Disusun Oleh :
Disusun Oleh :
Muhamad Dalil Haidar
Muhamad Dalil Haidar
Kelas : I TPJJ
Kelas : I TPJJ
TEKNIK PERANCANGAN
TEKNIK PERANCANGAN
JALAN
JALAN
DAN JEMBA
DAN JEMBA
T
T
AN
AN
JURUS
JURUS
AN TEKNIK
AN TEKNIK
SIPIL
SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Abu terbang adalah bagian dari abu bakar yang berupa bubuk halus dan ringan yang Abu terbang adalah bagian dari abu bakar yang berupa bubuk halus dan ringan yang diambil dari campuran gas tungku pembakaran yang menggunakan bahan batubara. Abu terbang diambil dari campuran gas tungku pembakaran yang menggunakan bahan batubara. Abu terbang diambil secara mekanik
diambil secara mekanik dengan sistem pengendapan electrostatik. dengan sistem pengendapan electrostatik. (Hidayat,(Hidayat,1986)1986)
Abu terbang termasuk bahan pozolan buatan (lea. FM 1971 (dalam Hidayat, 1986)). Abu terbang termasuk bahan pozolan buatan (lea. FM 1971 (dalam Hidayat, 1986)). Karena sifatnya yang pozolanic, sehingga abu terbang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengganti Karena sifatnya yang pozolanic, sehingga abu terbang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengganti sebag
sebagian pemakaian semen, baik ian pemakaian semen, baik untuk adukan maupun untuk adukan maupun untuk campuran beton. Keuntungauntuk campuran beton. Keuntungan n lainlain da
dari ri abu abu terterbanbang g yanyang g mutmutunyunya a baibaik k ialialah ah dapdapat at menmeningingkatkatkan kan ketketahaahanan nan / / kekeawawetaetan n betbetonon terhada
terhadap ion sulfatp ion sulfatdan jugadan jugadapat menurunkan dapat menurunkan panas hidrasi panas hidrasi semen.semen. Dalam pemanfaa
y
y Keuntungan pemakaian abu terbang pada beton adalah :Keuntungan pemakaian abu terbang pada beton adalah :
y
y 1) Beton akan lebih kedap air karena kapur bebas yang dilepas pada proses hidrasi semen1) Beton akan lebih kedap air karena kapur bebas yang dilepas pada proses hidrasi semen
akan terikat oleh silikat dan aluminat aktif yang terkandung di dalam abu terbang dan akan terikat oleh silikat dan aluminat aktif yang terkandung di dalam abu terbang dan menambah pembentukan silikat gel, yang berubah menjadi calsium silikat hidrat yang menambah pembentukan silikat gel, yang berubah menjadi calsium silikat hidrat yang akan menutupi pori pori yang terbentuk sebagai akibat dibebaskannya Ca(OH)2 pada akan menutupi pori pori yang terbentuk sebagai akibat dibebaskannya Ca(OH)2 pada beton normal.
beton normal.
y
y 2) Mempermudah pengerjaan beton 2) Mempermudah pengerjaan beton karena beton lebih plastis.karena beton lebih plastis.
3)Mengurangi jumlah air
3)Mengurangi jumlah air yangdyangdigunakan, igunakan, sehingga kekuatan beton asehingga kekuatan beton akan meningkat.kan meningkat.
y
y4)D4)Dapaapat t menmenurunurunkan kan panapanas s hidhidrasrasi i yayang ng terterjadjadi, i, sehsehinggingga a dapadapat t menmencegacegah h terterjadijadinyanya
keratakan. keratakan.
y
y5)Re5)Relatif latif dapat menghemadapat menghemat t biaybiaya a karekarena na akan mengurangi pemakaian akan mengurangi pemakaian semen. (Hidayat,semen. (Hidayat,
1993). 1993).
