• Tidak ada hasil yang ditemukan

TENTANG DUDUK PERKARANYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TENTANG DUDUK PERKARANYA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

P U T U S A N

Nomor : 65/Pdt.G/2012/PA.Ntn. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM,

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama Natuna yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan tentang Cerai Gugat antara pihak-pihak sebagaimana tersebut dibawah ini :

PENGGUGAT, umur 39 tahun, Agama Islam, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan

Dagang, bertempat kediaman di Natuna. Selanjutnya disebut sebagai

PENGGUGAT;

M E L A W A N

TERGUGAT, umur 44 tahun, Agama Islam, pendidikan terakhir SPK, pekerjaan

PNS Puskesman Kelarik, bertempat kediaman di Rumah Dinas Puskesmas Kelarik Selahang, Desa Kelarik Selahang, Kecamatan Bunguran Utara, Kabupaten Natuna. Selanjutnya disebut sebagai

TERGUGAT;

Pengadilan Agama tersebut ;

Setelah membaca dengan seksama berkas perkara ini ;

Setelah mendengar keterangan Penggugat dan memperhatikan bukti-bukti serta mendengarkan keterangan saksi-saksi yang diajukan di persidangan ;

TENTANG DUDUK PERKARANYA

Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan gugatan perceraian sebagaimana surat gugatannya tertanggal 10 April 2012 yang kemudian didaftar dalam register perkara Pengadilan Agama Natuna Nomor : 65/Pdt.G/2012/PA.Ntn, tanggal 10 April 2012 atas dalil-dalil gugatannya dengan perubahan dan penjelasan oleh Penggugat sendiri di depan persidangan yang pada pokoknya dapat dikutip sebagai berikut :

1. Bahwa Penggugat adalah isteri sah Tergugat, menikah pada hari Sabtu tanggal 29 September 1990 M bertepatan dengan tanggal 10 Rabiul Awal 1411 H, dihadapan

(2)

2

Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Bunguran Barat, Kabupaten Natuna, sebagaimana Kutipan Akta Nikah Nomor : 083/VII/1990 tertanggal 30 Oktober 1990, yang dikeluarkan oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Bunguran Barat, Kabupaten Natuna ;

2. Bahwa Penggugat dengan Tergugat menikah atas dasar suka sama suka, pada saat menikah Penggugat berstatus gadis dan Tergugat berstatus bujang ;

3. Bahwa saat menikah Penggugat dan Tergugat telah bergaul sebagaimana layaknya suami isteri dan sudah dikaruniai 2 (dua) orang anak yang bernama :

- ANAK I, umur 21 tahun ; - ANAK II, umur 21 tahun ;

Dimana anak pertama Penggugat yang bernama ANAK I, dan ANAK II sekarang ikut dengan Penggugat ;

4. Bahwa perkawinan Penggugat dan Tergugat sudah berjalan sekitar 22 tahun, dan hidup harmonis sekitar 17 (tujuh belas) tahun, namun sekitar bulan Oktober 2007 antara Penggugat dengan Tergugat mulai terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan:

- Bahwa Tergugat sering berbohong kepada Penggugat baik masalah ekonomi maupun masalah lainnya ;

- Bahwa Tergugat juga sering berjudi ;

- Bahwa Tergugat juga sering minum-minuman keras ;

- Bahwa apabila terjadi pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat, Tergugat kadang memukul Penggugat ;

- Bahwa puncak pertengkaran dan perselisihan antara Penggugat dan Tergugat terjadi pada bulan Agustus 2007 dimana Tergugat menuduh Penggugat berselingkuh dengan pria lain, dan pada saat terjadi perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat tersebut Tergugat memukul Penggugat ;

- Bahwa setelah kejadian tersebut antara Penggugat dan Tergugat berpisah rumah sampai sekarang ;

