• Tidak ada hasil yang ditemukan

Juknis PMT Kemenkes RI - 2018.PDF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Juknis PMT Kemenkes RI - 2018.PDF"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

PETUNJUK TEKNIS

PETUNJUK TEKNIS

PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN

PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN

(BALITA - ANAK SEKOLAH - IBU HAMIL)

(BALITA - ANAK SEKOLAH - IBU HAMIL)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

2018

2018

613 613 Ind Ind p p

(2)

KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR

Gizi memegang peranan penting dalam siklus hidup manusia. Upaya Gizi memegang peranan penting dalam siklus hidup manusia. Upaya perbaikan status gizi masyarakat akan memberikan kontribusi nyata bagi perbaikan status gizi masyarakat akan memberikan kontribusi nyata bagi tercapainya tujuan pembangunan nasional terutama dalam hal penurunan prevalensi tercapainya tujuan pembangunan nasional terutama dalam hal penurunan prevalensi gizi kurang pada balita dan anak Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) serta gizi kurang pada balita dan anak Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) serta Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil, yang pada akhirnya akan dapat Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil, yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan kualitas sumberdaya manusia.

meningkatkan kualitas sumberdaya manusia.

Kegiatan pembinaan gizi masyarakat yang akan dicapai dalam rangka Kegiatan pembinaan gizi masyarakat yang akan dicapai dalam rangka pencapaian sasaran RPJMN 2015-2019, telah menetapkan 6 sasaran dan indikator pencapaian sasaran RPJMN 2015-2019, telah menetapkan 6 sasaran dan indikator kinerja yaitu : 1) Persentase ibu hamil KEK yang mendapat makanan tambahan, 2) kinerja yaitu : 1) Persentase ibu hamil KEK yang mendapat makanan tambahan, 2) Persentase ibu hamil yang mendapat Tablet Tambah Darah (TTD) 90 tablet selama Persentase ibu hamil yang mendapat Tablet Tambah Darah (TTD) 90 tablet selama masa kehamilan, 3) Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI masa kehamilan, 3) Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif, 4) Persentase bayi baru lahir mendapat Inisiasi Menyusu Dini (IMD), 5) eksklusif, 4) Persentase bayi baru lahir mendapat Inisiasi Menyusu Dini (IMD), 5) Persentase balita kurus yang mendapat makanan tambahan, 6) Persentase remaja Persentase balita kurus yang mendapat makanan tambahan, 6) Persentase remaja puteri yang mendapat Tablet Tambah Darah (TTD).

puteri yang mendapat Tablet Tambah Darah (TTD).

Pemberian suplementasi gizi merupakan suatu upaya yang dapat dilakukan Pemberian suplementasi gizi merupakan suatu upaya yang dapat dilakukan dalam rangka mencukupi kekurangan kebutuhan gizi dari konsumsi makan harian dalam rangka mencukupi kekurangan kebutuhan gizi dari konsumsi makan harian yang berakibat pada timbulnya masalah kesehatan dan gizi pada kelompok rawan yang berakibat pada timbulnya masalah kesehatan dan gizi pada kelompok rawan gizi. Salah satu program suplementasi yang saat ini dilaksanakan oleh pemerintah gizi. Salah satu program suplementasi yang saat ini dilaksanakan oleh pemerintah yaitu Pemberian Makanan Tambahan pada balita, anak SD/MI dan ibu hamil.

yaitu Pemberian Makanan Tambahan pada balita, anak SD/MI dan ibu hamil.

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 51 Tahun 2016 tentang Standar Produk Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 51 Tahun 2016 tentang Standar Produk Suplementasi Gizi merupakan penyempurnaan sekaligus pengganti dari Kepmenkes Suplementasi Gizi merupakan penyempurnaan sekaligus pengganti dari Kepmenkes Nomor 224/Menkes/SK/II/2007 Tentang Spesifikasi Teknis Makanan Pendamping Nomor 224/Menkes/SK/II/2007 Tentang Spesifikasi Teknis Makanan Pendamping  Air

 Air Susu Susu Ibu Ibu (MP-ASI) (MP-ASI) dan dan Kepmenkes Kepmenkes Nomor Nomor 899/Menke899/Menkes/SK/X/2009 s/SK/X/2009 TentangTentang Spesifikasi Teknis Makanan Tambahan Anak Balita 2-5 Tahun, Anak Usia Sekolah Spesifikasi Teknis Makanan Tambahan Anak Balita 2-5 Tahun, Anak Usia Sekolah Dasar dan Ibu Hamil, disesuaikan dengan perkembangan hukum, ilmu pengetahuan Dasar dan Ibu Hamil, disesuaikan dengan perkembangan hukum, ilmu pengetahuan dan teknologi. Selanjutnya dalam rangka penyesuaian dengan kebutuhan zat gizi dan teknologi. Selanjutnya dalam rangka penyesuaian dengan kebutuhan zat gizi pada tiap sasaran berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) tahun 2013 serta pada tiap sasaran berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) tahun 2013 serta perbaikan tampilan produk Makanan Tambahan (MT) telah pula dilakukan perbaikan tampilan produk Makanan Tambahan (MT) telah pula dilakukan perubahan terhadap

perubahan terhadap bentuk kemasan bentuk kemasan menyesuaikan menyesuaikan dengan aturan dengan aturan pemberian.pemberian.  Agar

 Agar pemberian pemberian makanan makanan tambahan tambahan pada pada Balita, Balita, Anak Anak Sekolah Sekolah dan dan IbuIbu Hamil dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien diperlukan adanya suatu Hamil dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien diperlukan adanya suatu Petunjuk Teknis

Petunjuk Teknis Pemberian Makanan Tambahan Pemberian Makanan Tambahan bagi tenaga bagi tenaga kesehatan dan kesehatan dan semuasemua pihak terkait. Ruang lingkup petunjuk teknis ini berkaitan dengan PMT yang pihak terkait. Ruang lingkup petunjuk teknis ini berkaitan dengan PMT yang mencakup jenis dan karakteristik produk, pengiriman, penyimpanan, distribusi dan mencakup jenis dan karakteristik produk, pengiriman, penyimpanan, distribusi dan konsumsi serta monitoring dan evaluasi. Buku ini merupakan perbaikan Petunjuk konsumsi serta monitoring dan evaluasi. Buku ini merupakan perbaikan Petunjuk Teknis PMT tahun 2017 yang mengalami perubahan khususnya pada Bab III Teknis PMT tahun 2017 yang mengalami perubahan khususnya pada Bab III tentang Pengiriman, Penyimpanan dan Pendistribusian MTsesuai ketentuan yang tentang Pengiriman, Penyimpanan dan Pendistribusian MTsesuai ketentuan yang berlaku pada tahun 2018.

berlaku pada tahun 2018.

Kami menyadari bahwa petunjuk teknis ini masih memiliki kekurangan, Kami menyadari bahwa petunjuk teknis ini masih memiliki kekurangan, sehingga sekiranya ada masukkan untuk perbaikan akan kami terima untuk sehingga sekiranya ada masukkan untuk perbaikan akan kami terima untuk penyempurnaan pada masa yang akan datang.

penyempurnaan pada masa yang akan datang.

Jakarta,

Jakarta, Mei Mei 20182018 Direktur Gizi Masyarakat Direktur Gizi Masyarakat

(3)

DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... ... DAFTAR ISI DAFTAR ISI  ...  ... DAFTAR SINGKATAN DAFTAR SINGKATAN  ...  ... DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMPIRAN ... ... BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN  ...  ...  A.

 A. Latar BelaLatar Belakang ...kang ... ... ... ... B.

B. Tujuan Tujuan ... ... ... ... ... C.

C. PengePengertian rtian ... ... ... ... ... D. Sasaran

D. Sasaran ... ... ... ... ... E.

E. Dasar Dasar Hukum Hukum ... ... ... ... ... BAB II JENIS DAN KARAKTERISTIK PRODUK MAKANAN TAMBAHAN

BAB II JENIS DAN KARAKTERISTIK PRODUK MAKANAN TAMBAHAN ...  A.

 A. MT Balita MT Balita ... ... ... ... ... B.

B. MT MT Anak Anak Sekolah Sekolah ... ... ... ... .... C.

C. MT MT Ibu Ibu Hamil Hamil ... ... ... ... ... BAB

BAB III III PENGIRIMAN, PENYIMPANAN DAN PENGIRIMAN, PENYIMPANAN DAN PENDISTRIBUSIPENDISTRIBUSIAN AN MAKANANMAKANAN TAMBAHAN

TAMBAHAN  ...  ...  A.

 A. PengiriPengiriman man ... ... ... ... ... B.

B. PenyimpaPenyimpanan nan ... ... ... ... ... C.

C. PendistribPendistribusian usian ... ... ... ... ... BAB IV PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PADA SASARAN

BAB IV PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PADA SASARAN  A.

 A. MT Balita MT Balita ... ... ... ... ... B.

B. MT MT Anak Anak Sekolah Sekolah ... ... ... ... .... C.

C. MT MT Ibu Ibu Hamil Hamil ... ... ... ... ... BAB V PEMANTAUAN DAN EVALUASI

BAB V PEMANTAUAN DAN EVALUASI ...  A.

 A. PemantauaPemantauann B. Evaluasi B. Evaluasi BAB

(4)

DAFTAR SINGKATAN DAFTAR SINGKATAN AKE

AKE : : Angka Angka Kecukupan Kecukupan EnergiEnergi AKG

AKG : Angka Kecukupan Gizi: Angka Kecukupan Gizi BBLR

BBLR : : Bayi Bayi Berat Berat Lahir Lahir RendahRendah BB

BB : : Berat Berat BadanBadan BDD

BDD : : Bidan Bidan di di DesaDesa BASTB

BASTB : : Berita Berita Acara Acara Serah Serah Terima Terima BarangBarang

BAPB :

BAPB : Berita Acara Penerimaan BarangBerita Acara Penerimaan Barang IMD

IMD : : Inisiasi Inisiasi Menyusu Menyusu DiniDini KEK

KEK : : Kurang Kurang Energi Energi KronisKronis KPB

KPB : : Kartu Kartu Persediaan Persediaan BarangBarang LiLA

LiLA : : Lingkar Lingkar Lengan Lengan AtasAtas MP-ASI

MP-ASI : : Makanan Makanan Pendamping Pendamping Air Air Susu Susu IbuIbu MI

MI : Madrasah Ibtidaiyah: Madrasah Ibtidaiyah MT

MT : : Makanan Makanan TambahanTambahan PMT

PMT : : Pemberian Pemberian Makanan Makanan TambahanTambahan PMT-AS

PMT-AS : : Pemberian Pemberian Makanan Makanan Tambahan Tambahan Anak Anak SekolahSekolah PB

PB : : Panjang Panjang BadanBadan SD

SD : : Sekolah Sekolah DasarDasar Sd

Sd : : Standar Standar deviasideviasi SDT

SDT : : Survei Survei Diet Diet TotalTotal SBBM

SBBM : : Surat Surat Bukti Bukti Barang Barang MasukMasuk SBBK

SBBK : : Surat Surat Bukti Bukti Barang Barang KeluarKeluar TB

TB : : Tinggi Tinggi BadanBadan TTD

TTD : Tablet Tambah Darah: Tablet Tambah Darah

DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMPIRAN Lampiran

Lampiran 1 1 : : Formulir PeFormulir Pemantauan mantauan Pendistribusian Pendistribusian MT di MT di Tingkat KabuTingkat Kabupaten/Kotapaten/Kota Lampiran

Lampiran 2 2 : : Formulir Formulir Pemantauan Pemantauan Pendistribusian Pendistribusian MT MT di Tingdi Tingkat Puskeskat Puskesmasmas Lampiran

Lampiran 3 3 : : Formulir Formulir Pemantauan Pemantauan Pemanfaatan Pemanfaatan MT MT BalitaBalita Lampiran

Lampiran 4 4 : : Formulir Formulir Pemantauan Pemantauan Pemanfaatan Pemanfaatan MT MT Ibu HaIbu Hamilmil Lampiran

Lampiran 5 5 : : Format Format Laporan Laporan Pemantauan Pemantauan Makanan Makanan Tambahan Tambahan di di Tingkat Tingkat Kabupaten/Kabupaten/KotaKota Lampiran 6

Lampiran 6 : : Format Format Laporan Laporan Pemantauan MPemantauan Makanan Takanan Tambahan ambahan di di Tingkat PuskesmasTingkat Puskesmas Lampiran

Lampiran 7 7 : : Stock OStock Opnam pnam Makanan Makanan Tambahan Tambahan di Pusdi Puskesmaskesmas Lampiran

Lampiran 8 8 : : Stock Stock Opnam Opnam Makanan Makanan Tambahan Tambahan di di Kabupaten/Kabupaten/KotaKota Lampiran

Lampiran 9 9 : : Catatan Catatan Pemberian Pemberian Makanan Makanan Tambahan Tambahan Pada Pada BalitaBalita Lampiran 10 :

Lampiran 10 : Catatan Pemberian MaCatatan Pemberian Makanan Tambahan Pada Ibkanan Tambahan Pada Ibu Hamilu Hamil Lampiran 11 :

Lampiran 11 : Contoh Form Berita Acara Contoh Form Berita Acara Serah Terima BarangSerah Terima Barang Lampiran 12

Lampiran 12 : : Perhitungan Luas Gudang Perhitungan Luas Gudang Penyimpanan Makanan Tambahan BalitaPenyimpanan Makanan Tambahan Balita dan Ibu Hamil

dan Ibu Hamil Lampiran 13 :

Lampiran 13 : Panduan APanduan Aplikasi Distribusi Makanan Tplikasi Distribusi Makanan Tambahanambahan Lampiran 14 :

Lampiran 14 : Surat Edaran Dirjen KesSurat Edaran Dirjen Kesmas Nomor : HK.02.02/V/407/2017 tentanmas Nomor : HK.02.02/V/407/2017 tentang Pemberiang Pemberian Suplementasi Gizi PMT Ibu Hamil, PMT balita, dan

(5)

BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN A. Latar Belakang A. Latar Belakang

Status gizi yang baik merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan Status gizi yang baik merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pembangunan kesehatan yang pada dasarnya adalah bagian yang tak pembangunan kesehatan yang pada dasarnya adalah bagian yang tak terpisahkan dari pembangunan nasional secara keseluruhan. Anak balita, anak terpisahkan dari pembangunan nasional secara keseluruhan. Anak balita, anak usia sekolah, dan ibu hamil merupakan kelompok rawan gizi yang sangat perlu usia sekolah, dan ibu hamil merupakan kelompok rawan gizi yang sangat perlu mendapat perhatian khusus karena dampak negatif yang ditimbulkan apabila mendapat perhatian khusus karena dampak negatif yang ditimbulkan apabila menderita kekurangan gizi.

menderita kekurangan gizi.

Berdasarkan Riskesdas tahun 2013 diketahui bahwa prevalensi balita kurus Berdasarkan Riskesdas tahun 2013 diketahui bahwa prevalensi balita kurus dan prevalensi balita

dan prevalensi balita stunting stunting   masing-masing sebesar 12,1 % dan 37,2 %,  masing-masing sebesar 12,1 % dan 37,2 %, sedangkan prevalensi ibu hamil risiko Kurang Energi Kronis (KEK) sebesar sedangkan prevalensi ibu hamil risiko Kurang Energi Kronis (KEK) sebesar 24,2% dan prevalensi anemia sebesar 37,1 %. Selain hal tersebut data 24,2% dan prevalensi anemia sebesar 37,1 %. Selain hal tersebut data Riskesdas tahun 2013 juga menunjukkan kurang gizi pada anak usia 5-12 tahun Riskesdas tahun 2013 juga menunjukkan kurang gizi pada anak usia 5-12 tahun sebesar 11,2 % yang disebabkan karena berbagai hal diantaranya tidak sarapan sebesar 11,2 % yang disebabkan karena berbagai hal diantaranya tidak sarapan pagi dan lebih suka makanan yang tidak/kurang bergizi. Hasil Pemantauan pagi dan lebih suka makanan yang tidak/kurang bergizi. Hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) Kemenkes tahun 2017 menunjukkan prevalensi Balita Stunting Status Gizi (PSG) Kemenkes tahun 2017 menunjukkan prevalensi Balita Stunting sebesar 29,6%; Balita Kurus : 6,7%; Sangat Kurus (gizi buruk) : 2,8% dan Risiko sebesar 29,6%; Balita Kurus : 6,7%; Sangat Kurus (gizi buruk) : 2,8% dan Risiko Kurus : 20,6%.

Kurus : 20,6%.

Masalah gangguan tumbuh kembang pada bayi dan anak usia di bawah 2 Masalah gangguan tumbuh kembang pada bayi dan anak usia di bawah 2 tahun (baduta) merupakan masalah yang perlu ditanggulangi dengan serius. tahun (baduta) merupakan masalah yang perlu ditanggulangi dengan serius. Usia di bawah dua tahun merupakan masa yang amat penting sekaligus masa Usia di bawah dua tahun merupakan masa yang amat penting sekaligus masa kritis dalam proses tumbuh kembang anak baik fisik maupun kecerdasan. Kurus kritis dalam proses tumbuh kembang anak baik fisik maupun kecerdasan. Kurus dan

dan stuntingstunting pada usia sekolah akan berdampak pada performa belajar dipada usia sekolah akan berdampak pada performa belajar di sekolah, yang pada gilirannya akan mempengaruhi kualitas Sumber Daya sekolah, yang pada gilirannya akan mempengaruhi kualitas Sumber Daya Manusia. Ibu hamil dengan

Manusia. Ibu hamil dengan status Kurang Energi Kronis status Kurang Energi Kronis (KEK) (KEK) dapat berdampakdapat berdampak pada pertumbuhan dan kesehatan bayinya.

pada pertumbuhan dan kesehatan bayinya.

Pemberian makanan tambahan khususnya bagi kelompok rawan Pemberian makanan tambahan khususnya bagi kelompok rawan merupakan salah satu strategi suplementasi dalam mengatasi masalah gizi. merupakan salah satu strategi suplementasi dalam mengatasi masalah gizi. Berdasarkan data Survei Diet Total (SDT) tahun 2014 diketahui bahwa lebih dari Berdasarkan data Survei Diet Total (SDT) tahun 2014 diketahui bahwa lebih dari separuh balita (55,7%) mempunyai asupan energi yang kurang dari Angka separuh balita (55,7%) mempunyai asupan energi yang kurang dari Angka Kecukupan Energi (AKE) yang dianjurkan. Pada kelompok ibu hamil baik di Kecukupan Energi (AKE) yang dianjurkan. Pada kelompok ibu hamil baik di pedesaan maupun perkotaan lebih dari separuhnya mengalami defisit asupan pedesaan maupun perkotaan lebih dari separuhnya mengalami defisit asupan energi dan protein.

(6)

Berdasarkan hal tersebut pemberian makanan tambahan yang berfokus Berdasarkan hal tersebut pemberian makanan tambahan yang berfokus baik pada zat gizi makro maupun zat gizi mikro bagi balita dan ibu hamil sangat baik pada zat gizi makro maupun zat gizi mikro bagi balita dan ibu hamil sangat diperlukan dalam rangka pencegahan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan balita diperlukan dalam rangka pencegahan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan balita pendek (

pendek (stunting stunting ). Sedangkan pemberian makanan tambahan pada anak usia). Sedangkan pemberian makanan tambahan pada anak usia sekolah diperlukan dalam rangka meningkatkan asupan gizi untuk menunjang sekolah diperlukan dalam rangka meningkatkan asupan gizi untuk menunjang kebutuhan gizi selama di sekolah.

kebutuhan gizi selama di sekolah.

Pemberian makanan tambahan diprioritaskan untuk sasaran kelompok Pemberian makanan tambahan diprioritaskan untuk sasaran kelompok rawan gizi yang meliputi balita kurus 6-59 bulan maupun anak Sekolah Dasar/MI rawan gizi yang meliputi balita kurus 6-59 bulan maupun anak Sekolah Dasar/MI dengan kategori kurus yaitu balita dan anak sekolah yang berdasarkan hasil dengan kategori kurus yaitu balita dan anak sekolah yang berdasarkan hasil pengukuran berat badan menurut Panjang Badan/Tinggi Badan lebih kecil dari pengukuran berat badan menurut Panjang Badan/Tinggi Badan lebih kecil dari minus dua Standar Deviasi (<-2 Sd), serta ibu hamil risiko Kurang Energi Kronis minus dua Standar Deviasi (<-2 Sd), serta ibu hamil risiko Kurang Energi Kronis (KEK) yaitu ibu hamil dengan hasil pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA) lebih (KEK) yaitu ibu hamil dengan hasil pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA) lebih kecil dari 23,5 cm. Makanan tambahan penyuluhan dapat diberikan kepada kecil dari 23,5 cm. Makanan tambahan penyuluhan dapat diberikan kepada seluruh sasaran yang memiliki status gizi normal untuk pencegahan risiko Ibu seluruh sasaran yang memiliki status gizi normal untuk pencegahan risiko Ibu hamil KEK, balita kurus dan kurang gizi pada anak sekolah dengan waktu hamil KEK, balita kurus dan kurang gizi pada anak sekolah dengan waktu pemberian maksimal selama 1 bulan.

pemberian maksimal selama 1 bulan.

