• Tidak ada hasil yang ditemukan

ContohPrposalSkripsiManajemenSDM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ContohPrposalSkripsiManajemenSDM"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

“ Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan yang 

“ Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan yang 

 Diberikan Oleh Petugas Kelurahan Pemurus Baru Banjarmasin

 Diberikan Oleh Petugas Kelurahan Pemurus Baru Banjarmasin

(Studi Kasus Pembuatan KTP)” 

(Studi Kasus Pembuatan KTP)” 

Disusun oleh :

Disusun oleh :

A

Ab

bd

du

ul

l H

Haalliim

m

C1

C

1B

B1

10

06

60

04

40

0

Herwin

Herwin Taufik

Taufik

C1B106042

C1B106042

A

An

nd

deerri

i S

Su

urry

yaa

C1

C

1B

B1

10

06

60

05

50

0

A

Adi

dity

tya

a Ri

Riez

ezka

kan

n W

Wah

ahdi

dine

ne

C

C1B

1B10

1060

6072

72

R

Ry

yaan

n A

An

nu

ug

grraah

h

C1

C

1B

B1

10

06

60

09

98

8

FAKULTAS EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

TAHUN 2009

TAHUN 2009

(2)

BAB I

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pelayanan publik oleh aparatur pemerintah dewasa ini masih banyak dijumpai kelemahan sehingga belum dapat memenuhi kualitas yang diharapkan masyarakat. Hal ini ditandai dengan masih adanya berbagai keluhan masyarakat yang disampaikan melalui media massa, sehingga dapat menimbulkan citra yang kurang   baik terhadap aparatur pemerintah. Mengingat fungsi utama pemerintah adalah

melayani masyarakat maka pemerintah perlu terus berupaya meningkatkan kualitas   pelayanan. Salah satunya adalah pelayanan kartu tanda penduduk atau KTP di

kelurahan.

Kartu Tanda Penduduk (KTP) adalah nama resmi kartu identitas seseorang di Indonesia yang diperoleh setelah seseorang berusia di atas 17 tahun. KTP berlaku selama lima tahun dan tanggal berakhirnya disesuaikan dengan tanggal dan bulan kelahiran yang bersangkutan. Khusus warga yang telah berusia 60 tahun dan ke atas, mendapat KTP seumur hidup yang tidak perlu diperpanjang setiap lima tahun sekali. KTP berisi informasi mengenai sang pemilik kartu, termasuk: nama lengkap, Nomor  Induk Kependudukan (N.I.K.), alamat, tempat dan tanggal lahir, agama, golongan darah, kewarganegaraan, foto, tanda tangan atau cap jempol.Kota Banjarmasin dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,44% tentu saja membutuhkan layanan  pengurusan KTP yang cepat, transparan dan memuaskan.

Citra layanan publik aparat pemerintahan bisa dinilai dari hal-hal yang kecil. Misalnya ketika kita sedang membuat atau mengurus Kartu Tanda Penduduk (KTP),  bisa menjadi indikator awal bagaimana kualitas layanan kependudukan dari lembaga

(3)

 pemerintah tingkat RT (Rukun Tetangga) dan kantor Kelurahan. Kelurahan Pemurus Baru yang terletak di Jalan Prona I RT.16 No.43 Banjarmasin adalah kelurahan dengan jumlah penduduk sekitar 14.000 jiwa yang masuk dalam wilayah Kecamatan Banjarmasin Selatan yang tugasnya adalah melayani masyarakat umum di bidang   pemerintahan seperti pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga,

Surat Nikah, Segel, Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan sebagainya.

Dalam hal ini sebagai salah satu tugas kelurahan dalam pelayanan terhadap masyarakat, pembuatan KTP sangat penting untuk identitas diri dan data sebagai warga negara, tentu pelayanan yang mudah dan cepat akan memberikan kepuasan  bagi masyarakat.

Prestasi Kelurahan Pemurus Baru yang pernah meraih predikat kelurahan terbaik di Kota Banjarmasin dan kelurahan terbaik ke tiga di tingkat Provinsi Kalimantan Selatan menjadi salah satu keunggulan kelurahan ini dalam tugasnya sebagai abdi masyarakat.

