• Tidak ada hasil yang ditemukan

I. Susunan Delegasi Komisi III DPR-RI:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "I. Susunan Delegasi Komisi III DPR-RI:"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA

KOMISI III DPR RI TERHADAP KONTINGEN GARUDA BHAYANGKARA / SATUAN TUGAS FORMED POLICE INDONESIA I PADA MISI PBB DI EL – FASHER

DARFUR UTARA SUDAN TANGGAL 18 MARET 2009

--- I. Susunan Delegasi Komisi III DPR-RI:

1. Suripto – Ketua Delegasi (F-PKS). 2. Drs.Josepth TH Pati – Anggota (F.PG). 3. H.Yudo Paripurno – Anggota (F.PPP). 4. H.Daday Hudaya,SH,MH – Anggota (F.PD) 5. M.Nasir Jamil, S.Ag – Anggota (F.PKS) 6. H.Asnawi Mardani – Anggota (F.PBR)

7. Birinus Joseph Rahawadan, M.Div – Anggota (F.PDS)

II. Gambaran Umum Wilayah Konflik

1. Wilayah Darfur terletak di sebelah barat Sudan, yang terdiri atas 3 (tiga) propinsi yaitu: Darfur Utara dengan ibukota El Fasher, Darfur Barat di El Geneina dan Darfur Selatan di Nyala, dengan jumlah penduduk lebih kurang 6 juta orang.

Konflik Darfur pecah tahun 2003, karena adanya pemberontakan rakyat Darfur yang asli Afrika terhadap pemerintah Sudan yang dikuasi oleh etnik Arab, rakyat Darfur merasa bahwa mereka diperlakukan diskriminatif oleh pemerintah pusat dan tidak ada perhatian pemerintah Sudan terhadap Wilayah Darfur. 2. Menurut catatan PBB korban yang jatuh selama konflik diperkirakan, korban

meninggal dunia 290.000 orang dan 2,7 juta kehilangan tempat tinggal. Data ini dibantah oleh pemerintah Sudan, yang menurut pemerintah Sudan Korban mati ±10.000 orang.

3. Faksi- faksi yang terlibat konflik yaitu: a. GoS (Goverment of Sudan)

b. Milisi Janjaweed (pro pemerintah)

c. SLA/MM (Sudan Liberation Army/Mini Minawi) d. SLA/Abdul Wahid

e. JEM (Justice Equal Movement)

f. Dari ketiga faksi pemberontak diatas (point c,d,e) telah pecah dan berkembang menjadi lebih dari 20 faksi. Namun ketiga faksi tersebut

(2)

4. Pada tahun 2004, Uni Afrika menggelar operasi perdamaian yang disebut AMIS

(African Mission In Sudan). Namun karena keterbatasan sumber daya terutama dana dan perlengkapan, misi AMIS tidak dapat menghentikan atau mengurangi konflik-konflik yang terjadi.

5. Pada tahun 2007 diadakan perjanjian damai di Abuja Ethiopia yang menghasilkan Darfur Peace Agreement (DPA). Namun yang menandatangani perjanjian tersebut hanya pemerintah dan SLA Mini Minawi, yang pemimpinnya Abdullah Marko Minawi saat ini menjadi penasihat Presiden Sudan, sedangkan dua faksi lainnya yaitu SLA pimpinan Abdul Wahid dan JEM pimpinan Khalil Ibrahim tidak bersedia menandatangani perjanjian tersebut.

6. Pada tanggal 31 Juli 2007 PBB mengeluarkan Resolusi Dewan Keamanan PBB No 1769, yang merekomendasikan digelarnya Operasi Gabungan antara PBB dan Uni Afrika dengan nama UNAMID (United Nations African Union Mission In Darfur), dengan jumlah personil yang digelar 25.987 personil terdiri dari:

a. Militer : 19.555 (9.000 yang tergelar) b. CivPol : 3.772 (1.777 yang tergelar)

c. FPU : 2.660 (19 FPU @140 Personil)

Dari 19 FPU, baru 5 yang tergelar yaitu: Nepal dan Bangladesh di Sektor Selatan, Nigeria 1 dan 2 di Sektor Barat dan

Indonesia di Sektor Utara.

