• Tidak ada hasil yang ditemukan

RUK 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RUK 2015"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEMATIKA PENYUSUNAN RUK

UPTD PUSKESMAS KEDOKANBUNDER

DINAS KESEHATAN KABUPATEN INDRAMAYU

TAHUN 2015

BAB I

A. LATAR BELAKANG

Sekarang ini negara kita sedang giat-gianya mengadakan pembangunan nasional di berbagai sektor atau bidang diantaranya bidang kesehatan.

Demikian pula di UPTD Puskesmas Kedokanbunder Kecamatan Kedokanbunder Kabupaten Indramayu tak ketinggalan sedang membangun di bidang kesehatan dengan berbagai macam program dan kegiatan. Untuk mengawali pembangunan tersebut kami membuat perencanaan yaitu berupa penyusunan rencana usulan kegiatan atau yang sering kita sebut dengan RUK.

Rencana Usulan Kegiatan adalah merupakan kegiatan perencanaan yang

menampung berbagai macam program dan hasil kerja selama 1 tahun (tahun 2014) serta sebagai bahan untuk memberikan informasi mengenai kebutuhan anggaran dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh UPTD Puskesmas Kedokanbunder tahun 2015.

Adapun penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) dimulai dengan pertemuan seluruh karyawan UPTD Puskesmas Kedokanbunder untuk membahas penyusunan RUK, kemudian dengan mengambil data Penilaian Kerja Puskesmas (PKP) dan Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) tahun 2014.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Untuk memberikan informasi mengenai kebutuhan anggaran dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh UPTD Puskesmas Kedokanbunder tahun 2015.

2. Tujuan Khusus

a. Merencanakan kegiatan-kegiatan yang perlu dilaksanakan oleh UPTD Puskesmas Kedokanbunder untuk mencapai target kinerja.

b. Merencanakan kebutuhan anggaran UPTD Puskesmas Kedokanbunder dalam melakukan dan melaksanakan seluruh kegiatan.

c. Memberikan informasi mengenai distribusi anggaran dalam melaksanakan program dan kegiatan di UPTD Puskesmas Kedokanbunder.

d. Menyediakan dokumen perencanaan yang tersetruktur di UPTD Puskesmas Kedokanbunder.

C. MANFAAT

a. Mendukung terwujudnya efisiensi anggaran dan efektifitas kegiatan di UPTD Puskesmas Kedokanbunder.

b. Mencegah adanya duplikasi anggaran kegiatan di UPTD Puskesmas Kedokanbunder. c. Meningkatkan akuntabilitas di UPTD Puskesmas Kedokanbunder.

(2)

Penyusunan RUK dilaksanakan oleh seluruh karyawan dan dipimpin oleh Kepala UPTD Puskesmas Kedokanbunder.

BAB II

ANALISIS SITUASI

Berdasarkan data dan setelah kami analisis situasi masalah kesehatan yang ada di UPTD Puskesmas Kedokanbunder tahun 2014 adalah sebagai berikut :

A. Masalah Kesehatan berdasar :

(3)

a. Kematian ibu bersalin : 2 orang

Masalah kematian ibu bersalin setelah kami analisis dipengaruhi oleh : - Cakupan K1 rendah.

- Cakupan k4 rendah. - Cakupan Nakes rendah.

- Masih ada persalinan non nakes. - KTD masih ada.

- Sosial budaya. b. Kematian bayi : 2 orang

Sedang kan faktor yang mempengaruhi kematian bayi adalah : - Terlambat dalam mengambil keputusan.

- Terlambat sampai ke fasilitas kesehatan.

- Terlambat dalam penanggulangan kesehatan atau pelayanan. - Cakupan IMS pada ibu hamil cukup tinggi.

- KTD (Kehamilan Tidak Diinginkan). c. Kematian penderita TB Paru : 6 orang

Adapun kematian TB Paru dipengaruhi oleh :

- Tidak patuh minum obat anti Tuberculosis (OAT).

- Kurang pengetahuan tentang penyakit dan cara pencegahan Tuberculosis. - Stigma masyarakat tentang penyakit Tuberculosis.

