• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I. PENDAHULUAN. Dengan luas wilayah lebih kurang 2.497,72 Km 2, Kabupaten Deli Serdang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I. PENDAHULUAN. Dengan luas wilayah lebih kurang 2.497,72 Km 2, Kabupaten Deli Serdang"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1

menyebabkan terjadinya perubahan sistim penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia yang sebelumnya menganut sistim sentralistik menjadi sistim desentralistik. Tentu saja, kinerja pembangunan daerah lebih ditentukan oleh Pemerintah Daerah, khususnya kualitas perencanaan seluruh sektor pembangunan sosial ekonomi.

Dengan luas wilayah lebih kurang 2.497,72 Km2 , Kabupaten Deli Serdang merupakan daerah potensi ekonomi, khususnya pertanian dan industri, dan menjadi salah satu daerah penghasil utama tanaman bahan makanan dan tanaman perkebunan di Sumatera Utara (BPS, 2015). Keberadaan Kabupaten Deli Serdang yang mengelilingi Kota Medan sebagai ibu kota Provinsi Sumatera Utara dengan berbagai fasilitas infrastruktur perhubungan baik darat, laut dan udara menjadikan daerah ini sebagai daerah utama pengembangan sektor industri.

Khusus sektor industri, Kabupaten Deli Serdang memiliki beberapa kawasan Industri seperti kawasan industri medan star, fultek international

development, harmoni nusantara development, sarana tamora permai, serta

kawasan industri medan yang sedang memasuki tahap keenam. Dari beberapa kawasan industri ini kawasan industri medan yang mengalami pertumbuhan yang cukup besar jika dilihat dari luas lahan dan perusahaan yang ada di dalamnnya. Saat ini kawasan industri medan dan kawasan industri medan star telah menjadi

(2)

anggota himpunan kawasan industri Indonesia (HKI) (Roestanto Waahidi, D, 2014).

Menurut PT. Kawasan Industri Medan, PT. Kawasan Industri Medan (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan bidang usaha jasa pengelolaan kawasan industri. Kawasan industri ini didirikan pada tanggal 7 Oktober 1988. Sejak didirikannya kawasan ini PT. Kawasan Industri Medan terus melakukan pengembangan lahan. Hingga saat ini telah memiliki luas areal 975 ha dan akan terus dikembangkan dengan usaha sendiri maupun bekerjasama dengan pihak-pihak swasta yang berpengalaman dan professional dalam pembangunan kawasan industri. Data Investor terdiri dari 335 Jumlah perusahaan yang terdiri dari PMDN / Non Fasilitas :303 perusahaan, PMA : 32 perusahaan. Terdapat berbagai hasil industri yang diproduksi perusahan yang ada di kawasan industri medan ini antara lain : industri kelapa sawit (CPO) dan turunannya seperti fatty acid, steric acid, palmitat acid, isopropil palmiat, gliserin dan jenis oleochemical lainnya, karet, coklat, kopi, teh dan hasil-hasil pertanian dari dataran tinggi Sumatera Utara berupa sayur mayur dan buah-buahan. Industri hasil laut, goldstorage, pengalengan ikan, makanan dan minuman, industri hasil hutan, furniture, rotan, meubel, industri bangunan (baja) dan lain-lain.

Awalnya Areal Kawasan Industri Medan ( Tahap I) hanya berada di wilayah Kota Medan dengan luas ± 200 Ha, tetapi seiring waktu kawasan industri medan berkembang memasuki wilayah Deli Serdang yaitu KIM (Tahap II) dengan luas ± 325 Ha. Saat ini kawasan industri medan terus berkembang seiring tingginya minat investor dan sudah memasuki tahap VI, dimana dari total sekitar 975 Ha

(3)

luas wilayah KIM, hanya sekitar 300 Ha yang berada di wilayah Kota Medan, sisanya berada di wilayah Kabupaten Deli Serdang. Dari jumlah pekerja juga dapat dilihat bahwa jumlah tenaga kerja di kawasan industri mengalami perkembangan dimana pada tahun 2004 jumlah tenaga kerjanya masih 25.000 orang, pada tahun 2008 berkembang menjadi sekitar ±33.000, dan saat pada tahun 2014 ada sekitar ±35.000 tenaga kerja. Hal ini menunjukkan bahwa kawasan industri pada dasarnya dapat menyerap cukup banyak tenaga kerja.

