• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sirs

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sirs"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Sistem

Manajemen yang modern yang ada saat ini berkembang dari suatu teori dan metode ilmiah yang kompleks. Teori dan metode tersebut didasarkan pada pendekatan secara teknik-teknik tertentu. Suatu teknik-teknik itu harus membuat suatu pemahaman tentang organisasi secara keseluruhan, terstruktur dan terintegrasi satu sama lainnya.

2.1.1 Definisi sistem

Suatu sistem yang dibangun dan dikembangkan untuk menunjang proses manajerial dan proses operasional perbankan haruslah berdasarkan tatanan teknologi yang bersaing, yaitu teknologi yang berbasis komputer.

Untuk dapat mendefinisikan sistem ada dua penekanan, yaitu :

1.Penekanan prosedur 2.Elemen atau Komponen 2.1.2 Komponen Sistem

Untuk membentuk suatu sistem ada beberapa komponen yang harus dimiliki, antara lain: 1. Perangkat keras/ hardware adalah komponen fisik berupa peralatan input, proses dan output .

2. Perangkat lunak/ software adalah instruksi-instruksi yang membuat komputer sebagai perangkat keras melakukan pekerjaan tertentu.

3. SDM/ brainware adalah user atau pengoperasi sistem.

4. Data adalah fakta-fakta, perkiraan-perkiraan, pendapat-pendapat yang belum memiliki arti kegunaan. 5. Prosedur adalah instruksi-instruksi yang digunakan dalam mengoperasikan sistem.

(3)

2.2.Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)

A. Pengertian Sistem Informasi Rumah Sakit

Sistem informasi rumah sakit adalah suatu tatanan yang

berurusan dengan pengumpulan data, pengelolaan data, penyajian

informasi, analisa dan penyimpulan informasi serta penyampaian

informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan rumah sakit.

Berikut merupakan gambar struktur hirarki dari sebuah

sistem informasi rumah sakit yang terdiri dari input,proses,output

serta balikan kontrol.

B. Jenis Sistem Informasi Rumah Sakit

Secara global sistem informasi rumah sakit terbagi atas :

1. Sistem Informasi Klinik

2. Sistem Informasi Administrasi

3. Sistem Informasi Manajemen

(4)

C. Desain SIRS

Rancang Bangun Rumah Sakit sangat bergantung kepada jenis

dari rumah sakit tersebut. Rumah sakit di Indonesia, berdasarkan

kepemilikannya dibagi menjadi 2, sebagai berikut:

a. Rumah Sakit Pemerintah, yang dikelola oleh:

1) Departemen Kesehatan,

2) Departemen Dalam Negeri,

3) TNI,

4) BUMN.

Sifat rumah sakit ini adalah tidak mencari keuntungan (non profit)

b. Rumah Sakit Swasta, yang dimiliki dan dikelola oleh sebuah

yayasan, baik yang sifatnya tidak mencari keuntungan (non profit)

maupun yang memang mencari keuntungan (profit)

(5)

D. Fungsi SIRS

Berikut ini beberapa fungsi dari SIRS di bagian-bagian sub system

yang ada dalam system (rumah sakit), yaitu :

a. Subsistem Layanan Kesehatan, yang mengelola kegiatan layanan kesehatan.

b. Subsistem Rekam Medis, yang mengelola data pasien.

c. Subsistem Personalia, yang mengelola data maupun aktivitas tenaga medis maupun tenaga administrative Rumah sakit.

d. Subsistem Keuangan, yang mengelola data-data dan transaksi keuangan.

e. Subsistem Sarana/Prasarana, yang mengelola sarana dan prasarana yang ada di dalam rumah sakit tersebut, termasuk peralatan medis, persediaan obat-obatan dan bahan habis pakai lainnya.

f. Subsistem Manajemen Rumah Sakit, yang mengelola aktivitas yang ada didalam rumah sakit tersebut,termasuk pengelolaan data untuk plan jangka panjang,menengah,pendek,pengambilan keputusan dan untuk layanan pihak luar.