Dalam pembuatan Kartu Tanda Penduduk sebenarnya dapat selesai hanya dalam waktu sehari saja, namun pada kenyataanya di Kelurahan Pemurus Baru sering terjadi keterlambatan hingga beberapa hari bahkan sampai seminggu lebih. Hal ini disebabkan karena :

1. Perangkat komputer pembuatan Kartu Tanda Penduduk hanya terdapat di Kantor Kecamatan Banjarmasin Selatan, sedangkan Kelurahan Pemurus Baru hanya sebagai perantara. Jadi Kantor Kecamatan Banjarmasin Selatan harus melayani seluruh pembuatan KTP sebelas kelurahan yang ada di wilayahnya termasuk Kelurahan Pemurus Baru. Jarak Kantor  Kecamatan Banjamasin Selatan dengan Kelurahan Pemurus Baru cukup

(4)

 jauh dan letak kecamatan juga di daerah terpencil sehingga menyulitkan  bagi yang ingin berurusan kesana.

2. Jam kerja kelurahan dari pukul 08.00 Wita s/d 15.00 Wita untuk hari Senin sampai hari Kamis, untuk hari Jumat jam kerja hanya sampai pukul 11.00 Wita.

Dari latar belakang di atas maka penulis memberi judul ” Analisis Indeks Kepuasan   Masyarakat Terhadap Pelayanan yang Diberikan Oleh Petugas Kelurahan  Pemurus Baru Banjarmasin (Studi Kasus Pembuatan KTP) ”.

1.2. Perumusan Masalah

Permasalah yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan yang Diberikan Oleh Petugas Kelurahan Pemurus Baru Banjarmasin (Studi Kasus Pembuatan KTP) ?

2. Faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat dalam pelayanan  pembuatan KTP ?

1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan yang Diberikan Oleh Petugas Kelurahan Pemurus Baru Banjarmasin (Studi Kasus Pembuatan KTP).

 b. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat dalam pelayanan pembuatan KTP.

(5)

1.3.2. Kegunaan Penelitian a. Bagi kelurahan

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan saran atau masukan guna mengambil langkah yang tepat dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan jasa pembuatan KTP terhadap masyarakat.

 b. Bagi penulis

Memberi kesempatan pada penulis untuk mengaplikasikan ilmu dan teori yang dipelajari selama ini. Selain itu diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan khususnya dalam bidang manajemen.

c. Bagi masyarakat

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi kepada masyarakat mengenai kualitas pelayanan jasa yang diberikan oleh kelurahan Pemurus Baru Banjarmasin.

(6)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori

2.1.1. Pengertian dan Pedoman Umum dalam Menentukan Tingkat Pelayanan di Instansi Pemerintah

Untuk mengukur indeks kepuasan pelayanan pemerintah terhadap masyarakat, maka digunakan pedoman-pedoman sebagai berikut :

1. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah data dan informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil   pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas pendapat

masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari aparatur    penyelenggara pelayanan publik dengan membandingkan antara

harapan dan kebutuhannya.

2. Penyelenggara pelayanan publik adalah instansi pemerintah. 3. Instansi Pemerintah adalah Instansi Pemerintah Pusatdan Pemerintah Daerah termasuk BUMN/BUMD dan BHMN.

4. Pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya   pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan, maupun dalam rangka  pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.

5. Unit pelayanan publik adalah unit kerja/kantor pelayanan pada instansi pemerintah termasuk BUMN/BUMD dan BHMN, yang secara langsung maupun tidak langsung memberikan pelayanan kepada penerima pelayanan.

(7)

6. Pemberi pelayanan publik adalah pegawai instansi  pemerintah yang melaksanakan tugas dan fungsi pelayanan publik 

sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

7. Penerima pelayanan publik adalah orang, masyarakat, lembaga instansi pemerintah dan dunia usaha, yang menerima  pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan publik.

8. Kepuasan pelayanan adalah hasil pendapat dan penilaian masyarakat terhadap kinerja pelayanan yang diberikan oleh aparatur   penyelenggara pelayanan publik.