Perkembangan kawasan industri medan tahap 3-6 saat ini berada di Desa Saentis, Desa Sampali dan Desa Pematagjohor. Dari sejarahnya, sebelum adanya kawasan industri medan ketiga desa ini dulunya adalah wilayah perkebunan dan pertanian, akan tetapi untuk keperluan perluasan kawasan industri dan pembangunan infrastruktur pendukung banyak tanah produktif yang harus dikorbankan. Adanya lahan pertanian yang subur digunakan untuk peruntukan kawasan industri dapat mengganggu kelestarian lingkungan hidup, dan akan menyebabkan tidak terselenggaranya tata guna lahan yang tertib dan teratur.

Keberadaan kawasan industri medan di Kabupaten Deli Serdang khususnya di Desa Saentis, Desa Sampali dan Desa Pematangjohor diharapkan dapat meningkatkan kehidupan sosial ekonomi masyarakat desa. Peningkatan ekonomi masyarakat desa dapat berupa peningkatan pendapatan masyarakat sekitar dan dapat menciptakan lapangan kerja baru, selain itu dengan berdirinya kawasan industri medan diharapkan dapat menciptakan kegiatan-kegiatan ekonomi lainnya. Ketertarikan peneliti mengadakan penelitian ini adalah karena ingin mengetahui apakah perubahan fisik ketiga desa terutama daerah yang dulunya

(4)

pertanian sekarang menjadi industri sudah memberikan dampak yang baik terhadap masyarakat di ketiga desa tersebut, atau yang terjadi justru hanya menimbulkan dampak negatif terhadap masyarakat sekitar. Untuk itu perlu dilakukan suatu kajian menyangkut sudah berapa besar pengaruh yang ditimbulkan oleh pengembangan kawasan industri medan terhadap desa sekitarnya terutama di Desa Saentis, Desa Sampali dan Desa Pematangjohor. Oleh karena itu maka penulis melakukan penelitian yang berjudul “Dampak Perkembangan Kawasan Industri Medan Terhadap Desa Sekitarnya (Desa Saentis, Desa Sampali dan Desa Pematangjohor)”

1.2 Perumusan Masalah

Keberadaan kawasan industri medan di Desa Saentis, Desa Sampali dan Desa Pematangjohor tentu diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap akselerasi pertumbuhan ekonomi dan perkembangan wilayah sekitarnya, sehingga dengan perkembangan kawasan industri medan tersebut seharusnya sejalan dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat.

Sangat disayangkan karena sebagian besar perkembangan kawasan industri harus mengorbankan tanah produktif seperti pertanian dan perkebunan. Hal ini dapat terjadi karena biasanya area sawah dapat dibeli dengan harga yang lebih murah. Desa Saentis, Desa Sampali dan Desa Pematangjohor yang dulunya adalah mayoritas wilayah pertanian dan perkebunan juga terancam akan berubah menjadi kawasan industri dan infrastruktur pendukungnya. Berkurangnya area pertanian dapat mengancam ketahanan pangan daerah dan tentunya dapat mengganggu kelestarian lingkungan hidup.

(5)

Hal ini akan semakin parah jika perubahan fisik ketiga desa tidak diikuti oleh perbaikan kesejahteraan masyarakatnya, hal ini dapat terjadi jika kawasan industri tidak memberikan dampak terhadap peningkatan pendapatan, lapangan kerja maupun peningkatan kegiatan ekonomi lainnya. Sehingga yang dikawatirkan keberadaan kawasan industri hanya menimbulkan ketidaknyamanan terhadap masyarakat di ketiga desa.

