STATISTIK
STATISTIK
ANTI PENCUCIAN UANG &
Jl. Ir H Juanda No. 35 Jakarta 10120 Indonesia Telp.: +62213850455; +62213853922 Fax.: +62213856809; +62213856826 e-mail: [email protected] website: http://www.ppatk.go.id
PENDANAAN TERORISME
BULLETIN
FEBRUARI
2016
1
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME
(FEBRUARI 2016)
bps Halaman Ringkasan Eksekutif 1 Ringkasan Statistik 2 Laporan Transaksi 3 A. Laporan Transaksi Keuangan Mencuri- gakan (LTKM) 3 B. Laporan Transaksi Keuangan Tunai (LTKT) 12 C. Laporan Pembawaan
Uang Tunai (LPUT) 14
D. Laporan dari Penyedia
Barang dan Jasa 17
E. Laporan Transfer Dana
dari/ke Luar Negeri 19
F. Laporan Penundaan
Transaksi (LPT) 22
Analisis dan Pemeriksaan 26
A. Hasil Analisis (HA) 26
B. Karakteristik
Terlapor HA 31
C. HA Terkait
Pendanaan Terorisme 34 D. Hasil Pemeriksaan (HP) 37 E. Tindak Lanjut terhadap
HA/HP 39 F. Permintaan Informasi Kepada PJK/PBJ Terkait Hasil Analisis 41 G. Pengaduan Masyarakat 43 Lain-lain 45 A. Putusan Pengadilan Terkait TPPU 45 B. Keterangan Ahli 48 C. Audit 50 D. Pertukaran
Informasi Antar FIU 52
E. Nota Kesepahaman (MoU) 54 Volume 72/Thn VII/2015 Februari 2016 Volume 36/Thn IV/2013 Maret 2013 Volume 36/Thn IV/2013 Maret 2013 Volume 36/Thn IV/2013 Maret 2013 Volume 36/Thn IV/2013 Maret 2013 Volume 36/Thn IV/2013 Maret 2013 Volume 36/Thn IV/2013 Maret 2013 Volume 36/Thn IV/2013 Maret 2013 D A F T A R I S I : D A F T A R I S I : D A F T A R I S I : D A F T A R I S I : D A F T A R I S I : D A F T A R I S I : D A F T A R I S I : D A F T A R I S I :
R i n g k a s a n E k s e k u t i f
Bulletin Statistik disusun sebagai salah satu upaya PPATK untuk menyampaikan hasil pelaksanaan tugas dan fungsinya dalam rangka mencegah dan memberantas Tindak Pidana Pencucian Uang di Indonesia sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Nomor 8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (selanjutnya disebut UU TPPU) yang mulai berlaku pada tanggal 22 Oktober 2010. Dalam bulletin ini, statistik yang dihimpun mencakup:
1. Perkembangan aktivitas pelaporan oleh Pihak Pelapor (Penyedia Jasa Keuangan/PJK, Penyedia Barang dan/atau Jasa Lain/PBJ), serta Ditjen Bea Cukai;
2. Penyampaian hasil analisis dan hasil pemeriksaan kepada Apgakum dan/atau penyidik, serta
3. Informasi lainnya yang terkait dengan pelaksanaan tugas PPATK. Di awal tahun 2016, jumlah penyampaian laporan ke PPATK semakin bertambah. Penerimaan pelaporan terbanyak selama Februari 2016 terutama terkait LTKL (Swift Bank), LTKT, LTKM, LTPBJ, dan LPUT yang masing-masing bertambah sebanyak 371,6 ribu LTKT, 216,1 ribu LTKT, 4,8 ribu LTKM, 2,8 ribu LTPBJ, dan 3 LPUT. Dengan adanya penambahan laporan ini, jumlah keseluruhan laporan yang telah diterima PPATK sejak Januari 2003 telah mencapai 31.775.620 laporan atau meningkat sebanyak 4,2 persen dibandingkan jumlah kumulatif laporan per akhir Desember 2015. Bila diamati perkembangan bulanannya (month-to-month, disingkat m-to-m), penerimaan keseluruhan laporan di Februari 2016 bila dibandingkan penerimaan pada bulan sebelumnya mengalami penurunan sebesar 14,1 persen, terutama penerimaan LTPBJ dan LTKL yang masing-masing turun sebanyak 38,5 persen dan 19,0 persen.
Terkait fungsi analisis, selama Februari 2016, PPATK telah menyampaikan Hasil Analisis (selanjutnya disebut HA) kepada penyidik sebanyak 23 HA, dengan 20 HA diantaranya merupakan HA inquiry (permintaan dari penyidik), dan selebihnya sebanyak 3 HA merupakan HA Proaktif (inisiatif dari PPATK). Berdasarkan jumlah HA selama periode tersebut, dugaan tindak pidana Korupsi menjadi tindak pidana yang paling dominan, yaitu sebanyak 11 HA (47,8 persen).
Sesuai amanat UU TPPU, selain melakukan fungsi analisis, PPATK juga memiliki fungsi pemeriksaan. Selama Februari 2016, belum terdapat Laporan Hasil Pemeriksaan (selanjutnya disebut LHP) yang disampaikan kepada penyidik terkait. Dengan demikian, jumlah LHP telah disampaikan kepada penyidik maupun Kementerian/Lembaga terkait sejak berlakunya UU TPPU, tercatat sebanyak 67 LHP, dengan rincian 19 LHP diantaranya disampaikan ke Penyidik Kepolisian, 29 LHP ke Penyidik Kejaksaan, 32 LHP ke Penyidik KPK, 11 LHP ke Penyidik DJP, 3 LHP ke Penyidik BNN, dan 1 LHP ke Penyidik DJBC.
Sementara itu, terkait dengan putusan pengadilan, berdasarkan data terkini, hingga akhir Februari 2016 terdapat 100 putusan pengadilan terkait TPPU sejak berlakunya UU TPPU. Bila diakumulasikan sejak Januari 2005, jumlah putusan pengadilan terkait TPPU tercatat sudah sebanyak 137 kasus dengan hukuman maksimal 18 tahun dan denda maksimal Rp15 Miliar.
Semoga buku ini dapat bermanfaat.
Jakarta, Maret 2016 MUHAMMAD YUSUF Kepala PPATK
B u l l e t i n S t a t i s t i k
B u l e t i n S t a t i s t i k
B u l e t i n S t a t i s t i k
B u l e t i n S t a t i s t i k
B u l e t i n S t a t i s t i k
B u l e t i n S t a t i s t i k
B u l e t i n S t a t i s t i k
B u l e t i n S t a t i s t i k
ANTI PENCUCIAN UANG DAN PENDANAAN TERORISME
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
R I N G K A S A N
S T A T I S T I K
L A P O R A N
T R A N S A K S I
Periode Januari 2003 s.d. Februari 2016:
Jumlah Laporan yang diterima PPATK s.d. Februari 2016 sebanyak 31.775.620 Laporan.
A. LTKM = 262.694 Laporan, bertambah 3,6 persen dibanding posisi Desember 2015. B. LTKT = 18.789.688 Laporan, bertambah 2,4 persen dibanding posisi Desember 2015. C. LTPBJ = 112.225 Laporan, bertambah 7,0 persen dibanding posisi Desember 2015. D. LPUT = 13.922 Laporan yang diperoleh melalui 20 lokasi pelaporan.
E. LTKL = 12.597.091 Laporan (LTKL SWIFT Bank saja terhitung sejak Januari 2014).
Tahun 2016 (s.d. Februari 2016):
Jumlah Laporan yang diterima sebanyak 1.288.577 Laporan
atau naik 2,6 persen dibandingkan jumlah kumulatif periode yang sama tahun 2015 (c-to-c). A. LTKM = 9.235 Laporan, naik 2,3 persen (c-to-c).
B. LTKT = 441.792 Laporan, naik 33,6 persen (c-to-c). C. LTPBJ = 7.369 Laporan, naik 36,9 persen (c-to-c). D. LPUT = 5 Laporan, naik 150,0 persen (c-to-c). E. LTKL = 830.176 Laporan, turun 8,9 persen (c-to-c).