- Bahwa selam berpisah Tergugat pernah memberikan uang kepada Penggugat sebanyak Rp. 3.000.000,- pada tahun 2009, dan sejak September 2011 Tergugat ada memberi uang tunjangan anak istri sebesar Rp. 300.000,- setiap bulannya sampai bulan Maret 2011 ;

5. Bahwa selam berpisah antara Penggugat dan Tergugat sudah pernah didamaikan oleh keluarga Penggugat tetapi tidak berhasil ;

Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Penggugat berkeyakinan bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat tidak dapat disatukan lagi dalam membentuk rumah tangga yang sakinah mawadah warahmah dan jalan yang terbaik untuk mengakhiri krisis

(3)

3

rumah tangga ini adalah dengan jalan perceraian. Oleh karena itu Penggugat mohon kepada Ketua Pengadilan Agama Natuna cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menetapkan hari sidang dan memanggil para pihak serta menjatuhkan putusan sebagai berikut :

Primer :

1 Mengabulkan gugatan Penggugat ;

2 Menyatakan putus hubungan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat karena perceraian ;

3 Membebankan biaya yang timbul dalam perkara ini sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku ;

Subsider :

Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya ;

Bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan, Penggugat datang menghadap sendiri di persidangan, sedangkan Tergugat tidak datang dan tidak mengutus orang lain sebagai wakil atau kuasanya yang sah dipersidangan, meskipun Tergugat telah dipanggil secara sah dan patut untuk hadir dipersidangan, dan tidak ternyata ketidak hadiran Tergugat tidak berdasarkan suatu alasan yang dibenarkan hukum ;

Bahwa meskipun Tergugat tidak hadir Majelis Hakim tetap memberikan nasehat dan saran kepada Penggugat untuk berpikir ulang dan tetap mempertahankan keutuhan rumah tangganya dengan Tergugat tetapi tidak berhasil karena Penggugat tetap pada pendiriannya untuk bercerai dengan Tergugat, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan surat gugatan Penggugat yang isi dan maksudnya ada perubahan dengan penjelasan secukupnya dari Penggugat dipersidangan, selainnya tetap dipertahankan yang selengkapnya termuat dalam Berita Acara persidangan ;

Bahwa Penggugat telah mengajukan bukti tertulis berupa Kutipan Akta Nikah Nomor : 083/VII/1990 tertanggal 30-10-1990, yang dikeluarkan oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Bunguran Barat, Kabupaten Kepulauan Riau (sekarang Kabupaten Natuna). Setelah diperiksa dan dicocokan dengan aslinya ternyata sama, telah bermetrei cukup dan telah dinazegelend oleh pejabat yang berwenang dan telah dilegalisir oleh Panitera Pengadilan Agama Natuna, kemudian diberi kode. ( P.1 ) ;

Bahwa Penggugat selain mengajukan alat bukti tertulis juga menghadirkan 2 (dua) orang saksi guna didengar keterangannya di depan persidangan, masing-masing bernama :

SAKSI I.

SAKSI PERTAMA, dibawah sumpahnya saksi memberikan keterangan yang dapat dikutip

sebagai berikut :

- Bahwa saksi kenal dengan penggugat, karena bertetangga, dan juga kenal dengan Tergugat sejak menikah dengan Penggugat ;

(4)

4

- Bahwa setahu saksi Penggugat dengan Tergugat adalah pasangan suami istri sah, namun saksi tidak ingat lagi tahun pernikahannya ;

- Bahwa setahu saksi setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah dinas Puskesmas Kelarik ;

- Bahwa setahu saksi Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 2 (dua) orang anak yang bernama ANAK I dan ANAK II keduanya sekarang ikut dengan Penggugat ; - Bahwa setahu saksi keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat harmonis, namun

sekitar 2 (dua) tahun kemudian rumah tangganya mulai tidak harmonis lagi tetapi penyebabnya saksi tidak tahu, saksi hanya pernah mendengar Penggugat menangis akibat bertengkar dengan Tergugat, karena setelah kejadian itu Penggugat bercerita kepada saksi bahwa Tergugat bertengkar dan memukul Penggugat ;

- Bahwa setahu saksi Penggugat dan Tergugat sudah pisah rumah sejak 5 (lima) tahun yang lalu, Penggugat yang meninggalkan Tergugat dari rumah kediaman bersama di rumah dinas Puskesmas Kelarik, selanjutnya Penggugat tinggal di rumah sendiri, sedangkan Tergugat tetap tinggal di rumah dinas Puskesmas Kelarik ;

SAKSI II.

