• Tidak ada hasil yang ditemukan

Profesi Akuntansi dan Peran PT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Profesi Akuntansi dan Peran PT"

Copied!
244
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Agenda

Sertifikasi Profesi

1

Sertifikasi Profesi Akuntansi CA & CPA

2

Peran Perguruan Tinggi

(3)

Profil Lulusan S1 Akuntansi

Profesional yang mampu menghasilkan

informasi keuangan dan non keuangan

sebuah entitas (akuntan internal, tax

specialist, sistem analisis, intenral

auditor, eksternal, auditor)

Profesional yang mampu menggunkan

informas keuangan non keuangan untuk

pengambilan keputusan

(analis

keuangan, konsultan, staf keuangan)

(4)

Keunggulan Akuntan

Semua organisasi membutuhkan akuntan

untuk pencatatan transaksi, administrasi

perpajakan, pelaporan keuangan.

Akuntan mudah memahami proses bisnis

perusahaan karena memahami alur

kegiatan melalui dokumentasi transaksi.

Akuntan dapat bekerja dalam perusahaan

maupun bekerja sebagai akuntan /

auditor profesional

(5)

Sertifikasi Profesi

Disyaratkan oleh regulasi sebelum

melakukan kegiatan tertentu misal

Akuntan Publik; Penilai; Dokter

Standardisasi kompetensi seseorang

dianggap mampu menjalankan profesi

Pengakuan kompetensi seseorang

Nilai tambah pada saat masuk dunia

kerja, karena dengan sertifikasi

seseorang dianggap memiliki kompetensi

yang disyaratkan oleh profesi

(6)

Sertifikasi Profesi Akuntansi

6

Pengakuan global kompetensi dan

profesionalitas

Kompetensi umum dan khusus bidang profesi

tersebut

Kombinasi pendidikan formal dan ujian

Mengikuti ketentuan umum kurikulum

internasonal. Misal untuk Akuntansi  IES

ditentukan oleh IFAC

(7)

Pilihan Profesi

Akuntan Publik

Akuntan ManajemenAkuntan / Auditor

Pemerintah

Konsultan Pajak

Konsultan ManajemenInternal Auditor

• Akuntan Pendidik

Keuangan PerusahaanPenilai

PengusahaLainnya

7

• CPA  akuntan publik

• CPMA  akuntansi manajemen

• QIA  internal auditor

• USKP  konsultan pajak

• CPSAK  sertifikasi PSAK

• SAS  Akuntan Syariah

• US-AAP  Ujian Sertifikasi Ahli Akuntansi Pemerintahan

• MAPI Cert  Penilai

• CA  konsultan jasa akuntansi,

(8)

Profesi di Bidang Akuntansi

Akuntan yang bekerja di sebuah perusahaan / organisasi  menyusun

laporan keuangan berdasarkan standar akuntansi di sebuah organisasi dengan bantuan teknologi informasi.

Auditor eksternal yang  jasa atestasi atas laporan keuangan

berdasarkan standar profesi auditor dan jasa lainnya

Auditor internal  audit internal kegiatan operasional dan keuangan

perusahaan serta audit investigasi

Staf keuangan, perpajakan dalam sebuah perusahaan  menyelesaikan

kegiatan pelaporan dan pengambilan keputusan di bidang keuangan dan perpajakan di organisasi/perusahaan.

Konsultan manajemen, perpajakan dan sistem informasi  dengan

konsep dasar konsultasi dan teori & praktek memberikan saran pada perusahaan.

Analis laporan keuangan  menyarankan kepada investor atau kreditor

dalam pengambilan keputusan kredit dan investasi.

Sistem analis yang dapat merancang, mendisain sistem informasi

keuangan sebuah perusahaan.

Penilai  meilai transaksi dan bisnis untuk tujuan transaksi dan laporan

keuangan

(9)

Profesi di Bidang Akuntansi

Akuntan internal entitas

Bekerja dalam sebuah entitas

Tanggung jawab utama menyusun laporan keuangan sesuai dengan

standar yang berlaku untuk organisasi tersebut (pencatatan dan penyusunan laporan, IT specialist, kebijakan akuntansi)

Untuk entitas yang besar, penyusunannya menggunakan basis IT,

sehingga diperlukan penguasaan IT dan software akuntansi

Sertifikasi: CA, CPA, CPMA

9

Audit internal entitas

Menjalankan fungsi internal audit:

Audit operasi  Audit khusus

 Review laporan keuangan

Independen dari kegiatan operasi perusahaan tetapi merupakan bagian

dari manajemen

Mitra eksternal auditor dalam menjalankan tugasnya

Harus ada untuk organisasi yang diregulasi : bank, lembaga keuangan,

listed company

Pemerintah  BPKP, Inspektorat, Bawasda; Swasta  Internal Auditor;

Controler.

(10)

Profesi di Bidang Akuntansi

Auditor

Bekerja dalam sebuah kantor akuntan publik – independen

 Pekerjaan auditor : assurance (audit laporan keuangan), atestasi, penyusunan laporan keuangan, jasa lainnya

 Untuk menjadi partner (akuntan publik) harus lulus CPA, memiliki pengalaman mengaudit

 Harus menjaga profesionalitasnya melalui pendidikan profesi lanjutan (PPL)

 Diregulasi oleh kementerian keuangan – PPAJP

Penguasaan akuntansi keuangan dan auditing

 Sertifikasi : CPA Indonesia atau ACCA, CPA dll untuk bekerja di LN

10

Konsultan Manajemen

Bekerja di KAP atau konsultan manajemen

Memberikan saran untuk permasalahan perusahaan; efisiensi,

penilaian perusahaan, transaksi merger & akuisisi, penyusunan

rencana strategis, rencana pengembangan usaha, konsultan sistem informasi.

(11)

Profesi di Bidang Akuntansi

Konsultan Pajak

Bekerja pada KAP atau kantor konsultan pajak

Membantu perusahaan menyelesaikan administrasi perpajakan atau dispute

masalah pajak dengan kantor pajak  dalam rangka pengajuan keberatan, banding, kasasi

Memberikan saran pada suatu entitas agar pajak menjadi efisien atau

membantu menganalisis dampak perpajakan terhadap suatu rencana bisnis atau transaksi tertentu – tax planning dan tax manajemen

Sertifikasi : USKP, CA

11

Konsultan Keuangan & Analis Keuangan

Bekerja pada sebuah perusahaan investasi / sekuritas atau bekerja

secara independen

Memberikan konsultasi / rekomendasi mengenai investasi dalam

saham dan bentuk-bentuk investasi yang lain.

Membantu melakukan penilaian perusahaan, memberikan konsultasi

transaksi merger and aquisitio

Kemampuan yang diperlukan : manajemen keuangan, investasi,

financial planner.

(12)

Profesi di Bidang Akuntansi

Akuntan di Instansi Pemerintah

Internal auditor – BPKP, Inspektorat

Efisiensi dan efektivitas organisasiReview laporan keuangan

Audit khusus

Eksternal auditor – BPK

 Audit operasional

 Audit tujuan tertentu

Audit laporan keuangan

Akuntan Internal – bagian keuangan Kementerian Lembaga,

Pemda, sistem informasi akuntansi

Keuangan – Perbendaharaan, Perencanaan, Anggaran, KeuanganDirektorat Jenderal Pajak, Dinas Pendapatan

(13)

13

Pendidikan luar sekolah – program

pelatihan

SMK Akuntansi

Vokasi: DI, DII, DIII, DIV, Magister

Terapan

S1 AkuntansiPPAk

S2 MAKSI, S2 Magister ScienceS3 Akuntansi

Pendidikan Luar Negeri

Pendidik

an

Pendidik

an

IAI: Komp. Akt Pendidik & Sektor PublikAsosiasi Profesi Akuntansi : IAPI, IAMI

Asosiasi Profesi lain terkait akuntansi dan

Internasional – Internal Auditor, CISA, ACCA, CMA, CIMA, CPA Negara lain

Asosiasi

Profesi

Asosiasi

Profesi

PPAJPBapepam-LK

Kemendiknas - DIKTIBNSP

Internasional – IFAC

Regulator

Regulator

(14)

Profesi untuk Lulusan Akuntansi – saat ini

CPA Ind

Certified Public Accountant

• Akuntan Publik

• Prasyarat

S1 Akuntansi ??