Februari 2016:
Jumlah Laporan yang diterima sebanyak 595.354 Laporan, atau turun 14,1 persen dibandingkan jumlah pada Januari 2016 (m-to-m), dan turun 0,7 persen (y-on-y). A. LTKM = 4.802 Laporan, naik 8,3 persen (m-to-m), dan naik 38,1 persen (y-on-y). B. LTKT = 216.104 Laporan, turun 4,2 persen (m-to-m), namun naik 35,8 persen (y-on-y). C. LTPBJ = 2.807 Laporan, turun 38,5 persen (m-to-m), namun naik 10,4 persen (y-on-y). D. LPUT = 3 Laporan.
E. LTKL = 371.638 Laporan, turun 19,0 persen (m-to-m), dan turun 14,4 persen (y-on-y).
H A S I L A N A L I S I S D A N H A S I L
P E M E R I K S A A N
Periode Januari 2003 s.d. Februari 2016:
Hasil Analisis (tidak termasuk Hasil Pemeriksaan) yang disampaikan ke Penyidik
Januari 2003 s.d. Februari 2016 sebanyak 3.334 HA yang terkait dengan 9.408 LTKM. A. HA - Proaktif = 1.830 HA yang terkait dengan 4.801 LTKM.
- Inquiry = 1.504 HA yang terkait dengan 4.607 LTKM. B. Informasi Hasil Analisis (IHA) = 1.111 IHA.
C. HA terkait Pendanaan Terorisme = 82 HA yang terkait dengan 244 LTKM. D. LHP yang disampaikan ke Penyidik/Kementerian/Lembaga Terkait = 67 Laporan.
Tahun 2016 (s.d. Februari 2016):
HA yang disampaikan ke Penyidik selama Februari 2016 sebanyak 66 HA yang terkait dengan 66 LTKM.
A. HA - Proaktif = 11 HA yang terkait dengan 11 LTKM. - Inquiry = 55 HA yang terkait dengan 55 LTKM. B. Informasi Hasil Analisis (IHA) = 45 IHA.
C. HA terkait Pendanaan Terorisme = 2 HA.
3
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME
(FEBRUARI 2016)
A. Laporan Transaksi
Keuangan Mencurigakan
(LTKM)
LTKM merupakan laporan yang disampaikan oleh Penyedia Jasa Keuangan (selanjutnya disebut PJK) berdasarkan UU TPPU Pasal 23 Ayat (1) huruf a, sesuai kriteria pada Pasal 1 Angka 5.
Selama Februari 2016, jumlah LTKM yang disampaikan PJK kepada PPATK sebanyak 4.802 LTKM, dengan rata-rata penerimaan sebanyak 240 laporan/hari (1 bulan = 20 hari). Pelaporan LTKM selama bulan ini lebih tinggi 8,3 persen (m-to-m) dibandingkan jumlah pada bulan lalu, dan naik 38,1 persen dibandingkan dengan jumlah LTKM selama Februari 2015 (y-on-y).
Secara keseluruhan LTKM yang diterima oleh PPATK sejak Januari 2003 s.d. Februari 2016 mencapai sebanyak 262.694 LTKM atau bertambah 3,6 persen dibandingkan jumlah kumulatif LTKM pada akhir Desember 2015.
Peningkatan pelaporan LTKM, terutama terjadi sejak diberlakukannya UU TPPU tanggal 22 November 2010. Jumlah LTKM yang telah diterima PPATK sejak Januari 2011 s.d. Februari 2016 tercatat sebanyak 198.770 LTKM, atau secara rata-rata tahunan meningkat 381,5 persen dibandingkan periode sebelum diberlakukannya UU TPPU.
Dilihat dari sisi jumlah Pihak Pelapor, selama Januari 2016 s.d. Februari 2016 tercatat sebanyak 178 PJK telah menyampaikan LTKM kepada PPATK. Sebagian besar LTKM atau sebanyak 51,7 persen LTKM disampaikan oleh PJK Bank, sedangkan 48,3 persen selebihnya disampaikan oleh PJK Non Bank. Mayoritas TKM selama periode ini terjadi di Jakarta (44,1 persen), Jawa Barat (10,8 persen), dan Jawa Timur (10,0 persen).
Berdasarkan profilnya, sebagian besar atau sebanyak 94,6 persen terlapor LTKM yang disampaikan pada Januari 2016 s.d. Februari 2016 adalah perorangan, sedangkan 5,4 persen selebihnya merupakan korporasi. Mayoritas terlapor perorangan adalah Laki-laki (66,1 persen), dengan pekerjaan utama sebagai Pengusaha/Wiraswasta (34,6 persen), serta sebagian besar berada pada usia produktif antara 30-60 tahun (70,4 persen).
Berdasarkan LTKM selama Januari 2016 s.d. Februari 2016, diketahui bahwa hanya sebanyak 26,6 persen LTKM saja yang mampu diidentifikasikan oleh Pihak Pelapor terindikasi tindak pidana, dan selebihnya sebanyak 73,4 persen LTKM tidak terisi/mengindikasikan tindak pidana. Indikasi Tindak Pidana Asal yang dominan adalah Penipuan (58,1 persen), Korupsi (14,8 persen), dan Perjudian (11,3 persen).
LAPORAN
TRANSAKSI
LAPORAN
TRANSAKSI
LAPORAN
TRANSAKSI
LAPORAN
TRANSAKSI
LAPORAN
TRANSAKSI
LAPORAN
TRANSAKSI
LAPORAN
UU TPPU Pasal 23 Ayat (1) :“Penyedia jasa keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf a wajib menyampaikan laporan kepada PPATK yang meliputi:
a. Transaksi Keuangan Mencurigakan; b. Transaksi Keuangan Tunai dalam jumlah paling sedikit Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) atau dengan mata uang asing yang nilainya setara, yang dilakukan baik dalam satu kali Transaksi maupun beberapa kali Transaksi dalam 1 (satu) hari kerja; dan/atau
c. Transaksi Keuangan transfer dana dari dan ke luar negeri.”
Pasal 1 Angka 5 :
“ Transaksi Keuangan Mencurigakan adalah: a. Transaksi Keuangan yang menyimpang dari profil, karakteristik, atau kebiasaan pola Transaksi dari Pengguna Jasa yang bersangkutan;
b. Transaksi Keuangan oleh Pengguna Jasa yang patut diduga dilakukan dengan tujuan untuk menghindari pelaporan Transaksi yang bersangkutan yang wajib dilakukan oleh Pihak Pelapor sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini;
c. Transaksi Keuangan yang dilakukan atau batal dilakukan dengan menggunakan Harta Kekayaan yang diduga berasal dari hasil tindak pidana; atau
d. Transaksi Keuangan yang diminta oleh PPATK untuk dilaporkan oleh Pihak Pelapor karena melibatkan Harta Kekayaan yang diduga berasal dari hasil tindak pidana.”
Tabel 1
Perbandingan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Berdasarkan Jenis PJK Pelapor
s.d. Februari 2016
Feb-2015 Kumulatif s.d. Feb-2015
Jan-2015 s.d.
Des-2015 Jan-2016 Feb-2016
Kumulatif s.d. Feb-2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Bank 36,309 70,975 1,733 3,593 26,558 2,184 2,595 4,779 102,312 138,621 85
Ø Bank Umum 36,022 70,408 1,714 3,550 25,935 2,078 2,541 4,619 100,962 136,984 80
¤ Bank Milik Negara 11,096 29,311 667 1,344 10,857 893 1,066 1,959 42,127 53,223 4 ¤ Bank Swasta 12,540 33,601 893 1,887 12,702 970 1,249 2,219 48,522 61,062 38 ¤ Bank Pembangunan Daerah 8,614 4,543 97 189 1,441 116 121 237 6,221 14,835 23 ¤ Bank Asing 2,615 1,566 37 71 446 54 64 118 2,130 4,745 8 ¤ Bank Campuran 1,157 1,387 20 59 489 45 41 86 1,962 3,119 7
Ø Bank Perkreditan Rakyat 287 567 19 43 623 106 54 160 1,350 1,637 5
Non Bank 27,615 61,876 1,745 5,433 30,126 2,249 2,207 4,456 96,458 124,073 93
Ø Pasar Modal 1,088 2,201 20 51 437 21 88 109 2,747 3,835 12
Ø Asuransi 2,939 12,920 212 492 4,633 226 189 415 17,968 20,907 16
Ø Dana Pensiun 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
Ø Lembaga Pembiayaan/Leasing 1,435 22,960 786 3,466 14,002 967 1,028 1,995 38,957 40,392 11
Ø Kegiatan Usaha Penukaran
Valuta Asing 22,122 21,179 575 1,123 8,737 822 681 1,503 31,419 53,541 31 Ø Money Remittance/KUPU 30 2,462 146 284 2,249 194 182 376 5,087 5,117 19 Ø Perusahaan Perdagangan Berjangka Komoditi 0 85 0 1 52 19 39 58 195 195 4 Ø Koperasi 0 69 6 16 16 0 0 0 85 85 0 Ø Lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Total LTKM 63,924 132,851 3,478 9,026 56,684 4,433 4,802 9,235 198,770 262,694 178 Tahun 2016 Jenis PJK Pelapor Sebelum Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (s.d. Oktober 2010)*)
Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011)
Jumlah Jan 2003 s.d. Feb-2016 Jumlah PJK Pelapor 2016 (s.d. Feb-2016) Tahun 2011-2014 Tahun 2015 Jumlah
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010.
**) Data Tahun 2012 s.d.Februari 2016 menggunakan Database SIAPUPPT per 29 Februari 2016.
Grafik 1
Perbandingan Rata-rata LTKM per Tahun
Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Tahun 2010 Berdasarkan Jenis PJK Pelapor
8,154 9,391 1,204 412 380 261 532 3,478 0 7,540 6,081 985 38 16 38,472 1,387 1,568 1,077 327 145 36 136 367 0 179 2,765 4 0 0 7,991 - 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000 35,000 40,000 45,000
Bank Milik Negara Bank Swasta Bank Pembangunan Daerah Bank Asing Bank Campuran Bank Perkreditan Rakyat Pasar Modal Asuransi Dana Pensiun Lembaga Pembiayaan/Leasing Pedagang Valuta Asing Money Remittance/KUPU Perusahaan Perdagangan Berjangka Komoditi Pos dan Giro Total
Sebelum berlakunya UU TPPU Sesudah berlakunya UU TPPU
5
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME
(FEBRUARI 2016)
Grafik 2
Perkembangan dan Peningkatan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK per-bulan Januari 2015 s.d. Februari 2016 5,548 3,478 4,342 4,454 4,148 5,190 4,532 4,652 4,546 5,182 5,631 4,981 4,433 4,802 -37.3 24.8 2.6 -6.9 25.1 -12.7 2.6 -2.3 14.0 8.7 -11.5 -11.0 8.3 - 50. 0 - 40. 0 - 30. 0 - 20. 0 - 10. 0 0. 0 10. 0 20. 0 30. 0 0 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000 Ja n -15 Fe b -15 M ar -15 A pr -15 M ay -15 Ju n -15 Jul -15 A ug -15 Se p -15 O ct -15 N o v-15 D e c-15 Ja n -16 Fe b -16 2015 2016
LTKM per Bulan % Perkembangan Bulanan (month-to-month)
*) Peningkatan month-to-month (disingkat m-to-m) merupakan perbandingan jumlah pada bulan tertentu terhadap jumlah pada bulan sebelumnya.
Grafik 3
Jumlah dan Persentase Kumulatif LTKM Menurut Jenis PJK Pelapor Januari 2016 s.d. Februari 2016 Bank 4,779 52% Non Bank 4,456 48% Grafik 4
Jumlah dan Persentase Kumulatif PJK Pelapor yang Menyampaikan LTKM Januari 2016 s.d. Februari 2016 Bank 85 48% Non Bank 93 52%
Grafik 5
Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif LTKM Januari 2012 s.d. Februari 2016 115,167 157,087 196,775 253,459 262,694 31,021 41,920 39,688 56,684 9,235 36.4% 25.3% 28.8% 3.6% 0 50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 300,000 2012 2013 2014 2015 2016
Jumlah Kumulatif Jumlah Per-tahun Perkembangan Kumulatif (%)
Catatan : - Jumlah Kumulatif dihitung sejak Januari 2003
- Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2012
s.d. Februari 2016
Grafik 6
Perkembangan Jumlah LTKM per-tahun dan Rata-rata Penerimaan per-Bulan Januari 2012 s.d. Februari 2016 31,021 41,920 39,688 56,684 9,235 2,585 3,493 3,307 4,724 4,618 0 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 2012 2013 2014 2015 2016
Jumlah Per-tahun Rata-rata per-bulan
Catatan : - Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2012
7
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME
(FEBRUARI 2016)
Grafik 7
Perkembangan Jumlah LTKM per-tahun Berdasarkan Jenis PJK Januari 2012 s.d. Februari 2016 31,021 41,920 39,688 56,684 9,235 16,835 20,663 23,790 26,558 4,779 14,186 21,257 15,898 30,126 4,456 0 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 2012 2013 2014 2015 2016
Bank + Non Bank Bank Non Bank
Catatan : - Jumlah LTKM per tahun dihitung berdasarkan penerimaan LTKM oleh PPATK pada tahun
berjalan.
- Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2012
s.d.Februari 2016
Grafik 8
Perkembangan Rata-rata Penerimaan LTKM per-Bulan Januari 2012 s.d. Februari 2016 2,585.1 3,493.3 3,307.3 4,723.7 4,617.5 0.0 1,000.0 2,000.0 3,000.0 4,000.0 5,000.0 2012 2013 2014 2015 2016
Catatan : - Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2012
Tabel 2
Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK
Berdasarkan Propinsi Domisili Kantor Penyedia Jasa Keuangan Pelapor Kejadian Transaksi s.d. Februari 2016 Feb-2015 Tahun 2015 (s.d. Feb-2015) Jan-2015 s.d. Des-2015 Jan-2016 Feb-2016 Tahun 2016 (s.d. Feb-2016)
m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Nanggroe Aceh Darussalam 25 55 789 44 50 94 1.0 -82.2 100.0 70.9
Sumatera Utara 138 352 2,219 207 226 433 4.7 28.4 63.8 23.0 Sumatera Barat 12 58 262 30 21 51 0.6 5.0 75.0 -12.1 Sumatera Selatan 70 168 901 80 110 190 2.1 64.2 57.1 13.1 Bengkulu 5 13 163 14 9 23 0.2 -25.0 80.0 76.9 Jambi 18 60 344 30 48 78 0.8 77.8 166.7 30.0 Riau 48 144 654 65 63 128 1.4 23.5 31.3 -11.1 Kepulauan Riau 37 86 927 108 96 204 2.2 -18.6 159.5 137.2 Lampung 67 161 1,098 162 126 288 3.1 3.3 88.1 78.9
Kep Bangka Belitung 7 13 79 4 16 20 0.2 128.6 128.6 53.8
Banten 205 412 3,221 235 405 640 6.9 145.5 97.6 55.3 DKI Jakarta 1,651 4,060 26,102 1,992 2,082 4,074 44.1 -6.2 26.1 0.3 Jawa Barat 348 1,036 6,333 472 526 998 10.8 11.4 51.1 -3.7 Jawa Tengah 153 447 2,270 180 164 344 3.7 7.2 7.2 -23.0 Jawa Timur 350 1,124 5,747 464 455 919 10.0 16.7 30.0 -18.2 DI Yogyakarta 43 130 600 51 47 98 1.1 -11.3 9.3 -24.6 Bali 46 154 893 51 53 104 1.1 1.9 15.2 -32.5
Nusa Tenggara Barat 15 43 151 14 17 31 0.3 41.7 13.3 -27.9
Nusa Tenggara Timur 13 18 63 4 12 16 0.2 1,100.0 -7.7 -11.1
Maluku 1 2 30 9 13 22 0.2 550.0 1,200.0 1,000.0
Maluku Utara 0 0 23 0 3 3 0.0 0.0 n.a. n.a.
Kalimantan Barat 38 77 393 39 22 61 0.7 -21.4 -42.1 -20.8
Kalimantan Timur 39 89 592 38 47 85 0.9 -4.1 20.5 -4.5
Kalimantan Tengah 7 15 125 4 13 17 0.2 160.0 85.7 13.3
Kalimantan Selatan 16 44 312 20 27 47 0.5 50.0 68.8 6.8
Kalimantan Utara 0 0 1 0 0 0 0.0 -100.0 n.a. n.a.