Misi UNAMID ini adalah misi terbesar sepanjang sejarah PBB karena melibatkan lebih dari 26.000 personil (militer, polisi dan staf sipil). Namun sampai saat ini baru lebih kurang 60% kekuatan yang tergelar dengan perlengkapan yang masih minim, sehingga UNAMID pun masih belum mampu untuk melaksanakan mandat dari PBB secara maksimal. Diharapkan pada bulan Juni 2009 90% kekuatan sudah tergelar.

III. Situasi Keamanan 1. Umum

Situasi keamanan di Wilayah Darfur masih sangat rawan. Pertempuran dalam skala besar maupun kecil antara tentara pemerintah dan pemberontak terus terjadi. Teror, intimidasi, perampokan dan pembunuhan yang dilakukan, baik oleh tentara pemerintah, milisi maupun pemberontak terhadap rakyat terus terjadi. Korban jiwa dan materiil yang diderita rakyat terus terjadi. Bahkan personil UNAMID dan badan-badan PBB serta LSM juga jadi korban. Sejak UNAMID digelar 1 Januari 2008, sudah 14 anggotanya yang meninggal karena diserang (11 militer dan 3 polisi).

2. Situasi Khusus

a. Pertempuran yang terjadi tanggal 15 Januari 2009 di Muhajeria di Sektor Selatan antara tentara pemerintah dan pemberontak Justice Equal Movement (JEM) menimbulkan korban jiwa 30 orang meninggal dan 1.500 orang mengungsi ketempat yang aman.

(3)

b. Pada tanggal 26-27, pertempuran sengit kembali terjadi antara tentara pemerintah dan pemberontak JEM di Wilayah Zam-zam El Fasher. c. Pembajakan mobil milik UNAMID, Badan-badan PBB dan LSM

Internasional terus terjadi di seluruh Wilayah Darfur, dan sampai saat ini belum diketahui pelaku dan jaringannya.

d. Aliran pengungsi dari wilayah Darfur Selatan ke Darfur Utara (khususnya Zam-zam) dalam satu bulan dari akhir Januari sampai akhir Februari mencapai angka 32.000 lebih.

e. Pasca diterbitkannya surat perintah penangkapan terhadap Presiden Sudan oleh ICC, situasi keamanan masih terkendali walaupun ada beberapa kejadian menonjol yang terjadi, seperti penghadangan Tentara UNAMID di Darfur Barat yang menyebabkan empat orang luka-luka dan penculikan terhadap LSM internasional.

f. Situasi keamanan kedepan masih sangat labil, karena adanya pro kontra terhadap surat ICC dan kondisi masyarakat di IDP Camp yang memprihatinkan, sehingga dapat menimbulkan konflik diantara pihak pro dan kontra dan meningkatnya kejahatan yang dilakukan oleh para criminal.

3. Rekapitulasi Kejadian

NO KEJADIAN 2008 2009 TOTAL

OKT NOP DES JAN FEB MAR

1 Konflik antar Faksi 7 X 8 X 11 X 13 X 9 X 1 X 49 X 2 Penganiayaan dengan pelaku anggota Faksi 7 X 8 X 10 X 11 X 15 X 4 X 55 X 3 Pembunuhan dengan pelaku anggota Faksi 3 X 2 X 3 X 4 X 4 X 3 X 19 X 4 Perampokan dengan pelaku anggota Faksi 1 X 14 X 10 X 15 X 16 X 8 X 64 X 5 Pemerkosaan dengan pelaku anggota Faksi 3 X 4 X 12 X 2 X 7 X 4 X 32 X 6 Penyerangan dengan pelaku anggota Faksi 5 X 14 X 7 X 15 X 15 X 1 X 72 X 7 Penjarahan dengan pelaku anggota Faksi 1 X 2 X 3 X - 2 X 1 X 9 X 8 Pembakaran dengan pelaku anggota Faksi 1 X - 1 X - - - 2 X 9 Penculikan dengan pelaku anggota Faksi - 2 X - 3 X 2 X 1 X 8 X