SAKSI KEDUA, di bawah sumpahnya memberikan keterangan yang dapat di kutip sebagai

berikut :

- Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat, karena Penggugat anak kandung saksi dan Tergugat adalah menantu saksi ;

- Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah pasangan suami istri sah, tahun menikahnya saksi lupa tetapi saksi hadir saat pernikahan mereka ;

- Bahwa saat menikah Penggugat berstatus perawan dan Tergugat berstatus jejaka ; - Bahwa Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 2 (dua) orang anak yang sekarang

ikut bersama Penggugat ;

- Bahwa setahu saksi setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal di Kelarik, kemudian tinggal di Seluan, kemudian tinggal di Tanjung Sebelat, di Serasan, di Sededap, kemudian kembali tinggal di Kelarik sampai akhirnya berpisah ;

- Bahwa setahu saksi rumah tangga Penggugat dan Tergugat mulanya harmonis tetapi sekitar 5 tahun lalu tahun 2007 sudah tidak harmonis lagi ;

- Bahwa saksi tidak mengetahui pasti penyebab ketidak harmonisan rumah tangga Penggugat dan Tergugat, tetapi Penggugat sering mengeluh kepada saksi, menyatakan bahwa Tergugat tidak bertanggungjawab maslah ekonomi, Tergugat suka berjudi, dan Tergugat pernah memukul Penggugat ;

- Bahwa setahu saksi Penggugat dan Tergugat sudah berpisah sejak 5 tahun yang lalu, dan sejak Penggugat dan Tergugat pisah rumah, saksi 3 (tiga) kali menengok Penggugat di Kelarik, dan keadaan saat saksi ke Kelarik pertama kalinya Penggugat

(5)

5

dan Tergugat sudah pisah rumah, dan terakhir kali saksi pergi ke Kelarik menengok Penggugat pada bulan Puasa tahun 2011 ;

- Bahwa saksi sudah berkali-kali menasehati Penggugat dan Tergugat namun Penggugat dan Tergugat sudah tidak mau hidup bersama lagi ;

- Bahwa berdasarkan isu atau kabar burung Tergugat sudah menikah dengan wanita lain, ada dengan orang Batubi, orang Pulau Tiga , tetapi saksi tidak melihat langsung wanita-wanita tersebut ;

- Bahwa menurut saksi, dari pada status perkawinannya tidak jelas lebih baik bercerai ; Bahwa atas keterangan kedua saksi tersebut di atas Penggugat tidak keberatan dan menerimanya, hanya saja Penggugat meluruskan keterangan saksi pertama yaitu bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal berpindah-pindah pertama tinggal di Kelarik 1 tahun, di Seluan 2 tahun, di Tanjung Sebauk Penggugat tidak ingat berapa lama, kemudian tinggal di Serantas, di Sededap 6 bulan, pindah ke Seluan lagi selama 2 tahun dan terakhir di Klarik, selanjutnya Penggugat tmenyampaikan kesimpulan mohon kepada Majelis Hakim untuk menjatuhkan putusan ;

Menimbang, bahwa segala yang tercatat dalam Berita Acara Persidangan perkara ini menjadi bagian dari putusan ini ;

TENTANG HUKUMNYA

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana tersebut diatas ;

Menimbang, bahwa Majelis telah berusaha semaksimal mungkin menasehati Penggugat agar tetap bersabar dan mempertahankan perkawinannya dengan Tergugat, tetapi tidak berhasil maka telah terpenuhi maksud pasal 82 (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dan ditambah dengan Undang-undang Nomor 3 tahun 2006 dan Undang-undang Nomor 50 tahun 2009 tentang Peradilan Agama ;