Penelitian Elisabeth Kristiansson, et all, 2016 berdasarkan hasil analisis Penelitian Elisabeth Kristiansson, et all, 2016 berdasarkan hasil analisis data dari 31 negara memperlihatkan suplementasi makanan menunjukan adanya data dari 31 negara memperlihatkan suplementasi makanan menunjukan adanya kenaikan berat badan pada keluarga kurang mampu. Demikian halnya anak-anak kenaikan berat badan pada keluarga kurang mampu. Demikian halnya anak-anak usia 6 – 23 bulan yang diberikan makanan tambahan selama 6 bulan usia 6 – 23 bulan yang diberikan makanan tambahan selama 6 bulan menunjukan kenaikan berat badan, selanjutnya ketika MT diberikan bersama menunjukan kenaikan berat badan, selanjutnya ketika MT diberikan bersama edukasi gizi dan intervensi berbasis pangan lokal maka kenaikan berat badan edukasi gizi dan intervensi berbasis pangan lokal maka kenaikan berat badan menjadi lebih besar.

menjadi lebih besar. a. Tujuan

a. Tujuan

Memberikan informasi kepada petugas kesehatan dan pihak terkait tentang : Memberikan informasi kepada petugas kesehatan dan pihak terkait tentang :

1.

1. Jenis dan karaktristik produk makanan Jenis dan karaktristik produk makanan tambahan Balita, Anak Sekolahtambahan Balita, Anak Sekolah dan Ibu Hamil

dan Ibu Hamil 2.

2. Pengiriman, penyimpanan Pengiriman, penyimpanan dan dan pendistribusiapendistribusian n MTMT 3.

3. Pemberian Pemberian MT MT kepada kepada sasaransasaran 4.

4. Pemantauan Pemantauan dan dan Evaluasi Evaluasi MTMT

b. Pengertian b. Pengertian

a.

a. Suplementasi GiziSuplementasi Gizi merupakan penambahan makanan merupakan penambahan makanan atau zat atau zat gizi yanggizi yang diberikan dalam bentuk; a) makanan tambahan, b) tablet tambah darah, c) diberikan dalam bentuk; a) makanan tambahan, b) tablet tambah darah, c)

(7)

kapsul vitamin A, dan d) bubuk tabur gizi yang bertujuan untuk memenuhi kapsul vitamin A, dan d) bubuk tabur gizi yang bertujuan untuk memenuhi kecukupan gizi bagi bayi, balita, anak usia sekolah, wanita usia subur, ibu kecukupan gizi bagi bayi, balita, anak usia sekolah, wanita usia subur, ibu hamil, dan ibu nifas

hamil, dan ibu nifas b.

b. Makanan Tambahan PenyuluhanMakanan Tambahan Penyuluhan  adalah makanan tambahan yang  adalah makanan tambahan yang diberikan kepada seluruh sasaran untuk

diberikan kepada seluruh sasaran untuk pencegahanpencegahan  risiko Ibu hamil  risiko Ibu hamil KEK, balita kurus dan anak usia sekolah kurus SD/MI dengan waktu KEK, balita kurus dan anak usia sekolah kurus SD/MI dengan waktu pemberian maksimal selama 1 bulan.

pemberian maksimal selama 1 bulan. c.

c. Makanan Tambahan PemulihanMakanan Tambahan Pemulihan  adalah makanan tambahan yang  adalah makanan tambahan yang diberikan untuk meningkatkan status gizi pada sasaran.

diberikan untuk meningkatkan status gizi pada sasaran. d.

d. MT BalitaMT Balita  adalah suplementasi gizi berupa makanan tambahan dalam  adalah suplementasi gizi berupa makanan tambahan dalam bentuk biskuit dengan formulasi khusus dan difortifikasi dengan vitamin bentuk biskuit dengan formulasi khusus dan difortifikasi dengan vitamin dan mineral yang diberikan kepada bayi dan anak balita usia 6-59 bulan dan mineral yang diberikan kepada bayi dan anak balita usia 6-59 bulan dengan kategori kurus untuk mencukupi kebutuhan gizi.

dengan kategori kurus untuk mencukupi kebutuhan gizi. e.

e. MT Anak SekolahMT Anak Sekolah  adalah suplementasi gizi berupa makanan tambahan  adalah suplementasi gizi berupa makanan tambahan dalam bentuk krekers/biskuit dengan formulasi khusus dan difortifikasi dalam bentuk krekers/biskuit dengan formulasi khusus dan difortifikasi dengan vitamin dan mineral yang diberikan kepada anak usia Sekolah dengan vitamin dan mineral yang diberikan kepada anak usia Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) dengan kategori kurus untuk Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) dengan kategori kurus untuk mencukupi kebutuhan gizi.

mencukupi kebutuhan gizi. f.

f. MT Ibu HamilMT Ibu Hamil  adalah suplementasi gizi berupa biskuit lapis yang dibuat  adalah suplementasi gizi berupa biskuit lapis yang dibuat dengan formulasi khusus dan difortifikasi dengan vitamin dan mineral yang dengan formulasi khusus dan difortifikasi dengan vitamin dan mineral yang diberikan kepada ibu hamil dengan kategori Kurang Energi Kronis (KEK) diberikan kepada ibu hamil dengan kategori Kurang Energi Kronis (KEK) untuk mencukupi kebutuhan gizi.

untuk mencukupi kebutuhan gizi.

c.

c. Sasaran Sasaran PMT PMT Pemulihan Pemulihan :: 1.

1. Sasaran utama MT Balita adalah balita kurus usia 6-59 Sasaran utama MT Balita adalah balita kurus usia 6-59 bulan denganbulan dengan indikator Berat Badan (BB) menurut Panjang Badan (PB)/Tinggi Badan indikator Berat Badan (BB) menurut Panjang Badan (PB)/Tinggi Badan (TB) kurang dari minus 2 standar deviasi (<- 2 Sd) yang tidak rawat inap (TB) kurang dari minus 2 standar deviasi (<- 2 Sd) yang tidak rawat inap dan tidak rawat jalan.

dan tidak rawat jalan. 2.

2. Sasaran utama MT anak Sasaran utama MT anak usia SD/MI kurus dengan usia SD/MI kurus dengan indikator Berat Badanindikator Berat Badan (BB) menurut Tinggi Badan (TB) kurang dari minus 2 Standar Deviasi (<- 2 (BB) menurut Tinggi Badan (TB) kurang dari minus 2 Standar Deviasi (<- 2 Sd) yang tidak rawat inap dan tidak rawat jalan.

Sd) yang tidak rawat inap dan tidak rawat jalan.

3. Sasaran utama MT Ibu Hamil adalah Ibu Hamil risiko Kurang Energi 3. Sasaran utama MT Ibu Hamil adalah Ibu Hamil risiko Kurang Energi Kronis (KEK) yang mempunyai Lingkar Lengan Atas (LiLA) kurang dari Kronis (KEK) yang mempunyai Lingkar Lengan Atas (LiLA) kurang dari 23,5 cm.

(8)

d.

d. Sasaran PMT Penyuluhan :Sasaran PMT Penyuluhan : Seluruh sasaran balita 6-59 bulan, anak usiaSeluruh sasaran balita 6-59 bulan, anak usia sekolah SD/MI, ibu hamil dengan waktu pemberian maksimal satu bulan (sesuai sekolah SD/MI, ibu hamil dengan waktu pemberian maksimal satu bulan (sesuai Surat Edaran Dirjen Kesmas Nomor : HK.02.02/V/407/2017 tentang Pemberian Surat Edaran Dirjen Kesmas Nomor : HK.02.02/V/407/2017 tentang Pemberian Suplementasi Gizi PMT Ibu Hamil, PMT balita, dan PMT Anak

Suplementasi Gizi PMT Ibu Hamil, PMT balita, dan PMT Anak Sekolah)Sekolah)

d.

d. Dasar Dasar HukumHukum a.

a. Undang-undang Nomor Undang-undang Nomor 36 36 tahun 2009 tahun 2009 tentang Kesehatantentang Kesehatan b.

b. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Peraturan Pemerintah Nomor 33 tahun 2012 tentang tahun 2012 tentang Pemberian Air SusuPemberian Air Susu Ibu Eksklusif

Ibu Eksklusif

c. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2015 tentang c. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2015 tentang

Rencana

Rencana Pembangunan Pembangunan Jangka Jangka Panjang Panjang Menengah Menengah Nasional Nasional (RPJMN)(RPJMN) tahun 2015-2019

tahun 2015-2019

d. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 60 tahun 2015 tentang d. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 60 tahun 2015 tentang

Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2016 Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2016 e.

e. Keputusan Menteri Keputusan Menteri Kesehatan Nomor Kesehatan Nomor 224/Menkes/SK224/Menkes/SK/II/2007 Tahun /II/2007 Tahun 20072007 tentang Spesifikasi Teknis Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI). tentang Spesifikasi Teknis Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI). f.

f. Keputusan Menteri Keputusan Menteri Kesehatan Nomor Kesehatan Nomor 899/Menkes/S899/Menkes/SK/X/2009 tentangK/X/2009 tentang Spesifikasi Teknis Makanan Tambahan Anak Balita 2-5 Tahun, Anak Usia Spesifikasi Teknis Makanan Tambahan Anak Balita 2-5 Tahun, Anak Usia Sekolah Dasar dan Ibu Hamil

Sekolah Dasar dan Ibu Hamil g.

g. Peraturan Menteri Kesehatan RI Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 41 Nomor 41 tahun 2014 tahun 2014 tentang Pedomantentang Pedoman Gizi Seimbang (PGS)

Gizi Seimbang (PGS) h.

h. Peraturan MePeraturan Menteri Kesehatanteri Kesehatan RI Nomor HK.02.n RI Nomor HK.02.02/Menkes/02/Menkes/52/201552/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015-2019

tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015-2019 i.

i. Peraturan Menteri Peraturan Menteri Kesehatan RI Kesehatan RI Nomor 51 Nomor 51 Tahun 20Tahun 2016 16 tentang Standartentang Standar Produk Suplementasi Gizi.

Produk Suplementasi Gizi.  j.

 j. Surat Edaran Dirjen KesSurat Edaran Dirjen Kesehatan Masyarakehatan Masyarakat Nomor : HK.02.02/V/407at Nomor : HK.02.02/V/407/2017/2017 tentang Pemberian Suplementasi Gizi PMT Ibu Hamil, PMT Anak Balita tentang Pemberian Suplementasi Gizi PMT Ibu Hamil, PMT Anak Balita dan PMT Anak Sekolah

(9)

BAB II BAB II

JENIS DAN KARAKTERISTIK PRODUK MAKANAN TAMBAHAN

JENIS DAN KARAKTERISTIK PRODUK MAKANAN TAMBAHAN

A. MAKANAN TAMBAHAN BALITA 6-59 BULAN DENGAN KATEGORI KURUS A. MAKANAN TAMBAHAN BALITA 6-59 BULAN DENGAN KATEGORI KURUS

a.

a. Kandungan Kandungan Zat Zat GiziGizi

 Makanan Makanan Tambahan Balita Tambahan Balita adalah adalah suplementsuplementasi asi gizi berupa gizi berupa makananmakanan

tambahan dalam bentuk biskuit dengan formulasi khusus dan difortifikasi tambahan dalam bentuk biskuit dengan formulasi khusus dan difortifikasi dengan vitamin dan mineral yang diberikan kepada bayi dan anak balita dengan vitamin dan mineral yang diberikan kepada bayi dan anak balita usia 6-59 bulan dengan kategori kurus. Bagi bayi dan anak berumur 6-24 usia 6-59 bulan dengan kategori kurus. Bagi bayi dan anak berumur 6-24 bulan, makanan tambahan ini digunakan bersama Makanan Pendamping bulan, makanan tambahan ini digunakan bersama Makanan Pendamping  Air Susu Ibu

 Air Susu Ibu (MP-ASI).(MP-ASI).

