• Tidak ada hasil yang ditemukan

Vincent Subrata. ( Vincent Subrata, Arif P.S.A, S.Sn.) ABSTRAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Vincent Subrata. ( Vincent Subrata, Arif P.S.A, S.Sn.) ABSTRAK"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN DESAIN KOMUNIKASI

VISUAL PUBLIKASI “ PUNAKAWAN AND

HIS JOURNEY “ UNTUK

MEMPERKENALKAN CERITA WAYANG

SEBAGAI BUDAYA INDONESIA KEPADA

ANAK-ANAK INDONESIA

Vincent Subrata

Vincent.subrata@gmail.com

( Vincent Subrata, Arif P.S.A, S.Sn.) ABSTRAK

Buku Publikasi Punakawan and His Journey merupakan buku yang ditujukan bagi kalangan anak-anak usia 9- 12tahun di Jakarta. Kampanye ini bertujuan untuk menarik minat anak kepada kebudayaan lokal, sekaligus mengenalkan idola bagi anak yang benar-benar mempunyai nilai-nilai yang luhur dan dapat diteladani oleh anak. Berdasarkan tujuan tersebut, Buku ini tentu secara tidak langsung menjadi partner bagi orang tua dalam mendidik anak dengan cara mengarahkan anak kepada Role Model yang baik dalam cerita dan nilai tokoh yang di sampaikan dalam Buku ini. Metode yang penulis gunakan dalam Tugas Akhir ini adalah studi pustaka, dan survey untuk mendukung teori yang ada dalam buku yang digunakan penulis. Dalam buku yang penulis gunakan, antara lain adalah Brandchild : Menancapkan Merek Ke Dalam Benak ABG/Anak Dan Mengikat Mereka Menjadi Pelanggan Loyal, penulis menemukan banyak sekali masukan yang dapat penulis gunakan sebagai landasan teori dalam tugas akhir ini. Pada akhirnya, penulis mendapat kesimpulan bahwa ternyata perlu di sampaikan lagi dengan sebuah buku yang bertemakan Punakawan and His Journey ini agar anak-anak usia 9 - 12 tahun mengenal akan cerita dan Tokoh wayang asli Indonesia , selain bertujukan melestarikan budaya, juga menanamkan nilai-nilai yang luhur yang belum tentu didapat anak dari konsumsi budaya asing .

(2)

PUBLICATION DESIGN VISUAL

COMMUNICATION DESIGN

"PUNAKAWAN AND HIS JOURNEY "

PUPPET STORY TO INTRODUCE

AS A CULTURE INDONESIA INDONESIA

TO INDONESIAN CHILDREN

Vincent Subrata

Vincent.subrata@gmail.com

( Vincent Subrata, Arif P.S.A, S.Sn.) ABSTRAK

His books and publications Punakawan Journey is the book intended for children ages 9 - 12tahun in Jakarta. The campaign aims to attract children to the local culture, while introducing idol for kids who really have the noble values and can be followed by a child. Based on these objectives, this book certainly has indirectly become a partner for parents in educating children by encouraging children to role models in both the story and the characters are conveyed in this book. The method I use in this final project is a literature study and survey to support the theory used in the book the author. In the book the authors use, among other things Brandchild: Plugging Into the Mind Brand ABG / Kids And Binds They Become Loyal Customers, the authors found a lot of input that can I use as a theoretical basis in this thesis. In the end, the authors have concluded that it needs to convey more with a book titled Punakawan and His Journey is for children aged 9-12 years will recognize the story and character puppets from Indonesia, but bertujukan preserve the culture, as well as instilling values the noble child that is not necessarily derived from the consumption of foreign cultures.

Key Word: Puppet, Cultural, Punakawan, children ages 9-12tahun, Introduction, Puppet

(3)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pesatnya penyebaran budaya dewasa ini, telah banyak mengubah kebudayaan asli Indonesia sendiri sekarang ini, penyebabnya adalah karena sudah makin banyaknya kebudayaan-kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia dan melemahnya kesadaran masyarakat Indonesia sendiri akan kebudayaan luhur negaranya. Sehingga filosofi –filosofi yang banyak di tuangkan dalam suatu cerita kebudayaan Indonesia.

Pada kebudayaan yang kita miliki tersebut mempunyai banyak cerita dan maksud didalamnya, sering kali cerita – certia itu membahas tentang kesopanan, cara pandang masyarakat, bagaimana cara kita menghadapi suatu masalah yang sedang dihadapi. Pertanyaanya adalah bagaimana dengan nasib kebudayaan Indonesia yang mempunyai nilai luhur tersebut? Karena sudah kebanyakan masyarakat kita sudah tidak mengetahui semua itu yang disebabkan banyaknya kebudayaan asing yang masuk sehingga akhirnya kebudayaan asli Indoesia tersbut dianggap merupakan suatu yang kuno dan tradisional.

Cerita Wayang merupakan budaya asli Indonesia, banyak cerita dalam pewayangan itu sendiri. Salah satunya adalah “ Punakawan “, adalah tokoh wayang yang memiliki kepribadian yang jenaka dan menghibur namun tetap bijaksana dan tanggung jawab. Sehingga dalam penceritaaanya Punakawan sendiri memiliki filosofi yang baik. Punakawan terdiri dari Semar, Gareng, Bagong, Petruk. Ini sebenernya sudah banyak masyarakat yang mengetahuinya juga namun, karena dianggap masyarkat kita yang modern ini merupakan suatu yang kuno, sehingga kehadiran wayang ini dalam lingkup kebudayaan mulai hilang. Karena sesungguhnya kebudayaan itu harus kita jaga dengan baik karena itu sebagai hal yang menarik utnuk diangkat kembali dan juga untuk meningkatakan nilai kebudayaan yang dianggap kuno dalam masyarakat kini, dengan target audience anak – anak muda masa kini pada khususnya, visual dalam pewayangan harus dibuat sesuai target audienenya namun tetap menjaga unsur – unsur kebudayaan lokal di dalamnya agar yang disamapaikan dapat diterima dengan lebih baik.

1.2 Lingkup Proyek Tugas Akhir

Dalam kaitanya dengan bidang komunikasi visual, maka lingkup tugas hanya dibatasi pada hal – hal yang sesuai dan dapat diselesaikan dengan pendekatan Ilmu Desain Komunikasi Visual, yaitu strategi perancangan komunikasi visual untuk menunjang publikasi “Punakawan and His Journey “.

(4)

Yang ditunjukan kepada masyarakat Indonesia pada umumnya dan juga pada anak - anak agar mereka merasa peduli, dan ingin mengetahui serta mencintai kebudayaan dan keberadaanya, yang di masukan dalam Buku Pengenalan Punakawan sebagai wayang memlalui sebuah buku Punakawan and His journey dengan visual yang menarik dan memiliki ciri khas yang berbeda dengan ni diharapkan agar mereka memiliki sesosok tokoh atau figur idola yang berasal dari Indonesia ( asli tokoh dalam negeri).

(5)

BAB 2

DATA DAN ANALISA 2.1 Data dan Literatur

Data dan Literatur

Data dan informasi untuk membuat buku ini didapat melalui studi kepustakaan berupa buku-buku dan pencarian data melalui internet. Penulis juga melakukan terjun lapangan untuk melakukan penelitian mengenai buku sejenis ke beberapa toko buku terkemuka di Jakarta.

