• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkemuka di Indonesia yang memainkan peran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkemuka di Indonesia yang memainkan peran"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

ANALISA DAN PERANCANGAN

3.1 Sejarah PT. Waskita Karya

Didirikan pada tanggal 1 Januari 1961 PT. Waskita Karya merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkemuka di Indonesia yang memainkan peran utama dalam pembangunan negara. Berasal dari sebuah perusahaan Belanda bernama "Volker Aannemings Maatschappij NV", yang diambil alih berdasarkan Keputusan Pemerintah No.62/1961, PT. Waskita Karya pada awalnya adalah perkembangan yang hanya berhubungan dengan air seperti reklamasi, pengerukan pelabuhan, dan irigasi.

Selama rentang waktu tahun 1973, status hukum Waskita Karya telah berubah menjadi PT "Persero". PT. Waskita Karya sendiri lebih familliar dengan panggilan "Waskita" karena lebih mudah untuk diucapkan. Sejak saat itu, perusahaan mulai mengembangkan usahanya sebagai kontraktor umum terlibat dalam berbagai kegiatan pembangunan yang lebih luas termasuk jalan raya, jembatan, pelabuhan, bandar udara, bangunan, tanaman selokan, pabrik semen, pabrik dan fasilitas industri lainnya.

Pada tahun 1980, PT. Waskita Karya mulai melakukan berbagai proyek dengan melibatkan beberapa alat teknologi yang sudah canggih. Transfer teknologi dilakukan melalui aliansi bisnis dalam bentuk kerjasama operasi dan joint venture dengan perusahaan asing terkemuka. Prestasi yang luar biasa dan bukti signifikan adalah membangun bandara kebanggaan nasional yaitu bandara Soekarno-Hatta, Reaktor Serbaguna Siwabessy, dan Muara Karang PLTU di Jakarta.

Memasuki tahun 1990, PT. Waskita Karya telah menyelesaikan beberapa bangunan bertingkat dengan baik dan telah memperoleh reputasi seperti BNI City

(2)

(bangunan tertinggi di Indonesia), Kantor Bangunan Bank Indonesia, Graha Niaga Tower, Plaza Mandiri Tower, Shangri-La Hotel dan beberapa bangunan apartemen bertingkat di Jakarta dan kota-kota lain di Indonesia.

Kinerja yang telah dicapai oleh PT. Waskita Karya dibedakan dalam pembangunan jangka panjang jembatan beton yang menggunakan sistem free cantilever yang telah berhasil menyelesaikan tiga jembatan: Raja Mandala, Rantau Berangin, dan IV Barelang. Prestasi besar lainnya yang menggunakan teknologi serupa dicapai dalam pembangunan "Pasteur-Cikapayang-Surapati" yaitu melakukan peninggian jalan dan kabel untuk jembatan di Bandung. Kisah sukses yang sama juga dicapai dalam pembangunan bendungan besar beberapa seperti Pondok, Grogkak, Tilong, Gapit, dan Sumi, Pembangunan diselesaikan lebih cepat dari jadwal dengan hasil kualitas memuaskan.

Upaya yang selalu mengutamakan kualitas dibandingkan dengan yang lainnya telah memungkinkan PT. Waskita Karya dalam memperoleh sertifikasi ISO 9002:1994 pada bulan November 1995 dan mendapatkan pengakuan internasional yang meyakinkan di Sistem Manajemen Mutu ISO diterapkan oleh perusahaan dan titik awal menuju era global persaingan. Pada bulan Juni 2003, Waskita telah berhasil memperbarui Sistem Manajemen Mutu dan mampu memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000. Hal ini menjadi indikasi yang kuat tentang bagaimana perusahaan memahami dan selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan spesifik pelanggan.

Selama krisis ekonomi yang melanda beberapa daerah di dunia pada tahun 1997, Perusahaan yang tidak terhitung khususnya dalam bidang industri konstruksi menderita kerugian besar dan didorong ke dalam kebangkrutan. Namun, PT. Waskita Karya

(3)

merupakan satu-satunya yang memiliki daya tahan dan kekuatan untuk bertahan hidup melalui krisis parah tersebut.