- Kurang dukungan dari pengawas minum obat. 2. Angka Kesakitan

a. Penyakit HIV/AIDS : 1 orang b. Penyakit Gonorhoe : 177 orang c. Penyakit Sifilis : 1 orang d. Penyakit TB Paru : 25 orang e. Penyakit kusta : 7 orang f. Penyakit Pnemonia : 129 orang

Dari data penyakit IMS dan HIV/AIDS tahun 2014 di UPTD Puskesmas Kedokanbunder dipengaruhi oleh :

- Hubungan seks bebas. - Lokalisasi terselubung.

- Kurang pengetahuan masyarakat tentang bahaya penyakit IMS dan HIV/AIDS. - Kurang pengetahuan dari masyarakat tentang alat reproduksi.

- TKI/TKW pulang dari Luar Negeri tidak dilakukan pemeriksaan kesehatan. Adapun hasil pencapaian program TB paru, Kusta, Ispa dipengaruhi oleh : - Kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri atau anggota keluarga masih

rendah.

- Kunjungan petugas ke rumah penderita penyakit untuk kontak serumah masih belum optimal.

- Penjaringan penyakit di dalam dan di luar gedung puskesmas masih belum optimal.

- Kerja sama petugas dengan unit pelayanan swasta masih belum aktif. - Sanitasi rumah dan lingkungan jelek.

3. Status Gizi

a. Status Gizi Buruk : 2 orang b. Gizi Kurang : 146 orang

Dari hasil kajian data UPTD Puskesmas Kedokanbunder yang mempengaruhi status gizi adalah :

(4)

- Pola makan. - Pendidikan.

- Pendapatan keluarga. - Sanitasi jelek.

- Daya beli pangan. - Konsumsi.

- Penyakit infeksi. 4. Hasil Pencapaian

a. K1 : 86,54% b. K4 : 74,04%

c. Persalinan Non Nakes : 121 orang d. KTD : 9 orang e. PHBS : 16,2% f. Jamban : 59% g. Spal : 59% h. TT1 : 61,6% i. TT2 : 51,7%

Hasil pencapaian K1 belum memenuhi target hal ini dipengaruhi oleh : - Mapping Nakes kurang.

- Pengetahuan bumil kurang.

- Kerja sama Kaurkesra dengan Nakes belum aktif. Hasil cakupan K4 masih kurang hal ini dipengeruhi oleh : - Pemantauan Bumil oleh Nakes kurang.

- Bumil pindah ke faskes lain.

- Pemeriksaan Bumil di Puskesmas ketika melahirkan pindah alamat atau ke faskes lain.

Masih ada persalinan yang ditolong oleh Non Nakes (dukun bersalin atau paraji) hal ini dipengaruhi oleh :

- Keputusan orang tua lebih dominan ke Non Nakes.

- Masyarakat masih beranggapan bahwa persalinan Non Nakes murah. - Non Nakes bisa dipanggil untuk persalinan di rumah.

- Kepercayaan masyarakat. - Pendidikan.

- Budaya.

Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) masih ada hal ini dipengaruhi oleh : - Malu untuk memeriksakan kehamilan.

- Pergaulan bebas. - Menurunnya Moral.

- Pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi kurang.

Cakupan PHBS masih belum memenuhi target hal ini dipengaruhi oleh : - Budaya.

- Perilaku. - Pengetahuan. - Pendidikan.

Cakupan jamban dan spal masih belum memenuhi target hal ini dipengaruhi oleh : - Perilaku.

- PHBS rendah. - Pengetahuan. - Pendidikan.

(5)

Cakupan TT1 dan TT2 masih belum memenuhi target hal ini dipengaruhi oleh : - Cakupan K1 dan K4 rendah.

- Pengetahuan bumil tentang pentingnya vaksinasi masih kurang. - Kerja sama lintas sektoral dan lintas program masih kurang.

