• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH KOTA MADIUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMERINTAH KOTA MADIUN"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN

NOMOR 05 TAHUN 2008 TENTANG

ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 12, Pasal 13 dan Pasal 15 Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, maka perlu dilaksanakan penataan kembali Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah ;

b. bahwa Peraturan Daerah Kota Madiun yang mengatur tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah sudah tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, sehingga perlu diganti ;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah ;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota Besar Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 45) ;

(2)

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890) ;

3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389) ;

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844) ;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 1982 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Madiun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3244) ;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 196, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4018) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4194) ;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741) ;

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2005 tentang Pedoman Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kota ;

(3)

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah ;

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Provinsi dan Kabupaten/Kota ;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Unit Perijinan Terpadu di Daerah ;

12. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 02 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Kota Madiun ;

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA MADIUN dan

WALIKOTA MADIUN MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG ORGANISASI DAN TATA

KERJA INSPEKTORAT, BADAN PERENCANAAN

PEMBANGUNAN DAERAH DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kota Madiun.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Madiun. 3. Gubernur adalah Gubernur Jawa Timur.

4. Walikota adalah Walikota Madiun.

5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Madiun. 6. Lembaga Teknis Daerah adalah unsur pendukung tugas

Walikota yang dapat berbentuk Badan, Kantor, dan Rumah Sakit Umum Daerah.

(4)

7. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Jabatan Fungsional pada Lembaga Teknis Daerah Kota Madiun yang diatur sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

8. Unit Pelaksana Teknis Badan adalah unsur operasional/tugas teknis pada Badan.

BAB II PEMBENTUKAN

Pasal 2

Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, terdiri dari :

a. Inspektorat ;

b. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ;

c. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat ; d. Badan Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana dan

Ketahanan Pangan ;

e. Badan Kepegawaian Daerah ; f. Rumah Sakit Umum Daerah ;

g. Kantor Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah ; h. Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu ;

i. Kantor Lingkungan Hidup ; BAB III KEDUDUKAN

Pasal 3

(1) Inspektorat dipimpin oleh Inspektur dalam melaksanakan tugasnya berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Walikota dan secara teknis administratif mendapatkan pembinaan dari Sekretaris Daerah.

(2) Badan, Kantor dan Rumah Sakit Umum Daerah, masing-masing dipimpin oleh Kepala Badan, Kepala Kantor dan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah yang dalam melaksanakan tugasnya berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

(5)

BAB IV

SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Bagian Pertama

Inspektorat Pasal 4

(1) Susunan Organisasi Inspektorat, terdiri dari : a. Inspektur ;

b. Sekretariat, membawahi : 1. Sub Bagian Umum ;

2. Sub Bagian Perencanaan dan Kepegawaian ; 3. Sub Bagian Keuangan ;

c. Inspektur Pembantu Pemerintahan dan Aparatur, membawahi :

1. Seksi Pengawasan Pemerintahan Umum dan Daerah ; 2. Seksi Pengawasan Kependudukan, Kesatuan Bangsa,

Politik dan Perlindungan Masyarakat ;

3. Seksi Pengawasan Aparatur dan Ketertiban Umum ; d. Inspektur Pembantu Pembangunan, membawahi :

1. Seksi Pengawasan Perencanaan Pembangunan dan Sumber Daya Alam ;

2. Seksi Pengawasan Pekerjaan Umum dan Perhubungan ;

3. Seksi Pengawasan Pertanian dan Lingkungan Hidup ; e. Inspektur Pembantu Sosial dan Ekonomi, membawahi :

1. Seksi Pengawasan Perekonomian, Penanaman Modal dan Pariwisata ;

2. Seksi Pengawasan Pendidikan dan Kesejahteraan Sosial ;

3. Seksi Pengawasan Kesehatan dan Keluarga Berencana ;

f. Inspektur Pembantu Keuangan dan Aset, membawahi : 1. Seksi Pengawasan Pendapatan ;

2. Seksi Pengawasan Keuangan ;

3. Seksi Pengawasan Aset dan Perusahaan Daerah ; g. Kelompok Jabatan Fungsional.

(6)

(2) Bagan Susunan Organisasi Inspektorat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran I Peraturan Daerah ini.