9. Biaya pelayanan publik adalah segala biaya (dengan nama atau sebutan apapun) sebagai imbal jasa atas pemberian pelayanan  publik, yang besaran dan tatacara pembayarannya ditetapkan oleh   pejabat yang berwenang sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan.

10. Unsur pelayanan adalah faktor atau aspek yang terdapat dalam   penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat sebagai variabel  penyusunan indeks kepuasan masyarakat untuk mengetahui kinerja

unit pelayanan.

11. Responden adalah penerima pelayanan publik yang pada saat   pencacahan sedang berada di lokasi unit pelayanan, atau yang  pernah menerima pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan.

(8)

2.1.2. Sasaran

1. Tingkat pencapaian kinerja unit pelayanan instansi pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

2. Penataan sistem, mekanisme dan prosedur pelayanan, sehingga pelayanan dapat dilaksanakan secara lebih berkualitas,  berdaya guna dan berhasil guna.

3. Tumbuhnya kreativitas, prakarsa dan peran serta masyarakat dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan publik.

2.1.3. Unsur Indeks Kepuasan Masyarakat

Berdasarkan prinsip pelayanan sebagaimana telah ditetapkan dalam Keputusan Men.PAN Nomor: 63/KEP/M.PAN/7/2003, yang kemudian dikembangkan menjadi 14 unsur yang “relevan,valid” dan “reliabel”, sebagai unsur minimal yang harus ada untuk dasar   pengukuran indeks kepuasan masyarakat adalah sebagai berikut:

1. Prosedur pelayanan, yaitu kemudahan tahapan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dilihat dari sisi kesederhanaan alur   pelayanan.

2. Persyaratan Pelayanan, yaitu persyaratan teknis dan administratif yang diperlukan untuk mendapatkan pelayanan sesuai dengan jenis pelayanannya.

3. Kejelasan petugas pelayanan, yaitu keberadaan dan kepastian   petugas yang memberikan pelayanan (nama, jabatan serta

(9)

4. Kedisiplinan petugas pelayanan, yaitu kesungguhan petugas dalam memberikan pelayanan terutama terhadap konsistensi waktu kerja sesuai ketentuan yang berlaku.

5. Tanggung jawab petugas pelayanan, yaitu kejelasan wewenang dan tanggung jawab petugas dalam penyelenggaraan dan  penyelesaian pelayanan.

6. Kemampuan petugas pelayanan, yaitu tingkat keahlian dan ketrampilan yang dimiliki petugas dalam memberikan/ menyelesaikan pelayanan kepada masyarakat.

7. Kecepatan pelayanan, yaitu target waktu pelayanan dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan oleh unit  penyelenggara pelayanan.

8. Keadilan mendapatkan pelayanan, yaitu pelaksanaanpelayanan dengan tidak membedakan golongan/statusmasyarakat yang dilayani.

9. Kesopanan dan keramahan petugas, yaitu sikap dan perilaku  petugas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat secara

sopan dan ramah serta saling menghargai dan menghormati.

10. Kewajaran biaya pelayanan, yaitu keterjangkauan masyarakat terhadap besarnya biaya yang ditetapkan oleh unit pelayanan. 11. Kepastian biaya pelayanan, yaitu kesesuaian antara biaya yang

dibayarkan dengan biaya yang telah ditetapkan.

12. Kepastian jadwal pelayanan, yaitu pelaksanaan waktu   pelayanan, sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

(10)

13. Kenyamanan lingkungan, yaitu kondisi sarana dan prasarana   pelayanan yang bersih, rapi, dan teratur sehingga dapat

memberikan rasa nyaman kepada penerima pelayanan.

14. Keamanan Pelayanan, yaitu terjaminnya tingkat keamanan lingkungan unit penyelenggara pelayanan ataupun sarana yang digunakan, sehingga masyarakat merasa tenang untuk  mendapatkan pelayanan terhadap resiko-resiko yang diakibatkan dari pelaksanaan pelayanan.

