Pengembangan teknik analisis kimia terus dikembangkan
Pengembangan teknik analisis kimia terus dikembangkan
menjadi lebih canggih
menjadi lebih canggih dan minimalis ukurannydan minimalis ukurannyaa
Analisis suatu sampel larutan dapat
Analisis suatu sampel larutan dapat juga didasarkanjuga didasarkan
pada kemampuan suatu ion
pada kemampuan suatu ion untuk menghantarkanuntuk menghantarkan
muatan listrik di antara kedua elektroda.
muatan listrik di antara kedua elektroda.
Teknik tersebut dikenal sebagai
Teknik tersebut dikenal sebagai konduktometri konduktometri . Teknik ini. Teknik ini
menggunakan dua elektroda yang bersifat inert
menggunakan dua elektroda yang bersifat inert
Konduktometri merupakan suatu metoda analisis kimia
Konduktometri merupakan suatu metoda analisis kimia
yang berdasarkan daya hantar listrik suatu larutan
Pengembangan teknik analisis kimia terus dikembangkan
Pengembangan teknik analisis kimia terus dikembangkan
menjadi lebih canggih
menjadi lebih canggih dan minimalis ukurannydan minimalis ukurannyaa
Analisis suatu sampel larutan dapat
Analisis suatu sampel larutan dapat juga didasarkanjuga didasarkan
pada kemampuan suatu ion
pada kemampuan suatu ion untuk menghantarkanuntuk menghantarkan
muatan listrik di antara kedua elektroda.
muatan listrik di antara kedua elektroda.
Teknik tersebut dikenal sebagai
Teknik tersebut dikenal sebagai konduktometri konduktometri . Teknik ini. Teknik ini
menggunakan dua elektroda yang bersifat inert
menggunakan dua elektroda yang bersifat inert
Konduktometri merupakan suatu metoda analisis kimia
Konduktometri merupakan suatu metoda analisis kimia
yang berdasarkan daya hantar listrik suatu larutan
PENGERTIAN KONDUKTOMETRI
Konduktometri merupakan metode analisis kimia berdasarkan daya hantar listrik suatu larutan. Daya hantar listrik (G) suatu larutan bergantung pada jenis dan konsentrasi ion di dalam larutan. Daya hantar listrik berhubungan dengan pergerakan suatu ion di dalam larutan ion yang mudah bergerak mempunyai daya hantar listrik yang besar.
Daya hantar listrik (G) merupakan kebalikan dari tahanan (R), sehingga daya hantar listrik mempunyai satuan ohm-1. Bila arus listrik dialirkan dalam suatu larutan mempunyai dua elektroda, maka daya hantar listrik (G) berbanding lurus dengan luas permukaan elektroda (A) dan berbanding terbalik dengan jarak kedua elektroda (l).
=
=
(5.1)
Dengan:
G = daya hantar listrik (ohm-1)
R = tahanan (ohm)
k = Konduktovitas (Sm-1)
A = luas permukaan elektroda (m2)
Daya Hantar Ekivalen (Equivalen Conductance)
Kemampuan suatu zat terlarut untuk menghantarkan arus listrik disebut daya hantar ekivalen (^) yang didefinisikan sebagai daya hantar satu gram ekivalen zat terlarut di antara dua elektroda dengan jarak kedua electroda 1cm. Yang dimaksud dengan berat ekuivalen adalah berat molekul dibagi jumlah muatan positif atau negatif. Contoh berat ekivalen BaCl2 adalah BM BaCl2 dibagi dua. Volume larutan (cm3) yang mengandung satu gram ekivalen zat terlarut diberikan oleh,
dengan C adalah konsentrasi (ekivalen per cm-3), bilangan
1000 menunjukkan 1 liter = 1000 cm3. Volume dapat juga
dinyatakan sebagai hasil kali luas (A) dan jarak kedua elektroda (1).
V= l A Dengan l sama dengan 1 cm ,
Substitusi persamaan ini ke dalam persamaan G diperoleh,
Daya hantar ekivalen (^) akan sama dengan daya hantar listrik (G) bila 1 gram ekivalen larutan terdapat di antara dua
^ = G = 1000k/C
Daya hantar ekivalen pada larutan encer diberi simbol
Λo yang harganya tertentu untuk setiap ion.
Pengukuran Konduktivitas
Untuk mengukur konduktivitas suatu larutan, larutan ditaruh dalam sebuah sel yang tetapan selnya telah ditetapkan dengan suatu larutan yang konduktivitasnya diketahui dengan tepat. Pengaliran arus melalui larutan suatu elektrolit dapat menghasilkan perubahan-perubahan dalam komposisi larutan di dekat elektrode, dengan demikian potensial-potensial listrik dapat timbul pada elektrode-elektrode.
