• Tidak ada hasil yang ditemukan

PSAK 68

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PSAK 68"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)

ED PSAK 68: FAIR VALUE

PSAK TERKAIT NILAI WAJAR:

Instrumen keuangan, Aset Tetap, Properti Investasi, Penurunan Nilai, Investasi asosiasi dan anak,

(2)

Agenda

Konsep Fair Value PSAK 68

1.

Aset Keuangan

2.

Aset Tetap

3.

Properti Investasi

4.

PSAK lain

5.

(3)

Karakteristik IFRS

• IFRS menggunakan “Principles Base “ :

Lebih menekankan pada intepratasi dan aplikasi atas standar sehingga harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut.

Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.

– Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar akuntansi.

Menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar aktif harus melakukan penilaian sendiri (perlu kompetensi) atau menggunakan jasa penilai

• Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak baik kuantitaif maupun kualitatif

(4)

Nilai Wajar – PSAK lama

Nilai di mana suatu aset dapat

dipertukarkan atau suatu kewajiban

diselesaikan antara pihak yang

memahami dan berkeinginan untuk

melakukan transaksi wajar (arm’s

length transaction)

Bukan nilai yang akan diterima atau dibayarkan entitas dalam suatu transaksi yang dipaksakan, likuidasi yang dipaksakan,

(5)

Hirarki Penentuan Nilai Wajar – PSAK LAMA

Kuotasi harga di pasar aktif;

Jika pasar tidak aktif, maka menggunakan teknik penilaian yang meliputi:

penggunaan transaksi-transaksi pasar wajar yang terkini antara pihak-pihak yang mengerti,

berkeinginan, jika tersedia;

referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama;

analisis arus kas yang didiskonto (discounted cash flow analysis); dan

model penetapan harga opsi (option pricing model)

(6)

Definisi Lama

Nilai di mana suatu aset dapat

dipertukarkan atau suatu

kewajiban diselesaikan

antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar

(arm’s length transaction)

Definisi Lama Kelemanah

Tidak spesifik apakan entitas menjual atau membeli aset

Tidak jelas tentang diselesaikan, karena tidak menunjukkan kreditor Tidak jelas tentang pengertian nilai wajar

Tidak menjelaskan kapan transaksi terjadi

(7)

FAIR VALUE

PSAK 50,55,60 PSAK 16, 19 PSAK13 PSAK 15, 22 IAS 41 PSAK 48, 58 Properti Investasi

Aset Tidak Lancar

Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan

Aset takberwujud Agikultur Instrumen Keuangan Aset Tetap 7 FAIR VALUE IFRS 13 Penurunan Nilai

(8)

Assets

Assets Intangible Financial Inv Property PP&E Inventory Etc Defined Benefit Biological assets Cost CM or RM CM or RM Cost Nil Nil Low er o f C o r NRV som e FV M Cost C ost CM o r F VM Fair valu e Am C or FVM Fair value less costs to sell Fair value less costs to sell

FV plan assets less PUC plan obligation

& arbitrary rules

FV plan assets less PUC plan o bligation & arbitrary rules Vario us Vario us 8

(9)

9

ASSET TYPE MEASUREMENT AT INITIAL RECOGNITION MODEL BASED ON FAIR VALUE BASIS OF IMPAIRMENT TEST IFRS 9 Financial Instruments

Fair value For specified financial assets and for particular business models: fair

value

IAS 16 Property, Plant and Equipment

Purchase costs + construction costs + costs to bring to the location and condition

necessary to be capable of operating in the manner intended by management.

Accounting policy choice:

revaluation model

Compare carrying amount to recoverable amount. Recoverable amount is greater of value in use and fair value less disposal costs (IAS 36)

IAS 38 Intangible Assets

Purchase costs + development costs + costs to bring to the location and condition

necessary to be capable of operating as intended by management

Accounting policy choice:

revaluation model

IAS 40

Investment Property

Cost including transaction costs Accounting policy choice:

fair value

IAS 41 Agriculture Fair value less costs to sell Fair value less costs to sell

(10)

Konsep Nilai Wajar PSAK 68

Tujuan :

a. mendefinisikan nilai wajar (fair value);

b. menetapkan dalam suatu Pernyataan, kerangka pengukuran nilai wajar; dan

c. mensyaratkan pengungkapan mengenai pengukuran nilai wajar.

Konvergensi US GAAP dengan IFRS karena menggunakan konsep yang sama

(11)

Ruang Lingkup

Pernyataan ini diterapkan ketika Pernyataan lain mensyaratkan atau mengizinkan pengukuran atau

pengungkapan mengenai nilai wajar (dan pengukuran, seperti nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual

(fair value less costs to sell), berdasarkan nilai wajar atau pengungkapan mengenai pengukuran tersebut), kecuali sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 06 dan 07.

(12)

Ruang Lingkup - Pengecualian

Pengukuran dan pengungkapan

transaksi pembayaran berbasis saham dalam ruang lingkup PSAK 53: Pembayaran Berbasis Saham;

transaksi sewa dalam ruang lingkup PSAK 30: Sewa; dan

pengukuran yang memiliki beberapa keserupaan dengan nilai wajar tetapi bukan merupakan nilai wajar, seperti nilai realisasi neto (net realisable value) dalam PSAK 14: Persediaan atau nilai pakai (value in use) dalam PSAK 48: Penurunan Nilai Aset.Pengungkapan

– aset program yang diukur pada nilai wajar sesuai PSAK 24: – investasi program manfaat purnakarya yang diukur pada nilai

wajar sesuai dengan PSAK 18

(13)

Definisi Nilai Wajar

nilai wajar sebagai harga yang akan diterima untuk

menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal

pengukuran.

nilai wajar sebagai harga yang akan diterima untuk

menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal

pengukuran.

13

“...the price that would be received to sell an asset or transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date.”

(14)

Aset dan Liabilitas

Pengukuran nilai wajar adalah untuk aset atau liabilitas tertentu.

Ketika mengukur nilai wajar, entitas

memperhitungkan karakteristik aset atau liabilitas jika pelaku pasar akan memperhitungkan

karakteristik tersebut ketika enentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran.

Karakteristik tersebut misalnya : – kondisi dan lokasi aset; dan

pembatasan, jika ada, atas penjualan atau penggunaan aset.

Pengukuran nilai wajar adalah untuk aset atau liabilitas tertentu.

Ketika mengukur nilai wajar, entitas

memperhitungkan karakteristik aset atau liabilitas jika pelaku pasar akan memperhitungkan

karakteristik tersebut ketika enentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran.

Karakteristik tersebut misalnya : – kondisi dan lokasi aset; dan

pembatasan, jika ada, atas penjualan atau penggunaan aset.

(15)

Transaksi

Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa aset atau liabilitas dipertukarkan dalam suatu transaksi teratur antara pelaku pasar untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas pada tanggal pengukuran

berdasarkan kondisi pasar saat ini.

nilai wajar mengasumsikan bahwa transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas terjadi:

di pasar utama (principal market) untuk aset atau liabilitas tersebut; atau

– jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan (most advantegous market) untuk aset atau liabilitas tersebut.

Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa aset atau liabilitas dipertukarkan dalam suatu transaksi teratur antara pelaku pasar untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas pada tanggal pengukuran

berdasarkan kondisi pasar saat ini.

nilai wajar mengasumsikan bahwa transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas terjadi:

di pasar utama (principal market) untuk aset atau liabilitas tersebut; atau

jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan (most advantegous market) untuk aset atau liabilitas tersebut.

(16)

Pelaku Pasar

Entitas mengukur nilai wajar suatu aset atau liabilitas menggunakan asumsi yang akan

digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar bertindak dalam kepentingan

ekonomik terbaiknya.

Entitas mengidentifikasi pelaku pasar secara umum, mempertimbangkan gaktor yagn spesifik untuk:

Aset dan liabilitasPasar utama

Pelaku pasar yang akan melakukan transasi Entitas mengukur nilai wajar suatu aset atau

liabilitas menggunakan asumsi yang akan

digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar bertindak dalam kepentingan

ekonomik terbaiknya.

Entitas mengidentifikasi pelaku pasar secara umum, mempertimbangkan gaktor yagn spesifik untuk:

Aset dan liabilitasPasar utama

(17)

Harga

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur di pasar utama (atau pasar yang paling

menguntungkan) pada tanggal pengukuran

berdasarkan kondisi pasar saat ini (yaitu harga keluaran) terlepas apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi

menggunakan teknik penilaian lain.

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur di pasar utama (atau pasar yang paling

menguntungkan) pada tanggal pengukuran

berdasarkan kondisi pasar saat ini (yaitu harga keluaran) terlepas apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi

menggunakan teknik penilaian lain.

(18)

Harga

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur di pasar utama (atau pasar yang paling

menguntungkan) pada tanggal pengukuran

berdasarkan kondisi pasar saat ini (yaitu harga keluaran) terlepas apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi

menggunakan teknik penilaian lain.

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur di pasar utama (atau pasar yang paling

menguntungkan) pada tanggal pengukuran

berdasarkan kondisi pasar saat ini (yaitu harga keluaran) terlepas apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi

(19)

Penggunaan Tertinggi dan Terbaik - (Highest and best

Used)

Pengukuran nilai wajar aset nonkeuangan

memperhitungkan kemampuan pelaku pasar untuk

menghasilkan manfaat ekonomik dengan menggunakan aset dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya (highest

and best use) atau dengan menjualnya kepada pelaku

pasar lain yang akan menggunakan aset tersebut dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya.

Penerapan Aset non Keuangan

(20)

Penggunaan tertinggi dan terbaik memperhitungkan:

Penggunaan yang secara fisik dimungkinkan (physically

possible) memperhitungkan karakteristik fisik aset

Penggunaan yang secara hukum diizinkan (legally permissible) memperhitungkan adanya pembatasan hukum atas penggunaan aset.

Pengunaan yang layak secara keuangan (financially

feasible)

(21)

Penggunaan tertinggi dan terbaik aset nonkeuangan dapat memberikan nilai maksimum dengan melalui

penggunaan kombinasi dengan aset atau liabilitas maka nilai wajar adalah didasarkan asumsi aset tersebut

digunakan bersama aset atau liablitas lain: – Kombinasi

Aset pelengkap

Relecan dari kelompok aset

melalui penggunaan aset secara terpisah, nilai wajar adalah harga diterima dalam transaksi menjual aset kepada pelaku pasar yang akan menggunakan secara terpisah.

Premis Penilaian

Aset non Keuangan

(22)

Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bhawa liabilitas keuangan atau, liabilitas non keuangan atau instrumen ekuitas milik entitas sendiri

(contohnya kepemilikan saham yang diterbitkan sebagai pembayaran dalam suatu kombinasi bisnis) dialihkan kepada pelaku pasar pada tanggal

pengukuran. Pengalihan liabilitas atau instrumen ekuitas milik entitas sendiri mengasumsikan :

Liabilitas akan tetap terutang dan pelaku pasar yang menerima pengalihan (transferee) disyaratkan untuk memenuhi kewajiban tersebut. Liabilitas tidak akan diselesaikan dengan pihak lawan atau diakhiri pada tanggal pengukuran. – Instrumen ekuitas milik entitas sendiri akan tetap beredar dan pelaku pasar yang

menerima pengalihan akan mengambil alih hak dan tanggung jawab yang terkait dengan instrumen tersebut. Instrumen tersebut tidak akan dibatalkan atau

diakhiri pada tanggal pengukuran.

Liabilitas dan Instrumen Ekuitas

Milik Entitas Sendiri

(23)

Ketika harga kuotasian (quoted price) untuk pengalihan liabilitas atau instrumen ekuitas milik entitas sendiri yang identik atau serupa tidak tersedia dan item yang identik dimiliki oleh pihak lain sebagai aset, entitas mengukur nilai wajar liabilitas atau instrumen ekuitas dari perspektif pelaku pasar yang memiliki item yang identik sebagai

aset pada tanggal pengukuran.

Liabilitas dan Instrumen Ekuitas

Milik Entitas Sendiri

(24)

a. menggunakan harga kuotasian di pasar aktif (active market) untuk item yang identik yang dimiliki oleh pihak lain sebagai aset, jika harga tersebut tersedia.

b. jika harga tersebut tidak tersedia, menggunakan input lain yang dapat diobservasi, seperti harga kuotasian di pasar yang tidak aktif untuk item yang identik yang dimiliki oleh pihak lain sebagai aset. c. jika harga yang dapat diobservasi dalam (a) dan (b) tidak tersedia,

maka menggunakan teknik penilaian lain, seperti:

i. pendekatan penghasilan (income approach) (contohnya teknik nilai kini yang memperhitungkan nilai arus kas masa depan yang diharapkan akan diterima pelaku pasar dari kepemilikannya atas liabilitas atau instrumen ekuitas sebagai aset;

ii. pendekatan pasar (market approach) (contohnya menggunakan harga

kuotasian untuk liabilitas atau instrumen ekuitas yang serupa yang dimiliki oleh pihak lain sebagai aset;

Liabilitas dan Instrumen Ekuitas

Milik Entitas Sendiri

(25)

Ketika harga kuotasian untuk pengalihan liabilitas atau instrumen ekuitas milik entitas sendiri yang identik atau serupa tidak tersedia dan item yang identik tidak dimiliki oleh pihak lain sebagai aset, entitas mengukur nilai

wajar liabilitas atau instrumen ekuitas menggunakan teknik penilaian dari perspektif pelaku pasar yang memiliki liabilitas atau telah menerbitkan klaim atas ekuitas.

Liabilitas dan Instrumen Ekuitas yang Tidak Dimiliki Pihak Lain Sebagai Aset

(26)

Nilai wajar liabilitas mencerminkan dampak risiko wanprestasi (non-performance risk).

Risiko wanprestasi mencakup, namun tidak terbatas pada, risiko kredit entitas (sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan). • Risiko wanprestasi diasumsikan sama sebelum dan

sesudah pengalihan liabilitas.

(27)

Dampak pembatasan yang mencegah pengalihan

liabilitas atau instrumen ekuitas milik entitas sendiri baik secara implisit atau eksplisit tercakup dalam input lain terhadap pengukuran nilai wajar.

Pembatasan yang Mencegah Pengalihan Liabilitas atau Instrumen

Ekuitas Milik Entitas Sendiri

(28)

Nilai wajar liabilitas keuangan dengan fitur dapat ditarik kembali sewaktu-waktu (demand feature) (contohnya

giro) adalah tidak kurang dari jumlah yang terutang pada saat penarikan, didiskontokan dari tanggal pertama

jumlah tersebut dapat disyaratkan untuk dibayar.

Liabilitas Keuangan dengan Fitur dapat Ditarik Kembali Sewaktu-waktu

(29)

Jika entitas mengelola kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut berdasarkan eksposur

netonya terhadap risiko pasar atau risiko kredit, entitas diizinkan untuk menerapkan pengecualian terhadap Pernyataan ini untuk mengukur nilai wajar. Par 48

Penerapan pada Aset Keuangan dan

Liabilitas Keuangan dengan Posisi Saling

Hapus dalam Risiko Pasar atau Risiko Kredit Pihak Lawan

(30)

Entitas diizinkan untuk menggunakan pengecualian jika entitas melakukan seluruh hal sebagai berikut:

a.Mengelola kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan

berdasarkan eksposur neto entitas terhadap risiko pasar tertentu atau terhadap risiko kredit dari pihak lawan tertentu sesuai dengan risiko manajemen atau strategi investasi entitas yang terdokumentasi;

b.Menyediakan informasi atas dasar tersebut, mengenai kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan kepada anggota manajemen kunci entitas, sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 7:

c.Disyaratkan atau telah menentukan untuk mengukur aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan pada setiap akhir periode pelaporan.

Penerapan pada Aset Keuangan dan

Liabilitas Keuangan dengan Posisi Saling

Hapus dalam Risiko Pasar atau Risiko Kredit Pihak Lawan

(31)

• Entitas menggunakan teknik penilaian yang sesuai dalam keadaan dan dimana data yang memadai tersedia untuk mengukur nilai wajar, memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang

relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.

• Tiga teknik penilaian yang digunakan secara luas adalah pendekatan pasar, pendekatan biaya (cost approach) dan pendekatan

penghasilan.

• Teknik penilaian yang digunakan untuk mengukur nilai wajar diterapkan secara konsisten.

Teknik Penilaian

(32)

Teknik penilaian yang digunakan untuk mengukur nilai wajar memaksimalkan penggunaan input yang dapat

diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.

Entitas memilih input yang konsisten dengan karakteristik aset atau liabilitas yang akan diperhitungkan pelaku pasar dalam transaksi untuk aset atau liabilitas tersebut

(33)

Jika aset atau liabilitas yang diukur pada nilai wajar

memiliki harga bid dan harga ask (contohnya input dari pasar dealer), harga dalam bid–ask spread yang paling merepresentasikan nilai wajar dalam keadaan tersebut digunakan untuk mengukur nilai wajar terlepas dari

dimana input tersebut dikategorikan dalam hirarki nilai wajar (yaitu Level 1, 2, atau 3)

Input Berdasarkan Harga Bid and Ask

(34)

Hirarki Fair Value

Apakah ada harga kuotasian dalam pasar aktif untuk aset

atau liabilitas yang identik (Level 1)

Apakah ada input selain harga kuotasioan yang

dapat diobservasi* Gunakan nilai wajar

pengukuran dengan Level 1

Gunakan input selain Harga kuotasian yang dapat diobservasi baik secara langsung atau tidak

langsung, pengukuan ‡

Level 2

Gunakan input yang bukan berdasarkan

harga pasar yang dapat diobservasi.

Level 3

No Yes

Yes No

Harus digunakan tanpa penyesuaian

* Maksimumkan input yang dapat diobservasi, termasuk informasi pasar dan informasi publik lainnya

Input yang tidak dapat diobservasi

diantaranya data entitas (anggaran, proyeksi), harus disesuaikan jika pelaku pasar menggunakan asumsi

(35)

Entitas mengungkapkan informasi yang membantu pengguna laporan keuangannya untuk menilai kedua hal sebagai berikut:

a. untuk aset dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar secara berulang (recurring) atau tidak berulang (non-recurring) dalam laporan posisi keuangan setelah pengakuan awal, teknik penilaian dan input yang digunakan untuk mengembangkan pengukuran tersebut.

b. untuk pengukuran nilai wajar yang berulang yang menggunakan input yang tidak dapat diobservasi yang signifikan (Level 3), dampak dari pengukuran terhadap laba rugi atau penghasilan komprehensif lain untuk periode tersebut.

Pengungkapan

(36)

Untuk memenuhi tujuan pengungkapan, entitas empertimbangkan seluruh hal sebagai berikut:

a. level detil yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan pengungkapan;

b. berapa banyak penekanan yang ditetapkan pada setiap persyaratan;

c. berapa banyak penggabungan atau pemisahan yang perlu dilaksanakan; dan

d. apakah pengguna laporan keuangan membutuhkan informasi tambahan untuk mengevaluasi informasi kuantitatif yang

diungkapkan.

(37)

APLIKASI FAIR VALUE DALAM PSAK

(38)

Instrumen Keuangan 50,55,60

Definisi dan klasifikasi • Pemisahan liabilitas

keuangan dan ekuitas

Akuntansi untuk instrumen keuangan majemuk.

Akuntansi untuk penarikan saham dan saham treasury • Saling hapus atas aset dan

liablitas

Definisi, klasifikasi dan reklasifikasi

Pengakuan dan penghapusan

• Pengukuran setelah pengakuan awal

Akuntansi untuk derivarif untuk diperdagangkan dan hedging.

Instrumen Keuangan

IAS 32 IAS 39 IFRS 7

PSAK 50 PSAK 55 PSAK 60

Pengungkapan instrumen

keuangan dan risiko

(39)

Jenis Instrumen Keuangan

39 Instrumen Keuangan Aset Keuangan Liabilitas Keuangan Instrumen Ekuitas Instrumen Derivatif Instrumen Lindung Nilai Aset Keuangan yang diukur pada nilai wajar

melalui laporan laba rugi Investas dimiliki hingga jatuh tempo Pinjaman diberikan dan Piutang Aset keuangan tersedia untuk dijual Liabilitas Keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Kewajiban Lainnya Instrumen Ekuitas Biasa Instrumen Ekuitas Majemuk Instrumen Ekuitas Sinstesis Derivatif Biasa Derivatif Melekat Atas Nilai Wajar Atas Arus Kas Atas Investasi

Neto pada Operasi Luar

(40)

PSAK 55

Pada saat pengakuan awal aset keuangan atau

liabilitas keuangan, entitas mengukur pada nilai wajarnya.

Dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan

tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas

(41)

41

Pengukuran Awal

Aset dan Kewajiban Keuangan

Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi

Nilai wajar

(biaya transaksi expense)

Tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Nilai wajar ditambah Biaya

Transaksi

(42)

Pengukuran

Pengakuan awal

Ilustrasi 1 : Bunga atas pinjaman jangka panjang kepada karyawan

• Bank memberikan pinjaman sebesar 100 juta kepada karyawan yang telah bekerja lebih dari 10 tahun. Pinjaman tersebut dibayar kembali karyawan melalui angsuran bulanan selama 5 tahun mendatang. • Bunga pasar untuk pinjaman serupa sebesar 10,8%.

• Nilai kini (present value) dari 100 juta, dengan bunga 10.8% dan pembayaran bulanan sebesar 60 juta.

(43)

Pengukuran

Pengakuan awal

Ilustrasi 2: Pinjaman dengan fee

• Bank meminjamkan uang kepada bank sebesar 5.000 juta, yang akan dilunasi 5 tahun mendatang.

• Bunga 5% dibayar tahunan

• Tingkat bunga pasar atas pinjaman serupa 8%

• ABC membayar Bank untuk fee kredit sebesar 600juta.

• Nlai kini dengan tingkat diskon 8% atas pinjaman 5.000juta sebesar 4.400 juta.

Pertanyaan : Berapakah pinjaman tersebut dicatat pada saat pengakuan awal. 5.000juta atau 4.400 juta.

(44)

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

a) Nilai wajar

b) Biaya diamortisasi

c) Biaya (penggunaan terbatas hanya jika nilai wajar tidak dapat ditentukan)

PSAK 55 mengklasifikasikan: 4 kategori aset keuangan

2 kategori kewajiban keuangan

Kategori tersebut menentukan metode yang digunakan untuk pengukuran selanjutnya

(45)

Initial recognition and subsequent

measurement

Category Initial recognition Subsequent measurement

Treatment of changes in carrying amount

FVTPL Cost Fair value 1. Change in fair value to income statement. 2. Interest income recognized using effective

interest method HTM Cost Amortized cost

using effective interest method

1. Amortized interest, impairment loss and foreign exchange gain/ loss goes to income statement Loans and

Receivables Cost Amortized cost using effective interest method

1. Amortized interest, impairment loss and foreign exchange gain/ loss goes to income statement AFS Cost Fair value 1. Change in fair value taken to equity

2. Interest income recognized using effective interest method

3. Debt instrument – impairment loss and foreign exchange gain/loss goes to income statement 4. Hedged item – change in fair value attributable

to hedged risk taken to income statement to offset gain/loss on hedging instrument

(46)

Pengukuran Selanjutnya

 Klasifikasi   Neraca Biaya Transaksi Keuntung an atau Kerugian Nilai Wajar Bunga dan Dividen Penuruna n Nilai Pembalika n Penurunan Nilai FVTPL

Nilai wajar Dibebanka n Laba atau rugi Laba atau rugi  By default By default HTM    Biaya Diamortisasi    Dikapitalis asi   -  Laba rugi   Laba rugi   Laba rugi   Pinjaman Diberikan dan Biaya diamortisas i Dikapitalis asi -      Laba rugi   Laba rugi     Laba rugi  

(47)

Pengukuran Selanjutnya

 Klasifikasi Jenis /   Biaya Transaksi Laporan Posisi Keuanga n Keuntung an atau Kerugian Nilai Wajar Bunga dan Dividen Penuruna

n Nilai Penurunan Pemulihan Nilai AFS Utang/ Dikapitalisa si   Nilai wajar   Pendapatan komprehen sif lain* Laba

Rugi Laba Rugi Laba Rugi

Ekuitas/ Dikapitalisa si   Nilai wajar  Pendapata n komprehen sif lain*  Laba Rugi

Laba Rugi Pendapata n komprehen sif lain  Ekuitas: Tidak dapat diukur secara andal/ Dikapitalisa si Harga perolehan     -    Laba

Rugi Laba Rugi -   

(48)

Biaya Diamortisasi

PLUS OR MINUS MINUS

(49)

Suku bunga efektif

• Dalam menghitung nilai amortisasi menggunakan suku bunga efektif.

• Suku bunga yang menyamakan antara nilai awal aset dengan nilai kini dari pembayaran yang diterima di masa mendatang. • Nilai awal aset keuangan termasuk biaya transaksi dan biaya

lain terkait dengan perolehan/penerbitan aset/liabilitas keuangan

• Suku bunga efektif tidak selalu sama dengan suku bunga yang ditetapkan.

• Suku bunga efektif digunakan untuk mengitung amortisasi premium atau diskon

(50)

Untuk setiap kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan, entitas mengungkapkan nilai wajar dari

kelompok aset dan liabilitas keuangan tersebut dengan cara yang memungkinkan untuk dibandingkan dengan jumlah tercatatnya.

Kecuali untuk aset keuangan :

yang dicatat dengan suatu perkiraan wajar atas nilai wajar misal piutang dan utang jangka pendek.

investasi dalam instrumen keuangan yagn tidak memiliki kuotasi harga pasar dalam pasar aktif.

Untuk kontrak yang mengandung fitur partisipasi tidak mengikat (Kontrak asuransi)

Pengungkapan Nilai Wajar

PSAK 60

(51)

Pengukuran nilai wajar yang diakui dalam laporan posisi keuangan mengungkapkan:

Tingkatan Hirarki Nilai Wajar:

Pengungkapan Hirarki Nilai

Wajar

PSAK 60

Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3 Tingkatan

Tingkat 1 harga kuotasian (belum disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik;

Tingkat 2 input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik

secara langsung (yaitu sebagai harga) atau secara tidak langsung (yaitu diperoleh dari harga); dan

Tingkat 3 input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat

diobservasi).

(52)

Pengertian Aset Tetap

Definisi  Aset tetap adalah aset berwujud yang: (par 6)

1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan

2. Diharapkan digunakan selama lebih dari satu periode.

 Tidak berlaku untuk Hak penambangan Reservasi tambang  Ciri

Used in operations” and not

for resale.

Long-term in nature and

usually depreciated.

(53)

Pengukuran Awal

Suatu aset tetap yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai aset tetap pada awalnya harus diukur sebesar biaya perolehan. (par 15)

Suatu aset tetap yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai aset tetap pada awalnya harus diukur sebesar

biaya perolehan. (par 15)

53

Biaya Perolehan

Biaya Perolehan

Biaya yang dapat diatribusikan secara langsung

Biaya yang dapat diatribusikan secara langsung

Biaya pembongkaran dan pemindahan aset

tetap dan restorasi lokasi aset

Biaya pembongkaran dan pemindahan aset

tetap dan restorasi lokasi aset

(54)

Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Entitas harus memilih antara: Cost Model Cost Model Revaluation Model Revaluation ModelSebagai kebijakan akuntansinya, dan  Menerapkan kebijakan tersebut terhadap seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama.

(55)

Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Cost Model

Cost Model

Revaluation Model

Revaluation Model

Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar :

Biaya perolehan dikurangi

Akumulasi penyusutan dan Akumulasi rugi penurunan nilai aset

Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar :

Jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar pada

tanggal revaluasi, dikurangi

Akumulasi penyusutan dan Akumulasi rugi penurunan nilai aset

yang terjadi setelah tanggal revaluasi. 55

(56)

Penentuan Nilai Wajar

Nilai wajar tanah dan bangunan biasanya ditentukan melalui penilaian yang dilakukan oleh penilai yang

memiliki kualifikasi professional berdasarkan bukti pasar. • Nilai wajar pabrik dan peralatan biasanya menggunakan

(57)

Pengukuran setelah Pengakuan Awal

• Jika tidak ada pasar yang dapat dijadikan dasar penentuan nilai karena sifat aset yang khusus dan jarang diperjualbelikan, kecuali sebagai bagian dari bisnis yang berkelanjutan, maka

 Entitas mengestimasi nilai wajar menggunakan pendekatan  penghasilan atau

 biaya pengganti yang telah disusutkan (depreciated

replacement cost).

(58)

Frekuensi Penilaian

Frekuensi revaluasi tergantung perubahan nilai wajar dari suatu asset tetap.

Jika nilai wajar dari asset yang direvaluasi berbeda

secara material dari jumlah tercatatnya, maka revaluasi lanjutan perlu dilakukan.

Beberapa asset tetap mengalami perubahan nilai wajar secara signifikan dan fluktuatif, sehingga perlu

direvaluasi secara tahunan.

Revaluasi tahunan tidak perlu, apabila perubahan nilai

wajar tidak signifikan, asset dapat direvaluasi setiap tiga atau lima tahun sekali.

(59)

Revaluation Model

Revaluation Model

Revaluation Model Revaluasi harus dilakukan secara

reguler Untuk memastikan jumlah tercatat tidak berbeda secara material dengan nilai wajar pada tanggal neraca. Revaluasi harus dilakukan secara

reguler Untuk memastikan jumlah tercatat tidak berbeda secara material dengan nilai wajar pada tanggal neraca.

Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi diperlakukan dengan metode:

proporsional, atau eliminasi.

(60)

Akumulasi Penyusutan – Revalution

Model

Revaluation Model

Revaluation Model Akumulasi penyusutan pada tanggal

revaluasi diperlakukan dengan metode: • proporsional

Nilai akumulasi depresiasi dan harga perolehan dinaikkan secara

proporsional sehingga nilai bersih aset sama dengan nilai revaluasi. • eliminasi.

Nilai akumulasi depresiai ditutup

mengurangi nilai aset. Kemudian aset dinaikkan menjadi nilai revaluasi

Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi diperlakukan dengan metode:

• proporsional

Nilai akumulasi depresiasi dan harga perolehan dinaikkan secara

proporsional sehingga nilai bersih aset sama dengan nilai revaluasi.

• eliminasi.

Nilai akumulasi depresiai ditutup

mengurangi nilai aset. Kemudian aset dinaikkan menjadi nilai revaluasi

(61)

Revaluation Model

Metode Proporsional

Metode Proporsional Peralatan senilai 4.000.000 diperoleh tanggal 1 Januari 2012 dengan masa manfaat ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2012 nilai wajar aset adalah 4.800.000.

Peralatan senilai 4.000.000 diperoleh tanggal 1 Januari 2012 dengan masa manfaat ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2012 nilai wajar aset adalah 4.800.000.

1/1/2012 Aset tetap 4.000,000 Kas 4.000,000 31/12/2012 Beban Penyusutan 800.000 Akumulasi Penyusutan 800.000 31/12/ 2012 Aset Tetap 2.000,000 Akumulasi Penyusutan 400.000* Surplus Revaluasi 1.600.000 *(4.800.000 - 3.200.000) / 3.200.000) x 800.000 = 400.000 Example Example 61

(62)

Revaluation Model

Metode Eliminasi

Metode Eliminasi Peralatan senilai 4.000.000 diperoleh tanggal 1 Januari 2012 dengan masa manfaat ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2012 nilai wajar aset adalah 4.800.000.

Peralatan senilai 4.000.000 diperoleh tanggal 1 Januari 2012 dengan masa manfaat ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2012 nilai wajar aset adalah 4.800.000.

Example Example 1/1/ 2012 Aset tetap 4.000,000 Kas 4.000,000 31/12/ 2012 Beban Penyusutan 800.000 Akumulasi Penyusutan 800.000 31/12/ 2012 Akumulasi Penyusutan 800.000 Aset Tetap 800.000 Aset Tetap 1.600,000 Surplus Revaluasi 1.600.000

(63)

Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Revaluation Model

Revaluation Model

Jika suatu aset tetap direvaluasi, maka

seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama harus

direvaluasi

Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat revaluasi, kenaikan tersebut langsung dikreditkan ke ekuitas pada bagian surplus revaluasi.

Dikredit ke saldo laba jika sebelumnya ada penurunan akibat revaluasi terdahulu / impairment.

Jika jumlah tercatat aset menurun akibat revaluasi, penurunan tersebut diakui dalam laporn laba rugi.

Didebit ke surplus revaluasi (ekuitas) – sejumlah saldo kredit surplus revaluasi (jika ada) sebelum debit ke saldo laba. Entire class Entire class To Equity directly To Equity directly Negative to P/L Negative to P/L 63

(64)

Revaluation Model

Revaluation Model

Revaluation Model

Surplus revaluasi di ekuitas dapat dipindahkan langsung ke sado laba pada saat aset tersebut dihentikan penggunaannya.

• Namun, pemindahan ke saldo laba dapat dilakukan seiring dengan penggunaan aset oleh entitas. (partially realized)  saat penyusutan – Dipindahkan sebesar perbedaan penyusutan dengan revaluasian

dan penyusutan dengan biaya perolehan (atau nilai surplus revaluasi dibagi sisa manfaat ekonomis)

Pemindahan surplus revaluasi tidak dilakukan melalui Laporan Laba Rugi.

Dr Surplus Revaluasi Cr Saldo Laba

Dr Surplus Revaluasi Cr Saldo Laba

(65)

Revaluation Model

Example

Example

Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi penyusutan Rp 3.300.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan nilai Rp 3.900.000. Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000 Cr – Aset Tetap 3.300.000 Dr – Aset Tetap 1.200.000 Cr – Surplus Revaluasi 1.200.000 65

(66)

Revaluation Model

ExampleExample

Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi penyusutan Rp 3.300.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan nilai Rp 3.900.000. Sebelumnya pernah direvaluasi dengan penurunan Rp 400.000. Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000 Cr – Aset Tetap 3.300.000 Dr – Aset Tetap 1.200.000 Cr – Keuntungan Revaluasi 400.000 Cr - Surplus Revaluasi 800.000

(67)

Revaluation Model

ExampleExample

Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi penyusutan Rp3.300.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan nilai Rp 2.000.000.

Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000

Cr – Aset Tetap 3.300.000 Dr – Rugi Revaluasi 700.000

Cr – Aset Tetap 700.000.

(68)

Revaluation Model

ExampleExample

Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi penyusutan Rp 3.300.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan nilai Rp 2.000.000. Sebelumnya pernah direvaluasi dengan surplus Rp 400.000. Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000 Cr – Aset Tetap 3.300.000 Dr – Rugi Revaluasi 300.000 Dr – Surplus Revaluasi 400.000 Cr – Aset Tetap 700.000

(69)

Revaluation Model

PT. Kenanga membeli mesin dengan harga 50.000 pada 1 Jan 2010 dan menggunakan

metode revaluasi • Mesin tersebut

disusutkan dengan

metode garis lurus 5thn. • Pada 31 Desember 2010

direvaluasi sebesar 48.000

Buat jurnal untuk tahun 2010 dan 2011. Contoh Contoh Dr Aset tetap 50,000 Cr Kas 50,000 Dr Aset tetap 50,000 Cr Kas 50,000 Dr Beban Penyusutan 10,000 Cr Akumulasi Penyusutan 10,000 Dr Beban Penyusutan 10,000 Cr Akumulasi Penyusutan 10,000 Dr Akumulasi Penyusutan 10,000 Cr Aset tetap 2,000 Cr Surplus Revaluasi 8,000 Dr Akumulasi Penyusutan 10,000 Cr Aset tetap 2,000 Cr Surplus Revaluasi 8,000 Revaluation Model Revaluation Model Dr Beban Penyusutan ($48K/4) 12,000 Cr Akumulasi Penyusutan 12,000 Dr Surplus Revaluasi 2,000 Cr Saldo Laba 2,000 Dr Beban Penyusutan ($48K/4) 12,000 Cr Akumulasi Penyusutan 12,000 Dr Surplus Revaluasi 2,000 Cr Saldo Laba 2,000 1.1.2010 31.12.2011 69 31.12.2010

(70)

PSAK 13- Properti Investasi

Properti Investasi adalah:

– properti (tanah atau bangunan—atau bagian dari bangunan—atau keduanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau lessee melalui sewa pembiayaan) untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai, atau kedua-duanya, dan tidak untuk:

1. Digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif; atau

(71)

PSAK 13

Pengakuan Investasi Properti

Kriteria Pengakuan Sama dengan PSAK 16Memiliki manfaat ekonomi di masa mendatangDapat diukur dengan andal

Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan.

Biaya transaksi termasuk dalam pengukuran awal – Biaya pengurusan surat-surat

Setelah pengukuran awal perusahaan dapat memilih menggunakan :

Metode biaya  harga perolehan dikurangi akumulasi depresiasi Metode nilai wajar  nilai properti pada tanggal pelaporan, selisih

perubahan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif, aset properti investasi tidak disusutkan.

(72)

PSAK 13

Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Fair value model (PSAK 13)

• Menggunakan nilai wajar

• Menggunakan nilai wajar • Menggunakan nilai wajar• Menggunakan nilai wajar

Revaluation model (PSAK 16)

• Perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi pada periode terjadinya.

• Perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi pada periode terjadinya.

Perubahan nilai wajar diakui dalam ekuitas atau laba rugi untuk penurunan nilai.

• Perubahan nilai wajar diakui dalam ekuitas atau laba rugi untuk penurunan nilai.

• Tidak ada penyusutan.

• Tidak ada penyusutan. • Penyusutan.• Penyusutan. • Mencerminkan kondisi pasar

pada tanggal neraca.

• Mencerminkan kondisi pasar

pada tanggal neraca. • Tidak spesifik, hanya mengharuskan secara reguler. • Tidak spesifik, hanya

(73)

Ilustrasi PSAK 13

Entitas membeli bangunan seharga 5.200 juta pada 1/1/2011. Entitas menggunakan fair value model.

Nilai wajar pada 31/12/2011 sebesar 5.500Nilai wajar pada 31/12/2012 sebesar 5.400

1/1/2011 Bangunan – Properti investasi 5.200

Kas 5.200

31/12/2011 Bangunan – Properti investasi 300 Keuntungan kenaikan nilai 300

31/12/2012 Kerugian penurunan nilai 100 Bangunan – Properti investasi 100

(74)

Nilai wajar – PSAK 13

Nilai wajar adalah nilai pada tanggal tertentu.

Karena kondisi pasar dapat berubah, jumlah yang

dilaporkan berdasarkan nilai wajar mungkin salah atau tidak tepat jika diestimasi pada waktu yang berbeda. • Definisi nilai wajar mengasumsikan pertukaran dan

penyelesaian secara serempak dari kontrak penjualan tanpa perbedaan harga juga dapat terjadi dalam suatu transaksi yang wajar antara pihak-pihak yang

berkeinginan dan memiliki pengetahuan memadai

seandainya pertukaran dan penyelesaian tersebut tidak dilakukan secara serempak.

(75)

Nilai wajar – PSAK 13

Nilai wajar properti investasi mencerminkan, antara lain, penghasilan rental dari sewa yang sedang berjalan dan asumsi-asumsi yang layak dan rasional yang

mencerminkan keyakinan pihak-pihak yang berkeinginan bertransaksi dan memiliki pengetahuan memadai

mengenai asumsi tentang penghasilan rental dari sewa di masa depan dengan mengingat kondisi sekarang.

Nilai wajar juga mencerminkan arus kas keluar (termasuk pembayaran rental dan arus keluar Iainnya) yang dapat diperkirakan sehubungan dengan properti tersebut.

(76)

Nilai wajar – PSAK 13

Pedoman nilai wajar terbaik mengacu pada harga kini dalam pasar aktif untuk properti serupa dalam lokasi dan kondisi yang sarna dan berdasarkan pada sewa dan

kontrak lain yang serupa.

