• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA

2.1 Studi Literatur Tentang Company Profile 2.1.1 Company Profile

Company Profile berasal dari dua kata yang mempunyai pengertian berbeda, yaitu company dan profile, dimana masing – masing kata tersebut memiliki arti menurut (dictionary reference, par. 1), adalah sebagai berikut : Company :

a number of individuals assembled or associated together; group of people. a guest or guests: We're having company for dinner.

an assemblage of persons for social purposes.

companionship; fellowship; association: I always enjoy her company. one's usual companions: I don't like the company he keeps.

Profile :

the outline or contour of the human face, especially the face viewed from one side.

a picture or representation of the side view of a head. an outlined view, as of a city or mountain.

an outline of an object, as a molding, formed on a vertical plane passed through the object at right angles to one of its principal horizontal dimensions.

a drawing or the like representing this.

Company Profile memiliki berbagai macam definisi, salah satunya menurut data yang diperoleh secara online dari (bussness dictionary, par. 1) adalah :

Concise description which, among other items of information, includes (1) firm's history, (2) number and quality of its human, financial, and physical resources (3) organizational and management structure, (4) past, current and anticipated performance, and (5) its reputation, and the standing of its goods or services.

(2)

sebagai media informasi tentang suatu perusahaan dan segala hal yang berhubungan dengan perusahaan tersebut. Di samping itu, company profile juga berguna sebagai media promosi karena mencakup nilai lebih dari perusahaan tersebut yang didapat digunakan sebagai nilai jual kepada target audience-nya.

Fungsi utama suatu company profile adalah sebagai media komunikasi dan penyampaian informasi tentang perihal suatu perusahaan kepada pihak – pihak yang dituju. Fungsi lain dari company profile adalah :

 sebagai representasi dari perusahaan  sebagai alat marketing.

 sebagai pelengkap penawaran.  sebagai materi branding.

 sebagai prasayat mengakses dunia perbankan (hibah, pinjaman).  sebagai kelengkapan materi tender.

 sebagai materi publikasi dalam sponsorship event.  sebagai personal gift untuk pelanggan khusus.

Company profile memiliki berbagai bentuk, sesuai dengan media dan fungsi yang dituju. Berikut ini adalah bentuk – bentuk dari company profile :

a. Text Company Profile

Company Profile ini berbasis pada teks yang tertulis. Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatannya adalah urutan penyampaian, penataan yang rapi, serta penggunaan kata – kata yang mudah dipahami.

b. Graphic Company Profile

Graphic Company Profile lebih bersifat variatif daripada Text Company Profile. Graphic Company Profile menggabungkan antara unsur teks dengan gambar.

c. Video Company Profile

Video Company Profile bersifat multimedia, memadukan antara teks, gambar, serta suara. Dalam penyusunannya diperlukan konsep serta storyboard, sehingga outputnya terlihat seperti suatu cerita.

(3)

Bentuk company profile ini merupakan salah satu inovasi terbaru dalam perancangan company profile. Menitikberatkan pada interaktifitas, sehingga target audience terlibat untuk memilih informasi mana yang mereka cari.

e. Online Company Profile

Output dari Online Company Profile ini biasanya berupa website. Tampilan visual dari Online Company Profile biasanya memiliki keunikan tersendiri dan mewakili warna perusahaan.

Isi dari company profile sangat beragam, tergantung dari konsep dan tujuan yang akan dicapai. Secara garis besar isi dari company profile adalah profile perusahaan, sejarah perusahaan, produk / jasa yang ditawarkan, keunggulan perusahaan, aset perusahaan, prestasi perusahaan, dan kerjasama perusahaan.

Company Profile yang baik adalah company profile yang mampu menyampaikan informasi lengkap perihal perusahaan secara jelas kepada target audiencenya, sehingga target audience mendapatkan pesan yang ingin disampaikan melalu company profile tersebut. Bahasa yang akan digunakan sebaiknya disesuaikan dengan target audience yang dituju, sehingga penyampaian pesannya jelas dan dimengerti oleh target audience. Dalam hal desain juga harus diperhatikan, agar karakter dan image yang dibangun sesuai dengan yang ingin ditampilkan oleh perusahaan.