(6)

E. Manfaat Sistem Informasi rumah Sakit

Sistem informasi rumah sakit memiliki beberapa manfaat yang didapat

apabila sebuah rumah sakit menerapkanya dengan baik. Dibawah ini

merukan contoh manfaat yang didapat apabila menggunakan sistem

informasi rumah sakit.

1. Pengendalian mutu pelayanan medis,

2. Pengendalian mutu dan penilaian produktivitas,

3. Analisa pemanfaatan dan perkiraan kebutuhan,

4. Perencanaan dan evaluasi program,

5. Menyederhanakan pelayanan,

6. Mengembangkan dan memperbaiki sistem yang telah ada sehingga

memberikan suatu nilai tambah bagi manajemen,

7. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam rangka pengelolaan

rumah sakit.

F. Konsep Dasar Pengembangan SIRS

Sistem informasi yang lama perlu diperbaiki atau diganti

disebabkan karna beberapa hal,yaitu :

a. Adanya permasalahan yang timbul pada sistem lama

b. Untuk memperoleh peluang

(7)

G. Kriteria dan Kebijakan Pengembangan SIRS

Dalam melakukan pengembangan SIRS, pengembang haruslah bertumpu dalam 2 hal penting yaitu kriteria dan kebijakan pengembangan SIRS dan sasaran pengembangan SIRS tersebut. Adapun kriteria dan kebijakan yang umumnya

dipergunakan dalam penyusunan spesifikasi SIRS adalah sebagai berikut:

1. SIRS harus dapat berperan sebagai subsistem dari Sistem Kesehatan Nasional dalam memberikan informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu.

2. SIRS harus mampu mengaitkan dan mengintegrasikan seluruh arus informasi dalam jajaran Rumah Sakit dalam suatu sistem yang terpadu.

3. SIRS dapat menunjang proses pengambilan keputusan dalam proses perencanaan maupun pengambilan keputusan operasional pada berbagai tingkatan.

4. SIRS yang dikembangkan harus dapat meningkatkan daya-guna dan hasil-guna terhadap usaha-usaha pengembangan sistem informasi rumah sakit yang telah ada maupun yang sedang dikembangkan.

(8)

5. SIRS yang dikembangkan harus mempunyai kemampuan beradaptasi terhadap perubahan dan perkembangan dimasa datang.

6. Usaha pengembangan sistem informasi yang menyeluruh dan terpadu dengan biaya investasi yang tidak sedikit harus diimbangi pula dengan hasil dan manfaat yang berarti (rate of return) dalam waktu yang relative singkat. 7. SIRS yang dikembangkan harus mampu mengatasi kerugian sedini

mungkin.

8. Pentahapan pengembangan SIRS harus disesuaikan dengan keadaan masing-masing subsistem serta sesuai dengan kriteria dan prioritas.

9. SIRS yang dikembangkan harus mudah dipergunakan oleh petugas, bahkan bagi petugas yang awam sekalipun terhadap teknologi computer (user

friendly).

10. SIRS yang dikembangkan sedapat mungkin menekan seminimal mungkin perubahan, karena keterbatasan kemampuan pengguna SIRS di Indonesia, untuk melakukan adaptasi dengan sistem yang baru.

11. Pengembangan diarahkan pada subsistem yang mempunyai dampak yang kuat terhadap perngembangan SIRS.

(9)

H. Sasaran Pengembangan SIRS

Atas dasar dari penetapan kriteria dan kebijakan pengembangan SIRS tersebut di atas, selanjutnya ditetapkan sasaran pengembangan sebagai

penjabaran Pengembangan SIRS, sebagai berikut :

1. Memiliki aspek pengawasan terpadu, baik yang bersifat pemeriksaan tau pengawasan (auditable) maupun dalam hal pertanggungjawaban

penggunaan dana (accountable) oleh unit-unit yang ada di lingkungan Rumah sakit.

