• Tidak ada hasil yang ditemukan

WACANA CERITA DALAM EKRANISASI NOVEL BOTCHAN KARYA NATSUME SOSEKI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "WACANA CERITA DALAM EKRANISASI NOVEL BOTCHAN KARYA NATSUME SOSEKI"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

TESIS

WACANA CERITA

DALAM EKRANISASI NOVEL “BOTCHAN”

KARYA NATSUME SOSEKI

NI NYOMAN PASTIARINI NIM 0990161047

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2011

(2)

WACANA CERITA

DALAM EKRANISASI NOVEL “BOTCHAN”

KARYA NATSUME SOSEKI

Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister

pada Program Magister, Program Studi Linguistik (Konsentrasi

Wacana Sastra), Program Pascasarjana Universitas Udayana

NI NYOMAN PASTIARINI NIM 0990161047

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI LINGUISTIK

(KONSENTRASI WACANA SASTRA)

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2011

(3)

TANGGAL 12 JULI 2011

Pembimbing I, Pembimbing II

Prof. Dr. I Nyoman Kutha Ratna, S.U. Prof. Dr. Nyoman Darma Putra, M.Litt.

NIP. 19440927 197602 1 001 NIP.19611205 198603 1 004

Mengetahui

Ketua Program Studi Magister Direktur

Program Pascasarjana Program Pascasarjana Universitas Udayana, Universitas Udayana,

Prof. Dr. I Nyoman Suparwa, M.Hum Prof. Dr. dr. A.A Raka Sudewi, Sp. S (K) NIP. 19620310 198503 1 005 NIP.19590215 198510 2 001

(4)

Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 12 Juli 2011

Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana, No 1213/UN 14.4/HK/2011 Tanggal 11 Juli 2011.

Ketua: Prof. Anggota:

1. Prof. Dr. I Nyoman Kutha Ratna, S.U.

2. Prof. Dr. Nyoman Darma Putra, M.Litt.

3. Prof. Dr. Nyoman Weda Kusuma, M.S.

4. Prof. Dr. Wayan Cika, M.S.

(5)

UCAPAN TERIMA KASIH

Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas Asung Wara Nugraha-Nya/Kurnia-Nya, Tesis ini dapat diselesaikan.

Pada kesempatan ini perkenankan penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Profesor I Nyoman Kutha Ratna, S.U, Pembimbing I yang dengan penuh perhatian telah memberikan dorongan, semangat, bimbingan, dan saran selama penulis mengikuti program pascasasrjana, khususnya dalam penyelesaian tesis ini. Terima kasih sebesar-besarnya pula penulis sampaikan kepada Profesor Nyoman Darma Putra, M.Litt, Pembimbing II yang dengan penuh perhatian dan kesabaran telah memberikan bimbingan dan saran-saran kritis kepada penulis.

Ucapan yang sama juga ditujukan kepada Rektor Universitas Udayana Prof. Dr. dr. I Made Bakta, Sp. P.D. (K.), atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Pascasarjana di Universitas Udayana. Ucapan terima kasih ini juga ditujukan kepada Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana yang dijabat oleh Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S. (K), atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menjadi mahasiswa Program Pascasarjana pada Program Pascasarjana Universitas Udayana. Pada kesempatan ini, penulis juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Prof. Dr. I Nyoman Weda Kusuma, M.S., Ketua Jurusan Konsentrasi Wacana Sastra pada Fakultas Sastra Universitas Udayana. Ungkapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada para penguji tesis, yaitu Prof. Dr. I Nyoman Kutha Ratna, S.U, Prof. Dr. Nyoman Darma Putra, M.Litt, Prof. Dr. Nyoman Weda Kusuma, M.S, Prof. Dr. Wayan Cika, M.S., Prof. Dr. I Nyoman Suarka, M.Hum., yang telah memberikan masukan, saran, sanggahan, dan koreksi sehingga tesis ini dapat terwujud seperti ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Pemerintah Republik Indonesia c.q, Menteri Pendidikan Nasional melalui Tim Managemen Program Pascasarjana yang telah memberikan bantuan financial dalam bentuk BPPS sehingga meringankan beban penulis dalam menyelesaikan studi ini. Penulis juga menyampaikan rasa terima kasih kepada keluarga Takiguchi, keluarga Kato, keluarga Yoneda yang telah memberikan bantuan berupa financial, buku-buku, dan sarana lainnya sehingga membantu penulis selama mengikuti dan menyelesaikan program Pascasarjana. Ucapan terima kasih juga kepada Bapak Agung Bawantara yang telah memberikan referensi buku-buku, sehingga memudahkan penulis untuk melakukan analisis khususnya tentang ekranisasi.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus disertai penghargaan kepada seluruh guru-guru yang telah membimbing penulis, mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Juga penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak (almarhum) dan Ibu yang telah mengasuh dan membesarkan penulis, memberikan dasar-dasar berpikir logik dan suasana demokratis sehingga tercipta lahan yang baik untuk berkembangnya kreativitas. Ucapan terima kasih juga kepada kakak I Made Sumerada, Ni Wayan Tunas, yang telah memberikan dorongan dan motivasi penuh sehingga penulis dapat mencapai studi hingga pasca sarjana. Akhirnya penulis sampaikan terima kasih kepada suami tercinta I Wayan Sutarjana, serta anak-anak Indra Aditya Shika dan Indri Challista tersayang, yang dengan penuh pengorbanan telah