Entitas harus memperhatikan adanya perbedaan dalam sifat, lokasi,atau kondisi properti, atau ketentuan yang disepakati dalam sewa dan kontrak lain yang

(77)

Nilai wajar – PSAK 13

• Tidak tersedianya harga kini dalam pasar aktif yang sejenis, suatu entitas harus mempertimbangkan informasi dari berbagai sumber:

Harga kini dalam pasar aktif untuk properti yang memiliki sifat, kondisi dan lokasi berbeda (atau berdasarkan pada sewa ataukontrak.lain yang berbeda), disesuaikan untuk mencerrninkan perbedaan tersebut;

harga terakhir properti serupa dalam pasar yang kurang aktif, dengan penyesuaian untuk mencerminkan adanya perubahan dalam kondisi ekonomi sejak tanggal transaksi terjadi pada hargatersebut,dan

proyeksi arus kas diskontoan berdasarkan estimasi arus kas di masa depan yang dapat diandalkan,didukung dengan syarat/klausul yang terdapat dalam sewa dan kontrak lain yang ada dan (jika mungkin) dengan bukti ekstemal seperti pasar kini rental untuk properti serupa dalam lokasi dan kondisi yang sama, dan penggunaan tarif diskonto yang mencerrninkan penilaian pasar kini dari ketidakpastian dalam jumlah atau waktu arus kas.

(78)

“Fair value” dalan IAS 41

IAS 41 Agriculture

Biological asset dinilai sebesar nilai wajar dikurangi dengan

biaya penjualan (point-of-sale costs), baik pada pengakuan pertama maupun pada tanggal laporan

Agriculture product dinilai nilai wajar dikurangi dengan biaya

penjualan (point-of-sale costs), pada pengakuan pertama.

both on initial recognition and at each balance sheet date

Nilai hewan dinilai pada saat pembelian sebesar nilai wajar dan setiap tanggal pelaporan  nilai wajar 

perubahan nilai wajar  pendapatan  laporan laba rugi.  Tanaman sawit dicatat pada awalnya sebesar nilai wajar

saat perolehan, setiap tangga pelaporan dinilai kembali  nilai wajar  perubahan nilai wajar  pendapatan  L/R tahun berjalan.

Hasil pertanian / perkebunan saat panen  nilai wajar  persediaan

Pendapatan  kenaikan nilai aset biologi dan hasil

(79)

Ilustrasi Jurnal IAS 41

JURNAL Debit Kredit

Pengakuan awal pembelian bibit

Aset biologi 2.000

Kas 2.000

Biaya operasi untuk menumbuhkan aset biologi

Biaya operasi 3.000

Kas 3.000

Kenaikan nilai aset biologi menjadi 7.000

Aset Biologi 5.000

Pendapatan hasil pertumbuhan 5.000

Kalkulasi Pendapatan 5.000 Biaya operasi 3.000 Laba 2.000 Aset biologi 7.000 79

(80)

JURNAL Debit Kredit Tambahan biaya pada periode berikutnya

Biaya operasi 4.000

Kas 4.000

Aset biologi siap dijual 15.000

Aset biologi 8.000

Pendapatan hasil pertumbuhan 8.000

Reklasifikasi menjadi persediaan

Persediaan 15.000 Aset biologi 15.000 Penjualan Piutang dagang 16.000 Penjualan 16.000 HPP 15.000 Persediaan 15.000 Biaya penjualan 1.000 Ket Penjualan 16.000 FV adj 8.000 Biaya operasi (4.000) HPP (15.000) Biaya penjualan (1.000) Laba 4.000 80

(81)

PSAK 48 - Penurunan Nilai

Penurunan Nilai Aset, yang membahas:

1. Bagaimana entitas melakukan review atas nilai tercatat aset, 2. Bagaimana menentukan recoverable amount suatu aset, dan 3. Kapan mengakui atau membalik rugi penurunan nilai.

Penurunan nilai terjadi jika nilai tercatat aset lebih tinggi dibandingkan nilai terpulihkan (recoverable amount)

–. Recoverable amount adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya penjualan dengan nilai kini penggunaan aset.

Penurunan nilai diakui di laporan laba rugi

Penurunan boleh dapat dibalikkan sebesar yang telah terjadi

Revew penurunan nilai dilakukan setiap pelaporan

(82)

Pendekatan Umum dari Pengukuran

Penurunan Nilai

Recoverable Amount  Nilai tertinggi Recoverable Amount  Nilai tertinggi Recovered through sale Recovered through sale Recovered through use Recovered through use

(83)

PSAK 58 - Aset tidak lancar dimiliki untuk dijual dan operasi dihentikan

Kriteria :

• aset (atau kelompok lepasan) harus berada dalam keadaan yang dapat dijual dengan segera

penjualan tersebut dapat dikatakan sangat mungkin terjadi, manajemen pada hirarki yang memadai harus mempunyai komitmen terhadap

rencana penjualan aset.

Diukur pada nilai yang lebih rendah antara jumlah

tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk

menjual, dan penyusutan atas aset tersebut dihentikan

Aset Yang Dimiliki Untuk Dijual disajikan sebagai aset lancar dan terpisah dari pos lainnya.

(84)

PSAK 22 Prinsip Pengukuran

Pengukuran kepentingan nonpengendali baik pada nilai wajar atau pada proporsi kepemilikan non pengendali atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi.

Pengukuran nilai wajar aset teridentifikasi tertentu dan kepentingan non pengendali

Pengukuran kepentingan nonpengendali baik pada nilai wajar atau pada proporsi kepemilikan non pengendali atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi.

Pengukuran nilai wajar aset teridentifikasi tertentu dan kepentingan non pengendali

Pihak pengakuisisi mengukur aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih

dengan nilai wajar pada tanggal akuisisi.

Pihak pengakuisisi mengukur aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih

dengan nilai wajar pada tanggal akuisisi.

Kombinasi bisnis adalah suatu transaksi atau peristiwa lain dimana pihak pengakuisisi memperoleh “pengendalian” atas

satu atau lebih bisnis.

“penggabungan sesungguhnya (true merger)” atau “penggabungan setara (merger of equals)”

Kombinasi bisnis adalah suatu transaksi atau peristiwa lain dimana pihak pengakuisisi memperoleh “pengendalian” atas

satu atau lebih bisnis.

“penggabungan sesungguhnya (true merger)” atau “penggabungan setara (merger of equals)”

(85)

Pihak pengakuisisi mengukur

kepentingan ekutitas yang dimiliki

sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan

mengakui keuntungan dan kerugian yang dihasilkan.

Jumlah yang diakui dalam pendapatan

komprehensif lain diakui dengan dasar yang sama sebagaimana

dipersyaratkan jika pengakuisisi telah melepas secara langsung kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya.

Kepemilikan sebelumnya – akuisisi

bertahap

(86)

Entitas memiliki kepemilikan pada PT. Elang sebesar 30% dengan nilai Rp 6.000. Pada 2 Januari 20X 3 membeli

tambahan 25% kepemilikan dengan harga Rp 10.000 secara tunai.

Jurnal untuk akuisisi adalah:

Investasi 16.000

Keuntungan investasi 6.000

Kas 10.000

• Nilai investasi baru 55%. Jika 25%=10.000 maka 100% identik dengan 20.000, sehingga 55% = 22.000.

Kepemilikan lama direvaluasi menjadi dua kali lipat dari 6.000 menjadi 12.000 sehingga terdapat keuntungan

(87)

Entitas memiliki kepemilikan pada PT. Elang sebesar 70% dengan nilai Rp 21.000. Pada 2 Januari 20X 3 menjual 40% kepemilikan dengan harga Rp 20.000 secara tunai.

Jurnal untuk divestasi adalah:

Kas 20.000

Keuntungan divestasi 14.000 Investasi 6.000

• Nilai investasi baru 30%. Jika 40%=20.000 maka 100% identik dengan 50.000, sehingga 30% tersisa identik dengan = 15.000. Nilai investasi awal sebesar 9.000 naik menjadi 15.000 sehingga terdapat keuntungna dari investasi tersisa 6.000. Nilai investasi yang terjual 40% = 12.000. Kepemilikan terjual direvaluasi dari 12.000 menjadi 20.000 sehingga terdapat keuntungan investasi 8.000. total keuntungan divestasi sebesar 6.000+8.000 = 14.000

Ilustrasi

(88)

Ilustrasi Penggabungan usaha

PT. Induk mengakuisi 80% saham PT. Anak. Aset yang diserahkan untuk akuisisi 1.200.000. Non pengendali 20%. Nilai buku Ekuitas PT. Anak pada (1/1/20x1): 1.000.000). Dalam akuisisi terdapat perbedaan nilai buku dengan nilai wajar 300.000  untuk tanah 200.000 dan gedung 100.000 (10thn). Laba Anak selama tahun tersebut 200.000, dividen yang dibagikan 100.000

Induk Anak Induk Anak

Aset lancar 3.200.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000

Aset tidak lancar 5.000.000 1.500.000 Ekuitas 6.000.000 1.000.000

8.200.000 2.000.000 8.200.000 2.000.000

Induk Anak Induk Anak

Aset lancar 2.000.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000

Aset tidak lancar 5.000.000 1.500.000 Ekuitas 6.000.000 1.000.000 Investasi di anak 1.200.000

(89)

Ilustrasi Penggabungan usaha

Goodwill = Investasi S – (% P’ownership x fair value asset)Nilai wajar aset = 1.000.000 + 300.000 = 1.300.000

Goodwill = 1.200.000 – 80% * 1.300.000 = 160.000  goodwill untuk parentGoodwill untuk np = 160.000/80% * 20% = 40.000

• Jika goodwilll hanya untuk parent = 160.000 • Jika untuk parent dan non pengendali = 200.000

Aset menjadi lebih besar

Induk Anak FV Induk Anak FV

Aset lancar 3.200.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000

Aset tidak lancar 5.000.000 1.800.000 Ekuitas 6.000.000 1.300.000

8.200.000 2.300.000 8.200.000 2.300.000

Aset digabungkan sebesar nilai wajar 1.500.000+300.000 = 1.800.000(total)

PSAK lama yang digabungkan hanya 1.500.000 + 80%*300.000

PSAK lama non controlling interest = 1.000.000 * 20% = 200.000

PSAK baru non controlling interest = 1.300.000 * 20% = 260.000

(90)

Ilustrasi Penggabungan usaha

Induk Anak FV Induk Anak FV

Aset lancar 2.000.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000 Aset tidak lancar 5.000.000 1.800.000 Ekuitas 6.000.000 1.300.000 Investasi di anak 1.200.000

8.200.000 2.300.000 8.200.000 2.300.000

Konsolidasi Konsolidasi

Aset lancar 2.500.000 Liabilitas 3.200.000 Aset tidak lancar 6.800.000 Ekuitas 6.000.000 Goodwill 160.000 Non pengendali 260.000

9.460.000 9.460.000 Knsl Knsl AL 2.500 L 3.200 ATL 6.800 E 6.000 GW 200 NP 300 9.500 9.500

Goowill parent Goowill parent & NCI

Knsl Knsl

AL 2.500 L 3.200 ATL 6.740 E 6.000

GW 160 NP 200

9.400 9.400 PSAK LAMA

Aset menjadi lebih besar: Fakto r: Jml akuisisi, Perbedaan BV, FV, HP

(91)

Investasi pada PT. A memiliki komponen net aset berikut ini

Goodwill 20.000

Properti Investasi 40.000 Aset Tetap 60.000

Total 120.000

Nilai dapat diperoleh kembali sebesar 90.000

Penurunan nilai investasi

91

Goodwill Properti Aset Tetap Total

Carrying value 20.000 40.00 60.000 120.000

Impairment loss (20.000) (4.000) (6.000) (30.000) Nilai buku stlh penurunan - 36.000 54.000 90.000

Peurunan nilai :

1. Pertama dialopkasikan ke goodwill

2. Sisanya dialokasikan ke aset tidak lancar secara pro rata

Peurunan nilai :

1. Pertama dialopkasikan ke goodwill

2. Sisanya dialokasikan ke aset tidak lancar secara pro rata

(92)

Akhir penerapan metode

ekuitas – PSAK 15

Investor kehilangan pengaruh signifikan dan mencatat sisa investasi dengan PSAK 55  Investor tidak menjadi venturer atau entitas induk

Nilai wajar investasi tersisa dan hasil lepasan dikurangi jumlah tercatat investasi pada tanggal kehilangan

pengaruh  diakui pada laba Rugi

Nilai wajar investasi tersisa sebagai pengakuan awal aset keuangan sesuai PSAK 55

(93)

TERIMA KASIH

Dwi Martani

Departemen Akuntansi FEUI

martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com

http://staff.blog.ui.ac.id/martani atau dwimartani.com 08161932935 atau 081318227080

Gambar

Ilustrasi 1 :  Bunga atas pinjaman jangka panjang kepada  karyawan
Ilustrasi 2:  Pinjaman  dengan fee
Ilustrasi PSAK 13
Ilustrasi Jurnal IAS 41
+3

Referensi

Dokumen terkait

Kesetimbangan excavator dipengaruhi gaya yang bekerja pada kombinasi attachment boom dan arm dengan variasi sudut 70°, 90°dan 110°, titik berat yang bekerja dan

SURAT KONFIRMASI TRANSAKSI UNIT PENYERTAAN Bank Kustodian akan menerbitkan Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan yang menyatakan antara lain jumlah Unit Penyertaan

a) Beberapa pekerjaan digabungkan menjadi satu. Sebagai contoh, manajer investasi tidak lagi kesulitan mencari informasi di berbagai lokasi. Dengan menggunakan basis

pendidikan keguruan yang mereka tempuh di mana ikut berpengaruh terhadap keyakinan mereka sebagai guru yang mampu mengubah karakter siswa menjadi karakter yang

Rencana Strategis (Renstra) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) adalah dokumen perencanaan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk periode 5 (Lima) tahun, yang

G. SISTEM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI 5ubungan pengendalian produksi terhadap keseluruhan organisasi manufaktur yang terutama ialah sebagai alat pengendali

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KREATIF PRODUKTIF DAN SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN

8enis hepatitis B dapat menimbulkan peradangan dan kerusakan sel-sel hati, #irus dapat bertahan dan menetap di dalam tubuh, sehingga bersifat kronis dan selanjutnya