ED PSAK 68: FAIR VALUE
PSAK TERKAIT NILAI WAJAR:
Instrumen keuangan, Aset Tetap, Properti Investasi, Penurunan Nilai, Investasi asosiasi dan anak,
Agenda
Konsep Fair Value PSAK 68
1.
Aset Keuangan2.
Aset Tetap3.
Properti Investasi4.
PSAK lain5.
Karakteristik IFRS
• IFRS menggunakan “Principles Base “ :
– Lebih menekankan pada intepratasi dan aplikasi atas standar sehingga harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut.
– Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.
– Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar akuntansi.
• Menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar aktif harus melakukan penilaian sendiri (perlu kompetensi) atau menggunakan jasa penilai
• Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak baik kuantitaif maupun kualitatif
Nilai Wajar – PSAK lama
Nilai di mana suatu aset dapat
dipertukarkan atau suatu kewajiban
diselesaikan antara pihak yang
memahami dan berkeinginan untuk
melakukan transaksi wajar (arm’s
length transaction)
Bukan nilai yang akan diterima atau dibayarkan entitas dalam suatu transaksi yang dipaksakan, likuidasi yang dipaksakan,
Hirarki Penentuan Nilai Wajar – PSAK LAMA
• Kuotasi harga di pasar aktif;
• Jika pasar tidak aktif, maka menggunakan teknik penilaian yang meliputi:
– penggunaan transaksi-transaksi pasar wajar yang terkini antara pihak-pihak yang mengerti,
berkeinginan, jika tersedia;
– referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama;
– analisis arus kas yang didiskonto (discounted cash flow analysis); dan
– model penetapan harga opsi (option pricing model)
Definisi Lama
Nilai di mana suatu aset dapat
dipertukarkan atau suatu
kewajiban diselesaikan
antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar
(arm’s length transaction)
Definisi Lama Kelemanah
Tidak spesifik apakan entitas menjual atau membeli aset
Tidak jelas tentang diselesaikan, karena tidak menunjukkan kreditor Tidak jelas tentang pengertian nilai wajar
Tidak menjelaskan kapan transaksi terjadi
FAIR VALUE
PSAK 50,55,60 PSAK 16, 19 PSAK13 PSAK 15, 22 IAS 41 PSAK 48, 58 Properti InvestasiAset Tidak Lancar
Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan
Aset takberwujud Agikultur Instrumen Keuangan Aset Tetap 7 FAIR VALUE IFRS 13 Penurunan Nilai
Assets
Assets Intangible Financial Inv Property PP&E Inventory Etc Defined Benefit Biological assets Cost CM or RM CM or RM Cost Nil Nil Low er o f C o r NRV som e FV M Cost C ost CM o r F VM Fair valu e Am C or FVM Fair value less costs to sell Fair value less costs to sellFV plan assets less PUC plan obligation
& arbitrary rules
FV plan assets less PUC plan o bligation & arbitrary rules Vario us Vario us 8
9
ASSET TYPE MEASUREMENT AT INITIAL RECOGNITION MODEL BASED ON FAIR VALUE BASIS OF IMPAIRMENT TEST IFRS 9 Financial Instruments
Fair value For specified financial assets and for particular business models: fair
value
IAS 16 Property, Plant and Equipment
Purchase costs + construction costs + costs to bring to the location and condition
necessary to be capable of operating in the manner intended by management.
Accounting policy choice:
revaluation model
Compare carrying amount to recoverable amount. Recoverable amount is greater of value in use and fair value less disposal costs (IAS 36)
IAS 38 Intangible Assets
Purchase costs + development costs + costs to bring to the location and condition
necessary to be capable of operating as intended by management
Accounting policy choice:
revaluation model
IAS 40
Investment Property
Cost including transaction costs Accounting policy choice:
fair value
IAS 41 Agriculture Fair value less costs to sell Fair value less costs to sell
Konsep Nilai Wajar PSAK 68
• Tujuan :a. mendefinisikan nilai wajar (fair value);
b. menetapkan dalam suatu Pernyataan, kerangka pengukuran nilai wajar; dan
c. mensyaratkan pengungkapan mengenai pengukuran nilai wajar.
• Konvergensi US GAAP dengan IFRS karena menggunakan konsep yang sama
Ruang Lingkup
• Pernyataan ini diterapkan ketika Pernyataan lain mensyaratkan atau mengizinkan pengukuran atau
pengungkapan mengenai nilai wajar (dan pengukuran, seperti nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual
(fair value less costs to sell), berdasarkan nilai wajar atau pengungkapan mengenai pengukuran tersebut), kecuali sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 06 dan 07.
Ruang Lingkup - Pengecualian
• Pengukuran dan pengungkapan
– transaksi pembayaran berbasis saham dalam ruang lingkup PSAK 53: Pembayaran Berbasis Saham;
– transaksi sewa dalam ruang lingkup PSAK 30: Sewa; dan
– pengukuran yang memiliki beberapa keserupaan dengan nilai wajar tetapi bukan merupakan nilai wajar, seperti nilai realisasi neto (net realisable value) dalam PSAK 14: Persediaan atau nilai pakai (value in use) dalam PSAK 48: Penurunan Nilai Aset. • Pengungkapan
– aset program yang diukur pada nilai wajar sesuai PSAK 24: – investasi program manfaat purnakarya yang diukur pada nilai
wajar sesuai dengan PSAK 18
Definisi Nilai Wajar
• nilai wajar sebagai harga yang akan diterima untuk
menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal
pengukuran.
• nilai wajar sebagai harga yang akan diterima untuk
menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal
pengukuran.
13
• “...the price that would be received to sell an asset or transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date.”
Aset dan Liabilitas
• Pengukuran nilai wajar adalah untuk aset atau liabilitas tertentu.
• Ketika mengukur nilai wajar, entitas
memperhitungkan karakteristik aset atau liabilitas jika pelaku pasar akan memperhitungkan
karakteristik tersebut ketika enentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran.
Karakteristik tersebut misalnya : – kondisi dan lokasi aset; dan
– pembatasan, jika ada, atas penjualan atau penggunaan aset.
• Pengukuran nilai wajar adalah untuk aset atau liabilitas tertentu.
• Ketika mengukur nilai wajar, entitas
memperhitungkan karakteristik aset atau liabilitas jika pelaku pasar akan memperhitungkan
karakteristik tersebut ketika enentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran.
Karakteristik tersebut misalnya : – kondisi dan lokasi aset; dan
– pembatasan, jika ada, atas penjualan atau penggunaan aset.
Transaksi
• Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa aset atau liabilitas dipertukarkan dalam suatu transaksi teratur antara pelaku pasar untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas pada tanggal pengukuran
berdasarkan kondisi pasar saat ini.
• nilai wajar mengasumsikan bahwa transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas terjadi:
– di pasar utama (principal market) untuk aset atau liabilitas tersebut; atau
– jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan (most advantegous market) untuk aset atau liabilitas tersebut.
• Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa aset atau liabilitas dipertukarkan dalam suatu transaksi teratur antara pelaku pasar untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas pada tanggal pengukuran
berdasarkan kondisi pasar saat ini.
• nilai wajar mengasumsikan bahwa transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas terjadi:
– di pasar utama (principal market) untuk aset atau liabilitas tersebut; atau
– jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan (most advantegous market) untuk aset atau liabilitas tersebut.
Pelaku Pasar
• Entitas mengukur nilai wajar suatu aset atau liabilitas menggunakan asumsi yang akan
digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar bertindak dalam kepentingan
ekonomik terbaiknya.
• Entitas mengidentifikasi pelaku pasar secara umum, mempertimbangkan gaktor yagn spesifik untuk:
– Aset dan liabilitas – Pasar utama
– Pelaku pasar yang akan melakukan transasi • Entitas mengukur nilai wajar suatu aset atau
liabilitas menggunakan asumsi yang akan
digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar bertindak dalam kepentingan
ekonomik terbaiknya.
• Entitas mengidentifikasi pelaku pasar secara umum, mempertimbangkan gaktor yagn spesifik untuk:
– Aset dan liabilitas – Pasar utama
Harga
• Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur di pasar utama (atau pasar yang paling
menguntungkan) pada tanggal pengukuran
berdasarkan kondisi pasar saat ini (yaitu harga keluaran) terlepas apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi
menggunakan teknik penilaian lain.
• Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur di pasar utama (atau pasar yang paling
menguntungkan) pada tanggal pengukuran
berdasarkan kondisi pasar saat ini (yaitu harga keluaran) terlepas apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi
menggunakan teknik penilaian lain.
Harga
• Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur di pasar utama (atau pasar yang paling
menguntungkan) pada tanggal pengukuran
berdasarkan kondisi pasar saat ini (yaitu harga keluaran) terlepas apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi
menggunakan teknik penilaian lain.
• Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur di pasar utama (atau pasar yang paling
menguntungkan) pada tanggal pengukuran
berdasarkan kondisi pasar saat ini (yaitu harga keluaran) terlepas apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi
Penggunaan Tertinggi dan Terbaik - (Highest and best
Used)
• Pengukuran nilai wajar aset nonkeuangan
memperhitungkan kemampuan pelaku pasar untuk
menghasilkan manfaat ekonomik dengan menggunakan aset dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya (highest
and best use) atau dengan menjualnya kepada pelaku
pasar lain yang akan menggunakan aset tersebut dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya.
Penerapan Aset non Keuangan
Penggunaan tertinggi dan terbaik memperhitungkan:
• Penggunaan yang secara fisik dimungkinkan (physically
possible) memperhitungkan karakteristik fisik aset
• Penggunaan yang secara hukum diizinkan (legally permissible) memperhitungkan adanya pembatasan hukum atas penggunaan aset.
• Pengunaan yang layak secara keuangan (financially
feasible)
Penggunaan tertinggi dan terbaik aset nonkeuangan dapat memberikan nilai maksimum dengan melalui
• penggunaan kombinasi dengan aset atau liabilitas maka nilai wajar adalah didasarkan asumsi aset tersebut
digunakan bersama aset atau liablitas lain: – Kombinasi
– Aset pelengkap
– Relecan dari kelompok aset
• melalui penggunaan aset secara terpisah, nilai wajar adalah harga diterima dalam transaksi menjual aset kepada pelaku pasar yang akan menggunakan secara terpisah.
Premis Penilaian
Aset non Keuangan
• Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bhawa liabilitas keuangan atau, liabilitas non keuangan atau instrumen ekuitas milik entitas sendiri
(contohnya kepemilikan saham yang diterbitkan sebagai pembayaran dalam suatu kombinasi bisnis) dialihkan kepada pelaku pasar pada tanggal
pengukuran. Pengalihan liabilitas atau instrumen ekuitas milik entitas sendiri mengasumsikan :
– Liabilitas akan tetap terutang dan pelaku pasar yang menerima pengalihan (transferee) disyaratkan untuk memenuhi kewajiban tersebut. Liabilitas tidak akan diselesaikan dengan pihak lawan atau diakhiri pada tanggal pengukuran. – Instrumen ekuitas milik entitas sendiri akan tetap beredar dan pelaku pasar yang
menerima pengalihan akan mengambil alih hak dan tanggung jawab yang terkait dengan instrumen tersebut. Instrumen tersebut tidak akan dibatalkan atau
diakhiri pada tanggal pengukuran.
Liabilitas dan Instrumen Ekuitas
Milik Entitas Sendiri
• Ketika harga kuotasian (quoted price) untuk pengalihan liabilitas atau instrumen ekuitas milik entitas sendiri yang identik atau serupa tidak tersedia dan item yang identik dimiliki oleh pihak lain sebagai aset, entitas mengukur nilai wajar liabilitas atau instrumen ekuitas dari perspektif pelaku pasar yang memiliki item yang identik sebagai
aset pada tanggal pengukuran.
Liabilitas dan Instrumen Ekuitas
Milik Entitas Sendiri
a. menggunakan harga kuotasian di pasar aktif (active market) untuk item yang identik yang dimiliki oleh pihak lain sebagai aset, jika harga tersebut tersedia.
b. jika harga tersebut tidak tersedia, menggunakan input lain yang dapat diobservasi, seperti harga kuotasian di pasar yang tidak aktif untuk item yang identik yang dimiliki oleh pihak lain sebagai aset. c. jika harga yang dapat diobservasi dalam (a) dan (b) tidak tersedia,
maka menggunakan teknik penilaian lain, seperti:
i. pendekatan penghasilan (income approach) (contohnya teknik nilai kini yang memperhitungkan nilai arus kas masa depan yang diharapkan akan diterima pelaku pasar dari kepemilikannya atas liabilitas atau instrumen ekuitas sebagai aset;
ii. pendekatan pasar (market approach) (contohnya menggunakan harga
kuotasian untuk liabilitas atau instrumen ekuitas yang serupa yang dimiliki oleh pihak lain sebagai aset;
Liabilitas dan Instrumen Ekuitas
Milik Entitas Sendiri
• Ketika harga kuotasian untuk pengalihan liabilitas atau instrumen ekuitas milik entitas sendiri yang identik atau serupa tidak tersedia dan item yang identik tidak dimiliki oleh pihak lain sebagai aset, entitas mengukur nilai
wajar liabilitas atau instrumen ekuitas menggunakan teknik penilaian dari perspektif pelaku pasar yang memiliki liabilitas atau telah menerbitkan klaim atas ekuitas.
Liabilitas dan Instrumen Ekuitas yang Tidak Dimiliki Pihak Lain Sebagai Aset
• Nilai wajar liabilitas mencerminkan dampak risiko wanprestasi (non-performance risk).
• Risiko wanprestasi mencakup, namun tidak terbatas pada, risiko kredit entitas (sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan). • Risiko wanprestasi diasumsikan sama sebelum dan
sesudah pengalihan liabilitas.
• Dampak pembatasan yang mencegah pengalihan
liabilitas atau instrumen ekuitas milik entitas sendiri baik secara implisit atau eksplisit tercakup dalam input lain terhadap pengukuran nilai wajar.
Pembatasan yang Mencegah Pengalihan Liabilitas atau Instrumen
Ekuitas Milik Entitas Sendiri
• Nilai wajar liabilitas keuangan dengan fitur dapat ditarik kembali sewaktu-waktu (demand feature) (contohnya
giro) adalah tidak kurang dari jumlah yang terutang pada saat penarikan, didiskontokan dari tanggal pertama
jumlah tersebut dapat disyaratkan untuk dibayar.
Liabilitas Keuangan dengan Fitur dapat Ditarik Kembali Sewaktu-waktu
• Jika entitas mengelola kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut berdasarkan eksposur
netonya terhadap risiko pasar atau risiko kredit, entitas diizinkan untuk menerapkan pengecualian terhadap Pernyataan ini untuk mengukur nilai wajar. Par 48
Penerapan pada Aset Keuangan dan
Liabilitas Keuangan dengan Posisi Saling
Hapus dalam Risiko Pasar atau Risiko Kredit Pihak Lawan
Entitas diizinkan untuk menggunakan pengecualian jika entitas melakukan seluruh hal sebagai berikut:
a.Mengelola kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan
berdasarkan eksposur neto entitas terhadap risiko pasar tertentu atau terhadap risiko kredit dari pihak lawan tertentu sesuai dengan risiko manajemen atau strategi investasi entitas yang terdokumentasi;
b.Menyediakan informasi atas dasar tersebut, mengenai kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan kepada anggota manajemen kunci entitas, sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 7:
c.Disyaratkan atau telah menentukan untuk mengukur aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan pada setiap akhir periode pelaporan.
Penerapan pada Aset Keuangan dan
Liabilitas Keuangan dengan Posisi Saling
Hapus dalam Risiko Pasar atau Risiko Kredit Pihak Lawan
• Entitas menggunakan teknik penilaian yang sesuai dalam keadaan dan dimana data yang memadai tersedia untuk mengukur nilai wajar, memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang
relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.
• Tiga teknik penilaian yang digunakan secara luas adalah pendekatan pasar, pendekatan biaya (cost approach) dan pendekatan
penghasilan.
• Teknik penilaian yang digunakan untuk mengukur nilai wajar diterapkan secara konsisten.
Teknik Penilaian
• Teknik penilaian yang digunakan untuk mengukur nilai wajar memaksimalkan penggunaan input yang dapat
diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.
• Entitas memilih input yang konsisten dengan karakteristik aset atau liabilitas yang akan diperhitungkan pelaku pasar dalam transaksi untuk aset atau liabilitas tersebut
• Jika aset atau liabilitas yang diukur pada nilai wajar
memiliki harga bid dan harga ask (contohnya input dari pasar dealer), harga dalam bid–ask spread yang paling merepresentasikan nilai wajar dalam keadaan tersebut digunakan untuk mengukur nilai wajar terlepas dari
dimana input tersebut dikategorikan dalam hirarki nilai wajar (yaitu Level 1, 2, atau 3)
Input Berdasarkan Harga Bid and Ask
Hirarki Fair Value
Apakah ada harga kuotasian dalam pasar aktif untuk aset
atau liabilitas yang identik (Level 1)
Apakah ada input selain harga kuotasioan yang
dapat diobservasi* Gunakan nilai wajar
pengukuran dengan Level 1
Gunakan input selain Harga kuotasian yang dapat diobservasi baik secara langsung atau tidak
langsung, pengukuan ‡
Level 2
Gunakan input yang bukan berdasarkan
harga pasar yang dapat diobservasi.
Level 3
No Yes
Yes No
Harus digunakan tanpa penyesuaian
* Maksimumkan input yang dapat diobservasi, termasuk informasi pasar dan informasi publik lainnya
‡ Input yang tidak dapat diobservasi
diantaranya data entitas (anggaran, proyeksi), harus disesuaikan jika pelaku pasar menggunakan asumsi
Entitas mengungkapkan informasi yang membantu pengguna laporan keuangannya untuk menilai kedua hal sebagai berikut:
a. untuk aset dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar secara berulang (recurring) atau tidak berulang (non-recurring) dalam laporan posisi keuangan setelah pengakuan awal, teknik penilaian dan input yang digunakan untuk mengembangkan pengukuran tersebut.
b. untuk pengukuran nilai wajar yang berulang yang menggunakan input yang tidak dapat diobservasi yang signifikan (Level 3), dampak dari pengukuran terhadap laba rugi atau penghasilan komprehensif lain untuk periode tersebut.
Pengungkapan
Untuk memenuhi tujuan pengungkapan, entitas empertimbangkan seluruh hal sebagai berikut:
a. level detil yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan pengungkapan;
b. berapa banyak penekanan yang ditetapkan pada setiap persyaratan;
c. berapa banyak penggabungan atau pemisahan yang perlu dilaksanakan; dan
d. apakah pengguna laporan keuangan membutuhkan informasi tambahan untuk mengevaluasi informasi kuantitatif yang
diungkapkan.
APLIKASI FAIR VALUE DALAM PSAK
Instrumen Keuangan 50,55,60
• Definisi dan klasifikasi • Pemisahan liabilitas
keuangan dan ekuitas
• Akuntansi untuk instrumen keuangan majemuk.
• Akuntansi untuk penarikan saham dan saham treasury • Saling hapus atas aset dan
liablitas
• Definisi, klasifikasi dan reklasifikasi
• Pengakuan dan penghapusan
• Pengukuran setelah pengakuan awal
• Akuntansi untuk derivarif untuk diperdagangkan dan hedging.
Instrumen Keuangan
IAS 32 IAS 39 IFRS 7
PSAK 50 PSAK 55 PSAK 60
Pengungkapan instrumen
keuangan dan risiko
Jenis Instrumen Keuangan
39 Instrumen Keuangan Aset Keuangan Liabilitas Keuangan Instrumen Ekuitas Instrumen Derivatif Instrumen Lindung Nilai Aset Keuangan yang diukur pada nilai wajarmelalui laporan laba rugi Investas dimiliki hingga jatuh tempo Pinjaman diberikan dan Piutang Aset keuangan tersedia untuk dijual Liabilitas Keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Kewajiban Lainnya Instrumen Ekuitas Biasa Instrumen Ekuitas Majemuk Instrumen Ekuitas Sinstesis Derivatif Biasa Derivatif Melekat Atas Nilai Wajar Atas Arus Kas Atas Investasi
Neto pada Operasi Luar
PSAK 55
• Pada saat pengakuan awal aset keuangan atau
liabilitas keuangan, entitas mengukur pada nilai wajarnya.
• Dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan
tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas
41
Pengukuran Awal
Aset dan Kewajiban Keuangan
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Nilai wajar
(biaya transaksi expense)
Tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Nilai wajar ditambah Biaya
Transaksi
Pengukuran
Pengakuan awal
Ilustrasi 1 : Bunga atas pinjaman jangka panjang kepada karyawan
• Bank memberikan pinjaman sebesar 100 juta kepada karyawan yang telah bekerja lebih dari 10 tahun. Pinjaman tersebut dibayar kembali karyawan melalui angsuran bulanan selama 5 tahun mendatang. • Bunga pasar untuk pinjaman serupa sebesar 10,8%.
• Nilai kini (present value) dari 100 juta, dengan bunga 10.8% dan pembayaran bulanan sebesar 60 juta.
Pengukuran
Pengakuan awal
Ilustrasi 2: Pinjaman dengan fee
• Bank meminjamkan uang kepada bank sebesar 5.000 juta, yang akan dilunasi 5 tahun mendatang.
• Bunga 5% dibayar tahunan
• Tingkat bunga pasar atas pinjaman serupa 8%
• ABC membayar Bank untuk fee kredit sebesar 600juta.
• Nlai kini dengan tingkat diskon 8% atas pinjaman 5.000juta sebesar 4.400 juta.
Pertanyaan : Berapakah pinjaman tersebut dicatat pada saat pengakuan awal. 5.000juta atau 4.400 juta.
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
a) Nilai wajar
b) Biaya diamortisasi
c) Biaya (penggunaan terbatas hanya jika nilai wajar tidak dapat ditentukan)
• PSAK 55 mengklasifikasikan: – 4 kategori aset keuangan
– 2 kategori kewajiban keuangan
• Kategori tersebut menentukan metode yang digunakan untuk pengukuran selanjutnya
Initial recognition and subsequent
measurement
Category Initial recognition Subsequent measurementTreatment of changes in carrying amount
FVTPL Cost Fair value 1. Change in fair value to income statement. 2. Interest income recognized using effective
interest method HTM Cost Amortized cost
using effective interest method
1. Amortized interest, impairment loss and foreign exchange gain/ loss goes to income statement Loans and
Receivables Cost Amortized cost using effective interest method
1. Amortized interest, impairment loss and foreign exchange gain/ loss goes to income statement AFS Cost Fair value 1. Change in fair value taken to equity
2. Interest income recognized using effective interest method
3. Debt instrument – impairment loss and foreign exchange gain/loss goes to income statement 4. Hedged item – change in fair value attributable
to hedged risk taken to income statement to offset gain/loss on hedging instrument
Pengukuran Selanjutnya
Klasifikasi Neraca Biaya Transaksi Keuntung an atau Kerugian Nilai Wajar Bunga dan Dividen Penuruna n Nilai Pembalika n Penurunan Nilai FVTPLNilai wajar Dibebanka n Laba atau rugi Laba atau rugi By default By default HTM Biaya Diamortisasi Dikapitalis asi - Laba rugi Laba rugi Laba rugi Pinjaman Diberikan dan Biaya diamortisas i Dikapitalis asi - Laba rugi Laba rugi Laba rugi
Pengukuran Selanjutnya
Klasifikasi Jenis / Biaya Transaksi Laporan Posisi Keuanga n Keuntung an atau Kerugian Nilai Wajar Bunga dan Dividen Penurunan Nilai Penurunan Pemulihan Nilai AFS Utang/ Dikapitalisa si Nilai wajar Pendapatan komprehen sif lain* Laba
Rugi Laba Rugi Laba Rugi
Ekuitas/ Dikapitalisa si Nilai wajar Pendapata n komprehen sif lain* Laba Rugi
Laba Rugi Pendapata n komprehen sif lain Ekuitas: Tidak dapat diukur secara andal/ Dikapitalisa si Harga perolehan - Laba
Rugi Laba Rugi -
Biaya Diamortisasi
PLUS OR MINUS MINUS
Suku bunga efektif
• Dalam menghitung nilai amortisasi menggunakan suku bunga efektif.
• Suku bunga yang menyamakan antara nilai awal aset dengan nilai kini dari pembayaran yang diterima di masa mendatang. • Nilai awal aset keuangan termasuk biaya transaksi dan biaya
lain terkait dengan perolehan/penerbitan aset/liabilitas keuangan
• Suku bunga efektif tidak selalu sama dengan suku bunga yang ditetapkan.
• Suku bunga efektif digunakan untuk mengitung amortisasi premium atau diskon
• Untuk setiap kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan, entitas mengungkapkan nilai wajar dari
kelompok aset dan liabilitas keuangan tersebut dengan cara yang memungkinkan untuk dibandingkan dengan jumlah tercatatnya.
• Kecuali untuk aset keuangan :
– yang dicatat dengan suatu perkiraan wajar atas nilai wajar misal piutang dan utang jangka pendek.
– investasi dalam instrumen keuangan yagn tidak memiliki kuotasi harga pasar dalam pasar aktif.
– Untuk kontrak yang mengandung fitur partisipasi tidak mengikat (Kontrak asuransi)
Pengungkapan Nilai Wajar
PSAK 60
• Pengukuran nilai wajar yang diakui dalam laporan posisi keuangan mengungkapkan:
• Tingkatan Hirarki Nilai Wajar:
Pengungkapan Hirarki Nilai
Wajar
PSAK 60
Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3 TingkatanTingkat 1 harga kuotasian (belum disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik;
Tingkat 2 input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik
secara langsung (yaitu sebagai harga) atau secara tidak langsung (yaitu diperoleh dari harga); dan
Tingkat 3 input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat
diobservasi).
Pengertian Aset Tetap
• Definisi Aset tetap adalah aset berwujud yang: (par 6)
1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan
2. Diharapkan digunakan selama lebih dari satu periode.
Tidak berlaku untuk Hak penambangan Reservasi tambang Ciri
► “Used in operations” and not
for resale.
► Long-term in nature and
usually depreciated.
Pengukuran Awal
Suatu aset tetap yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai aset tetap pada awalnya harus diukur sebesar biaya perolehan. (par 15)
Suatu aset tetap yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai aset tetap pada awalnya harus diukur sebesar
biaya perolehan. (par 15)
53
Biaya Perolehan
Biaya Perolehan
Biaya yang dapat diatribusikan secara langsung
Biaya yang dapat diatribusikan secara langsung
Biaya pembongkaran dan pemindahan aset
tetap dan restorasi lokasi aset
Biaya pembongkaran dan pemindahan aset
tetap dan restorasi lokasi aset
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Entitas harus memilih antara: Cost Model Cost Model Revaluation Model Revaluation Model Sebagai kebijakan akuntansinya, dan Menerapkan kebijakan tersebut terhadap seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama.
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Cost Model
Cost Model
Revaluation Model
Revaluation Model
Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar :
Biaya perolehan dikurangi
Akumulasi penyusutan dan Akumulasi rugi penurunan nilai aset
Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar :
– Jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar pada
tanggal revaluasi, dikurangi
– Akumulasi penyusutan dan Akumulasi rugi penurunan nilai aset
yang terjadi setelah tanggal revaluasi. 55
Penentuan Nilai Wajar
• Nilai wajar tanah dan bangunan biasanya ditentukan melalui penilaian yang dilakukan oleh penilai yang
memiliki kualifikasi professional berdasarkan bukti pasar. • Nilai wajar pabrik dan peralatan biasanya menggunakan
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
• Jika tidak ada pasar yang dapat dijadikan dasar penentuan nilai karena sifat aset yang khusus dan jarang diperjualbelikan, kecuali sebagai bagian dari bisnis yang berkelanjutan, maka
Entitas mengestimasi nilai wajar menggunakan pendekatan penghasilan atau
biaya pengganti yang telah disusutkan (depreciated
replacement cost).
Frekuensi Penilaian
• Frekuensi revaluasi tergantung perubahan nilai wajar dari suatu asset tetap.
• Jika nilai wajar dari asset yang direvaluasi berbeda
secara material dari jumlah tercatatnya, maka revaluasi lanjutan perlu dilakukan.
• Beberapa asset tetap mengalami perubahan nilai wajar secara signifikan dan fluktuatif, sehingga perlu
direvaluasi secara tahunan.
• Revaluasi tahunan tidak perlu, apabila perubahan nilai
wajar tidak signifikan, asset dapat direvaluasi setiap tiga atau lima tahun sekali.
Revaluation Model
Revaluation Model
Revaluation Model Revaluasi harus dilakukan secara
reguler Untuk memastikan jumlah tercatat tidak berbeda secara material dengan nilai wajar pada tanggal neraca. Revaluasi harus dilakukan secara
reguler Untuk memastikan jumlah tercatat tidak berbeda secara material dengan nilai wajar pada tanggal neraca.
Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi diperlakukan dengan metode:
proporsional, atau eliminasi.
Akumulasi Penyusutan – Revalution
Model
Revaluation Model
Revaluation Model Akumulasi penyusutan pada tanggal
revaluasi diperlakukan dengan metode: • proporsional
Nilai akumulasi depresiasi dan harga perolehan dinaikkan secara
proporsional sehingga nilai bersih aset sama dengan nilai revaluasi. • eliminasi.
Nilai akumulasi depresiai ditutup
mengurangi nilai aset. Kemudian aset dinaikkan menjadi nilai revaluasi
Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi diperlakukan dengan metode:
• proporsional
Nilai akumulasi depresiasi dan harga perolehan dinaikkan secara
proporsional sehingga nilai bersih aset sama dengan nilai revaluasi.
• eliminasi.
Nilai akumulasi depresiai ditutup
mengurangi nilai aset. Kemudian aset dinaikkan menjadi nilai revaluasi
Revaluation Model
Metode ProporsionalMetode Proporsional Peralatan senilai 4.000.000 diperoleh tanggal 1 Januari 2012 dengan masa manfaat ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2012 nilai wajar aset adalah 4.800.000.
Peralatan senilai 4.000.000 diperoleh tanggal 1 Januari 2012 dengan masa manfaat ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2012 nilai wajar aset adalah 4.800.000.
1/1/2012 Aset tetap 4.000,000 Kas 4.000,000 31/12/2012 Beban Penyusutan 800.000 Akumulasi Penyusutan 800.000 31/12/ 2012 Aset Tetap 2.000,000 Akumulasi Penyusutan 400.000* Surplus Revaluasi 1.600.000 *(4.800.000 - 3.200.000) / 3.200.000) x 800.000 = 400.000 Example Example 61
Revaluation Model
Metode Eliminasi
Metode Eliminasi Peralatan senilai 4.000.000 diperoleh tanggal 1 Januari 2012 dengan masa manfaat ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2012 nilai wajar aset adalah 4.800.000.
Peralatan senilai 4.000.000 diperoleh tanggal 1 Januari 2012 dengan masa manfaat ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2012 nilai wajar aset adalah 4.800.000.
Example Example 1/1/ 2012 Aset tetap 4.000,000 Kas 4.000,000 31/12/ 2012 Beban Penyusutan 800.000 Akumulasi Penyusutan 800.000 31/12/ 2012 Akumulasi Penyusutan 800.000 Aset Tetap 800.000 Aset Tetap 1.600,000 Surplus Revaluasi 1.600.000
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Revaluation Model
Revaluation Model
• Jika suatu aset tetap direvaluasi, maka
– seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama harus
direvaluasi
• Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat revaluasi, kenaikan tersebut langsung dikreditkan ke ekuitas pada bagian surplus revaluasi.
– Dikredit ke saldo laba jika sebelumnya ada penurunan akibat revaluasi terdahulu / impairment.
• Jika jumlah tercatat aset menurun akibat revaluasi, penurunan tersebut diakui dalam laporn laba rugi.
– Didebit ke surplus revaluasi (ekuitas) – sejumlah saldo kredit surplus revaluasi (jika ada) sebelum debit ke saldo laba. Entire class Entire class To Equity directly To Equity directly Negative to P/L Negative to P/L 63
Revaluation Model
Revaluation Model
Revaluation Model
• Surplus revaluasi di ekuitas dapat dipindahkan langsung ke sado laba pada saat aset tersebut dihentikan penggunaannya.
• Namun, pemindahan ke saldo laba dapat dilakukan seiring dengan penggunaan aset oleh entitas. (partially realized) saat penyusutan – Dipindahkan sebesar perbedaan penyusutan dengan revaluasian
dan penyusutan dengan biaya perolehan (atau nilai surplus revaluasi dibagi sisa manfaat ekonomis)
• Pemindahan surplus revaluasi tidak dilakukan melalui Laporan Laba Rugi.
Dr Surplus Revaluasi Cr Saldo Laba
Dr Surplus Revaluasi Cr Saldo Laba
Revaluation Model
Example
Example
• Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi penyusutan Rp 3.300.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan nilai Rp 3.900.000. Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000 Cr – Aset Tetap 3.300.000 Dr – Aset Tetap 1.200.000 Cr – Surplus Revaluasi 1.200.000 65
Revaluation Model
ExampleExampleAset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi penyusutan Rp 3.300.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan nilai Rp 3.900.000. Sebelumnya pernah direvaluasi dengan penurunan Rp 400.000. Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000 Cr – Aset Tetap 3.300.000 Dr – Aset Tetap 1.200.000 Cr – Keuntungan Revaluasi 400.000 Cr - Surplus Revaluasi 800.000
Revaluation Model
ExampleExample• Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi penyusutan Rp3.300.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan nilai Rp 2.000.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000
Cr – Aset Tetap 3.300.000 Dr – Rugi Revaluasi 700.000
Cr – Aset Tetap 700.000.
Revaluation Model
ExampleExample• Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi penyusutan Rp 3.300.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan nilai Rp 2.000.000. Sebelumnya pernah direvaluasi dengan surplus Rp 400.000. Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000 Cr – Aset Tetap 3.300.000 Dr – Rugi Revaluasi 300.000 Dr – Surplus Revaluasi 400.000 Cr – Aset Tetap 700.000
Revaluation Model
• PT. Kenanga membeli mesin dengan harga 50.000 pada 1 Jan 2010 dan menggunakan
metode revaluasi • Mesin tersebut
disusutkan dengan
metode garis lurus 5thn. • Pada 31 Desember 2010
direvaluasi sebesar 48.000
• Buat jurnal untuk tahun 2010 dan 2011. Contoh Contoh Dr Aset tetap 50,000 Cr Kas 50,000 Dr Aset tetap 50,000 Cr Kas 50,000 Dr Beban Penyusutan 10,000 Cr Akumulasi Penyusutan 10,000 Dr Beban Penyusutan 10,000 Cr Akumulasi Penyusutan 10,000 Dr Akumulasi Penyusutan 10,000 Cr Aset tetap 2,000 Cr Surplus Revaluasi 8,000 Dr Akumulasi Penyusutan 10,000 Cr Aset tetap 2,000 Cr Surplus Revaluasi 8,000 Revaluation Model Revaluation Model Dr Beban Penyusutan ($48K/4) 12,000 Cr Akumulasi Penyusutan 12,000 Dr Surplus Revaluasi 2,000 Cr Saldo Laba 2,000 Dr Beban Penyusutan ($48K/4) 12,000 Cr Akumulasi Penyusutan 12,000 Dr Surplus Revaluasi 2,000 Cr Saldo Laba 2,000 1.1.2010 31.12.2011 69 31.12.2010
PSAK 13- Properti Investasi
• Properti Investasi adalah:
– properti (tanah atau bangunan—atau bagian dari bangunan—atau keduanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau lessee melalui sewa pembiayaan) untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai, atau kedua-duanya, dan tidak untuk:
1. Digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif; atau
PSAK 13
Pengakuan Investasi Properti
• Kriteria Pengakuan Sama dengan PSAK 16 – Memiliki manfaat ekonomi di masa mendatang – Dapat diukur dengan andal
• Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan.
– Biaya transaksi termasuk dalam pengukuran awal – Biaya pengurusan surat-surat
• Setelah pengukuran awal perusahaan dapat memilih menggunakan :
– Metode biaya harga perolehan dikurangi akumulasi depresiasi – Metode nilai wajar nilai properti pada tanggal pelaporan, selisih
perubahan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif, aset properti investasi tidak disusutkan.
PSAK 13
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Fair value model (PSAK 13)
• Menggunakan nilai wajar
• Menggunakan nilai wajar • Menggunakan nilai wajar• Menggunakan nilai wajar
Revaluation model (PSAK 16)
• Perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi pada periode terjadinya.
• Perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi pada periode terjadinya.
• Perubahan nilai wajar diakui dalam ekuitas atau laba rugi untuk penurunan nilai.
• Perubahan nilai wajar diakui dalam ekuitas atau laba rugi untuk penurunan nilai.
• Tidak ada penyusutan.
• Tidak ada penyusutan. • Penyusutan.• Penyusutan. • Mencerminkan kondisi pasar
pada tanggal neraca.
• Mencerminkan kondisi pasar
pada tanggal neraca. • Tidak spesifik, hanya mengharuskan secara reguler. • Tidak spesifik, hanya
Ilustrasi PSAK 13
• Entitas membeli bangunan seharga 5.200 juta pada 1/1/2011. Entitas menggunakan fair value model.
– Nilai wajar pada 31/12/2011 sebesar 5.500 – Nilai wajar pada 31/12/2012 sebesar 5.400
1/1/2011 Bangunan – Properti investasi 5.200
Kas 5.200
31/12/2011 Bangunan – Properti investasi 300 Keuntungan kenaikan nilai 300
31/12/2012 Kerugian penurunan nilai 100 Bangunan – Properti investasi 100
Nilai wajar – PSAK 13
• Nilai wajar adalah nilai pada tanggal tertentu.
• Karena kondisi pasar dapat berubah, jumlah yang
dilaporkan berdasarkan nilai wajar mungkin salah atau tidak tepat jika diestimasi pada waktu yang berbeda. • Definisi nilai wajar mengasumsikan pertukaran dan
penyelesaian secara serempak dari kontrak penjualan tanpa perbedaan harga juga dapat terjadi dalam suatu transaksi yang wajar antara pihak-pihak yang
berkeinginan dan memiliki pengetahuan memadai
seandainya pertukaran dan penyelesaian tersebut tidak dilakukan secara serempak.
Nilai wajar – PSAK 13
• Nilai wajar properti investasi mencerminkan, antara lain, penghasilan rental dari sewa yang sedang berjalan dan asumsi-asumsi yang layak dan rasional yang
mencerminkan keyakinan pihak-pihak yang berkeinginan bertransaksi dan memiliki pengetahuan memadai
mengenai asumsi tentang penghasilan rental dari sewa di masa depan dengan mengingat kondisi sekarang.
• Nilai wajar juga mencerminkan arus kas keluar (termasuk pembayaran rental dan arus keluar Iainnya) yang dapat diperkirakan sehubungan dengan properti tersebut.
Nilai wajar – PSAK 13
• Pedoman nilai wajar terbaik mengacu pada harga kini dalam pasar aktif untuk properti serupa dalam lokasi dan kondisi yang sarna dan berdasarkan pada sewa dan
kontrak lain yang serupa.
• Entitas harus memperhatikan adanya perbedaan dalam sifat, lokasi,atau kondisi properti, atau ketentuan yang disepakati dalam sewa dan kontrak lain yang
Nilai wajar – PSAK 13
• Tidak tersedianya harga kini dalam pasar aktif yang sejenis, suatu entitas harus mempertimbangkan informasi dari berbagai sumber:
– Harga kini dalam pasar aktif untuk properti yang memiliki sifat, kondisi dan lokasi berbeda (atau berdasarkan pada sewa ataukontrak.lain yang berbeda), disesuaikan untuk mencerrninkan perbedaan tersebut;
– harga terakhir properti serupa dalam pasar yang kurang aktif, dengan penyesuaian untuk mencerminkan adanya perubahan dalam kondisi ekonomi sejak tanggal transaksi terjadi pada hargatersebut,dan
– proyeksi arus kas diskontoan berdasarkan estimasi arus kas di masa depan yang dapat diandalkan,didukung dengan syarat/klausul yang terdapat dalam sewa dan kontrak lain yang ada dan (jika mungkin) dengan bukti ekstemal seperti pasar kini rental untuk properti serupa dalam lokasi dan kondisi yang sama, dan penggunaan tarif diskonto yang mencerrninkan penilaian pasar kini dari ketidakpastian dalam jumlah atau waktu arus kas.
“Fair value” dalan IAS 41
• IAS 41 Agriculture
– Biological asset dinilai sebesar nilai wajar dikurangi dengan
biaya penjualan (point-of-sale costs), baik pada pengakuan pertama maupun pada tanggal laporan
– Agriculture product dinilai nilai wajar dikurangi dengan biaya
penjualan (point-of-sale costs), pada pengakuan pertama.
• both on initial recognition and at each balance sheet date
Nilai hewan dinilai pada saat pembelian sebesar nilai wajar dan setiap tanggal pelaporan nilai wajar
perubahan nilai wajar pendapatan laporan laba rugi. Tanaman sawit dicatat pada awalnya sebesar nilai wajar
saat perolehan, setiap tangga pelaporan dinilai kembali nilai wajar perubahan nilai wajar pendapatan L/R tahun berjalan.
Hasil pertanian / perkebunan saat panen nilai wajar persediaan
Pendapatan kenaikan nilai aset biologi dan hasil
Ilustrasi Jurnal IAS 41
JURNAL Debit Kredit
Pengakuan awal pembelian bibit
Aset biologi 2.000
Kas 2.000
Biaya operasi untuk menumbuhkan aset biologi
Biaya operasi 3.000
Kas 3.000
Kenaikan nilai aset biologi menjadi 7.000
Aset Biologi 5.000
Pendapatan hasil pertumbuhan 5.000
Kalkulasi Pendapatan 5.000 Biaya operasi 3.000 Laba 2.000 Aset biologi 7.000 79
JURNAL Debit Kredit Tambahan biaya pada periode berikutnya
Biaya operasi 4.000
Kas 4.000
Aset biologi siap dijual 15.000
Aset biologi 8.000
Pendapatan hasil pertumbuhan 8.000
Reklasifikasi menjadi persediaan
Persediaan 15.000 Aset biologi 15.000 Penjualan Piutang dagang 16.000 Penjualan 16.000 HPP 15.000 Persediaan 15.000 Biaya penjualan 1.000 Ket Penjualan 16.000 FV adj 8.000 Biaya operasi (4.000) HPP (15.000) Biaya penjualan (1.000) Laba 4.000 80
PSAK 48 - Penurunan Nilai
• Penurunan Nilai Aset, yang membahas:
1. Bagaimana entitas melakukan review atas nilai tercatat aset, 2. Bagaimana menentukan recoverable amount suatu aset, dan 3. Kapan mengakui atau membalik rugi penurunan nilai.
• Penurunan nilai terjadi jika nilai tercatat aset lebih tinggi dibandingkan nilai terpulihkan (recoverable amount)
–. Recoverable amount adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya penjualan dengan nilai kini penggunaan aset.
• Penurunan nilai diakui di laporan laba rugi
• Penurunan boleh dapat dibalikkan sebesar yang telah terjadi
• Revew penurunan nilai dilakukan setiap pelaporan
Pendekatan Umum dari Pengukuran
Penurunan Nilai
Recoverable Amount Nilai tertinggi Recoverable Amount Nilai tertinggi Recovered through sale Recovered through sale Recovered through use Recovered through usePSAK 58 - Aset tidak lancar dimiliki untuk dijual dan operasi dihentikan
• Kriteria :
• aset (atau kelompok lepasan) harus berada dalam keadaan yang dapat dijual dengan segera
• penjualan tersebut dapat dikatakan sangat mungkin terjadi, manajemen pada hirarki yang memadai harus mempunyai komitmen terhadap
rencana penjualan aset.
– Diukur pada nilai yang lebih rendah antara jumlah
tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk
menjual, dan penyusutan atas aset tersebut dihentikan
– Aset Yang Dimiliki Untuk Dijual disajikan sebagai aset lancar dan terpisah dari pos lainnya.
PSAK 22 Prinsip Pengukuran
• Pengukuran kepentingan nonpengendali baik pada nilai wajar atau pada proporsi kepemilikan non pengendali atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi.
• Pengukuran nilai wajar aset teridentifikasi tertentu dan kepentingan non pengendali
• Pengukuran kepentingan nonpengendali baik pada nilai wajar atau pada proporsi kepemilikan non pengendali atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi.
• Pengukuran nilai wajar aset teridentifikasi tertentu dan kepentingan non pengendali
Pihak pengakuisisi mengukur aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih
dengan nilai wajar pada tanggal akuisisi.
Pihak pengakuisisi mengukur aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih
dengan nilai wajar pada tanggal akuisisi.
Kombinasi bisnis adalah suatu transaksi atau peristiwa lain dimana pihak pengakuisisi memperoleh “pengendalian” atas
satu atau lebih bisnis.
“penggabungan sesungguhnya (true merger)” atau “penggabungan setara (merger of equals)”
Kombinasi bisnis adalah suatu transaksi atau peristiwa lain dimana pihak pengakuisisi memperoleh “pengendalian” atas
satu atau lebih bisnis.
“penggabungan sesungguhnya (true merger)” atau “penggabungan setara (merger of equals)”
Pihak pengakuisisi mengukur
kepentingan ekutitas yang dimiliki
sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan
mengakui keuntungan dan kerugian yang dihasilkan.
Jumlah yang diakui dalam pendapatan
komprehensif lain diakui dengan dasar yang sama sebagaimana
dipersyaratkan jika pengakuisisi telah melepas secara langsung kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya.
Kepemilikan sebelumnya – akuisisi
bertahap
Entitas memiliki kepemilikan pada PT. Elang sebesar 30% dengan nilai Rp 6.000. Pada 2 Januari 20X 3 membeli
tambahan 25% kepemilikan dengan harga Rp 10.000 secara tunai.
Jurnal untuk akuisisi adalah:
Investasi 16.000
Keuntungan investasi 6.000
Kas 10.000
• Nilai investasi baru 55%. Jika 25%=10.000 maka 100% identik dengan 20.000, sehingga 55% = 22.000.
Kepemilikan lama direvaluasi menjadi dua kali lipat dari 6.000 menjadi 12.000 sehingga terdapat keuntungan
Entitas memiliki kepemilikan pada PT. Elang sebesar 70% dengan nilai Rp 21.000. Pada 2 Januari 20X 3 menjual 40% kepemilikan dengan harga Rp 20.000 secara tunai.
Jurnal untuk divestasi adalah:
Kas 20.000
Keuntungan divestasi 14.000 Investasi 6.000
• Nilai investasi baru 30%. Jika 40%=20.000 maka 100% identik dengan 50.000, sehingga 30% tersisa identik dengan = 15.000. Nilai investasi awal sebesar 9.000 naik menjadi 15.000 sehingga terdapat keuntungna dari investasi tersisa 6.000. Nilai investasi yang terjual 40% = 12.000. Kepemilikan terjual direvaluasi dari 12.000 menjadi 20.000 sehingga terdapat keuntungan investasi 8.000. total keuntungan divestasi sebesar 6.000+8.000 = 14.000
Ilustrasi
Ilustrasi Penggabungan usaha
• PT. Induk mengakuisi 80% saham PT. Anak. Aset yang diserahkan untuk akuisisi 1.200.000. Non pengendali 20%. Nilai buku Ekuitas PT. Anak pada (1/1/20x1): 1.000.000). Dalam akuisisi terdapat perbedaan nilai buku dengan nilai wajar 300.000 untuk tanah 200.000 dan gedung 100.000 (10thn). Laba Anak selama tahun tersebut 200.000, dividen yang dibagikan 100.000
Induk Anak Induk Anak
Aset lancar 3.200.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000
Aset tidak lancar 5.000.000 1.500.000 Ekuitas 6.000.000 1.000.000
8.200.000 2.000.000 8.200.000 2.000.000
Induk Anak Induk Anak
Aset lancar 2.000.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000
Aset tidak lancar 5.000.000 1.500.000 Ekuitas 6.000.000 1.000.000 Investasi di anak 1.200.000
Ilustrasi Penggabungan usaha
• Goodwill = Investasi S – (% P’ownership x fair value asset) • Nilai wajar aset = 1.000.000 + 300.000 = 1.300.000
• Goodwill = 1.200.000 – 80% * 1.300.000 = 160.000 goodwill untuk parent • Goodwill untuk np = 160.000/80% * 20% = 40.000
• Jika goodwilll hanya untuk parent = 160.000 • Jika untuk parent dan non pengendali = 200.000
Aset menjadi lebih besar
Induk Anak FV Induk Anak FV
Aset lancar 3.200.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000
Aset tidak lancar 5.000.000 1.800.000 Ekuitas 6.000.000 1.300.000
8.200.000 2.300.000 8.200.000 2.300.000
• Aset digabungkan sebesar nilai wajar 1.500.000+300.000 = 1.800.000(total)
• PSAK lama yang digabungkan hanya 1.500.000 + 80%*300.000
• PSAK lama non controlling interest = 1.000.000 * 20% = 200.000
• PSAK baru non controlling interest = 1.300.000 * 20% = 260.000
Ilustrasi Penggabungan usaha
Induk Anak FV Induk Anak FV
Aset lancar 2.000.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000 Aset tidak lancar 5.000.000 1.800.000 Ekuitas 6.000.000 1.300.000 Investasi di anak 1.200.000
8.200.000 2.300.000 8.200.000 2.300.000
Konsolidasi Konsolidasi
Aset lancar 2.500.000 Liabilitas 3.200.000 Aset tidak lancar 6.800.000 Ekuitas 6.000.000 Goodwill 160.000 Non pengendali 260.000
9.460.000 9.460.000 Knsl Knsl AL 2.500 L 3.200 ATL 6.800 E 6.000 GW 200 NP 300 9.500 9.500
Goowill parent Goowill parent & NCI
Knsl Knsl
AL 2.500 L 3.200 ATL 6.740 E 6.000
GW 160 NP 200
9.400 9.400 PSAK LAMA
Aset menjadi lebih besar: Fakto r: Jml akuisisi, Perbedaan BV, FV, HP
Investasi pada PT. A memiliki komponen net aset berikut ini
Goodwill 20.000
Properti Investasi 40.000 Aset Tetap 60.000
Total 120.000
Nilai dapat diperoleh kembali sebesar 90.000
Penurunan nilai investasi
91
Goodwill Properti Aset Tetap Total
Carrying value 20.000 40.00 60.000 120.000
Impairment loss (20.000) (4.000) (6.000) (30.000) Nilai buku stlh penurunan - 36.000 54.000 90.000
Peurunan nilai :
1. Pertama dialopkasikan ke goodwill
2. Sisanya dialokasikan ke aset tidak lancar secara pro rata
Peurunan nilai :
1. Pertama dialopkasikan ke goodwill
2. Sisanya dialokasikan ke aset tidak lancar secara pro rata
Akhir penerapan metode
ekuitas – PSAK 15
• Investor kehilangan pengaruh signifikan dan mencatat sisa investasi dengan PSAK 55 Investor tidak menjadi venturer atau entitas induk
• Nilai wajar investasi tersisa dan hasil lepasan dikurangi jumlah tercatat investasi pada tanggal kehilangan
pengaruh diakui pada laba Rugi
• Nilai wajar investasi tersisa sebagai pengakuan awal aset keuangan sesuai PSAK 55
TERIMA KASIH
Dwi MartaniDepartemen Akuntansi FEUI
martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com
http://staff.blog.ui.ac.id/martani atau dwimartani.com 08161932935 atau 081318227080