2.1.2 Corporate Identity

Berbicara tentang company profile dimana selalu tertuang didalamnya tentang identitas, entah identitas perusahaan maupun juga identitas produk. Terkadang elemen – elemen identitas itu dirancang untuk mencerminkan tampilan dan perasaan yang dianggap paling dikagumi dari perusahaan itu dengan harapan memperoleh beberapa hasil yang positif (Ackerman ix). Dengan penciptaan suatu identitas yang kuat bagi sebuah perusahaan, diharapkan identitas tersebut dapat mendukung perkembangan perusahaan.

(4)

Identity adalah suatu cara yang memungkinkan suatu perusahaan dikenal dan dibedakan dari perusahaan – perusahaan lainnya. Identitas perusahaan tersebut harus diciptakan melalui suatu rancangan desain khusus yang meliputi segala hal khas / unik berkenaan dengan perusahaan yang bersangkutan secara fisik (Jefkins 297). Dalam perancangannya, identitas perusahaan disusun secara konsisten pada media – media visual yang akan dibuat. Entah konsisten pada penataan, konsisten pada warna, dan juga konsisten pada motif desain. Sehingga citra yang kuat akan tertuang dalam identitas yang telah dirancang.

2.1.3 Brand, Positioning, dan Differentiation

Brand, positioning, dan differentiation merupakan dasar awal dalam perancangan company profile. Karena ketiga hal tersebut yang berperan sebagai nilai jual dalam perusahaan. Menurut Kartajaya, core strategy sebuah perusahaan mencakup tiga elemen dasar ini. Pertama, adalah bagaimana perusahaan mampu secara tepat memposisikan produk, merek, dan perusahaan kita di benak pelanggan. Kedua, bagaimana cara menopang positioning yang tepat ini dengan diferensiasi yang kokoh. Dan ketiga, bila perusahaan sudah mampu memposisikan diri secara tepat dan mem- back up- nya dengan diferensiasi yang kokoh, maka langkah selanjutnya adalah membangun ekuitas merek secara berkelanjutan (p.5). Pertama – tama produk, merek, dan perusahaan harus diposisikan dengan jelas di benak pelanggan. Tujuannya adalah agar produk, merek, dan perusahaan memiliki identitas yang jelas dibenak pelanggan. Positioning yang didukung oleh diferensiasi yang kokoh menghasilkan brand integrity yang kuat. Brand integritiy yang kuat dapat menciptakan brand image yang kuat. Dan pada akhirnya, brand image yang kuat akan memperkuat positioning yang telah ditentukan sebelumnya.

2.1.3.1 Positioning

Menurut Kartajaya, Positioning adalah elemen pertama dari segitiga positioning – diferensiasi –brand yang sekaligus menjadi simpul dan titik awal perumusan strategi perusahaan. Positioning menjadi acuan bagi penyusunan diferensiasi perusahaan yang akan menjadi dasar bagi perusahaan dalam membangun ekuitas merek (p.54). Intinya, positioning adalah menempatkan

(5)

produk dan merek dalam benak pelanggan. Ada empat syarat membangun positioning. Yang pertama adalah positioning harus dipersepsikan secara positif oleh para pelanggan dan menjadi “reason to buy” mereka. Karena positioning mendiskripsikan value yang unggul, positioning menjadi penentu penting bagi pelanggan pada saat memutuskan untuk membeli. Yang kedua adalah positioning seharusnya mencerminkan kekuatan dan keunggulan kompetitif perusahaan. Jangan merumuskan positioning yang sekiranya tidak mampu dilakukan oleh perusahaan. Yang ketiga adalah positioning haruslah bersifat unik, sehingga dapat dengan mudah mendiferensiasikan diri dari para pesaing. Keuntungannya adalah positioning perusahaan tidak akan mudah ditiru oleh pesaing. sehingga positioning tersebut berkelanjutan dalam jangka panjang. Yang terakhir adalah positioning harus berkelanjutan dan selalu relevan dengan berbagai perubahan dalam lingkungan bisnis. Apakah itu perubahan persaingan, perilaku pelanggan, perubahan sosial – budaya, dan sebagainya (p. 62-72).

