S A N T I E . P U R N A M A S A R I U M B Y
PERKEMBANGAN SOSIAL :
KELUARGA
PENGANTAR
Keluarga adalah tempat dan sumber
perkembangan sosial awal pada anak
Apabila interaksi yang terjadi bersifat intens
maka akan membentuk ikatan yang kuat antara
anak dengan keluarganya (dalam hal ini adalah
dengan orangtua)
Hubungan sosial yang pertama kali diterima
anak adalah dari orangtua, melalui penanaman
keyakinan, nilai dan sikap pada anaknya
Cont..
Cara penanaman ketiga hal tersebut dipengaruhi
oleh kepribadian, latar belakang keluarga, sikap
dan nilai yang dimiliki oleh keluarga,
pendidikan, agama, status soial ekonomi dan
gender
Peran orangtua : adalah memastikan bahwa apa
yang ditanamkan telah terinternalisi pada anak
Proses sosialisasi yang dilakukan adalah : cara
orangtua untuk mempengaruhi dan
mengarahkan anak dan bagaimana anak
mempengaruhi dan mengarahkan orangtua
The Family System
Pada dasarnya, proses pembentukkan perilaku
antara orangtua dan anak bersifat mutual
Orangtua akana mengarahkan, membentuk
dan mempengaruhi anak, begitu juga
sebaliknya
Sifat keluarga : tidak isolatif, tidak statis dan
setiap anggota keluarga saling berhubungan,
dimana pola hubungan tersebut dapat berubah.
Pola-pola tersebut akan mencerminkan
Pola keluarga menurut perspektif Sistem Ekologi
Tokohnya : Bronfenbrenner
Menurut teori ini : hubungan antara anak dengan
orang lain yang ada di sekitarnya (tempat anak tinggal), termasuk hubungan antara orang-orang yang ada di sekitar anak; hubungan antara anak
dengan lingkungan yang lebih luas serta bagaimana seting budaya yang ada
Teori ini yang menyatakan bahwa orangtua dan anak
saling mempengaruh begitu juga dengan setiap anggota keluarga
Cont…
Orangtua yang memiliki hubungan yang baik dengan
tiap anggota keluarga yang ada, akan cenderung
untuk bersikap kooperatif dan bertanggung jawab, khususnya pada anak-anak mereka
Sebaliknya jika orangtua memiliki pernikahan yang
tidak bahagia, cenderung akan merasa terganggu dengan kehadiran anak-anak dan pada akhirnya akan menunjukkan perilaku anti sosial akhirnya hubungan antara anak dan orangtua akan semakin parah
Cont..
Keluarga akan cenderung mencari keseimbangan
(mencapai keseimbangan), untuk itu, tiap anggota keluarga harus saling beradaptasi
Yang dimaksud dengan keseimbangan adalah yang
mengacu pada sejarah, tradisi da identitas.
Agar adaptasi dapat berjalan dengan lancar maka
perlu adanya kesamaan persepsi akan sejarah, tradisi dan identitas tersebut hal ini akan
membuat hubungan antara anak dan orang tua menjadi lebih baik
Cont…
Proses adaptasi akan gagal jika ada
anggota keluarga yang tidak ingin
berubah
Apabila terdapat anggota keluarga yang
tidak ingin berubah maka akan membuat
orangtua atau anggota keluarga lainnya
menjadi lebih sulit untuk mengenali
masalah yang ada kemudian anggota
keluarga akan saling menyalahkan atau
menyalahkan anak
Cont…
Hubungan yang ada adalah antara anggota keluarga,
orangtua dengan anak, dan antara pasangan
Agar hubungan yang dijalin berhasil baik maka
diperlukan dukungan fisik, dan emosi sehingga dapat menimbulkan rasa nyaman
Rasa nyaman tersebut akan membuat anak tumbuh
menjadi anak yang memiliki afeksi, sensitif dan mampu mengurus adiknya atau orang lain
Sebaliknya,orangtua /keluarga yang penuh konflik
akan membuat anak tumbuh menjadi anak yang agresif atau depresif
Ikatan keluarga yang sehat
Sifatnya adalah permiabel yaitu memberikan
kesempatan pada anggota keluarga lainnya untuk berinteraksi dengan orang lain, baik di dalam
keluarga maupun di luar keluarga
Jika ikatan dalam keluarga terlalu kuat dan kaku
maka akan muncul masalah saat anak harus
melepaskan diri dari keluarga (misalnya saat anak remaja, masuk kuliah atau menikah)
Tetapi jika keluarga memiliki ikatan yang terlalu
longgar maka anak akan mudah untuk dipengaruhi orang lain dari luar keluarga (misalnya : campur
Cont…
Saat orangtua saling mencintai maka juga akan
mencintai anak-anaknya dan akan memberikan
dukungan pada anak, mereka akan lebih
terlibat dalam aktivitas anak
Pasangan yang berbagi peran pengasuhan anak
dan rumah tangga akan memiliki lebih banyak
waktu untuk bermain, melakukan interaksi
dengan anak dan meningkatkan kesempatan
untuk menyaksikan pertumbuhan dan
perkembangan anak
anak secara akademik,
sosial dan olahraga akan lebih sukses
Cont..
Pasangan yang konflik akan memiliki
anak yang cenderung agresif dan nakal.
Sedangkan ayah yang marah dan tidak
mau menyelesaikan masalah atau
konflik dengan anggota keluarga
lainnya atau dengan anak maka akan
membuat anak menjadi lebih depresif
Efek dari konflik perkawinan
Tidak Langsung :
poor parenting style cold,
tidak responsif,
marah, tidak memiliki
batasan yang dibangun sehingga anak juga
akan menunjukkan kemarahannya dan tidak
patuh pada orangtua
Langsung : anak akan melihat langsung
pertengkaran orangtua begitu juga
perkelahiannya. Akibatnya akan muncul
perasaan tertekan pada anak, dan
self blame
(khususnya jika anak dianggap sebagai
penyebab)
Cont….
Awal mula terbentuknya sosialisasi adalah
melalui kelekatan yang dapat merangsang anak
untuk melakukan mobilitas dan
mengembangkan kemampuan berbahasa
Dampak dari sikap orangtua yang negatif
terhadap perkembangan anak akan lebih
terlihat pada anak laki-laki karena mereka
melihat secara langsung dan mengalami
kekerasan fisik , selain itu, orangtua akan
Pola interaksi sosial pada orangtua yang bekerja
Tidak dapat dipungkiri jika sudah ada
pergeseran peran orangtua di rumah
antara ayah dan ibu, namun masih
banyak yang mengakui peran
tradisional yang dulu berlaku., yaitu ibu
menguruh rumah dan anak sedangkan
ayah bekerja. Tidak menutup
kemungkinan ibu juga bekerja dan jika
telah memiliki anak, ibu akan berhenti
bekerja
Cont….
Akibat yang ditimbulkan jika ibu berhenti bekerja
adalah : menjadi tidak puas terhadap perkawinannya
Perasaan menjadi tidak puas terhadap perkawinan
akan dirasakan pula oleh ayah, namun secara
perlahan. Ia menjadi tidak puas karena ia tidak lagi menjadi fokus perhatian istrinya
Anak dapat mempengaruhi hubungan antara
orangtua (contoh : anak dengan temperamen sulit akan membuat ketegangan antara orangtua
meningkat dan memicu konflik) . Tetapi kehadiran anak jarang yang dapat menghancurkan perkawinan
Sistem interaksi anak-orangtua
Banyak orangtua mengharapkan anaknya kelak
menjadi seperti yang mereka inginkan
Orangtua menerapkan berbagai macam metode
dan motivasi untuk membuat anak menjadi
sesuai dengan harapan mereka
Metode yang digunakan adalah yang sesuai
dengan temperamen anak dan sesuai dengan
kebutuhan anak; sesuai dengan tuntutan
lingkungan serta berdasarkan perbedaan
individu
Cont…
Bentuk interaksi tersebut didasarkan pada kelekatan
yang dibentuk orangtua sejak anak lahir
Orangtua akan merawat anak, memberikan pujian
dan terkadang juga muncul kata-kata yang justru akan memanjakan anak (stop, jangan, tidak boleh)
Orangtua juga mengajarkan mengenai aturan sosial
dan peran sosial
Metode yang digunakan adalah : berdasarkan
konsep belajar (kondisioning operan, kondisioning klasik dan belajar sosial)
Perilaku orangtua dalam bersosialisasi
Dimensi perilaku orangtua dalam melakukan
sosialisasi adalah :
a. Emosi : jika orangtua hangat, paham akan
kebutuhan anak, responsif jika hilang maka anak akan merasa stress
Sebaliknya , orangtua dapat melakukan sosialisasi dengan tidak hangat , tidak responsif dan hanya fokus pada kepentingan orangtua saja
a. Kontrol yang terbagi dua : penuntut (ada batasan perilaku) atau permisif (tidak peduli dengan
Emosi
Anak dari orangtua yang bersikap
hangat :
1.