Pencarian literatur dari berbagai buku terkait, yaitu : 1. Berkaitan dengan kisah pewayangan

• Atlas Tokoh-Tokoh Wayang : dari Riwayat sampai Silsilahnya. 2011

• Buku Pintar Wayang . 2011

• Mengenal Tokoh Wayang Mahabarata 2009 2. Berkaitan dengan ilustrasi

• Universal Principles of Design. 2003

• Growing Graphics : design for kids. 2009

• PANTONE Guide to Communicating with Color. 2000 3. Berkaitan dengan target kampanye

• Brandchild, 2007

Pencarian literatur melalui internet :

Pencarian data yang bersumber dari artikel – artikel di internet, sehubungan dengan cerita Ramayana dan penggunaan media bagi anak.

2.1.1 Wayang Punakawan

Punakawan adalah karakter yang khas dalam wayang Indonesia. Mereka melambangkan orang kebanyakan. Karakternya mengindikasikan bermacam-macam peran, seperti penasihat para ksatria, penghibur, kritisi sosial, badut bahkan sumber kebenaran dan kebijakan. Dalam wayang Jawa karakter punakawan terdiri atas Semar, Gareng, Bagong, dan Petruk.

2.1.2 Tokoh-tokoh wayang

Pementasan wayang hampir selalu dibumbui dengan tingkah laku lucu para panakawan. Pada umumnya kisah yang dipentaskan bersumber dari naskah Mahabharata dan Ramayana yang berasal dari India. Meskipun demikian, dalam kedua naskah tersebut sama sekali tidak dijumpai adanya tokoh panakawan. Hal

(6)

2.1.3 Punakawan

“Puna” atau “pana” dalam terminologi Jawa artinya memahami, terang, jelas, cermat, mengerti, cerdik dalam mencermati atau mengamati makna hakekat di balik kejadian-peristiwa alam dan kejadian dalam kehidupan manusia. Sedangkan kawanberarti pula pamong atau teman. Jadi punakawan mempunyai makna yang menggambarkan seseorang yang menjadi teman, yang mempunyai kemampuan mencermati, menganalisa, dan mencerna segala fenomena dan kejadian alam serta peristiwa dalam kehidupan manusia. Punakawan dapat pula diartikan seorang pengasuh, pembimbing yang memiliki kecerdasan fikir, ketajaman batin, kecerdikan akal-budi, wawasannya luas, sikapnya bijaksana, dan arif dalam segala ilmu pengetahuan. Ucapannya dapat dipercaya, antara perkataan dan tindakannya sama, tidaklah bertentangan. Khasanah budaya Jawa menyebutnya sebagai “tanggap ing sasmita, lan limpat pasang ing grahita“. Dalam istilah pewayangan terdapat makna sinonim dengan apa yang disebut wulucumbu yakni rambut yang tumbuh pada jempol kaki. Keseluruhan gambaran karakter pribadi Ki Lurah Semar tersebut berguna dalam upaya melestarikan alam semesta, dan menciptakan kemakmuran serta kesejahteraan di bumi pertiwi.

Dalam cerita pewayangan Jawa, punakawan tersebut dibagi menjadi dua kelompok yang masing-masing memiliki peranan yang sama sebagai penasehat spiritual dan politik

2.1.4 Tokoh Wayang Punakawan dan Filosofinya

a. Semar

adalah penjelmaan dewa.Semar merupakan pengasuh para pandawa,dan memiliki nama lain Hyang Ismaya.Semar dalam filosofi jawa adalah sebagai Badranaya dari kata bebadra=membangun sarana dari dasar,naya=nayaka=Utusan mangrasul artinya mengemban sifat membangun dan melaksanakan Perintah Allah demi kesejahteraan manusia.Semar yang mempunyai petuah-petuah yang bijak dan dapat mengayomi semua orang disekitarnya sehingga tak jarang semar disebut sebagai perlambangan pemimpin yang sempurna.Domisili semar adalah sebagai lurah karangdempel,karangdempel mempunyai makna yaitu Karang = gersang dan Dempel = keteguhan jiwa.

