• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANGAN BASIS DATA SISTEM INFORMASI PELAYANAN DONOR DARAH PMI TASIKMALAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RANCANGAN BASIS DATA SISTEM INFORMASI PELAYANAN DONOR DARAH PMI TASIKMALAYA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

51

RANCANGAN BASIS DATA SISTEM INFORMASI PELAYANAN

DONOR DARAH PMI TASIKMALAYA

Nurul Hiron1*, Eka Wahyu 1, Neng Ika Kurniati 1.

1). Program Studi Informatika Fakultas Teknik Universitas Siliwangi

Jl. Siliwangi No 24 Kotak Pos 164 Tasikmalaya 46115, * E-mail Korespondensi Penulis: E-mail [email protected]

Abstrak; Penelitian ini berdasarkan fenomena yang sering dihadapi oleh masyarakat

Tasikmalaya dalam memperoleh layanan kesehatan berupa donor darah dari PMI Tasikmalaya. Masalah tersebut menjadi tantangan sendiri dalam implementasi teknologi informatika di bidang kesehatan khususnya layanan donor darah. Penerapan teknologi informasi dan teknologi SMS gateway menjadi pilihan pada penelitian ini sebagai solusi dalam meningkatkan pelayanan donor darah di PMI Tasikmalaya. Metode penelitian ini adalah metode spiral yang meliputi tahapan planning, design, coding dan test. Hasil dari penelitian ini berupa perencanaan sistem informasi donor darah dan arsitektur sistem informasinya. Hasil dari penelitian ini adalah perancangan dengan metode spiral, menunjukkan hasil proses bisnis untuk sistem informasi donor darah melibatkan beberapa pengguna yaitu diantaranya PMI, Bank darah Rumah Sakit, Pasien dan pendonor. Fasilitas layanan informasi stok darah yang diperoleh pasien dari PMI dapat menggunakan teknologi SMS gateway, sehingga pasien dapat memperoleh stok darah cukup melalui SMS atau website, dimana hak akses pasien diperoleh dengan menggunakan username dan password yang telah diberikan oleh Bank Darah rumah sakit atas perintah dari dokter.

Keywords: Donor darah, PMI, Sistem informasi, Teknologi, Perancangan, SMS Gateway. Abstract; This study is based on a phenomenon that is often encountered by people

Tasikmalaya in obtaining health services such as blood donors from PMI Tasikmalaya. The problem becomes a challenge itself in the implementation of information technology in the health sector in particular blood donor services. Application of information technology and SMS gateway technology become the choice in this study as a solution in increasing the blood donor services PMI Tasikmalaya. This research method is the Spiral Method, which includes the stages of planning, design, coding and testing. Results of this research is a blood donor information system planning and system architecture information. Results from this study are business processes for blood donor information system involving several users that include PMI, Blood Bank Hospital, patients and donors. Service facility information obtained patient's blood stock of PMI can use SMS gateway technology, so that patients can obtain sufficient blood stocks through SMS or the website, in which the access rights of patients obtained using the username and password that has been given by the hospital blood bank at the behest of doctors ,

Keywords: Blood donors, PMI, System Information, Technology, SMS gateway. PENDAHULUAN

Pelayanan darah merupakan urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah menurut UU 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah, hal ini dikarekan

darah adalah aset nasional sehingga hanya PMI yang berhak mengelolahnya.

Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia (UTD PMI) dan UDD PMI bekerja berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 2011 tantang pelayanan, tetapi kenyataannya adalah UTD PMI dan

(2)

52

UDD PMI tidak mampu memenuhi

kebutuhan akan donor darah Kota

Tasikmalaya, sedangkan PMI adalah

pemasok tunggal kebutuhan donor darah, ditambah diendusnya adanya mafia darah di UDD PMI. Manajeman infomasi PMI di Tasikmalaya dalam melayani pasien donor

darah belum menggunakan teknologi

informasi karena keterbatasan sumberdaya manusia dan teknologi itu sendiri, sehingga mengakibatkan tidak terbukanya informasi akan keberadaan stok darah di PMI, khususnnya kepada masyarakat tingkat sosial ekonomi rendah.