 Tiap kemasan Tiap kemasan primer (4 primer (4 keping/40 gram) Makanan keping/40 gram) Makanan Tambahan BalitaTambahan Balita

mengandung minimum 160 Kalori, 3,2-4,8 gram protein, 4-7,2 gram lemak. mengandung minimum 160 Kalori, 3,2-4,8 gram protein, 4-7,2 gram lemak.

 Makanan Makanan Tambahan Balita Tambahan Balita diperkaya dengan diperkaya dengan 10 10 macam vitamin macam vitamin (A, D, (A, D, E,E,

K, B1, B2, B3, B6, B12, Folat) dan 7 macam mineral (Besi, Iodium, Seng, K, B1, B2, B3, B6, B12, Folat) dan 7 macam mineral (Besi, Iodium, Seng, Kalsium, Natrium, Selenium, Fosfor).

Kalsium, Natrium, Selenium, Fosfor). b.

b. Karakteristik Karakteristik ProdukProduk

 Bentuk Bentuk ::

biskuit yang pada permukaan atasnya tercantum tulisan

biskuit yang pada permukaan atasnya tercantum tulisan “MT Balita”“MT Balita”

 Tekstur/Konsistensi Tekstur/Konsistensi ::

renyah, bila dicampur dengan cairan menjadi lembut. renyah, bila dicampur dengan cairan menjadi lembut.

 Berat Berat ::

berat rata-rata 10 gram/keping. berat rata-rata 10 gram/keping.

 Warna ::Warna

sesuai dengan hasil proses pengolahan yang normal (tidak gosong). sesuai dengan hasil proses pengolahan yang normal (tidak gosong).

 Rasa Rasa : : Manis.Manis. 

 Mutu Mutu dan dan keamanan keamanan ::

produk makanan tambahan balita memenuhi persyaratan mutu dan produk makanan tambahan balita memenuhi persyaratan mutu dan keamanan sesuai untuk bayi dan anak balita.

keamanan sesuai untuk bayi dan anak balita.

 Masa Masa kedaluwarsa kedaluwarsa ::

waktu antara selesai diproduksi sampai batas akhir masih layak waktu antara selesai diproduksi sampai batas akhir masih layak dikonsumsi, produk MT mempunyai masa kedaluwarsa 24 bulan.

(10)

c. Kemasan c. Kemasan

 Setiap 4 Setiap 4 (empat) keping (empat) keping biskuit dikemas biskuit dikemas dalam 1 dalam 1 (satu) kemasan (satu) kemasan primerprimer

(berat 40 gram). (berat 40 gram).

 Setiap 21 (dua Setiap 21 (dua puluh satu) kemasan puluh satu) kemasan primer dikemas primer dikemas dalam 1 dalam 1 (satu)(satu)

kotak kemasan sekunder (berat 840 gram). kotak kemasan sekunder (berat 840 gram).

 Setiap 4 Setiap 4 (empat) kemasan (empat) kemasan sekunder dikemas sekunder dikemas dalam 1 dalam 1 (satu) (satu) kemasankemasan

tersier. tersier. B.

B. MAKANAN MAKANAN TAMBAHAN TAMBAHAN UNTUK UNTUK ANAK ANAK SEKOLAH SEKOLAH DASAR DASAR DENGANDENGAN KATEGORI KURUS

KATEGORI KURUS

a.

a. Kandungan Kandungan Zat Zat GiziGizi

  Makanan Tambahan Anak Sekolah adalah suplementasi gizi berupa  Makanan Tambahan Anak Sekolah adalah suplementasi gizi berupa

makanan tambahan dalam bentuk krekers/biskuit dengan formulasi khusus makanan tambahan dalam bentuk krekers/biskuit dengan formulasi khusus dan difortifikasi dengan vitamin dan mineral yang diberikan kepada anak dan difortifikasi dengan vitamin dan mineral yang diberikan kepada anak usia Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) dengan kategori kurus usia Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) dengan kategori kurus untuk mencukupi kebutuhan gizi.

untuk mencukupi kebutuhan gizi.

  Tiap kemasan primer (6 keping/36 gram) Makanan Tambahan Anak  Tiap kemasan primer (6 keping/36 gram) Makanan Tambahan Anak

Sekolah mengandung 144-216 Kalori, 3,96-5,76 gram protein, 5,04-7,56 Sekolah mengandung 144-216 Kalori, 3,96-5,76 gram protein, 5,04-7,56 gram lemak.

gram lemak.

 Makanan Tambahan Anak Makanan Tambahan Anak Sekolah diperkaya 11 Sekolah diperkaya 11 macam vitamin (A, D macam vitamin (A, D E,E,

B1, B2, B3, B5, B6, B12, C, Folat) dan 7 macam mineral (Besi, Kalsium, B1, B2, B3, B5, B6, B12, C, Folat) dan 7 macam mineral (Besi, Kalsium, Natrium, Seng, Iodium,

Natrium, Seng, Iodium, Fosfor, Selenium).Fosfor, Selenium). b.

b. Karakteristik Karakteristik ProdukProduk

 Bentuk ::Bentuk

biskuit krekers yang pada permukaan belakang biskuit tercantum tulisan biskuit krekers yang pada permukaan belakang biskuit tercantum tulisan “MT Anak Sekolah”

“MT Anak Sekolah”

 Tekstur/Konsistensi Tekstur/Konsistensi : : renyah.renyah. 

 Berat ::Berat

berat rata-rata 6 gram/keping dengan kisaran 5-7 gram/keping. berat rata-rata 6 gram/keping dengan kisaran 5-7 gram/keping.

 Warna Warna ::

sesuai dengan hasil proses pengolahan yang normal (tidak gosong). sesuai dengan hasil proses pengolahan yang normal (tidak gosong).

 Rasa Rasa : mani: manis.s.

Mutu

(11)

produk makanan tambahan anak sekolah memenuhi persyaratan mutu produk makanan tambahan anak sekolah memenuhi persyaratan mutu dan keamanan sesuai untuk anak usia sekolah dasar.

dan keamanan sesuai untuk anak usia sekolah dasar.

 Masa Masa kedaluwarsa kedaluwarsa ::

waktu antara selesai diproduksi sampai batas akhir masih layak waktu antara selesai diproduksi sampai batas akhir masih layak dikonsumsi, produk MT mempunyai masa kedaluwarsa 24 bulan.

dikonsumsi, produk MT mempunyai masa kedaluwarsa 24 bulan. c. Kemasan

c. Kemasan

 Setiap 6 Setiap 6 (enam) keping (enam) keping biskuit dikemas biskuit dikemas dalam 1 dalam 1 (satu) kemasan (satu) kemasan primerprimer

(berat 36 gram). (berat 36 gram).

 Setiap 6 Setiap 6 (enam) kemasan (enam) kemasan primer dikemas primer dikemas dalam 1 dalam 1 (satu) (satu) kotak kemasankotak kemasan

sekunder (berat 216 gram). sekunder (berat 216 gram).

 Setiap 4 Setiap 4 (empat) kemasan (empat) kemasan sekunder dikemas sekunder dikemas dalam 1 dalam 1 (satu) (satu) kemasankemasan

tersier. tersier.

C.

C. MAKANAN TAMBAHAN MAKANAN TAMBAHAN IBU HAMIL KURANG ENERGI IBU HAMIL KURANG ENERGI KRONIS (KEK)KRONIS (KEK)

a.

a. Kandungan Kandungan Zat Zat GiziGizi 1.

1. Makanan Tambahan Makanan Tambahan Ibu Hamil Ibu Hamil adalah suplementasi gadalah suplementasi gizi berupa izi berupa biskuitbiskuit lapis yang dibuat dengan formulasi khusus dan difortifikasi dengan lapis yang dibuat dengan formulasi khusus dan difortifikasi dengan vitamin dan mineral yang diberikan kepada ibu hamil dengan kategori vitamin dan mineral yang diberikan kepada ibu hamil dengan kategori Kurang Energi Kronis (KEK) untuk mencukupi kebutuhan gizi.

Kurang Energi Kronis (KEK) untuk mencukupi kebutuhan gizi.

 Tiap kemasan Tiap kemasan primer (3 primer (3 keping/60 gram) Makanan keping/60 gram) Makanan Tambahan IbuTambahan Ibu

Hamil mengandung minimum 270 Kalori, minimum 6 gram protein, Hamil mengandung minimum 270 Kalori, minimum 6 gram protein, minimum 12 gram lemak.

minimum 12 gram lemak.

 Makanan Tambahan Makanan Tambahan Ibu Hamil Ibu Hamil diperkaya 11 diperkaya 11 macam macam vitamin(A, D vitamin(A, D E,E,

B1, B2, B3, B5, B6, B12, C, Folat) dan 7 macam mineral (Besi, B1, B2, B3, B5, B6, B12, C, Folat) dan 7 macam mineral (Besi, Kalsium, Natrium, Seng, Iodium, Fosfor, Selenium).

Kalsium, Natrium, Seng, Iodium, Fosfor, Selenium).

b.

b. KarakteristiKarakteristik k ProdukProduk

 Bentuk Bentuk ::

biskuit lapis (sandwich) yang pada permukaan atas biskuit tercantum biskuit lapis (sandwich) yang pada permukaan atas biskuit tercantum tulisan

(12)

 Tekstur/Konsistensi Tekstur/Konsistensi ::

-- biskuit biskuit : : renyahrenyah

-- isi isi : : krim/selai krim/selai padat padat dan dan lembutlembut

 Berat Berat : : berat berat rata-rata 2rata-rata 20 0 gram/biskuigram/biskuit t lapis.lapis. 

 Warna : Warna : sesuai dengan sesuai dengan hasil proses hasil proses pengolahan yang pengolahan yang normal (tidaknormal (tidak

gosong). gosong).

 Rasa Rasa ::

-- Biskuit Biskuit : : manismanis

-- Isi Isi : : manis manis rasa rasa strawberry/strawberry/nenas/lemonnenas/lemon

 Mutu Mutu dan dan keamanan keamanan ::

produk makanan tambahan ibu hamil memenuhi persyaratan mutu dan produk makanan tambahan ibu hamil memenuhi persyaratan mutu dan keamanan sesuai untuk ibu hamil.

keamanan sesuai untuk ibu hamil.

