• Tidak ada hasil yang ditemukan

Overview PSAK 2015 saja 15092015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Overview PSAK 2015 saja 15092015"

Copied!
134
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Agenda

PSAK 65, 66, 67, 68

1.

Revisi PSAK 1, 4, 15,

24, 46

2.

Revisi PSAK 48, 50, 55, 60

3.

(3)
(4)

Laporan Keuangan Konsolidasian PSAK

65

Entitas induk yang mengendalikan satu atau lebih entitas lain

menyajikan laporan keuangan konsolidasian

Investor mengendalikan investee ketika investor terekspos

atau memiliki hak imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee melalui kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaan investee; jika dan hanya jika memiliki

Kekuasaan atas invesste

Eksposure atau hak atas imbal hasil variabel dari

keterlibatannya dengan investee

Kemampuan untuk menggunakaan kekuasaaanya atas

investee untuk mempengaruhi imbal hasil investor.

Entitas menyusun laporan keuangan konsolidasian dengan

(5)

Kehilangan pengendalian - entitas

induk (31)

Mereklasifikasi ke laporan laba rugi, atau

mengalihkan secara langsung ke saldo laba

jika disyaratkan oleh SAK lain, sejumlah

yang diidentifikasi dalam paragraf 32; dan

Mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan

sebagai

keuntungan atau kerugian dalam

laporan laba rugi

yang dapat diatribusikan

pada entitas induk.

Keuntungan/ Kerugian dlm LR

Nilai wajar investasi tersisa

Saham / Aset diterima (pembayaran) Nilai investasi

tercatat SELISIH

Reklasifikasi ke Saldo

(6)

Contoh

• A memiliki 45% hak suara B; sisa 55% hak suara B dimiliki oleh berbagai pihak yang tersebar secara luas (tidak ada salah satu pihak yang memiliki > 1% hak suara)

• A memiliki kekuasaan atas B, karena A mempunyai hak suara mayoritas B (berdasarkan ukuran absolut)

• A memiliki 45% hak suara B; sisa 55% hak suara B dimiliki oleh berbagai pihak yang tersebar secara luas (tidak ada salah satu pihak yang memiliki > 1% hak suara)

• A memiliki kekuasaan atas B, karena A mempunyai hak suara mayoritas B (berdasarkan ukuran absolut)

• C memiliki 45% hak suara D; sisa 55% hak suara D dimiliki oleh dua pihak lain (masing‐masing memiliki 26%) dan 3% dimiliki oleh tiga pihak lain yang masingmasing memegang 1%.

• C tidak memiliki kekuasaan atas D, karena jika dua pihak yang memiliki masing‐masing 26% bersamas-ama dapat mencegah pihak C untuk mengambil keputusan terkait aktivitas relevan.

• C memiliki 45% hak suara D; sisa 55% hak suara D dimiliki oleh dua pihak lain (masing‐masing memiliki 26%) dan 3% dimiliki oleh tiga pihak lain yang masingmasing memegang 1%.

(7)

Contoh

AAA memiliki 35% hak suara BBB, tiga pemegang saham

lain memiliki masing-masing 5%, dan 50% pemegang

saham lainnya dengan masing-masing kurang 1%. RUPS

terakhir dihadiri oleh 75% AAA tidak memiliki kekuasaan

atas BBB

AAA memiliki 35% hak suara BBB, tiga pemegang saham

lain memiliki masing-masing 5%, dan 50% pemegang

saham lainnya dengan masing-masing kurang 1%. RUPS

terakhir dihadiri oleh 75% AAA tidak memiliki kekuasaan

atas BBB

AAA memiliki38% hak suara BBB, tiga pemegang saham

lain memiliki masing-masing 4%, dan 50% pemegang

saham lainnya dengan masing-masing kurang 1%. RUPS

terakhir dihadiri oleh 75% AAA memiliki kekuasaan atas

BBB?

(8)

Contoh Kehilangan Pengendalian

Amarta memiliki 100% saham Barata (aset neto Rp500)

Amarta menjual 85% saham Barata , sisa 15% saham BBB

diklasifikasikan sbg AFS

Hasil penjualan 85% saham Barata Rp750

Nilai wajar sisa 15% saham Barata Rp130

Amarta memiliki 100% saham Barata (aset neto Rp500)

Amarta menjual 85% saham Barata , sisa 15% saham BBB

diklasifikasikan sbg AFS

Hasil penjualan 85% saham Barata Rp750

Nilai wajar sisa 15% saham Barata Rp130

Investasi pada Barata (aset keuangan) 130 Kas dan setara kas 750

Investasi pada Barata (entitas anak) 500 Keuntungan 380

Keuntungan =

(9)

Contoh tidak Kehilangan

Pengendalian

AAA memiliki 100% saham BBB (aset neto Rp4.000)

AAA menjual 10% saham BBB seharga Rp500

AAA memiliki 100% saham BBB (aset neto Rp4.000)

AAA menjual 10% saham BBB seharga Rp500

9

Kas 500

Investasi pada BBB(4.000 x 10%) 400

Keuntungan (ekuitas) 100

Kas 500

Investasi pada BBB(4.000 x 10%) 400

(10)
(11)

Pengaturan Bersama PSAK 66

11

Pengaturan bersama adalah pengaturan yang dua atau lebih pihak

memiliki pengendalian bersama.

Karakteristik pengaturan bersama:

Para pihak terikat suatu pengaturan kontraktual

Pengaturan kontraktual memberikan pengendalian bersama kepada dua atau lebih pihak dalam pengaturan tersebut

Pengendalian bersama  persetujuan kontraktual untuk

berbagi pengendalian atas suatu pengaturan, yang ada

hanya ketika keputusan mengenai aktivitas relevan

mensyaratkan persetujuan dengan suara bulat dari seluruh

pihak yang berbagi pengendalian

Jenis pengaturan :

operasi bersama  mencatat bagian atas aset. Liabilitas, pendapatan, beban

(12)
(13)

Jenis dan Klasifikasi Pengaturan

Bersama

(14)

Laporan Keuangan Para Pihak – Operator

Bersama

aset, mencakup bagiannya atas aset apapun yang

dimiliki bersama

liabilitas, mencakup bagiannya atas liabilitas

apapun yang terjadi bersama.

pendapatan dari penjualan bagiannya atas output

yang dihasilkan dari operasi bersama;

bagiannya atas pendapatan dari penjualan output

oleh operasi bersama; dan

beban, mencakup bagiannya atas beban apapun

yang terjadi secara bersama-sama.

Operator bersama mengakui hal berikut terkait

dengan kepentingannya dalam operasi

(15)

Contoh - Konstruksi

• CI02. A dan B (para pihak) adalah dua perusahaan yang bisnisnya adalah penyediaan berbagai jenis jasa konstruksi publik dan

swasta. Mereka membentuk pengaturan kontraktual untuk bekerja sama untuk tujuan pemenuhan kontrak dengan pemerintah atas desain dan konstruksi jalan antara dua kota. Pengaturan

kontraktual tersebut menentukan bagian partisipasi A dan B dan menetapkan pengendalian bersama atas pengaturan, yang subjek pengaturan tersebut adalah penyerahan jalan.

• CI03. Para pihak membentuk kendaraan terpisah (entitas Z)

sebagai pihak yang akan melakukan pengaturan. Entitas Z, atas nama A dan B, menyepakati kontrak dengan pemerintah. Selain itu, aset dan liabilitas terkait dengan pengaturan dimiliki oleh entitas Z.Fitur utama bentuk hukum entitas Z adalah bahwa para pihak, bukan entitas Z, memiliki hak atas aset entitas dan

kewajiban terhadap liabilitas entitas.

(16)

Contoh - Konstruksi

• CI04. Pengaturan kontraktual antara A dan B menetapkan bahwa:

a) hak atas semua aset yang dibutuhkan untuk melaksanakan aktivitas dalam pengaturan dibagi oleh para pihak berdasarkan bagian

partisipasi mereka dalam pengaturan;

b) para pihak memiliki beberapa tanggung jawab dan tanggung jawab bersama untuk semua kewajiban operasinal dan keuangan terkait dengan aktivitas dalam pengaturan berdasarkan bagian partisipasi mereka dalam pengaturan; dan

c) keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dari aktivitas pengaturan dibagi oleh A dan B berdasarkan bagian partisipasi mereka dalam pengaturan

• CI05. Untuk tujuan koordinasi dan pengawasan aktivitas, A dan B menunjuk operator, yang akan menjadi karyawan dari salah satu pihak. Setelah waktu yang ditentukan, peran operator akan digilir dari satu pihak ke pihak lain. A dan B menyetujui bahwa aktivitas akan dilaksanakan oleh karyawan operator atas dasar ‘tidak ada keuntungan atau kerugian’.

(17)

Contoh - Konstruksi

ANALISIS

• CI07. Pengaturan bersama dilaksanakan melalui kendaraan terpisah yang bentuk hukumnya tidak memberikan pemisahan

antara para pihak dan kendaraan terpisah (yaitu aset dan liabilitas yang dimiliki dalam entitas Z adalah aset dan liabilitas para

pihak). Hal ini diperkuat dengan persyaratan yang telah disetujui oleh para pihak dalam pengaturan kontraktual mereka, yang

menyatakan bahwa A dan B memiliki hak atas aset, dan kewajiban terhadap liabilitas, terkait dengan pengaturan yang dilakukan

melalui entitas Z. Pengaturan bersama tersebut adalah operasi bersama.

• CI08. A dan B masing-masing mengakui dalam laporan keuangan mereka bagian mereka atas aset (contohnya aset tetap, piutang dagang) dan bagian mereka atas setiap liabilitas yang dihasilkan dari pengaturan (contohnya utang dagang kepada pihak ketiga) berdasarkan bagian partisipasi yang disetujui oleh mereka.

Masing-masing pihak juga mengakui bagiannya atas pendapatan dan beban yang dihasilkan dari jasa konstruksi yang diberikan kepada pemerintah melalui entitas Z.

(18)
(19)

Pengungkapan Kepentingan dalam

Entitas Lain PSAK 67

19  Entitas mengungkapkan pertimbangan dan asumsi signifikan

yang dibuat dalam menentukan bahwa entitas memiliki pengendalian, pengendalian bersama, pengaruh signifikan dan jenis pengaturan.

Entitas mengungkapkan informasi pengguna LK konsolidasian

Memahami komposisi kelompok usaha dan kepentingan yang dimiliki dalam aktivitas & arus kas

Mengevaluasi sifat dan luas pembatasan; sifat dan perubahan risiko; konsekuensi perubahan kepemilikan; konsekuensi hilangnya

pengendalian

Entitas asosiasi dan pnengaturan bersama sifat, luas dan

dampak keuangan dari kepentingannya; sifat dan perubahan risiko signifikan

(20)
(21)

Konsep Nilai Wajar PSAK 68

• Tujuan :

a. mendefinisikan nilai wajar (fair value);

b. menetapkan kerangka pengukuran nilai wajar; dan

c. mensyaratkan pengungkapan mengenai pengukuran nilai wajar. • Konvergensi US GAAP dengan IFRS  menggunakan konsep yang

sama

21 • nilai wajar sebagai harga yang akan diterima untuk

menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.nilai wajar sebagai harga yang akan diterima untuk

menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.

“...the price that would be received to sell an

asset or transfer a liability in an orderly

transaction between market participants at the

measurement date.”

(22)

Assets

Asset

s

Intangible Financial Inv Property PP&E Inventory Etc Defined Benefit Biological assets Cost

CM or RM CM or RM Cost

Nil

Nil

Low er o

f C o r NRV

som e FV

M Cost C ost CM o r F VM Fair valu e Am C or

FVM

Fair value less costs to

sell Fair value less costs to

sell FV plan assets less

PUC plan obligation & arbitrary rules FV plan assets less PUC plan o

bligation & arbitrary rules

(23)

Hirarki Fair Value

23

Apakah ada harga kuotasian dalam pasar aktif untuk aset

atau liabilitas yang identik (Level 1)

Apakah ada input selain harga kuotasioan yang

dapat diobservasi* Gunakan nilai wajar

pengukuran dengan Level 1

Gunakan input selain Harga kuotasian yang dapat diobservasi baik secara langsung atau tidak

langsung, pengukuan ‡

Level 2

Gunakan input yang bukan berdasarkan

harga pasar yang dapat diobservasi.

Level 3

No Yes

Yes No

Harus digunakan tanpa penyesuaian

* Maksimumkan input yang dapat diobservasi, termasuk informasi pasar dan informasi publik lainnya

Input yang tidak dapat diobservasi

diantaranya data entitas (anggaran, proyeksi), harus disesuaikan jika pelaku pasar menggunakan asumsi berbeda

(24)
(25)

PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan

Latar Belakang Perubahan 2013

25

Perbaikan dengan penggunaan istilah yang lebih

tepat

Pengaruh perkembangan PSAK lain yang belum

dikeluarkan tahun 2009

Mengikuti perubahan terakhir IAS 1 tahun 2010 :

pemisahaan penghasilan komprehensif lain dan

penyajian informasi komparatif.

(26)

Laporan Keuangan - 2013

PSAK 1  Penyajian Laporan Keuangan

Komponen

Tanggung jawab laporan keuangan

Identifikasi laporan

keuangan

Laporan Posisi

Keuangan

Laporan Laba Rugi

dan Penghasilan Komprehensif Lain

Laporan Perubahan

Ekuitas

Laporan Arus KasCatatan atas

Laporan Keuangan

Karakteristik umum

Penyajian secara

wajar dan kepatuhan terhadap SAK

Kelangsungan usahaDasar akrual

Material dan agregasiSaling hapus

(27)

Tujuan Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur

dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.

27

Tujuan laporan keuangan :

memberikan informasi

mengenai:

posisi keuangan,

kinerja keuangan

arus kas entitas

(28)

Komponen Laporan Keuangan

a. laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir periode; b. laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain

selama periode;

c. laporan perubahan ekuitas selama periode; d. laporan arus kas selama periode;

e. catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi penting dan informasi penjelasan lain; dan

ea informasi komparatif untuk mematuhi periode

sebelumnya sebagaimana ditentukan dalam paragraf 38 dan 38A

f. laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif

sebelumnya yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau

(29)

Informasi Komparatif Minimum

38,38A, 38B

• Entitas menyajikan informasi komparatif terkait dengan periode sebelumnya untuk seluruh jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan periode berjalan, kecuali diizinkan atau disyaratkan lain oleh SAK.

• Informasi komparatif yang bersifat naratif dan deskriptif dari

laporan keuangan periode sebelumnya diungkapkan jika relevan untuk pemahaman laporan keuangan periode berjalan.

• Entitas menyajikan minimal, dua laporan posisi keuangan, dua

laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, dua laporan laba rugi terpisah (jika disajikan), dua laporan arus kas dan dua laporan perubahan ekuitas, serta catatan atas laporan keuangan terkait.

• Dalam beberapa kasus, informasi naratif yang disajikan dalam laporan keuangan untuk periode sebelumnya masih tetap relevan pada periode berjalan.

(30)

Informasi Komparatif -

Tambahan

• Entitas dapat menyajikan informasi komparatif sebagai tambahan atas laporan keuangan komparatif minimum yang disyaratkan PSAK/ISAK, sepanjang informasi tersebut disusun sesuai dengan PSAK/ISAK.

• Informasi komparatif ini dapat berisi terdiri satu atau lebih laporan keuangan, namun tidak terdiri dari laporan keuangan lengkap.

• Ketika hal ini terjadi, entitas menyajikan catatan informasi yang berhubungan dengan laporan tambahan tersebut.

• Misalnya, entitas dapat menyajikan tiga laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain (sehingga menyajikan periode berjalan, periode sebelumnya, dan satu periode komparatif tambahan).

(31)

Perubahan Kebijakan Akuntansi, Penyajian

kembali, retrospektif atau reklasifikasi

Entitas menyajikan laporan posisi keuangan ketiga pada

posisi awal periode sebelumnya sebagai tambahan atas

laporan keuangan komparatif minimum jika:

a. entitas menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif, membuat penyajian kembali retrospektif atas pos-pos

dalam laporan keuangan atau reklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan; dan

b. penerapan retrospektif, penyajian kembali retropsektif atau reklasifikasi memiliki dampak material atas informasi dalam laporan posisi keuangan pada awal periode sebelumnya.

Entitas menyajikan tiga laporan posisi keuangan pada:

– (a) akhir periode berjalan;

– (b) akhir periode sebelumnya; dan

– (c) awal periode

(32)
(33)

Penghasilan Komprehensif Lain

Penghasilan komprehensif lain: berisi pos-pos

penghasilan dan beban (termasuk penyesuaian

reklasifikasi) yan tidak diakui dalam laba rugi

sebagaimana disyaratkan atau diizinkan oleh SAK

Komponen penghasilan komprehensif:

Selisih revaluasi aset tetap

Pengukuran kembali program imbalan pasti

Laba rugi dampak dari penjabaran laporan keuangan

Perubahan nilai investasi available for sales

Bagian efektif dari keuntungan lindung nilai arus kas

(34)

Informasi dalam Penghasilan Komprehensif

Lain

Bagian penghasilan komprehensif lain menyajikan pos-pos untuk jumlah penghasilan komprehensif lain dalam periode berjalan, diklasifikasikan berdasarkan sifat (termasuk bagian penghasilan komprehensif lain dari entitas asosiasi dan

ventura bersama yang dicatat menggunakan metode ekuitas) dan dikelompokkan, sesuai dengan PSAK/ISAK lainnya:

a) tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan

b) akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.

Entitas menyajikan pos-pos tambahan, judul, dan subtotal jika penyajian tersebut relevan untuk pemahaman kinerja

keuangan entitas.

Entitas tidak diperkenankan untuk meyajikan pos-pos

penghasilan dan beban seperti pos luar biasa dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain atau dalam

(35)

Penghasilan Komprehensif Lain – Tidak Direklasifikasi

Entitas melakukan revaluasi aset tetap pada 2 Januari

2015. Nilai perolehan 600.000 akumulasi depresiasi

200.000. Aset direvaluasi menjadi 500.000 dan masa

manfaat tersisa 10 tahun.

Jurnal saat revaluasi

– Akumulasi Depresiasi 200.000

– Aset tetap 200.000

– Aset tetap 100.000

– Surplus revaluasi 100.000

Jurnal saat depresiasi

– Beban Depresiasi 50.000

– Akumulasi Depresiasi 50.000

– Surplus Revaluasi 10.000

– Saldo Laba 10.000

(36)

Penghasilan Komprehensif Lain – Direklasifikasi

Entitas membeli investasi tersedia dijual seharga

100.000 pada 1 Desember 2015. Pada 31 Desember

nilainya naik menjadi 115.000. Inbvestasi ini dijual

dengan harga 110.000 pada 1 Maret 2016.

Jurnal saat pembelian

– Aset keuangan – tersedia untuk dijual 100.000

– Kas 100.000

Jurnal saat penilaian 31 Desember 2015

– Aset keuangan – tersedia untuk dijual 15.000

– Penghasilan komprehensif lain 15.000

Jurnal saat penjualan 1 Maret 2016

– Kas 110.000

– Penghasilan komprehensif lain 15.000

– Aset keuangan – tersedia untuk dijual 115.000

(37)

Ilustrasi Penerapan PSAK 1 R2013

37

(38)
(39)

Ilustrasi Penerapan PSAK 1 R2013

39

(40)

Laporan Posisi Keuangan (Neraca)

- 2011

Nama menjadi Laporan Posisi Keuangan (Neraca),

tambahan neraca untuk sinkronisasi dengan regulasi di

Indonesia

Perubahan definisi-definisi seperti Kewajiban menjadi

Liabilitas dan hak minoritas menjadi kepentingan

nonpengendali (

non-controlling interest

)

Penyajian kepentingan non pengendali sebagai bagian

ekuitas dan bagian laba bukan sebagai pengurang laba

LK konsolidasian

Laporan keuangan awal periode (dr periode sajian) untuk

penyajian retroaktif  perubahan kebijakan dan koreksi

kesalahan

Minimum line item Penyajian Neraca

– Properti Investasi

– Investasi dengan menggunakan metode ekuitas

– Aset yang dimiliki untuk dijual

– dll

(41)

Laporan Laba Rugi Komprehensif - 2011

• Laporan Laba rugi  Laporan Laba Rugi Komprehensif.

• Penyajian laporan laba rugi dengan memasukkan unsur laba komprehensif

• Laba dialokasikan untuk pemegang saham minoritas dan mayoritas

• Ketentuan minimum item dalam laporan laba rugi.

• Klasifikasi beban berdasarkan fungsi dan sifat, jika disajikan berdasarkan fungsi ada pengungkapan berdasarkan sifat

• Penyajian “pos luar biasa / extraordinary item” tidak diperkenankan lagi

• Minimum line item : Pendapatan, Biaya keuangan, Beban pajak, pendapatan investasi asosiasi, Penghasilan komprehensif lain, dll

• Penghasilan komprehensif: Perubahan aset atau liabilitas yang tidak mempengaruhi laba pada periode rugi.

• Alternatif penyajian laporan tunggal atau dua laporan

(42)
(43)

PSAK 4 LK Tersendiri

Sebagai

bagan dari

informasi

tambahan

Sebagai

bagan dari

informasi

tambahan

Iinvestasi

dicatat

dengan

menggunak

an metode

biaya

Iinvestasi

dicatat

dengan

menggunak

an metode

biaya

Hanya untuk

entitas

terkonsolida

si

Hanya untuk

entitas

terkonsolida

si

Ketentuan

Ketentuan

Penyajian

Penyajian

Pengungkapan

Pengungkapan

(44)
(45)

Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama PSAK 15

45  Entitas Asosiasi  entitas yang mana investor memiliki pengaruh

signifikan

Ventura Bersama  pengaturan bersama yang para pihaknya

memiliki pengendalian bersama atas pengaturan memiliki hak atas aset neto dari pengaturan

Metode Ekuitas  metode akuntansi di mana investasi awalnya

dicatat sebesar harga perolehan selanjutnya disesuaikan atas perubahan pascaperolehan  laba atau rugi dan penghasilan komprehensif lain.

Harga perolehan awal + bagian laba – bagian rugi – bagian distribusi dari

investee +/- penghasilan komprehensif

Ketika investasi rugi sehingga investasi menjadi negatif, maka

(46)

Penerapan Metode Ekuitas

Entitas dengan pengendalian bersama atau pengaruh

signifikan atas investee mencatat investasinya pada

entitas investasi atau ventura bersama dengan

menggunakan

metode ekuitas

, kecuali jika investasi

tersebut memenuhi syarat pengecualian penerapan

metode ekuitas

• Pengecualian – jika investasi dimilliki atau dimiliki secara tidak langsung melalui entitas modal ventura, reksa dana, unit

perwalian dan entitas serupa termasuk dana asuransi terkait investasi  dapat memilih menggunakan nilai wajar PSAK 55

(47)

Penghentian Metode Ekuitas

47

Jika entitas menjadi entitas anak  PSAK 65

Jika sisa kepentingan merupakan aset keuangan 

PSAK 55. Nilai wajar sisa kepentingan diangggap

sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal

aset keuangan sesuai PSAK 55, entitas mengakui

selisihnya sebagai laba rugi.

Ketika metode ekuitas dihentikan, seluruh jumlah

yang telah diakui dalam penghasilan

komprehensif lain menggunakan dasar yang

sama jika investee melepas aset dan liabilitas.