Anak akan merasa nyaman dengan
dirinya sendiri
2.
Tidak cemas
3.
Merasa aman
4.
Lebih mudah melakukan internalisasi
Kontrol
Tujuan dari sosialisasi adalah anak dapat
mengatur perilaku dan dapat mencari
respon alternatif jika dibutuhkan
Orangtua yang banyak memberikan
ancaman atau hukuman akan dapat
mempermalukan anak
anak akan
melihat dirinya tidak bahagia dan tidak
dapat dibantu lagi, bahkan anak akan
melampiaskannya keluar
Cont..
Semakin bertambah usia, naka akan
mampu untuk melakukan sesuatu secra
sendiri (karena perkembangan sosial dan
kognitif)
pola interaksi harus disertai
dengan
reasoning
.
pantauan orangtua
dan kendali orangtua akan semakin kecil
(terutama saat anak masuk usia remaja)
Parenting styles
Pola asuh orangtua akan memberikan dampak
emosi, sosial dan kognitif pada anak
Authoritative parenting
: orangtua yang
hangat, responsif dan melibatkan diri dalam
kehidupan anak namun tidak mencampuri
kehidupan dan kebebasan anak, memiliki
batasan yang jelas antara memberikan
kebebasan dengan aturan yang berlaku (hal
tersebut disesuaikan dengan kebutuhan anak)
dan memperlakukan anak secara matang
Efek Authoritative parenting terhadap perkembangan anak
Anak mampu mengembangkan self esteem, kemampuan adaptasi yang baik, merasa mampu untuk melakukan
sesuatu, kontrol dirinya bersifat internal, populer di kalangan peers, perilaku antisosialnya rendah.
Dengan disiplin yang tepat yang diberikan orangtua akan membuat anak mendapatkan kesempatan untuk
mengeksplor lingkungan mereka dan membangun
kemampuan melakukan interaksi sosial dengan orang lain tanpa disertai rasa cemas, takut dan sikap
bermusuhan,; mampu menerapkan batasan yang jelas; mampu bersikap asertif untuk menerapkan disiplin, serta akan sulit beradaptasi dengan penerapan disiplin yang sifatnya permisif
Authoritarian parenting
Adalah orangtua yang keras, tidak responsif, kaku
dan cenderung menggunakan kekuasaannya untuk mengendalikan anak.
Dalam keluarga biasanya anak akan dikendalikan
dengan kuat oleh orangtua dan ana sedikit sekali mendapatkan kepuasan/pujian atas apa yang telah ia lakukan
Akibatnya anak merasa terjebak dengan
perasaannya sendiri, di satu sisi ia marah namun di sisi lain ia takut untuk bersikap asertif atau
menentang saat berada dalam lingkungan yang penuh dengan permusuhan/negatif
Permissive parenting
Adalah orangtua yang cenderung ceroboh,
penerapan disiplin yang tidak konsisten, dan
membiarkan anak untuk mengekspresikan
dorongan mereka secara bebas. Biasanya pola
ini akan berkorelasi dengan perilaku
impulsif-agresif pada anak
Efek terhadap perkembangan anak :
perkembangan perilaku yang tidak terkendali
dengan baik, munculnya ketidak patuhan, dan
perilaku agresif
Cont…
Menurut Baumrind, kesamaan dari pola autoritatif
dan permisif adalah orangtua memandang bahwa anak dikuasai oleh impuls diri yang sifatnya primitif dengan sedikitnya kemampuan untuk
mengendalikan implus tersebut. Atas dasar hal
tersebut maka orangtua yang permisif beranggapan bahwa anak harus diberi kebebasan untuk
mengekspresikannya (hal itu yang membuat anak tumbuh dengan sehat); sedangkan orangtua yang autoritatif memandang bahwa impuls tersebut harus ditekan atau dihilangkan
Uninvolved parenting
Adalah orangtua yang tidak tertarik dan
menolak anaknya, lebih memperhatikan
kebutuhan dirinya sendiri daripada kebutuhan
anak, memberikan kebebasan pada anak untuk
melakukan apa saja untuk meminimalkan
kehilangan waktu dan usaha orangtua karena
harus berinteraksi dengan anaknya,
Saat anak menjadi lebih besar, orangtua
cenderung tidak memantau aktivitas anak,
tidak ada keinginan untuk tahu dimana anak
dan sedang bersama siapa
Cont…
Pola ini muncul pada ibu yang mengalami
depresi atau stres. Dpt pula terjadi pada ibu
yang memiliki rumah tangga yang penuh
konflik atau perceraian
Ibu yang cemas, depresi atau stres
cenderung akan lebih fokus pada keadaan
dirinya dan mencoba mencari kepuasan agar
dirinya menjadi lebih nyaman sehingga ia
Parental involvement
Keterlibatan orangtua dalam aktivitas anak
(melalui bermain) merupakan hal yang sangat
penting. Peran orangtua dalam hal ini akan
berpengaruh positif terhadap perkembangan sosial
dan kognitifnya.