 Masa Masa kedaluwarsa kedaluwarsa ::

waktu antara selesai diproduksi sampai batas akhir masih layak waktu antara selesai diproduksi sampai batas akhir masih layak dikonsumsi, produk MT mempunyai masa kedaluwarsa 24 bulan.

dikonsumsi, produk MT mempunyai masa kedaluwarsa 24 bulan. c. Kemasan

c. Kemasan

 Setiap 3 Setiap 3 (tiga) biskuit (tiga) biskuit lapis dikemas lapis dikemas dalam 1 dalam 1 (satu) kemasan (satu) kemasan primerprimer

(berat 60 gram). (berat 60 gram).

 Setiap 7 Setiap 7 (tujuh) kemasan primer (tujuh) kemasan primer dikemas dalam dikemas dalam 1 (satu) 1 (satu) kotakkotak

kemasan sekunder (berat 420 gram). kemasan sekunder (berat 420 gram). 

 Setiap 4 (empat) kemasan sekunder dikemas dalam 1 (satu)Setiap 4 (empat) kemasan sekunder dikemas dalam 1 (satu) kemasan tersier.

(13)

BAB III BAB III PENGIRIMAN,

PENGIRIMAN, PENYIMPANAN PENYIMPANAN DAN DAN PENDISTRIBUSIPENDISTRIBUSIANAN

MAKANAN TAMBAHAN

MAKANAN TAMBAHAN

A.

A. PENGIRIMPENGIRIMAN AN MAKANAN MAKANAN TAMBAHANTAMBAHAN

Pengadaan MT oleh Direktorat Gizi Masyarakat tahun 2018 dilakukan Pengadaan MT oleh Direktorat Gizi Masyarakat tahun 2018 dilakukan untuk dikirim ke daerah (MT Balita dan MT Ibu Hamil) dan stock pusat (MT untuk dikirim ke daerah (MT Balita dan MT Ibu Hamil) dan stock pusat (MT Balita, MT Ibu Hamil dan MT Anak Sekolah). Pengiriman MT oleh pusat ke Balita, MT Ibu Hamil dan MT Anak Sekolah). Pengiriman MT oleh pusat ke daerah dilakukan

daerah dilakukan pranko puskesmaspranko puskesmas di seluruh provinsidi seluruh provinsi..

Pengadaan MT stock pusat untuk memenuhi kebutuhan permintaan dari Pengadaan MT stock pusat untuk memenuhi kebutuhan permintaan dari daerah dalam rangka penanggulangan kekurangan gizi, mengantisipasi daerah dalam rangka penanggulangan kekurangan gizi, mengantisipasi kedaruratan gizi di daerah rawan bencana seperti bencana asap, gunung kedaruratan gizi di daerah rawan bencana seperti bencana asap, gunung meletus, banjir dan bencana lainnya serta sebagai bahan kontak bantuan meletus, banjir dan bencana lainnya serta sebagai bahan kontak bantuan Kementerian Kesehatan untuk kunjungan Pejabat Negara.

Kementerian Kesehatan untuk kunjungan Pejabat Negara.

Dalam rangka penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi Dalam rangka penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi pada lingkup pelaksanaan

pada lingkup pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup SehatGerakan Masyarakat Hidup Sehat ((Germas)Germas) pemberian MT merupakan upaya yang dapat dilakukan sejalan dengan kegiatan pemberian MT merupakan upaya yang dapat dilakukan sejalan dengan kegiatan germas lainnya.

germas lainnya.

Mekanisme Pengiriman MT Balita dan MT Ibu Hamil dari Pusat ke Mekanisme Pengiriman MT Balita dan MT Ibu Hamil dari Pusat ke puskesmas sebagai berikut :

puskesmas sebagai berikut : 1.

1. Sebelum Sebelum dilakukan dilakukan pengiriman pengiriman ke daerke daerah, tah, terlebih derlebih dahulu ahulu dilakukandilakukan pemeriksaan MT di gudang penyedia barang dan dibuatkan Berita Acara pemeriksaan MT di gudang penyedia barang dan dibuatkan Berita Acara Pemeriksaan Barang (BAPT) oleh Panitia Penerima Hasil Pekerjaan Pemeriksaan Barang (BAPT) oleh Panitia Penerima Hasil Pekerjaan Pengadaan PMT Direktorat Gizi Masyarakat.

Pengadaan PMT Direktorat Gizi Masyarakat.

2. Direktorat Gizi Masyarakat membuat surat pemberitahuan yang ditujukan 2. Direktorat Gizi Masyarakat membuat surat pemberitahuan yang ditujukan kepada seluruh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di seluruh kepada seluruh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia tentang rencana pengiriman MT sesuai alokasi yang sudah Indonesia tentang rencana pengiriman MT sesuai alokasi yang sudah ditetapkan.

ditetapkan.

3. Penyedia barang memberitahukan tentang jumlah dan waktu pengiriman MT 3. Penyedia barang memberitahukan tentang jumlah dan waktu pengiriman MT kepada Kepala Dinas Kesehatan/Petugas Pengelola MT Dinas Kesehatan kepada Kepala Dinas Kesehatan/Petugas Pengelola MT Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia dengan tembusan ke Direktorat Gizi Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia dengan tembusan ke Direktorat Gizi Masyarakat.

Masyarakat. 4.

4. Penyedia Penyedia barang mengirbarang mengirim MT im MT ke gudang ke gudang yang telyang telah disiah disiapkan diapkan di Kabupaten/Kota dalam jumlah sesuai dengan alokasi yang telah ditetapkan. Kabupaten/Kota dalam jumlah sesuai dengan alokasi yang telah ditetapkan. 5. Setelah MT diterima, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau Petugas 5. Setelah MT diterima, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau Petugas yang ditunjuk membuat dan menandatangani Berita Acara Serah Terima yang ditunjuk membuat dan menandatangani Berita Acara Serah Terima Barang (BAST) sesuai jumlah, jenis, dan kualitas yang diterima. Berita Acara Barang (BAST) sesuai jumlah, jenis, dan kualitas yang diterima. Berita Acara

(14)

Serah Terima Barang (BAST) yang asli diserahkan ke penyedia barang dan Serah Terima Barang (BAST) yang asli diserahkan ke penyedia barang dan tembusan dikirim ke Direktorat Gizi Masyarakat.

tembusan dikirim ke Direktorat Gizi Masyarakat. 6.

6. BAST BAST dicetak dicetak melalui melalui Sigizi Sigizi Terpadu Terpadu dengan Pdengan Petunjuk etunjuk OperasionalOperasional sebagaimana terlampir (lampiran13)

sebagaimana terlampir (lampiran13)

B.

B. PENYIMPANAN MAKANAN PENYIMPANAN MAKANAN TAMBAHANTAMBAHAN

Persyaratan tempat dan cara penyimpanan merupakan salah satu bagian Persyaratan tempat dan cara penyimpanan merupakan salah satu bagian penting dalam prosedur pengelolaan MT sehingga perlu dipersiapkan dengan penting dalam prosedur pengelolaan MT sehingga perlu dipersiapkan dengan baik agar kualitas MT dapat tetap terjaga sampai kepada sasaran. Adapun baik agar kualitas MT dapat tetap terjaga sampai kepada sasaran. Adapun persyaratan gudang/tempat penyimpanan MT adalah sebagai berikut :

persyaratan gudang/tempat penyimpanan MT adalah sebagai berikut : 1.

1. Di Di Gudang Gudang Pusat/Kabupaten/KotaPusat/Kabupaten/Kota a.

a. Gudang penyimpanan harus selalu higienis, tidak berdebu dan Gudang penyimpanan harus selalu higienis, tidak berdebu dan bebas daribebas dari tikus, kecoa dan binatang pengerat lainnya;

tikus, kecoa dan binatang pengerat lainnya; b.

b. Ruang gudang tidak bocor Ruang gudang tidak bocor dan lembab, ruangan mempunyai dan lembab, ruangan mempunyai ventilasi danventilasi dan pencahayaan yang baik;

pencahayaan yang baik;

c. Bangunan dan pekarangan sekitar gudang harus selalu bersih, bebas c. Bangunan dan pekarangan sekitar gudang harus selalu bersih, bebas

kotoran dan sampah; kotoran dan sampah;

d. Pintu gudang dapat dibuka dan ditutup dengan rapat pada saat keluar d. Pintu gudang dapat dibuka dan ditutup dengan rapat pada saat keluar

masuk makanan tambahan; masuk makanan tambahan; e.

e. Makanan tambahan diletakkan di alas/rak/palet yang kuat Makanan tambahan diletakkan di alas/rak/palet yang kuat minimal 30 cmminimal 30 cm dari dinding;

dari dinding; f.

f. Penyusunan Penyusunan peletakan/penumppeletakan/penumpukan ukan makanan makanan tambahan tambahan sedemikian sedemikian ruparupa sehingga barang tetap dalam kondisi baik. Batas maksimum tumpukan sehingga barang tetap dalam kondisi baik. Batas maksimum tumpukan adalah 12 karton untuk MT Balita maupun MT Ibu Hamil. Contoh adalah 12 karton untuk MT Balita maupun MT Ibu Hamil. Contoh perhitungan luas gudang penyimpanan (lihat lampiran 12).

perhitungan luas gudang penyimpanan (lihat lampiran 12). g.

g. Penyusunan Penyusunan karton karton makanan makanan tambahan tambahan dalam dalam gudang gudang harusharus menggunakan alas/rak/palet dan dilarang menginjak tumpukan karton; menggunakan alas/rak/palet dan dilarang menginjak tumpukan karton; h. Makanan tambahan yang masuk ke gudang lebih awal dikeluarkan h. Makanan tambahan yang masuk ke gudang lebih awal dikeluarkan

terlebih dahulu (

terlebih dahulu (First In First Out = FIFOFirst In First Out = FIFO);); i.

i. Penyimpanan makanan Penyimpanan makanan tambahan tidak tambahan tidak dicampur dengan dicampur dengan bahan bahan panganpangan lain dan bahan bukan pangan;

lain dan bahan bukan pangan;  j.

 j. Makanan tambahan Makanan tambahan yang yang rusak rusak selama penyimpanan selama penyimpanan di di gudang, gudang, diambildiambil dan dipisahkan dari makanan tambahan yang masih baik;

dan dipisahkan dari makanan tambahan yang masih baik;

k. Makanan tambahan yang telah dinyatakan rusak perlu dibuatkan Berita k. Makanan tambahan yang telah dinyatakan rusak perlu dibuatkan Berita

 Acara

 Acara PenghapusaPenghapusan n oleh oleh Tim Tim yang yang ditunjuk ditunjuk oleh oleh pejabat pejabat yangyang berwenang/Kepala Dinas Kesehatan setempat;

berwenang/Kepala Dinas Kesehatan setempat; l.

l. Makanan Makanan tambahan dinyatakan tambahan dinyatakan rusak apabila rusak apabila kemasan bkemasan berlubang, robek,erlubang, robek, pecah, kempes dan teksturnya berubah;

pecah, kempes dan teksturnya berubah; m.

m. Pada waktPada waktu melakuku melakukan bongkar an bongkar muat muat makanan tambmakanan tambahan dilaraahan dilarangng menggunakan ganco atau dibanting.

menggunakan ganco atau dibanting.

n. Masa simpan makanan tambahan di gudang Kabupaten/Kota ditetapkan n. Masa simpan makanan tambahan di gudang Kabupaten/Kota ditetapkan

selama 3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal penerimaan barang. selama 3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal penerimaan barang.