2.2. Penelitian Terdahulu 2.2.1 Heru Suprapto, 2008

Penelitian ini dilakukan di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara. Secara umum Indek Kepuasan Pelayanan Pendidikan menunjukkan kinerja yang baik atau dengan nilai interval 3,02 dengan mutu B. Dari 9 unit sekolah yang diteliti hanya terdapat 1 (satu) Kecamatan yakni Kecamatan Muara Kaman menunjukkan kinerja pelayanan pendidikan yang kurang baik dengan nilai 2.42 dengan obyek SMPN 1. Sedangkan yang menunjukan indek kepuasan sangat baik adalah SMAN 1 Kota Bangun dan SMAN 1 Sebulu.

Jika dibanding dengan nilai rerata indek kepuasan pelayanan pendidikan hanya terdapat 3 kecamatan atau 3 sekolahan yang nilai indeknya dibawah rerata, yaitu kecamatan Sanga-Sanga, Muara Kaman dan Muara Jawa sedangkan 6 kecamatan lainnya diatas rata-rata.

Berdasarkan rerata indikator terdapat indikator pelayanan pendidikan dengan kinerja kurang baik atau dengan mutu C, indikator tersebut adalah

(11)

Kesigapan Pelayanan Guru, Kenyamanan Ruang Kelas dan kelengkapan Buku Pelajaran.

Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian penulis adalah membahas kinerja pelayanan publik.

Perbedaannya adalah penulis meneliti terdapat pada objek penelitian. Objek penelitian penulis adalah kantor kelurahan sedangkan objek   penelitian terdahulu adalah kantor Pemerintah Daerah.

(12)

2.1.3. Kerangka Pikir

Secara garis besar kerangka pikir penulisan skripsi ini adalah :

Kelurahan Pemurus Dalam sebagai instansi pemerintahan yang melayani masyarakat , diharapkan mampu memberikan pelayanan bagi masyarakat melalui pelayanan yang prima serta diharapkan mampu menciptakan citra yang baik sebagai abdi masyarakat.

Unsur Indeks Kepuasan Masyarakat : 1. Prosedur pelayanan

2. Persyaratan Pelayanan

3. Kejelasan petugas pelayanan 4. Kedisiplinan petugas pelayanan 5. Tanggung jawab petugas pelayanan 6. Kemampuan petugas pelayanan 7. Kecepatan pelayanan

8. Keadilan mendapatkan pelayanan 9. Kesopanan dan keramahan petugas 10. Kewajaran biaya pelayanan

11. Kepastian biaya pelayanan 12. Kepastian jadwal pelayanan 13. Kenyamanan lingkungan 14. Keamanan Pelayanan

Pelayanan Prima

Referensi

Dokumen terkait

Pihak.pihak dengan ini bersetuju bahawa penyampaian apa.apa notis berkenaan dengan apa.apa tuntutan yang berbangkit daripada atau berhubung dengan Perjanjian ini

Oleh karena itu untuk mengantisipasi dan mencegah agar kasus pemalsuan resep obat tidak terjadi lagi, maka perlu adanya system yang dirancang khusus untuk pembuatan

Sistem pengendalian manajemen terdiri dari struktur dan proses. Struktur menjelaskan bagian atau unit di dalam organisasi, dan penyusunan anggaran merupakan salah

Warna butek makanan khas ini berasal dari buah kluwek yang memang berwarna hitam.Konro ini dimasak berkuah dalam bentuk sup dengan bumbu khas.. Jalangkote

Kita m isalkan pada database “Toko” mempunyai tabel bernama “Barang” dan “Barang1” dengan nama field kedua tabel adalah sama yaitu ID_Barang, Nama_barang,

Berdasarkan uraian latar belakang dan identifikasi masalah serta adanya keterbatasan kemampuan, waktu dan dana, maka dalam hal ini masalah dapat dibatasi

bahwa Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2011 tentang Pengangkatan, Pemberhentian, dan Tata Kerja Penasihat Ahli Kepala

Oleh kerana kajian ini adalah bertujuan untuk menentukan sama ada terdapat perbezaan yang signifikan di antara faktor demografi iaitu jantina dan opsyen guru