Ciri-ciri sosok Semar adalah Semar berambut kuncung seperti anak-anak,tapi juga berwajah sangat tua Semar tertawanya selalu diakhiri nada tangisan Semar Berwajah mata menangis namun mulutnya tertawa

(7)

Semar Berprofil berdiri sekaligus jongkok Semar Tak pernah menyuruh namum memberi konsekuensi atas nasehatnya

b. Gareng

adalah anak Semar yang berarti pujaan atau didapatkan dengan memuja. Nalagareng adalah seorang yang tak pandai bicara, apa yang dikatakannya kadang- kadang serba salah. Tetapi ia sangat lucu dan menggelikan. Ia pernah menjadi raja di Paranggumiwang dan bernama Pandubergola. Ia diangkat sebagi raja atas nama Dewi Sumbadra. Ia sangat sakti dan hanya bisa dikalahkan oleh Petruk.

anak Gandarwa (sebangsa jin) yang diambil anak angkat pertama oleh Semar. Nama lain gareng adalah :Pancalpamor ( artinya menolak godaan duniawi ) Pegatwaja ( artinya gigi sebagai perlambang bahwa Gareng tidak suka makan makanan yang enak-enak yang memboroskan dan mengundang penyakit.Nala Gareng (artinya hati yang kering, kering dari kemakmuran, sehingga ia senantiasa berbuat baik).

Gareng adalah punakawan kedua setelah Semar. ciri fisik Gareng :

1. Mata juling artinya tidak mau melihat hal-hal yang mengundang kejahatan/ tidak baik.

2. Tangan ceko (melengkung) artinya tidak mau mengambil/ merampas hak orang lain.

3. Sikil gejik (seperti pincang) artinya selalu penuh kewaspadaan dalam segala perilaku.

Gareng senang bercanda, setia kepada tuannya, dan gemar menolong. Dalam pengembaraannya pernah menjadi raja bernama Prabu Pandu Bergola di kerajaan Parang Gumiwang. Ia sakti mandraguna, semua raja ditaklukkannya. Tetapi ia ingin mencoba kerajaan Amarta ( tempat ia mengabdi ketika menjadi punakawan).Semua satria pandawapun dikalahkannya. Sementara itu Semar, Petruk dan Bagong sangat kebingungan karena kepergian Gareng. Untunglah Pandawa mempunyai penasehat yang ulung, yaitu Prabu Kresna. Ia menyarankan kepada Semar, jika ia ingin bertemu dengan Gareng relakanlah Petruk untuk untuk menghadapi Pandu Bergola. Semar tanggap dengan ucapan Krena, sedangkan hati Petruk menjadi ciut nyalinya. Petruk berfikir Semua raja juga termasuk Pandawa saja dikalahkan Pandu Bergola, apa jadinya

(8)

kalau dia yang menghadapinya. Melihat kegamangan Petruk, Semar mendekat dan membisikkan sesuatu kepadanya. Setelah itu petruk menjadi semangat dan girang, kemudian ia berangkat menghadapi Pandu Bergola.

Saat Pandu Bergola sudah berhadapan dengan Petruk, ia selalu membelakangi ( tidak mau bertatap muka), jika terpaksa bertatap muka ia selalu menunduk. Tetapi Petruk senantiasa mendesak untuk bertanding. Akhirnya terjadilah perang tanding yang sangat ramai, penuh kelucuan dan juga kesaktian. Saat pergumulan terjadi Pandu Bergola berubah wujud menjadi Gareng. Tetapi Petruk belum menyadarinya. Pergumulan terus berlanjut sampai pada akhirnya Semar memisahkan keduanya. Begitu tahu wujud asli Pandu Bergola Petruk memeluk erat-erat kakaknya (Gareng) dengan penuh girang. semua keluarga Pandawa ikut bersuka cita karena abdinya telah kembali.

Gareng ditanya oleh Kresna, mengapa melakukan seperti itu. ia menjawab bahwa dia ingin mengingatkan tuan-tuannya (Pandawa), jangan lupa karena sudah makmur sehingga kurang/ hilang kehati-hatian serta kewaspadaannya. Bagaimana jadinya kalau negara diserang musuh dengan tiba-tiba? negara akan hancur dan rakyat menderita. Maka sebelum semua itu terjadi Gareng mengingatkan pada rajanya. Pandawa merasa gembira dan beruntung punya abdi seperti Gareng.

Makna yang terkandung dalam kisah Gareng adalah :

1. Jangan menilai seseorang dari wujud fisiknya. Budi itu terletak di hati, watak tidak tampak pada wujud fisik tetapi pada tingkah dan perilaku. Belum tentu fisiknya cacat hatinya jahat.

2. .Manusia wajib saling mengingatkan. 3. Jangan suka merampas hak orang lain. 4. Cintailah saudaramu dengan setulus hati.

5. Kalau bertindah harus dengan penuh perhitungan dan hati-hati.

c. Bagong

adalah sejatinya bayangan dari semar dan selalu menemaninya kemana pun Semar pergi,bagong adalah sosok Humoris dan suka sak karepe dewe

(9)

(Semaunya sendiri) walau pun begitu dia juga sering memberikan petuah-petuah bijaksana.Ciri-ciri Bagong adalah karena dia sosok yang harmonis dia digambarkan dengan perut bulat,mata Lebar dan bibir memble semakin menambah kehumoran bagong.Petruk anak Semar yang bermuka manis dengan senyuman yang menarik hati, panda berbicara, dan juga sangat lucu. Ia suka menyindir ketidakbenaran dengan lawakan-lawakannya. Petruk pernah menjadi raja di negeri Ngrancang Kencana dan bernama Helgeduelbek. Dikisahkan ia melarikan ajimat Kalimasada. Tak ada yang dapat mengalahkannya selain Gareng

d. Petruk

adalah putra angkat kedua Semar.Nama lain dari petruk adalah Bambang Panyukilan dia adalah titisan pendeta raksasa dipertapaan yang bertempat di dalam lautan yang bernama Begawan salantara.Petruk mempunyai watak senang bersenda gurau dan pintar bicara,Dia juga senang berkelahi untuk mengetest kekuatannya.sampai suatu saat ketika malakukan pengembaraan dia bertemu dengan Bambang Sukodadi (Gareng).Dalam pertarungannya mereka tidak ada yang kalah dan menang.Saling hantam injak terus sampai-sampai wajah mereka hancur.Saat pertarungan berlangsung tiba-tiba datanglah Semar dan melerai mereka,setelah melerai Semar memberi nasehat Petruk atau Bambang Panyukilan tertarik dengan petuah-petuah Semar dan dia meminta untuk diangkat sebagai anak.Semar mengijinkan asalkan dia mau jadi pamong dari ksatria berbudi luhur (Pandawa).Petruk pun diangkat sebagai anak ke-2 Semar sebagai adik Gareng.Dalam cerita pewayangan petruk adalah pelawak,dan para dalang membuatkan cerita tentang petruk sebagai contoh Petruk Ilang Pethele dan Petruk dadi ratu

2.1.5 Memiliki Opini

Dalam pewayangan Jawa Tengah, Semar selalu disertai oleh anak-anaknya, yaitu Gareng, Petruk, dan Bagong. Namun sesungguhnya ketiganya bukan anak kandung Semar. Gareng adalah putra seorang pendeta yang mengalami kutukan dan terbebas oleh Semar. Petruk adalah putra seorang raja bangsa Gandharwa. Sementara Bagong tercipta dari bayangan Semar berkat sabda sakti Resi Manumanasa. Dalam pewayangan Sunda, urutan anak-anak Semar adalah Cepot, Dawala, dan Gareng. Sementara itu, dalam pewayangan Jawa Timuran, Semar hanya didampingi satu orang anak saja, bernama Bagong, yang juga memiliki seorang anak bernama Besut.