(15)

2.

2. Di Di PuskesmasPuskesmas a.

a. Tempat Penyimpanan harus selalu higienis, tidak berdebu Tempat Penyimpanan harus selalu higienis, tidak berdebu dan bebas daridan bebas dari tikus, kecoa dan binatang pengerat lainnya;

tikus, kecoa dan binatang pengerat lainnya;

b. Tempat penyimpanan tidak bocor dan lembab ruangan mempunyai b. Tempat penyimpanan tidak bocor dan lembab ruangan mempunyai

ventilasi dan pencahayaan yang baik; ventilasi dan pencahayaan yang baik;

c. Makanan tambahan hendaknya tidak diletakkan langsung di lantai; c. Makanan tambahan hendaknya tidak diletakkan langsung di lantai; sebaiknya menggunakan alas/rak/palet yang kuat minimal 30 cm dari sebaiknya menggunakan alas/rak/palet yang kuat minimal 30 cm dari dinding;

dinding; d.

d. Penyusunan/pelePenyusunan/peletakkan/penumpukatakkan/penumpukan makanan makanan tambahan tambahan sedemin sedemikiankian rupa sehingga barang tetap dalam kondisi baik.

rupa sehingga barang tetap dalam kondisi baik. e.

e. Makanan tambahan yang masuk Makanan tambahan yang masuk ke tempat penyimpanan yang ke tempat penyimpanan yang lebih awallebih awal dikeluarkan terlebih dahulu (

dikeluarkan terlebih dahulu (First in First Out = FIFOFirst in First Out = FIFO);); f.

f. Penyimpanan makanan Penyimpanan makanan tambahan tidak tambahan tidak dicampur dengan dicampur dengan bahan panganbahan pangan lain dan bahan bukan pangan;

lain dan bahan bukan pangan; g.

g. Makanan tambahan Makanan tambahan yang rusak selyang rusak selama penyimpanan, diama penyimpanan, diambil danambil dan dipisahkan dari makanan tambahan yang masih baik;

dipisahkan dari makanan tambahan yang masih baik;

h. Makanan tambahan yang telah dinyatakan rusak perlu dibuatkan Berita h. Makanan tambahan yang telah dinyatakan rusak perlu dibuatkan Berita

 Acara Peng

 Acara Penghapusan olehapusan oleh Kepala Push Kepala Puskesmas setekesmas setempat;mpat; i.

i. Makanan Makanan tambahan dinyatakan tambahan dinyatakan rusak apabila rusak apabila kemasan bkemasan berlubang, robek,erlubang, robek, pecah, kempes dan teksturnya berubah.

pecah, kempes dan teksturnya berubah.

3.

3. Di tempat pendistriDi tempat pendistribusian (Posyandu, busian (Posyandu, Polindes, SPolindes, Sekolah atau tekolah atau tempatempat penyimpanan lainnya)

penyimpanan lainnya) a.

a. Tempat penyimpanan Tempat penyimpanan MT MT harus selalu harus selalu bersih, higienis.bersih, higienis. b.

b. MT diletakkan di MT diletakkan di atas alas atas alas dan usahakan dan usahakan tidak menempel dtidak menempel dinding.inding. c.

c. Atap tidak bocor Atap tidak bocor mempunyai ventilasi dan pencahayaan yang mempunyai ventilasi dan pencahayaan yang baik sertabaik serta tidak lembab.

tidak lembab.

d. Tempat penyimpanan harus bebas dari tikus, kecoa, dan binatang d. Tempat penyimpanan harus bebas dari tikus, kecoa, dan binatang

pengerat lainnya. pengerat lainnya. e.

e. Penyimpanan MT Penyimpanan MT tidak boleh tidak boleh dicampur dengan dicampur dengan bahan berbahaya.bahan berbahaya. f.

f. MT MT biskuit dinyatakan rusak biskuit dinyatakan rusak apabila bungkus apabila bungkus berlubang, sobek, berlubang, sobek, pecah,pecah, atau

atau biskuit biskuit tidak tidak renyah.renyah. 4. Di Rumah Tangga/Keluarga 4. Di Rumah Tangga/Keluarga

Makanan Tambahan yang diterima harus disimpan pada tempat yang kering, Makanan Tambahan yang diterima harus disimpan pada tempat yang kering, bersih dan tertutup agar terhindar dari bahan cemaran dan binatang bersih dan tertutup agar terhindar dari bahan cemaran dan binatang pengganggu.

pengganggu.

C.

C. PENDISTRIBUSIPENDISTRIBUSIAN AN MAKANAN MAKANAN TAMBAHANTAMBAHAN a. Makanan Tambahan Kirim ke Daerah a. Makanan Tambahan Kirim ke Daerah

1. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota membuat rencana distribusi MT ke 1. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota membuat rencana distribusi MT ke masing-masing Puskesmas berdasarkan data sasaran di tiap Puskesmas. masing-masing Puskesmas berdasarkan data sasaran di tiap Puskesmas. 2. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota menginformasikan secara tertulis ke 2. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota menginformasikan secara tertulis ke Puskesmas tentang jumlah dan waktu penerimaan MT yang akan Puskesmas tentang jumlah dan waktu penerimaan MT yang akan

didistribusikan ke masing-masing Puskesmas, agar Puskesmas

(16)

mengetahui jumlah MT yang akan diterima dan mempersiapkan tempat mengetahui jumlah MT yang akan diterima dan mempersiapkan tempat penyimpanan yang memenuhi syarat.

penyimpanan yang memenuhi syarat. 3.

3. Pengiriman MT Pengiriman MT dari Kabupaten/Kota ke dari Kabupaten/Kota ke Puskesmas disesuaikan denganPuskesmas disesuaikan dengan kapasitas tempat penyimpanan yang tersedia di Puskesmas dengan kapasitas tempat penyimpanan yang tersedia di Puskesmas dengan frekuensi pengiriman maksimal tiga kali selama waktu 3 (tiga) bulan

frekuensi pengiriman maksimal tiga kali selama waktu 3 (tiga) bulan 4.

4. Setelah MT Setelah MT diterima di Puskesmas, pditerima di Puskesmas, petugas Puskesmas membuat tandaetugas Puskesmas membuat tanda terima yang memuat jumlah dan jenis MT. Bukti penerimaan barang yang terima yang memuat jumlah dan jenis MT. Bukti penerimaan barang yang asli diserahkan ke pihak pengirim barang dan tembusan dikirim ke Dinas asli diserahkan ke pihak pengirim barang dan tembusan dikirim ke Dinas Kesehatan

Kesehatan Kabupaten/KotKabupaten/Kota.a.

5. BAST dicetak melalui Sigizi Terpadu dengan Petunjuk Operasional 5. BAST dicetak melalui Sigizi Terpadu dengan Petunjuk Operasional

sebagaimana terlampir (lampiran13). sebagaimana terlampir (lampiran13). 6.

6. Penanggungjawab Penanggungjawab gudang Puskesmgudang Puskesmas melakukaas melakukan pencatatn pencatatan danan dan pelaporan administrasi gudang, yaitu dengan membuat Surat Bukti Barang pelaporan administrasi gudang, yaitu dengan membuat Surat Bukti Barang Masuk (SBBM), Surat Bukti Barang Keluar (SBBK), Kartu Persediaan Masuk (SBBM), Surat Bukti Barang Keluar (SBBK), Kartu Persediaan Barang (KPB)

Barang (KPB)

7. Puskesmas mengirim MT ke sasaran melalui Posyandu atau unit 7. Puskesmas mengirim MT ke sasaran melalui Posyandu atau unit pelayanan kesehatan lainnya melalui Bidan di Desa (BDD) atau petugas pelayanan kesehatan lainnya melalui Bidan di Desa (BDD) atau petugas yang ditunjuk/kader.

yang ditunjuk/kader. 8.

8. BDD atau BDD atau petugas yang ditunjuk/kader mendistribusikan MT ke petugas yang ditunjuk/kader mendistribusikan MT ke sasaransasaran dan mencatat jumlah MT yang telah didistribusikan.

dan mencatat jumlah MT yang telah didistribusikan. 9.

9. PendistribusiPendistribusian an makanan tambahan makanan tambahan ke ke sasaran dicatatat melalui sasaran dicatatat melalui ePPGM.ePPGM. BAGAN MEKANISME DISTRIBUSI MT

BAGAN MEKANISME DISTRIBUSI MT

Keterangan : Keterangan :

Penyedia MT

Penyedia MT

Direktorat Gizi

Direktorat Gizi

Masyarakat

Masyarakat

Dinkes/Gudang

Dinkes/Gudang

Kabupaten-Kota

Kabupaten-Kota

SASARAN

SASARAN

Puskesmas

Puskesmas

: Distribusi : Distribusi : Koordinasi : Koordinasi

(17)

Penjelasan Bagan Distribusi MT Penjelasan Bagan Distribusi MT

 Di dalam Di dalam pendistribusiapendistribusian MT n MT penyedia barang berkoordinasi denganpenyedia barang berkoordinasi dengan

Direktorat Gizi Masyarakat dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Direktorat Gizi Masyarakat dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

 MT dMT didistribidistribusikan oleh usikan oleh penyedia barang penyedia barang ke gudang ke gudang Puskesmas melaluiPuskesmas melalui

gudang kabupaten/kota yang telah disiapkan oleh penyedia barang gudang kabupaten/kota yang telah disiapkan oleh penyedia barang berdasarkan hasil koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

berdasarkan hasil koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

 Puskesmas Puskesmas melalui melalui BDD/petugas BDD/petugas yang yang ditunjuk/kadeditunjuk/kader r mendistribusmendistribusikan ikan MTMT

ke Posyandu atau tempat lain yang ditentukan, selanjutnya diberikan ke ke Posyandu atau tempat lain yang ditentukan, selanjutnya diberikan ke sasaran.

sasaran.

b. Makanan Tambahan

b. Makanan Tambahan Buffer StockBuffer Stock

Mekanisme permintaan dan pendistribusian MT

Mekanisme permintaan dan pendistribusian MT Buffer Stock Buffer Stock   adalah sebagai  adalah sebagai berikut :

berikut : 1.