Sulawesi Utara 10 29 174 8 24 32 0.3 118.2 140.0 10.3
Sulawesi Selatan 87 160 1,027 74 76 150 1.6 -30.9 -12.6 -6.3
Sulawesi Tengah 4 18 116 9 15 24 0.3 25.0 275.0 33.3
Sulawesi Tenggara 17 36 149 8 20 28 0.3 122.2 17.6 -22.2
Sulawesi Barat 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Gorontalo 1 6 40 3 5 8 0.1 0.0 400.0 33.3
Papua 7 16 886 14 11 25 0.3 -96.7 57.1 56.3
Papua Barat 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Total LTKM 3,478 9,026 56,684 4,433 4,802 9,235 100.0 -3.6 38.1 2.3 Propinsi Kantor PJK Pelapor
Kejadian Transaksi Jumlah LTKM % Distribusi Tahun 2016 (s.d. Feb-2016) Perkembangan Feb-2016 (Dalam Persen)
Catatan: - Angka tidak mencerminkan kejadian tindak pidana pada wilayah pelaporan
- Angka ”0.0” mencerminkan tidak adanya PJK yang melaporkan adanya transaksi keuangan mencurigakan pada wilayah tersebut atau dalam pelaporan tidak disebutkan wilayah kejadian sehingga dihitung sebagai laporan dari kantor pusat (DKI Jakarta).
- Peningkatan month-to-month (disingkat m-to-m) merupakan perbandingan jumlah pada bulan tertentu terhadap jumlah pada bulan sebelumnya.
- Peningkatan year-on-year (disingkat y-on-y) merupakan perbandingan jumlah pada bulan tertentu terhadap jumlah pada bulan yang sama tahun sebelumnya.
- Peningkatan cummulative-to-cummulative (disingkat c-to-c) merupakan perbandingan jumlah kumulatif tahunan hingga bulan tertentu terhadap jumlah kumulatif pada periode yang sama tahun sebelumnya.
9
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME
(FEBRUARI 2016)
G
am
ba
r
1.
Pemet
aa
n P
ropi
ns
i M
enu
ru
t
Kat
eg
o
ri P
er
se
nt
as
e
Kumul
at
if LT
K
M
Jan
ua
ri 2
01
6
s.d.
Fe
br
u
ari
20
16
LTKM
Men
ur
ut
Pr
ovi
ns
i Kej
ad
ia
n T
er
lap
o
r
Ja
n
ua
ri 2
00
3
s.d.
Mar
et
2013
LTKM
Men
ur
ut
Pr
ovi
ns
i Kej
ad
ia
n T
er
lap
o
r
Ja
n
ua
ri 2
00
3
s.d.
Mar
et
2013
LTKM
Men
ur
ut
Pr
ovi
ns
i Kej
ad
ia
n T
er
lap
o
r
Ja
n
ua
ri 2
00
3
s.d.
Mar
et
2013
LTKM
Men
ur
ut
Pr
ovi
ns
i Kej
ad
ia
n T
er
lap
o
r
Ja
n
ua
ri 2
00
3
s.d.
Mar
et
2013
LTKM
Men
ur
ut
Pr
ovi
ns
i Kej
ad
ia
n T
er
lap
o
r
Ja
n
ua
ri 2
00
3
s.d.
Mar
et
2013
LTKM
Men
ur
ut
Pr
ovi
ns
i Kej
ad
ia
n T
er
lap
o
r
Ja
n
ua
ri 2
00
3
s.d.
Mar
et
2013
LTKM
Men
ur
ut
Pr
ovi
ns
i Kej
ad
ia
n T
er
lap
o
r
Ja
n
ua
ri 2
00
3
s.d.
Mar
e
t
2013
C at at an : J u ml a h L TKM d ih it u n g b erd a sa rk a n L o ka si P el a p o ra n . J u ml a h L T KM tidak M en cermi n ka n T erja d in ya T in d a k P id a n a .Tabel 3
Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Berdasarkan Kategori Terlapor
s.d. Februari 2016 Feb-2015 Tahun 2015 (s.d. Feb-2015) Jan-2015 s.d. Des-2015 Jan-2016 Feb-2016 Tahun 2016 (s.d. Feb-2016)
m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) Perorangan 3,188 8,320 52,339 4,164 4,571 8,735 94.6 -3.4 43.4 5.0 Ø Laki-Laki 2,083 5,513 34,264 2,730 3,047 5,777 66.1 -2.1 46.3 4.8 Ø Perempuan 1,105 2,807 18,075 1,434 1,524 2,958 33.9 -6.1 37.9 5.4 Perusahaan/Korporasi 290 706 4,345 269 231 500 5.4 -6.5 -20.3 -29.2 Total LTKM 3,478 9,026 56,684 4,433 4,802 9,235 100.0 -3.6 38.1 2.3 Jenis Kategori Terlapor
Jumlah LTKM % Distribusi Tahun 2016 (s.d. Feb-2016) Perkembangan Feb-2016 (Dalam Persen) Tabel 4
Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Berdasarkan Jenis Pekerjaan Terlapor Perseorangan
s.d. Februari 2016 Feb-2015 Tahun 2015 (s.d. Feb-2015) Jan-2015 s.d. Des-2015 Jan-2016 Feb-2016 Tahun 2016 (s.d. Feb-2016)
m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Ø Pengusaha/Wiraswasta 1,015 3,014 18,447 1,475 1,546 3,021 34.6 7.5 52.3 0.2
Ø Pegawai Swasta 847 2,158 13,579 1,128 1,382 2,510 28.7 26.9 63.2 16.3
Ø PNS (termasuk pensiunan) 288 627 4,439 364 273 637 7.3 -65.7 -5.2 1.6
Ø Ibu Rumah Tangga 227 487 3,264 256 249 505 5.8 0.4 9.7 3.7
Ø Pedagang 122 480 2,473 190 262 452 5.2 45.6 114.8 -5.8
Ø Pelajar/Mahasiswa 99 167 1,406 183 161 344 3.9 43.8 62.6 106.0
Ø Profesional dan Konsultan 73 192 1,110 79 113 192 2.2 13.0 54.8 0.0
Ø TNI/Polri (termasuk pensiunan) 60 150 951 67 74 141 1.6 -55.2 23.3 -6.0
Ø Pejabat Lembaga Legislatif dan
Pemerintah 60 142 898 70 61 131 1.5 -37.8 1.7 -7.7
Ø Pengajar dan Dosen 36 137 656 67 54 121 1.4 -15.6 50.0 -11.7
Ø Pegawai BI/BUMN/BUMD
(termasuk pensiunan) 44 129 793 36 52 88 1.0 -50.0 18.2 -31.8
Ø Pegawai Bank 30 65 413 27 24 51 0.6 -57.1 -20.0 -21.5
Ø Pengurus dan pegawai yayasan/lembaga berbadan hukum lainnya
29 62 231 11 16 27 0.3 60.0 -44.8 -56.5
Ø Petani dan Nelayan 10 15 120 7 14 21 0.2 27.3 40.0 40.0
Ø Buruh, Pembantu Rumah Tangga
dan Tenaga Keamanan 5 12 100 4 16 20 0.2 6.7 220.0 66.7
Ø Pengurus/Pegawai LSM/organisasi tidak berbadan hukum lainnya
0 4 110 7 9 16 0.2 50.0 n.a. 300.0
Ø Ulama/Pendeta/Pimpinan organisasi dan kelompok keagamaan
1 8 54 6 1 7 0.1 -80.0 0.0 -12.5
Ø Pengurus Parpol 3 4 20 2 2 4 0.0 -33.3 -33.3 0.0
Ø Pegawai Money Changer 1 2 11 1 1 2 0.0 n.a. 0.0 0.0
Ø Pengrajin 0 0 6 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Ø Tidak Teridentifikasi dll 238 465 3,258 184 261 445 5.1 11.1 9.7 -4.3
Total Terlapor Perseorangan 3,188 8,320 52,339 4,164 4,571 8,735 100.0 -3.4 43.4 5.0 Jenis Pekerjaan Utama
Terlapor Perseorangan Jumlah LTKM % Distribusi Tahun 2016 (s.d. Feb-2016) Perkembangan Feb-2016 (Dalam Persen)
11
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME
(FEBRUARI 2016)
Tabel 5
Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Berdasarkan Kelompok Umur Terlapor Perseorangan
s.d. Februari 2016 Feb-2015 Tahun 2015 (s.d. Feb-2015) Jan-2015 s.d. Des-2015 Jan-2016 Feb-2016 Tahun 2016 (s.d. Feb-2016)
m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Ø Usia Dibawah 30 tahun 690 1,665 10,529 1,006 1,111 2,117 24.2 19.7 61.0 27.1
Ø Usia 30 - 40 tahun 1,006 2,611 15,597 1,223 1,368 2,591 29.7 3.2 36.0 -0.8
Ø Usia 40 - 50 tahun 786 2,276 14,249 1,093 1,170 2,263 25.9 -16.9 48.9 -0.6
Ø Usia 50 - 60 tahun 537 1,370 8,827 621 672 1,293 14.8 -15.7 25.1 -5.6
Ø Usia Diatas 60 tahun 144 333 2,588 191 228 419 4.8 3.2 58.3 25.8
Ø Tidak Teridentifikasi 25 65 549 30 22 52 0.6 -59.3 -12.0 -20.0
Total Terlapor Perseorangan 5,259 35,782 35,782 5,285 4,734 8,735 100.0 -88.1 -10.0 -75.6 Kategori Umur Terlapor Perseorangan Jumlah LTKM % Distribusi Tahun 2016 (s.d. Feb-2016) Perkembangan Feb-2016 (Dalam Persen) Tabel 6
Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Berdasarkan Dugaan Tindak Pidana Asal