Menimbang, bahwa berdasarkan surat gugatan Penggugat dan keterangan Penggugat di persidangan, bahwa Penggugat berdomisili di wilayah Kabupaten Natuna, yang merupakan yurisdiksi Pengadilan Agama Natuna, maka pengajuan gugatan Penggugat telah sesuai ketentuan hukum sebagaimana pasal 73 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 jo. Pasal 132 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam dan pasal 142 ayat 1 Rbg ;

Menimbang, bahwa karena ternyata Tergugat meskipun telah dipanggil secara sah dan patut tidak datang menghadap dan tidak pula mengutus orang lain untuk menghadap sebagai wakil/kuasanya yang sah dan tidak pula ternyata tidak datangnya itu disebabkan oleh suatu halangan yang dapat dibenarkan hukum, maka berdasarkan pasal 149 Rbg jo. pasal 27

(6)

6

ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 Tergugat harus dinyatakan tidak hadir dan perkara ini diperiksa dan diputus tanpa hadirnya Tergugat ;

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.1, maka harus dinyatakan terbukti antara Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri yang telah dan masih terikat dalam sebuah perkawinan yang sah, oleh karenanya dipandang pihak-pihak yang mempunyai kepentingan langsung dalam perkara ini ;

Menimbang, bahwa yang menjadi pokok masalah Penggugat mengajukan gugatan perceraian terhadap Tergugat yang pada pokoknya dapat disimpulkan, bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat pada mulanya harmonis, namun sejak tahun 2007 rumah tangga Penggugat dan Tergugat mulai goyah dan sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang penyebabnya Tergugat tidak bertanggungjawab dalam masalah nafkah/ekonomi keluarga, Tergugat sering berjudi, sering minum-minuman keras, Tergugat menuduh Penggugat berselingkuh dengan pria lain, namun berdasarkan kabar burung Tergugatlah yang telah menikah sirri dengan wanita lain. Apabila terjadi pertengkaran Tergugat kadang melakukan kekarasan fisik yaitu memukul Penggugat, dan puncaknya akhir tahun 2007 Penggugat pergi meninggalkan Tergugat dari rumah kediaman bersama di rumah dinas Puskesmas Klarik dan tinggal di Kantin SMA Klarik, yang sampai sekarang sudah 5 tahun lebih lamanya, oleh karenanya pengajuan gugatan Penggugat telah berdasarkan hukum sebagaimana ketentuan pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 Jo pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, alasan tersebut telah dapat dibenarkan hukum ;

Menimbang bahwa dengan tidak hadirnya Tergugat dalam persidangan, maka Tergugat dianggap telah mengakui dalil-dalil Penggugat, sehingga seluruh dalil Penggugat dianggap benar dan dapat dinyatakan telah menjadi dalil-dalil yang tetap, namun demikian karena hal ini termasuk kekhususan perkara perceraian maka diperlukan keterangan saksi-saksi untuk menghindari kebohongan atau adanya kesepakatan cerai antara Penggugat dengan Tergugat ;

Menimbang, bahwa Pengugat telah menghadirkan 2 (dua) orang saksi dipersidangan, telah menyampaikan dan menerangkan dibawah sumpah yang pada pokoknya membenarkan gugatan Penggugat dan saling bersesuaian satu sama lainnya serta mendukung dan menguatkan dalil-dalil gugatan Penggugat, maka keterangan dari kedua saksi tersebut di atas telah memenuhi syarat Formil dan Materil dan patut dijadikan bukti dalam perkara ini, hal ini sejalan dengan pasal 1907 Kitab Undang-undang Hukum Perdata (BW) dan pasal 22 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, maka alasan gugatan Penggugat untuk bercerai dengan Tergugat harus dinyatakan terbukti;