Dari uraian permasalahan di atas memunculkan pertanyaan dalam penelitian ini yaitu bagaimana dampak perkembangan kawasan industri medan terhadap perubahan Desa Saentis, Desa Sampali dan Desa Pematangjohor dalam aspek fisik, ekonomi dan sosial.

1.3 TujuanPenelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menjawab pertanyaan penelitian di atas yaitu mengidentifikasi dampak perkembangan kawasan industri medan terhadap perubahan Desa Saentis, Desa Sampali dan Desa Pematangjohor dalam aspek fisik, ekonomi dan sosial

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah

1. Untuk pemerintah, dapat menjadi bahan evaluasi terhadap perkembangan kawasan industri medan pada khususnya dan acuan terhadap pembinaan kawasan maupun industri di daerah lainnya.

2. Untuk pengelola kawasan dan masyarakat, diharapkan kawasan industri medan dapat lebih memaksimalkan manfaat buat masyarakat setempat dan kawasan sekitar dan tentunya dapat meminimalisasi dampak negatif dari

(6)

kawasan industri medan sehingga tercipta hubungan yang baik antara masyarakat dengan pengelola maupun perusahaan perusahaan di dalamnya.

1.5 Batasan Penelitian

Dalam mengukur perubahan fisik, sosial dan ekonomi di ketiga desa yang diakibatkan oleh keberadaan kawasan industri medan, dengan alasan keterbatasan waktu, materi dan data data yang diperlukan maka lokasi penelitian dibatasi di 3 (tiga) desa yang digabungkan menjadi satu daerah penelitian, yaitu yang terdiri dari Desa Saentis, Desa Sampali dan Desa Pematangjohor. Alasan pemilihan lokasi penelitian di ketiga desa ini adalah, karena setelah dilakukan observasi dan wawancara kepada aparat pemerintah setempat yang terdiri dari Kecamatan Percut Sei Tuan dan Kecamatan Labuhan Deli, serta beberapa kepala desa. Mereka merekomendasikan agar memfokuskan penelitian di daerah tersebut. Hal lain yang meyakinkan peneliti melakukan penelitian disini adalah hasil beberapa wawancara masyarakat di luar daerah ini, seperti di desa percut, serta desa kolam, mendapatkan feedback yang menyatakan bahwa mereka tidak terdampak sama sekali dengan keberadaan kawasan industri medan, karena wilayahnya jauh dan dibatasi oleh pertanian dan perkebunan. Wilayah ini juga dirasakan peneliti merupakan daerah yang paling cocok karena merasa bahwa masyarakat di sekitar daerah inilah yang paling berdampak terhadap perluasan kawasan industri. Hal ini agar mengeleminir salah penilaian mengenai dampak kawasan industri, karena seperti diketahui bahwa Kabupaten Deli Serdang merupakan daerah yang mengelilingi Kota Medan, sehingga perkembangan wilayah dapat disebabkan oleh

(7)

banyak pusat pusat kegiatan di Kota Medan. Dalam mengelola dan menganalisa data, peneliti akan menggunakan data data gabungan ketiga desa ini menjadi satu daerah penelitian walaupun dalam beberapa hal akan menunjukkan data data setiap desa secara terpisah. Ketiga desa dianggap seragam karena jarak ketiga desa ke kawasan industri ini relatif hampir sama, dan kesamaan sejarah keadaan wilayah ketiga desa yang dulunya sama sama merupakan lokasi perkebunan dan pertanian. Adapun lokasi penelitian di ketiga desa tersebut dapat ditampilkan pada gambar 1.1 dibawah ini.