• Dapat memberikan jasa sesuai dengan UU AP

Ak

Akuntan

• Akuntan

• Prasyarat

S1 + Pendidikan Profesi Akuntansi

• Ak bukan sekedar gelar akedemik tetapi gelar

profesi

(15)

Profesi untuk Lulusan Akuntansi – saat ini

CPMA

• Certified Profesional Management Accountant

• S1 Akuntansi / DIV + 1 thn pengalaman, / S1 non

akuntansi + 2th pengalaman , DIII + 8than pglmn.

• Organisasi Profesi IAMI

CMA

• Certified Management Accountant di bawah

Institute Management Accountant (Australia)

• 7 level member, CMA (S2), AMA & GMA (S1)

(16)

Profesi lain Lulusan Akuntansi

16

QIA

• Qulifying Internal Auditor

• Prasyarat

S1 Akuntansi dan Pengalaman

sebagai Internal Auditor

• Internal Auditor Pemerintah dan BUMN/D/S

CIA

• Certified Internal Auditor

• Prasyarat S1

• Pasar menilai berbeda internal auditor yang

memiliki gelar CIA

CFA

Certified Financial

Analyst

• Certified Financial Analyst

• S1

(17)

MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

MEA merupakan wujud kesepakatan dari negara-negara

ASEAN untuk membentuk suatu kawasan bebas perdagangan

dalam rangka meningkatkan

daya saing

ekonomi kawasan

dengan

menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia

serta

menciptakan pasar regional

bagi kurang lebih 500 juta

penduduknya.

Perdagangan bebas

dapat diartikan

tidak ada hambatan tarif

(bea masuk 0-5%)

maupun hambatan nontarif bagi

(18)

MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015 18 Terbentuknya Pasar dan basis produksi tunggal Kawasan Berdaya-saing Tinggi Kawasan dengan Pembangunan Ekonomi yang Merata

• Bebas arus barang

• Bebas jasa

• Bebas investasi

• Bebas tenaga kerja

• Bebas arus permodalan • Priority Integration Sectors (PIS) • Pengembangan sektor food- agriculture-forestry • Kebijakan persaingan • Perlindungan konsumen, HKI • Pembanguna n infrastruktur • Kerjasama energi • Perpajakan • E-commerce • Pendekatan koheren terhadap hubungan ekonomi eksternal,

• Partisipasi yang semakin

meningkat dalam jaringan suplai global

4 Pilar ASEAN Economic Community (AEC)

(19)

Bea masuk turun ke 0% pada 2010 (kecuali CLMV

pada 2015)

Mutual Recognition Agreements (MRA) untuk 8

jasa profesi Mendorong hubungan

pasar modal dan pengembangan pasar

saham. Mendorong dan melindungi investasi antar negara ASEAN atas dasar perlakuan

Nasional.

Mengijinkan saham asing sampai 70%

(20)

Indonesia sekedar pemasok energi dan bahan baku bagi industrilasasi di kawasan ASEAN, sehingga nilai tambahnya mininal.

Melebarnya defisit perdagangan jasa seiring peningkatan perdagangan barang.

Mendorong aliran tenaga kerja sehingga harus menyiapkan strategi karena membanjirnya Tenaga Kerja Asing (TKA) akan berdampak pada lapangan kerja yang lebih luas bukan pasar tenaga kerja nasional

dipenuhi oleh TKA.

Bagaimana agar tidak terjadi masalah pengangguran tetapi justru menghasilkan pasar baru tenaga kerja di LN.

Mendorong masuknya investasi ke Indonesia dari dalam/luar ASEAN.

(21)

Mutual Recognition Agreement

MRA ini menjadi sebuah hal mutlak yang

dilakukan untuk mendukung liberalisasi

sektor jasa yang berasaskan

keadilan/fairness.

MRA ini menjadi sebuah hal mutlak yang

dilakukan untuk mendukung liberalisasi

sektor jasa yang berasaskan

keadilan/fairness.

Negara tujuan atau negara penerima mengakui kualifikasi

profesional dan muatan latihan yang diperoleh dari negara pengirim atau negara asal tenaga kerja terampil.

Kedua, negara asal diberikan otoritas untuk mengesahkan

kualifikasi dan pelatihan dengan cara memberikan diploma atau sertifikat. Ketiga, pengakuan tidak bersifat otomatis.

Terdapat sejumlah hakikat dari MRA.

(22)

MRA Framework

Jasa teknik

arsitek

jasa perawatan

praktisi medis;

praktisi gigi /dokter

gigi

(23)

Jasa Akuntansi

Jasa akuntansi meliputi jasa audit, pembukuan

MRA tidak meliputi jasa audit atas laporan

keuangan. dan atau praktik akuntan independen.

Akuntan berizin (akuntan publik) yang berhak

memanfaatkan MRA dan mendaftar menjadi ASEAN CPA.

Menjaidi tuan di negeri sendiri

Siap masuk ke pasar Asean

(24)

ASEAN MRA

Accountancy Services

MRA untuk jasa Akuntansi telah disepakati :

Pengakuan kesetaraan profesi akuntansi di ASEAN melalui

ASEAN CPA.

Untuk dapat teregistrasi menjadi ASEAN CPA harus telah

memiliki sertifikasi profesi dari asosiasi profesi dan/atau

regulator profesi di masing-masing negara anggota ASEAN.

Professional Regulatory Authority (PRA) di Indonesia adalah

PPAJP, sedangkan National Accountancy Body (NAB) adalah

IAPI, IAI, dan IAMI.

(25)

Movement Natural Persons via ACPA

Asean CPA Asean CPA

Pemegang CPA dari NAB/PRA masing-masing 10 negara

Asean

Pemegang CPA dari NAB/PRA masing-masing 10 negara

Asean Pendaftaran tanpa melalui mekanisme ujian ACPA monitoring committee (level ASEAN) National Monitoring

CommitteeRegistered Foreign Professional Accountant Registered Foreign Professional Accountant ACPA Register ACPA Register

ACPA dapat bekerja di negara Asean, subject to domestic regulation

(26)

Field ACPA

Partners/ AP Partners/ AP Professional auditors (10% porsi untuk RFPA) Professional auditors (10% porsi untuk RFPA) Entry level Entry level 26
(27)

DATA STATISTIK

No Negara AkuntanAsosiasi Akuntan Jumlah 2013

Jumlah Penduduk

(2012)

GDB

(2012) KapitaPer

1 Brunei BICPA 56 412.200 $16,95B $13.590 2 Cambodia KICPAA 284 14.860.000 $14,04B $880 3 Indonesia IAI 14.735 246.900.00 $878,00B $3.420

IAPI 1.511

4 Lao PDR (per Des 2011) LICPA 172 6.646.000 $9,41B $1.270

5 Malaysia MIA 29.654 29.240.000 $305,00B $9.820 6 Phillipines PICPA 21.031 96.710.000 $250,20B $2.500 7 Singapore ISCA 26.572 5.312.000 $274,70B $47.210 8 Thailand FAP 52.805 66.790.000 $366,00B $5.210 9 Vietnam VAA 8.000 88.780.000 $155,80B $1.550 10 Myanmar MAC & MICPA 1.460 52.800.000 $65

Sumber: AFA Secretariat, Worldbank

(28)

Profesi Akuntansi

28

Pekerjaan bersifat umum – mudah dipelajari oleh

berbagai pihak

Hasil pekerjaan  laporan keuangan yang

dibutuhkan banyak pihak, sehingga semua

orang ingin mempelajarinya

International Financial Reporting Standar

Standar kurikulum internasional dalam International

Education Standar

Auditor – International Auditor Standar

(29)

29

Akuntan Profesi Global

• Menggunakan Standar Akuntansi Internasional dalam menyusun Laporan Keuangan :

• International Public Sector Accounting Standar

• International Financial Reporting Standard

• International Financial Reporting Standard for Small Medium Enterprise

Auditor bekerja dengan International Auditing Standard • Tunduk pada kode etik internasional

• Menggunakan standar kerja international sehingga dapat dengan mudah bekerja di lingkungan global.