Dengan menggunakan implementasi strategi yang tepat, sistem manajemen, dan adanya struktur organisasi merupakan bukti bukti yang kuat kalau PT. Waskita Karya dapat menahan semua cobaan di saat kondisi sulit. Mereka juga memiliki moto perusahaan yaitu "Onward through high quality performance" yang telah ditanam di hati dan pikiran semua orang yang bekerja di perusahaan.

Hal ini menghasilkan motivasi yang kuat dalam kehidupan kerja orang-orang yang selalu bersedia untuk memberikan kinerja terbaik dari mereka untuk kemajuan perusahaan. Dengan segala cara tingkat kepercayaan untuk tumbuh menjadi perusahaan besar dan kuat berkembang di era globalisasi dan otonomi daerah, PT. Waskita Karya mengakui perlunya untuk melakukan konsolidasi dan introspeksi melalui tindakan nyata. Untuk memungkinkan memberikan orientasi yang jelas dalam menentukan tujuan perusahaan dalam memasuki milenium ketiga, PT. Waskita Karya telah dirumuskan visi, misi, filosofi kerja, dan budaya perusahaan yang telah menjadi milik perusahaan selama lebih dari lima belas tahun.

3.2 Visi dan Misi PT. Waskita Karya

PT. Wakita Karya memiliki visi dan misi yang sangat dijunjung tinggi

3.2.1 Visi PT. Waskita Karya

(4)

Perseroan diarahkan untuk mencapai posisi tiga besar dalam pencapaian pangsa nasional, serta mengembangkan bisnis baru yang terkait dengan bisnis industri konstruksi.

3.2.2 Misi PT. Waskita Karya

” Untuk meningkatkan nilai perusahaan melalui kualitas tinggi dan daya saing produk konstruksi & jasa.”

Peningkatan kinerja perusahaan secara berkesinambungan menjadi tolok ukur utama, sementara produk dan jasa dihasilkan sesuai standar mutu, waktu dan biaya, serta memperdulikan keselamatan kerja dan lingkungan, pengembangan sumber daya, dan kesejahteraan karyawan.

3.3 Budaya PT. Waskita Karya

Setiap manusia di Waskita memiliki sikap dan perilaku, yang didasarkan pada kreativitas, dinamis, militansi, dan tanggung jawab dalam menjalankan tugas profesionalnya. PT Waskita Karya (Persero) suka mengadakan program orientasi pegawai baru yang diselenggarakan oleh Biro Sumber Daya Manusia (SDM), program orientasi dilakukan melalui pengenalan terhadap nilai-nilai budaya perusahaan, sejarah, visi dan misi perusahaan, sistem dan prosedur yang ada, fasilitas yang ada (fisik dan non fisik), business process perusahaan, peluang dan kesempatan karir yang ada maupun wawasan dari para senior yang telah berhasil dalam karirnya (meet the star), serta kunjungan ke proyek-proyek yang dikemas melalui class training. Setelah itu pegawai baru akan menjalankan masa On Job Training (OJT) selama 6 enam) bulan sebelum akhirnya mendapatkan Permanen placement.

(5)

3.4 Struktur Organisasi PT. Waskita Karya

(6)

3.5 Tugas dan Wewenang 1. Komisaris

Komisaris bertugas untuk mengawasi aktivitas-aktivitas dan kinerja Perusahaan wewenang yang di miliki adalah

a. Memberi persetujuan atas kebijakan-kebijakan perusahaan yang di usulkan oleh direktur.

b. Membuat keputusan – keputusan yang bersifat strategis dan mempengaruhi kinerja perusahaan dalam jangka panjang.

2. Direktur Utama

Direktur Utama bertugas untuk membuat kebijakan-kebijakan perusahaan, dan mengawasi kegiatan-kegiatan harian serta kinerja manager serta para tenaga pemasaran. Seorang direktur memiliki wewenang sebagai berikut :

a. Menetukan kebijakan-kebijakan perusahaan.

b. Menentukan bagaimana dan dalam bentuk apa insentif diberikan pada karyawan.