Sumber arus bolak-balik dapat berupa jaringan listrik pusat yang memberi arus dengan frekuensi sampai 3000 Hz. Karena digunakan arus bolak balik, sel akan mempunyai kapasitan yang tak akan diimbangi dalam kontak resistansi standar R, maka perlu dimasukan sebuah kondensor Variabel paralel dengan kontak resistansi sehingga kapasitansinya dapat diimbangi.
Jika frekuensi arus dinaikkan sampai menjadi Hz, maka efek-efek kapasitansi dan induksi menjadi sangat penting, dan peralatan harus dimodifikasi untuk memperhitungkan efek-efek ini. Karena itu kita perlu meninjau cara-cara dalm pengukuran konduktivitas:
1.Titrasi konduktometri yang dilaksanakan dengan
arus yang berfrekuensi rendah sampai dengan 3000 Hz
2.Titrasi yang dilakukan menggunakan arus pada frekuensi tinggi, kita lebih mengukur perubahan-perubahan dalam kapasitansi atau induktansi ketimbang konduktansinya maka titrasi-titrasi demikian biasanya disebut titrasi frekuensi tinggi.
Teori tentang konduktometri merupakan kebalikan dari teori hukum ohm tentang hambatan listrik. Berdasarkan dan berangkat dari hukum ohm tersebut, maka disusunlah teori tentang konduktovitas yang merupakan kebalikan dari resistivitas.
G=l/R K=l/ρ
Dengan
G: Konduktovitansi (mho) atau (S) , I : Panjang material (meter)
K: Konduktovitas (S.m-1),
Karena konsentrasi larutan pada umumnya
dinyatakan dalam satuan molar (mol/liter),
Maka pada konduktometri terdapat istilah
konduktovitas molar
(Λ),
yang mempunyai
hubungan dengan konsentrasi secara:
Λ
= 1000K/C
Dimana:
Λ
= konduktoitas molar (Scm
2mol
-1)
C = konsentrasi (mol.dm
-3)
K = Konduktovitas (Scm
-1)
Konduktovitas di tentukan oleh jenis ion.
Sehingga untuk mengetahui kemampuan tiap
jenision, maka perlu dilakukan percobaan
dengan larutan yang sangat encer, sehingga
tidak di pengaruhi oleh ion lain. Pada kondisi
seperti
ini,maka
konduktovitas
larutan
merupakan jumlah konduktovitas ion positif
(Kation) dan ion negative (anion).
Λ
o=
+okation+
-oanion
Λ
oadalah konduktivitas molar ion pada larutan
sangat encer (konsentrasi mendekati nol)
Contoh soal 1:
Hitung daya hantar listrik larutan HCl 0,01
N, bila daya hantar ion untuk: H
+= 350 dan
Cl
-= 76. Konstanta sel = 0,2 cm
-1.
Penyelesaian:
=
.∅[
H ++
Cl-]
= 10
-2/
1000 . ∅
(350 + 76)
= 0,5 x 10
-4(426)
= 2,1 x 10
-3omh
-1engu uran antar
1. Sumber Listrik
Hantaran arus DC (misal arus yang berasal dari batrei) melalui larutan merupakan proses faradai, yaitu oksidasi dan reduksi terjadi pada kedua elektroda. Sedangkan arus AC tidak memerlukan reaksi elektro kimia pada elektroda- elektrodanya, dalam hal ini aliran arus listrik bukan akibat proses faradai. Perubahan karena proses faradai dapat merubah sifat listrik sel, maka pengukuran konduktometri didasarkan pada arus nonparaday atau arus AC.
2. Tahanan Jembatan
Sumber listrik AC, S merupakan sumber arus listrik dengan frekuensi antara 60 sampai 1000 Hz, dan potensial antara 6 sampai 10 V. Besarnya tahanan RAC dan RBC dapat dihitung dari posisi jarum pada C. ND adalah detektor kebisingan (Noisy Detector) yang biasanya menggunakan
headphone. Head phone dapat diganti dengan magig eye, atau mikroamper, digital, sehingga Rsel dapat dihitung bila ND tak ada respon dengan menggeser kedudukan C. Rs merupakan kapasitor yang dapat mencegah terjadinya arus bolak- balik bila tahanan dalam analit terlalu tinggi. Kemudian tahanan sel Rx dihitung berdasarkan.
Rx =
3. Sel
Salah satu bagian konduktometer adalah sel yang terdiri dari sepasang elektroda yang terbuat dari bahan yang sama. Biasanya elektroda berupa logam yang dilapisi logam platina untuk menambah efektifitas permukaan elektroda.
Contoh soal 2:
50 mL CH3COOH diencerkan dengan 100 mL air. Tentukan daya hantar listrik larutan tersebut bila daya hantar ion CH3COO- = 40,9 dan anggap konstanta sel = 1.