Menimbang, bahwa berdasarkan gugatan dan keterangan Penggugat serta dikaitkan keterangan 2 (dua) orang saksi dari Penggugat Majelis Hakim telah dapat menemukan fakta-fakta dipersidangan sebagai berikut :

(7)

7

 Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah pasangan suami isteri sah yang menikah pada tanggal 29 September 1990 di Kantor Urusan Agama Kecamatan Bunguran Barat, Kabupaten Kepulauan Riau (sekarang Kabupaten Natuna) ;

 Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal berpindah-pindah di rumah dinas Puskesmas tempat Tergugat berdinas sebagai mantri kesehatan ;

 Bahwa selama pernikahan, Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 2 orang anak yang sekarang ikut bersama Penggugat ;

 Bahwa sejak bulan Oktober 2007 rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak harmonis lagi sehingga selalu terjadi perselisihan dan pertengkaran secara terus menerus ;

 Bahwa penyebab ketidakharmonisan tersebut adalah, Tergugat sering berbohong kepada Penggugat dalam masalah ekonomi, Tergugat sering berjudi, sering minum-minuman keras, menuduh Penggugat berselingkuh padahal Penggugat tidak merasa atas tuduhan Tergugat ;

 Bahwa Tergugat kadang melakukan pemukulan kepada Penggugat apabila terjadi perselisihan dan pertengkaran ;

 Bahwa berdasarkan kabar burung Tergugat telah menikah sirri dengan 3 wanita selain Penggugat ;

 Bahwa puncak perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat menyebabkan Penggugat meninggalkan Tergugat dan pisah rumah sejak bulan Oktober 2007 dan sampai perkara diputuskan sudah berjalan 5 (lima) tahun lebih lamanya ;  Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah pernah diupayakan perdaman oleh keluarga

Penggugat tetapi tidak berhasil ;

 Bahwa selama pisah rumah Tergugat pernah memberikan uang kepada Penggugat sebagai nafkah lahir pada tahun 2009 sebesar Rp. 3.000.000, dan pada tahun 2011 dari bulan Januari sampai bulan Maret Tergugat memberikan uang sebesar Rp. 300.000,- selanjutnya dari bulan April 2011 sampai sekarang sudah tidak ada nafkah lagi untuk Penggugat dan kedua anaknya ;

Menimbang, bahwa Tergugat terkadang ada pemukulan terhadap Penggugat sewaktu terjadi pertengkaran maka perilaku Tergugat termasuk dalam pelanggaran terhadap Pasal 5 Undang-Undang Nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga ;

Menimbang, bahwa Tergugat menuduh Penggugat berselingkuh dengan pria lain, akan tetapi justru sebaliknya Tergugatlah yang telah menikah sirri dengan wanita lain, meskipun kabar pernikahan sirri Tergugat tidak dapat dibuktikan kebenarannya, karena keterangan Penggugat, dan oleh saksi kedua Penggugat hanya di dapat mendengar dari orang lain yang berarti hanya bersifat sangkaan atau dugaan, maka apabila sangkaan atau dugaan

(8)

8

tersebut benar berarti Tergugat telah mengkhianati tali perkawinan antara Penggugat dengan Terguga, dan apabila sangkaan atau dugaan tersebut salah, karena Tergugat tidah hadir maka dengan ketidak hadiran Tergugat maka bisa saja sangkaan atau dugaan itu benar karena tidak ada bantahan dari Tergugat ;