(30)

Agenda

Sertifikasi Profesi

1

Sertifikasi Profesi Akuntansi CA & CPA

2

Peran Perguruan Tinggi

(31)

Menyesuaikan kurikulum pendidikan dengan

kebutuhan sertifkasi profesi.

Menyiapkan proses belajar mengajar

sehingga mahasiswa dapat mencapai

kompetensi yang disyaratkan dalam

sertifikasi kompetensi.

Menyiapkan tenaga pengajar yang menguasai

sertifikasi profesi  memiliki sertifikasi profesi

Menyiapkan infrastruktur  lab laboratorium,

sistem, infrastruktur komunikasi

Menjalin kerjasama dengan organisasi profesi

31

(32)

Kurikulum perguruan tinggi dikembangkan dan dilaksanakan

berbasis kompetensi.

Kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan tinggi

dikembangkan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan untuk setiap program pendidikan dengan melibatkan

asosiasi profesi, instansi pemerintah terkait, serta

kelompok ahli yang relevan, melalui forum program studi sejenis.

Program studi wajib merumuskan kompetensi atau learning

outcomes lulusannya dengan mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan pada rumusan kompetensi hasil kesepakatan forum program studi sejenis yang melibatkan dunia profesi dan stakeholders.

Kompetensi lulusan terdiri dari kompetensi umum,

kompetensi utama, dan kompetensi khusus.

32

(33)

S2

S1

S3

Sekolah Menenga

h Umum 1

2 3 4 5 7 8 9 6 Profesi Spesialis D I D IV D III D II Sekolah Menegah Kejuruan Subspesiali s AHLI TEKNISI/ANALIS OPERATOR AKADEMIK JENJANG PENDIDIKAN FORMAL KEJURUAN, VOKASI, PROFESI JENJANG PENDIDIKAN NONFORMAL, INFORMAL, PELATIHAN, PENGALAMAN

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (Perpres 8/2012)

(34)

Magiste r Sarjana Doktor

Pendidikan

Profesi:

pendidikan tinggi setelah program sarjana yang

menyiapkan Mahasiswa dalam pekerjaan yang memerlukan persyaratan keahlian khusus

Magister Terapan

D I D IV /

Sarjana terapan D III D II Doktor Terapan

JENJANG PENDIDIKAN FORMAL PADA

PERGURUAN TINGGI

VOKASI : pendidikan tinggi program diploma yang menyiapkan Mahasiswa untuk pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu sampai sarjana terapan dapat dikembangkan sampai

magiter terapan dan doktor terapan

UNDANG-UNDANG NO 12 TAHUN 2012 PENDIDIKAN TINGGI

PROGRAM AKADEMIK

pendidikan tinggi program sarjana dan/atau program pascasarjana yang diarahkan pada penguasaan dan

pengembangan cabang ilmu pengetahuan dan teknologi.

(35)
(36)

KKNI Level 6

(37)

KESENJANGAN KEMAMPUAN DAN KEBUTUHAN

(38)

KOMPETENSI

(39)

Kualifikasi Akuntan Profesional

Kualifikasi sebagai akuntan profesional:

Professional values

Ethics

Attitudes

Tiga bidang utama (

knowledge

) IES 2:

Accounting, finance, and related knowledge

Organizational and business knowledge

Information technology knowledge and

competence

Keahlian (

Skill

) (IES 3):

Intellectual skills

Technical and functional skills

Personal skills

Interpersonal and communication skills

Organizational and business

(40)

40

Accounting, finance, and related knowledge

a. financial accounting and reporting;

b.

management accounting and control;

c.

taxation;

d.

business and commercial law;

e. audit and assurance;

f.

finance and financial management; and

(41)

41

Organizational and business

knowledge

a. economics;

b.

business environment;

c. corporate governance;

d.

business ethics;

e. financial markets;

f.

quantitative methods;

g. organizational behavior;

h.

management and strategic decision

making;

i. marketing; and

j.

international business and

(42)

42

Information technology knowledge and

competence

a.

general knowledge of IT;

b. IT control knowledge;

c.

IT control competences;

d. IT user competences; and

e.

one of, or a mixture of, the competences

(43)

Skill – IES 3

The skills professional accountants require

are grouped under five main headings:

a) Intellectual skills

b) Technical and functional skills  numeracy

decision modeling and risk analysis,

measurement, reporting, compliance with

legislation

c) Personal skills  self management,

professional skepticism, decision making,

initiative.

d) Interpersonal and communication skills

(44)

Value & Ethic – IES 4

the public interest and sensitivity to

social responsibilities;

continual improvement and lifelong

learning;

reliability, responsibility, timeliness,

courtesy and respect; and

(45)

45

KEAHLIAN SEORANG AKUNTAN

• Analytical/critical thinking 4,53

• Written communication 4,39

• Oral communication 4,22

• Computing technology 4,10

• Decision making 4,03

• Interpersonal skills 3,94

• Continuous learning 3,82

• Teamwork 3,81

• Business decision modeling 3,65

• Professional demeanor 3,64

• Leadership 3,58

 Risk Analysis 3,42

 Measurement 3,32

 Project management 3,26

 Customer orientation 3,23

 Change management 3,13

 Negotiation 3,13

 Research 3,08

 Entrepreneurship 2,99

 Resources Management2,98

 Salesmanship 2,61

(46)

46

Konsep belajar di PT

Pendidikan : Mengubah Perilaku sesuai

dengan harapan / tujuan pendidikan yang

ditetapkan.

Menekankan pada “mengajarkan mahasiswa

untuk belajar”, tidak sekedar menerima

informasi

Menekankan pada belajar secara mandiri

,

(47)

Alternatif 2

TUGA S

TUGA S

PRES

ENTA SI

PRES

ENTA SI

SEMI NAR

SEMI NAR

MEM

BUAT

MOD EL MEM

BUAT

MOD EL

KULIAH DAN TUTORIAL

KOMPETEN

KOMPETEN

?

?

(48)

MAHASISWA DOSEN SUMBER BELAJAR

LI

N

G

KU

N

G

A

N

B

EL

A

JA

R

PEMBELAJARAN

Student Centered Learning

SEBAGAI FASILITATOR DAN MOTIVATOR MULTI DEMENSI MENITIK BERATKAN PADA METHOD OF INQUIRY and DISCOVERY

TE

RA

N

C

A

N

G

D

A

N

TA

K

T

ER

A

N

C

A

N

G

(49)

Reading Hearing words Looking at picture

Looking at an exhibition

Participating in a discussion

Watching video

Watching a demonstration Seeing it done on location

Giving a talk

Doing a Dramatic Presentation Simullating the Real Experience

Doing the Real Thing

(50)

50

Prinsip keseimbangan dalam belajar

Kegiatan belajar mengajar di kampus –

intelectualskill

Belajar mandiri di perpustakaan dan di

rumah – mengasah kemampuan untuk

longlife learning

Kegiatan kemahasiswaan di kampus -

softskill

Kegiatan sosial di lingkungan tempat tinggal

-

softskill

Membantu orang tua –

softskill, spiritualskill

Mengembangkan hoby dan potensi diri

(51)

Agenda

Sertifikasi Profesi

1

Sertifikasi Profesi Akuntansi CA & CPA

2

Peran Perguruan Tinggi

(52)

Te kn is i A ku n ta n si Te kn is i A ku n ta n si A ku n ta n B e re g is te r A ku n ta n Pu b lik Teknisi Akuntansi Level 6 Min DIV/S1 Akuntansi atau setara Min DIV/S1 Non Akuntansi atau setara PPA Ujian CPA Ujian CA MRA Asosiasi 3 thn sbg praktisi 1500 jam audit Professional Accountant in Business, Akuntan Pendidik, Akuntan Sektor Publik, KJA (non Asurans) CA + Ak. WNI

bersertifikat LN MRA G2G

WNA bersertifikat LN

Syarat pendidikan

Syarat

pendidikan Pendidikan Pendidikan profesiprofesi Uji profesiUji profesi PengalamanPengalaman PengakuanPengakuan JasaJasa

KAP (Asurans

)

AP

Cetak Biru Profesi Akuntansi Indonesia

WNI

bersertifikat LN MRA G2G

(53)

Pathways Chartered Accountant Indonesia

(54)

KOMPETENSI CA:

1. CA adalah akuntan profesional yang bertanggung

jawab untuk menyiapkan dan melaporkan laporan

keuangan kepada pemegang saham dan publik.

2. CA dapat menganalisis dan mengevaluasi informasi

keuangan, membuat keputusan berdasarkan

informasi tersebut, dan merencanakan implementasi

keputusan yang diambil.

3. CA dapat bertindak sebagai konsultan mengenai

masalah akuntansi, perpajakan, keuangan,

pelaporan manajemen, dan sistem informasi, serta

diberikan lisensi untuk mendirikan kantor jasa

akuntansi selain jasa asurans.

(55)

Subjek Ujian CA

Pelaporan korporat (

corporate reporting

)

Manajemen stratejik dan kepemimpinan (

strategic

management and leadership

)

Etik profesi dan tata kelola korporat (

ethic and corporate

governance

)

Akuntansi manajemen lanjutan (

advanced management

accounting

)

Manajemen perpajakan (

taxation management

)

Manajemen keuangan lanjutan (

advanced financial

management

)

Sistem informasi dan pengendalian intern (

information

system and control

)

(56)

Kurikulum CA

Pelaporan korporat

1. Pengenalan mengenai pelaporan korporat 2. Peran dan tanggungjawab akuntan

profesional dalam pelaporan korporat (entitas pemerintahan, komersial, nirlaba, syariah)

3. 3-6 Analisis substansi transaksi (aset,

liabilitas, pendapatan, biaya) untuk entitas pemerintahan, entitas komersial, entitas nirlaba, entitas syariah

4. 7-10 Analisis laporan keuangan:

– Kepatuhan terhadap standar pelaporan

– Kepatuhan terhadap peraturan dan perundangan

– Kejanggalan-kejanggalan dalam laporan keuanganuntuk entitas pemerintahan, entitas komersial, entitas nirlaba, entitas syariah 5. Pelaporan tata kelola

6. Pelaporan berkelanjutan 7. Pelaporan integrasian 8. Isu-isu terkini

56

Manajemen stratejik dan kepemimpinan

1. Pengantar

2. Pemetaan arah perusahaan: visi dan misi, tujuan, dan strategi

3. Evaluasi lingkungan eksternal perusahaan

4. Evaluasi sumber daya, kapabilitas, dan daya saing

5. Strategi kompetitif generik

6. Penguatan posisi kompetitif: langkah stratejik, waktu, dan lingkup operasi 7. Strategi bersaing di pasar internasional 8. Strategi korporat: diversifikasi dan

multibisnis

9. Etika, tanggung jawab sosial korporat, keberlanjutan lingkungan, dan strategi 10. Membangun organisasi yang mampu

melaksanakan strategi dengan baik: sumber daya manusia, kemampuan, dan struktur

11. Mengelola operasi internal: tindakan yang mendorong pelaksanaan strategi dengan baik

12. Budaya perusahaan dan

kepemimpinan: kunci pelaksanaan strategi dengan baik

13. Kepemimpinan stratejik

(57)

Kurikulum CA

Etik Profesi dan Tata Kelola Korporasi

1. Pengantar

2. Teori Etika dan Pengambilan Keputusan Beretika

3. Lingkungan Etika dan Akuntansi

4. Etika Akuntan Profesional (Kode Etik Akuntan Profesional dan IFAC Code of Etics (Part A dan Part C)

5. Etika Akuntan Profesional (IFAC Code of Etics (Part B))

6. Iklim Etika dan Integritas Organisasi

7. I. Alasan diperlukan tata kelola yang baik dan etika bisnis II. Definisi dan Prinsip dasar tata kelola III. Tinjauan struktur tata kelola di Indonesia IV. Prinsip-prinsip tata kelola menurut OECD V. Manfaat Tata kelola bagi korporat dan lingkungan VI. Overview regulasi dan pedoman tata kelola di

Indonesia VII. Instrumen penilaian dan bukti empiris terhadap praktek tata kelola di

Indonesia dan ASEAN

8. Prinsip perlindungan terhadap hak pemegang saham

9. Prinsip perlakuan setara terhadap pemegang saham

10.Prinsip Tanggung Jawab Dewan

11.Komite-komite dibawah Dewan Komisaris 12.Disclosure dan Transparency, Internal

Control

13.Peran dan tanggung jawab Auditor Eksternal dan Internal

14.Prinsip peran pemangku kepentingan dan tanggun jawab korporat

57

Akuntansi Manajemen Lanjutan 1. Pendahuluan

2. Pengembangan sistem manajemen biaya

3. Penggunaan Sistem Manajemen Biaya untuk Effisiensi

4. Penggunaan Sistem Manajemen Biaya untuk Pengambilan Keputusan Stratejik –Pelanggan

5. Penggunaan Sistem Manajemen Biaya untuk Pengambilan Keputusan Stratejik –Produk

6. Penggunaan Informasi Akuntansi

untuk Pengambilan Keputusan Jangka Pendek

7. Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Perencanaan Laba

8. Akuntansi Manajemen Lingkungan 9. Landasan Sistem Pengendalian

Stratejik

10. Poses Penyusunan Anggaran 11. Sistem Pengendalian Stratejik –

Penekanan pada Pengendalian Keuangan

12. Sistem Pengendalian Stratejik Terintegrasi

13. Sistem Pengendalian Stratejik –Proses Pembangunan “Awareness dan

Keselarasan (Alignment)

(58)

Kurikulum CA

Manajemen Perpajakan 1. Overview KUP

2. Overview PPh 3. Overview PPN

4. Pengertian Dasar Manajemen Pajak

5. Pemilihan Sumber Pembiayaan (bagian 1) 6. Pemilihan Sumber Pembiayaan (bagian 2) 7 . ax Planning dan Pengendalian atas

Penghasilan Usaha dan Penghasilan Lainnya

8 Tax Planning dan Pengendalian atas Unsur-unsur Harga Pokok Penjualan dan Pengurang Penghasilan Bruto

9 Tax Planning dan Pengendalian atas PPh Pasal 21

10. Tax Planning dan Pengendalian atas

unsur-unsur objek withholding tax (selain PPh Pasal 21)

11. Tax Planning dan Pengendalian atas Pajak Pertambahan Nilai

12. Tax Planning dalam pemanfaatan tax incentives

13. Konsep dasar pajak internasional 14. Muatan Lokal

58

Manajemen Keuangan Lanjutan

1. Pengelolaan Nilai Perusahaan, Strategi, dan Nilai Perusahaan

2. Perhitungan Penciptaan Nilai 3. Pengukuran kinerja perusahaan

keseluruhan

4. Merjer, akuisisi, dan divestasi 5. Kesulitan keuangan

6. Manajemen Tresuri dan modal kerja 7. Options dan Manajemen Keuangan 8. Warrants dan convertibles

9. Derivatif dan Lindung Nilai Resiko 10. Manajemen Risiko Perusahaan 11. Strategi Pendanaan

12. Teori dan Pasar Valuta Asing

13. Penentuan dan Peramalan Nilai Tukar, Transaction Exposure

(59)

Kurikulum CA

1. Sekilas Mengenai Sistem Informasi 2. Sistem Informasi Eksekutif (EIS)

3. PeranTeknologi Informasi dalam Mendukung Sistem Informasi 4. PeranTeknologi Informasi dalam Mendukung Sistem Informasi 5. Sistem Informasi dan Pengendalian Internal

6. Sistem Informasi dan Pengendalian Internal

7. Auditatas Sistem Informasi Berbasis Teknologi Informasi 8 .Siklus Proses Bisnis

9. Pembahasan Kasus: mengidentifikasi kelemahan dari narasi suatu siklus akuntansi dan memberikan rekomendasi pengendalian yang disarankan. 10. Siklus Proses Bisnis Pendukung: Manajemen Sumber Daya Manusia dan

Siklus Penggajian

11. Siklus Proses Bisnis Pendukung:Buku Besar(General Ledger) dan Siklus Pelaporan

12. Internal ControloverFinancial Reporting:Implementasi and Desain IcoFR

13. Internal ControloverFinancial Reporting: Evaluasi dan PelaporanICoFR 14. Pembahasan kasus : siklus dalam industri jasa keuangan.

(60)

PERKEMBANGAN CPA INDONESIA

(61)

CPA - Indonesia

61

Program S1/DIV Akuntansi

UJIAN CPA

Auditing and Attestation,

Akuntansi dan Pelaporan Keuangan AM, MK & SI

Lingkungan Bisnis, HK, Perpajakan

Pengalaman

(min 3 th praktik - 4 thn mengajar, akt or audit)

Gelar

Sertifikasi

CPA

CPA

Certified Public Accountant

Program S1 Akuntansi

• Peserta yang telah lulus mempunyai kesempatan untuk memenuhi persyaratan pengalaman dalam 5 tahun. Apabila dalam waktu tersebut persyaratan belum terpenuhi, kelulusan seluruh mata ujian dinyatakan tidak berlaku lagi.

• Sertifikat hanya berlaku selama pemegangnya terdaftar sebagai anggota IAPI. • Jika sertifikatnya sudah tidak berlaku tidak berhak menggunakan sebutan CPA. • Pemegang sertifikat yang sudah dinyatakan tidak berlaku mempunyai kesempatan

selama 2 tahun untuk menghidupkan kembali sertifikatnya dengan memenuhi persyaratan yang ditetapkan IAPI.

Akuntan

Publik

(62)

Kompetensi Profesional SDM KAP

Knowledge

bidang:

akuntansi, auditing, keuangan, bisnis, sistem dan related field

Professional skills:

intellectual, personal, interpersonal & communication,

organizational

Managerial, leadership, enterpreneurship skills

Professional values, ethics and behaviour:

professional skepticism & professional judgment, ethical

principles, commitment to public interest

62 Diperoleh

melalui

Diperoleh melalui

• pendidikan bidang akuntansi, auditing, keuangan

dan related field yang relevan.

• Pengalaman kerja dalam menerapkan kompetensi

tersebut.

• pendidikan bidang akuntansi, auditing, keuangan

dan related field yang relevan.

(63)

CPA Life-Long Learning

CPA adopts life-long learning concept

CPA adopts life-long learning concept

CPA certification completed after initial professional development

including pratical experience

Retirement: CPA

certificate cancellation • Dalam bentuk SKP dari

Continuing Professional Development

• Membership di IAPI

• Sertifikat CPA dibatalkan, jika SKP tidak terpenuhi, dapat dipulihkan jika CPD terpenuhi

To protect public trust

(64)

Bagaimana Mendapatkan CPA of Indonesia?

64

Lulus

ujian

CPA

dalam

waktu

tentukan

Lulus

ujian

CPA

dalam

waktu

tentukan

• Pengalaman kerja bidang akuntansi, auditing, keuangan minimal 3 tahun, atau • Pengalaman sebagai tenaga pengajar akuntansi, keuangan dan auditing minimal 4 tahun • Pengalaman kerja bidang akuntansi, auditing, keuangan minimal 3 tahun, atau • Pengalaman sebagai tenaga pengajar akuntansi, keuangan dan auditing minimal 4 tahun

• Anggota

IAPI

• Anggota

(65)

Ujian CPA

Diselenggarakan IAPI

Komputerisasi, melalui Prometric

Syarat peserta ujian adalah S1/D4/S2/S3

Akuntansi

CPA of Indonesia Exam testing center:

Jakarta, Surabaya, Yogya, Bandung,

Lampung, Singapore, Malaysia

Bentuk soal pilihan ganda (90-100 soal)

dan 2-3 soal essay

(66)

Mata Ujian CPA of Indonesia Exam

APK: Akuntansi dan Pelaporan Keuangan

LBHP: Lingkungan Bisnis, Hukum Komersial dan

Perpajakan

AAS: Auditing dan Assurance

AMSI: Akuntansi Manajemen, Manajemen Keuangan

dan Sistem Informasi

Durasi ujian 14 jam:

AAS 4 jam

- AMSI 3 jam

APK 4 jam

- LBHP

3 jam

Informasi lebih detil & Silabus lengkap:

www.iapi.or.id,

www.cpaindonesia.or.id

(67)

Pengembangan CPA Indonesia 2016

UU 5/2011 tentang Akuntan Publik :

staf KAP termasuk sebagai pihak terasosiasi, namun belum ada

mekanisme untuk mitigasi risiko

AEC 2015 :

MRA di sektor tenaga kerja bidang akuntansi melalui ACPA

Kebutuhan SDM yang kompeten di KAP:

sertifikasi hanya tersedia untuk level partner namun secara konten

belum fit dengan kebutuhan untuk menjalankan peran partner.

Sertifikasi level staf auditor dan auditor spesialis belum tersedia

SMO IFAC:

IAPI sebagai associate member IFAC, expected will be approved in

Nov 2014

MRA dengan asosiasi lainya

(68)

Strategi CPA of Indonesia

Pertumbuhan CPA of Indonesia melalui:

Meningkatkan minat calon peserta

Meningkatkan kesiapan calon peserta

Mendorong tumbuhnya test center di kota-kota besar di Indonesia

melalui kerjasama dengan pihak universitas atau pihak lain.

Meningkatkan flexibilitas ujian CPA of Indonesia

Meningkatkan kualitas konten kompetensi dan mutu jasa Akuntan

Publik

Meningkatkan brand dan penerimaan publik CPA of Indonesia

Meningkatkan peran CPA of Indonesia, mendorong praktik good

governance, meningkatan kesadaran reliabilitas informasi keuangan

Competency-based organization

(69)

Competency-Based Membership

Partners Partners Professional auditors Entry level Partners Partners Professional auditors Professional auditors Entry level Entry level Advanced Level:

Ability to integrate their multi discipline knowledge, ethics, and values to solve complex situation problem in auditing

Intermediate Level: Ability to analyze and

evaluate medium situation problem in auditing based on specific knowledge, ethics and values

Foundation Level: Ability to apply their knowledge, ethics, and

values to solve low situation problem in auditing

Redefinisi membership

(70)

Rencana Pengembangan CPA of Indoensia

Level Akuntan Publik Level Akuntan Publik Level Staf Profesional Level Staf Profesional CPA CPA CPAI CPAI ACPAI ACPAI Syarat • CPAcc

• Lulus ujian CPA • Pengalaman

asurans • Lulus ujian • Member IAPI

• Pengalaman 3 tahun • S1/S2/S3 akuntansi • CAcc

Entry level

Entry level

• Lulus ujian

kemampuan dasar • D3 / semester 6 S1

akuntansi

CPA : Certified Public Accountant

CPAI : Certified Professional Auditor Indonesia

ACPAI : Associate Certified Professional Auditor Indonesia

Partner

Auditors

(71)

Rencana Pengembangan CPA of Indoensia

CPA CPA CPAcc CPAcc CAcc CAcc Designasi Ujian tingkat lanjutan Ujian tingkat profesional Ujian tingkat dasar

Level Ujian Kompetensi

Advanced Level Advanced Level Intermediate Level Intermediate Level Foundation Level Foundation Level Rujukan IES IES 8

IES 2 – 6

IES 1

1 mata ujian auditing

lanjutan

5 mata ujian

5 mata ujian Mata Ujian

71

(72)

Ujian Tingkat Dasar

5 mata ujian pada tingkat kemampuan dasar:

Pengantar auditing & asurans

Akuntansi & pelaporan keuangan

Pengantar ekonomi makro & mikro

Pengantar manajemen, perpajakan & hukum bisnis

Akuntansi biaya, manajemen keuangan & sistem informasi

Setiap mata ujian tersebut sudah ditentukan learning

outcomes-nya. Contoh LO untuk

pengantar auditing & asurans

:

• Menjelaskan tujuan dan tahapan suatu audit atas laporan

keuangan

• Menjelaskan dan menerapkan prosedur audit atas golongan

transaksi pendapatan, dst…….