Wireless Aplication Protocol (WAP)

merupakan teknologi yang dapat diterapkan pada pelayanan donor darah Maryanto (2010). Pada penelitian tersebut user mendapatkan informasi stok darah tanpa adanya level akses, sehingga dapat menyebabkan tindakan negatif dikemudian

hari dan menimbulkan peluang

penyalahgunaan data. Oleh karena

diperlukan teknologi informasi yang

memiliki hak akses berbeda sesuai dengan kebutuhan, hal tersebut dapat dimulai dari perancangan database yang mana di dalamnya terdapat data histori yang terekam detil dan dapat diakses kapan pun. (Kulshreshtha.2011). Perancangan database akan menjadi dasar dalam pembuatan aplikasi sistem pelayanan donor darah, sehingga penting sekali sebuah perancangan database di mana pada pelayanan donor darah di PMI melibatkan dokter dan sistem dapat menyediakan informasi stok darah yang dapat diakses oleh user yang telah memiliki ini akses terbatas.

BAHAN DAN METODE

Bahan penelitian adalah proses bisnis yang mana alur bisnis di analisis sebagai

badan dasar perancangan database sistem, ditemukan bahwa tidak adanya level akses dan penyimpanan data digital di PMI untuk bersinkronisasi dengan database Bank Darah Rumah Sakit (BDRS).

Spiral model dibagi menjadi beberapa framework aktivitas, yang disebut dengan task regions. Kebanyakan aktivitas tersebut dibagi antara Liaison, Planning, Risk

Analysis, Engineering, Construction,

System Evaluation (Pressman 2010)

Gambar 1.1 Metode Spiral (Pressman 2010) Berbeda dengan pengembangan software

berbasis model-view-controller (MVC)

(Caytiles dan Lee. 2014), model Spiral menggunakan tahapan yang terstruktur atau sering disebut Software Development Life Cycle (SDLC) (Mishra dan Dubey. 2013).

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Alur Bisnis

Alur bisnis dimulai dari pasien dapat melakukan pencarian informasi stok darah melalui SMS dan akses internet (Website), sebelumnya pasien mendapat hak akses berupa username dan password yang diperoleh dari BDRS atas dasar hasil observasi dokter, dengan demikian pasien dapat dengan cepat dan mudah memperoleh informasi dan kemudian memutuskan, sebagaimana pada Gambar 1.2 berikut.

(3)

53 2. Perancangan alur bisnis

UTD PMI PENDONOR

PASIEN BDRS DOKTER Mulai Surat Keputusan Dokter Memberikan Surat Keputusan Surat Keputusan dokter Hak Akses Hak Akses Cek Stok Darah Mengambil Darah Memberikan darah dan dokumen Menerima darah dan dokumen Ya Memberikan darah dan dokimen Menerima darah dan dokumen Dokumen darah Memberika n darah Cek gol ABO Memberik an darah Menerima Darah Ya TIDAK Mencari donor Ada? Ya Melakuk an Registra si Cek kadar donor Tes berat badan, tensi, kadar Cek form donor Form donor Cek Ya Tidak Selesai

Gambar 1.2 Perancangan Arus bisnis sistem informasi donor darah Perancangan Alur bisnis terdapat 5

aktor yaitu; dokter, Bank Darah Rumah Sakit (BDRS), pasien, Palang Merah Indonesia (PMI), pendonor. Dari Gambar 1.2, hal yang terpenting adalah pasien diberikan akses untuk mencari informasi stok darah yang sesuai dengan kebutuhan.

Berikut adalah Diagram Konteks sistem informasi donor darah di PMI, pada kondisi ini, pengguna yang terlibat pada sistem ini adalah PMI, BDRS, Pasien dan pendonor darah.