3. Sekretariat Perusahaan

Sekretariat Perusahaan bertugas sekretaris juga mungkin harus membuat sebuah laporan perusahaan urusan jika penerima administratif. Wewenangnya sebagai berikut:

a. Memberikan keterangan pers (press release) mengenai kebijakan perusahaan. b. Memberikan pertimbangan hukum kepada Direksi dalam merumuskan suatu

(7)

4. Sistem Pengawasan Intern

Sistem Pengawasan Intern bertugas Melakukan audit intern terhadap administrasi/keuangan, teknik dan pengelolaan pembangunan seluruh kekayaan perusahaan. Wewenangnya adalah :

a. Memberikan saran-saran atau pertimbangan-pertimbangan kepada Direktur Utama dengan hirarki tentang langkah-langkah atau tindakan-tindakan yang perlu diambil dibidang tugasnya

5. Asisten Direksi

Asisten Direksi memiliki tugas asisten melayani Direksi-direksi perusahaan terutama Direktur Utama. Memiliki wewenang :

a. Mengawasi Kegiatan-kegiatan dari bagian Direksi.

6. Direktur Keuangan

Direktur Keuangan bertugas untuk membuat kebijakan-kebijakan perusahaan dalam mengeluarkan uang untuk perusahaan, wewenang direktur keuangan adalah :

a. Menentukan kebijakan-kebijakan dalam mengeluarkan uang perusahaan b. Mengatur neraca keuangan perusahaan .

7. Direktur SDM & Sistem

Direktur SDM & Sistem bertugas untuk menerima Pegawai-pegawai baru yang ingin bekerja di Perusahaan ini, wewenang dari Direktur SDM adalah :

a. menentukan calon-calon pagawai yang mendaftarkan dirinya ke perusahaan. b. Menentukan sistem yang berlaku di perusahaan.

(8)

8. Direktur Pemasaran

Direktur Pemasaran memiliki tugas, mengawasi Biro Pemasaran, agar Biro pemasaran tidak asal memasarkan Perusahaan dan proyek-proyek perusahaan, memiliki wewenang sebagai berikut :

a. Menentukan tempat-tempat mana saja yang ingin di pasarkan oleh biro pemasaran.

9. Direktur Produksi

Direktur Produksi memiliki tugas, mengawasi Biro produksi dalam memproduksi bahan-bahan konstruksi bangunan. Memiliki wewenang :

a. Menentukan bahan-bahan yang harus di gunakan untuk bidang produksi dan bangunan

10. Biro Keuangan

Biro Keuangan memiliki Tugas, Mengatur neraca keuangan perusahaan agar tidak terjadi berat sebelah.Memiliki wewenang,

a. Mengatur keuangan perusahaan.

11. Biro Akuntansi

Biro Akuntansi ini dikelola oleh direktur keuangan, biro akuntansi ini memiliki tugas akuntan berperan sebagai pengolah data transaksi.

(9)

3.6 Prestasi PT Waskita Karya

Sebagai salah satu negara yang sangat berkembang di dunia, Indonesia masih memerlukan berbagai fasilitas infrastruktur untuk mendukung pembangunan ekonomi dan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Dalam tiga dekade terakhir pemerintah telah secara intensif berinvestasi dalam pengembangan infrastruktur baik berupa pelabuhan, jalan raya dan jembatan, bandara, bangunan, pembangkit listrik, dll. Pengembangan fasilitas industri yang dibiayai oleh dana pemerintah dan swasta juga dilaksanakan dalam cara yang sama.

Didukung oleh sistem manajemen yang handal, teknologi terdepan, jaringan luas, dan sumber daya yang mampu PT. Waskita Karya telah dikenal karena perannya dalam partisipasinya untuk pembangunan negeri ini dengan memberikan berbagai macam proyek konstruksi di Indonesia dengan kinerja ekselen sewajarnya mendapatkan membanggakan besar.

Biaya ekonomis, kualitas akurat, dan pengiriman tepat waktu adalah tiga elemen utama yang menjadi titik sentral bagi perusahaan dalam melaksanakan semua proyeknya. Tercatat proyek-proyek seperti yang tercantum dalam daftar mitra rekanan adalah di antara orang-orang yang telah berhasil diselesaikan oleh PT. Waskita Karya sampai saat ini.

3.7 Bagian-Bagian PT. Waskita Karya

Perkembangan lingkungan bisnis dan teknologi maju terjadi dengan sangat cepat selama beberapa dekade terakhir dan telah mengakibatkan persaingan usaha ketat. Kondisi ini membutuhkan banyak kesiapan dari korporasi untuk menghindari segala akibat dari perubahan yang terjadi. Sebagai perusahaan yang dinamis, PT. Waskita

(10)

Karya selalu siap untuk beradaptasi dengan sekitarnya dari waktu ke waktu. Dalam menanggapi perubahan yang terjadi di dunia bisnis saat ini, komitmen perusahaan, " Change for the better " telah melekat di dalam diri setiap manusia di Waskita.

Kami memahami bahwa perbaikan dan inovasi dalam setiap aspek perusahaan sangat penting. Berbagai upaya saat ini sedang dilaksanakan untuk perbaikan sistem dan peningkatan kompetensi, termasuk:

a) Restructuring Organization

Restrukturisasi adalah salah satu dari tiga fase utama (Restrukturisasi - Laba pembuatan - Privatisasi) dalam strategi pengembangan perusahaan. Pelaksanaan Restrukturisasi meliputi beberapa aspek termasuk Restrukturisasi Organisasi. Restrukturisasi Organisasi memiliki dasar membedakan fungsi pemasaran dan produksi, sehingga masing-masing dapat lebih berkonsentrasi terhadap tugas dan tanggung jawabnya. Setelah tiga tahun beroperasi, struktur baru telah terbukti berhasil meningkatkan kinerja perusahaan dalam hal penjualan, laba dan penetrasi pasar.

b) Good Corporate Governance (GCG)

Dalam melaksanakan kegiatan seluruh perusahaan itu, PT. Waskita Karya selalu menggunakan standar GCG sebagai pedoman dasar SPK yang berfokus pada lima (5) prinsip: transparansi, akuntabilitas, independensi, tanggung jawab dan keadilan. Pada tahun 2004 Dewan Direksi PT. Waskita Karya telah membentuk GCG manual sebagai pedoman yang komprehensif bagi seluruh manusia berada di perusahaan dalam menjalankan kegiatan usaha sehari-hari mereka dengan integritas yang berdasarkan pada prinsip-prinsip GCG. Sebagai konsekuensi dari penerapan GCG, Komite Audit dibentuk

(11)

dipimpin oleh orang yang di komisaris independen. Penerapan GCG selalu menjadi dasar dalam setiap diskusi dan proses pengambilan keputusan, pada semua tingkat perusahaan.

c) Statement Of Corporate Intent (SCI)

SCI disusun oleh Dewan Direksi PT. Waskita Karya, Komisaris dengan persetujuan untuk menetapkan rencana kerja perusahaan, target kinerja dan tanggung jawab untuk periode 2004 - 2008. SCI server sebagai pedoman untuk pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya dalam mengevaluasi kinerja perusahaan.

d) Key Performance Indicator (KPI)

Semua hal yang terkait KPI diidentifikasi di awal tahun dan digabungkan dalam target perusahaan yang dikenakan untuk evaluasi pada akhir tahun. Key KPI Waskita's parameter meliputi: Operasional Parameter (bobot 50%), Keuangan Parameter (bobot 35%) dan Dynamic Parameter (bobot 15%). Masing-masing parameter mempunyai nilai sendiri yang akan dipertimbangkan sesuai berdasarkan berat yang berhubungan.

e) Human Resources Development (HRD)

Kebutuhan untuk kegiatan proyek dan pengembangan perusahaan selalu menjadi dasar untuk pabrikasi atau program ditujukan untuk pengembangan sumber daya manusia. Dalam rangka memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang profesional, PT. Waskita Karya telah mengimplementasi program-program seperti, perekrutan, pendidikan dan pelatihan, sertifikasi profesional, kesejahteraan karyawan perbaikan dan pengembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM).

(12)

f) Health & Safety Certification (OHSAS 18000)

Selain dari pencapaian sertifikasi ISO 2001:2000 sejak tahun 1985, PT. Waskita Karya telah berhasil mengakuisisi health and safety certification (OHSAS 18001) lain pada Juli 2005 20. Sertifikasi OHSAS ini tidak hanya dituntut oleh pengguna, melainkan berfungsi sebagai simbol PT. Waskita Karya untuk komitmennya dalam meningkatkan sistem manajemen untuk pelaksanaan kesehatan & keselamatan lingkungan kerja. Pada tahun 2006, PT. Waskita Karya telah mencapai health and safety certification ISO 14000:2004.

g) Electronic Filing System (EFS)

EFS adalah sebuah implementasi dari aplikasi Sistem Elektronik Manajemen Informasi yang akan mengarah pada sistem paperless. Ini adalah sistem dokumentasi elektronik yang bertujuan untuk menjamin dan memelihara dokumen perusahaan dalam server Waskita dan CD back-up di Kantor Pusat dengan menggunakan Local Area Network (LAN) dan Wide Area Network (WAN). Di samping keamanan dan ekonomis penggunaan tempat penyimpanan arsip, sistem dokumentasi elektronik diharapkan dapat meningkatkan sistem korespondensi kami.

h) Electronic Procurement (E-Procurement)

Tujuan dari E-Procurement adalah untuk membuat proses pengadaan lebih cepat, lebih efisien, transparan dan terpadu untuk mengurangi biaya operasional, terutama dalam pelaksanaan proyek. Secara umum, E-Procurement diharapkan dapat menghasilkan nilai tambah dan meningkatkan efisiensi untuk daya saing perusahaan.

(13)

i) Risk Management

Secara umum, jasa konstruksi adalah bisnis yang melibatkan risiko tinggi. Dengan nilai kontrak yang diselesaikan sebelum proses produksi, perusahaan sering menghadapi ketidakpastian. Manajemen risiko merupakan bagian dari sistem manajemen PT. Waskita Karya. SPK dirancang untuk mengantisipasi dan pengendalian risiko potensial. Praktek Manajemen Risiko mencakup semua tingkat perusahaan dari Kantor Pusat untuk proyek, dan mencakup seluruh fungsi perusahaan itu seperti pemasaran, penganggaran, produksi, keuangan dan sumber daya manusia.

j) Early Warning System (EWS)

EWS adalah salah satu fungsi pengendalian Bisnis Proses PT. Waskita Karya dan bagian dari sistem terpadu yang menerapkan Manajemen Risiko. EWS sepenuhnya disusun dan pada saat yang sama melaksanakan sistem pengendalian yang ditetapkan dalam peraturan perusahaan. Diharapkan EWS dapat memberikan deteksi dini dan mengidentifikasi upaya antisipasi mungkin untuk setiap penyimpangan yang mungkin terjadi.

k) Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCFPE)

Penerapan Kriteria Malcolm Baldrige untuk Keunggulan Kinerja (Malcolm Baldrige) telah terjadi untuk memperkuat daya saing PT. Waskita Karya dalam lingkungan bisnis yang lebih menantang saat ini. Berbagai upaya sedang dalam proses melalui penggunaan pendekatan terpadu untuk perbaikan kinerja dan manajemen. Tujuan penerapan Malcolm Baldrige adalah untuk memberikan nilai yang terus

(14)

membaik menjadi pelanggan, meningkatkan efektivitas organisasi secara keseluruhan dan kemampuan dan menciptakan pembelajaran organisasi dan personal.

3.8 Sistem yang Sedang Berjalan

Saat ini PT.Waskita Karya telah menggunakan GIS dalam program kerja mereka yang berhubungan dengan teknologi informasi. Namun, untuk aplikasinya mereka saat ini masih menggunakan aplikasi GIS versi lama untuk menampilkan data-data proyek mereka.

Dalam aplikasi tersebut mereka hanya dapat melihat dimana proyek tersebut sedang dibangun beserta alamatnya saja. Sedangkan untuk data-data yang lainnya seperti luas proyek, tanggal awal pembuatan, target pembangunan, partner kerja dan lain lainnya yang berhubungan dengan proyek terserbut berada pada aplikasi yang lainnya yaitu Microsoft Excel.