(6)

memberikan kepada penulis kesempatan untuk lebih berkonsentrasi menyelesaikan tesis ini.

Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Mahaesa selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan dan penyelesaian tesis ini, serta kepada penulis sekeluarga.

(7)

ABSTRAK WACANA CERITA

DALAM EKRANISASI NOVEL “BOTCHAN” KARYA NATSUME SOSEKI

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ekranisasi novel Botchan karya Natsume Soseki ke dalam film “Botchan” karya sutradara Maeda Yoichi. Jangkauan analisis meliputi bentuk, fungsi, makna ekranisasi dan mengkaji sejauh mana wacana cerita novel Botchan dipertahankan atau diekranisasi dalam film “Botchan”. Untuk mengkajinya, digunakan teori resepsi dan interteks. Teori resepsi digunakan untuk mengkaji bagaimana tanggapan Maeda Yoichi terhadap novel Botchan. Sedangkan untuk mengkaji sejauh mana keterkaitan film “Botchan” dengan novel Botchan digunakan teori interteks.

Hasil analisis novel Botchan dan film “Botchan” terhadap unsur alur, tokoh/penokohan, konflik, dan nuansa humoris, menunjukkan adanya bentuk hipogram seperti: penerusan konvensi, penyimpangan dan pemberontakan konvensi, serta amanat teks novel. Penyimpangan dan pemberontakan yang dimaksud adalah sutradara Maeda Yoichi dalam film karyanya telah melakukan pemotongan dan penambahan sejumlah variasi terhadap novel Botchan karya Natsume Soseki. Pemotongan maupun penambahan dilakukan pada tokoh dan penokohan seperti adanya perubahan nama dan karakter tokoh. Alur novel Botchan juga mengalami penciutan, semula terdiri dari sebelas bab menjadi delapan sekuen. Penambahan alur dilakukan pada konflik yang dialami para tokohnya.

Fungsi dan makna ekranisasi novel Botchan dalam film “Botchan” menunjukkan bahwa pemotongan dilakukan karena ada beberapa adegan yang tidak mendominasi keseluruhan cerita, yang dianggap dapat menghambat jalan cerita film. Penambahan variasi mengenai alur, penokohan, serta konflik dilakukan agar film terkesan lebih menarik, tidak membosankan, dan disesuaikan perkembangan zaman. Dalam novel, gagasan utama tentang keadilan, kejujuran dan pertentangan budaya lebih dominan terlihat pada tokoh yang bernama Botchan. Sedangkan dalam film, tema pokok novel Botchan tersebut juga dipertegas melalui tokoh yang bernama Madonna. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa wacana cerita novel Botchan dalam film “Botchan” tetap mempertahankan tema, serta amanat teks novel Botchan, yaitu keadilan, kejujuran dan pertentangan budaya. Berbagai perubahan terjadi sebagai akibat dari perbedaan media antara novel dan film. Selain itu, novelis dan sutradara juga memiliki estetika tersendiri ketika menciptakan sebuah karyanya.

(8)

ABSTRACT

DISCOURSE IN ECRANIZATION OF THE NOVEL “BOTCHAN”

BY NATSUME SOSEKI

This research investigatesthe form of the ecranization of the novel Botchan into a film, the function and meaning of that ecranization and to what extent the novel Botchan remains unchanged in its ecranization into the movie “Botchan” by Maeda Yoichi. This research uses reception and intertext theory. The theory of reception is used to investigate Maeda Yoichi’s opinion about the Botchan novel. In order to investigate the extent of the relationship between Botchan the movie and Botchan the novel, the theory of intertext is used.

The results of the analysis of the plot, conflict, humor, and characterization elements of the novel Botchan and the movie “Botchan” show the existence of hyphogram forms, convention continuation, convention change and convention violation. Changes and violations were the reduction and variation made by the director Maeda Yoichi to the novel Botchan by Natsume Soseki. Alteration of names and characters was one example. The plot of the novel was also reduced from eleven chapters to eight sequels. Plot augmentation was done by creating conflicts in the characters’ lives.