Gambar 1.1 Lokasi Desa Penelitian

Sumber: Bappeda Kabupaten Deli Serdang (Diolah)

Dalam pembahasannya sebenarnya peneliti berkeinginan mengetahui dampak sesudah kawasan industri medan ini beroperasi, sehingga dalam

(8)

penelitian ini peneliti menggunakan data data sebelum dan sesudah ada kawasan untuk melihat dampak jelas keberadaan kawasan industri. Sebelum adanya kawasan industri maksudnya disini yaitu sebelum masuknya kawasan industri medan di Kabupaten Deli Serdang yaitu tahun 1994.

Dalam prosesnya peneliti menghadapi masalah pengumpulan data, karena data sudah tidak tersedia, sehingga dalam beberapa pembahasan peneliti menggunakan perbandingan antara tahun 2001 dan 2014 atau data data minimal lima (5) tahun terakhir. Pemilihan tahun 2001 karena jika melihat jumlah industri besar dan sedang di ketiga desa pada tahun 2002 sebenarnya belum ada industri besar yang berdiri, karena masih dalam proses pembebasan lahan dan pembangunan. Sehingga dapat dikatakan tahun 2001 merupakan tahun dimana industri besar belum ada di ketiga desa ini

(9)

1.6 KeaslianPenelitian

Penelitian ini dikerjakan di lingkungan kampus Universitas Gadjah Mada jurusan Magister Perencanaan Wilayah Kota dan Daerah, dan banyak dikerjakan di perpustakaan MPKD, beberapa referensi penelitian sebelumnya yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya dapat dilihat pada tabel 1.1 :

Tabel 1.1 Penelitian-Penelitian Sebelumnya

Sumber: Berbagai Tesis di Perpustakaan Universitas Gadjah Mada

Penelitian Mike Yurnida Rolobessy fokus kepada mengenali perkembangan perubahan tata ruang yang disebabkan oleh perkembangan sektor industri, dan pola perkembangan spasial sektor industri, serta dampak negatif yang meliputi kemungkinan konflik ruang maupun persolalan lingkungan. Dalam penelitiannya menghasilkan kesimpulan bahwa perkembangan industri tidak terlalu berdampak negatif terhadap lingkungan.

No Nama Peneliti Judul Penelitian Tempat Penelitian Metode

Penelitian 1. 2. 3. 4. 5. Mike Yurnida Rolobessy (1999) Pramu Sigit Priyandono (2001) Elvi Roza (2002) Rin Andrijani (2003) Rofiq Khamdani Yusuf (2014)

Implikasi Spasial Perkembangan Sektor Industri di Kertasura

Kajian Pengaruh Perkembangan Kawasan Industri “SIER” Terhadap Perubahan Guna Lahan Kawasan Sekitarnya

Kontribusi industri rokok gudang garam terhadap perkembangan kota kediri

Dampak Fisik, Sosial dan Ekonomi Industri Genteng Di Kecamatan Godean

Analis dampak pengembangan kawasan industri terhadap nilai rumah di sekitarnya (studi kasus pada kawasan industri candi di kota semarang)

Kecamatan Kertasura,

Kabupaten Sukoharjo Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo Kota Kediri Kecamatan Godean, Kab Sleman Kota Semarang Metode Diskriptif Analitik Metode Kualitatif Metode Kuatitatif Metode Deskriptif Kualitatif Mixed Methdod

(10)

Pramu sigit priyandono menjelaskan hubungan antara perkembangan kawasan industri sier dengan perubahan guna lahan dikawasan sekitarnya, khususnya di wilayah kecamatan waru, kabupaten sidoarjo, hasil penelitiannya adalah ternyata terdapat hubungan yang sangat lemah antara perkembangan kawasan industri sier dengan perkembangan kawasan sekitar industri. Artinya tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kegiatan di sekitarnya, yang berimplikasi pada perubaan guna lahan.