2.1.3.2 Differentiation

Masih menurut Kartajaya, diferensiasi adalah semua upaya perusahaan untuk mengintegrasikan diferensiasi. Dimana antara konten, konteks, maupun infrastruktur offering perusahaan harus betul – betul cocok, saling mendukung, dan saling menguatkan satu sama lain (p.128-9). Semakin banyak basis diferensiasi yang dimiliki, maka akan semakin kokoh dan sulit ditiru oleh pesaing. Konten adalah dimensi diferensiasi yang menunjuk pada apa value yang perusahaan tawarkan kepada pelanggan. Konteks merupakan dimensi yang menunjuk pada cara perusahaan menawarkan value kepada pelanggan. Dan infrastruktur adalah faktor-faktor penyebab terealisasikannya diferensiasi konten maupun konteks diatas (p.137-43). Tiga syarat sebagai acuan penentuan diferensiasi. Syarat pertama adalah sebuah diferensiasi haruslah mampu mendatangkan excellent value ke pelanggan. Produk boleh berbeda, tapi tidak boleh asal beda. Perbedaan tersebut harus punya makna di mata pelanggan. Syarat kedua adalah diferensiasi harus merupakan keunggulan dibanding pesaing. Sebuah diferensiasi akan kokoh jika perusahaan menciptakan perbedaan dengan pesaing yang mencerminkan keunggulan perusahaan. Syarat ketiga agar

(6)

diferensiasi perusahaan kokoh dan berkelanjutan, maka diferensiasi tersebut harus memiliki keunikan, sehingga tak gampang ditiru oleh pesaing (p.148-54).

2.1.3.3 Brand

Mendefinisikan merek secara menurut Kartajaya adalah sebagai value indicator. Yaitu indicator yang menggambarkan seberapa kokoh dan solidnya value yang perusahaan tawarkan ke pelanggan. Karena value tersebut merupakan kunci bagi pelanggan dalam menetapkan pilihan pembelian (p.184). Ekuitas merek adalah asset intangible yang dimiliki oleh sebuah merek karena value yang diberikan baik kepada produsen maupun si pelanggan. Semakin tinggi ekuitas merek ini, maka semakin tinggi pula value yang diberikan oleh merek tersebut baik kepada si produsen maupun si pelanggan (p.196).

2.2 Data Perusahaan 2.2.1 Nama Perusahaan

Nama Perusahaan : UD. Kelapa Terpadu

Pemilik : Hendrik Tangke, S.H

2.2.2 Latar Belakang Perusahaan

Berawal dari melihat melimpahnya buah kelapa di kota Luwuk, Sulawesi Tengah, Bapak Hendrik melihat hal tersebut sebagai potensi bisnis yang besar karena belum banyak pebisnis yang terjun di dalam bidang tersebut di wilayah Sulawesi. Kemudian ia mulai melakukan riset – riset dan survey di wilayah Sulawesi, di Jawa Timur, bahkan sampai ke Malaysia guna mempelajari bidang pengolahan kelapa. Sampai akhirnya Bapak Hendrik sudah merasa menguasai dan mampu menjalankan bisnis tersebut, kemudian ia bersama temannya mendirikan perusahaan pengolah kelapa yang diberi nama UD. Kelapa Terpadu.

(7)

2.2.3 Manajemen Perusahaan 2.2.3.1 Struktur Organisasi

Gambar 2.1 Struktur organisasi.