The function and meaning of the ecranization of the novel Botchan into the movie “Botchan” shows that reduction was implemented because there were some scenes that did not dominate the whole story and were not considered to obstruct the plot. In the novel, the main idea of justice, truth, and culture conflict are noticed more dominantly in a character named Botchan. However, in the movie, these main ideas are more noticable in the character of Madonna. For that reason, it can be concluded that the movie “Botchan” retained the theme and text messages of the novel Botchan, which were justice and cultural dispute. Any changes were the result of the different media used between a novel and a movie. In addition, a novelist and a director also have their own aesthetics when creating their work.

Keywords: Ecranization, Novel, and Botchan

(9)

Halaman

SAMPUL DALAM...i

PRASYARAT GELAR...ii

LEMBAR PERSETUJUAN...iii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI...iv

UCAPAN TERIMA KASIH...v

ABSTRAK...vii ABSTRACT...viii DAFTAR ISI...ix BAB I PENDAHALUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...9 1.3 Tujuan Penelitian...9 1.3.1 Tujuan Umum...9 1.3.2 Tujuan Khusus...9 1.4 Manfaat Penelitian...10 1.4.1 Manfaat Teoretis...10 1.4.2 Manfaat Praktis...10

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN...11

2.1 Kajian Pustaka...11 2.2 Konsep...14 2.2.1 Ekranisasi...14 2.2.2 Botchan...15 2.3 Landasan Teori...16 2.3.1 Teori Resepsi...16 2.3.2 Teori Interteks...19 2.4 Model Penelitian...21

(10)

3.1 Lokasi Penelitian...22

3.2 Sumber Data...22

3.3 Metode dan Teknik Pengumpulan Data...22

3.4 Metode dan Teknik Analisis Data...23

3.5 Metode dan Teknik Penyajian Hasil Analisis Data...23

BAB IV BIOGRAFI PENGARANG, SINOPSIS NOVEL” BOTCHAN” DAN FILM “BOTCHAN”...25

4.1 Biografi Natsume Soseki...25

4.2 Sinopsis Novel “Botchan”...30

4.3 Sinopsis Film “Botchan”...34

BAB V BENTUK EKRANISASI NOVEL “BOTCHAN” DALAM FILM “BOTCHAN”...36

5.1 Ekranisasi Alur...36

5.2 Ekranisasi Tokoh/Penokohan...46

5.3 Ekranisasi Konflik...57

5.4 Ekranisasi Nuansa Humoris...61

BAB VI FUNGSI DAN MAKNA EKRANISASI NOVEL “BOTCHAN” DALAM FILM “BOTCHAN”...65

6.1 Fungsi dan Makna Ekranisasi Alur ...65

6.2 Fungsi dan Makna Ekranisasi Tokoh/Penokohan...68

6.3 Fungsi dan Makna Ekranisasi Konflik...79

6.4 Fungsi dan Makna Ekranisasi Nuansa Humoris...82

BAB VII WACANA CERITA DALAM EKRANISASI NOVEL “BOTCHAN”...89

7.1 Wacana Kejujuran...89

7.2 Wacana Keadilan...95

(11)

BAB VIII SIMPULAN DAN SARAN...113 8.1 Simpulan...113 8.2 Saran...115 DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

Upaya pengontrolan yang dapat dilakukan orang tua dan guru, yakni memilihkan game yang baik untuk anak, memberi durasi saat bermain game , mengenalkan permainan

mukan kurangnya kesadaran dan pengetahuan konsumen tentang hak dan kewajiban yang di atur dalam undang-undang perlindungan konsu- men yang merugikan dirinya untuk

Sikap : Mahasiswa mampu bekerja sama dengan kelompok, berpartisipasi mengembangkan wawasan tentang seni tari, dan dapat bertanggungjawab memproduksi desain

Dewa Apollo merepresentasikan gambaran Yunani klasik tentang keindahan sejati, yaitu Dewa yang menciptakan harmoni dan keindahan, kekuatan yang mampu membentuk karakter manusia

Serta dari hasil eksperimen didapat juga nilai smoothness index yaitu 9,274 yang berarti kelancaran pada lintasan perakitan yang terbentuk cukup baik, karena jika semakin

Achmadi PascaPerintis tersedia dokumen V-Legal untuk produk yang wajib dilengkapi dengan Dokumen V-Legal, dan telah sesuai dengan dokumen PEB dan dokumen

Pelaksanaan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) dalam membantu pemimpin mempersiapkan dan mengembangkan rencana kegiatan-kegiatan lanjutan yang berhubungan

Sedangkan dari hasil uji hipotesis dalam penelitian ini menemukan bahwa kepuasan kerja dapat memberikan pengaruh yang nyata dalam peningkatan motivasi kerja dalam