku 2006 tidak memberikan kompensasi.

b. Penawaran Umum Saham Perusahaan

Seluruh saham perusahaan atau sebanyak 86 juta saham telah dicatat pada Bursa Efek Jakarta yang berasal dari :

− Penawaran umum kepada masyarakat sejumlah 10 juta saham dengan harga

penawaran Rp. 2.800 per saham, sesuai dengan surat dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. S-1200/PM/1994 tanggal 30 Agustus 1994.

− Pencatatan seluruh saham (25 juta saham) perusahaan (company listing) tanggal

30 Agustus 1994.

− Pembagian saham bonus sejumlah 18 juta saham yang berasal dari penawaran

umum saham sesuai Surat PT. Bursa Efek Jakarta No. Peng-277/BEJ-1/D/1097 tanggal 1 Oktober 1997.

− Pemecahan nilai nominal saham dari Rp. 1.000 menjadi Rp. 500 per saham

sesuai Surat PT. Bursa Efek Jakarta No. Peng-1266/BEJ-1.1/U/1097 tanggal 1 Oktober 1997.

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Penyajian Laporan Keuangan

Laporan keuangan disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan adalah mata uang rupiah, yang pengukurannya disusun berdasarkan nilai historis, kecuali

(13)

8

-beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokan arus kas dalam aktivitas dan pendanaan.

b. Penggunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.

c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Pembukuan perusahaan diselenggarakan dalam mata uang rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal rencana, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.

Kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut :

Valuta Asing Unit 31 Desember 2007 31 Desember 2006

US Dollar 1.- Rp. 9.419,- Rp. 9.020

d. Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehan dan tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

e. Piutang

Piutang dinyatakan sebesar jumlah nominal setelah dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu. Penyisihan piutang ragu-ragu diestimasi berdasarkan pada penelaahan terhadap masing-masing akun pada akhir tahun.

(14)

9 -f. Persediaan

Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode first-in first-out untuk persediaan bahan baku, bahan pembantu dan suku cadang, dan dengan beban produksi rata-rata untuk barang jadi dan barang dalam proses.

g. Beban Dibayar di Muka

Beban dibayar di muka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

h. Aktiva Tetap

Aktiva tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Aktiva tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap, sebagai berikut :

Tahun

Bangunan dan prasarana 5 – 20

Mesin dan peralatan 5 – 10

Instalasi 10

Inventaris kantor 5

Kendaraan 5 – 8

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.

Bila nilai tercatat suatu aktiva melebihi taksiran jumlah yang dapat dipulihkan kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat dipulihkan kembali tersebut, yang ditentukan sebagi nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomis dimasa datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standar kinerja, dikapitalisasi. Aktiva tetap tidak digunakan lagi atau dijual dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aktiva tetap tersebut diakui dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.

(15)

10

-i. Sewa Guna Usaha

Transaksi Sewa Guna Usaha dikeompokkan sebagai capital lease apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:

− Penyewa guna usaha memiliki hak opsi untuk membeli aktiva yang disewa guna

usaha pada akhir masa sewa guna usaha dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian sewa guna usaha.

− Seluruh pembayaran berkala yang dilakukan oleh penyewa guna usaha ditambah

dengan nilai sisa dapat menutup pengembalian biaya perolehan barang modal yang disewa guna usaha beserta bunganya sebagai keuntungan perusahaan sewa guna usaha.

− Masa sewa guna usaha minimum dua tahun.

Transaksi sewa guna usaha yang tidak memenuhi kriteria tersebut di atas dikelompokan sebagai transaksi sewa menyewa biasa (operating lease).

Aktiva dan hutang sewa guna usaha dicatat sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha ditambah nilai sisa (hak opsi). Aktiva sewa guna usaha disusutkan dengan metode dan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aktiva tetap-pemilikan langsung (Catatan 2h).

j. Beban Tangguhan – Biaya Pengembangan

Biaya yang terjadi sehubungan dengan kegiatan pengembangan berupa rancangan peralatan dan catatan untuk menghasilkan produk, yang memberikan manfaat di masa datang. Ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama 5 tahun pada saat produk tersebut tersedia untuk di jual.

k. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Penjualan ekspor diakui pada saat barang dimuat di pelabuhan pengirim (FOB Shipping point) sedangkan penjualan lokal diakui pada saat barang diserahkan kepada langganan. Beban diakui pada saat terjadinya atau sesuai dengan masa manfaatnya.

l. Manfaat Pekerja

Perusahaan mengakui kewajiban manfaat pekerja berdasarkan estimasi terbaik sesuai dengan peraturan perusahaan. Tidak terdapat dana yang disisihkan sehubungan dengan mafaat tersebut. Manfaat pekerja didasarkan pada masa kerja dan penghasilan karyawan. Manfaat pekerja ini merupakan manfaat pasti tanpa

(16)

11

-pendanaan, sehingga kewajiban manfaat pekerja diakui dalam laporan keuangan. Perubahan estimasi dibukukan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.

Manfaat pekerja atas pemutusan hubungan kerja diakui sebagai kewajiban dan beban pada saat terjadi.

m. Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

Perseroan melakukan transaksi dengan perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa, yang dimaksud dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa menurut standar akuntansi keuangan nomor 7, adalah sebagai berikut :

− Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau

dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries, dan fellow subsidiaries);

− Perusahaan asosiasi (Associatied Company);

− Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu

kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan (yang dimaksud dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor);

− Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung

jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan

− Perusahaan di mana suatu kepentingan substansi dalam hak suara memiliki baik

secara langsung maupun tidak langsung. Oleh setiap orang yang diuraikan dalam garis datar tiga (3) atau empat (4) atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.

Perusahaan yang sebagian pengurus atau manajemennya sama dengan perusahaan adalah PT. Golden Lestari dan PT. Primarindo Daya Investama, dan PT. Bayuniaga Primamandiri.

(17)

12 -n. Pajak Penghasilan

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tariff pajak yang berlaku.

Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aktiva pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer dan rugi fiskal yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak dan rugi fiskal pada masa datang.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aktiva dan kewajiban pajak kini.

o. Laba Persaham

Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan yaitu sebanyak 86 juta saham tahun 2007 dan 2006.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Anda, apa jenis bahan kayu pada rangka sandaran yang paling sesuai dengan desain produk spring

Hasil uji F yang telah dilakukan oleh peneliti pada variabel Kesadaran Merek, Sikap, dan Nilai yang Dirasa, dapat dijelaskan bahwa ketiga variabel independen tersebut

Konsep dasar dari aplikasi multimedia ini adalah membuat media belajar yang lebih menarik sehingga para siswa memperhatikan saat di terangkan oleh para guru.Media pembelajaran ini

Untuk mengganti gambar (picture), klik area gambar dua kali, lalu pilih Insert Picture. Selanjutnya, browsing menu folder di komputer Anda untuk memilih gambar

Selanjutnya disebut bahwa “Dalam hal reklame diselenggarakan oleh pihak ketiga, Nilai Sewa Reklame sebagaimana dimaksud pada ayat ditetapkan berdasarkan nilai

Keadaan itu berlarutan sehingga saya dimasukkan ke Hospital selama sebulan lebih. Wang banyak keluar pada masa itu. Bila dengar sahaja dimana ada jual ubat yang berkenaan

Korupsi adalah perbuatan yang menyimpang dari nilai-nilai pancasila yang di sebabkan oleh lemahnya keimanan seseorang yang menyimpang dari sila pertama Ketuhanan Yang

Jika telah berhasil mendaftarkan komponen ssci_net pada Windows registry sebagai komponen COM, silakan lanjutkan dengan membuat sebuah program sederhana menggunakan