1. Dinas Dinas Kesehatan Kesehatan Provinsi/KabuProvinsi/Kabupaten/Kota, paten/Kota, Kementerian/LKementerian/Lembaga,embaga, Legislatif, Lintas program/Lintas sektor, Organisasi Profesi, Organisasi Legislatif, Lintas program/Lintas sektor, Organisasi Profesi, Organisasi

Keagamaan, Organisasi Kemasyarakatan, Yayasan, LSM serta

Keagamaan, Organisasi Kemasyarakatan, Yayasan, LSM serta

stakeholder 

stakeholder dan dan lain-lain lain-lain yang yang membutuhkan Mmembutuhkan MTT buffer stock buffer stock   membuat  membuat rencana permintaan sesuai kebutuhan untuk balita usia 6-59 bulan/anak rencana permintaan sesuai kebutuhan untuk balita usia 6-59 bulan/anak

sekolah SD/MI/Ibu hamil KEK di daerah rawan gizi/keadaan

sekolah SD/MI/Ibu hamil KEK di daerah rawan gizi/keadaan

darurat/bencana. darurat/bencana.

2. Pihak yang membutuhkan MT

2. Pihak yang membutuhkan MT buffer stock buffer stock   menyusun RAB (Rencana  menyusun RAB (Rencana  Anggaran

 Anggaran Biaya) Biaya) untuk untuk biaya biaya operasionoperasional, al, pergudangpergudangan an dandan pendistribusian MT

pendistribusian MT buffer stock buffer stock .. 3.

3. Selanjutnya pihak Selanjutnya pihak yang yang membutuhkan MTmembutuhkan MT buffer stock buffer stock  mengirimkan surat mengirimkan surat permintaan ke Direktorat Gizi Masyarakat Ditjen Kesehatan Masyarakat. permintaan ke Direktorat Gizi Masyarakat Ditjen Kesehatan Masyarakat. 4. Surat permintaan MT yang masuk akan ditelaah oleh Direktorat Gizi 4. Surat permintaan MT yang masuk akan ditelaah oleh Direktorat Gizi Masyarakat. Telaahan tersebut meliputi jumlah ketersediaan MT di pusat Masyarakat. Telaahan tersebut meliputi jumlah ketersediaan MT di pusat dan daerah, ketersediaan biaya pengiriman, lokasi yang akan dikirim serta dan daerah, ketersediaan biaya pengiriman, lokasi yang akan dikirim serta  jumlah da

 jumlah dan kelompon kelompok sasaran yank sasaran yang akan diberig akan diberikan.kan. Ketentuan Pendistribusian (MT Balita dan MT Ibu Hamil) : Ketentuan Pendistribusian (MT Balita dan MT Ibu Hamil) :

1.

1. MT seluruhnyMT seluruhnya harus didistribua harus didistribusikan ke Puskesmasikan ke Puskesmas sesuai alokasi dis sesuai alokasi distribusistribusi yang telah

yang telah direnacanakadirenacanakan.n. 2.

2. MT yang MT yang diterimditerima a oleh puskesmas dapat oleh puskesmas dapat didistribdidistribusikan kepada sasaranusikan kepada sasaran sebagai

sebagai MT PemulihanMT Pemulihan untuk balita kurus dan ibu hamil KEK sesuai aturan untuk balita kurus dan ibu hamil KEK sesuai aturan pemberian dan juga sebagai

pemberian dan juga sebagai MT PenyuluhanMT Penyuluhan untuk seluruh sasaran balita untuk seluruh sasaran balita dan ibu hamil dengan waktu pemberian maksimal selama satu bulan sesuai dan ibu hamil dengan waktu pemberian maksimal selama satu bulan sesuai Surat Edaran Dirjen Kesehatan Masyarakat Nomor : HK.02.02/V/407/2017 Surat Edaran Dirjen Kesehatan Masyarakat Nomor : HK.02.02/V/407/2017 Tentang Pemberian Suple

Tentang Pemberian Suplementasi Gizi PMT Ibu mentasi Gizi PMT Ibu Hamil, PMT Anak Balita danHamil, PMT Anak Balita dan PMT Anak Sekolah (

(18)

5. MT

5. MT buffer stock buffer stock   dapat diberikan setelah ditelaah secara teknis dan  dapat diberikan setelah ditelaah secara teknis dan memenuhi persyaratan sebagai berikut :

memenuhi persyaratan sebagai berikut :

 Surat Surat permintaan permintaan MTMT buffer stock buffer stock   tersebut ditujukan kepada Direktur  tersebut ditujukan kepada Direktur

Gizi Masyarakat Kemenkes RI yang dilampiri dengan jumlah sasaran Gizi Masyarakat Kemenkes RI yang dilampiri dengan jumlah sasaran balita kurus (BB/PB/PB<-2 SD)/ anak SD/MI kurus (<-2SD)/ Ibu Hamil balita kurus (BB/PB/PB<-2 SD)/ anak SD/MI kurus (<-2SD)/ Ibu Hamil KEK.

KEK.

 Biaya Biaya pengiriman pengiriman MTMT buffer stock buffer stock  dari pusat ke daerah dengan pranko dari pusat ke daerah dengan pranko

gudang Provinsi/Kabupaten/Kota ditanggung oleh pusat, sedangkan gudang Provinsi/Kabupaten/Kota ditanggung oleh pusat, sedangkan biaya pengiriman ke sasaran dari Provinsi/Kabupaten/Kota ditanggung biaya pengiriman ke sasaran dari Provinsi/Kabupaten/Kota ditanggung oleh masing-masing pihak pemohon.

oleh masing-masing pihak pemohon.

 Pihak Pihak pemohon pemohon menyiapkan menyiapkan tempat penerimaan tempat penerimaan atau atau penyimpananpenyimpanan

sementara (gudang) dan menyusun rencana distribusi (rensi) sementara (gudang) dan menyusun rencana distribusi (rensi) pendistribusiannya sampai ke sasaran.

pendistribusiannya sampai ke sasaran. 6. Pengiriman MT

6. Pengiriman MT buffer stock buffer stock   ke lokasi akan dilaksanakan setelah  ke lokasi akan dilaksanakan setelah dinyatakan layak untuk diberikan dan akan dikirimkan ke lokasi dengan dinyatakan layak untuk diberikan dan akan dikirimkan ke lokasi dengan  jumlah ba

(19)

BAB IV BAB IV

PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PADA SASARAN

PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PADA SASARAN

Pemberian Makanan Tambahan kepada sasaran perlu dilakukan secara Pemberian Makanan Tambahan kepada sasaran perlu dilakukan secara benar sesuai aturan konsumsi yang dianjurkan. Pemberian makanan tambahan benar sesuai aturan konsumsi yang dianjurkan. Pemberian makanan tambahan yang tidak tepat sasaran, tidak sesuai aturan konsumsi, akan menjadi tidak efektif yang tidak tepat sasaran, tidak sesuai aturan konsumsi, akan menjadi tidak efektif dalam upaya pemulihan status gizi sasaran serta dapat menimbulkan permasalahan dalam upaya pemulihan status gizi sasaran serta dapat menimbulkan permasalahan gizi.

gizi.

Makanan tambahan diberikan kepada seluruh sasaran sebagai

Makanan tambahan diberikan kepada seluruh sasaran sebagai MakananMakanan Tambahan Penyuluhan

Tambahan Penyuluhan  untuk pencegahan risiko Ibu hamil KEK, balita kurus dan  untuk pencegahan risiko Ibu hamil KEK, balita kurus dan anak usia sekolah kurus SD/MI dengan waktu pemberian maksimal selama 1 bulan anak usia sekolah kurus SD/MI dengan waktu pemberian maksimal selama 1 bulan maupun sebagai

maupun sebagai Makanan Tambahan PemulihanMakanan Tambahan Pemulihan  untuk meningkatkan status gizi  untuk meningkatkan status gizi pada sasaran balita kurus, anak usia sekolah SD/MI kurus dan ibu hamil KEK.

pada sasaran balita kurus, anak usia sekolah SD/MI kurus dan ibu hamil KEK.  Aturan pembe

 Aturan pemberian MT Penyuluhrian MT Penyuluhan kepada sasaan kepada sasaran telah diatur meran telah diatur melalui Surat Edaranlalui Surat Edaran Dirjen Kesehatan Masyarakat Nomor : HK.02.02/V/407/2017 tentang Pemberian Dirjen Kesehatan Masyarakat Nomor : HK.02.02/V/407/2017 tentang Pemberian Suplementasi Gizi PMT Ibu Hamil, PMT Anak Balita dan PMT Anak Sekolah Suplementasi Gizi PMT Ibu Hamil, PMT Anak Balita dan PMT Anak Sekolah (lampiran 14)

(lampiran 14)

Berikut standar pemberian makanan tambahan pemulihan untuk setiap kelompok Berikut standar pemberian makanan tambahan pemulihan untuk setiap kelompok sasaran

sasaran A.

A. Makanan Makanan Tambahan Tambahan BalitaBalita a. Prinsip Dasar Pemberian : a. Prinsip Dasar Pemberian :

Prinsip Dasar Pemberian Makanan Tambahan Anak Balita adalah untuk Prinsip Dasar Pemberian Makanan Tambahan Anak Balita adalah untuk memenuhi kecukupan gizi balita kurus.

memenuhi kecukupan gizi balita kurus. b. Ketentuan Pemberian :

b. Ketentuan Pemberian :

1. Makanan Tambahan (MT) diberikan pada balita 6-59 bulan dengan 1. Makanan Tambahan (MT) diberikan pada balita 6-59 bulan dengan kategori kurus yang memiliki status gizi berdasarkan indeks BB/PB atau kategori kurus yang memiliki status gizi berdasarkan indeks BB/PB atau BB/TB dibawah -2 Sd

BB/TB dibawah -2 Sd 2.

2. Tiap bungkus Tiap bungkus MT Balita MT Balita berisi 4 berisi 4 keping biskuit (40 keping biskuit (40 gram)gram) 3.

3. Usia 6 Usia 6 -11 bulan d-11 bulan diberikan 8 keping iberikan 8 keping (2 bungkus) per h(2 bungkus) per hariari 4.

4. Usia 12-59 Usia 12-59 bulan diberikan 12 bulan diberikan 12 keping (3 keping (3 bungkus) per haribungkus) per hari 5.

5. Pada balitPada balita yang dia yang diberikan makaberikan makanan tambahan nan tambahan perlu dilakukaperlu dilakukann pemantauan berat badan dan panjang badan/tinggi badan setiap bulan pemantauan berat badan dan panjang badan/tinggi badan setiap bulan 6.

6. Bila sudah mencapai berat Bila sudah mencapai berat badan sesuai panjang/tinggi badan dan badan sesuai panjang/tinggi badan dan atauatau berat badan sesuai umur, PMT pemulihan pada Balita dihentikan dan berat badan sesuai umur, PMT pemulihan pada Balita dihentikan dan selanjutnya mengonsumsi makanan keluarga gizi seimbang

selanjutnya mengonsumsi makanan keluarga gizi seimbang

7. Biskuit dapat langsung dikonsumsi atau terlebih dahulu ditambah air 7. Biskuit dapat langsung dikonsumsi atau terlebih dahulu ditambah air matang dalam mangkok bersih sehingga dapat dikonsumsi dengan matang dalam mangkok bersih sehingga dapat dikonsumsi dengan menggunakan sendok

menggunakan sendok 8.