s.d. Februari 2016 Feb-2015 Tahun 2015 (s.d. Feb-2015) Jan-2015 s.d. Des-2015 Jan-2016 Feb-2016 Tahun 2016 (s.d. Feb-2016)
m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Terkait Tindak Pidana 865 1,819 13,531 971 1,488 2,459 26.6 43.8 72.0 35.2
Ø Penipuan 465 925 6,379 563 866 1,429 58.1 53.0 86.2 54.5 Ø Korupsi 191 429 2,079 143 220 363 14.8 35.0 15.2 -15.4 Ø Perjudian 51 135 1,087 79 200 279 11.3 124.7 292.2 106.7 Ø Narkotika 17 36 504 47 59 106 4.3 -28.0 247.1 194.4 Ø Di Bidang Perpajakan 34 66 622 43 33 76 3.1 -31.3 -2.9 15.2 Ø Terorisme 2 2 185 31 24 55 2.2 33.3 1,100.0 2,650.0 Ø Penyuapan 5 14 157 13 33 46 1.9 120.0 560.0 228.6 Ø Di Bidang Perbankan 41 47 1,865 7 16 23 0.9 -57.9 -61.0 -51.1 Ø Penggelapan 20 36 211 14 1 15 0.6 -66.7 -95.0 -58.3 Ø Prostitusi 3 3 10 6 1 7 0.3 -75.0 -66.7 133.3
Ø Penyelundupan Barang 0 1 3 2 2 4 0.2 100.0 n.a. 300.0
Ø Di Bidang Pasar Modal 0 2 5 0 2 2 0.1 n.a. n.a. 0.0
Ø Di Bidang Kelautan 4 4 16 0 1 1 0.0 n.a. -75.0 -75.0
Ø Pencurian 5 7 43 0 1 1 0.0 0.0 -80.0 -85.7
Ø Di Bidang Asuransi 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Ø Di Bidang Kehutanan 0 0 12 0 0 0 0.0 -100.0 n.a. n.a.
Ø Di Bidang Lingkungan Hidup 0 3 19 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0
Ø Pemalsuan Uang 0 0 2 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Ø Penculikan 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Ø Penyelundupan Imigran 0 0 8 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Ø Penyelundupan Tenaga Kerja 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Ø Perdagangan Manusia 0 8 12 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0
Ø Perdagangan Senjata Gelap 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Ø Psikotropika 0 0 1 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Ø Tindak pidana lain yang diancam dengan pidana penjara 4 tahun atau lebih
27 101 311 23 29 52 2.1 383.3 7.4 -48.5
Tidak Teridentifikasi Tindak
Pidana/dll 2,613 7,207 43,153 3,462 3,314 6,776 73.4 -16.0 26.8 -6.0
Total LTKM 3,478 9,026 56,684 4,433 4,802 9,235 100.0 -3.6 38.1 2.3 Dugaan Tindak Pidana Asal
Jumlah LTKM % Distribusi Tahun 2016 (s.d. Feb-2016) Perkembangan Feb-2016 (Dalam Persen)
B. Laporan Transaksi
Keuangan Tunai (LTKT)
LTKT adalah laporan atas transaksi yang dilakukan dengan menggunakan uang kertas dan/atau uang logam yang dilaporkan oleh PJK. Kewajiban ini sesuai dengan UU TPPU, Pasal 23.
Jumlah LTKT yang disampaikan PJK kepada PPATK selama Februari 2016 sebanyak 216.104 LTKT, dengan rata-rata penerimaan sebanyak 10.805 laporan/hari (1 bulan = 20 hari). Dibandingkan jumlah LTKT pada bulan sebelumnya, jumlah tersebut turun 4,2 persen (m-to-m), namun tercatat naik 35,8 persen dibandingkan jumlah pada Februari 2015 (y-on-y).
Bila diakumulasikan sejak Januari 2003 s.d. Februari 2016, PPATK tercatat telah menerima sebanyak 18,8 juta LTKT dari PJK.
Dilihat berdasarkan jenis industri PJK pelapor, mayoritas LTKT disampaikan oleh PJK Bank (99,6 persen), utamanya PJK Bank Umum (99,5 persen).
Sejak diberlakukannya UU TPPU, jumlah LTKT telah mengalami penambahan sebesar 82,2 persen atau sebanyak 10,2 juta laporan dibandingkan dengan sebelum berlakunya UU TPPU.
Grafik 9
Perkembangan dan Peningkatan Jumlah LTKT yang Diterima PPATK per-bulan s.d. Februari 2016 1 7 1 ,5 5 7 1 5 9 ,1 5 2 1 8 2 ,2 3 5 1 7 9 ,0 4 1 1 6 9 ,6 8 7 1 7 3 ,6 0 2 2 0 2 ,6 6 3 1 8 3 ,8 6 6 2 0 0 ,0 0 5 2 0 4 ,9 9 2 1 9 3 ,9 9 0 2 0 5 ,9 5 9 2 2 5 ,6 8 8 2 1 6 ,1 0 4 -7.2 14.5 -1.8 -5.2 2.3 16.7 -9.3 8.8 2.5 -5.4 6.2 9.6 -4.2 - 15. 0 - 10. 0 - 5. 0 0. 0 5. 0 10. 0 15. 0 20. 0 0 50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 Ja n -15 Fe b -15 M ar -15 A p r-15 M ay -15 Jun -15 Jul -15 A ug -15 Se p -15 O ct -15 N ov -15 D e c-15 Ja n -16 Fe b -16 2015 2016
LTKT per Bulan % Perkembangan Bulanan (month-to-month)
UU TPPU Pasal 1 Angka 6 :
“Transaksi Keuangan Tunai adalah Transaksi Keuangan yang dilakukan dengan menggunakan uang kertas dan/atau uang logam.”
13
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME
(FEBRUARI 2016)
Tabel 7
Perbandingan Jumlah LTKT yang Diterima PPATK Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Berdasarkan Jenis PJK Pelapor
s.d. Februari 2016 Feb-2015 Kumulatif s.d. Feb-2015 Jan-2015 s.d.
Des-2015 Jan-2016 Feb-2016 Kumulatif s.d. Feb-2016 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) Bank 8,620,893 7,460,973 158,171 328,715 2,215,412 224,894 215,124 440,018 10,116,403 18,737,296 141 Ø Bank Umum 8,619,074 7,451,344 158,015 328,356 2,213,160 224,663 214,912 439,575 10,104,079 18,723,153 109
Ø Bank Perkreditan Rakyat 1,819 9,629 156 359 2,252 231 212 443 12,324 14,143 32
Non Bank 10,530 28,751 981 1,994 11,337 794 980 1,774 41,862 52,392 38
Ø Pasar Modal 44 24 0 0 10 0 0 0 34 78 0
Ø Asuransi 165 517 0 8 346 0 0 0 863 1,028 0
Ø Dana Pensiun 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Ø Lembaga Pembiayaan/Leasing 3 123 28 40 353 39 34 73 549 552 1
Ø Kegiatan Usaha Penukaran
Valuta Asing
9,972 25,188 832 1,723 9,564 704 871 1,575 36,327 46,299 32
Ø Money Remittance/KUPU 346 2,898 121 223 929 34 55 89 3,916 4,262 4
Ø Pos dan Giro 0 1 0 0 2 0 0 0 3 3 0
Ø Koperasi 0 0 0 0 3 0 0 0 3 3 0 Ø Pegadaian 0 0 0 0 130 17 20 37 167 167 1 Ø Lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Total LTKT 8,631,423 7,489,724 159,152 330,709 2,226,749 225,688 216,104 441,792 10,158,265 18,789,688 179 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2011-2014 Jumlah PJK Pelapor Jan 2014 s.d. Feb-2016 Jumlah
Jenis Pihak Pelapor
Jumlah Jan 2003 s.d. Feb-2016 Sebelum Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (s.d. Oktober 2010)*)
Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011)
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010
Grafik 10
Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif LTKT Januari 2012 s.d. Februari 2016 12,247,141 14,270,061 16,121,147 18,347,896 18,789,688 2,033,228 2,022,920 1,851,086 2,226,749 441,792 16.5% 13.0% 13.8% 2.4% 0 3,000,000 6,000,000 9,000,000 12,000,000 15,000,000 18,000,000 21,000,000 2012 2013 2014 2015 2016
Kumulatif LTKT LTKT Per-Tahun Perkembangan Kumulatif (%)
Catatan : - Jumlah Kumulatif dihitung sejak Januari 2003
C. Laporan Pembawaan
Uang Tunai (LPUT)
LPUT merupakan laporan atas pembawaan uang tunai ke dalam atau ke luar daerah kepabeanan Indonesia. Penyampaian LPUT dilakukan oleh Direktorat Jendral Bea dan Cukai RI kepada PPATK, dan mulai efektif per Januari 2006.