Pasal 5

Inspektorat merupakan unsur pengawas penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Pasal 6

(1) Inspektorat mempunyai tugas pokok melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Inspektorat menyelenggarakan fungsi :

a. perencanaan program pengawasan ;

b. perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan ;

c. pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan ;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Kedua

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Pasal 7

(1) Susunan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, terdiri dari :

a. Kepala Badan ;

b. Sekretariat, membawahi : 1. Sub Bagian Umum ; 2. Sub Bagian Perencanaan ; 3. Sub Bagian Keuangan ;

c. Bidang Penelitian dan Pengembangan, membawahi :

1. Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan Ekonomi, Sosial, Budaya dan Pemerintahan Umum ;

(7)

2. Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan Fisik Prasarana ;

d. Bidang Perencanaan Ekonomi, Sosial dan Budaya, membawahi :

1. Sub Bidang Perencanaan Ekonomi ;

2. Sub Bidang Perencanaan Sosial dan Budaya ; e. Bidang Perencanaan Fisik Prasarana, membawahi :

1. Sub Bidang Perencanaan Pekerjaan Umum ;

2. Sub Bidang Perencanaan Tata Ruang dan Lingkungan Hidup ;

f. Bidang Perencanaan Pemerintahan Umum dan Evaluasi Pembangunan, membawahi :

1. Sub Bidang Perencanaan Pemerintahan Umum ; 2. Sub Bidang Evaluasi Pembangunan ;

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Bagan Susunan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran II Peraturan Daerah ini.

Pasal 8

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah merupakan unsur perencana penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Pasal 9

(1) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah menyelenggarakan fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis perencanaan ;

b. pengoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan ; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang

(8)

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Ketiga

Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat

Pasal 10

(1) Susunan Organisasi Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat, terdiri dari :

a. Kepala Badan ;

b. Sekretariat, membawahi : 1. Sub Bagian Umum ;

2. Sub Bagian Perencanaan dan Kepegawaian ; 3. Sub Bagian Keuangan ;

c. Bidang Ideologi, membawahi :

1. Sub Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan ; 2. Sub Bidang Kewaspadaan Nasional ;

d. Bidang Ketahanan Bangsa, membawahi :

1. Sub Bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan ;

2. Sub Bidang Ketahanan Ekonomi ;

e. Bidang Politik dan Perlindungan Masyarakat, membawahi : 1. Sub Bidang Politik ;

2. Sub Bidang Perlindungan Masyarakat ; f. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Bagan Susunan Organisasi Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran III Peraturan Daerah ini.

Pasal 11

Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat merupakan unsur pendukung tugas Walikota di bidang Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat.

Pasal 12

(1) Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan

(9)

pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat menyelenggarakan fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis di bidang Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat ;

b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat ;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat ;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Keempat

Badan Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana dan Ketahanan Pangan

Pasal 13

(1) Susunan Organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana, terdiri dari :

a. Kepala Badan ;

b. Sekretariat, membawahi : 1. Sub Bagian Umum ;

2. Sub Bagian Perencanaan dan Kepegawaian ; 3. Sub Bagian Keuangan ;

c. Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Ketahanan Pangan, membawahi :

1. Sub Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat dan Teknologi Tepat Guna ;

2. Sub Bidang Ketahanan Pangan ;

d. Bidang Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga , membawahi : 1. Sub Bidang Pemberdayaan Perempuan dan

(10)

2. Sub Bidang Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga ;

e. Bidang Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi, membawahi :

1. Sub Bidang Pelayanan Keluarga Berencana ; 2. Sub Bidang Kesehatan Reproduksi ;

f. Bidang Keluarga Sejahtera dan Informasi Keluarga, membawahi :

1. Sub Bidang Keluarga Sejahtera ; 2. Sub Bidang Informasi Keluarga ; g. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Bagan Susunan Organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran IV Peraturan Daerah ini.