2.2.3.2 Pembagian Kerja

a. HRD ( Human Resources Development )

HDR bertugas untuk mengatur serta mengembangkan seluruh pekerja dalam seluruh divisi yang ada. HDR juga bertanggung jawab dalam proses pencarian, penyaringan, dan rekrutmen tenaga kerja.

b. Kepala Accounting

Bertanggung jawab atas segala administrasi keuangan perusahaan. Menyusun laporan keuangan, perpajakan, anggaran pengeluaran dan penghasialn, membayar gaji karyawan, serta membuat surat – surat yang berhubungan dengan perbankan dan keuangan lainnya.

c. Marketing

Mengatur segala kegiatan marketing dan laporannya yang dilaksanakan oleh perusahaan, baik itu mencari costumer, transaksi penjualan, kegiatan after sales service, dan juga analisis penjualan yang telah dibuat.

(8)

d. Kepala Produksi

Mengatur jalannya proses produksi, dari pemasukan bahan baku, proses pengolahan, sampai pada pengiriman ke costumer. Bertanggung jawab juga pada pemeliharaan dan perawatan mesin – mesin. Memimpin divisi – divisi produksi sampai pada divisi ekspedisi.

2.2.4 Produk Atau Layanan yang Dipasarkan 2.2.4.1 Produk Hasil Olahan

 Kopra

Kopra adalah hasil olahan dari daging kelapa yang sudah dikeringkan. Memiliki kadar air yang berbeda – beda sesuai dengan penggunaan. Kopra ini merupakan bahan baku untuk membuat minyak kelapa dan turunannya.

 Coco Fibre

Coco Fibre adalah hasil uraian dari sabut kelapa yang memiliki tekstur tipis seperti benang, tetapi lebih tebal. Kegunaan dari produk ini bermacam – macam. Dapat digunakan sebagai bahan dasar industri kerajinan rumah tangga seperti keset, tali, sapu rumah, dan lain – lain. Dapat juga diolah dengan material lain sehingga menjadi matras, jok mobil, jok pesawat.

 Coco Peat

Coco Peat merupakan uraian dari kulit terluar kelapa yang memiliki tekstur licin. Hasil uraian berupa bubuk. Produk ini kebanyakan diolah menjadi obat nyamuk. Hasil riset terbaru, Coco Peat juga dapat digunakan sebagai media penanaman pengganti tanah.

2.2.4.2 Jasa yang Ditawarkan

UD. Kelapa Terpadu juga menawarkan jasa untuk pengolahan kelapa. Mulai dari pengolahan kopra, sampai pada menghasilkan coco peat dan coco fibre. Untuk perhitungan jasanya menggunakan skala per kilogram.

(9)

2.2.5 Wilayah Operasional Pemasaran

Selama ini, UD. Kelapa Terpadu wilayah operasional pemasaran baru pada wilayah Sulawesi dan Jawa Timur. Untuk wilayah Sulawesi kebanyakan fokusnya pada jasa, sedangkan Jawa Timur fokus pada pemasaran produk.

2.2.6 Lokasi Perusahaan

UD. Kelapa Terpadu beralamat di Desa Tangkian, Kecamatan Kintom, Luwuk, Sulawesi Tengah, Indonesia.

Gambar 2.2 Denah lokasi UD. Kelapa Terpadu

2.2.7 Aset Perusahaan

UD. Kelapa Terpadu memiliki 1 gedung produksi dengan luas tanah kurang lebih 3800 m2. Total mesin pengolah kelapa yang dipakai sekitar 11 unit. UD. Kelapa Terpadu menggunakan 1 truk yang dipakai mengirim produk – produknya. Untuk hasil pengolahan jasa, biasanya produk yang sudah diolah diambil sendiri oleh pelanggan.

2.2.8 Company Positioning

UD. Kelapa Terpadu selalu mengutamakan pelayanan bisnis bersama pelanggan dengan baik. Yang menjadi target utama adalah pelanggan terpuaskan atas hubungan bisnis yang terjalin. Tak luput juga kualitas produknya yang tidak sembarangan, sesuai dengan permintaan pelanggan.

(10)

2.2.9 Data Visual

a. Foto Lingkungan Fisik Perusahaan

Gambar 2.3 Tampak depan perusahaan

Sumber : Andy C (2013)

Gambar 2.4 Tampak depan samping perusahaan Sumber : Andy C (2013)

(11)

Gambar 2.5-6 Coconut Dehusking Machine. Sumber : Andy C (2013)

Gambar 2.7 Kelapa yang sudah dikupas.