(73)

Ujian Tingkat Profesional

5 mata ujian dengan tingkat kemampuan

intermediate

:

Auditing, asurans & etika profesi

Akuntansi dan pelaporan keuangan lanjutan

Akuntansi manajemen, manajemen keuangan dan teknologi

informasi

Strategi bisnis dan perpajakan lanjutan

Manajemen risiko, tata kelola dan pengendalian internal

Setiap mata ujian tersebut telah ditentukan LO. Contoh LO untuk

mata auditing, asurans dan etika profesi pada level ini:

• Menyusun strategi audit yang tepat sesuai tujuan audit

• Menilai risiko salah saji material

• Menerapkan standar auditing yang relevan dan ketentuan UU yang

berlaku dalam audit atas laporan keuangan

(74)

Ujian Tingkat Lanjutan

1 mata ujian auditing lanjutan dengan kemampuan tingkat lanjut

dengan keahlian profesional untuk menerapkan berbagai disiplin

pengetahuan (menggabungkan) yang dilandasi nilai-nilai, etika

dan perilaku profesional dalam audit atas laporan keuangan:

Audit atas laporan keuangan

Pelaporan dan akuntansi keuangan

Tata kelola dan manajemen risiko

Lingkungan bisnis

Teknologi informasi

Hukum bisnis dan ketentuan peraturan UU yang berlaku

Keuangan dan manajemen keuangan

(75)

Kerjasama IAPI dengan Universitas

Pembukaan CPA test center di daerah-daerah

ISA update for auditing lecturer

General stadium

Dosen tamu

Sosialisasi CPA Exam

Diskusi silabus

Pendidikan pelatihan berkelanjutan

Waiver ujian CPA (ketika model baru telah berjalan)

MOU atau MOA antara IAPI dengan Universitas atau

pihak relevan lainya

MOU atau MOA antara IAPI dengan Universitas atau

pihak relevan lainya

(76)

Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI)

PROGRAM PENDIDIKAN PENILAIAN

(77)

Penilai dan Peranannya

Penilai saat ini dapat melakukan pekerjaan penilaian

sesuai dengan bidangnya untuk berbagai keperluan,

seperti :

Perpindahan hak kepemilikan

Pembiayaan dan kredit

Pasar modal

Kepentingan

pengadilan/Litigasi

meliputi;

eminent

domain,

kontrak properti, kerusakan lingkungan dan pajak

Akuntansi keuangan meliputi; penentuan nilai aset,

penyertaan dan kewajiban dalam laporan keuangan dan

transaksi

Penentuan kelayakan investasi dan proyek

(78)

Nilai Ekonomi dan Penggunaannya

NILAI

Ekono

mi

Jual Beli

Agunan

Pasar Modal Laporan

Keuang an

78

Standa r Akunta

nsi

Peratura n Bank Indonesi

a Ketentu

an Jual Beli

Peratura n Bapepa

(79)

Siapa Penilai?

Peraturan Menteri Keuangan (PMK) RI No.

125/PMK/01/2008 :

Penilaian,

adalah

proses

pekerjaan

untuk

memberikan estimasi dan pendapat atas nilai

ekonomis suatu objek pada saat tertentu sesuai

dengan SPI

Penilai,

adalah seseorang yang dengan keahliannya

menjalankan kegiatan penilaian.

Penilai Publik,

yang telah memperoleh ijin dari

Menteri untuk memberikan jasa sebagaimana diatur

dalam Peraturan Menteri Keuangan atau Penilai

eksternal sebagaimana dimaksud dalam PMK di

bidang Kekayaan Negara dan Lelang

(80)

Peraturan Terkait

Peraturan dan perundangan yang terkait

dengan Penilaian seperti pada :

Undang-Undang Pasar Modal No. 8/1995

Peraturan Pemerintah No. 45/1995

Peraturan Bapepam VIII.C.1/2008

Undang-Undang Perbankan No.

10/1998(perubahan)

Peraturan Bank Indonesia Tentang Penilaian

Kualitas Aktiva Bank Umum meliputi :

PBI NO. 2/7/PBI/2005

PBI NO. 9/6/PBI/2007 (

perubahan

)

PBI NO. 11/2/PBI/2009 (

perubahan

)

Dan ketentuan lainnya yang terkait.

(81)

Penilai Publik (Persyaratan)

81

Designasi

- P

Designasi

- P

Designasi

Designasi

-T

-T

Designasi

Designasi

- S

- S

Serifikasi

- P

(S1

Penilaian

atau lulus

PDP)

Serifikasi

- P

(S1

Penilaian

atau lulus

PDP)

Sertifikasi

- T

(S2

Penilaian

atau lulus

PLP)

Sertifikasi

- T

(S2

Penilaian

atau lulus

PLP)

Ujian

Sertifikasi

Penilai

(USP)

Ujian

Sertifikasi

Penilai

(USP)

Anggota

MAPPI - P

Anggota

MAPPI - P

Anggota

MAPPI - T

Anggota

MAPPI - T

(82)

Lingkup Jasa Penilaian

Bidang jasa Penilaian Properti meliputi :

a.

Tanah dan bangunan beserta kelengkapan , serta

pengembangan lainnya atas tanah

b.

Instalasi dan peralatan yang dirangkai dalam satu

kesatuan dan/atau berdiri sendiri yang digunakan

dalam proses produksi

c.

Alat transportasi, alat berat, alat komunikasi, alat

kesehatan, alat laboratorium dan utilitas, peralatan

dan perabotan kantor dan peralatan militer

d.

Pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan

kehutanan

e.

pertambangan

(83)

Lingkup Jasa Penilaian

Bidang jasa Penilaian Bisnis meliputi :

a. Entitas bisnis

b. Penyertaan

c. Surat berharga termasuk derivasinya

d. Hak dan kewajiban perusahaan

e. Aktiva tidak berwujud

f.

Kerugian ekonomis yang diakibatkan oleh suatu

kegiatan atau peristiwa tertentu (

economic

damage)

untuk mendukung berbagai tindakan

korporasi atau atas transaksi material

g. Opini kewajaran

(84)

Lingkup Jasa Penilaian

Bidang jasa lainnya yang terkait

meliputi :

a.

Konsultasi pengembangan properti

b.

Desaian sistem informasi aset

c.

Pengelolaan properti

d.

Studi kelayakan usaha

e.

Jasa agen properti

f.