8. Setiap Setiap pemberian pemberian MT MT harus harus dihabiskandihabiskan B.

B. Makanan Makanan Tambahan Tambahan Anak Anak SekolahSekolah a. Prinsip Dasar Pemberian

a. Prinsip Dasar Pemberian

Prinsip Dasar Pemberian Makanan Tambahan Anak Balita adalah untuk Prinsip Dasar Pemberian Makanan Tambahan Anak Balita adalah untuk memenuhi kecukupan gizi balita kurus.

(20)

b. Ketentuan Pemberian : b. Ketentuan Pemberian :

1.

1. MT diberikan pada anak usia Sekolah MT diberikan pada anak usia Sekolah Dasar/MadDasar/Madrasah Ibtidrasah Ibtidaiyah (SD/Maiyah (SD/MI)I) kurus yang memiliki status gizi berdasarkan indeks IMT/U dibawah -2 Sd kurus yang memiliki status gizi berdasarkan indeks IMT/U dibawah -2 Sd 2.

2. Tiap bungkus Tiap bungkus MT Anak MT Anak Sekolah berisi 6 Sekolah berisi 6 keping biskuit (36 keping biskuit (36 gram)gram) 3.

3. Setiap anak Setiap anak SD/MI diberikan SD/MI diberikan satu bungkus satu bungkus setiap kali setiap kali pemberianpemberian 4.

4. Dilakukan pemantauan pertambahan berat badan Dilakukan pemantauan pertambahan berat badan dan tinggi badan dan tinggi badan tiaptiap bulan di sekolah

bulan di sekolah 5.

5. Bila sudah mencapai status gizi Bila sudah mencapai status gizi baik, PMT Anak Sekolah baik, PMT Anak Sekolah pemulihan bisapemulihan bisa dihentikan dan selanjutnya mengonsumsi makanan keluarga gizi dihentikan dan selanjutnya mengonsumsi makanan keluarga gizi seimbang

seimbang 6.

6. Setiap siswa SD/MI Setiap siswa SD/MI diwajibkan makan biskuit diwajibkan makan biskuit di sekolah di sekolah bersama-samabersama-sama pada jam istirahat sesuai jadwal yang ditetapkan oleh sekolah dan diawasi pada jam istirahat sesuai jadwal yang ditetapkan oleh sekolah dan diawasi oleh guru kelas

oleh guru kelas 7.

7. Biskuit tersebut harus dimakan habis di Biskuit tersebut harus dimakan habis di sekolah dan tidak boleh sekolah dan tidak boleh dibawadibawa pulang.

pulang.

C.

C. Makanan Makanan Tambahan Tambahan Ibu Ibu Hamil Hamil KEKKEK a.

a. Prinsip Prinsip Dasar Dasar PemberianPemberian

Pemberian makanan tambahan dilakukan untuk memenuhi kecukupan gizi Pemberian makanan tambahan dilakukan untuk memenuhi kecukupan gizi ibu hamil KEK

ibu hamil KEK

b. Ketentuan Pemberian : b. Ketentuan Pemberian :

1. MT diberikan pada ibu hamil KEK yaitu ibu hamil yang memiliki ukuran 1. MT diberikan pada ibu hamil KEK yaitu ibu hamil yang memiliki ukuran

Lingkar Lengan Atas (LiLA) dibawah 23,5 cm. Lingkar Lengan Atas (LiLA) dibawah 23,5 cm. 2.

2. Pemberian MT Pemberian MT pada pada ibu ibu hamil hamil terintegrasi dengan terintegrasi dengan pelayanan Antenatal pelayanan Antenatal CareCare  ANC).

 ANC). 3.

3. Tiap Tiap bungkus MT bungkus MT ibu hamil ibu hamil berisi 3 berisi 3 keping biskuit keping biskuit lapis (60 lapis (60 gram).gram). 4.

4. Pada kehamilan Pada kehamilan trimester I diberikan 2 trimester I diberikan 2 keping biskuit lapis keping biskuit lapis per hari.per hari. 5.

5. Pada Pada kehamilan trimester II kehamilan trimester II dan dan III III diberikan 3 diberikan 3 keping biskuit keping biskuit lapis per lapis per hari.hari. 6.

6. Pemantauan pertambahan berat Pemantauan pertambahan berat badan sesuai badan sesuai standar kenaikan berat standar kenaikan berat badanbadan ibu hamil dan atau LiLA. Apabila berat badan sudah sesuai standar kenaikan ibu hamil dan atau LiLA. Apabila berat badan sudah sesuai standar kenaikan berat badan dan atau ibu hamil tidak lagi dalam kategori KEK sesuai berat badan dan atau ibu hamil tidak lagi dalam kategori KEK sesuai pemeriksaan LiLA, selanjutnya mengonsumsi makanan keluarga gizi pemeriksaan LiLA, selanjutnya mengonsumsi makanan keluarga gizi seimbang.

(21)

BAB VI BAB VI

PEMANTAUAN DAN EVALUASI

PEMANTAUAN DAN EVALUASI

A. Pemantauan A. Pemantauan

Pemantauan merupakan komponen penting dalam pengelolaan MT yang Pemantauan merupakan komponen penting dalam pengelolaan MT yang mencakup pemantauan dalam pelaksanaan penyimpanan di gudang dan mencakup pemantauan dalam pelaksanaan penyimpanan di gudang dan pendistribusian MT sampai kepada sasaran.

pendistribusian MT sampai kepada sasaran.

Kegiatan pemantauan dan evaluasi pemberian makanan tambahan dapat Kegiatan pemantauan dan evaluasi pemberian makanan tambahan dapat dilakukan melalui dua cara yaitu dengan menggunakan formulir pemantauan dan dilakukan melalui dua cara yaitu dengan menggunakan formulir pemantauan dan melalui penggunaan aplikasi ePPGBM (elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi melalui penggunaan aplikasi ePPGBM (elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat).

Berbasis Masyarakat). 1.

1. Pemantauan Pemantauan dan dan Pelaporan Pelaporan Distribusi MTDistribusi MT

Dalam kegiatan pemantauan distribusi meliputi pemantauan sebagai berikut : Dalam kegiatan pemantauan distribusi meliputi pemantauan sebagai berikut :

 Pemantauan Pemantauan penyimpanan penyimpanan ddan an pendistpendistribusian ribusian MT MT di di tingkattingkat

Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota

 Pemantauan penyimpanan Pemantauan penyimpanan dan dan pendistribusiapendistribusian n MT MT di di tingkat tingkat PuskesmasPuskesmas 

 Pemantauan pemanfaatan Pemantauan pemanfaatan MT MT BalitaBalita 

 Pemantauan pemanfaatan Pemantauan pemanfaatan MT MT Ibu Ibu HamilHamil

a. Pemantauan Penyimpanan dan pendistribusian MT di tingkat a. Pemantauan Penyimpanan dan pendistribusian MT di tingkat

Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota

Pemantauan dilaksanakan oleh petugas Provinsi dan Kabupaten/Kota Pemantauan dilaksanakan oleh petugas Provinsi dan Kabupaten/Kota dengan melakukan pengamatan terhadap:

dengan melakukan pengamatan terhadap:

  Kondisi fisik gudang meliputi: kapasitas gudang, ventilasi,  Kondisi fisik gudang meliputi: kapasitas gudang, ventilasi,

kelembaban, kebersihan, lingkungan, atap bocor/tidak. kelembaban, kebersihan, lingkungan, atap bocor/tidak.

 Cara Cara penyimpanan meliputi: penyimpanan meliputi: penggunaan palet, penggunaan palet, tata letak, tata letak, bebasbebas

binatang pengganggu, tidak disatukan dengan bahan pangan dan binatang pengganggu, tidak disatukan dengan bahan pangan dan non-pangan lainnya.

non-pangan lainnya.

 Catatan Catatan dan dan laporan laporan administrasi gudang administrasi gudang meliputi Mmeliputi MT T masuk, masuk, keluar,keluar,

sisa dan jumlah MT yang rusak. sisa dan jumlah MT yang rusak.

 Rencana Rencana pendistribusian MT pendistribusian MT dari dari Kabupaten Kabupaten ke ke Puskesmas Puskesmas (alokasi(alokasi

rencana pendistribusian dan pemberitahuan ke Puskesmas). rencana pendistribusian dan pemberitahuan ke Puskesmas).

 Pelaksanaan pendistribusian (jumlah Pelaksanaan pendistribusian (jumlah dan jenis dan jenis MT yang MT yang telahtelah

didistribusikan, cara pendistribusian, dan jumlah yang rusak). didistribusikan, cara pendistribusian, dan jumlah yang rusak).

Dalam melakukan pemantauan petugas menggunakan Lampiran 1 Dalam melakukan pemantauan petugas menggunakan Lampiran 1 (Formulir Pemantauan Penyimpanan dan Pendistribusian MT di Tingkat (Formulir Pemantauan Penyimpanan dan Pendistribusian MT di Tingkat Kabupaten/Kota)

Gambar

Gambar 47 Halaman utama aplikasi distribusi PMT

Referensi

Dokumen terkait

Dari penelitian ini didapatkan simpulan bahwa evaluasi program pemberian makanan tambahan pada balita kurang gizi tahun 2016 berjalan baik mulai dari proses perencanaan,

Metode kasus pada laporan tugas akhir ini adalah studi kasus Asuhan Kebidanan yang diberikan pada Balita Gizi Kurang Dengan Pemberian Makanan Tambahan Berupa

Ada hubungan yang sangat signifikan antara sumbangan pemberian makanan tambahan pemulihan terhadap perubahan status gizi (indeks BB/U) balita gizi buruk (p= 0,002)..

Upaya yang dilakukan pemerintah Aceh dengan pemberian makanan tambahan pada balita kurus sebanyak 45,5%.Tujuan penelitian melakukan Evaluasi Program Pemberian Makanan

Untuk mengatasi masalah gizi pada kelompok usia tersebut perlu diselenggarakan pemberian makanan tambahan (PMT). PMT merupakan program intervensi terhadap balita yang

Hasil diperoleh bahwa balita yang sebelumnya balita yang mengalami gizi buruk sebanyak 7 orang setelah diberikan makanan tambahan menjadi 3 orang, gizi kurang dari 22 orang menjadi

Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan PMT-P terhadap Status Gizi Balita Gizi Buruk di Dinas Kesehatan Kota Semarang Tahun 2012.. Skripsi : Ilmu Gizi, Universitas Diponegoro,

iii LEMBAR PENGESAHAN KAJIAN KANDUNGAN GIZI DAN MUTU ORGANOLEPTIK COOKIES BERBASIS TEPUNG KEDELAI Glycine max L SEBAGAI MAKANAN TAMBAHAN PMT BAGI BALITA GIZI KURANG USIA 6-59 BULAN