Selama Februari 2016, terdapat 3 LPUT yang disampaikan Direktorat Jendral Bea dan Cukai RI kepada PPATK.
Dengan adanya penambahan LPUT selama Februari 2016 tersebut, maka jumlah total LPUT yang diterima PPATK sejak Januari 2006 s.d. Februari 2016 tetap sebanyak 13.922 laporan dengan penerimaan laporan terbanyak berasal dari Soekarno Hatta dan Batam.
Selain menerima LPUT, PPATK juga telah menerima pelaporan pembawaan uang tunai dari Dirjen Bea dan Cukai RI. Hingga Februari 2016, tercatat terjadi 138 pelanggaran pembawaan uang tunai yang terjadi di 15 lokasi pelaporan. Sejalan dengan pelaporan LPUT, sebagaian besar pelanggaran pembawaaan uang tunai terjadi di Batam, yakni sebanyak 29,0 persen atau 40 Laporan.
Tabel 8
Perbandingan Jumlah LPUT Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Berdasarkan Lokasi Pelaporan
s.d. Februari 2016
Feb-2015 Kumulatif s.d. Feb-2015 Jan-2015 s.d. Des-2015 Jan-2016 Feb-2016 Kumulatif s.d. Feb-2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Ø Batam 2,683 1,612 0 0 1 0 0 0 1,613 4,296
Ø Soekarno Hatta 2,866 6,430 0 0 0 0 0 0 6,430 9,296
Ø Bandung 3 4 0 0 0 0 0 0 4 7
Ø Tanjung Balai Karimun 0 27 2 2 7 0 0 0 34 34
Ø Tj. Pinang 97 15 0 0 0 1 0 1 16 113
Ø Ngurah Rai Denpasar 50 73 0 0 2 0 0 0 75 125
Ø Dumai 1 4 0 0 0 0 0 0 4 5 Ø Teluk Bayur 7 2 0 0 0 0 0 0 2 9 Ø Teluk Nibung 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 Ø Medan 3 1 0 0 0 0 0 0 1 4 Ø Balikpapan 0 2 0 0 0 0 0 0 2 2 Ø Pontianak 0 1 0 0 1 0 0 0 2 2 Ø Pekanbaru 0 1 0 0 1 0 0 0 2 2 Ø Semarang (Tj. Emas) 0 1 0 0 2 0 2 2 5 5 Ø Lombok 0 12 0 0 0 0 0 0 12 12 Ø Palembang 0 1 0 0 0 0 1 1 2 2 Ø Yogyakarta 0 2 0 0 2 0 0 0 4 4 Ø Mataram 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 Ø Entikong 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 Ø Kuala Namu 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 Total LPUT 5,711 8,188 2 2 18 2 3 5 8,211 13,922 Lokasi Pelaporan
Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011)
Jumlah Jan 2006 s.d. Feb-2016 Tahun 2011-2014 Sebelum Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (s.d. Oktober 2010)*) Tahun 2015 Jumlah Tahun 2016
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010. UU TPPU
Pasal 34 Ayat (1) :
“Setiap orang yang membawa uang tunai dalam mata uang rupiah dan/atau mata uang asing, dan/atau instrumen pembayaran lain dalam bentuk cek, cek perjalanan, surat sanggup bayar, atau bilyet giro paling sedikit Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) atau yang nilainya setara dengan itu ke dalam atau ke luar daerah pabean Indonesia wajib memberitahukannya kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.“
Pasal 35 Ayat (1) :
“Setiap orang yang tidak memberitahukan pembawaan uang tunai dan/atau instrumen pembayaran lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (1) dikenai sanksi administratif berupa denda sebesar 10% (sepuluh perseratus) dari seluruh jumlah uang tunai dan/atau instrumen pembayaran lain yang dibawa dengan jumlah paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).”
15
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME
(FEBRUARI 2016)
Grafik 11
Perbandingan Jumlah LPUT Berdasarkan Lokasi Pelaporan Januari 2006 s.d. Februari 2016 4,296 9,296 7 34 113 125 5 9 1 4 2 2 2 5 12 2 4 1 1 1 0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 Batam Soekarno Hatta Bandung Tj. Pinang Ngurah Rai Denpasar Dumai Teluk Bayur Teluk Nibung Medan Balikpapan Pontianak Pekanbaru Semarang (Tj. Emas) Lombok Palembang Yogyakarta Mataram Entikong Kuala Namu Grafik 12
Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif LPUT Januari 2012 s.d. Februari 2016 8,971 12,432 13,899 13,917 13,922 2,027 3,461 1,467 18 5 38.6% 11.8% 0.1% 0.0% 0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000 14,000 16,000 2012 2013 2014 2015 2016
Kumulatif LPUT LPUT Per-Tahun Perkembangan Kumulatif (%)
Catatan : - Jumlah Kumulatif dihitung sejak Januari 2006
- Perkembangan LPUT yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2011 s.d.
Tabel 9
Jumlah Kumulatif Pelanggaran Pembawaan Uang Tunai Menurut Lokasi Pelaporan
Januari 2005 s.d. Februari 2016
(1) (2) (3)
Batam 40 29.0% Ngurah Rai Denpasar 37 26.8% Soekarno Hatta 32 23.2% Pekan Baru 7 5.1% Medan 4 2.9% Pontianak 4 2.9% Dumai 3 2.2% Tj. Pinang 2 1.4% Teluk Bayur 2 1.4% Tarakan 2 1.4% Bandung 1 0.7% Tj. Balai Karimun 1 0.7% Halim Perdana Kusumah 1 0.7% Teluk Nibung 1 0.7% Mataram 1 0.7%
Total Pelanggaran
Pembawaan Uang Tunai 138 100.0%
% Lokasi Pelaporan Jumlah Jan-2006 s.d. Feb-2016 Grafik 13
Perbandingan Jumlah Kumulatif Pelanggaran Pembawaan Uang Tunai Menurut Lokasi Pelaporan
Januari 2005 s.d. Februari 2016 40 37 32 7 4 4 3 2 2 2 1 1 1 1 1 Batam Ngurah Rai Denpasar Soekarno Hatta Pekan Baru Medan Pontianak Dumai Tj. Pinang Teluk Bayur Tarakan Bandung Tj. Balai Karimun Halim Perdana Kusumah Teluk Nibung Mataram
17
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME
(FEBRUARI 2016)
D. Laporan dari Penyedia
Barang dan Jasa (PBJ)
Laporan dari PBJ telah diatur dalam UU TPPU, Pasal 17 ayat (1). Laporan dari PBJ mulai efektif diterima PPATK sejak Mei 2012.
Jumlah Laporan Transaksi dari PBJ (LTPBJ) yang disampaikan kepada PPATK selama Februari 2016 tercatat sebanyak 2.807 Laporan, atau turun sebesar 28,9 persen (m-to-m) dibandingkan jumlah pada bulan sebelumnya, namun naik 36,9 persen dibandingkan jumlah pada Februari 2015.