Pasal 14

Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana merupakan unsur pendukung tugas Walikota di bidang Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Keluarga Berencana dan Ketahanan Pangan.

Pasal 15

(1) Badan Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana dan Ketahanan Pangan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Keluarga Berencana dan Ketahanan Pangan.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Badan Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana dan Ketahanan Pangan menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan teknis di bidang Pemberdayaan

Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Keluarga Berencana dan Ketahanan Pangan ;

(11)

b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Keluarga Berencana dan Ketahanan Pangan ;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Keluarga Berencana dan Ketahanan Pangan ;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Kelima

Badan Kepegawaian Daerah Pasal 16

(1) Susunan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah, terdiri dari : a. Kepala Badan ;

b. Sekretariat, membawahi : 1. Sub Bagian Umum ;

2. Sub Bagian Perencanaan dan Kepegawaian ; 3. Sub Bagian Keuangan ;

c. Bidang Administrasi dan Pengembangan Karier Pegawai, membawahi :

1. Sub Bidang Administrasi Kepegawaian ;

2. Sub Bidang Pengadaan dan Pengembangan Karier Pegawai ;

d. Bidang Mutasi Kepegawaian, membawahi :

1. Sub Bidang Mutasi Kepegawaian Jabatan Struktural dan Non Jabatan Struktural ;

2. Sub Bidang Mutasi Kepegawaian Jabatan Fungsional ; e. Bidang Pendidikan dan Pelatihan, membawahi :

1. Sub Bidang Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan, Fungsional dan Teknis ;

2. Sub Bidang Pengelolaan Balai Pendidikan dan Pelatihan ;

(12)

(2) Bagan Susunan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran V Peraturan Daerah ini.

Pasal 17

Badan Kepegawaian Daerah merupakan unsur pendukung tugas Walikota di bidang Kepegawaian.

Pasal 18

(1) Badan Kepegawaian Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Kepegawaian.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Badan Kepegawaian Daerah menyelenggarakan fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis di bidang Kepegawaian ; b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan

pemerintahan daerah di bidang Kepegawaian ;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Kepegawaian ; d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota

sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bagian Keenam

Rumah Sakit Umum Daerah Pasal 19

(1) Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah, terdiri dari : a. Direktur ;

b. Bagian Tata Usaha, membawahi : 1. Sub Bagian Umum ;

2. Sub Bagian Kepegawaian ;

3. Sub Bagian Perencanaan dan Rekam Medik ; c. Bidang Pelayanan, membawahi :

(13)

2. Seksi Pelayanan Keperawatan ; d. Bidang Penunjang, membawahi :

1. Seksi Penunjang Medis ; 2. Seksi Penunjang Non Medis ; e. Bidang Keuangan, membawahi :

1. Seksi Mobilisasi Dana ; 2. Seksi Perbendaharaan ; f. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Bagan Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran VI Peraturan Daerah ini.

Pasal 20

Rumah Sakit Umum Daerah merupakan unsur pendukung tugas Walikota di bidang pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Umum Daerah.

Pasal 21

(1) Rumah Sakit Umum Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Umum Daerah.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Rumah Sakit Umum Daerah menyelenggarakan fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Umum Daerah ;

b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Umum Daerah ;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Umum Daerah ;

(14)

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Ketujuh

Kantor Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah Pasal 22

(1) Susunan Organisasi Kantor Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah, terdiri dari :

a. Kepala Kantor ;

b. Sub Bagian Tata Usaha ;

c. Seksi Pembinaan Sistem dan Sumber Daya Manusia Perpustakaan Umum dan Kearsipan ;

d. Seksi Pengelolaan dan Layanan Kearsipan ; e. Seksi Pengelolaan Perpustakaan Umum ; f. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Bagan Susunan Organisasi Kantor Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran VII Peraturan Daerah ini.

