• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRACT. Keywords: Validity,Student Worksheet, Problem Baset Learning,Blodiversity

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRACT. Keywords: Validity,Student Worksheet, Problem Baset Learning,Blodiversity"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

DAMPAK KONVERSI LAHAN PERSAWAHAN KE LAHAN JAGUNG BAGI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI NAGARI KOTO

VIII PALANGAI KECAMATAN RANAH PERSISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN

Elza Permata Sari1,Edi Suarto 2,Rozana Eka Putri 2 1

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Dosen Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat Elsapermata1234@gimail.com

ABSTRACT

This research is background by the societies in Koto VIII Palangai that done confercion wasteland to corn land. The purpose of the researcher to analyze the data indepli about the effect farmer has done confercion wasteland to corn land in Koto VIII Palamgai. This research is qualitative research with use purposive sampling technic. Then, the prosess of collecting the data used interview, observation, documentation. After the data collected so, the technic of analysis data with explaining words.The findings of this research are, the first is the effect farmer has done confercion wasteland to corn land. Based on the analyze that the process of wasteland more difficult and take time, eventthough corn land esier and short time. Second, the effect farmer has done confercion to the social economy societies. The negative effect of confercion wasteland,the productive land for the result of food or the necessary of food for societiest is change to be corn. Because of that, in Ranah Pesisir is occur groin of food and the price is increasing.

Keywords: Validity,Student Worksheet, Problem Baset Learning,Blodiversity

PENDAHULUAN

Indonesia adalah negara agraris yang mempunyai peranan penting dari seluruh perekonomian nasional, hal ini di tunjukakan dari banyaknya penduduk atau bekerja dari sektor pertanian.(Yulirman,2013)

pembangunan pertanian tetap merupakan sektor unggulan, sebab kegiatan pertanian di Indonesia memiliki tiga fungsi dalam pertumbuhan kehidupan ekonomi. Hampir 70% penduduk Indonesia mata pencahariannya bersumber bercocok tanam sebagai petani, lahan merupakan

(2)

2 sumber daya utama dalam mendukung proses produksi pertanian. (Pakpahan dkk, 1991), Tanah sawah di Indonesia saat ini umumnya di temukan dengan tanah – tanah yang Cukup baik di daerah dataran rendah dan dataran tinggi (Hardjowi geno dan rayes, 2005).

Sektor pertanian memiliki peranan dominan dalam perekonomia di Sumatera Barat. Banyaknya angkatan kerja di Sumatera Barat yang masih menguntungkan hidupnya pada sektor pertanian, menunjukkan bahwa sektor pertanian memegang peranan penting terhadap kondisi ekonomi di Sumatera Barat. Namun sektor pertanian yang menjadi sumber mata pencaharian dari mayoritas penduduk di Sumatera Barat ini ternyata masih belum mampu meningkatkan taraf hidup penduduk Sumatera Barat terutama petani itusendiri untuk bisa hidup lebih sejahtera.Perkembangan sektor pertanian, khususnya pada sektor pertanian sawah apabila ditelusuri dari waktu ke waktu mengalami berbagai permasalahan Permasalahan tersebut mulai dari kebijakan pemerintah yang

tidak pro petani, organisasi tani yang tidak berfungsi, rendahnya penguasaan teknologi dan informasi, keterbatasan modal dan lahan, serta semangkin rendanya produktifitas lahan pertaniannya. Ketika lahan yang di miliki oleh petani tidak terlaslu luas dan tidak produktif, maka hasil yang di dapatkan dari mengelolah lahan pertania juga sedikit.Kehidupan petani sawah selalu digambarkan dekat dengan kemiskinan. Pekerjaan petani sawah masih dianggap sebagai profesi yang tidak menjamin kesejahteraan hidup dimasa depan, hal tersebut menjadi salah satu faktor yang menyebabkan para petani tidak bangga lagi bekerja sebagai petani sawah. Saat ini bahkan banyak petani sawah menjual lahan pertaniannya mengalihkan mata pencahariaan. di salah satu daerah kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir selatan.Alih fungsi lahan atau konversi lahan juga terjadi di Sumatra Barat khususnya di kanagarian Koto VIII Palangai Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten pesisir selatan. Masyarakat di desa ini umumnya bermata pencaharian sebagai

(3)

3 petani untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari, dengan bekerja keras merupakan syarat penting untuk dapat bertahan hidup bagi masyarakat petani. Pemerintah kabupaten Pesisir Selatan menargetkan produksi tanaman jagung kabupaten itu sebanyak 120 ribu ton pada tahun 2016. ( Dinas Pertanian pesisisr Selatan Tahun 2016 ) ia mengatakan komoditi jagung merupakan salah satu produk tanaman pangan unggulan setelah padi di kabupaten itu. Sesuai dengan manfaat dan kegunaannya, jagung sangat di butuhkan banyak orang. Misalnya, di butuhkan untuk bahan makanan dan makan ternak dengan tingkat permintaan pasar cukup tinggi. Menurutnya, permintaan pasar akan produk jagung dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan sehingga besar harapan dapat menghidupkan perekonomian petani jika komoditi tersebut sebagai uasaha pertanian.

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap permasalahan tersebut dengan judul:

Dampak Konversi Lahan Persawahan ke Lahan Jagung di Kanagarian Koto VIII Palangai Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan.

METODE PENELITIAN

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek peneliti, misalnya prilaku, persepsi, tindakan, cara berpakaain, cara bergaul, dan lain – lain. Secara holistic dan dengan cara deskriptif dalam bentu kata- kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamia dan dengan memanfaatkan berbagai metode yang alamia ( Moleong. 2010 ). penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Menurut Afrizal (2006)

teknik purposive samping di lakukan berdasarkan pemilihan seleksi peneliti berdasarkan atas anggapan bahwa informan adalah orang yang benar – benar mengetahui atau memiliki keterkaitan dengan permasalahan atau objek penelitian. Para informan dicari berdasarkan kriteria tertentu yang telah

(4)

4 di tetapkan oleh peneliti. Peneliti mengetahui identitas orang – orang yang pantas dijadikan informan dan keberadaan informan diketahui oleh peneliti.

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal pada bulan juni 2017. Penelitian ini dilaksanakan di Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data dari hasil wawancara dilapangan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisa penelitian ini ditunjukan untuk mencari jawaban atas fokus dan pertanyaan penelitian yang telah dibuat tentang konversi lahan pertanian padi sawah ke tanaman jagung di Nagari Koto VIII Palangai Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan.

Pertama, penyebab terjadi konversi lahan adalah bahwa Nagari Koto VIII Palangai mengatakan, bendung irigasi koto salapan jebol dihantam banjir bandang pada tanggal 3 November tahun 2011. Akhirnya

tidak bisa masyarakat kita menanam padi, oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan ekomomi keluarganya masyarkat di Nagari Koto VIII Palangai mengalihkan lahan sawahnya ke lahan jagung Jadi pada tanggal 20 januari 2013 bendung di Nagari Koto VIII Palangai sudah diperbaiki agar masyarakat koto VIII Palangai bisa menanam padi kembali, tapi sampai sekarang ini masyarakat kita masih cendrung juga menanam jagung dengan alasan petani melakukan konversi lahan pertanian padi sawah ke lahan jagung, karena pekerjaan jagung ini lebih mudah dari pada pekerjan pertanian padi sawah, dan juga biaya keuangan lebih irit dari pada pertanian sawah, kalau pertanian padi sawah sangat rentan terhadap ganguan hama, sedangkan pada jagung tidak terlalu rentan dengan ganguan hama.

Oleh sebab itu, untuk biaya produksi tidak sebanding dengan hasil produksi pada padi sawah jika terjadi kegagalan panen, sedangkan pada jagung biaya produksinya sebanding dengan hasil produksi. Biaya untuk

(5)

5 produksi meliputi biaya untuk persiapan lahan, biaya untuk bibit dan biaya untuk panen. Selain itu pendapatan yang diperoleh untuk mencukupi kebutuhan keluarga mereka.

Hal ini sesuai dengan pendapat Agus (2004), Konversi lahan atau alih fungsi lahan secara umum dapat di artikan sebagai perubahan fungsi suatu penggunaan atau penggunaan lainnya, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebagian besar dari alih fungsi lahan ini yaitu dari penggunaan pertanian ke penggunaan non pertanian. Padahal, pertanian khususnya sawah memiliki multifungsi yang harus tetap di lestarikan, utamanya dalam menjaga ketahanan pangan.

Penyebab dari terjadinya konversi lahan menurut masyarakat dapat disimpulkan adalah terjadinya banjir bandang pada tanggal 3 November tahun 2011 lalu. Sehinggah msyarakat kita tidak bisa menanam padi di karenakan bendung tadi rusak, oleh karena itu maka masyarakat kita

ini menanam jagung dari pada lahan kosong. tapi pada tanggal 20 januari 2013 bendung kita ini di perbaiki kembali agar masyarakat kita ini bisa lagi menanam padi, tapi sampai sekarang ini masayarakat kita ini lebih cendrung menanam jagung.

Menurut Sumaatmadja(1997) mengemukakan bahwa konversi lahan adalah pergeseran fungsi tata guna lahan tampa memperbaiki kondisi geografis yang mendukung dalam jangka dan waktu panjang akan membawa negatif terhadap lahan dan lingkungan yang bersangkutan pada akhirnya pada kegiatan manusia itu sendiri.

Kedua, dampak alih fungsi lahan jagung terhadap kondisi ekonomi di Koto VIII Mudik yaitu:

a. Dampak positif antara lain:

1. Ketersedian lapangan kerja baru bagi sejumlah petani terutama buruh tani yang terkena oleh alih fungsi .

2. Meningkatkan kualitas pertumbuhan ekonomi masyarakat. 3. Terbantunya kebutuhan rumah tangga petani.

(6)

6 b. Dampak negatif yang dirasakan oleh

masyarakat sekitar adalah:

1. Mengurangi produksi beras. 2. Rusaknya sumber – sumber

ekonomi masyarakat seperti sawah, kebun dan ladang. 3. Mahalnya harga beras.