Sumber : Andy C (2013)

Gambar 2.8 Daging kelapa yang sudah dipecah. Sumber : Andy C (2013)

(12)

Gambar 2.9 Mesin pemecah batok kelapa. Sumber : Andy C (2013)

Gambar 2.10 Mesin pengering daging kelapa. Sumber : Andy C (2013)

Gambar 2.11 Generator pembangkit listrik cadangan. Sumber : Andy C (2013)

(13)

Gambar 2.12 Mesin pengurai sabut kelapa. Sumber : Andy C (2013) Gambar 2.13 Kopra. Sumber : Andy C (2013) 2.3 Data Kompetitor 2.3.1 PT. Tulus Argo

PT. Tulus Argo adalah perusahaan industri pengolah kelapa terletak di Jln Kapten Darmo Sugondo 232, Gresik, Jawa Timur. Berdiri sejak tahun 2002 dan berbasis di Gorontalo, Sulawesi. Produk yang dipasarkan antara lain kopra putih, sabut kelapa, cocopeat, konsentrat air kelapa, dan arang tempurung kelapa.

(14)

2.3.2 PT. Disarco

PT. Disarco berada di Jln Ngemplak, Solo, Jawa Tengah. Perusahaan ini bergerak di bidang olahan tanaman kelapa dan cocoa. Produk yang dijual antara lain batang kelapa, arang tempurung, cocofibre, nata de coco, dan cocoa.

2.4 Analisis Data

2.4.1 SWOT UD. Kelapa Terpadu dari Segi Produksi Strength :

 Menggunakan teknologi terpadu sehingga seluruh bagian dari buah kelapa dapat dijadikan produk yang memiliki nilai ekonomi.

 Kuantitas kelapa yang diolah dapat dimaksimalkan.

 Jangka waktu proses pengolahan dapat dipangkas banyak menggunakan mesin-mesin.

 Modal bahan baku minimal, sebagian besar bahan baku didapat dari hasil jasa pengolahan.

Weakness :

 Jumlah Mesin Pengolah masih belum banyak. Opportunities :

 Proses produksi dapat berjalan lancar, dengan perawatan mesin secara berkala.

Threats :

 Perusahaan pengolah kelapa lain yang mengambil hanya salah satu atau sebagian akan menjadi lebih berpengalaman karena fokus produksinya hanya satu atau sebagian.

Dari analisa segi produksinya, UD. Kelapa Terpadu sudah memiliki sistem produksi yang kuat. Tinggal bagaimana menjalankan proses produksi yang

(15)

didukung dengan perawatan mesin secara berkala, sehingga prosesnya tidak akan terhambat.

2.4.2 SWOT UD. Kelapa Terpadu dari Segi Pemasaran Strength :

 Sudah punya pelanggan tetap. Weakness :

 Belum adanya corporate identity yang berperan penting dalam kemajuan perusahaan.

 Belum ada media pendukung promosi. Opportunities :

 Dengan adanya sistem marketing yang memadai, maka ekspansi target market akan semakin mudah.

Threats :

 Terdapat kompetitor yang sudah terjun terlebih dahulu dengan berbagai media pendukung promosi yang memadahi seperti website dan catalog online.

UD. Kelapa Terpadu belum memiliki sistem pemasaran yang menunjang untuk perluasan pasar. Belum adanya corporate identity yang mewakili citra perusahaan juga berpengaruh pada brand image dan awareness bagi target audience.

2.4.3 USP

Yang menjadi keunikan dari UD. Kelapa Terpadu adalah proses pengolahan buah kelapa yang terpadu sehingga menggunakan seluruh bagian yang ada ( termasuk limbah dari pengolahan ) untuk dijadikan barang yang memiliki nilai ekonomi.