Pengawasan pembiayaan proyek

(85)

Basis Kompetensi Penilai

International Valuation Standard (IVS)

tentang persyaratan Kompetensi bagi

Penilai Profesional harus memiliki :

1.

pengetahuan (

knowledge),

2.

kemampuan (

skill)

dan

3.

pengalaman (

experience)

(86)

Basis Kompetensi Penilai

Dalam

pengembangan

basis

kompetensinya seorang Penilai Profesional

harus

memiliki

dan

dapat

mengembangkan :

Kemampuan melakukan analisis dan riset

Kemampuan personal

Kemampuan berkomunikasi

Kemampuan dalam penggunaan teknologi

Manajemen proyek

Kemampuan

memberikan

pendapatan

profesional

(87)

Basis Kompetensi

Untuk memenuhi tingkat kompentensi

yang profesional maka bagi Penilai

dibutuhkan :

1.

pendidikan (

education),

2.

ujian (

examination)

dan

3.

pengalaman (

experience)

4.

etika (

ethics)

(88)
(89)

Anggota MAPPI-A Anggota MAPPI-T* Anggota MAPPI-S Anggota MAPPI-S Pendidikan Dasar Penilaian (PDP-1) Menyelesaikan Pendidikan Lanjutan Penilaian (PLP-1

&2), (dalam 2

tahun) Ujian Sertifikasi Penilai (USP) tdk lulus lulus lulus lulus lulus Anggota MAPPI-T** Anggota MAPPI-T** tdk lulus Anggota MAPPI-P Anggota MAPPI-P Menyelesaikan Pendidikan Dasar Penilaian (PDP-2), (dalam 2 tahun)

= Down grade

- MAPP-T* masih berkewajiban PLP 1 dan 2

- MAPPI-T** telah menyelesaikan PLP 1 & 2 dalam masa 2 tahun (maksimal) sejak menjadi anggota

MAPPI-T*

Keterangan :

Skema Pendidikan Umum Penilaian terhadap

(90)

Anggota MAPPI-T* Anggota MAPPI-S Anggota MAPPI-S Minimal Sarjana D3 Penilaian Menyelesaikan Pendidikan Lanjutan Penilaian (PLP-1

&2), (dalam 2 tahun)/ Dikecualikan bagi

S2 Penilaian Ujian Sertifikasi Penilai (USP) lulus lulus Anggota MAPPI-T** Anggota MAPPI-T** tdk lulus Anggota MAPPI-P Anggota MAPPI-P

Minimal Dua Tahun Pengalaman dan

menjadi anggota MAPPI - P

= Down grade

- MAPP-T* masih berkewajiban PLP 1 dan 2

- MAPPI-T** telah menyelesaikan PLP 1 & 2 dalam masa 2 tahun (maksimal) sejak menjadi

anggota

MAPPI-T* dan dikecualikan bagi lulusan S2 Penilaian

- Persyaratan anggota MAPPI-T sebelumnya wajib telah menjadi anggota MAPPI-P

Keterangan :

Skema Pendidikan bagi Sarjana Penilaian

(91)

Kurikulum Inti Pendidikan

Penilaian

No. Materi Jam

1 SPI Lanjutan 10

2 Pendekatan

Pendapatan Lanjutan 12

3 HBU & Analisis Pasar 7

4 Permodelan Statistik

& Finance

7

5 Kasus Penilaian Real

Properti 36

6 Kasus Penilaian

Properti Tertentu

36

Jumlah 108

No. Materi Jam

1 KEPI dan SPI 17

2 Prinsip Dasar

Penilaian 22

3 Prosedur Dasar

Penilaian 28

4 HBU & Analisis

Pasar 15 5 Matematika Penilaian 6 6 Pendekatan Penilaian 32 Jumlah 120

Pendidikan Lanjutan

Penilaian

Pendidikan Dasar

Penilaian

Masing-masing pendidikan diberlakukan ujian terdiri; PDP

(PDP-1 dan PDP-2) dan PLP (PLP-1 dan PLP-2)

Masing-masing pendidikan diberlakukan ujian terdiri; PDP

(92)

Pendidikan Dasar Penilaian (PDP)

Pendidikan Dasar Penilaian (PDP) Properti MAPPI sebagai

persyaratan pendidikan penilaian tingkat dasar bertujuan

memberikan pembekalan bagi Penilai Pemula dengan

kosentrasi objek penilaiannya adalah Properti Sederhana.

 Properti Sederhana adalah properti yang tidak bersifat kompleks dan dapat terdiri dari real properti meliputi tanah, tanah dan bangunan serta personal properti lainnya.

 Real properti sederhana dimaksud dibatasi kepentingan rumah tinggal, rumah kantor dan rumah toko dalam satuan unit normal. Untuk properti kategori ini tidak termasuk kepada tanah dalam skala luas yang diperuntukan kawasan pengembangan perumahan atau sejenisnya

 Personal properti sederhana dimaksud dibatasi kepada properti yang bersifat individu seperti mesin penggerak tunggal, peralatan, perabotan, kendaraan bermotor dan alat berat

(93)

Kurikulum PDP-1

KEPI dan SPI (17)

KEPI dan SPI (17)

- Organisasi dan Peraturan - Kode Etik Penilai

Indonesia

- Standar Penilaian Indonesia

- Standar Penilaian Internasional

- Penyusunan Laporan Penilaian

Prinsip Dasar Penilaian (22)

Prinsip Dasar Penilaian (22)

- Konsep dan Prinsip Dasar Penilaian

- Hukum Properti

- Ekonomi Pertanahan - Pajak Properti

- Market Area - Penataan Ruang

Prosedur Dasar Penilaian (28)

Prosedur Dasar Penilaian (28)

- Proses Penilaian

- Pengetahuan Bangunan - Pengetahuan Personal Properti

- Data dan Kebutuhannya - Teknik Inspeksi

(94)

Kurikulum PDP-2

HBU & Analisis Pasar (15)

- Pengenalan HBU - Analisis Pasar Properti

- Investasi Properti - Manajemen Properti &

Agensi

Matematika Penilaian & Permodelan (6)

- Pengukuran Uang dan

Waktu

- Statistik Dasar

Pendekatan Penilaian (38)

- Teknik Penyusunan RAB BAngunan

- Teori Dasar

Pendekatan Biaya - Teknik Penyusutan - Pendekatan Data Pasar

(95)

Pendidikan Lanjutan Penilaian (PLP)

Pendidikan Lanjutan Penilaian (PLP) Properti MAPPI sebagai

persyaratan pendidikan penilaian tingkat lanjutan, bertujuan

memberikan pembekalan bagi Penilai Madya dengan

kosentrasi objek penilaiannya adalah Properti Umum.

 Properti Umum adalah properti yang dapat bersifat kompleks dan dapat terdiri dari real properti meliputi tanah, tanah dan bangunan serta personal properti lainnya.

 Real properti termasuk dan tidak terbatas kepada objek properti berwujud meliputi tanah, tanah dan bangunan untuk berbagai keperluan seperti untuk kepentingan komersil, perkebunan dan pertambangan

 Personal properti sederhana dimaksud termasuk dan tidak terbatas kepada properti berwujud yang bersifat individu namun properti dalam skala besar/luas seperti untuk keperluan industri

(96)

Kurikulum PLP-1

SPI Lanjutan (10)

- Pedoman Penerapan Penilaian Indonesia - Petunjuk Teknis PPPI - Pelaporan Penilaian Lengkap

Permodelan Statistik & Finance (7)

- Model Statistik Lanjutan

- Real Estate Finance - Memahami

Pelaporan Keuangan

Pendekatan

Pendapatan (12)

(97)

Kurikulum PLP-2

Kasus Penilaian Properti Komersial (36)

- Penilaian Pengembangan Lahan

- Penilaian Hotel

- Penilaian Apartemen

- Penilaian Gedung Perkantoran - Penilaian Pusat Perbelanjaan - Penilaian Lap. Golf & Sport Centre

Kasus Penilaian Properti Tertentu (36)

- Penilaian Parsial - Penilaian Properti Pertambangan

- Penilaian Properti Perkebunan - Penilaian Tanaman Hutan

- Penilaian Properti Bisnis Khusus

(98)

TERIMA

KASIH

Profesi untuk

Mengabdi pada

Negeri

Dwi Martani 081318227080

martani@ui.ac.id atau d wimartani@yahoo.com

http://staff.blog.ui.ac.id/martani/ Dwi Martani

081318227080

martani@ui.ac.id atau d

wimartani@yahoo.com

http://staff.blog.ui.ac.id/martani/

(99)

PERKEMBANGAN STANDAR

AKUNTANSI

(100)

Agenda

Standar Akuntansi di Indonesia

1.

Perkembangan PSAK

sd 2015

2.