Elvi Roza Memberikan gambaran seperti apa pengaruh industri yang berbasis padat karya terhadap perkembangan kota. Dalam penelitiannya disimpulkan, industri memiliki kontirbusi terhadap perkembangan demografi di kota kediri, Pdrb, pendapatan perkapita, kesempatan berusaha, pendapatan daerah dan pajak retribusi. Terjadi perubahan fisik kota kediri, terutama percepatan alih fungsi lahan dari pertanian menjadi kawasan terbangun terutama pemukiman dan tidak ditemukan adanya kontribusi industri rokok terhadap peningkatan prasarana. Sedangkan Rin Andrijani meneliti faktor yang mempengaruhi timbulnya perbedaan perkembangan industri genteng di kecamatan godean serta dampak yang terjadi akibat perkembangan industri genteng secara fisik, sosial dan ekonomi pada kehidupan masyarakat yang menjadi pengrajin disana.

Penelitian Rofiq Khamdani Yusuf menghasilkan kesimpulan bahwa rata rata nilai rumah responden yang merasakan dampak negatif (gangguan kesehatan dan suara) pengembangan kawasan industri relatif lebih rendah dibandingkan dengan dengan rata rata nilai rumah responden yang tidak merasaan dampak

(11)

negatif, serta terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rumah sebelum dan sesudah adanya pengembangan kawasan industri.

Secara khusus faktor-faktor yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah lokasi penelitian, metode penelitian dan fokus penelitian seperti variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian. Dalam Penelitian penelitian sebelumnya (tabel 1.1), beberapa mengukur dampak hanya satu industri bukan dalam kaitan sebagai kawasan industri, pengaruh satu kawasan seharusnya dapat memberikan dampak yang lebih besar dibandingkan satu industri. Adapun penelitian lain seperti penelitian priyandono (2001) dan Rofiq (2014) mengukur dampak sebuah kawasan industri hanya terhadap 1 variabel yaitu perubahan lahan atau nilai rumah, dalam penelitian ini diharapkan dapat mengukur dampak lain seperti ekonomi, sosial dan fisik.

Dari penelitian di atas juga disimpulkan bahwa industri dan kawasan industri dapat berdampak positif dan negatif terhadap wilayah sekitarnya. Dan semua industri dan kawasan industri yang diteliti memang sejak awalnya dibangun di wilayah penelitian mereka, sedangkan dalam penelitian ini Kawasan Industri Medan sejak awal adalah dibangun di wilayah Kota Medan, tetapi saat ini terus berkembang ke wilayah Kabupaten Deli Serdang, sehingga yang diteliti bagaimana efek limpahannya.

Gambar

Gambar 1.1 Lokasi Desa Penelitian
Tabel 1.1  Penelitian-Penelitian Sebelumnya

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya, bab ini juga akan membahas mengenai pelaksanaan bimbingan rohani Islam di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang yang meliputi, tujuan bimbingan rohani

Dari hasil penelitian yang didapat, tingkat pengetahuan ibu rumah tangga tentang penggunaan air bersih yang masuk kategori baik (85,11%) , responden mencuci tangan dengan

Kencolepot adalah aplikasi mobile yang dirancang dan dibuat untuk membantu wisatawan, warga Bandung, ataupun pelajar yang sedang menuntut ilmu di Bandung jika mereka

Beberapa hasil penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah Rubiah (2009) berjudul “Peningkatan Keterampilan Mengubah Teks Wawancara Menjadi

 Abu „Amru isqat hamzah pertama apabila dua hamzah qato’ yang sama baris dalam 2 kalimah samada fathah, kasrah atau dhommah..  Huruf hamzah pertama fathah dan hamzah

Menimbang, bahwa untuk memenuhi azas hukum yang terkandung dalam ketentuan Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1

perhitungan Astrologi yang pernah ia pelajari di Amerika menjadi metode untuk hisab ilmu falak yang ada hubungannya dengan kegiatan-kegiatan Islam seperti: awal bulan

Dewasa ini dalam dunia seni rupa tidak sedikit dari sekian besar pecinta, dalam hal ini para perupa yang condong pada aliran abstrak memadukan dunia huruf ke dalam