Hal ini sesuai dengan pendapat Sudaryanto,(2003) Alih funsi lahan pertanian pada umunya berdampak sangat besar pada bidang sosial dan ekonomi. Hal tersebut dapat terlihat salah satunya dri berubahnya fungsi lahan. Semangkin sempitnya lahan pertanian akan menyebabkan banyak masalah dalam jangka pendek maupun jangka panjang. alih fungsi lahan pertanian terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat sangat kompleks. Menurut Sitorus(2004) mengemukakan bahwah hampir setiap aktivitas manusia melibatkan penggunaan lahan dan di karenakan jumlah aktivitas manusia bertambah dengan cepat, maka lahan menjadi sumber lahan yang langkah. Keputusan untuk mengubah pola penggunaan lahan memberikan keuntungan dan kerugian yang besar, baik di tinjau dari pertigaan ekonomis

maupun terhadap perubahan lingkungn walaupun dalam keadaan yang begitu tidak nyata, dengan demikian penggunaan lahan merupakan keadaan sosial dan taraf kehidupan masyarakat. Dari pengamatan diatas dapat penulis simpulkan bahwa keberhasilan dalam pekerjaan sangat tergantung dengan motivasi, disiplin dan keterampilan kerja, merupakan hasil usaha dan pengembangn diri terus- menerus, baik dilingkungan pendidikan maupun dilingkungan pekerjaan. Keberhasilan dalam pekerjaan tidak di tentukan oleh sehelai ijazah yang di miliki, akan tetapi oleh kemampuan kerjannya.

KESIMPULAN

Berdasarkan temuan, hasil penelitian dan pembahasan maka kesimpulan hasil penelitian ini dapat di rumuskan sebagai berikut:

1. Penyebab masyarakat petani melakukan konversi lahan paersawahan ke lahan jagung di Nagari Koto VIII Palangai, dengan alasan petani melakukan pertanian padi sawah, karena pekerjaan jagung

(7)

7 ini lebih mudah dari pada pekerjan pertanian padi sawah, dan juga tanaman jagung ini bisa juga menjadi nilai tambah ekonomi bagi masyarakat petani, di sebabkan biaya tidak terlalu banyak dari pada padi sawah.

2. Dampak konversi lahan jagung terhadap kondisi ekonomi di Koto VIII Palangai, dampak negatif dari konversi lahan dari padi sawah ke tanaman jagung yaitu, lahan yang produktif yang biasanya di tanam padi untuk penghasilan pangan dengan kata lain kebutuhan pangan bagi masyarakat sekarang telah beralih menjadi jagung. Oleh sebab itu di kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan, terjadi kelangkaan pangan dan harga pangan menjadi meninikat.

DAFTAR PUSTAKA

Soemamo. (2011) Koversi Lahan Sawah. Jl. Mayjen MT. Haryono 165, Malang. Penerbit PPSUB.

Ritohardoyo Su. 2013. penggunaan dan

tata guna lahan. Yokyakarta :

Ombak

Moleong, (2010),” Metode Penelitian

Kualitatif “ Jakarta : PT Remaja.

Dedi dan Khairani.2009. Geografi

Tanah: Suatu Tinjaun Teoritis

Metodologis, Dan Aplikasi Proposal

Penelitian. Padang : Jihadul K hair Center.

Referensi

Dokumen terkait

Mekanisme penanganan air permukaan yang berpotensi masuk ke dalam pit harus dilakukan secara benar dan memadai sesui dengan disain.dan lay out yang direncanakan perusahaan

Sehingga dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial teman sebaya mahasiswa Papua berada pada kategori tinggi karena adanya penerimaan sosial yang baik dari lingkungan

Pengujian dilakukan untuk mengetahui bahwa sistem sudah dapat mengirim data hingga ke dashboard dan dimonitor oleh user menggunakan dashboard dan aplikasi android Data

Peserta didik yang memiliki konsep diri yang positif maka lebih mudah untuk membina interaksi sosial yang baik dengan lingkungan namum sebaliknya apabila peserta didik

Keduanya juga sependapat, bahwa bentuk kehidupan awal adalah aseksual (tak berjenis kelamin), pula keduanya sependapat bahwa bentuk kehidupan berevolusi, dari bentuk yang

a) Televisi dapat memancarkan berbagai jenis bahan audio visual termasuk gambar diam, film, objek, specimen, dan drama. b) Televisi bisa menyajikan model dan contoh-contoh yang

No Judul Keterangan 24 Workshop pengelola lab komputer dan multimedia di SMP N 1 Bantul 14 Juni 2011 25 Pelatihan elearning di P4TK Seni dan Budaya Yogyakarta 16 Juni 2011

30 Weriantoni, SE.,M.Sc MENINGKATKAN PENDAPATAN KELOMPOK TANI PETERNAK KERBAU DI NAGARI AMPALU KECAMATAN KOTO SALAK KABUPATEN DHARMASRAYA DENGAN PENGOLAHAN KOTORAN