Dengan demikian, bila diakumulasikan sejak Mei 2012, jumlah LTPBJ yang diterima PPATK hingga Februari 2016 telah mencapai 112.225 laporan yang berasal dari 320 PBJ.
Selama Januari 2016 s.d. Februari 2016, laporan transaksi terbanyak dilaporkan berasal dari PBJ di bidang Properti, yaitu sebanyak 5.883 laporan atau 79,8 persen, diikuti oleh Pedagang Kendaraan Bermotor sebanyak 1.344 laporan atau 18,2 persen, Pedagang Perhiasan/Logam Mulia sebanyak 128 laporan atau 1,7 persen dan Balai Lelang sebanyak 14 laporan atau 0,2 persen.
Sementara itu, selama Mei 2012 s.d. Februari 2016 masih belum diterima laporan transaksi yang disampaikan oleh PBJ yang bergerak di bidang perdagangan barang seni/antik.
Tabel 10
Jumlah Kumulatif Laporan Transaksi dari Penyedia Barang dan Jasa (PBJ) Mei 2012 s.d. Februari 2016 Feb-2015 Kumulatif s.d. Feb-2015 Jan-2015 s.d. Des-2015
Jan-2016 Feb-2016 Kumulatif s.d. Feb-2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Ø Perusahaan Properti 34,414 1,759 3,671 28,785 3,956 1,927 5,883 69,082 199
Ø Pedagang Kendaraan Bermotor 26,062 703 1,560 12,513 534 810 1,344 39,919 107
Ø Pedagang Perhiasan/logam mulia 1,853 80 145 825 64 64 128 2,806 4
Ø Balai Lelang 276 1 8 66 8 6 14 356 10
Ø Barang Seni / Antik 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Ø Tidak terklasifikasi 21 0 0 41 0 0 0 62 0 Total LTPBJ 62,626 2,543 5,384 42,230 4,562 2,807 7,369 112,225 320 Jumlah PBJ Pelapor Mei 2012 s.d. Feb-2016 Jenis Perusahaan
Penyedia Barang dan Jasa Lainnya (PBJ) Tahun 2012-2014 Tahun 2015 Jumlah LTPBJ Mei 2012 s.d. Feb-2016 Tahun 2016
Catatan : Laporan dari PBJ diterima sejak Mei 2012, setelah diundangkannya UU TPPU (November 2010).
UU TPPU Pasal 17 Ayat (1) :
”Pihak Pelapor meliputi: a. penyedia jasa keuangan:
1. bank;
2. perusahaan pembiayaan;
3. perusahaan asuransi dan perusahaan pialang asuransi; 4. dana pensiun lembaga keuangan; 5. perusahaan efek;
6. manajer investasi; 7. kustodian; 8. wali amanat;
9. perposan sebagai penyedia jasa giro; 10. pedagang valuta asing;
11. penyelenggara alat pembayaran menggunakan kartu;
12. penyelenggara money dan/atau e-wallet;
13. koperasi yang melakukan kegiatan simpan pinjam;
14. pegadaian;
15. perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan berjangka komoditi; atau
16. penyelenggara kegiatan usaha pengiriman uang.
b. penyedia barang dan/atau jasa lain: 1. perusahaan properti/agen properti; 2. pedagang kendaraan bermotor; 3. pedagang permata dan
perhiasan/logam mulia;
4. pedagang barang seni dan antik; atau
Grafik 14
Perbandingan Jumlah Kumulatif Laporan Transaksi dari PBJ dan Jumlah PBJ Pelapor Mei 2012 s.d. Februari 2016 199 107 4 10 0 69,082 39,919 2,806 356 0 0 10,00020,00030,00040,00050,00060,00070,00080,000 Perusahaan Properti
Pedagang Kendaraan Bermotor Perhiasan / logam mulia Balai Lelang Barang Seni / Antik
Jumlah Laporan Transaksi Jumlah PBJ
Grafik 15
Jumlah dan Persentase Kumulatif Transaksi dari PBJ Tahun 2016 (s.d. Februari 2016) Perusahaan Properti 5,883 80% Pedagang Kendaraan Bermotor 1,344 18% Perhiasan / logam mulia 129 5% Balai Lelang 14 0% Barang Seni / Antik 0 0%
19
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME
(FEBRUARI 2016)
E. Laporan Transaksi
Keuangan Transfer Dana
dari/ke Luar Negeri (LTKL)
Pelaksanaan kewajiban pelaporan LTKL mulai berlaku pada tanggal 14 Januari 2014 untuk Bank Umum dan 1 Februari 2015 untuk PJK selain Bank Umum. Kewajiban ini sesuai dengan UU TPPU, Pasal 23 Angka 1 huruf c.
Hingga akhir Februari 2016 sebanyak 104 PJK telah menyampaikan LTKL kepada PPATK, yang terdiri dari 80 PJK Bank Umum dan 24 PJK selain Bank Umum. Dominansi pelaporan LTKL berasal dari Bank Umum, yakni sebesar 90 persen dari keseluruhan LTKL.
Dilihat berdasarkan jenis laporan, mayoritas LTKL disampaikan oleh Bank Umum melalui LTKL SWIFT (31 persen), diikuti NON SWIFT oleh selain Bank Umum (37 persen), dan KUPU (32 persen).
Jumlah LTKL SWIFT yang disampaikan PJK Bank kepada PPATK selama Januari 2014 s.d. Februari 2016 sebanyak 12,6 juta LTKL, dengan rata-rata penerimaan per bulan sebanyak 486,0 ribu laporan atau sebanyak 24,3 ribu laporan/hari (1 bulan = 20 hari).
Dilihat berdasarkan jumlah laporan, sebagian besar LTKL SWIFT merupakan LTKL Incoming, yakni sebanyak 7,5 juta Laporan atau 59,0 persen sedangkan LTKL Outgoing sebanyak 5,2 juta Laporan atau 41,0 persen. Namun bila dilihat berdasarkan nilai dana yang ditransaksikan pada LTKL SWIFT, nilai transfer dana ke luar negeri (Outgoing) lebih besar daripada nilai transfer dana yang masuk dari luar negeri (Incoming). Hal ini dikarenakan besarnya rata-rata transfer dana Outgoing lebih besar daripada Incoming, yakni masing-masing sebesar Rp1.558 juta untuk setiap LTKL Outgoing dan Rp1.133 juta untuk setiap LTKL Incoming.
UU TPPU Pasal 23 Angka 1 :
“Penyedia jasa keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf a wajib menyampaikan laporan kepada PPATK yang meliputi:
c. Transaksi Keuangan transfer dana dari dan ke luar negeri..”
Peraturan Kepala PPATK No: PER-12/1.02/PPATK/06/13 tentang Tata Cara Penyampaian LTKL bagi Penyedia Jasa Keuangan
Pasal 1 Angka 4:
Transfer Dana Dari dan Ke Luar Negeri adalah rangkaian kegiatan yang dimulai dengan perintah dari Pengirim Asal yang bertujuan memindahkan sejumlah Dana dari dan ke luar wilayah Indonesia kepada Penerima yang disebutkan dalam Perintah Transfer Dana sampai dengan diterimanya Dana oleh Penerima.