Keterlibatan yang minim akan membuat kelekatan
juga minim. Anak akan tumbuh menjadi anak yang
impulsif, agresif, tidak patuh, moodiness, dan
memiliki self esteem yang rendah, tidak mampu
menjalin interaksi sosial, tidak bertanggung jawab,
tidak matang dan terasing dari keluarganya
Cont…
Jika terus berlanjut sampai remaja, anak
akan menjadi suka membolos, banyak
menghabiskan waktu bersama teman yang
juga tidak disukai orangtuanya di jalan,
terlibatk aktivitas seksual lebih awal,
memiliki masalah minum alkohol dan
memiliki riwayat melakukan perilaku
delinkuen dan pernah ditahan
Pengaruh parenting terhadap perkembangan self anak
Orangtua tidak dapat memaksa anak untuk
menjadi patuh karena nantinya akan menjadi tidak
mau untuk mengikuti aturan orangtua
Pola hubungan orangtua-anak yang memenuhi
kebutuhan emosi anak akan membuat anak
dengan sendirinya bersedia untuk patuh atas
aturan yang berlaku (tujuan pertama sosialisasi)
Kelekatan aman yang terbentuk antara
orangtua-anak akan membuat orangtua-anak berusaha menyenangkan
orangtua mereka dengan berlaku baik
Cont..
Kelekatan aman membuat hubungan antara
anak-orangtua terpelihara baik
Kelekatan aman juga akan membuat anak
memiliki pandangan positif terhadap dirinya
self confidence
tujuan kedua dari sosialisasi adalah self
regulation (yaitu kemampuan anak untuk
mengendalikan dan mengatur diri serta
perilakunya tanpa perlu diingatkan oleh
orangtua)
Kontrol diri
Didalam kontrol diri terdapat self
system yaitu perluasan dari
kemampuan kognitif mengenai
kesadaran bahwa dirinya berbeda
dengan orang lain, adanya pengalaman
yang disimpan dalam memori,
kesadaran bahwa orang lain akan
menilai perilakunya serta kemampuan
untuk melakukan evaluasi diri
Fungsi kontrol diri
Agar anak mengenal dan
memahami tanggung jawab mereka
atas perilaku yang mereka
munculkan, berkaitan dengan
aturan yang diberikan orangtua
The sibling
Ciri anak pertama :
a.
Mendapatkan cinta dan perhatian yang eksklusif
dari orangtua
b.
Sifatnya adalah : orientasi yang sama dengan
orangtua, penolong, kontrol diri, perhatian pada
akademik dan prestasi, bertanggung jawab dan
tidak menuntut
c.
Dibandingkan dengan anak kedua, lebih takut,
lebih cemas, mudah merasa bersalah, sulit
melakukan coping dalam situasi menekan, lebih
tidak percaya diri
Cont..
Anak tunggal = anak manja
Memiliki tuntutan dari orangtua yang sama
dengan anak pertama namun tidak perlu
menghadapi persaingan antar sibling
Prestasinya lebih tinggi
Hubungan dengan dekat dengan orangtua
Ada kontrol diri, lebih matang dan cenderung
menjadi pemimpin
Menunjukkan kemampuan menyesuaikan diri
Jika anak cemburu pada saudara ?
Ibu tetap responsif dengan kebutuhan anak dan
membantu anak memahami perasaannya serta
memberikan pemahaman akan kebutuhan adik
Ayah harus meningkatkan interaksi dengan
anak pertama
Ada teman yang dapat dijadikan sebagai teman
berbagi
Anak pertama akan menjaga adiknya jika
Cont…
Anak yang baru lahir membutuhkan
perhatian dan perawatan yang lebih
Akibatnya frekuensi dan intensitas interaksi
ibu dengan anak pertama dan dengan suami
menjadi berkurang.