(10)

BAB 6

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Dengan dibuatnya suatu karya dengan melihat kembali apa yang dipuyai oleh Indonesia, terlihat sebenarnya Indonesi memiliki kebudayaan – kebudayaan yang menarik untuk diangkat kembali yang menjadikanya lebih baik lagi karena bersamaan dengan menginformasikan, mengedukasikan, membudidayakan dan mengankat nilai yang ada dari kebudayaan Indonesia ini, terutama dalam buku ini yaitu pewayangan punakawan yang merupkan salah satu kebudayaan wayang asli indonesia, dimana tokoh-tokohnya sangat mearik untuk diangkat kembali terutama untuk anak-anak karena para tokohnya mempunyai nilai-nilai yang menarik untuk diambil.

Dengan memperbaharui bentukan dari karakter pada tokohnya, supaya dapat lebih menarik lagi untuk minat anak-anak untuk mengikuti nilai – nilai yang ada pada tokoh tersebut. Dengan menggunakan sistem scanimation, menjadikan suatu hal yang menarik untuk anak-anak karena anak akan merasa diajak dalam cerita itu degan melihat gerakanyang ada

6.2 Saran

Penulis berharap untuk mahasiswa yang akan membuat karya yang serupa untuk dapat lebih menggali dan mencari referensi –referensi yang lebih banyak dan juga lebih baik. jika pada buku ini belum dapat sampai pada sasaran, penulis menyarankan kepada penulis selanjutnya untuk mencari referensi yang tepat supaya hasilnya akan menjadi lebih baik lagi dan lebih bermanfaat, dan melihat target audience yang lebih tepat lagi agar manfaat yang diberikan lebih berdampak pada masyarakat.

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Anynomous. (2012). ensiklopedia bebas. http://id.wikipedia.org

Eiseman, Leatice. (2000). Pantone: Guide to communicating with color. USA: HOW Books.

Kuning, B. L. (2011). Atlas Tokoh-tokoh wayang:Dari riwayat sampai silsilahnya. Yogyakarta: Narasi

Lindstrom, Martin alih bahasa oleh Lovely. (2000). Brandchild: Menancapkan merek ke dalam benak ABG/anak-anak dan mengikat mereka menjadi pelanggan loyal. Jakarta: PPM

Pratikto, Herman. (1962). Hamba sebut paduka Ramadewa : Ramayana. Jakarta: Widjaya Jakarta.

Vicky Eckert, Efren Zuniga, Ana Freixas. (2009). Growing graphic: Design for kids. Barcelona: Index Book SL.

William Lidwell. Kritina Holden, Jill Butler. (2010). Universal principles of design. Beverly, USA: Rockport Publishers.

(12)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis penerapan akuntansi pembiayaan Musyarakah Mutanaqisah yang diterapkan pada Bank Muamalat Indonesia cabang

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara proteinuria dan hiperkolesterolemia dengan hipoalbuminemia pada anak penderita sindrom nefrotik..

Pengawasan Obat dan Makanan merupakan tugas strategis pemerintah dalam upaya perlindungan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia, utamanya dari sisi

Bertitik tolak dari jiwa dan semangat Pernyataan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dan Menteri Pelajaran Malaysia pada 23 Mei 1972, yang merupakan

Profesi sosial Pemohon selama ini adalah dipercaya sebagai Ketua Kelompok Peduli Masyarakat Kecamatan Sungai Raya (KPM SR). Ormas ini didirikan pada 26 September 1999. KPM SR

Benda, bangunan, struktur, lokasi, atau satuan ruang geografis yang atas dasar penelitian memiliki arti khusus bagi masyarakat atau bangsa Indonesia, tetapi tidak memenuhi

Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia (DRPM UI), dalam hal ini subdit PPM sebagai unit pelaksana manajemen bertugas untuk memfasilitasi

Judul Skripsi : PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA PASANGAN DINI USIA TERHADAP SIKAP KEBERAGAMAAN ANAK (Studi Kasus Masyarakat Desa Petung, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang