http://chem.fmipa.ipb.ac.id http://chem.fmipa.ipb.ac.id
Bab 8
Bab 8
LARUTAN
LARUTAN
Departemen Kimia IPB Departemen Kimia IPB
Dept. Kimia FMIPA IPB Dept. Kimia FMIPA IPB
Ikthisar
Ikthisar
Konsep Larutan
Konsep Larutan
1
1
Konsentrasi Larutan
Konsentrasi Larutan
2
2
Kesetimbangan Larutan
Kesetimbangan Larutan
3
3
Sifat Koligatif
Sifat Koligatif
4
4
Dept. Kimia FMIPA IPB Dept. Kimia FMIPA IPB
Ikthisar
Ikthisar
Konsep Larutan
Konsep Larutan
1
1
Konsentrasi Larutan
Konsentrasi Larutan
2
2
Kesetimbangan Larutan
Kesetimbangan Larutan
3
3
Sifat Koligatif
Sifat Koligatif
4
4
Larutan
Larutan
adalah campuran yang homogen dari dua
adalah campuran yang homogen dari dua atau
atau
lebih zat.
lebih zat.
Konsep Larutan
Konsep Larutan
1 1 ZAZAT TERLAT TERLARUTRUT PELARUTPELARUT LARUTANLARUTAN
Komponen
Komponen minor minor KomponenKomponen
utama utama Sistem Sistem homogen homogen
+
+
Larutan
Larutan
bisa berwujud gas (ex:udara), padat
bisa berwujud gas (ex:udara), padat
(ex: alloy), cair (ex: air laut)
(ex: alloy), cair (ex: air laut)
Pada kuliah ini yang akan
Pada kuliah ini yang akan dibahas larutan
dibahas larutan
berwujud
Konsep Larutan
1
Larutan
Zat pelarut
Zat terlarut
Soft drink (l )
Udara ( g )
H
2O
N
2Gula, CO
2O
2, Ar, CH
4Contoh Larutan
“
sejenis melarutkan sejenis
”“like dissolve like”
Dua zat dengan gaya-gaya antarmolekul yang sama
akan cenderung saling melarutkan.
•
molekul polar dapat larut dalam pelarut
non-polar CCl
4dalam C
6H
6•
molekul polar dapat larut dalam pelarut polar
C
2H
5OH dalam H
2O
•
Senyawa ionik lebih dapat larut dalam pelarut
Kelarutan metanol dalam air
LARUTAN BERAIR DARI SPESIES MOLEKUL
Konsep Larutan
Misal:
Zat terlarut : sukrosa
Pelarut
: air
sukrosa (padatan, s) dilarutkan dalam air menghasilkan
larutan sukrosa (aqueous, aq)
C
12H
22O
11( s) → C
12H
22O
11(aq)
LARUTAN BERAIR
REAKSI PELARUTAN MOLEKUL
Konsep Larutan
LARUTAN BERAIR DARI
SPESIES IONIK (ELEKTROLIT)
setiap ion positif
dikelilingi molekul air dan
setiap ion negatif juga dikelilingi
molekul air NaCl ( s) → Na+ (aq) + Cl-(aq)
P roses dimana sebuah ion dikelilingi oleh molekul-molekul
air yang tersusun dalam keadaan tertentu disebut
hidrasi
.
d+
d
Elektrolit
adalah suatu zat, yang ketika dilarutkan dalam air
akan menghasilkan larutan yang dapat menghantarkan arus
listrik.
Nonelektrolit
merupakan zat yang tidak menghantarkan arus
listrik ketika dilarutkan dalam air.
Contoh soal
Soal: Di dalam pelarut yang manakah tiap-tiap zat terlarut di
bawah ini akan dapat lebih larut?
(a) Br
2dalam benzena (C
6H
6) atau dalam air
(b) KCl dalam karbon tetra klorida (CCl
4) atau amonia (NH
3)
(c) Urea(NH
2)
2CO dalam karbon disulfida (CS
2)atau dalam
air.
Jawab:
(a) benzena
(b) amonia
(c) air
Latihan
Soal: Di dalam pelarut yang manakah tiap-tiap zat terlarut di bawah ini akan dapat lebih larut?
(a) Magnesium klorida dalam metanol(CH3OH) atau dalam propanol (CH3CH2CH2OH).
(b) Etilena glikol(HOCH2CH2OH) dalam air atau dalam heksana (CH3CH2CH2CH2CH2CH3).
(c) Dietil eter(CH3CH2OCH2CH3) dalam etanol(CH3CH2OH) atau dalam air.
K o n s e n t r a s i
suatu larutan adalah banyaknya zat
terlarut dalam sejumlah tertentu pelarut atau larutan.
a. Persen berdasar Massa
% massa
=
(% b/b)
x 100% massa zat terlarut
massa zat terlarut + massa pelarut
=
massa zat terlarut x 100% massa larutanb. Persen berdasar Volume
2
Konsentrasi Larutan
x 100% volume zat terlarut
volume larutan
% volume
=
M
=
mol zat terlarut
liter larutan
d. Molaritas
(M)
e. Molalitas
(m )
m
=
mol zat terlarut
massa pelarut (kg)
2
Konsentrasi Larutan
c. Persen bobot/volume
x 100% volume zat terlarut
volume larutan
% bobot/volume
=
f. Fraksi Mol
(X)
X
A
=
mol zat A
jumlah mol seluruh komponen
2
Konsentrasi Larutan
g. ppm
banyaknya bagian zat terlarut dalam 10
6bagian pelarut
h. ppb
banyaknya bagian zat terlarut dalam 10
9bagian pelarut
ppm =
mg terlarut
L larutan
ppm =
mg terlarut
Kg larutan
ppm =
µg terlarut
L larutan
ppm =
µg terlarut
Kg larutan
Pengenceran larutan
adalah prosedur untuk penyiapan larutan
yang kurang pekat dari larutan yang lebih pekat.
Pengenceran
Penambahan pelarut
Mol zat terlarut
Sebelum pengenceran (i)
Mol zat terlarut
Setelah pengenceran (f)
=
Contoh soal
Soal: Hitunglah molalitas suatu larutan yang dibuat dengan
cara melarutkan 75,0 g Ba(NO
3)
2 (s)ke dalam 374,00 g air
pada 25
0C.
Jawab:
75,0 g Ba(NO
3)
2x
1 mol
= 0,287 mol
261,32 g
molalitas =
= 0,76739 m =
0,767 m
0,374 kg
0,287 mol
Bagaimana menyiapkan 60,0 mL 0,2 M
HNO
3dari larutan “stok” 4,00 M HNO
3?
Contoh soal
M
iV
i= M
fV
fM
i= 4,00
M
f= 0,200
V
f= 0,06 L
V
i= ? L
V
i=
M
fV
fM
i=
0,200 x 0,06
4,00
= 0,003 L = 3 mL
3 mL asam
+ 57 mL air
60 mL larutan
Jawab:
Soal: konsentrasi asam klorida komersial adalah 11,8 M
dan memiliki kerapatan 1,190 g/ml. Hitunglah
(a) % massa HCl,
(b) molalitas
(c) fraksi mol dari HCl.
Latihan
Soal:
Hitunglah konsentrasi dalam satuan molaritas dan ppm
dari 1,74 molal larutan sukrosa (C
12H
22O
11) yang
kerapatannya 1,12 g/mL.
Latihan
BILA PERISTIWA PELARUTAN = PERISTIWA PENGENDAPAN
AKAN DIPEROLEH JUMLAH ZAT TERLARUT DI DALAM LARUTAN TETAP LARUTANNYA DISEBUT LARUTAN JENUH (Kesetimbangan dinamis)
PEMBENTUKAN LARUTAN JENUH
Kesetimbangan Larutan
Larutan jenu h
mengandung jumlah maksimum zat
terlarut yang dapat larut dalam suatu pelarut pada suhu
tertentu.
Larutan takjenu h
mengandung zat terlarut lebih sedikit
daripada yang sebenarnya dapat dilarutkan oleh pelarut
pada suhu tertentu.
Laru tan lew at-jenuh
mengandung zat terlarut lebih
banyak daripada yang terdapat dalam larutan jenuh pada
suhu tertentu.
Kesetimbangan Larutan
3
Kelarutan meningkat
ketika suhu meningkat
Kelarutan menurun ketika
suhu meningkat
Suhu dan Kelarutan
Suhu dan Kelarutan
–O
2Kelarutan gas dan suhu
Kelarutan biasanya
menurun ketika
suhu meningkat
Tekanan dan Kelarutan Gas
Kelarutan suatu gas dalam cairan berbanding lurus
dengan tekanan gas di atas larutan (
h u k u m H en r y
).
c
=
kPc = konsentrasi (M ) gas yang terlarut P = tekanan gas di atas larutan
k = konstanta (mol/L•atm) yang hanya bergantung pada suhu
P rendah
c rendah
P tinggi
Diketahui kelarutan H
2S
(g)437,0 cm
3dalam 100,0 g H
2O
(STP). Berapa konsentrasi molal pada tekanan 10,0 atm ?
Contoh soal
Jawab:
Mol H
2S = 437,0 cm3 x
1 L
x 1 mol = 0,0195 mol
1000 cm3
22,4 L
molalitas H
2S = 0,0195 mol = 0,195 m
0,1 kg
Konsentrasi molal pada 10 atm
= k x P
= 0,195 m/1 atm x 10 atm
= 1,95 m
Diketahui kelarutan zat X adalah 0,1g/mL pada 1 atm.
Berapa konsentrasi Molar pada tekanan 10,0 atm jika Ar X
adalah 100 g/mol
Latihan soal
Contoh Fenomena
hubungan tekanan dan
kelarutan
Kesetimbangan Kelarutan
AgCl ( s) Ag+ (aq) + Cl- (aq)
K sp = [Ag+][Cl-] K
sp adalah konstanta hasil kali kelarutan
Ag2CO3 ( s) 2Ag+ (aq) + CO32- (aq) K sp = [Ag+]2[CO32-]
Ca3(PO4)2 ( s) 3Ca2+ (aq) + 2PO43- (aq) K sp = [Ca2+]3[PO33-]2
konstanta hasil kali kelarutan (hasil kali kelar utan) = hasil kali konsentrasi molar dari ion-ion penyusun dipangkatkan koefisien stoikiometri pada kesetimbangan
Latihan soal
Tulislah hasilkali kelarutan dari
(
a
)
perak bromida;
(
b
)
stronsium fosfat;
(
c
)
aluminum karbonat;
(
d
)
nikel(II) sulfida.
Kelar utan M olar (mol/L) jumlah mol zat terlarut dalam 1 L larutan jenuh.
Kelarutan kalsium sulfat adalah 0,67 g/L. Tentukan nilai K sp
Kalsium sulfat
Catatan: Kelarutan adalah konsentrasi suatu larutan jenuh.
Konstanta hasilkali kelarutan adalah konstanta kesetimbangan.
Contoh soal
Jawaban
Perlu mengubah kelarutan menjadi kelarutan molar 0,67 g/L x 1 mol = 4,9 x 10-3 mol/L
136,2 g
CaSO4 (s) Ca2+ (aq) + SO42- (aq)
[Ca2+]= 4,9 x 10-3 mol/L, [SO42- ] = 4,9 x 10-3 mol/L
K sp = [Ca2+] [SO42- ]
= (4,9 x 10-3 ) (4,9 x 10-3 ) = 2,4 x 10-5
(a) timbal kromat adalah senyawa tak dapat larut yang digunakan
sebagai pigmen. Kelarutannya dalam air adalah 1,6 x 10 -5g/100mL.
Berapakah K sp-nya?
(b) Kelarutan molar dari perak sulfat adalah 1,5 x 10-2 mol/L.
Berapakah K sp-nya?
Latihan soal
Berapakah kelarutan perak klorida dalam g/L jika K sp AgCl adalah 1,6 x 10-10
AgCl ( s) Ag+ (aq) + Cl- (aq)
K sp = [Ag+][Cl-] Awal ( M ) Perubahan ( M ) Akhir ( M ) 0,00 + s 0,00 + s s s K sp = s2 s = K
sp s = 1,3 x 10-5 [Ag+] = 1,3 x 10-5 M [Cl-] = 1,3 x 10-5 Mkelarutan AgCl =
1,3 x 10-5 mol AgCl1 L larutan 143,35 g AgCl 1 mol AgCl x
= 1,9 x 10
-3g/L
K sp = 1,6 x 10-10Contoh soal
Latihan soal
Jawaban
a. Berapakah kelarutan BaSO4 dalam g/L jika K sp BaSO4 adalah 1,1 x 10-10
b. Berapakah kelarutan Ca3(PO4)2 dalam g/L jika K sp Ca3(PO4)2 adalah 1,2 x 10-26
Pelarutan suatu padatan ionik ke dalam larutan berair:
Q = K sp Larutan jenuh
Q < K sp Larutan tak jenuh Tidak ada endapan
Q > K sp Larutan lewat jenuh Endapan akan terbentuk Q = [Ag+]
0[Cl-] 0
Subskrip 0 menunjukkan konsentrasi awal dan tidak selalu berarti konsentrasi pada kesetimbangan
hasil kali ion, Q = hasil kali konsentrasi molar dari ion-ion penyusun dipangkatkan koefisien stoikiometri
Contoh soal: Memprediksi Reaksi Pengendapan
Jika 2,00 mL NaOH (0,200 M ) ditambahkan ke dalam 1,00 L CaCl2 (0,100 M ), apakah akan terjadi endapan?
Ion-ion yang ada dalam larutan adalah Na+, OH-, Ca2+, Cl-.
Zat yang mungkin mengendap adalah Ca(OH)2 (aturan kelarutan).
Apakah Q > K sp untukCa(OH)2? [Ca2+]0 = 0,100 M [OH-]0 = 4,0 x 10-4 M K sp = [Ca2+][OH-]2 = 8,0 x 10-6 Q = [Ca2+] 0[OH-]0 2 = (0,10) x (4,0 x 10-4)2 = 1,6 x 10-8
Latihan soal
Jawaban
Sebanyak 75 mL NaF 0,060 M dicampur dengan 25 mL Sr(NO3)2 0,15 M. Tentukan apakah terbentuk endapan SrF2 jika
Efek ion senama adalah pergeseran kesetimbangan yang disebabkan oleh penambahan senyawa yang memiliki ion yang sama zat yang dilarutkan.
Adanya ion senama menurunkan ionisasi asam lemah atau basa lemah.
Perhatikan campuran CH3COONa (elektrolit kuat) dan CH3COOH (asam lemah).
CH3COONa ( s) Na+ (aq) + CH3COO- (aq)
CH3COOH (aq) H+ (aq) + CH3COO- (aq)
ion senama
Efek Ion Senama dan Kelarutan
Adanya ion senama akan menurunkan kelarutan garam.
Berapakah kelarutan molar AgBr dalam (a) air murni dan (b) 0,0010 M NaBr?
AgBr ( s) Ag+ (aq) + Br - (aq)
K sp = 7,7 x 10-13 s2 = K
sp
s = 8,8 x 10-7
NaBr ( s) Na+ (aq) + Br - (aq)
[Br -] = 0,0010 M
AgBr ( s) Ag+ (aq) + Br - (aq)
[Ag+] = s
[Br -] = 0,0010 + s 0,0010
K sp = 0,0010 x s s = 7,7 x 10-10
Sifat-sifat Koligatif
Sifat-sifat larutan yang bergantung pada banyaknya partikel (atom, molekul, ion) zat terlarut dan tidak begantung pada jenis zat terlarut
I ) Penurunan Tekanan-Uap - Hukum Raoult
II ) Kenaikan Titik-Didih III ) Penurunan Titik-Beku IV ) Tekanan Osmotik P 1
=
X 1 P 1D
T d=
K d mD
T b=
K b m p=
MRTSifat Koligatif Larutan Nonelektrolit
Penurunan Tekanan-Uap
H u k u m R ao u l t
Jika larutan hanya mengandung satu zat terlarut:
X
1
= 1
– X 2P
10
-
P 1= D
P=
X 2 P 10P
10 = tekanan uap pelarut murni
X
1 = fraksi mol pelarut
X
2 = fraksi mol zat terlarut
P
1
=
X 1 P 10∆P
=
XP
A
=
X A P A0P B
=
X B P B0 P T=
P A+
P B P T=
X A P A0 + X B P 0BLarutan Ideal
Contoh soal
Pada suhu 25°C tekanan uap benzena murni 0,1252 atm. Andaikan
6,40 g naftalena (C10H8) dengan massa molar 128,17 g mol-1 dilarutkan
dalam 78,0 g benzena (C6H6) dengan massa molar 78,0 g mol-1.
Hitunglah tekanan uap benzena di atas larutan, dengan asumsi perilaku ideal
mol naftalena = 6,40 g x 1 mol = 0,05 mol 128,17 g
Mol benzena = 78,0 g x 1 mol = 1 mol 78,0 g
Tekanan uap benzena di atas larutan : Pbenzena = Po x fraksi mol benzena
= 0,1252 atm x 1 mol = 0,119 atm (1 + 0,05) mol
Kenaikan Titik-Didih
D
T d=
T d – T d 0 T d>
T d 0D
T d> 0
Td adalah titik didih pelarut
murni
0
T
d adalah titik didih larutan
D
Td
=
K d mm adalah molalitas larutan K
d adalah konstanta kenaikan
titik-didih molal (0C/m)
Penurunan Titik-Beku
D
T b=
T 0b – T b T b>
T b 0D
T b> 0
Tb adalah titik beku
pelarut murni
0
T
b adalah titik beku larutan
D
Tb
=
K b m13.6
m adalah molalitas larutan K
f adalah konstanta penurunan
titik-beku molal (0C/m)
K
Berapakah titik beku suatu larutan
Berapakah titik beku suatu larutan yang mengandungyang mengandung
478 g etilena glikol (antibeku) dalam 3202 g air. Massa
478 g etilena glikol (antibeku) dalam 3202 g air. Massa
molar etilena glikol adalah 62,01 g.
molar etilena glikol adalah 62,01 g.
D
D
T T b b=
=
K K bb mm m m ==mol zat terlarut mol zat terlarut massa pelarut (kg) massa pelarut (kg) = 2,41 = 2,41 mm = = 3,202 kg pelarut 3,202 kg pelarut 478 g x 478 g x 1 mol1 mol 62,01 g 62,01 g K K b b
air = 1,86
air = 1,86
00C/
C/
mmD
D
T T b b=
=
K K bb mm= 1,86
= 1,86
00C/
C/
mmx 2,41
x 2,41
mm= 4,48
= 4,48
00C
C
T T b b= -4,48
= -4,48
00C
C
Contoh soal
Contoh soal
Latihan soal
Latihan soal
Hitunglah titik didih dan titik beku dari larutan benzena jika Hitunglah titik didih dan titik beku dari larutan benzena jika 257g naftalena (C
257g naftalena (C1010HH88) dilarutkan ke dalam 500,00g benzena) dilarutkan ke dalam 500,00g benzena (C
Tekanan Osmotik (
O s m o s i s adalah aliran molekul pelarut secara selektif melewati
membran berpori dari larutan encer ke larutan yang lebih pekat.
Membr an semiperm eabel memungkinkan molekul pelarut
melewatinya tetapi menhalangi lewatnya zat terlarut.
Tek a n an o s m o t i k (
menghentikan osmosis
)
) tekanan yang dibutuhkan untuk
encer lebih pekat
Sel dalam suatu:
larutan
i s o t o n i k
larutan
h i p o t o n i k
(kurang pekat)larutan
h i p e r t o n i k
(lebih pekat)seorang dokter yang meneliti sejenis hemoglobin melarutkan 21,5
mg protein dalam air pada 5,0 ᵒC hingga terbentuk 1,5 ml larutan
dengan tujuan untuk menghitung tekanan osmotiknya. Pada
kesetimbangan, larutan tersebut memiliki tekanan osmotik sebesar
3,61 torr. Berapakah massa molar hemoglobin tersebut?
P = 3,61 torr x 1 atm = 0,00475 atm 760 torr Suhu = 5,00C + 273,15 = 278,15 K
Contoh Soal
Jawaban
Volume = 1,5 ml x 1 L = 1,5 x 10-3 L 1000 ml Volume = 21,5 mg x 1 g = 2,15 x 10-2 g 1000 mgLanjutan Jawaban
p= MRT p= massa/Mr x R x T V Mr= massa x R x T π x V Mr = 2,15 x 10-2 g x 0,08205 L atm/mol K x 278,15 K 0,00475 atm x 1,5 x 10-3 L Mr = 6,87 x 1047,85 g sampel suatu senyawa dengan rumus empiris C5H4 dilarutkan dalam 301 g benzena murni. Titik bekunya adalah 1,05 di bawah titik beku benzena murni. Berapakah massa molar dan apakah rumus molekul dari senyawa tersebut ( K b = 5,12 ᵒC/m)
Contoh Soal
Jawaban
m =D
T b K bmassa/Mr = D
T b Mr = massa x
K bkg pelarut
K bD
T bx kg pelarut
Mr =
7,85 g x 5,12 ᵒC/m
1,05 ᵒC x 0,301 kg
Mr = 127 g/mol
(
C
5H
4)n = 127 g/mol
n= 2,
Rumus molekul
C
Sifat-sifat Koligatif Larutan Ionik
Untuk larutan ionik, banyaknya ion yang ada harus
diperhitungkan
i = faktor van’t Hoff atau banyaknya ion yang ada
Untuk penurunan tekanan uap:
P = i X
terlarutP
0 pelarutUntuk kenaikan titik didih:
T
d= i K
dm
Untuk penurunan titik beku:
T
b= i K
bm
Sifat Koligatif Larutan Elektrolit
0,1 m larutan NaCl 0,1 m Na+ ion & 0,1 m Cl- ion
0,1 m larutan NaCl 0,2 m ion dalam larutan
faktor van’t Hoff(i) =
jumlah partikel sebenarnya dalam lar. setelah penguraian jumlah satuan rumus yang semula terlarut dalam larutan
1. Urutkan dari yang titik bekunya paling rendah
a. 0,1 m CaCl
2, 0,1 m C
12H
22O
11, 0,1m NaCl
b. 0,05 m HCl, 0,1m HCl, 0,1m HC
2H
3O
22. Berapakah titik beku 0,010 m K
2SO
4yang
dilarutkan dalam air
3. Tekanan osmotik dari 0,010 M KI adalah 0,456 atm
pada 25
°C. Berapakah faktor van’t hoff pada
konsentrasi ini?
Latihan Soal Mandiri
1. Pada konsentrasi zat terlarut yang sama, jumlah partikel dalam larutan untuk spesies ionik lebih banyak daripada untuk spesies molekul. Mengapa?
2. Suatu larutan asam sulfat berair 9,386 M memiliki rapatan 1,5090 g cm-3. Hitunglah molalitas, persen massa, dan
fraksi mol asam sulfat dalam larutan ini.
3. Larutan HCl yang dijual di pasaran memiliki konsentrasi 45,0% berdasarkan bobot dengan densitas 1,18 g/mL. Bila kita memiliki 1 L larutan
a. Tentukan larutan dalam persen bobot/volume
b. Tentukan bobot air yang terkandung dalam larutan c. Tentukan molaritas dan molalitas
d. Tentukan fraksi mol HCl dalam larutan e. Tentukan konsentrasi dalam satuan ppm
4. Sebanyak 20 mL Ba(NO3)2 0,10 M ditambahkan pada 50,0 mL Na2CO3 0,10 M. Apakah terbentuk endapan BaCO3
5. pH larutan jenuh logam hidroksida MOH ialah 9,68, tentukan K sp larutan ini ialah.
6. Hasil kali kelarutan PbBr2 ialah 8,9 x 10-6. Tentukan kelarutan
molarnya (a) dalam air murni, (b) dalam larutan KBr 0,20 M 7. Sukrosa adalah suatu zat non atsiri melarut dalam air tanpa
proses ionisasi. Tentukan penurunan tekanan uap pada 25oC
dari 1,25 m larutan sukrosa. Diasumsikan larutan terbentuk bersifat ideal. Tekanan uap untuk air murni pada 25oC adalah
8. Tekanan uap heptana murni pada 40oC adalah 92,0 torr dan tekanan uap murni untuk oktana adalah 31,0 torr. Jika dalam larutan terdapat 1,00 mol heptana dan 4,00 mol oktana. Hitung tekanan uap dari masing-masing komponen, tekanan uap total dalam larutan, serta fraksi mol dari masing-masing komponen dalam kesetimbangan larutan
9. Larutan zat X (densitas 1,10 g/mL) yang dibuat dengan melarutkan 1,250 g X dalam air sehingga menjadi 100 mL
larutan, menunjukkan tekanan osmosis sebesar 50 mmHg pada suhu 30oC. Tentukan bobot molekul zat tersebut.
10. Hitunglah titik beku, titik didih, dan tekanan osmosis (suhu 50oC) larutan berair,
a. Larutan magnesium nitrat 0,1 M b. Larutan natrium nitrat 0,1 M c. Larutan sukrosa 0,1 M