Jika investee menjadi investasi pada ventura

bersama atau sebaliknya, maka entitas

(48)

Contoh

Pada 1 Januari 2012, PT Aneka membeli 30% saham berhak

suara PT Merapi sebesar Rp4.000 milyar dengan laba rugi

untuk tahun 2012 sd 2015

Nilai tercatat investasi:

Tahun 2010 Rp 1.000 milyar

Tahun 2011 Rp 0

Tahun 2012 Rp 0

Tahun 2013 Rp 1.600

Tahun Laba (rugi)

PT Serbaneka (rugi) utk PT. Porsi laba Aneka

Nilai tercatat

2012 (10.000) (3.000) 1.000

2013 (8.000) (2.400) (1.400)

2014 4.000 1.200 (200)

(49)

Metode Ekuitas

Pada 1 Desember dibeli investasi sebesar 500.000 yang

merupakan 25% kepemilikan pada PT. Mutiara. Pada 31

Desember Mutiara melaporkan adanya laba bersih yang

dihasilkan oleh perusahaan sebesar 200,000. dan

penghasilan komprehensif lain 40.000. dan membagikan

dividen 150.0000

Pada 1 Desember dibeli investasi sebesar 500.000 yang

merupakan 25% kepemilikan pada PT. Mutiara. Pada 31

Desember Mutiara melaporkan adanya laba bersih yang

dihasilkan oleh perusahaan sebesar 200,000. dan

penghasilan komprehensif lain 40.000. dan membagikan

dividen 150.0000

Jan.1 Investasi jangka panjang

500.000

Kas

500.000

Des.31

Investasi jangka panjang

60.000

Pendapatan Investasi

50.000

Penghasila komprehensif lain

10.000

(pengumuman laba bersih, 200,000 x 0.25)

Des.31

Kas

37.500

Investasi Jangka Panjang

37.500

(pengumuman dividen = 150,000 x 0.25)

Jan.1 Investasi jangka panjang

500.000

Kas

500.000

Des.31

Investasi jangka panjang

60.000

Pendapatan Investasi

50.000

Penghasila komprehensif lain

10.000

(pengumuman laba bersih, 200,000 x 0.25)

Des.31

Kas

37.500

Investasi Jangka Panjang

37.500

(pengumuman dividen = 150,000 x 0.25)

(50)

Kehilangan Pengaruh

Signifikan

Pada 31 Desember 2015 Entitas menjual 20% kepemilikan

pada PT. Intan dengan harga 4.000. Kepemilikan sebelum

dilakukan penjualan 30%, saldo investasi sebelum dilakukan

penjualan besar 3.000. Saldo penghasilan komprehensif

terkait dengan investasi ini 500

Pada 31 Desember 2015 Entitas menjual 20% kepemilikan

pada PT. Intan dengan harga 4.000. Kepemilikan sebelum

dilakukan penjualan 30%, saldo investasi sebelum dilakukan

penjualan besar 3.000. Saldo penghasilan komprehensif

terkait dengan investasi ini 500

31 Des

Kas

4.000

Investasi jangka panjang

1.000

Keuntungan penjualan investasi

3.000

Penghasilan komprehensif lain

500

Penghasilan dari investasi

500

Jika 20% sama dengan 4.000 maka 10% = 1.000

Investasi tersis akan dicatat sebesar 2.000 (nilai

wajar dari 10%)

Keuntungan penjualan investasi:

Keuntungan dari investasi dijual 4.000 – 2.000 =

2.000

31 Des

Kas

4.000

Investasi jangka panjang

1.000

Keuntungan penjualan investasi

3.000

Penghasilan komprehensif lain

500

Penghasilan dari investasi

500

Jika 20% sama dengan 4.000 maka 10% = 1.000

Investasi tersis akan dicatat sebesar 2.000 (nilai

wajar dari 10%)

Keuntungan penjualan investasi:

Keuntungan dari investasi dijual 4.000 – 2.000 =

2.000

(51)
(52)

Ruang Lingkup PSAK 24

Imbalan

Kerja

Imbalan

Kerja Jangka

Pendek

Pesangon

Paska Kerja

Imbalan

Imbalan

Kerja

Jangka

Panjang

Lainnya

ImbalanJangk a Pendek Absen Bagi hasil atau Bonus Kontribusi Pasti Manfaat Pasti Past service cost Current Service Cost Diterapkan oleh pemberi kerja dalam

pencatatan seluruh imbalan kerja, kecuali yang diatur dalam PSAK 53: Akuntansi Kompensasi Berbasis

(53)

Latar Belakang Perubahan

Untuk melaporkan perubahan kewajiban imbalan pasti dan aset program

didefinisikan dengan cara yang lebih mudah dipahami

Beberapa opsi penyajian diizinkan dalam standar yang ada, membatasi

komparabilitas  opsi ditiadakan

• Amandemen diperlukan untuk mengklarifikasi area dimana keragaman dalam praktik yang ada

Penyempurnaan pengungkapan tentang risiko yang timbul dari program

imbalan pasti yang diperlukan

PERUBAHAN YANG SIGNIFIKAN

• Pengakuan keuntungan dan kerugian aktuaria

• Perubahan komponen imbalan pasti dan aset program

Persyaratan pengungkapan PERUBAHAN LAINNYA

Imbalan kerja jangka pendek Pesangon

• Perubahan penting lainnya

(54)

Perubahan Signifikan

Pengakua n

keuntunga n dan kerugian

Aktuaria

Melalui

Laba

Rugi

Melalui

OCI

Koridor

Pengakuan keuntungan

dan kerugian

Aktuaria

Melaui

OCI

PSAK 24 R

(55)

Pengakuan dan Pengukuran Imbalan Jangka Pendek

Diakui saat

pekerja telah

memberi jasa

Diakui saat

pekerja telah

memberi jasa

Liabilitas jangka pendek sebagai:

Liabilitas jangka pendek sebagai:

Liabilitas setelah dikurangi yang

telah dibayar, beban dibayar dimuka

jika terjadi kelebihan pembayaran

Beban atau pernyataan lain

membolehkan sbg biaya perolehan

Cuti berimbalan

jangka pendek

Cuti berimbalan

jangka pendek

Boleh diakumulasi

diakui pada saat

pekerja memberikan jasa

Boleh diakumulasi

diakui pada saat

pekerja memberikan jasa

(56)

Program Bagi Laba dan Bonus

Syarat pengakuan biaya pembayaran bagi laba dan bonus

Syarat pengakuan biaya pembayaran bagi laba dan bonus

1

Ada kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif

sebagai akibat dari peristiwa masa lalu

2

Dapat diestimasi secara andal

Kewajiban kini timbul jika, dan hanya jika, entitas tidak

mempunyai alternatif realistis lainnya kecuali melakukan

pembayaran.

(57)
(58)

Program Iuran Pasti

Pengakuan dan

Pengukuran

Diakui sebagai beban

Diakui sebagai beban

Diakui liabilitas (beban

terakru) setelah dikurangi

dengan iuran telah dibayar

atau aset (pembayaran

dimuka jika terdapat

kelebihan).

Diakui liabilitas (beban

terakru) setelah dikurangi

dengan iuran telah dibayar

atau aset (pembayaran

dimuka jika terdapat

kelebihan).

Jika iuran tidak jatuh tempo

seluruhnya dalam 12 bulan

-> didiskonto

Jika iuran tidak jatuh tempo

seluruhnya dalam 12 bulan

-> didiskonto

Pengungkapa

n

(59)

Program Manfaat Pasti

Perusahaan memiliki

kewajiban hukum

dan

konstrukstif

untuk memenuhi pembayaran imbalan

setelah pekerja pensiun.

Mungkin tidak didanai, seluruhnya atau sebagian didanai

Imbalan dihitung dengan asumsi aktuarial  asumsi

demografi dan keuangan.

Dana diakumulasikan dalam

Aset Program

Risiko atas manfaat pasti:

– Risiko aktuarial  jumlah kewajiban imbalan pasti berbeda dari yang diharapkan karena perubahan asumsi aktuaria

– Risiko investasi  hasil investasi atas aset program berbeda dari yang diharapkan.

RISIKO MENIMBULKAN KEUNTUNGAN/KERUGIAN AKTUARIAL

(60)

Program Manfaat Pasti

Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti (NKKIP)

Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti (NKKIP)

Nilai Wajar Aset Program (NWAP)

Nilai Wajar Aset Program (NWAP)

Faktor-faktor:

Biaya Jasa:

Biaya Jasa Kini

Biaya Jasa Lalu

Keuntungan (kerugian)

atas Penyelesaiaan

• Biaya Bunga

• Remeasurement

(Keuntungan dan kerugian aktuarial)

Biaya Jasa:

Biaya Jasa Kini

Biaya Jasa Lalu

Keuntungan (kerugian)

atas Penyelesaiaan

• Biaya Bunga

• Remeasurement

(Keuntungan dan kerugian aktuarial)

• Pendapatan Bunga

• Iuran atau Penarikan

• Remeasurement

(Keuntungan dan kerugian aktuarial)

• Pendapatan Bunga

• Iuran atau Penarikan

• Remeasurement

(61)

Liabilitas Imbalan Pasti (di Neraca)

+/+ Nilai kini kewajiban imbalan pasti

-/-

Nilai wajar aset program yang

digunakan untuk menyelesaikan

kewajiban secara langsung

Ekuitas (di Neraca)

+/- Penghasilan komprehensif lain 

pendapatan atau kerugian

(62)

Ilustrasi

Imbalan kerja perusahaan:

Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti - Awal

20X0 200.000

Nilai Wajar Aset Program - Awal 20X0 200.000

Biaya Jasa Kini 30.000

Tingkat Diskonto 10%

Tingkat Hasil yang Diharapkan 12%

Iuran 24.000

Imbalan 16.000

Nilai Kini Kewajinan imbalan 250.000

(63)

Ilustrasi – PSAK lama

JURNAL UMUM MEMO

Beban Kas Liabilitas Kewajiban Nilai Kini Aset Aktuaria

Saldo awal (200.000)200.000

Biaya jasa kini 30.000 (30.000) Biaya bunga 20.000 (20.000)

Hasil yang diharapkan (24.000) 24.000

Iuran (24.000) 24.000

Imbalan 16.000 (16.000)

Penurunan (ken)

kewajiban (16.000) 16.000 Selisih aktual atas

harapan (12.000) 12.000

Amortisasi biaya jasa lalu Kerugian (keuntung)

akturial

26.000 (24.000) (2.000) (250.000)220.000 28.000

(64)

Jurnal – PSAK lama

Beban pensiun

26.000

Kas

24.000

Liabilitas

2.000

Liabilitas

Nilai kini Kewajiban

(250.000)

Aset Program

220.000

Kerugian aktuaria yg blm diamortisasi

28.000

Net Liabilitas manfaat pensiun

(2.000)

Beban pensiun

26.000

Kas

24.000

Liabilitas

2.000

Liabilitas

Nilai kini Kewajiban

(250.000)

Aset Program

220.000

(65)

Ilustrasi 1 – PSAK 24 (Revisi

2013)

Imbalan kerja perusahaan:

65

Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti - Awal

20X0 200.000

Nilai Wajar Aset Program - Awal 20X0 200.000

Biaya Jasa Kini 30.000

Tingkat Diskonto 10%

Iuran 24.000

Imbalan 16.000

Nilai Kini Kewajinan imbalan akhir 20X0 250.000

(66)

Ilustrasi 1 – PSAK 24 (Revisi 2013)

JURNAL UMUM MEMO

Beban Kas

Pend

Komprehensif Liabilitas

Nilai Kini

Kewajiban Aset

Saldo awal (200.000) 200.000

Biaya jasa kini 30.000 (30.000)

Biaya bunga 20.000 (20.000)

Pendapatan bunga (20.000) 20.000

Iuran (24.000) 24.000

Imbalan 16.000 (16.000)

Rugi Aktuaria Liabiilitas 16.000 (16.000) Rugi Aktuaria – Aset

Program 6.000 (6.000)

Amortisasi biaya jasa lalu Kerugian (keuntung)

akturial

(24.000 66

Kerugi an Kerugi

(67)

Jurnal

67

Beban pensiun

30.000

Pendapatan Komprehensif Lain

22.000

Kas

24.000

Liabilitas

28.000

Liabilitas

Kewajiban manfaat Pensiun

28.000

Ekuitas

Pendapatan komprehensif lain - kerugian

22.000

Notes

Nilai kini Kewajiban

250.000

Aset Program

222.000

Net Liabilitas manfaat pensiun

28.000

Beban pensiun

30.000

Pendapatan Komprehensif Lain

22.000

Kas

24.000

Liabilitas

28.000

Liabilitas

Kewajiban manfaat Pensiun

28.000

Ekuitas

Pendapatan komprehensif lain -

kerugian

22.000

Notes

Nilai kini Kewajiban

250.000

Aset Program

222.000

(68)

Ilustrasi 2 – PSAK 24 (Revisi

2013)

Imbalan kerja perusahaan:

KETERANGAN

Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti - Awal 20X1

250.000

Nilai Wajar Aset Program - Awal 20X1

222.000

Rugi Aktuaria OCI – Awal 20X1

22.000

Biaya Jasa Kini

34.000

Tingkat Diskonto

10%

Iuran

26.000

Imbalan

20.000

(69)

Ilustrasi 2 – PSAK 24 (Revisi 2013)

JURNAL UMUM MEMO

Beban Kas

Pendapatan

Komprehensif Liabilitas

Keweajiban Program

Aset Program

Saldo awal 22.000 (28.000) (250.000) 222.000

Biaya jasa kini 34.000 (34.000)

Biaya bunga 25.000 (25.000)

Pendapatan bunga (22.200) 22.200

Iuran (26.000) 26.000

Imbalan 20.000 (20.000)

Penurunan (kenaikan) kewajiban (9.500) 9.500

Selisih aktuaria Aset Program (26.400) 26.400 Amortisasi biaya jasa lalu

Kerugian (keuntungan) akturial

36.800 (26.000) (35.900) 25.100

(14.900) (2.900) (279.500) 276.600

(70)

Jurnal

Beban pensiun

36.800

Liabilitas manfaat pensiun

25.100

Kas

26.000

Pendapatan Komprehensif Lain

35.900

Liabilitas

Liabilitas manfaat pensiun

2.900

Ekuitas

Pendapatan komprehensif lain

14.900

Notes

Nilai kini Kewajiban (279.500) Aset Program 276.600

Net Liabilitas manfaat pensiun (2.900)

Beban pensiun

36.800

Liabilitas manfaat pensiun

25.100

Kas

26.000

Pendapatan Komprehensif Lain

35.900

Liabilitas

Liabilitas manfaat pensiun

2.900

Ekuitas

Pendapatan komprehensif lain

14.900

Notes

Nilai kini Kewajiban (279.500) Aset Program 276.600

(71)
(72)

Akuntansi Pajak Penghasilan –

PSAK 46

Beban pajak adalah jumlah dari :

Pajak kini

Pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam

penghitungan pajak penghasilan

Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan

netto, kecuali secara hukum tidak mungkin saling

hapus (anak dan induk)

Pajak tangguhan disajikan terpisah dari pajak kini.

Aset pajak tangguhan direview untuk memastikan

(73)

Perbedaan Pajak dan

Akuntansi -1

PSAK Undang-Undang

AKUNTANSI PAJAK

PERBEDAAN

Perman en

Tempore r

Pajak Tangguhan:Aset / LiabilitasBeban/Pendapata

n

BOOK TAX GAP/ DFFERENCE – Tax Planning atau

(74)

Definisi

Aset pajak tangguhan

adalah jumlah

pajak penghasilan yang dapat dipulihkan

pada periode masa depan sebagai akibat

adanya:

a) perbedaan temporer yang boleh dikurangkan;

b) akumulasi rugi pajak belum dikompensasi; dan

c) akumulasi kredit pajak belum dimanfaatkan,

dalam hal

peraturan perpajakan mengizinkan

.

Liabilitas pajak tangguhan

adalah

jumlah pajak penghasilan terutang pada

periode masa depan sebagai akibat adanya

perbedaan temporer kena pajak.

Laba Pajak

>

Laba Akuntansi

Laba Akuntansi

>

(75)

Pengakuan pajak kini

Jumlah pajak kini, yang belum dibayar

harus diakui sebagai

liabilitas

.

Apabila jumlah pajak yang telah dibayar

melebihi jumlah pajak terutang, maka

selisihnya, diakui sebagai

aset

.

Manfaat dari rugi pajak yang dapat ditarik

kembali untuk memulihkan pajak kini dari

periode sebelumnya diakui sebagai

aset

.

75

• Beban Pajak Kini

• Pajak dibayar dimuka = pajak kini < jumlah yang dibayarkan (PPh 28)

• Utang pajak = pajak kini >jumlah yang dibayarkan (PPh 29)

• Kompensasi kerugian yang dapat

digunakan untuk memulihkan pajak = aset

• Beban Pajak Kini

• Pajak dibayar dimuka = pajak kini < jumlah yang dibayarkan (PPh 28)

• Utang pajak = pajak kini >jumlah yang dibayarkan (PPh 29)

• Kompensasi kerugian yang dapat

(76)

Pajak Tangguhan

Pada saat entitas memiliki

Laba sebelum pajak >

Penghasilan kena pajak

 ada pengakuan pajak

menurut akuntansi sehingga diakui

beban pajak

tangguhan dan kewajiban pajak tangguha

n.

Pada saat entitas memiliki

Laba sebelum pajak <

Penghasilan kena paja

k  pajak yang dibayarkan

lebih besar daripada laba menurut akuntansi

sehingga diakui

aset pajak tangguhan dan

manfaat pajak tangguhan.

Perusahaan

memiliki

kerugian

dapat

(77)

Ilustrasi:

PT. Mitra melaporkan penghasilan sebesar 260.000 dan

beban sebesar 120.000 untuk tiga tahun periode usahanya. Untuk

tujuan pajak, penghasilan yang diterima sebesar 200.000, 300.000

dan 280.000.

Bagaimana hal ini dilaporkan dalam laporan keuangan?

Ilustrasi:

PT. Mitra melaporkan penghasilan sebesar 260.000 dan

beban sebesar 120.000 untuk tiga tahun periode usahanya. Untuk

tujuan pajak, penghasilan yang diterima sebesar 200.000, 300.000

dan 280.000.

Bagaimana hal ini dilaporkan dalam laporan keuangan?

(78)

Pendapatan Beban

Laba sebelum pajak

Pajak Penghasilan (25%)

260.000 120.000

140.000

35.000

2012 2013 Total

Laporan Keuangan

Laporan Keuangan

2011

Ilustrasi Perbedaan Temporer –

Liabilitas 1

260.000 120.000 140.000 35.000 260.000 120.000 140.000 35.000 780.000 360.000 420.000 105.000 Penghasilan

Beban yang boleh dikurangkan

Penghasilan kena pajak

Pajak terutang (25%)

200.000 120.000

80.000

20.000

2012 2013 Total

Laporan Pajak

2011
(79)

Laporan Keuangan (PSAK) Pajak Terutang (Fiskal)

Difference 35.000 20.000 15.000 35.000 2012 45.000 (10.000) 35.000 2013 40.000 (5.000) 105.000 Total 105.000 0

Perbandingan

Perbandingan

2011

Perbedaan tersebut akan dilaporkan dalam laporan keuangan

Tahun

Laporan yang diperlkan

2011

2012

2013

Liabilitas pajak tangguhan, bertambah 15.000

Beban pajak kini 20.000; beban pajak tangguhan 15.000

Ilustrasi Perbedaan Temporer –

Liabilitas 1

Liabilitas pajak tangguhan, berkurang 10.000

Beban pajak kini 45.000; manfaat pajak tangguhan 10.000

Liabilitas pajak tangguhan, berkurang 5.000

(80)

Ilustrasi:

PT. Merbabu melaporakan laba sebelum pajak sebesar

3.000.000 pada tahun 2013. Terdapat perbedaan antara akuntansi

dan pajak yang disebabkan oleh beberapa hal berikut:

1. Depresiasi menurut pajak lebih besar dibandingkan menurut

akuntansi sebesar 800.000

2. Pendapatan sewa mesin menurut pajak 1.000.000 lebih besar

dibandingkan menurut akuntansi.

3. Beban sumbangan sebesar 400.000 tidak diperkenankan

menurut pajak.

Tarif pajak yang berlaku sebesar 25%, perbedaan tersebut akan

dapat dipulihkan di masa mendatang. Entitas belum memiliki saldo

aset/liabilitas pajak tangguhan.

(81)

Ilustrasi Perbedaan Permanen dan

Temporer

2013 Aset Pajak

Tangguhan Liabilitas Pajak Tangguhan Laba sebelum pajak (PSAK) 3.000.000

Perbedaan depresiasi (800.000) 800.000

Perbedaan pendapatan

sewa 1.000.000 1.000.000

Perbedaan sumbangan 400.000

Total penghasilan kena pajak

3.600.000

Pajak terutang (fiskal) 900.000

Pajak tangguhan 250.000 200.000

Jurnal

Beban Pajak penghasilan 850.000 900.000 – 50.000

Aset pajak tangguhan 250.000

Liabilitas pajak

tangguhan 200.000

Utang pajak penghasilan

(82)

ILUSTRASI – kerugian fiskal

Entitas A pada tahun 20x1 mengalami kerugian fiskal 8.000

(diasumsikan kerugian akuntansi nilainya sama).

Pada 20x2 entitas laba 2.000, 20x3 laba 3.000 dan 20x4 laba

sebesar 5.000.

Tidak terjadi perbedaan akuntansi dan pajak

20X1 20X2 20X3 20X4

Laba akuntansi (8.000) 2.000 3.000 5.000 Beban pajak kini - - - 500 Beban (manfaat) pajak

(83)

Tahu

n Jurnal

20X1 Aset pajak tangguhan 2.000

Manfaat pajak tangguhan 2.000

20X2 Beban pajak tangguhan 500

Aset pajak tangguhan 500

20X3 Beban pajak tangguhan 750

Aset pajak tangguhan 750

20X4 Beban pajak tangguhan 750

Aset pajak tangguhan 750

Beban pajak kini 500

Utang pajak kini 500

83

(84)
(85)

Penurunan Nilai – PSAK 48

Pada setiap tanggal neraca, perusahaan harus mereview ada atau

tidaknya indikasi penurunan nilai aktiva.

Pertimbangan dalam menentukan penurunan nilai :Informasi dari luar perusahaan

Informasi dari dalam perusahaan

Jumlah terpulihkan suatu aset atau unit penghasil kas adalah

jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajarnya dikurangi biaya penjualan dengan nilai pakainya.

Jika nilai yang dapat diperoleh kembali dari suatu aktiva lebih kecil

dari nilai tercatatnya maka nilai tercatat harus diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali.

Penurunan tersebut merupakan rugi penurunan nilai aktiva dan

harus segera diakui sebagai beban pada laporan laba rugi.

Beban depresiasi aktiva untuk periode yang akan datang harus

disesuaikan agar mencerminkan alokasi nilai tercatat yang direvisi setelah dikurangi nilai sisa.

(86)

Pendekatan Umum dari Pengukuran

Penurunan Nilai

Carryin

g

Amount

Carryin

g

Amount

Nilai

Aset

Nilai

Aset

Akumulasi Penyusutan dan Akumulasi Rugi Penurunan Nilai Akumulasi Penyusutan dan Akumulasi Rugi Penurunan Nilai

Nilai Wajar

dikurangi Biaya

Penjualan

Nilai Pakai

Recoverabl e Amount 

Nilai tertinggi Recoverabl e Amount 

(87)

Contoh: Misalkan PT Anggrek melakukan uji penurunan

nilai terhadap peralatan yang dimilikinya. Nilai tercatat dari

peralatan sebesar Rp 400 juta, nilai wajar dikurangi biaya

untuk menjual Rp360 juta dan nilai pakainyaRp 410 juta.

Rp 400 juta Rp 410 juta

Rp 360 juta Rp 410 juta

Tidak ada penurunan nilai

Ilustrasi Penurunan Nilai 1

(88)

Contoh: Misalkan infromasi PT Mawar yang tersedia sama

kecuali nilai pakai dari peralatan sebesar Rp 350 juta.

Illustration 11-15

Rp 400 juta Rp 360 juta

Rp 350 juta Rp40 juta Rugi Penurunan Nilai

Ilustrasi Penurunan Nilai 2

Rp 360 juta

(89)

Suatu unit penghasil kas memiliki aset bersih berikut ini: Rp M

Goodwill 10

Properti 20

Pabrik dan Peralatan 30 60

Nilai yang dapat dipulihkan sebesar Rp 45 M.

Diminta : Alokasikan kerugian penurunan nilai pada aset bersih perusahaan.

Kasus

89

Goodwill Properti Pabrik & Peralatan

Total

Nilai buku 10 20 30 60

Penurunan Nilai (10) (2) (3) (15)

Nilai setelah penurunan

(90)
(91)

91

Instrumen Keuangan 50,55,60

• Definisi dan klasifikasi

• Pemisahan liabilitas keuangan dan ekuitas

• Akuntansi untuk

instrumen keuangan majemuk.

• Akuntansi untuk

penarikan saham dan saham treasury

• Saling hapus atas aset dan liablitas

• Definisi, klasifikasi dan reklasifikasi

• Pengakuan dan penghapusan

• Pengukuran setelah pengakuan awal

• Akuntansi untuk derivarif untuk

diperdagangkan dan hedging.

Instrumen Keuangan

IAS 32

IAS 39

IFRS 7

PSAK 50

PSAK 55

PSAK 60

Pengungkapan instrumen

(92)

Klasifikasi Instrumen Keuangan

Definisi Instrumen Keuangan

setiap kontrak yang menambah nilai aset keuangan

entitas dan kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas

entitas lain

Kewajiban kontraktual Kas

Kontrak diselesaikan dengan instrumen

ekuitas entitas Hak

kontraktual Instrumen

ekuitas entitas lain

Aset Keuangan

Liabilitas keuangan

kontrak yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas

entitas

Ekuitas

(93)

93

Instrumen Keuangan

setiap kontrak yang menambah nilai:

aset keuangan entitas , dan (disisi lain)

kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain.

Aset Keuangan

Kas

Instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas lain  Hak kontraktual:

• untuk menerima kas atau aset keuangan lainnya dari entitas lain; atau

• untuk mempertukarkan aset keuangan dengan entitas lain dengan kondisi berpotensi untung; atau  Kontrak yang akan

diselesaikan dengan

penerbitan instrumen ekuitas entitas

• nonderivatif

• derivatif

Kewajiban Keuangan

Kewajiban kontraktual:

• untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada entitas lain; atau

• untuk mempertukarkan aset keuangan atau kewajiban keuangan dengan entitas lain dengan kondisi yang

berpotensi tidak

menguntungkan entitas;  kontrak yang akan atau

mungkin diselesaikan dengan menggunakan instrumen

ekuitas yang diterbitkan entitas dan merupakan suatu:

• non derivatif; atau

(94)

Definisi

Penyajian

Liabilitas dan Ekuitas

Instrumen Keuangan majemuk

Saham Treasuri

Bunga Dividen, keuntungan dan kerugian

Saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan

(95)

Penerbit instrumen keuangan pada saat

pengakuan awal mengklasifikasikan

instrumen tersebut atau komponennya

sebagai liabilitas keuangan, aset

keuangan, atau instrumen ekuitas sesuai

dengan

substansi perjanjian

kontraktual dan definisi

liabilitas

keuangan, aset keuangan, dan instrumen

ekuitas. - PAR 11

(96)

Instrumen Keuangan Majemuk

Penerbit instrumen keuangan nonderivatif

mengevaluasi persyaratan instrumen keuangan

untuk

menentukan

apakah instrumen tersebut

mengandung

komponen liabilitas dan ekuitas

.

Komponen tersebut

diklasifikasikan secara

terpisah

sebagai liabilitas keuangan, aset

keuangan,, atau instrumen ekuitas sesuai dengan

ketentuan di paragraf 11.

Entitas

mengakui secara terpisah

komponen

instrumen keuangan yang:

menimbulkan

liabilitas keuangan bagi entitas

; dan

memberikan opsi

bagi pemegang instrumen untuk

mengkonversi instrumen keuangan tersebut

Penerbit instrumen keuangan nonderivatif

mengevaluasi persyaratan instrumen keuangan

untuk

menentukan

apakah instrumen tersebut

mengandung

komponen liabilitas dan ekuitas

.

Komponen tersebut

diklasifikasikan secara

terpisah

sebagai liabilitas keuangan, aset

keuangan,, atau instrumen ekuitas sesuai dengan

ketentuan di paragraf 11.

Entitas

mengakui secara terpisah

komponen

instrumen keuangan yang:

menimbulkan

liabilitas keuangan bagi entitas

; dan

memberikan opsi

bagi pemegang instrumen untuk

(97)

Saham Treasuri

Jika entitas. memperoleh kembali instrumen

ekuitasnya, maka instrumen tersebut

(

saham treasuri

)

dikurangkan dari

ekuitas

.

Keuntungan atau kerugian

yang timbul

dari pembelian, penjualan, penerbitan, atau

pembatalan instrumen ekuitas entitas

tersebut

tidak diakui dalam laba rugi

.

Saham treasuri tersebut dapat diperoleh dan

dimiliki oleh entitas yang bersangkutan atau

oleh anggota lain dalam kelompok usaha

yang dikonsolidasi. Imbalan yang dibayarkan

atau diterima

diakui secara langsung di

(98)

Saham Treasuri (contoh)

PT JKL menerbitkan 20.000 lembar saham biasa dengan nilai

par Rp 200 pada harga Rp 500 per share. Sebagai tambahan,

perusahaan juga memiliki laba ditahan sebesar Rp20.000.000.

Ekuitas

Saham biasa, Rp 200 par, 20.000 lembar diisukan dan

beredar Rp

4.000.00 0

Agio saham biasa 6.000.00

0

Laba ditahan 20.000.0

00

Total ekuitas 30.000.0

(99)

Saham Treasuri (contoh)

Kemudian pada tanggal 2 Februari, PT JKL melakukan reakuisisi

saham sebanyak 5.000 lembar saham dengan harga Rp 700.

Saham treasuri 3.500.000

Kas 3.500.000

Saham treasuri 3.500.000

Kas 3.500.000

Saham biasa, Rp 200 par, 20.000 lembar diisukan dan

15.000 beredar Rp 4.000.000

Agio saham biasa 6.000.000

Laba ditahan 20.000.000

Dikurangi: biaya saham treasuri (5.000 lembar) 3.500,000

Total ekuitas 26.500.000

(100)

Saham Treasuri (contoh)

Tanggal 2 Maret, PT JKL menjual kembali saham

treasurinya sebanyak 500 lembar dengan harga

Rp 1.000

Kas

500.000

Saham treasuri

350.000

Agio saham treasuri

150.000

Kas

500.000

Saham treasuri

350.000

(101)

Tanggal 2 April, PT JKL menjual kembali saham treasurinya

sebanyak 500 lembar dengan harga Rp 600.

Kas

300.000

Agio saham treasuri50.000

Saham treasuri

350.000

Kas

300.000

Agio saham treasuri50.000

Saham treasuri

350.000

Agio Saham Treasuri

2 April

50.0002 Maret

150.000

Saldo

100.000

Saham Treasuri (contoh)

(102)

Saham Treasuri (contoh)

Tanggal 2 Mei, PT JKL menjual kembali saham treasurinya

sebanyak 1.000 lembar dengan harga Rp 550.

Kas 550.000

Agio saham treasuri 100.000 Laba ditahan 50.000

Saham treasuri 700.000 Kas 550.000

Agio saham treasuri 100.000 Laba ditahan 50.000

(103)

PT UVW memiliki 2 juta lembar saham biasa beredar dengan nilai par Rp 200 dan laba ditahan sebesar Rp 700 juta. Jika PT UVW mengumumkan 10 persen dividen saham, maka perusahaan menerbitkan 200 ribu lembar saham

tambahan kepada pemegang saham. Jika nilai wajar saham saat itu adalah Rp 300 per lembar, maka pencatatannya adalah:

PT UVW memiliki 2 juta lembar saham biasa beredar dengan nilai par Rp 200 dan laba ditahan sebesar Rp 700 juta. Jika PT UVW mengumumkan 10 persen dividen saham, maka perusahaan menerbitkan 200 ribu lembar saham

tambahan kepada pemegang saham. Jika nilai wajar saham saat itu adalah Rp 300 per lembar, maka pencatatannya adalah:

Tanggal pengumuman

Laba ditahan 60 juta

Saham biasa yang dapat didistribusikan 40 juta Agio saham biasa 20 juta

Tanggal distribusi

Saham biasa yang dapat didistribusikan 40 juta Saham biasa 40 juta

Dividen Saham - contoh

(104)

PT UVW memiliki 2 juta lembar saham biasa beredar dengan

nilai par Rp 200 dan laba ditahan sebesar Rp 700 juta. Jika PT

UVW mengumumkan

30 persen

dividen saham, maka

perusahaan menerbitkan 600 ribu lembar saham tambahan

kepada pemegang saham. Jika nilai wajar saham saat itu adalah

Rp 300 per lembar, maka pencatatannya adalah:

PT UVW memiliki 2 juta lembar saham biasa beredar dengan

nilai par Rp 200 dan laba ditahan sebesar Rp 700 juta. Jika PT

UVW mengumumkan

30 persen

dividen saham, maka

perusahaan menerbitkan 600 ribu lembar saham tambahan

kepada pemegang saham. Jika nilai wajar saham saat itu adalah

Rp 300 per lembar, maka pencatatannya adalah:

Tanggal pengumuman

Laba ditahan (600 ribu x Rp 200) 120 juta

Saham biasa yang dapat didistribusikan 120 juta

Tanggal distribusi

Saham biasa yang dapat didistribusikan 120 juta Saham biasa 120 juta

(105)

Implementasi pendekatan

with-and-without:

1. Menentukan jumlah nilai wajar utang yang dapat

dikonversi menjadi komponen liabilitas dan ekuitas.

2. Menentukan komponen liabilitas dengan menghitung

net present value

atas arus kas masa depan pada

tingkat suku bunga pasar.

3. Mengeluarkan komponen liabilitas dari nilai wajar

utang yang dapat dikonversi untuk mendapatkan

komponen ekuitas.

Utang Yang Dapat Dikonversi

(106)

Ilustrasi:

PT ABC menerbitkan 1000 lembar obligasi yang

dapat dikonversi dengan nilai nominal Rp 200.000 pada

awal tahun 2013. Obligasi tersebut memiliki periode 6

tahun dengan pembayaran bunga 7 persen setiap akhir

Desember. Setiap obligasi dapat dikonversi menjadi 100

lembar saham dengan nilai par Rp 500. Suku bunga pasar

untuk obligasi sejenis adalah 9 persen.

(107)

Komponen liabilitas pada obligasi saat diterbitkan pada nilai wajar

Utang Yang Dapat Dikonversi (contoh)

PV nilai nominal = = Rp

119.253.465

PV pembayaran bunga = 62.802.860

PV komponen liabilitas Rp

182.056.325 = Rp 119.253.465

62.802.860

PV komponen liabilitas Rp

182.056.325

Komponen ekuitas pada obligasi saat diterbitkan pada nilai wajar

Nilai wajar obligasi pada tanggal penerbitan Rp

200.000.000

Dikurangi: nilai wajar komponen liabilitas pada

tanggal penerbitan 182.056.325

Nilai wajar komponen ekuitas pada tanggal

penerbitan 17.943.675Rp

Pencatatan jurnal atas transaksi:

Kas 200.000.000

Utang obligasi 182.056.325

Agio saham – ekuitas konversi 17.943.675

(108)

Kondisi 1: Obligasi tidak dikonversi sampai maturity

Utang Yang Dapat Dikonversi (contoh)

Utang obligasi 200.000.000

Kas 200.000.000

Kondisi 2: Obligasi dikonversi saat maturity

Agio saham – ekuitas konversi 17.943.675

Utang obligasi 200.000.000

Saham biasa 50.000.000

Agio saham – biasa 167.943.675

Akun agio saham – ekuitas konversi sebesar Rp 17.943.675 dapat ditransfer ke akun agio saham – biasa.

(109)

Kondisi 3: Obligasi dikonversi sebelum maturity

Utang Yang Dapat Dikonversi (contoh)

Daftar Amortisasi Obligasi

Tanggal Kas dibayarkan Beban bunga Amortisasi diskonto Nilai tercatat

01/01/2013 182,056,325

31/12/2013 14,000,000 16,385,069 2,385,069 184,441,394

31/12/2014 14,000,000 16,599,725 2,599,725 187,041,120

31/12/2015 14,000,000 16,833,701 2,833,701 189,874,821

Obligasi dikonversi menjadi saham pada tanggal 31 Desember 2015

Agio saham – ekuitas konversi 17.943.675

Utang obligasi 189.874.821

Saham biasa 50.000.000

Agio saham – biasa 157.818.496

(110)

Konversi Terinduksi

Tujuan: 1) mengurangi beban bunga; dan 2) menurunkan rasio

debt to equity

.

Contoh: PT DEF mengeluarkan obligasi yang dapat dikonversi dengan nilai par Rp 500 juta yang dapat dikonversi menjadi 200 ribu lembar saham biasa dengan nilai par Rp 1.500,- dan mencatat agio saham – koversi ekuitas sebesar Rp 70 juta. Dua tahun kemudian, PT DEF ingin mengurangi beban bunga dengan memberikan

insentif kepada pemegang obligasi tersebut sebesar Rp 85 juta bagi yang mengkonversi obligasi mereka. Ketika konversi tersebut terjadi, maka PT DEF mencatat sebagai berikut:

Beban konversi 15 juta

Agio saham – ekuitas konversi 70 juta

Utang obligasi 500 juta

Saham – biasa 300 juta

Agio saham biasa 500 juta

(111)
(112)
(113)

PSAK 55

• Pada pengakuan awal menggunakan nilai wajar. Biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung:

 Dibebankan untuk aset keuangan atau kewajiban keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan menambah nilai perolehan untuk lainnya

• Pengukuran aset keuangan • Nilai wajar

• Biaya diamortisasi

• Biaya (penggunaan terbatas hanya jika nilai wajar tidak dapat ditentukan)

• Penyisihan piutang  mengikuti aturan penurunan nilai instrumen keuangan, berdasarkan bukti obyektif pada tanggal neraca.

Reklasifikasi antar instrumen mengikuti aturan tainting rule.

Derecognition kombinasi pendekatan risk & reward dan control. Evaluasi

atas risk and reward dilakukan terlebih dahulu setelah itu baru transfer of co

Referensi

Dokumen terkait

Kualitas produk yang diberikan suatu produk juga bisa menjadi alasan konsumen untuk loyal terhadap produk tersebut.Kualitas produk merupakan keseluruhan ciri dan

Abdurrahman Wahid offered the concept of ‚My Islam, Your Islam and Our Islam‛. This concept is fundamental to create peace and tollerantthrough acknowladging diversity,

Skripsi ini telah diuji dan dinyatakan sah oleh panitia Ujian Tingkat Sarjana (S1) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surabaya sebagai salah satu

Dari berbagai tantangan yang akan dihadapi oleh manajemen sumber daya manusia mempunyai tujuan yaitu menuntut pengelolaan yang semakin efisien, efektif dan produktif

Dengan materi dan buku panduan praktis penerapan unggah-ungguh bahasa Jawa yang telah disampaikan, diharapkan ibu-ibu tim penggerak PKK mendapatkan tambahan pengetahuan

Hipotesis keempat atau yang terakhir dalam penelitian ini menyatakan bahwa ³ Kompetensi sumber daya manusia (KSDM), sistem pengendalian

Dalam kegiatan elaborasi , siswa mengerjakan beberapa soal dari “Kompetensi Berkembang Melalui Latihan” dalam buku paket mengenai cara menghitung perbandingan

3) Development (pengembangan), Development, Pengembangan adalah proses mewujudkan blue-print atau desain yang dibuat menjadi kenyataan. Satu langkah penting