Menimbang, bahwa Penggugat sudah pisah rumah selama 5 tahun lebih lamanya dengan Tergugat, dan Penggugat juga sudah tidak diberi nafkah lahir sejak bulan April 2011, dalam hal ini Majelis Hakim berpendapat bahwa dengan tidak terpenuhinya hak dan kewajiban anatara Penggugat dan Tergugat sebagai pasangan suami istri, maka menunjukan bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak sesuai lagi dan mengabaikan ketentuan sebagaimana Pasal 77 dan Pasal 80 Kompilasi Hukum Islam ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pengakuan Penggugat tentang adanya perselisihan dalam rumah tangganya, yang diperkuat dengan keterangan saksi-saki serta telah ada upaya damai dari keluarga sementara Majelis Hakim juga telah berupaya memberikan nasehat dan saran untuk mempertahankan rumah tangganya namun Penggugat menarik kesimpulan bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah sulit untuk dirukunkan lagi ;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat bahwa perkawinan adalah suatu ikatan lahir dan batin, sedangkan kehidupan rumah tangga yang merupakan bagian dari sosial masyarakat memerlukan kebutuhan jasmani dan rohani, kebutuhan jasmani bisa berbentuk pemenuhan kebutuhan pokok seperti sandang pangan dan papan yang tercukupi dan kebutuhan rohani bisa berbentuk ketenangan jiwa seperti perhatian, kasih sayang, saling pengertian antara suami istri dan saling mencintai dan terhindar dari tekanan-tekanan yang menyebabkan timbulnya ketidak nyamanan dalam rumah tangga sehingga akan terwujud rumah tangga yang sakinah mawadah warahmah ;

Menimbang, bahwa perkawinan bertujuan untuk mewujudkan keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, sehingga terbentuk keluarga yang sakinah mawadah dan rahmah sebagaimana yang digariskan pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 dan pasal 3 Kompilasi Hukum Islam sedangkan rumah tangga Penggugat kondisi riilnya tidak demikian bahkan Penggugat dengan Tergugat telah terjadi pisah rumah dan sejak bulan Oktober 2007 dan tidak ada perhatian lahir batin sejak bulan April 201, maka menunjukan Tergugat tidak ada kepedulian dengan berbagai bentuknya terhadap Penggugat maka menurut Majelis Hakim tujuan perkawinan Penggugat dan Tergugat tersebut telah lepas sebagaimana maksud pasal tersebut ;

Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas Majelis Hakim menilai gugatan Penggugat telah terbukti dan beralaskan Hukum, maka berdasakan Pasal 19 huruf (b) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (b) dan (g) Kompilasi Hukum Islam, gugatan Penggugat patut dikabulkan ;

(9)

9

Menimbang, bahwa karena gugatan Penggugat telah beralaskan hukum, sedangkan Tergugat tidak hadir di persidangan, maka sesuai dengan ketentuan pasal 149 ( 1 ) R.Bg. gugatan Penggugat harus dikabulkan tanpa kehadiran Tergugat/verstek ;

Menimbang, bahwa Majelis perlu menyampaikan keterangan yang tersebut dalam kitab Ahkamul Qur’an Juz II, halaman 405 yang berbunyi ;

ﻻ ّﻢِﻟ ﺎَ ظ َﻮُﮭَ ـﻓ ْﺐِـﺠُﯾ ْﻢَ ـﻠـَ ـﻓ َﻦْﯿِﻤِﻠــْﺴُﻤْﻟا ِمَ ﺎﻜـ ُﺣ ْﻦﻣ ٍﻢِﻛﺎ َﺣ َﻰﻟإ َﻲِﻋُد ْﻦـ َﻣ

ﮫَ ـﻟ َ◌ٌﻖـَ ـﺣ

Artinya : Siapa yang dipanggil oleh Pengadilan akan tetapi ia tidak mengindahkan atau memenuhinya, maka ia tergolong orang yang zholim dan gugurlah haknya ; Menimbang, bahwa untuk terciptanya tertib administrasi sebagaimana yang dimaksud Pasal 84 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana yang telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, dihubungkan dengan Surat Ketua Muda Mahkamah Agung RI Nomor 28/TUADA-AG/X/2002 tanggal 22 Oktober 2002, Majelis Hakim berpendapat perlu memerintahkan Panitera untuk mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah tempat dilangsungkannya perkawinan dan Pegawai Pencatat Nikah yang mewilayahi tempat tinggal Penggugat dan Tergugat ;

Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dan ditambah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama biaya perkara ini dibebankan kepada Penggugat ;

Mengingat pasal-pasal peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum syar’i yang berkaitan dengan perkara ini ;

M E N G A D I L I

1. Menyatakan Tergugat yang telah dipanggil secara sah dan patut untuk hadir menghadap kepersidangan tidak hadir ;

2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan Verstek ;

3. Menjatuhkan thalak satu bai’in sughra Tergugat (TERGUGAT,) terhadap Penggugat (PENGGUGAT) ;

4. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Natuna untuk mengirim salinan putusan ini yang telah berkekuatan bukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah (PPN) Kantor Urusan Agama Kecamatan Bunguran Barat dan Pegawai Pencatat Nikah (PPN) Kantor Urusan Agama Kecamatan Bunguran Utara, Kabupaten Natuna untuk pencatatan perceraian ;

(10)

10

5. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar seluruh biaya perkara sebesar Rp. 1.136.000,- (satu juta seratus tiga puluh enam ribu rupiah) ;

Demikian putusan ini dijatuhkan dalam musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Agama Natuna pada hari Rabu tanggal 16 Mei 2012 M. bersamaan dengan tanggal 24 Juamdil Akhir 1433 H, oleh kami DAHRON S.Ag, MSI sebagai Ketua Majelis, SUDARMAN, S.Ag dan MUNAWAR KHALIL, SHI, masing-masing sebagai Hakim Anggota. Putusan mana pada hari itu juga diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis dengan dihadiri oleh Hakim-hakim Anggota tersebut, dibantu oleh Drs. ISHAK sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat ;

Ketua Majelis,

Ttd

DAHRON, S.Ag, MSI

Hakim Anggota I Hakim Anggota II

Ttd Ttd

SUDARMAN, S.Ag MUNAWAR KHALIL, SHI

Panitera Pengganti

Ttd Drs. ISHAK

Perincian biaya perkara :

1. Biaya pendaftaran : Rp. 30.000,- 2. Biaya Proses : Rp. 50.000,- 3. Biaya Sumpah : Rp. 10.000,- 4. Biaya Panggilan : Rp. 1.035.000,- 5. Biaya Redaksi : Rp. 5.000.- 6. Biaya Materai : Rp. 6.000,- Jumlah : Rp. 1.136.000,-

(Satu juta seratus tiga puluh enam ribu rupiah)

Referensi

Dokumen terkait

Majmudin (2008) mengutarakan pengertian dari kompetensi pedagogik guru ialah “Kemampuan pemahaman tentang peserta didik secara mendalam dan penyelengaraan pembelajaran yang

riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit terdahulu, diagnosis masuk, diagnosis utama/ akhir, diagnosis komplikasi, dan diagnosis lain serta tindak lanjut tidak

Hal yang paling penting di dalam perumusan masalah analisis cluster ialah pemilihan variabel-variabel yang akan digunakan untuk pengklasteran.. (pembentukan

Pada kali ini, Kelab JAKMA berhasrat untuk mengadakan satu lagi program yang dapat memberikan pengalaman baru kepada pelajar-pelajar Jabatan Pengajian Dakwah dan

• Untuk mendapatkan efek yang sama pada curah jantung, volume infus cairan kristaloid setidaknya tiga kali lebih banyak dari volume infus cairan

Pembahasan hasil dari perancangan aplikasi dilakukan dengan uji coba. Uji coba aplikasi membutuhkan data kapal untuk menjalankan perhitungan, data-data tersebut

Peningkatan modal bank akan memicu tingginya tingkat kesehatan bank pada rasio permodalan CAR (Capital Adequancy Ratio) sehingga semakin kuat kemampuan bank dalam menanggung

Penelitian ini mau mencari jawab atas permasalahan yang dirumuskan seperti berikut: “Apakah terdapat perbedaan penerimaan daerah saat PBB dikelola oleh pemerintah pusat dengan