(4)

54 3. Perancangan DFD 2 Proses Pengolahan Data + UTD PMI Pendonor Darah BDRS Pasien 1 Login + 3 Laporan Data Permintaan Darah Data User Data Penerimaan darah

data pengeluaran darah Data Pendonor

Data Pasien Data Login

Info Data Login

Data Permintaan Darah, Hak akses

InfoData Permintaan Darah, Hak akses

Info Data Login Data Login

Laporan Data Permintaan Darah Laporan Penerimaan dan pengeluaran darah

Laporan Data Pengolahan Darah Data Permintaan darah Data Penerimaan dan pengeluaran darah

Data Uji Gol ABO

Data Login

Kartu Pendonor

Laporan Data Donor Darah, Data Kegiatan Donor

Data Donor Darah, Data Kegiatan Donor, Validasi

Rec Data Penerimaan darah Data Penerimaan darah Data Pendonor Rec Data Pendonor

Rec data pengeluaran darah data pengeluaran darah Rec Data Pasien Data User

Rec data User

Data Pasien

Data Uji Gol ABO Rec Data Uji Gol ABO

Data Uji Gol ABO

Gambar 4.4 Desain DFD Level 0 Pada rancangan DFD level 0,

perancangan sistem informasi donor darah melibatkan Meliputi 7 database, yaitu database user, database pendonor, database permintaan darah, database penerimaan darah, database pengeluaran darah dan terakhir adalah database hasil uji golongan darah. Data user dan data pendonor melalui proses login, sedangkan data lainnya diperuntukkan pada proses olah

data dan pelaporan. User utama pada perancangan DFD ini meliputi pasien, BDRS, pendonor, dan PMI.

Detail dari perancangan DFD level 0 disajikan pada DFD level 1 sebagaimana Gambar 4.5 berikut ini, di mana tekologi SMS gateway dapat diimplementasikan pada pelayanan kepada pasien dalam mendapatkan informasi stok darah melalui database permintaan darah.

(5)

55 BDRS UTD PMI Pendonor Darah Pasien 2.1 Proses pengolahan data pasien + 2.2 Proses Pengolahan Data pendonor + 2.3 Proses Pengolahan Data Permintaan Darah + 2.4 Proses Pengolahan Data Penerimaan Darah + 2.5 Proses Pengolahan Data pengeluaran Darah + Data Permintaan Darah Data Penerimaan Darah Data Pendonor Data Pasien Data Pendonor

Info Data Pendonor Info Data Permintaan

darah

Info Data Permintaan darah

Data penerimaan Darah

Info Data penerimaann Darah

Info Data Pengeluaran Donor Info Data Pengambilan Donor

Laporan Data Permintaan Darah

2.6 Proses pengolahan

Data uji gol ABO Data uji gol ABO

Data Pasien Rec Data Pasien

Data Pendonor

Rec Data Pendonor

Rec Data Permintaan darah

Data Permintaan darah

Data Penerimaan Darah

Rec Data Penerimaan Darah

Rec Data Pengeluaran Donor Data Pengeluaran

Donor Rec Data Pasien

Data Pengeluaran Donor Kartu donor

Data uji gol ABO Data uji gol ABO Rec data pendonor

INFO Data uji gol ABO

Rec Data uji gol ABO Rec Data Pasien

2.7 SMS Gateway Hak akses Info darah Rec data Permintaan darah Data permintaan darah

Gambar 4.5 Desain DFD Level 1 Proses 2 Pengolahan Data

Pasien Melakukan Permintaan darah n 1 Pendonor Darah Penerimaan Darah Pengeluaran Darah

Uji Gol ABO

Memperoleh Memiliki Melakukan Memperoleh 1 1 n 1 n 1 1 1

(6)

56

Gambar 4.6 menghasilkan rancangan entitas hubungan antara tabel yang terdiri dari Tabel pengeluaran darah, tabel permintaan darah, tabel pasien, tabel uji golongan darah, tabel pendonor darah, tabel penerima darah. Seorang pasien memiliki satu tabel pengeluaran darah dan satu tabel penerima darah. Satu pasien juga memiliki banyak tabel permintaan darah dan banyak tabel uji golongan darah.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dari penelitian ini diantaranya: 1. Pada poses bisnis yang dirancang

sebagai dasar pembuatan sistem

informasi donor darah diperoleh

pengguna sistem yang terlibat, yaitu PMI, Bank darah Rumah Sakit (BDRS), pasien dan pendonor.