Grafik 17 Jumlah LTKL Menurut Jenis Pihak Pelapor
BANK UMUM 90.9% NON BANK UMUM 9.1% Grafik 16
Jumlah Pihak Pelapor LTKL Menurut Jenis Pihak Pelapor
BANK UMUM 80 77% NON BANK UMUM 24 23%
Grafik 18
Persentase Komposisi LTKL Menurut Jenis Laporan Periode Januari 2014 s.d. Februari 2016
SWIFT 31% NON SWIFT 37% KUPU 32% Grafik 19
Jumlah LTKL SWIFT Menurut Jenis Laporan Periode Januari 2014 s.d. Februari 2016
Outgoing 5,184,896 41% Incoming 7,450,114 59% Grafik 20
Total Nilai LTKL SWIFT Menurut Jenis Laporan Periode Januari 2014 s.d. Februari 2016
Outgoing Rp4,547,319, 848,467,690 52% Incoming Rp4,124,185, 116,965,790 48%
21
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME
(FEBRUARI 2016)
Grafik 21
Perkembangan Jumlah LTKL SWIFT Bank Periode Februari 2015 s.d. Februari 2016
172 199 214 210 204 191 200 228 255 215 208 194 143 262 322 301 311 308 333 288 321 354 291 330 264 229 0 50 100 150 200 250 300 350 400
Feb-15 Mar-15 Apr-15 May-15 Jun-15 Jul-15 Aug-15 Sep-15 Oct-15 Nov-15 Dec-15 Jan-16 Feb-16
Ribu Laporan
Outgoing Incoming
Grafik 22
Perkembangan Total Nilai (Rp) LTKL SWIFT Bank Periode Februari 2015 s.d. Februari 2016
290 339 321 335 327 335 334 345 366 479 370 258 204 304 339 286 294 331 275 1,421 470 341 312 330 216 183 50 350 650 950 1,250
Feb-15 Mar-15 Apr-15 May-15 Jun-15 Jul-15 Aug-15 Sep-15 Oct-15 Nov-15 Dec-15 Jan-16 Feb-16
Triliun Rp
Outgoing Incoming
Grafik 23
Perkembangan Rata-rata Nilai (Rp) LTKL SWIFT Bank Periode Februari 2015 s.d. Februari 2016
1,683 1,701 1,501 1,592 1,605 1,754 1,666 1,512 1,437 2,228 1,784 1,330 1,424 1,161 1,053 950 945 1,077 827 4,938 1,463 963 1,073 998 818 799 500.0 1,500.0 2,500.0 3,500.0 4,500.0 5,500.0
Feb-15 Mar-15 Apr-15 May-15 Jun-15 Jul-15 Aug-15 Sep-15 Oct-15 Nov-15 Dec-15 Jan-16 Feb-16
Juta Rp/Laporan
F. Laporan
Penundaan Transaksi
(LPT)
Sesuai UU TPPU Pasal 26, Penyedia jasa keuangan dapat melakukan penundaan Transaksi paling lama 5 (lima) hari kerja terhitung sejak penundaan Transaksi dilakukan. Berikut ini perkembangan pelaporan LPT sampai dengan Februari 2016.
Jumlah LPT yang dilaporkan oleh PJK kepada PPATK selama Februari 2016 tercatat sebanyak 32 Laporan, atau lebih rendah 11,1 persen dibandingkan jumlah pada Januari 2016.
Dengan penambahan tersebut, jumlah LPT yangditerima PPATK selama Januari 2016 s.d. Februari 2016 tercatat sebanyak 56 laporan.
Mayoritas penundaan transaksi selama Januari 2016 s.d. Februari 2016 dilakukan oleh PJK Bank (98,2 persen), terutama Bank Negara (76,8 persen) dan BPD (19,6 persen). Sebagian besar transaksi yang ditunda berupa transfer (51,8 persen). Dilihat dari profil terlapor, keseluruhan terlapor adalah perorangan (100,0 persen) dengan profesi utama sebagai Pegawai Swasta (37,5 persen), Pengusaha/Wiraswasta (21,4 persen), dan Pelajar/Mahasiswa (14,3 persen).
Bila dilihat dari besaran nominalnya, sebagian besar transaksi yang ditunda selama Januari 2016 s.d. Februari 2016 bernilai dibawah Rp100 juta (98,2 persen). Sejalan dengan hal tersebut, berdasarkan pemenuhan aspeknya, keseluruhan LPT selama periode tersebut atau sebanyak 100,0 persen telah memenuhi aspek formil, namun disisi lain belum memenuhi aspek materil.
Bila dilihat menurut domisili PJK Penunda Transaksi, mayoritas dari transaksi yang ditunda selama Januari 2016 s.d. Februari 2016 terjadi di Propinsi DKI Jakarta (41,1 persen), Sumatera Selatan (28,6 persen), Jawa Barat (10,7 persen), dan Banten (8,9 persen).
Alasan Penundaan Transaksi: Sebagian besar transaksi yang ditunda oleh PJK atau sebanyak 50,0 persen, belum teridentifikasi dengan jelas alasan yang menjadi pertimbangan penundaan transaksi sesuai ketentuan UU TPPU. Dari sejumlah transaksi yang telah teridentifikasi alasan penundaannya, sebagian besar LPT didasari atas pertimbangan bahwa Pengguna Jasa melakukan transaksi yang patut diduga menggunakan Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana.
UU TPPU Pasal 26 Ayat (1) :
(1) Penyedia jasa keuangan dapat melakukan penundaan Transaksi paling lama 5 (lima) hari kerja terhitung sejak penundaan Transaksi dilakukan. (2) Penundaan Transaksi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam hal Pengguna Jasa:
a. melakukan Transaksi yang patut diduga menggunakan Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1); b. memiliki rekening untuk menampung
Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1); atau
c. diketahui dan/atau patut diduga menggunakan Dokumen palsu. (3) Pelaksanaan penundaan Transaksi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicatat dalam berita acara penundaan Transaksi.
(4) Penyedia jasa keuangan memberikan salinan berita acara penundaan Transaksi kepada Pengguna Jasa. (5) Penyedia jasa keuangan wajib
melaporkan penundaan Transaksi kepada PPATK dengan melampirkan berita acara penundaan Transaksi dalam waktu paling lama 24 (dua puluh empat) jam terhitung sejak waktu penundaan Transaksi dilakukan. (6) Setelah menerima laporan penundaan
Transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat (5) PPATK wajib memastikan pelaksanaan penundaan Transaksi dilakukan sesuai dengan Undang-Undang ini.
(7) Dalam hal penundaan Transaksi telah dilakukan sampai dengan hari kerja kelima, penyedia jasa keuangan harus memutuskan akan melaksanakan Transaksi atau menolak Transaksi tersebut.
23
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME
(FEBRUARI 2016)
Grafik 24
Perkembangan Bulanan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Februari 2015 s.d. Februari 2016 32 39 69 96 41 19 36 43 28 36 36 24 32 0 40 80 120
Feb-15 Mar-15 Apr-15 May-15 Jun-15 Jul-15 Aug-15 Sep-15 Oct-15 Nov-15 Dec-15 Jan-16 Feb-16
Tabel 11
Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Jenis PJK Pelapor
s.d. Februari 2016
Feb-2015 Tahun 2015 (s.d. Feb-2015)
Jan-2015 s.d.
Des-2015 Jan-2016 Feb-2016
Tahun 2016
(s.d. Feb-2016) m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Bank 31 56 472 24 31 55 98.2 -6.1 0.0 -1.8
Ø Bank Negara 17 37 353 21 22 43 76.8 -18.5 29.4 16.2
Ø Bank Swasta 1 3 30 0 1 1 1.8 0.0 0.0 -66.7
Ø BPD 13 16 84 3 8 11 19.6 100.0 -38.5 -31.3
Ø Bank Asing 0 0 2 0 0 0 0.0 -100.0 n.a. n.a.
Ø Bank Campuran 0 0 3 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Non Bank 1 3 30 0 1 1 1.8 -66.7 0.0 -66.7
Ø Asuransi 1 3 29 0 1 1 1.8 -66.7 0.0 -66.7
Ø Pasar Modal 0 0 1 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Total LPT 32 59 502 24 32 56 100.0 -11.1 0.0 -5.1
Perkembangan Feb-2016 (Dalam Persen) Jenis Pihak Pelapor
Jumlah LPT
% Distribusi Tahun 2016 (s.d. Feb-2016)
Tabel 12
Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Pemenuhan Aspek Formil dan Aspek Materil
s.d. Februari 2016
Feb-2015 (s.d. Feb-2015)Tahun 2015 Jan-2015 s.d. Des-2015 Jan-2016 Feb-2016 (s.d. Feb-2016)Tahun 2016 m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Aspek Formil dan Aspek Materil
terpenuhi 0 1 6 0 0 0 0.0 -100.0 n.a. -100.0
Aspek Formil terpenuhi, namun
Aspek Materil tidak terpenuhi 32 58 495 24 32 56 100.0 -8.6 0.0 -3.4
Aspek Formil tidak terpenuhi,
namun Aspek Materil terpenuhi 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Aspek Formil dan Aspek Materil
tidak terpenuhi 0 0 1 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Total LPT 32 59 502 24 32 56 100.0 -11.1 0.0 -5.1 Pemenuhan Aspek Formil
dan Aspek Materil Laporan Penundaan Transaksi
Jumlah LPT % Distribusi Tahun 2016 (s.d. Feb-2016) Perkembangan Feb-2016 (Dalam Persen) Keterangan:
(1) Aspek formil terpenuhi bila Berita Acara/Pernyataan telah dilakukan penundaan transaksi dibuat tidak lebih dari 24 jam setelah transaksi ditunda.