Pasal 23

Kantor Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah merupakan unsur pendukung tugas Walikota di bidang Pengelolaan Perpustakaan Umum dan Kearsipan Daerah.

Pasal 24

(1) Kantor Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Perpustakaan Umum dan Kearsipan.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kantor Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah menyelenggarakan fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis di bidang Perpustakaan Umum dan Kearsipan Daerah ;

(15)

b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang Perpustakaan Umum dan Kearsipan Daerah ;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Perpustakaan Umum dan Kearsipan Daerah ;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Kedelapan

Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Pasal 25

(1) Susunan Organisasi Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu, terdiri dari :

a. Kepala Kantor ;

b. Sub Bagian Tata Usaha ;

c. Seksi Pelayanan Perekonomian ;

d. Seksi Pelayanan Kesejahteraan Rakyat ;

e. Seksi Pelayanan Pembangunan dan Pemerintahan ; f. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Bagan Susunan Organisasi Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran VIII Peraturan Daerah ini.

Pasal 26

Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah di bidang Pelayanan Perizinan.

Pasal 27

(1) Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu mempunyai tugas pokok melaksanakan koordinasi dan menyelenggarakan pelayanan administrasi di bidang perizinan secara terpadu dengan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplifikasi, keamanan dan kepastian.

(16)

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu menyelenggarakan fungsi :

a. pelaksanaan penyusunan program di lingkungan kantor ; b. penyelenggaraan pelayanan administrasi perizinan ; c. pelaksanaan koordinasi proses pelayanan perizinan ; d. pelaksanaan administrasi pelayanan perizinan ;

e. pemantauan dan evaluasi proses pemberian pelayanan perizinan ;

f. pelaksanaan pembinaan teknis operasional ; g. pengelolaan ketatausahaan ;

h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai tugas dan fungsinya.

Bagian Kesembilan Kantor Lingkungan Hidup

Pasal 28

(1) Susunan Organisasi Kantor Lingkungan Hidup terdiri dari : a. Kepala Kantor ;

b. Sub Bagian Tata Usaha ;

c. Seksi Analisa Mengenai Dampak Lingkungan ; d. Seksi Pengendalian Pencemaran ;

e. Seksi Pengembangan Kapasitas dan Penegakan Hukum ; f. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Bagan Susunan Organisasi Kantor Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran IX Peraturan Daerah ini.

Pasal 29

Kantor Lingkungan Hidup merupakan unsur pendukung tugas Walikota di bidang lingkungan hidup.

(17)

(1) Kantor Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Lingkungan Hidup.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kantor Lingkungan Hidup menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Lingkungan Hidup ;

b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang Lingkungan Hidup ; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Lingkungan

Hidup ;

d. pelaksanaan tugas yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

BAB V

UNIT PELAKSANA TEKNIS BADAN Pasal 31

(1) Unit Pelaksana Teknis Badan adalah unsur pelaksana tugas teknis pada Badan.

(2) Unit Pelaksana Teknis Badan dipimpin oleh Kepala yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan.

Pasal 32

Unit Pelaksana Teknis Badan mempunyai fungsi :

a. pelaksanaan sebagian tugas Badan sesuai dengan bidang operasionalnya ;

b. pengelolaan ketatausahaan ;

c. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan. Pasal 33

(18)

Nomenklatur dan ketentuan-ketentuan lain tentang Unit Pelaksana Teknis Badan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Walikota.

BAB VI

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 34

Pada Lembaga Teknis Daerah dapat ditetapkan Kelompok Jabatan Fungsional yang mempunyai tugas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan berdasarkan peraturan perundang-undangan.

BAB VII TATA KERJA

Pasal 35

(1) Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan satuan organisasi dan kelompok tenaga fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi dilingkungan Pemerintah Daerah serta dengan instansi lain di luar Pemerintah Daerah sesuai dengan tugas masing-masing.

(2) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(3) Setiap pimpinan satuan organisasi bertanggungjawab memimpin dan mengoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya.

(4) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasan masing-masing dan menyiapkan laporan berkala tepat pada waktunya.