(4)

dengan pelaku anggota Faksi 11 Pemboman dengan pelaku anggota Faksi 1 X 6 X 2 X 11 x 11 X - 31 X 12 Perampasan kendaraan dengan pelaku anggota Faksi 6 X 9 X 7 X 4 x 7 X 3 X 36 X

IV. Situasi Dan Kondisi Kontingen 1. Umum

a. Formed Police Unit adalah Satuan Polisi yang dilibatkan pada satu operasi pemeliharaan perdamaian PBB, yang dilengkapi dengan perlengkapan-perlengkapan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tugas, seperti: base camp (tempat tinggal), persenjataan, kendaraan, peralatan komunikasi, rumah sakit level I, makan-minum, peralatan olahraga/rekreasi, peralatan kantor dan sebagainya.

b. Satgas FPU IND mulai disiapkan oleh Mabes Polri sejak bulan Agustus 2006 dengan melaksanakan latihan Pra Operasi selama 1 bulan di Korbrimob Kelapadua.

c. Karena keberangkatan yang selalu tertunda, pada bulan Januari 2008 dilaksanakan kembali latihan Pra Operasi ke-2 selama 1 bulan di Korbrimob Kelapadua.

d. Pemberangkatan ke Darfur dilaksanakan pada tanggal 11 Oktober 2008 dan tiba di Darfur pada tanggal 12 Oktober 2008.

e. Sampai saat ini FPU sudah memasuki bulan ke-6 di El Fasher Darfur Utara.

f. Misi yang dilaksanakan selama 1 tahun atau sampai dengan 12 Oktober 2009.

2. Personil

Jumlah personil FPU Indonesia sesuai dengan MOU antara Pemerintah Indonesia dan PBB berjumlah 140 orang, dengan rincian:

a. Menurut kepangkatan

NO PANGKAT JUMLAH PERSONIL

1 KOMBES POL 1 Personil

2 AKBP 1 Personil 3 KOMPOL 4 Personil 4 AKP 14 Personil 5 IPTU 21 Personil 6 IPDA 2 Personil 7 AIPDA 1 Personil 8 BRIPKA 40 Personil 9 BRIGADIR 13 Personil

(5)

10 BRIPTU 18 Personil

11 BRIPDA 25 Personil

b. Menurut asal kesatuan

NO KESATUAN JUMLAH PERSONIL

1 Mabes Polri 14 Personil

2 Korbrimob Polri 110 Personil

3 Polda Metro Jaya 4 Personil

4 Polda Jabar 1 Personil

5 Polda DIY 1 Personil

6 Polda Jatim 2 Personil

7 Polda Sumut 3 Personil

8 Polda Jambi 1 Personil

9 Polda Sumsel 1 Personil

10 Polda Bengkulu 1 Personil

11 Polda Sulsel 1 Personil

12 Polda Papua 1 Personil

JUMLAH……… 140 Personil

Sampai saat ini secara umum, kondisi kesehatan anggota dalam keadaan baik, hanya ada beberapa yang mengalami sakit ringan. Data pada tim medis jumlah anggota yang berobat selama FPU berada di El Fasher :

1) Bulan Oktober 2008 : 15 orang 2) Bulan Nopember 2008 : 47 orang 3) Bulan Desember 2008 : 18 orang 4) Bulan Januari 2009 : 21 orang 5) Bulan Februari 2009 : 24 orang 6) Bulan Maret 2009 : 15 orang

Total………. : 140 orang

Dari jumlah 140 orang, sesuai dengan FPU Guide Lines, 25% dapat melaksanakan cuti secara bergiliran. Hak cuti yang diperoleh adalah 15 hari kerja setiap 6 bulan atau 30 hari selama 1 tahun. Cuti wajib dilaksanakan diluar wilayah Sudan dengan biaya sendiri.