Pola interaksi ibu dengan anak pertama
cenderung memaksa/memerintah dan
mereka jadi jarang bermain bersama
Cont…
Ditambah lagi, harapan orangtua pada anak
pertama biasanya lebih besar. Akibatnya orangtua
akan menekan/memaksa anak untuk mengambil
tanggung jawab terhadap sesuatu dan untuk
mencapai sesuatu
Orangtua akan cenderung mencampuri aktivitas
anak, memberikan hukuman fisik dan sering
mengalami perbedaan konsep mengenai disiplin
antara orangtua dan anak pertama
Dalam keluarga besar, anak tertua biasanya akan
Interaksi dengan saudara
Anak tertua diharapkan dapat menjadi guru,
pemandu dan pengawas bagi adiknya
Jika perlakuan orangtua sama thd anak
pertama dan kedua maka anak pertama
akan menjalankan tugasnya dengan baik.
sebaliknya jika tidak maka akan muncul rasa
cemburu dan iri serta kakak akan cenderung
menyakiti adiknya
Cont…
Anak pertama akan menjadikan orangtua
sebagai sumber utama untuk belajar
sosialisasi
Anak kedua akan menjadikan orangtua dan
kakaknya sebagai model (dilihat, diikuti,
diimitasi kemudian diadopsi)
Sosialisasi juga dapat dibentuk oleh
keluarga melalui cerita mengenai sejarah
maupun ritual kebiasaan
Faktor lingkungan lainnya yang mempengaruhi perkembangan sosialisasi anak
Tingkat /status sosial ekonomi akan
mempengaruhi gaya pengasuhan pada anak
Budaya juga akan mempengaruhi gaya
pengasuhan pada anak (apakah anak dari
keluarga besar atau kecil)
Etnis (minoritas atau mayoritas)
Ibu yang bekerja atau tidak bekerja
Marital transition (adanya perceraian atau
Kekerasan pada anak dalam keluarga
Penyebab terjadinya
abuse :
a.
Kemiskinan
b.
Tingkat pendidikan yang rendah
c.Kesehatan mental orangtua
d.
Masalah dalam keluarga
e.Tekanan dalam keluarga
f.
Ketidak puasan seksual dalam perkawinan
g.Ketidak puasan perkawinan
Kekerasan terjadi …
Pada keluarga besar
Di bawah usia 3 tahun
Pada anak yang mengalami kelahiran yang
tidak normal
Anak yang mengalami gangguan fisik, psikis
dan intelektual
Anak yang sangat peka
Ciri orangtua yang melakukan tindakan
abusive
Merasa anaknya telah melakukan abuse pada
orangtua
Memiliki konflik
Terisolasi secara sosial
Punya sedikit teman, saudara atau tetangga
Suka menyalahkan anak atas pada yang terjadi Suka mengatakan bahwa apa yang dilakukan
orangtua adalah untuk kebaikan anak
Suka menerapkan disiplin yang keras agar anak
dapat dididik dengan benar
Cont…
Orangtua memiliki keyakinan yang tidak realistik
tentang hubungan orangtua dan anak,
Respon yang diberikan atas perilaku anak
cenderung kurang tepat
Berharap anak dapat menunjukkan
kemampuannya di atas usia
kematangannya/tahapan perkembangannya
Menuntut tingkat kemandirian dan kendali diri
Bentuk kekerasan
Verbal dan fisik
Kekerasan fisik tidak langsung terjadi. Biasanya
diawali dengan kekerasan verbal berupa : ancaman, kritik dan kemudian berakhir pada hukuman fisik
Kekerasan fisik banyak terjadi pada keluarga miskin.
Sedangkan kekerasan seksual banyak terjadi pada keluarga ekonomi menengah
Kekerasan juga terjadi pada anak yang tinggal di
lingkungan berisiko (misalnya anak yang sendirian di rumah karena orangtuanya bekerja; lingkungan yang penghuninya sering berganti, fisik lingkungan yang kurang kondusif)
Akibat abuse
Kematian pada anak (65%)
abuse fisik dan 36%
kematian anak karena neglect
Mengalami kerusakan otak, cacat atau kegagalan
neuro-motor, cacat fisik, pertumbuhan yang
terhenti, mental retardation
Keterlambatan perkembangan intelektual dan
munculnya masalah psikososial
Pada bayi, terbentuknya kelekatan tidak aman,
perilaku menentang, menolak dan menghindari
ibu (khususnya)
Cont…
Muncul masalah interaksi sosial
Kesulitan mengendalikan emosi
Munculnya perilaku agresif
Punya banyak masalah di sekolah (dengan
teman dan guru)