Kelemahan pemakaian abu terbang pada beton adalah
Kelemahan pemakaian abu terbang pada beton adalah ::
1) Pemakaian abu terbang kurang baik untuk pengerjaan beton yang 1) Pemakaian abu terbang kurang baik untuk pengerjaan beton yang me
mememerlrlukaukan n wawaktktu u penpengegerarasasan n dadan n kekekuakuatatan n awawal al yayang ng titingnggi,gi, karena
karena
proses pengerasan dan penambahan kekuatan betonnya agak lambat proses pengerasan dan penambahan kekuatan betonnya agak lambat yang
yang disebabkan karena tedisebabkan karena terjadinya reaksi pozrjadinya reaksi pozzolon.zolon.
2) Pengendalian mutu harus sering dilakukan karena mutu abu terbang 2) Pengendalian mutu harus sering dilakukan karena mutu abu terbang san
sangat gat tetergargantuntung ng pada pada proproses ses (su(suhu hu pempembakbakaraaran) n) serserta ta jenjenis is batbatuu barany
baranya. a. (Husin,1998)(Husin,1998)
Berdasarkan jenis batu bara yang digunakan bahan bakar, abu terbang dibagi dalam Berdasarkan jenis batu bara yang digunakan bahan bakar, abu terbang dibagi dalam 2 kelas (ASTM C 618 94a (dalam Husin, 1998)), yakni :
2 kelas (ASTM C 618 94a (dalam Husin, 1998)), yakni :
1) Kelas F, yakni abu terbang yang dihasilkan dari pembakaran batu bara 1) Kelas F, yakni abu terbang yang dihasilkan dari pembakaran batu bara jenis
jenisanthrasit anthrasit atau bituminousatau bituminous..
2) Kelas C, yakni abu terbang yang dihasilkan dari pembakaran batu 2) Kelas C, yakni abu terbang yang dihasilkan dari pembakaran batu bara
bara jenis lijenis lignitgnitatau satau sub bitumub bituminousinous..
Adapun susunan kimia dan sifat fisik abu terbang menurut ASTM C 618 Adapun susunan kimia dan sifat fisik abu terbang menurut ASTM C 618 91
91 (dalam Hus(dalam Husin,199in,1998), 8), ditunjuditunjukkkan pada Tkkkan pada Tabel 2.7 dan komposabel 2.7 dan komposisi kimia abuisi kimia abu terbang PLTU Paiton ditunjukkan pada Tabel 2.8.
Tabel 2.7 Susunan
Tabel 2.7 Susunan
Kimia dan Sifat Fisik
Kimia dan Sifat Fisik
Abu Layang
Abu Layang
[[ ASTM C 618 91 (dalam ASTM C 618 91 (dalam Husin,1998)]
Husin,1998)]
Uraian
Uraian Kelas Kelas F F (%)(%) Kelas CKelas C (%) (%) A. Susunan Kimia
A. Susunan Kimia 1.
1. Silikon Silikon dioksida, dioksida, min min 54,90 54,90 39,9039,90 2. Silikon dioksida + Aluminium oksida
2. Silikon dioksida + Aluminium oksida +
+ Besi Besi oksida oksida min min 70,00 70,00 50,0050,00 3.
3. Sulfur Sulfur Trioksida, Trioksida, maks maks 5,0 5,0 5,05,0 4.
4. Kadar Kadar Air, Air, maks maks 3,0 3,0 3,03,0 5.
5. Hilang Hilang Pijar, Pijar, maks maks 6,0 6,0 6,06,0 6.
6. Na2O, Na2O, maks maks 1,5 1,5 1,51,5 B. Sifat Fisik
B. Sifat Fisik
1. Kehalusan sisa diatas ayakan 45 um, 1. Kehalusan sisa diatas ayakan 45 um, maks
maks 34,0 34,0 34,034,0 2. Indeks keaktifan pozolon dengan PC
2. Indeks keaktifan pozolon dengan PC I,
I, pada
pada umur umur 28 28 hari, hari, min min 75,0 75,0 75,075,0 3.
3. Air, Air, maks maks 105,0 105,0 105,0105,0 4. Pengembangan dengan Autoclave,
4. Pengembangan dengan Autoclave, maks
Tabel 2.8 Komposisi
Tabel 2.8 Komposisi
Kimia Abu
Kimia Abu
T
T
erbang
erbang
PLTU Paiton
PLTU Paiton
Dari tabel diatas Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa abu dapat diketahui bahwa abu terbang dari PLTU Paiton terbang dari PLTU Paiton teRahmirmasuk abu terbang teRahmirmasuk abu terbang kelas F, karena kandungan kelas F, karena kandungan oksida silica yang dihasilkan oksida silica yang dihasilkan lebih dari 54,90% (62,49), lebih dari 54,90% (62,49), serta jumlah gabungan serta jumlah gabungan oksida silica; alumunium; oksida silica; alumunium; dan besi dari abu terbang dan besi dari abu terbang yang dihasilkan lebih dari yang dihasilkan lebih dari
70% (85,56%). 70% (85,56%).
No
No Parameter Parameter SatuanSatuan Hasil Uji Fly AshHasil Uji Fly Ash PLTU Paiton PLTU Paiton 11 22 33 4 4 55 6 6 77 8 8 9 9 Berat Jenis Berat Jenis Kadar Air Kadar Air Hilang Pijar Hilang Pijar SiO2 SiO2 Al2O3 Al2O3 Fe2O3 Fe2O3 CaO CaO MgO MgO S(SO4) S(SO4) g/cm g/cm33 % Berat % Berat % Berat % Berat % Berat % Berat % Berat % Berat % Berat % Berat % Berat % Berat % Berat % Berat % Berat % Berat 1,43 1,43 0,20 0,20 0,43 0,43 62,49 62,49 6,36 6,36 16,71 16,71 5,69 5,69 0,79 0,79 7,93 7,93
Tekan beton yang lebih tinggi dibandingkan beton normal. Penambahan kuat tekan Tekan beton yang lebih tinggi dibandingkan beton normal. Penambahan kuat tekan bet
beton on disdisebaebabkan bkan karekarena na abu abu terterbang bang memmempunypunyai ai butbutirairan n yayang ng leblebih ih haluhalus s dardaripadipada a semsemenen portland, yang
portland, yang
mempunyai sifat hidrolik seperti pozzolon.
mempunyai sifat hidrolik seperti pozzolon. Dengan sifat pozzolon, maka dapatDengan sifat pozzolon, maka dapat mengubah kapur bebas
mengubah kapur bebas [[CaCa((OH OH ))22] ] sebagsebagai mortarai mortarudarudara menjaa menjadi mortar hiddi mortar hidrolik.rolik.
Karena abu terbang merupakan pozzolan, dimana bahan yang mengandung pozzolan Karena abu terbang merupakan pozzolan, dimana bahan yang mengandung pozzolan bila dipakai sebagai pengganti semen portaland yang umumnya berkisar antara 20-35% dari beban bila dipakai sebagai pengganti semen portaland yang umumnya berkisar antara 20-35% dari beban semen, laju kenaikan kekuatannya lebih lambat daripada beton normal.Pada umur 28
semen, laju kenaikan kekuatannya lebih lambat daripada beton normal.Pada umur 28 hari kekuatanhari kekuatan tekan lebih rendah daripada beton normal, namun setelah 90 hari kekuatannya dapat sedikit lebih tekan lebih rendah daripada beton normal, namun setelah 90 hari kekuatannya dapat sedikit lebih tinggi. (Tjokrodimuljo,1996)
Hubungan Kuat Tekan
Hubungan Kuat Tekan
dengan Umur beton Pada
dengan Umur beton Pada
Semen dan
Semen dan Semen + Fly Semen + Fly ashash
(Tjokrodimuljo,1996)
Laju kenaikkan kekuatan
Laju kenaikkan kekuatan
beton dengan semen biasa
beton dengan semen biasa
(kontrol) dan beton dengan
(kontrol) dan beton dengan
pozzolan abu terbang
pozzolan abu terbang
(Neville,1987 (dalam
(Neville,1987 (dalam
Suroso(2001))
V
V ariasi komposisi campuran diariasi komposisi campuran didasarkan pada prinsip beton Abu Terbangdasarkan pada prinsip beton Abu TerbangV V olume Tinggiolume Tinggi /
/ High Volume Fly AshHigh Volume Fly Ash (H(H V V FA). Abu terbang yang ditambahkan (dalam satuan berat) pada bataFA). Abu terbang yang ditambahkan (dalam satuan berat) pada bata beton berlubang adalah 0; 1,3; 1,4; 1,5; 1,6; 1,8 terhadap komposisi 1 Pc : 8 Psr. Parameter yang diteliti beton berlubang adalah 0; 1,3; 1,4; 1,5; 1,6; 1,8 terhadap komposisi 1 Pc : 8 Psr. Parameter yang diteliti dalam Skripsi ini meliputi karakteristik bahan susun bata beton berlubang, yakni pengujian gradasi dalam Skripsi ini meliputi karakteristik bahan susun bata beton berlubang, yakni pengujian gradasi pasir
pasir, berat janis , berat janis pasirpasir, kandungan , kandungan lumpur pasir, kekekalan butir pasirlumpur pasir, kekekalan butir pasir, dan , dan gradasi abu terbang; gradasi abu terbang; kuatkuat tekan dari mortar penyususn bata beton berlubang; kuat tekan dan nilai serapan air bata beton tekan dari mortar penyususn bata beton berlubang; kuat tekan dan nilai serapan air bata beton be
berlrlububanang g dedengangan n babahan han ikaikat t tatambambahan han ababu u teterbarbang ng papada da vavariariasi si kokompmpososisisi i yayang ng tetelahlah direncanakan. Pengujian bata beton berlubang dilaksanakan sebanyak tiga kali, yakni pada umur 30 direncanakan. Pengujian bata beton berlubang dilaksanakan sebanyak tiga kali, yakni pada umur 30 hari, 60 hari, dan 90 hari.
hari, 60 hari, dan 90 hari.
Dari hasil penelitian karakteristik bahan susun bata beton berlubang menunjukkan bahwa gradasi Dari hasil penelitian karakteristik bahan susun bata beton berlubang menunjukkan bahwa gradasi pasir Muntilan yang dipakai masuk pada zone 2, yakni Pasir agak kasar, berat jenis rata rata pasir pasir Muntilan yang dipakai masuk pada zone 2, yakni Pasir agak kasar, berat jenis rata rata pasir Mu
Muntntililan an sesebebesar sar 2,52,56666, , kakandndungungan an lumlumpur pur rarata ta rarata ta papasisir r MuMuntntilailan n sesebebesasar r 3,3,13 13 % % << 5%,,kekekalan butir menggunakan Na2SO4 sebesar 6,2 % < 12% dan kekekalan butir menggunakan 5%,,kekekalan butir menggunakan Na2SO4 sebesar 6,2 % < 12% dan kekekalan butir menggunakan MgSO4 sebesar 7,19 % < 10%.
Dari hasil penelitian mortar penyusun bata beton berlubang menunjukkan kuat tekan Dari hasil penelitian mortar penyusun bata beton berlubang menunjukkan kuat tekan optim
optimum pada variaum pada variasi komposissi komposisi 1,8 Fa : 1 Pc : i 1,8 Fa : 1 Pc : 8 Psr 8 Psr yaknyakni sebesar 11i sebesar 116 kg/cm6 kg/cm22. Dan untuk uji kuat. Dan untuk uji kuat
tekan bata beton berlubang menunjukkan bahwa kuat tekan optimum terjadi pada komposisi 1,6 Fa : tekan bata beton berlubang menunjukkan bahwa kuat tekan optimum terjadi pada komposisi 1,6 Fa : 1 Pc : 8 Psr
1 Pc : 8 Psr , yakni 42, yakni 42,5 kg/cm,5 kg/cm22(mutu A2) pada umur 30 hari; dan 45,4 kg/cm(mutu A2) pada umur 30 hari; dan 45,4 kg/cm22 (mutu B1) pada umur(mutu B1) pada umur
60 hari. Sedangkan bata beton berlubang pada umur 90 hari kuat tekan optimum terjadi pada 60 hari. Sedangkan bata beton berlubang pada umur 90 hari kuat tekan optimum terjadi pada komposisi 1,8 Fa : 1 Pc : 8 Psr , yakni 52,4 kg/cm
komposisi 1,8 Fa : 1 Pc : 8 Psr , yakni 52,4 kg/cm22 (mutu B1). Untuk nilai serapan air bata beton(mutu B1). Untuk nilai serapan air bata beton
berlubang menunjukkan bahwa semakin banyak pasta, maka nilai serapan air menurun. Serapan air berlubang menunjukkan bahwa semakin banyak pasta, maka nilai serapan air menurun. Serapan air terbesar t
terbesar terjadi pada variasi komposisi 0 Fa : 1 Pc : 8 Psr erjadi pada variasi komposisi 0 Fa : 1 Pc : 8 Psr yakni 13,57 %, dan nilai serapan air terkecilyakni 13,57 %, dan nilai serapan air terkecil terjadi pada v
Penelitian Bata Beton Berlubang dan Pemanfaatan Abu terbang
Penelitian Bata Beton Berlubang dan Pemanfaatan Abu terbang
Dari hasil penelitian Idris dan Lasino (1993), tentang pemanfaatan limbah kapur industri Dari hasil penelitian Idris dan Lasino (1993), tentang pemanfaatan limbah kapur industri soda sebagai bahan substitusi pada pembuatan bata beton berlubang, paving block, dan genteng beton, soda sebagai bahan substitusi pada pembuatan bata beton berlubang, paving block, dan genteng beton, menunjukkan bahwa sifat sifat fisis bata beton berlubang dengan bahan substitusi limbah kapur sangat menunjukkan bahwa sifat sifat fisis bata beton berlubang dengan bahan substitusi limbah kapur sangat baik, terlihat den
baik, terlihat dengan kemampuan gan kemampuan menahan beban tekan dan daymenahan beban tekan dan daya serap terhadaa serap terhadap airp air yang relatif kecil.yang relatif kecil. Hasil uji tekan dan serapan air bata beton berlubang dari penelitian Idris dan Lasino (1993) dapat dilihat Hasil uji tekan dan serapan air bata beton berlubang dari penelitian Idris dan Lasino (1993) dapat dilihat pada Tabel 2.9.
*
*))merupakan campuran merupakan campuran dari 40% limbah dari 40% limbah kapurkapurdan 60% pasdan 60% pasir Idrisir Idrisdan Lasino, 199dan Lasino, 1993)3)
N
N
O
O
C
C
a
a
m
m
p
p
u
u
r
r
a
a
n
n
B
B
e
e
b
b
a
a
n
n
T
T
on
on
Kuat
Kuat
Tekan
Tekan
(Kg/cm
(Kg/cm
2)2)Penyerapan
Penyerapan
Air (%)
Air (%)
11
22
33
P
PC
C
A
Aggrreeggaatt
*
*
)
)
Masing-
Masing-masing
masing
Rata-rata
Rata-rata
1
1
8
8
22,,770
0
21,30
21,30
19,05
19,05
53,2
53,2
54,5
54,5
48,7
48,7
11,7
11,7
11
22
33
1
1
110
0
116
6,,330
0
15,20
15,20
16,10
16,10
41,7
41,7
39,1
39,1
41,2
41,2
13,4
13,4
11
22
33
1
1
112
2
110
0,,8
80
0
9,60
9,60
10,30
10,30
27,6
27,6
24,7
24,7
26,5
26,5
13,6
13,6
11
22
33
1
1
114
4
77,,8
80
0
8,00
8,00
6,20
6,20
20,0
20,0
20,5
20,5
15,9
15,9
15,2
15,2
a
at pt penenyyeerrapapan an a a r r n n uguga a apapaat t gugunna an a an se ase aga ga paparraamemeteter tr teer r a a aap pp pororus us anan pad
padatnatnya ya suasuatu tu aduadukan, kan, dimadimana na daldalam am aplaplikaikasinsinya ya dapdapat at memmempengpengaruaruhi hi sifsifat at kekkekedaedapan pan dandan keawetan bahan terutama untuk bagian konstruksi yang memerlukan kedap air, karena kekedapan keawetan bahan terutama untuk bagian konstruksi yang memerlukan kedap air, karena kekedapan merupaka
merupakan n fungsi dari fungsi dari keakeawetanwetannya, karena semakin nya, karena semakin sulit ditembus oleh sulit ditembus oleh bahanbahan-bahan perusak-bahan perusak seperti sulfat, chlorida, dan
seperti sulfat, chlorida, dan lain sebagainya.lain sebagainya. D
Darari i pepenenelilititian an HiHidadayayat t (1(199993) 3) tetentntanang g PPenenelelititiaian n MMututu u BeBetoton n AbAbu u ttererbabangng PadaL
PadaLingkuningkungan yang gan yang AgresAgresif if (Panta(Pantai i dan Laut) dan Laut) dengan variasdengan variasi i penambahpenambahan an abu terbang 0%, abu terbang 0%, 10%,10%, 20%, 25%, 30%, dan 40%
20%, 25%, 30%, dan 40% terhadaterhadap berat semen menunjukkan p berat semen menunjukkan bahwa :bahwa : a. Kuat beton abu terbang pada umur muda (kurang dari
a. Kuat beton abu terbang pada umur muda (kurang dari 28
28 hahariri) ) lelebibih h rerendndah ah dadari ri padpada a kuakuat t tetekakan n bebetonton normal.
normal. b.
b. KubKubus us betbeton on yayang ng disdisimpaimpan n di di lablaboraoratortorium ium baikbaik b
beettoon n nnoormrmaal l mmaauuppuun n bbeettoon n aabbu u tteerrbbaanngg menunujukkan penambahan kekuatan tekan sampai menunujukkan penambahan kekuatan tekan sampai dengan umur 3 tahun, dan setelah itu kekuatannya dengan umur 3 tahun, dan setelah itu kekuatannya konstan. Sedangkan untuk beton yang disimpan di konstan. Sedangkan untuk beton yang disimpan di tepi pantai dan yang direndam di laut, kuat tekan pada tepi pantai dan yang direndam di laut, kuat tekan pada umur 3 tahun lebih rendah daripada sebelumnya. Hal umur 3 tahun lebih rendah daripada sebelumnya. Hal ini kemungkinan disebabkan karena proses perusakan ini kemungkinan disebabkan karena proses perusakan ol
oleh eh lilingngkunkungan gan (ai(air r lalaut ut dadan n panpantaitai) ) lelebibih h kuakuatt d
daarriippaadda a ddaayya a ttaahhaan n bbeettoonnnnyya a yyaanng g ttididaakk direncanakan dahulu untuk lingkungan yang agresif. direncanakan dahulu untuk lingkungan yang agresif.