3. Logistik

a. Sesuai dengan sistem yang berlaku di PBB, khusus pelibatan FPU, contributor country menyiapkan seluruh kebutuhan logistik yang dibutuhkan selama misi, yang nantinya akan diganti oleh PBB dengan system reimbursement.

b. Perlengkapan yang disiapkan pemerintah Indonesia sebagai berikut: 1) Perlengkapan perorangan (sepatu, pakaian dinas, training, kaos,

tutup kepala, kacamata, sarung tangan dan sebagainya). 2) Persenjataan

3) Kendaraan bermotor :

a) Jeep Lancruiser Armored : 6 Unit

b) Pick Up Patrol : 17 Unit

c) APC : 9 Unit

(6)

f) Forklif : 1 Unit 4) Base camp lengkap (dalam tahap pengerjaan)

5) Rumah sakit level I.

6) Peralatan olahraga/rekreasi. 7) Alat komunikasi

8) ATK

9) Bahan makanan/minuman selama 3 bulan pertama setelah 3 bulan didukung PBB.

4. Keuangan

a. Setiap anggota FPU menerima uang jalan dari Mabes Polri sebelum keberangkatan dari Jakarta, sebesar Rp.38.800.000/orang.

b. Setiap anggota FPU menerima uang saku dari PBB sebagai berikut: 1) Daily Allowance US$1,28/hari atau US$38,4/bulan

2) Recreational Leave Allowance US$73,5/orang/6 3) Police Cost US$1.028/bulan/orang.

4) Uang perlengkapan perorangan US$68/bulan/ orang. 5) Uang latihan dan persenjataan US$5/bulan/orang.

6) Specialist Allowance US$303/bulan untuk 10% kekuatan.

c. Point 1 (satu) diterima di mission area dan untuk point 2 (dua) s/d 6 (enam) diterima melalui pemerintah Indonesia.

V. Tugas – Tugas FPU

1. Sesuai mandat PBB tugas FPU adalah :

a. Pengamanan terhadap personil PBB dan fasilitasnya. b. Melaksanakan patroli di seputaran markas-markas PBB.

c. Mengadakan pengamanan terhadap markas PBB bila terjadi unjuk rasa atau serangan dan sebagainya.

d. Mengadakan pengamanan VIP (VIP Protection).

e. Melaksanakan patroli gabungan (Joint Patrol) dengan polisi lokal. f. Mengamankan kamp pengungsi selama 24 jam/7 hari.

2. Tugas-tugas yang dilaksanakan a. Pengawalan dan patroli

Pengawalan dan patroli dilaksanakan didalam IDP Camp (kamp pengungsi) bersama dengan Police Advisor (polisi PBB yang tidak bersenjata) yang melaksanakan tugas-tugas Community Policing.

Ada 3 (tiga) kamp pengungsi yang menjadi tanggung jawab FPU Indonesia :

1) Kamp Abu Shouk : 51.141 pengungsi 2) Kamp Al Salam : 48.788 pengungsi 3) Kamp Zam-zam : 58.945 pengungsi 4) Zam-zam baru : 32.000 pengungsi b. Pengamanan VIP

c. Pengamanan fasilitas PBB d. Community Policing

(7)

Memberikan bantuan berupa :

1) Al Qur’an : 320/IDP Camp

2) Sajadah : 300/IDP Camp

3) Baju Gamis dan Peci Haji : 30/IDP Camp 4) Tikar Plastik : 300/IDP Camp

5) Sarung : 300/IDP Camp

Rekapitulasi Kegiatan FPU Indonesia

NO GIAT 2008 2009 TOTAL

OKT NOP DES JAN FEB MAR 1 Pengamana - kamp pengungsi siang hari 36 X 50 X 69 X 81 X 80 X 50 X 366 X 2 Pengamanan Kamp pengung-si pada malam hari

- 5 X 31 X 31 X 28 X 17 X 112 X 3 Pengawalan VIP 5 X 8 X 1 X 9 X 18 X 12 X 53 X 4 PHH - - 1 X - 1 X 3 X 5 X 5 Patroli Gabungan - - - 11 X - 12 X 23 X 6 Pemberian Pelatihan First Aids - - - 1 X 1 X - 2 X 7 Pemberian bantuan Sarana Kontak. - - 3 X - - - 3 X VI. PERMASALAHAN

1. Uang saku selalu terlambat dan sampai saat ini sudah 3 (tiga) bulan yaitu bulan Desember 2008, Januari dan Februari 2009, belum mendapatkan uang saku. Hal ini tentu dapat mempengaruhi mental anggota dilapangan karena mereka bekerja bersama dengan Police Advisor yang mendapat uang saku selalu tepat waktu.