(5) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan.

(19)

(6) Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan satuan organisasi dibawahnya dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan masing-masing, wajib mengadakan rapat berkala.

BAB VIII

PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN Pasal 36

(1) Inspektur dan Kepala Badan diangkat dan diberhentikan oleh Walikota dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat atas usul Sekretaris Daerah sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan setelah berkonsultasi dengan Gubernur.

(2) Kepala Kantor, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Bagian Tata Usaha pada Rumah Sakit Umum Daerah, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi Kepala Unit Pelaksana Teknis Badan diangkat dan diberhentikan oleh Walikota dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat atas usul Sekretaris Daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

BAB IX

RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI Pasal 37

Rincian tugas dan fungsi Lembaga Teknis Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 diatur lebih lanjut dengan Peraturan Walikota.

BAB X LAIN-LAIN

Pasal 38

Hal-hal yang memerlukan pengaturan lebih lanjut dari Peraturan Daerah ini akan diatur dengan Peraturan Walikota.

BAB XI

KETENTUAN PERALIHAN Pasal 39

Semua tugas dan fungsi yang dilaksanakan oleh Lembaga Teknis Daerah sebagai akibat dari ketentuan yang diatur dalam :

(20)

1. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 7 Tahun 2000 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah yang Berbentuk Kantor ;

2. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 8 Tahun 2000 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis yang berbentuk Badan ;

3. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 04 Tahun 2004 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah ;

masih tetap dilaksanakan sampai dengan dilantik/ditugaskannya Pejabat sesuai dengan Peraturan Daerah ini.

BAB XII

KETENTUAN PENUTUP Pasal 40

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka :

1. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 04 Tahun 2004 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah ;

2. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 17 Tahun 2004 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ;

3. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 18 Tahun 2004 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas ;

4. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 19 Tahun 2004 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat ;

5. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 31 Tahun 2004 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah ;

6. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Informasi dan Pengolahan Data Elektronik ;

(21)

Diundangkan di M A D I U N pada tanggal 10 Nopember 2008

Plt. SEKRETARIS DAERAH ttd

BUDIONO

LEMBARAN DAERAH KOTA MADIUN TAHUN 2008 NOMOR 4/D

7. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 33 Tahun 2004 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pendidikan dan Pelatihan ;

dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 41

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Madiun.

Ditetapkan di M A D I U N pada tanggal 21 Juli 2008

WALIKOTA MADIUN, ttd

Referensi

Dokumen terkait

Najwa Shihab juga menyinggung tentang logo partai Berkarya seperti pada pin yang dipakai oleh Tommy Soeharto, logo tersebut mirip dengan logo partai Golkar..

Evaluasi kegiatan dilakukan setelah acara selesai dilaksanakan dari evaluasi meliputi keberlangsungan kegiatan bahwa secara teknis acara berlangsung lancar tidak ada kendala,

Analisis Karakteristik Entrepreneurship Pada Dua Orang Peternak Itik Di Desa Ngrapah Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang dan penelitian yang terkait dengan karya

Pela adalah suatu sistem hubungan sosial yang dikenal dalam masyarakat Maluku, berupa suatu perjanjian hubungan antara satu negri (sebutan untuk kampung atau desa) dengan

 A.. :ersa :ersamaan gra-i maan gra-ik -ungsi kuadra k -ungsi kuadrat pada gambar t pada gambar berikut adalah .... berikut adalah .... Jika :ak Salim membeli membeli 1 buku gambar

Bayangkan jika tidak ada emosi, kita tidak tahu bahwa disekitar kita ada orang yang sedih karena sesuatu hal yang terjadi dalam keadaan seperti itu mungkin kita akan

Syukur Alhamdulillah saya panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Pengaruh Lama Paparan Debu

Prima Tani bertujuan untuk mempercepat waktu, meningkatkan kadar dan memperluas prevalensi adopsi teknologi inovatif yang dihasilkan oleh Badan Litbang Pertanian dan