Kondisi
Kondisi
Penyimpanan
Penyimpanan
Fly Ash
Fly Ash
(%)
(%)
Kuat
Kuat T
Tekan Rata
ekan Rata-Rata
-Rata K. 175 (Kg
K. 175 (Kg/cm
/cm
22))
228
8 H
Haarri
i
9
90
0 H
Haarri
i
118
80
0 H
Haarri
i
1
1 T
Taah
hu
un
n 3
3 T
Taah
hu
un
n
L
Laab
bo
orraatto
orriiu
um
m
0
0
11
20
20
25
25
30
30
40
40
291
291
246
246
223
223
205
205
189
189
162
162
341
341
339
339
422
422
384
384
347
347
362
362
367
367
463
463
455
455
441
441
436
436
430
430
383
383
477
477
475
475
446
446
441
441
475
475
384
384
480
480
477
477
446
446
443
443
457
457
Pantai
0
Pantai
0
10
10
20
20
25
25
30
30
40
40
291
291
246
246
223
223
205
205
189
189
162
162
359
359
341
341
275
275
282
282
264
264
233
233
382
382
368
368
353
353
473
473
389
389
379
379
456
456
472
472
460
460
469
469
415
415
403
403
403
403
430
430
404
404
402
402
345
345
405
405
L
Laau
ut
t
0
0
10
10
20
20
25
25
30
30
40
40
291
291
246
246
223
223
205
205
189
189
162
162
323
323
269
269
287
287
292
292
287
287
211
211
437
437
401
401
405
405
386
386
378
378
347
347
447
447
493
493
496
496
447
447
390
390
386
386
386
386
391
391
352
352
336
336
326
326
377
377
Da
Dari ri penepenelitlitian ian SuhSuhud ud (199(1998) 8) tententang tang betbeton on mutu mutu tintinggi, ggi, menmenunjukunjukkan kan bahbahwa wa abuabu terbang berperan sebagai pengisi ruang kosong (rongga) diantara butiran butiran semen dan secara terbang berperan sebagai pengisi ruang kosong (rongga) diantara butiran butiran semen dan secara kimiawi akan memberikan sifat hidrolik pada kapur bebas
kimiawi akan memberikan sifat hidrolik pada kapur bebas [[ Ca(OH)2 ] yang dihasilkan pada saatCa(OH)2 ] yang dihasilkan pada saat proses hidrasi semen, dimana
proses hidrasi semen, dimanamortar hidrolik ini kan lebih kuat damortar hidrolik ini kan lebih kuat daripada mortar udara (kapur beripada mortar udara (kapur bebasbas++ air); maka abu terbang seharusnya tidak hanya menambah kekedapan dan kemudahan pangerjaan, air); maka abu terbang seharusnya tidak hanya menambah kekedapan dan kemudahan pangerjaan, tetapi juga
tetapi jugadapat menambadapat menambah kekuatan beton.h kekuatan beton.
Abu terbang memiliki butiran yang lebih halus daripada butiran semen dan mempunyai Abu terbang memiliki butiran yang lebih halus daripada butiran semen dan mempunyai sif
sifat at hidhidrolrolik ik sepeseperti rti pozpozzolozolon. n. DenDengan gan sifasifat t pozpozzolozolon, n, makmaka a dadapat pat mengmengubaubah h kapukapur r bebbebasas [[
Ca(
Ca(OH)2] sebagai OH)2] sebagai mortmortar ar udara menjadi udara menjadi mortmortar ar hidrhidrolik.olik. Abu terbang diharapkan tidak sekedarAbu terbang diharapkan tidak sekedar me
menamnambah bah kekekedakedapan pan betbeton, on, tettetapi api juga juga dapadapat t menmenambambah ah kekkekuatuatannannyaya. . PPemikemikirairan n ini ini sansangatgat beralasan, karena secara mekanik abu terbang ini akan mengisi ruang kosong (rongga) diantara beralasan, karena secara mekanik abu terbang ini akan mengisi ruang kosong (rongga) diantara butiran butiran semen dan secara kimiawi akan memberikan sifat hidrolik pada kapur bebas yang butiran butiran semen dan secara kimiawi akan memberikan sifat hidrolik pada kapur bebas yang dihasilkan dari hidrasi, dimana mortar hidrolik ini akan lebih kuat daripada mortar udara (kapur dihasilkan dari hidrasi, dimana mortar hidrolik ini akan lebih kuat daripada mortar udara (kapur bebas + air). Pembentukan kapur bebas dari semen tidak dapat dihindari, karena bahan dasar semen bebas + air). Pembentukan kapur bebas dari semen tidak dapat dihindari, karena bahan dasar semen sendiri mengandung batu
sendiri mengandung batu kapurkapur..
Adapun peran abu terbang adalah sebagai pengisi ruang kosong diantara butiran semen Adapun peran abu terbang adalah sebagai pengisi ruang kosong diantara butiran semen dan memberikan sifat hidrolik pada kapur bebas yang dihasilkan pada saat hidrasi.( Suhud.,1993) dan memberikan sifat hidrolik pada kapur bebas yang dihasilkan pada saat hidrasi.( Suhud.,1993) C2S, nH2O C3S