Uang saku tersebut sangat dibutuhkan anggota untuk membeli keperluan sehari-hari, untuk membantu keluarga di Indonesia, untuk berkomunikasi dengan keluarga di Indonesia, ataupun untuk membeli tiket dalam rangka cuti.

Kesalahan bukan terletak pada Mabes Polri tapi pada PBB di New York. Uang saku tersebut dikirim oleh New York ke Mabes Polri dan dari Mabes Polri ke Sudan, sesuai dengan MOU antara pemerintah Indonesia dan PBB.

Deops Kapolri telah bersurat kepada UNDPKO melalui PTRI agar segera mengirimkan uang saku bagi anggota FPU Indonesia.

(8)

2. Sesuai rencana di Darfur Utara akan ditempatkan 6 (enam) FPU dan khusus El Fasher 3 (tiga) FPU. Namun saat ini baru FPU Indonesia yang masuk ke El Fasher. Kondisi ini membuat FPU Indonesia menjadi tumpuan UNAMID Police sehingga tugas yang diberikan kadang-kadang lebih dari jam kerja yang seharusnya.

VII. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan

Dengan segala kondisi yang ada, seluruh anggota Kontingen Garuda Bhayangkara/Satgas Formed Police Unit, tetap melaksanakan tugas sesuai dengan mandate dari PBB dengan penuh semangat, disiplin dan profesional dan menjunjung tinggi harkat dan martabat bangsa dan Negara Indonesia. 2. Saran

Apabila pada bulan April uang saku anggota belum cair dari PBB (selama 4 bulan), dimohon agar ada dana talangan dari pemerintah untuk menalangi uang saku anggota.

VIII. Penutup.

Demikian laporan ini dibuat untuk dapat dipergunakan dan ditindaklanjuti oleh Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia terhadap Permasalahan, Kesimpulan dan Saran yang diperoleh Delegasi Komisi III DPR RI.

Jakarta, 23 Maret 2009 PIMPINAN KOMISI III DPR RI, KETUA DELEGASI,

Referensi

Dokumen terkait

Communication Objective Dari riset penyelenggara pasca event yang dilakukan melalui 60 responden yang mengetahui Klub sepatu roda kota Semarang, sebanyak 43, yang berminat gabung

Berdasar tabel 2 Distribusi frekuensi intensi melaksanakan Self Study (Seven Jump : Step 6) dalam Small Group Discussion (SGD) pada Mahasiswa Angkatan 2011

Dengan menggunakan periode Januari 2011 sampai Januari 2013 dan cara Paired sample t-test untuk data normal diperoleh dengan menggunakan α 0,05 maka hasil bahwa tidak ada

Penelitian Stang (2011), menunjukkan bahwa pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan dampak pernikahan di bawah usia 20 tahun, kehamilan pada remaja akibat pergaulan bebas

Androgen – reseptor yang tidak normal, yang mana kaitannya dengan defek genetic atau blockade dengan sebuah antagonis seperti bicalutamide atau pengikatan stimulus

Bahan penelitian yang digunakan yaitu kayambang (Salvinia Molesta), ternak ayam buras, sangkar (kandang) tunggal yang terbuat dari fiber glass dengan ukuran 53,5 X 29 X 45 cm

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan petunjuk dan kemudahan, sehingga skripsi yang berjudul "Peranan Kelompok Studi Islam

Kombinasi varietas Roberto dan pemangkasan pada 28 hst mampu meningkatkan jumlah cabang produktif dan berat kering total tanaman, namun menurukan panjang tanaman