B. Masalah Kesehatan Yang Menjadi Prioritas

Dari seluruh masalah yang ada di UPTD Puskesmas Kedokanbunder tahun 2014

berdasarkan besarnya maslahah kesehatan, resiko yang ditimbulkan, penyebaran masalah kesehatan, dampak politis dan komitmen global yang menjadi prioritas adalah :

1. Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). 2. Program Gizi.

3. Program P2 IMS dan HIV/AIDS. 4. Program P2 TB Paru.

5. Program P2 Kusta. 6. Program P2 Ispa. 7. Program Promkes.

8. Program Kesehatan Lingkungan. 9. Program Imunisasi.

C. Masalah kesehatan yang non prioritas.

Dari seluruh masalah kesehatan yang ada di UPTD Puskesmas Kedokanbunder tahun 2014 yang tidak menjadi Prioritas adalah :

1. Program P2 DBD. 2. Program P2 Diare. 3. Program P2 Malaria. 4. Program P2 Flu Burung. 5. Program P2 Filariasis. 6. Program P2 Rabies. 7. Program Surveilans. 8. Program UKS. 9. Program Perkesmas. 10. Program Indra Mata. 11. Program Kesehatan Jiwa. 12. Program penyakit non menular. 13. Program UKK.

14. Program Batra.

BAB III

PROGRAM DAN KEGIATAN

A. Kegiatan Prioritas.

1. Untuk menurunkan Angka Kematian Ibu bersalin dan Bayi kegiatan yang akan dilaksanakan adalah :

(6)

a. Skrining kasus.

b. Kunjungan rumah resti. c. Pemantauan resti

d. Deteksi resiko dan komplikasi.

2. Untuk meningkatkan cakupan K1 murni dan K4 kegiatan yang akan dilaksanakan adalah : a. Pendataan WUS. b. Penjaringan Catim. c. Penjaringan K1 murni. d. Stikerisasi P4K. e. Pemetaan sasaran.

3. Untuk menurunkan persalinan oleh Non Nakes (dukun paraji) kegiatan yang akan dilaksanakan adalah :

a. Pembinaan dukun paraji. b. Pendapatan sasaran. c. Penyusunan jadwal. d. Pencapaian materi. e. Pelaksanaan. f. Evaluasi.

4. Untuk menghilangkan kasus KTD kegiatan yang akan dilaksanakan adalah : a. Penyuluhan Kespro.

b. Kerja sama puskesmas dengan institusi pendidikan.

5. Untuk menurunkan balita gizi buruk dan gizi kurang kegiatan yang akan dilaksanakan adalah :

a. Validasi balita gizi buruk.

b. Penyelidikan Epidemiologi (PE) surveilans gizi. c. Pemberian Makanan Tambahan (PMT).

d. Pemantauan PMT dan antropometri.

e. Pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI). f. Pemantauan MP-ASI.

g. Evaluasi dan catatan perkembangan. h. Kelas Gizi.

6. Untuk menurunkan Angka Kesakitan penyakit HIV/AIDS dan IMS kegiatan yang akan dilaksanakan adalah :

a. Penjaringan pada resti, PWS, Waria, dan penjajah seks. b. Sosialisasi.

c. Mobile Clinik/VCT.

d. Penatalaksanaan IMS dan HIV/AIDS. e. Kunjungan rumah.

f. Pemeriksaan kontak serumah dan lingkungan. g. Sistim rujukan.

h. Pendampingan ODHA.

7. Untuk mencapai target program P2 TB Paru kegiatan yang akan dilakukan adalah : a. Penjaringan kasus TBC di desa (CBA).

b. Kunjungan kontak serumah dengan penderita TBC baru. c. Kerja sama dengan Unit Pelayanan Kesehatan Swasta.

d. Penjaringan kasus TBC di BP, Poskesdes, Pustu, Posbindu, dan masyarakat. e. Penatalaksanaan DOTS .

8. Untuk meningkatkan cakupan program kusta kegiatan yang akan dilaksanakan adalah:

a. Penjaringan kontak serumah pada penderita Kusta MB pasca RFT. b. Penjaringan kusta di desa/RW/Blok.

c. Penjaringan kusta di dlam gedung dan luar gedung puskesmas. d. Penatalaksanaan pengobatan kusta.

(7)

a. Penjaringan kasus pnemonia di dalam gedung dan di luar gedung puskesmas. b. Kerja sama dengan UPK swasta.

c. Penatalaksanaan Ispa.

10. Untuk meningkatkan cakupan program Promkes kegiatan yang akan dilaksanakan adalah :

a. Pendataan PHBS di tatanan pendidikan, institusi kesehatan, tempat kerja perkantoran dan tempat umum.

b. Pendataan PHBS di tatanan rumah tangga .

c. Pertemuan Forum Masyarakat Desa (Desa siaga aktif). d. Pengkajian dan intervensi perkembangan strata posyandu. e. Penyuluhan kesehatan masyarakat.

11. Untuk meningkatkan cakupan program Kesehatan Lingkungan kegiatan yang akan dilaksanakan adalah :

a. Inpeksi sanita air minum, jamban keluarga dan rumah sehat. b. Pemantauan kualitas air minum.

c. Pemicuan stop buang air bersih sembarangan. d. Penyuluhan tentang penyakit berbasis lingkungan. e. Pemantauan jajanan makanan dan minuman.

12. Untuk meningkatkan cakupan program Imunisasi kegiatan yang akan dilaksanakan adalah :

a. Logistik tercukupi. b. Pendataan sasaran.

c. Kerja sama dengan Kaurkesra atau KUA bagi pasangan pra nikah. d. Meningkatkan kinerja bidan desa.

B. Kegiatan Non Prioritas.

1. Untuk meningkatkan cakupan Program P2 DBD kegiatan yang akan dilaksanakan adalah :

a. Pemantauan Jentik Berkala (ABJ).

b. Penyuluhan masyarakat / kelompok tentang DBD. c. Monitoring PJB anak sekolah.

d. Larvasida masal. e. Larvasida selektif.

f. Penyelidikan epidemiologi (PE DBD).

2. Untuk meningkatkan cakupan Program P2 Diare kegiatan yang akan dilaksanakan adalah :

a. Penjaringan kasus diare di dalam dan di luar gedung puskesmas. b. Penuyuluhan diare pada masyarakat atau kelompok.

c. Penatalaksanaan diare.

3. Untuk meningkatkan Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) Program P2 Malaria kegiatan yang akan dilaksanakan adalah :

a. Pemeriksaan supek malaria. b. Pengambilan darah.

c. Kunjungan kontak penderita malaria. d. Penatalaksanaan malaria.

4. Untuk meningkatkan Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) Program P2 Flu Burung kegiatan yang akan dilaksanakan adalah :

a. Pemantauan penderita penyakit flu burung. b. Kerja sama dengan dinas pertanian.

5. Untuk meningkatkan Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) Program P2 Filariasis kegiatan yang akan dilaksanakan adalah :

(8)

b. Pengambilan darah.

c. Kunjungan kontak penderita filariasis. d. Penatalaksanaan filariasis.

6. Untuk meningkatkan Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) Program P2 Rabies kegiatan yang akan dilaksanakan adalah :

a. Melakukan pemantauan terhadap kasus rabies. b. Kerja sama dengan dinas peternakan.

c. Vaksinasi terhadap hewan. d. Penatalaksanaan rabies.

7. Untuk meningkatkan pencegahan dan pengamatan penyakit Program surveilans kegiatan yang akan dilaksanakan adalah :

a. Penyelidikan Edemiologi penyakit potensial yang bersifat umum dan khusus. b. Penemuan kasus baru penderita potensial KLB.

c. Infestigasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu ke lapangan kejadian. d. Penatalaksanaan surveilans.

8. Untuk meningkatkan cakupan Program UKS kegiatan yang akan dilaksanakan adalah: a. Pembinaan Dokter Kecil.

b. KKR.

c. Pembinaan guru UKS.

d. Penyuluhan kespro di sekolah.

e. Skrining kesehatan pemberian FE bagi remaja putra dan putri di sekolah dan pondok pesantren.