3.9 Masalah yang Dihadapi

Berdasarkan analisis mengenai sistem yang sedang berjalan di perusahaan PT. Waskita Karya masih terdapat kekurangan dalam menyajikan informasi, karena data-data tersebut belum terintegrasi satu sama lain

Kebutuhan perusahan semakin meningkat sehingga diperlukan tampilan data informasi yang lebih lengkap dan akurat, dengan menampilkan tidak hanya alamat dan lokasi proyek saja, tetapi juga menampilkan presentase proses pembangunan, nilai estimasi proyek, tahun pembuatan dan target waktu penyelesaian proyek, serta nilai kontrak proyek yang telah terintegrasi dengan baik.

(15)

Sistem yang akan dibuat adalah sebuah sistem yang dapat mengintegrasikan data spasial dan non-spasial untuk membantu perusahaan dalam mengamati proyek yang sedang berjalan secara berkala, tidak seperti sekarang yang masih terpisah antara data spasial dan non-spasial.

3.10 Usulan Pemecahan Masalah

Untuk mengatasi masalah tersebut kami sebagai penulis berinisiatif membuat suatu aplikasi yang berbasiskan Sistem Informasi Geografi.

Aplikasi ini nantinya akan dapat menampilkan suatu Pendataan komputerisasi yang menyediakan informasi spasial berupa sebaran proyek dan peta administrasi yang mencakup propinsi dan kabupaten. Aplikasi tersebut dapat menampilkan informasi sebaran proyek yang berupa presentase proses pembangunan, nilai estimasi proyek, tahun pembuatan dan target waktu penyelesaian proyek, serta nilai kontrak proyek.

Aplikasi tersebut dapat di update sesuai dengan perkembangan tiap-tiap proyek yang sedang berjalan, sehingga perusahaan dapat mengetahui sampai sejauh mana proyek tersebut berjalan.

(16)

3.11 Perancangan Sistem

3.11.1 Diagram Konteks (Nol)

(17)

3.11.2 Diagram Level 1 (Rinci)

(18)

3.12 Perancangan Basis Data 3.12.1 Kamus Data

1. Propinsi (KdPropinsi, NamaPropinsi, KdKabupaten) 2. Kabupaten (KdKabupaten, NamaKabupaten, KdProyek)

3. Proyek (KdProyek, NamaProyek, KdProyekJalan, KdProyekWaduk, KdProyekBangunan, KdProyekStasiunPompa)

4. Proyek Jalan (KdProyekJalan, NamaProyekJalan, ThnBuat, Target, NilaiKontrak, Persentase)

5. Proyek Bangunan (KdProyekBangunan, NamaProyekBangunan, ThnBuat, Target, NilaikKontrak, Persentase)

6. Proyek Stasiun Pompa (KdProyekStasiunPompa, NamaProyekPompa, ThnBuat, Target, NilaiKontrak, Persentase)

7. Proyek Waduk (KdProyekWaduk, NamaProyekWaduk, ThnBuat, Target, NilaiKontrak, Persentase)

3.12.2 Spesifikasi File Data 1. Propinsi

Nama Tabel : Propinsi

Deskripsi : Berisi Informasi mengenai Propinsi di Pulau Jawa Primary Key : Kd_Propinsi

Tabel 3.1 Tabel Propinsi

NO. Nama Field Jenis Panjang Keterangan

(19)

2. Nama_Propinsi String 20 NamaPropinsi

3. Kd_Kabupaten String 10 KodeKabupaten

2. Kabupaten

Nama Tabel : Kabupaten

Deskripsi : Berisi Informasi mengenai Kabupaten di Pulau Jawa Primary Key : Kd_Kabupaten

Tabel 3.2 Tabel Kabupaten

NO. Nama Field Jenis Panjang Keterangan

1. Kd_Kabupaten String 10 KodeKabupaten

2. Nama_Kabupaten String 20 NamaKabupaten

3. Kd_Proyek String 10 KodeProyek

3. Proyek

Nama Tabel : Proyek

Deskripsi : Berisi Informasi mengenai Proyek di Pulau Jawa Primary Key : Kd_Proyek

Tabel 3.3 Tabel Proyek

NO. Nama Field Jenis Panjang Keterangan

1. Kd_ Proyek String 10 KodeProyek

2. Nama_ Proyek String 20 NamaProyek

3. Kd_ProyekJalan String 10 KodeProyekJalan

4. Kd_ProyekBangunan String 10 KodeProyekBangunan

4. Kd_ProyekStasiunPompa String 10 KodeProyekStasiunPompa

6. Kd_ProyekWaduk String 10 KodeProyekWaduk

4. Proyek Jalan

(20)

Deskripsi : Berisi Informasi mengenai proyek jalan di Pulau Jawa Primary Key : Kd_ProyekJalan

Tabel 3.4 Tabel Proyek Jalan

NO. Nama Field Jenis Panjang Keterangan

1. Kd_ ProyekJalan String 10 KodeProyekJalan

2. Nama_ ProyekJalan String 20 NamaProyekJalan

3. Thn_Buat Numeric 10 TahunBuatProyekJalan

4. Target Numeric 10 TargetProyekJalan

5. Nilai kontrak Numeric 10 Nilai kontrakProyekJalan

6. Persentase Numeric 10 PersentaseProyekJalan

5. Proyek Bangunan

Nama Tabel : Proyek Bangunan

Deskripsi : Berisi Informasi mengenai proyek bangunan di Pulau Jawa

Primary Key : Kd_ProyekBangunan

Tabel 3.5 Tabel Proyek Bangunan

NO. Nama Field Jenis Panjang Keterangan

1. Kd_ProyekBangunan String 10 KodeProyekBangunan 2. Nama_ProyekBangunan String 20 NamaProyekBangunan

3. Thn_Buat Numeric 10 TahunBuatProyekBangunan

4. Target Numeric 10 TargetProyekBangunan

5. Nilai kontrak Numeric 10 Nilai kontrakProyekBangunan 6. Persentase Numeric 10 PersentaseProyekBangunan

6. Proyek Stasiun Pompa

(21)

Deskripsi : Berisi Informasi mengenai proyek stasiun pompa di Pulau Jawa

Primary Key : Kd_ProyekStasiunPompa

Tabel 3.6 Tabel Proyek Stasiun Pompa

NO Nama Field Jenis Panjang Keterangan

1. Kd_ProyekStasiunPompa String 10 KodeProyekStasiunPompa 2. Nama_ProyekStasiunPompa String 20 NamaProyekStasiunPompa

3. Thn_Buat Numeric 10 TahunBuatProyekStasiunPompa

4. Target Numeric 10 TargetProyekStasiunPompa

5. Nilai kontrak Numeric 10 Nilai kontrakProyekStasiunPompa 6. Persentase Numeric 10 PersentaseProyekStasiunPompa

7. Proyek Waduk

Nama Tabel : Proyek Waduk

Deskripsi : Berisi Informasi mengenai proyek waduk di Pulau Jawa Primary Key : Kd_ProyekWaduk

Tabel 3.7 Tabel Proyek Waduk

NO. Nama Field Jenis Panjang Keterangan

1. Kd_ProyekWaduk String 10 KodeProyekWaduk

2. Nama_ProyekWaduk String 20 NamaProyekWaduk

3. Thn_Buat Numeric 10 TahunBuatProyekWaduk

4. Target Numeric 10 TargetProyekWaduk

5. Nilai kontrak Numeric 10 Nilai kontrakProyekWaduk

(22)

3.12.3 Entity Relationship Diagram (ERD)

(23)

3.13 Perancangan Proses 3.13.1 Diagram Hirarki 1. Modul Utama

Gambar 3.5 Diagram Hirarki Modul Utama

2. Modul Menu Utama

(24)

3. Menu Map

Gambar 3.7 Diagram Hirarki Menu Map

4. Menu Search

(25)

5. Menu Edit

Gambar 3.9 Diagram Hirarki Menu Edit

6. Menu Help

(26)

7. Menu Exit

Gambar 3.11 Diagram Hirarki Menu Exit

3.13.2 State Transition Diagram (STD) 1. STD Menu Utama

(27)

2. STD Menu Map

Gambar 3.13 State Transition Diagram Menu Map

3. STD Menu Search

Gambar 3.14 State Transition Diagram Menu Search

(28)