2. Penggunaan teknologi SMS Gateway memungkinkan digunakan pasien dalam mencari data stok darah di PMI melalui hak akses yang terbatas oleh waktu yang telah diberikan oleh dokter.

3. Diperlukan 7 tabel yang saling berelasi yaitu database user, database pendonor, database permintaan darah, database penerimaan darah, database pengeluaran darah dan terakhir adalah database hasil uji golongan darah.

Adapun saran adalah Diperlukan pembuatan sistem secara keseluruhan berdasarkan rancangan data base yang

mana pasien mendapatkan akses

berdasarkan perizinan dari dokter. Untuk menjaga kemungkinan penggunaan akses pasien diluar tanggungjawab dokter, maka diperlukan pembatasan waktu hak akses

data stok darah oleh pasien. Peluang

integrasi strok darah antar daerah

memungkinkan dilakukan pada rancangan database ini.

DAFTAR PUSTAKA

Caytiles. Ronnie D. dan Lee. Sunguk (2014). A Review of an MVC

Framework based Software

Development. International Journal of

Software Engineering and Its

Applications. Vol. 8, No. 10 (2014), pp. 213-220 Korea.

Kulshreshtha Vikas . 2011. Benefits of Management Information System in Blood Bank. International Journal Of Engineering And Science ISSN: 2278-4721, Vol. 1, Issue 12(December 2012), PP 05-07. India

Kulshreshtha Vikas. 2011. Blood Bank Management Information System in India. ISSN: 2248-9622. Vol. 1, Issue 2, pp.260-263. India

Maryanto. 2010. Sistem Informasi

Layanan Donor Darah Berbasis Wap. UGM Yogyakarta.

Mishra. Apoorva dan Dubey. Deepty. (2013). A Comparative Study of Different Software Development Life Cycle Models in Different Scenarios. International Journal of Advance Research in Computer Science and Management Studies. Volume 1, Issue 5, October 2013

Pressman. S. Roger, 2010. Software

Engineering: A Practitioner's

Approach. the seventh edition. UU 32/2004 tentang Pemerintahan

Gambar

Gambar 1.1 Metode Spiral (Pressman 2010)  Berbeda dengan pengembangan software  berbasis  model-view-controller  (MVC)  (Caytiles  dan  Lee
Gambar 1.2 Perancangan Arus bisnis sistem informasi donor darah  Perancangan  Alur  bisnis  terdapat  5
Gambar 4.4 Desain DFD Level 0 Pada  rancangan  DFD  level  0,
Gambar 4.5 Desain DFD Level 1 Proses 2 Pengolahan Data

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian pengembangan sebuah aplikasi sistem informasi persediaan kantong darah berbasis telepon pintar. Sistem

Sistem Informasi Donor Darah berbasis Web merupakan sebuah cara untuk menampilkan halaman registrasi untuk pendonor sehingga diharapkan masyarakat dapat melakukan registrasi donor

Proyek akhir ini dibuat dengan tujuan untuk membuat aplikasi yang dapat: a) Mengelola administrasi donor darah KSR PMI Unit IT Telkom. b) Menampilkan informasi kegiatan donor

Dari hasil pembuatan website Profil dan pelayanan pada unit donor darah Palang Merah pihak menjadi mudah dalam menginformasikan stok darah yang ada pada UDD,

Beberapa hasil penelitian terkait pengembangan sistem informasi donor darah juga sudah dilakukan, seperti hasil penelitian Utomo (Utomo, 2010), dalam penelitiannya berhasil

Selain itu, website ini juga diharapkan bisa membantu masyarakat untuk mengetahui stok darah yang ada serta mempermudah mengetahui waktu rutin untuk mendonorkan darah, serta informasi-

Untuk mengatasi hal ini, maka dibuat aplikasi yang berbasis web dengan harapan dapat berfungsi untuk memberikan informasi stok bank darah yang tersedia dengan cepat, dan memudahkan

Kegiatan yang dilakukan oleh PMI di provinsi Lampung salah satunya adalah donor darah yang nantinya hasil donor darah akan dikelola dan direkap menjadi data stok darah.. Pada