9. Untuk meningkatkan cakupan Program Perawatan kesehatan masyarakat kegiatan yang akan dilaksanakan adalah :

a. Kunjungan rumah. b. Kunjungan indifidu.

c. Kunjungan keluarga rawan.

d. Tindak lanjut perawatan (Home visip).

10. Untuk meningkatkan cakupan Program Kesehatan Indra kegiatan yang akan dilaksanakan adalah :

a. Skrining kelainan/gangguan refraksi pada anak sekolah. b. Skrining katarak.

c. Penjaringan gangguan pendengaran di SD atau MI. d. Penjaringan penderita katarak di desa.

e. Rujukan gangguan penglihatan kasus mata dengan diabetes militus ke RS. f. Rujukan katarak ke RS untuk operasi.

g. Penatalaksanaan katarak.

11. Untuk meningkatkan cakupan Program kesehatan jiwa kegiatan yang akan dilaksanakan adalah :

a. Deteksi dini gangguan keswa di dalam gedung dan di luar gedung puskesmas. b. Deteksi dini gangguan keswa di sekolah.

c. Rujukan ke RSJ.

d. Penatalaksanaan keswa.

12. Untuk meningkatkan cakupan program penyakit tidak menular kegiatan yang akan dilaksanakan adalah :

a. Deteksi dini kasus penyakit tidak menular (Diabetes militus, hipertensi, eklamsi, osteoporosis) baik di dalam gedung dan di luar gedung puskesmas.

b. Kerja sama dengan unit pelayanan kesehatan swasta. c. Penatalaksanaan penyakit PPTM.

d. Sistem rujukan.

13. Untuk meningkatkan cakupan Program UKK kegiatan yang akan dilaksanakan adalah:

(9)

b. Kerja sama lintas program dan lintas sektoral. c. Penanggulangan penyakit akibat hubungan kerja. d. Pendataan industri kecil.

e. Pendataan tenaga kerja.

14. Untuk meningkatkan cakupan Program Batra kegiatan yang akan dilaksanakan adalah:

a. Pembinaan pengobatan tradisional pada pedagang jamu. b. Pendataan obat tradisional.

BAB IV

PENUTUP

Dengan selesainya pembuatan RUK (Rencana Usulan Kegiatan) UPTD Puskesmas Kedokanbunder tahun 2014 sebagai bahan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan oleh puskesmas juga sebagai bahan informasi ke Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu untuk merencanakan kebutuhan anggaran tahun 2015.

Kami berharap agar RUK ini menjadi bahan pertimbangan untuk perencanaan kegiatan di puskesmas, semoga bermanfaan bagi kita sekalian.

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Pendekatan yang penulis tawarkan dalam menyampaikan pendidikan karakter ini adalah secara integrasi dalam setiap mata kuliah, sehingga pendidikan karakter ini

b) Mampu memecahkan masalah ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dengan berbagai pendekatan secara inter atau multidisipliner yang dicirikan dengan dihasilkannya karya

Model management : model yang digunakan untuk menganalisa informasi, model yang dibutuhkan oleh pengambil keputusan dalam merencanakan sebuah produk.. Model bisa

Hal ini dapat disebabkan oleh penggunaan atribut dengan tipe kontinyu, sehingga nilai probabilitas menunjuk kemungkinan nilai yang sama keluar pada suatu kelas namun

Pemungutan dan pengutipan sarang burung di Gua Gomantung adalah dibawah pengurusan serta penyeliaan pihak Jabatan Hidupan Liar Sabah. Sarang-sarang burung yang boleh dimakan

Dari hasil pengamatan laju infiltrasi antara hasil perhitungan dan metode Horton menunjukkan bahwa frekuensi hujan yang terus menerus menumbuk permukaan butiran

Hasil penelitian menunjukkan: (a) probabilitas terjadinya efektifitas proses pembelajaran sekolah lapang pengelolaan tanaman terpadu padi sawah pada petani etnis

Tujuan dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah untuk mengetahui prosedur pelaksanaan pembangunan terowong pengelak sekaligus menerapkan evaluasi sistem penyangga terowong