4. STD Menu Edit

Gambar 3.15 State Transition Diagram Menu Edit

6. STD Menu Help

(29)

7. STD Menu Exit

Gambar 3.17 State Transition Diagram Menu Exit

3.14 Perancangan Layar 1. Tampilan Awal Aplikasi

Penelusuran Sebaran Proyek Konstruksi PT. Waskita Karya di Pulau Jawa

Gambar 3.18 Perancangan Layar Tampilan Awal LOGO WASKITA

KARYA

(30)

2. Tampilan Menu Utama

Map Search Edit Help Exit

Gambar 3.19 Perancangan Layar Tampilan Menu Utama

3. Tampilan Menu Map ( Site Map Location )

Map Search Edit Help Exit

Gambar 3.20 Perancangan Layar Tampilan Menu Map ( Site Map Location ) Site Map Location

Print

Peta Sebaran Proyek PT. Waskita Karya di Pulau Jawa

Peta Sebaran Proyek Konstruksi Zoom In Zoom Out Pan Full Extent

(31)

4. Tampilan Menu Search

Map Search Edit Help Exit

Keterangan

xxx xxxx xxx xxxx xxx xxxx

Gambar 3.21 Perancangan Layar Tampilan Menu Search

5. Tampilan Menu Edit ( Identify )

Map Search Edit Help Exit

Hasil identify

xxxxxxxx xxxxxxxxxxx xxxxxxxx xxxxx

xxxxxxxx xxxxxxxxx

Gambar 3.22 Perancangan Layar Tampilan Menu Edit ( Identify ) Identify

Legenda Peta Sebaran Proyek Konstruksi

Zoom In Zoom Out Pan Full Extent Choose layer OK

Legenda

Peta Sebaran Proyek Konstruksi Zoom In Zoom Out Pan Full Extent

Choose One

OK List Hasil Search

(32)

6. Tampilan Menu Help ( About Us )

Map Search Edit Help Exit

Gambar 3.23 Perancangan Layar Tampilan Menu Help ( About Us )

7. Tampilan Menu Help ( How To Use )

Map Search Edit Help Exit

Gambar 3.24 Perancangan Layar Tampilan Menu Help ( How To Use ) About Us

About Us How To Use

About Us

Dicky Witama Suryadiredja Rahmat Mulia Yudha Bangun

Bachtiar Pridani Pambudi

How To Use How To Use Map Search Edit Help Exit Logo Waskita Karya Logo Waskita Karya

(33)

8. Tampilan Menu Exit

Map Search Edit Help Exit

Gambar 3.25 Perancangan Layar Tampilan Menu Exit Do you want to Quit???

Gambar

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Waskita Karya
Gambar 3.2 Diagram Konteks (Nol)
Gambar 3.3 Diagram Level 1 (Rinci)
Tabel 3.1 Tabel Propinsi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Secara akademis, seorang guru profesional ia memiliki keahlian atau kecakapan akademis atau dalam bidang ilmu tertentu; cakap mempersiapkan penyajian materi (pembuatan

Proyek sodetan Bekasi-KBT sudah mulai dikerjakan di wilayah Pondok Kopi dan dihentikan Pemko Jakarta Jakarta Timur... BraniBeli SmuaMerk Mtr Tua / Muda KondTdk

[r]

Kepuasan menjadi salah satu faktor yang penting dalam menciptakan loyalitas, hal ini dibuktikan dari hasil penulisan desertasi yang dilakukan oleh Rai Utama (2014)

Jenis penelitian adalah operational research untuk mengetahui nilai pemakaian dan investasi obat, mengetahui jumlah pemesanan optimum dan waktu pemesanan kembali

Dengan : Ft // = kuat tarik sejajar serat yang diperoleh dari uji tarik bahan Ag = luas bruto penampang yang besarnya diberikan sebesar 75% dari luas tampang Ci = rasio

Didalam tanggung jawab pengangkut atas kerusakan barang tersebut diwujudkan melalui pemberian ganti rugi, seperti yang tercantum dalam pasal 472 KUHD sebagaimana

Hasil produksi kelompok petani kakao dapat ditingkatkan oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) melalui program Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (SL-PHT) yang dilakukan