Penyelesaian: CH3COOH CH3COO- + H+ Ka = CH3COO − [H+] [CH3COOH] H+ = CH3COO− = Ka C = 10 − x 10 − = 10 − = . λ λ = 10 − 10 1 1 3 λ λ = 10− x 1 3 x 390,0 = 1,3 x 10 − ohm−
Contoh soal 3:
Hitung daya hantar campuran 10 mL HCl 0,01 N; 40 mL CH3COOH 0,01 N; dan 100 mL air.
Penyelesaian:
Ion H+ dan HCl menyebabkan kesetimbangan penguraian CH
3COOH
pada contoh soal 2 bergerak ke arah kiri, atau CH3COOH dapat dikatakan tak terionisasi, jadi daya hantar listrik hanya disebabkan oleh ion H+ dan
ion Cl-. 1 R = C 1000. θ 10 150 λ λ l = 10 − 10 1 1 15 350 76 = 10− x 1 5 x 426 = 2,84 x 10 − ohm−
TITRASI KONDUKTOMETRI
Titrasi Konduktometri dapat digunakan untuk menentukan titik ekivalen suatu titrasi, berupa beberapa contoh titrasi konduktometri dibahas berikut, Titrasi asam kuat- basa kuat Sebagai contoh larutan HCl dititrasi oleh NaOH. Kedua larutan ini adalah penghantar listrik yang baik. Daya hantar H+ turun sampai titik ekivalen tercapai. Dalam hal ini jumlah H+ makin
berkurang di dalam larutan, sedangkan daya hantar OH -bertambah setelah titik ekivalen (Te) tercapai karena jumlah OH- di dalam larutan bertambah. Jumlah ion Cl- di dalam larutan tidak berubah, karena itu daya hantar konstan dengan penambahan NaOH. Daya hantar ion Na+ bertambah secara perlahan-lahan sesuai dengan jumlah ion Na+.
Dalam melakukan titrasi konduktometri diperlukan alat yang namanya konduktometer
Berdasarkan konduktivitasnya, titrasi konduktometri terbagi menjadi dua, yaitu:
Kelebihan titrasi konduktometer
1. Titrasi tidak menggunakan indikator, karena pada titik keivalen sudah dapat ditentukan dengan daya hantar dari larutan tersebut.
2. Dapat digunkan untuk titrasi yang berwarna
3. Dapat digunakan untuk titrasi yang dapat menimbulkan pengendapatan
4. Lebih praktis
5. Lebih cepat atau waktu yang diperlukan lebih sedikit
6. Untuk persen kesalahanya lebih kecil jika dibandingkan dengan titrasi volumetri
Kekurangan titrasi konduktometer
1. Hanya dapat diterapkan pada larutan
elektrolit saja
2. Sangat dipengaruhi temperatur
3. Dapat ditunjukka dengan tidak langsung
4. Peralatan cukup mahal
5. Jika tidak hati
–
hati maka akan cepat rusak
6. Tidak bisa digunakan pada larutan yang
sangat asam atau basa karena akan
meleleh.
Penyesuaian pH.
Pemekatan ion logam yang akan dititrasi.
Banyaknya indicator.
Pencapaian titik-akhir.
Hal-Hal Berikut Harus Selalu Diingat-Ingat Ketika Melakukan Titrasi :
Deteksi perubahan warna.
Metode lain untuk
Daya hantar listrik dalam titrasi konduktometri sangat berhubungan dengan konsentrasi dan gerakan bebas dari ion.
Titik ekivalen dari titrasi konduktometri ditandai dengan konstanta nilai daya hantar yang tertera dalam konduktometer.
Titrasi konduktometri hanya dapat digunakan untuk larutan elektrolit.
Pengukuran daya hantar dalam titrasi konduktometri memerlukan 3 komponen
penting yaitu: sumber listrik, sel untuk menyimpan larutan dan jembatan (rangkaian elektronik) untuk mengukur tahanan larutan.
Konduktometri merupakan metode analisis kimia berdasarkan daya hantar listrik suatu larutan
Titrasi konduktometri terbagi 2 yaitu:
1. Titrasi konduktometri dengan frekuensi rendah : 2. Titrasi konduktometri frekuensi tinggi
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika melakukuan titrasi yaitu:
1. Penyesuaian pH.
2. Pemekatan ion logam yang akan dititrasi.
3. Banyaknya indicator.
4. Deteksi perubahan warna. 5. Pencapaian titik-akhir.
Kelebihan titrasi konduktometer
1. Titrasi tidak menggunakan indikator, karena pada titik keivalen sudah dapat ditentukan dengan daya hantar dari larutan tersebut.
2. Dapat digunkan untuk titrasi yang berwarna
3. Dapat digunakan untuk titrasi yang dapat menimbulkan pengendapatan
4. Lebih praktis
5. Lebih cepat atau waktu yang diperlukan lebih sedikit
6. Untuk persen kesalahanya lebih kecil jika dibandingkan dengan titrasi volumetri