(16)

2.4.4 Perbandingan dengan Kompetitor

Tabel 2.1 Tabel Perbandingan UD. Kelapa Terpadu dengan Kompetitornya

UD. Kelapa Terpadu PT. Tulus Argo PT. Disarco

Strength  Menggunakan teknologi terpadu

 Modal bahan baku minimal

 Mengglobal (akusisi dengan perusahaan luar)

 sistem marketing memadai (adanya web dan katalog produk)

 pemain lama

 pemain lama

 produk yang dipasarkan adalah kelapa dan cocoa

Weakness  pemain baru

 belum ada media pendukung marketing.

 masih dalam tahap pengembangan.

 web dan katalog jarang di update, bahkan di hack oleh seorang hacker.

 Tidak punya web dan katalog produk.

 Pemasaran online melalui pihak ketiga.

 Hanya trading, bukan perusahaan pengolah.

(17)

2.4.5 Kesimpulan Analisis Data

Dalam bidang produksinya, UD Kelapa Terpadu dapat dibilang sudah menggunakan inovasi baru. Tetapi di dalam badan perusahaan sendiri masih belum tertata dengan rapi. Terlihat dari belum adanya corporate identity yang dipakai perusahaan. Padahal corporate identity sangat penting dalam suatu badan perusahaan. Corporate identity dapat dibilang sebagai media pembanding perusahaan dengan pesaingnya. Kemudian sistem marketing yang dipakai oleh perusahaan tidak didukung oleh media visual pendukung seperti company profile, catalog, dan masih banyak lagi. Sehingga perluasan pasar masih terhambat.

2.4.6 Usulan Pemecahan Masalah

Perancangan Company Profile yang berfokus pada penggambaran perusahaan beserta produknya merupakan solusi yang diberikan untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi oleh UD. Kelapa Terpadu. Dengan perancangan ini yang disesuaikan juga dengan gaya bisnis sekarang, nantinya company profile yang dibuat dapat memberikan brand image dan awareness bagi target audience nya, sehingga dapat menarik banyak calon pelanggan untuk melakukan bisnis bersama UD. Kelapa Terpadu. Dalam penyusunan company profile juga akan dilakukan perancangan corporate identity yang digunakan sebagai media pendukung, karena corporate identity berfungsi sebagai identitas perusahaan.

Gambar

Gambar 2.1 Struktur organisasi.
Gambar 2.2 Denah lokasi UD. Kelapa Terpadu
Gambar 2.4 Tampak depan samping perusahaan  Sumber : Andy C (2013)
Gambar 2.5-6 Coconut Dehusking Machine.
+4

Referensi

Dokumen terkait

Muatan perencanaan RTRW Kabupaten Bone 2011-2031, meliputi: rencana tata ruang kawasan lindung dan budidaya; kawasan perkotaan; kawasan perdesaan; kawasan pesisir; rencana

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024) 8508081, Fax.. Iwan Junaedi

Honorarium Pelaksana Kegiatan:-Pengarah -Penanggung Jawab -Ketua -Sekretaris -Anggota,Uang Saku Peserta seleksi Tk Provinsi, Uang Saku Pendamping Seleksi Tk Propinsi, Petugas

mengembangkan sistem pakar untuk menentukan jenis pekerjaan yang sesuai menggunakan teori myers briggs type indicator dengan algoritma forward chaining.. Metodologi

Bila kita bisa menjawab tiga tantangan utama di profesi TIK : Bersama-sama membangun kemampuan menjadi produsen TIK, Menjadikan TIK sebagai katalisator Kemajuan

Hal tersebut terbukti dengan adanya nilai signifikansi p = 0.000 (p<0.05) pada kelompok eksperimen setelah diberikan perlakuan memiliki nilai rata- rata 10.86 sedangankan,

Efek Minyak Atsiri Bawang Putih (Allium sativum) terhadap Jumlah Monosit pada Darah Tepi Tikus Wistar yang Diberi Diet Kuning Telur.. LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA

Segala puji bagi Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi saya yang berjudul “Efektivitas Ekstrak Buah Belimbing Wuluh terhadap Angiogenesis Penyembuhan Luka