Overview PSAK

3.

St

an

da

r

Ak

un

ta

ns

(101)

Standar Akuntansi

Untuk keseragaman laporan keuangan, laporan

keuangan yang relevan dan reliable

(

representational faitfullness

)

Memudahkan penyusun laporan keuangan

karena ada pedoman baku sehingga

meminimalkan bias dari penyusun

Memudahkan auditor dalam mengaudit

Memudahkan pembaca laporan keuangan

untuk menginterpretasikan dan

membandingkan laporan keuangan entitas

yang berbeda.

Pengguna laporan keuangan banyak pihak

sehingga penyusun tidak dapat menjelaskan

kepada masing-masing pengguna

Untuk keseragaman laporan keuangan, laporan

keuangan yang relevan dan reliable

(

representational faitfullness

)

Memudahkan penyusun laporan keuangan

karena ada pedoman baku sehingga

meminimalkan bias dari penyusun

Memudahkan auditor dalam mengaudit

Memudahkan pembaca laporan keuangan

untuk menginterpretasikan dan

membandingkan laporan keuangan entitas

yang berbeda.

Pengguna laporan keuangan banyak pihak

(102)

Tujuan Laporan Keuangan

102

Laporan keuangan memberikan infomasi  posisi keuangan, kinerja perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan

Laporan keuangan memberikan infomasi  posisi keuangan, kinerja perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan

Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship), dan pertanggungjawaban sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi sebagian besar pemakai.

Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship), dan pertanggungjawaban sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi sebagian besar pemakai.

Laporan keuangan disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan (SAK/IFRS). Penerapan standar akuntansi keuangan untuk hal-hal yang bersifat material: “Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material”

Laporan keuangan disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan (SAK/IFRS). Penerapan standar akuntansi keuangan untuk hal-hal yang bersifat material: “Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material”

Laporan keuangan,

Laporan Tahunan (Annual Reporting),

Laporan Berkelanjutan (Sustainability Reporting) – Tripple

bottom line,

Laporan Terintegrasi (Integrated Reporting) – Laporan yang

lebih ringkas dan menekankan pada EVA

Laporan keuangan,

Laporan Tahunan (Annual Reporting),

Laporan Berkelanjutan (Sustainability Reporting) – Tripple

bottom line,

Laporan Terintegrasi (Integrated Reporting) – Laporan yang

lebih ringkas dan menekankan pada EVA Laporan perusahaan

(103)

Empat Pilar Standar Akuntansi

Indonesia

103

IFRS hanya diadopsi PSAK full 2012, pada tahun 2013

dilakukan revisi beberapa standar dan ditambahkan standar baru 65, 66, 67, 68 yang akan efektif pada tahun 2015. Pada tahun 2015 dikeluarkan PSAK 69 Agrikultur

SAK ETAP digunakan untuk entitas yang tidak memiliki

akuntabilitas publik signifikan.

DSAS telah mengeluarkan 10 PSAK Syariah

Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan

Standar Akuntansi Keuangan

Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik

signifikan - SAK-ETAP

Standar Akuntansi Syari’ah – SAK

Syariah

(104)

SAK ETAP

SAK ETAP: Standar akuntansi keuangan untuk entitas tanpa

akuntabilitas publik

signifikan

.

ETAP adalah entitas yang:

– Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan

– Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal.

Menggunakan acuan IFRS untuk

Small Medium Enterprises

.

Lebih sederhana antara lain:

– Aset tetap, tidak berwujud menggunakan harga perolehan

– Entitas anak tidak dikonsolidasi tetapi sebagai investasi dengan metode ekuitas.

– Pajak menggunakan konsep pajak terutang bukan pajak tangguhan

BPR sesuai aturan BI menggunakan SAK ETAP

Diterbitkan tahun 2011

(105)

PSAK SYARIAH

Basis transaksi

Digunakan oleh entitas yang melakukan transaksi syariah

baik entitas lembaga syariah maupun non lembaga syariah

Pengembangan dengan model PSAK umum namun

berbasis syariah dengan acuan fatwa MUI

PSAK 100 – PSAK 110

Bank Syariah  PSAK Syariah + PSAKBPR Syariah  PSAK Syariah + SAK ETAP

105

• PSAK 106 Akuntansi Musyarakah

• PSAK 107 Akuntansi Ijarah

• PSAK 108 Akuntansi Transaksi Asuransi Syariah

• PSAK 109 Akuntansi Zakat, Infaq dan Shadaqoh

• PSAK 110 Akuntansi Sukuk • PSAK 106 Akuntansi

Musyarakah

• PSAK 107 Akuntansi Ijarah

• PSAK 108 Akuntansi Transaksi Asuransi Syariah

• PSAK 109 Akuntansi Zakat, Infaq dan Shadaqoh

• PSAK 110 Akuntansi Sukuk • PSAK 101 Penyajian Laporan

Keuangan Syariah • PSAK 102 Akuntansi

Murabahah (Revisi 2013) • PSAK 103 Akuntansi Salam • PSAK 104 Akuntansi Istishna • PSAK 105 Akuntansi

Mudharabah

• PSAK 101 Penyajian Laporan Keuangan Syariah

• PSAK 102 Akuntansi

Murabahah (Revisi 2013)

• PSAK 103 Akuntansi Salam • PSAK 104 Akuntansi Istishna • PSAK 105 Akuntansi

(106)

SAP

Instansi Pemerintah menggunakan Standar

Akuntansi Pemerintahan, PP 24 tahun 2005  PP

71 tahun 2010

Standar disusun oleh Komite Akuntansi

Pemerintahan kemudian ditetapkan dengan PP

Diterapkan untuk entitas pemerintah dalam

menyusun LKPP dan LKPD:

instansi pemerintah pusat

Instansi pemerintah daerah

BLU dikonsolidasikan dengan LKP – menggunakan PSAP

dan PSAK,

BUMN (sbg investasi pemerintah)  menggunakan PSAK

Entitas sektor publik selain pemerintah

menggunakan PSAK 45 untuk pelaporan dan yang

lain mengikuti PSAK / SAK ETAP.

(107)

1. Laporan Realisasi Anggaran

2.

Laporan Perubahan Saldo Anggaran

Lebih (SAL)

3. Neraca

4. Laporan Arus Kas

5.

Laporan Operasional

6.

Laporan Perubahan Ekuitas

7. Catatan atas Laporan Keuangan

(108)

PSAK – IFRS BASED

Wajib diterapkan untuk entitas dengan

akuntabilitas publik seperti: Emiten, perusahaan

publik, perbankan, asuransi, dan BUMN.

Dapat

Referensi

Dokumen terkait

Kualitas produk yang diberikan suatu produk juga bisa menjadi alasan konsumen untuk loyal terhadap produk tersebut.Kualitas produk merupakan keseluruhan ciri dan

07 Jumlah perkara peradilan agama yang diselesaikan melalui sidang terpadu dalam pemberian identitas hukum 7. Kegiatan 1053 Peningkatan Manajemen Peradilan

Abdurrahman Wahid offered the concept of ‚My Islam, Your Islam and Our Islam‛. This concept is fundamental to create peace and tollerantthrough acknowladging diversity,

Dari hasil analisis melalui regresi linear berganda yang dilakukan maka diperoleh nilai koefisien di masing-masing Kota/Kabupaten di Aceh Bagian Timur yaitu, Kabupaten

G. SISTEM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI 5ubungan pengendalian produksi terhadap keseluruhan organisasi manufaktur yang terutama ialah sebagai alat pengendali

Berdasarkan uraian di atas, dalam rangka meningkatkan  performance kolom absorber   dilakukan pengembangan model rate-based  dua film untuk desain absorpsi multikomponen

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya pada perpustakaan di lingkungan Universitas Sumatera Utara dan Sekolah Pasca Sarjana Magister Kenotariatan

apakah perputaran modal kerja bersih secara parsial berpengaruh positif signifikan pada profitabilitas di perusahaan food and beverages, tekstil dan consumer