2. Terbentuknya sistem pelaporan yang sederhana dan mudah dilaksanakan, akan tetapi cukup lengkap dan terpadu.

3. Terbentuknya suatu sistem informasi yang dapat memberikan dukungan akan informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu melalui dukungan data yang bersifat dinamis.

4. Meningkatkan daya-guna dan hasil-guna seluruh unit organisasi dengan menekan pemborosan.

5. Terjaminnya konsistensi data. 6. Orientasi ke masa depan.

7. Pendayagunaan terhadap usaha-usaha pengembangan sistem informasi yang telah ada maupun sedang dikembangkan, agar dapat terus

dikembangkan dengan mempertimbangkan integrasinya sesuai rancangan global SIRS.

(10)

I. Pengintegrasian SIRS

Pengintegrasian SRS merupakan suatu hal yang penting dalam

SIRS yang baik.Secara manual integrasi dapat juga dicapai,misalnya

dari data satu bagian dibawa ke bagian yang lain dan oleh petugas

administrasi data tersebut digabung dengan data dari system

lain.Berbagai system di RS dapat saling berhubungan dengan system

yang lain melalui berbagai cara yang sesuai dengan

kebutuhannya.Aliran informasi di antara system sangat bermanfaat

bila data dari suatu yang tersimpan dalam suatu system diperlukan

juga oleh system yang lainnya, atau output suatu system menjadi

input bagi system lainnya.

Keuntungan utama dari integrasi system SIRS adalah

membaiknya arus informasi di dalam RS mengingat bahwa RS

memilki berbagai unit yang operasionalnya saling tergantung.Atau

keuntungan itu merupakan sifatnya yang mendorong manajer untuk

mendistribusikannya/mengkomunikasikan informasi yang

dihasilkan oleh department/bagian/unitnya agar secara rutin

mengalir ke system lain yang dibutuhkan.

(11)

KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang bisa didapat dari pembahasan makalah di atas,antara lain :

1. Pengembangan sistem informasi RS dapat diawali dengan pengembangan sistem informasi di berbagai unit pelayanan yang selanjutnya diintegrasikan secara keseluruhan untuk mengoptimalkan fungsi dari sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang baik,

2. Pengembangan sistem informasi RS terintegrasi merupakan upaya yang penting dilakukan untuk efektifitas dan efisiensi pelayanan di rumah sakit, 3. Sistem informasi berbasis computer perlu diterapkan di era globalisasi ini, 4. Pemeliharaan dan pengembangan SIRS butuh biaya yang besar,namun tidaklah berat jika informasi telah menjadi asset organisasi,

Referensi

Dokumen terkait

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh awal bahan pengawet kayu Pro-Fos 400 EC ditinjau dari visualnya, (2) kehilangan berat benda uji setelah diawetkan

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas karunia dan rahmat-Nya yang telah menerangi jiwa dan pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan

Muhammadiyah sebagai gerakan, dalam mengikuti perkembangan dan perubahan itu, senantiasa mempunyai kepentingan untuk melaksanakan amar ma’ruf nahi- mungkar,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul “ Analisis Perbandingan Tingkat Efisiensi Antara BPR Syariah Dengan BPR

Adapun tujuan penelitian ini adalah menghasilkan media pembelajaran berbasis web yang layak secara teoretis untuk melatih kemandirian belajar pada materi virus kelas

Lembaga-lembaga hukum publik tersebut merupakan badan hukum perdata dan melalui organ-organnya (Badan atau Jabatan TUN) menurut peraturan perundang-undangan yang

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor apa yang paling dominan menentukan preferensi masyarakat Kota Bandung dalam memilih produk pembiayaan di lembaga

(2014) bahwa dengan penerapan metode eksperimen berbasis inkuiri, peserta didik mendapatkan kesempatan untuk suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan