• Tidak ada hasil yang ditemukan

Panduan Pemulasaran Janazah ODHA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Panduan Pemulasaran Janazah ODHA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I DEFINISI DEFINISI

Pelayanan Pemulasaran Jenazah ODHA adalah pelayanan perawatan jenazah Pelayanan Pemulasaran Jenazah ODHA adalah pelayanan perawatan jenazah serta tahap-tahap harus dilakukan dalam penanganan janazah dengan ODHA agar  serta tahap-tahap harus dilakukan dalam penanganan janazah dengan ODHA agar  mengurangi resiko infeksi pada pemberi pelayanan.

mengurangi resiko infeksi pada pemberi pelayanan.

 

(2)

BAB II

RUANG LINGKUP

2.1 PERAWATAN ODHA MENGHADAPI MASA TERMINAL

!asa terminal adalah masa yang dialami seseorang sebelum datang ajalnya. "enaga kesehatan atau keluarga yang terdekat dengan ODHA perlu mempersiapkan agar ODHA yang sudah berada pada masa terminal dapat menghadapi kematian dengan damai.

Perawatan yang diberikan kepada seseorang yang sedang menghadapi masa terminal dapat dibagi menjadi # $dua% tahap& yaitu '

A. "ahap Persiapan (isik '

a. !embantu ODHA melakukan kegiatan sehari-hari sesuai kebutuhan.  b. !enjaga kebersihan diri ODHA.

). !en)iptakan lingkungan yang aman dan nyaman.

d. !embantu mengurangi rasa nyeri dengan teknik relaksasi dan dukungan emosional serta memberikan obat-obat sesuai dengan instruksi yang diberikan.

e. !embimbing ODHA& agar mampu menghadapi kematian dengan tenang.

*. "ahap Persiapan Psikologis ' a. Denial $Penyangkalan%'

. !engidentifikasi persepsi terhadap kematian.

#. !endorong ODHA& untuk mengekspresikan rasa takut menghadapi kematian.  b. Angry $!arah% '

. !emberikan kesempatan pada ODHA untuk mengekspresikan kemarahannya. #. !emahami kemarahan ODHA.

). *argaining $"awar !enawar Dengan +eadaan%

. !endorong ODHA untuk mendiskusikan perasaan kehilangan dan rasa takut menghadapi kematian.

#. !endorong ODHA untuk menggunakan kelebihan yang ada pada dirinya.

(3)

d. Depression $"ertekan%

. ,ediakan waktu untuk ODHA.

#. !endorong ODHA agar mau melakukan aktiitas sehari-hari sesuai kondisinya. . !embantu menghilangkan rasa bersalah& kalau perlu datangkan pemuka agama. e. A))eptan)e $Penerimaan%

. ,entuhan tangan sebagai komunikasi yang sangat berarti.

#. !emotiasi ODHA agar mau beribadah sesuai dengan keyakinannya. . !enyediakan waktu dan tempat untuk beribadah.

/. !emberikan bimbingan keagamaan sesuai keyakinan ODHA.

2.2 PEMULASARAAN JENAZAH ODHA

,eseorang yang meninggal disebabkan oleh penyakit menular seperti H01 2 A0D, adalah suatu kematian yang wajar& karena kematian merupakan bagian dari siklus kehidupan3 yaitu lahir& hidup dan mati. !asyarakat dan keluarga terdekat tidak   perlu khawatir dan takut akan terjangkit penyakit menular& termasuk H01 2 A0D,.  4amun kita tetap mempertimbangkan saran dari kalangan medis yaitu kewaspadaan uniersal. ,etelah beberapa saat ODHA meninggal dunia& akan lebih aman jika para  pelaksana perawatan jenazah membaringkan5 mengistirahatkan jenazah terlebih

dahulu di tempat jenazah selama kurang lebih / $empat% jam. *aru setelah / $empat%  jam perawatan5 pemulasaraan jenazah sudah dapat dilaksanakan& dari membuka  pakaian& memandikan jenazah& mengkafani $bagi muslim dan bagi non muslim

disesuaikan dengan ketentuan yang diberlakukan% sampai dengan memakamkannya.

A. Prinsip Dalam Pemulasaraan Jenazah ODHA

. ,elalu menerapkan +ewaspadaan 6niersal $memperlakukan setiap )airan tubuh& darah dan jaringan tubuh manusia sebagai bahan yang infeksius%.

#. Pastikan jenazah sudah didiamkan selama kurang lebih / $empat% jam sebelum dilakukan perawatan jenazah. 0ni perlu dilakukan untuk memastikan kematian seluler $matinya seluruh sel dalam tubuh%.

. "idak mengabaikan budaya dan agama yang dianut keluarga. /. "indakan petugas mampu men)egah penularan.

(4)

*. +etentuan 6mum Penanganan Jenazah

. ,emua petugas5keluarga5masyarakat yang menangani jenazah sebaiknya telah mendapatkan aksinasi Hepatitis-* sebelum melaksanakan  pemulasaraan jenazah $)atatan' efektiitas aksinasi Hepatitis-* selama 7

tahun%.

#. Hindari kontak langsung dengan darah atau )airan tubuh lainnya. . 8uka dan bekas suntikan pada jenazah diberikan desinfektan.

/. ,emua lubang-lubang tubuh& ditutup dengan kasa absorben dan diplester  kedap air.

7. *adan jenazah harus bersih dan kering.

9. Jenazah yang sudah dibungkus tidak boleh di buka lagi.

:. Jenazah tidak boleh dibalsem atau disuntik untuk pengawetan atau autopsi& ke)uali oleh petugas khusus.

;. Dalam hal tertentu autopsi hanya dapat dilakukan setelah mendapat  persetujuan dari pimpinan <umah ,akit.

=. +ewaspadaan 6niersal Petugas5+eluarga5!asyarakat +ewaspadaan 6niersal $6niersal Pre)aution adalah tindakan pengendalian infeksi sederhana yang digunakan oleh seluruh petugas kesehatan5keluarga5masyarakat dalam rangka mengurangi resiko penyebaran infeksi.

,e)ara umum& +ewaspadaan 6niersal meliputi ' . Pengelolaan alat kesehatan habis pakai.

#. =u)i tangan dengan sabun guna men)egah infeksi silang.

. Pemakaian alat pelindung diri& misalnya pemakaian sarung tangan untuk  men)egah kontak dengan darah serta )airan infeksius yang lain.

/. Pengelolaan jarum dan alat tajam untuk men)egah perlukaan. 7. Pengelolaan limbah dan sanitasi ruangan.

9. Desinfeksi dan sterilisasi untuk alat yang digunakan ulang. :. Pengelolaan linen.

D. Penanganan Alat-Alat >ang ,udah "erkontaminasi Dengan =airan "ubuh ODHA '

(5)

. Dekontaminasi alat-alat

Dekontaminasi adalah suatu tindakan yang dilakukan agar alat-alat kesehatan dapat ditangani se)ara aman oleh petugas pembersih alat medis. Alat kesehatan yang dimaksud adalah meja pemeriksaan& meja operasi& alat-alat  bedah& sarung tangan dan peralatan kesehatan lain yang terkontaminasi oleh

)airan tubuh ODHA setelah pelaksanaan suatu prosedur atau tindakan medis. Alat kesehatan yang digunakan direndam dalam larutan desinfektan yaitu )hlorine ?.7@ selama ?  ? menit. Dekontaminasi peralatan yang tidak bisa direndam misalnya permukaan meja& dapat dilakukan dengan menggunakan lap yang dibasahi desinfektan.

#. Pen)u)ian dan pembilasan

Pen)u)ian alat-alat kesehatan adalah proses se)ara fisik untuk menghilangkan darah& )airan tubuh atau benda-benda asing $debu atau kotoran%. ,etelah di)u)i dengan deterjen& alat kesehatan dibilas dengan air bersih.

. ,terilisasi

!a)am-ma)am sterilisasi yang biasa dilakukan '

a. ,terilisasi fisik - Pemanasan basah& untuk koagulasi dan denaturasi  protein. Dilakukan pada suhu # derajat =el)ius selama #?  ? menit. - Pemanasan kering& yaitu melalui oen& pembakar& sinar infra merah. Digunakan untuk membunuh spora. Pemanasan dilakukan pada suhu 7?  :? derajat =el)ius selama ? menit. - <adiasi sinar gamma. *iaya sangat mahal dan hanya digunakan pada industri besar misalnya  jarum suntik& spuit disposable dan alat infuse.

 b. ,terilisasi kimiawi - Blutaraldehyde #@ untuk merendam alat kesehatan ;  ? jam dan formaldehyde ;@. +edua zat ini tidak dianjurkan karena dapat mengiritasi kulit& mata dan saluran nafas. - Bas etiline oCide& merupakan gas bera)un. Digunakan untuk alat yang tidak tahan panas $)ontoh ' karet& plastik& kabel& dll%

/. Desinfeksi "ingkat "inggi $D""% Desinfeksi tingkat tinggi adalah suatu  proses yang menghilangkan sebagian besar mikro organisme namun tidak 

dapat membunuh endospora dengan sempurna seperti tetanus dan gas

(6)

gangren. =ara melakukan D""' - !erebus dalam air mendidih selama #? menit. - <endam dalam desinfektan kimiawi.

. Prosedur +ewaspadaan 6niersal Pemulasaraan Jenazah

. Periksa ada atau tidaknya luka terbuka pada tangan atau kaki petugas yang akan memandikan jenazah. Jika didapatkan luka terbuka atau borok pada tangan atau kaki& petugas tidak boleh memandikan jenazah.

#. +enakan gaun pelindung.

. +enakan sepatu boot dari karet. /. +enakan )elemek plastik.

7. +enakan masker pelindung mulut dan hidung. 9. +enakan ka)amata pelindung.

:. +enakan sarung tangan karet.

;. ,etelah jenazah selesai dimandikan& siram meja tempat memandikan jenazah dengan larutan klorin ?&7@& lalu bilas dengan air mengalir.

E. <endam tangan yang masih mengenakan sarung tangan karet dalam larutan klorin ?&7@& lalu bilas dengan sabun dan air mengalir.

?. 8epaskan ka)amata pelindung& lalu rendam dalam larutan klorin ?&7@. . 8epaskan masker pelindung& buang ke tempat sampah medis.

#. 8epaskan )elemek plastik& buang ke tempat sampah medis. . 8epaskan gaun pelindung& rendam pada larutan klorin ?&7@.

/. =elupkan bagian luar sepatu pada lautan klorin ?&7@& bilas dengan air bersih lalu lepaskan sepatu dan letakkan di tempat semula.

7. "erakhir lepaskan sarung tangan plastik& buang ke tempat sampah medis.

(7)

BAB III TATA LAKSANA

3.1 PERAWATAN JANAZAH

Perawatan Jenazah di ,arana +esehatan Perawatan jenazah di sarana kesehatan meliputi '

a. Perawatan jenazah di ruang perawatan dan pemindahan jenazah ke kamar   jenazah.

 b. Perawatan5pengelolaan jenazah di kamar jenazah. ). Persiapan pemakaman5ke rumah duka.

3.2 PERAWATAN JENAZAH DI RUANG PERAWATAN DAN PEMINDAHAN JENAZAH KE KAMAR JENAZAH

Persiapan'

a. ,arung tangan lateC  b. Baun pelindung

). +ain bersih penutup jenazah d. +lem dan gunting

e. Plester kedap air

f. +apas& kasa absorben dan pembalut g. +antong jenazah kedap air

h. Fadah bahan infeksius i. Fadah barang berharga  j. *rankart jenazah

k. Perlengkapan Pemulasaran Jenasah

Prosedur '

Petugas5orang yang menangani jenazah harus ' . =u)i tangan.

#. !emakai sarung tangan& gaun& masker.

. 8epas selang infus dll& buang pada wadah infeksius.

(8)

/. *ekas luka diplester kedap air.

7. 8epaskan pakaian dan tampung pada wadah khusus lekatkan kasa pembalut  pada perineum $bagian antara lubang dubur dan alat kelamin% dengan plester 

kedap air 8etakkan jenazah pada posisi terlentang. 9. 8etakkan handuk ke)il di belakang kepala.

:. "utup kelopak mata dengan kapas lembab& tutup telinga dan mulut dengan kapas5kasa.

;. *ersihkan jenazah.

E. "utup jenazah dengan kain bersih disaksikan keluarga.

?. Pasang label sesuai kategori di pergelangan kaki5ibu jari kaki.

. *eritahu petugas kamar mayat& bahwa pasien meninggal adalah penderita  penyakit menular.

#. !asukkan jenazah ke dalam kantong jenazah.

. "empatkan jenazah ke dalam brankart tertutup dan dibawa ke kamar mayat. /. =u)i tangan dan lepas gaun untuk direndam pada tempatnya& buang bahan

yang sekali pakai pada tempat khusus.

3.3 PERSIAPAN PEMULASARAAN/ PERAWATAN JENAZAH DI KAMAR  JENAZAH

. Alat pelindung petugas' sarung tangan karet sampai siku& sepatu boot dari karet& gaun& )elemek plastik dan masker.

#. "empat memandikan jenazah.

. Fashlap& handuk& waskom berisi air& desinfektan $larutan klorin ?&7@% dan sabun.

/. Plester kedap air& kapas pembalut& sisir& pewangi. 7. +antong jenazah5plastik.

9. *rankart jenazah. :. +a)amata pelindung.

3.4 PROSEDUR PEMULASARAAN/PERAWATAN DI KAMAR JENAZAH . ,iapkan larutan +lorin ?&7@.

(9)

#. +enakan pakaian yang memenuhi standar kewaspadaan uniersal.

. Pindahkan jenazah ke meja tempat memandikan jenazah& tidak diperbolehkan memandikan jenazah dengan dipangku.

/. 8epaskan semua baju yang dikenakan jenazah.

7. ,iram seluruh tubuh jenazah dengan larutan klorin ?&7@ se)ara merata keseluruh tubuh mulai dari selasela rambut& lubang telinga& lubang hidung& mulut& tubuh dan kaki3 kemudian tunggu hingga ? menit.

9. !andikan jenazah dengan sabun dan air mengalir. :. *ilas jenazah dengan air mengalir.

;. +eringkan jenazah dengan handuk.

E. ,umbat semua lubang tubuh jenazah yang mengeluarkan )airan dengan kapas.

?. *ungkus jenazah dengan kain kafan atau pembungkus lain sesuai dengan agama5keper)ayaannya.

. ,elesai ritual keagamaan& jenazah dimasukkan ke dalam kantong plastik  dengan ketebalan tertentu.

#. Pindahkan jenazah langsung ke peti jenazah disaksikan pihak keluarga& kemudian peti ditutup kembali $peti jenazah disesuaikan dengan kemampuan dan adat istiadat masyarakat atau agama yang dianut%.

. Jenazah diangkut ke dalam mobil jenazah untuk diantarkan ke rumah duka. /. ,iram meja tempat memandikan jenazah dengan larutan klorin ?&7@ dan

 bilas dengan air mengalir.

7. 8epaskan perlengkapan kewaspadaan uniersal $sesuai protap pemakaian kewaspadaan uniersal%.

3.5 PEMULASARAAN JENAZAH DI LUAR SARANA KESEHATAN

"ata )ara perawatan jenazah dengan H01 2 A0D, di luar sarana kesehatan sebaiknya tetap dilakukan oleh petugas kesehatan ataupun kelompok masyarakat yang sudah terlatih dengan tetap memperhatikan faktor-faktor penularan penyakit yang mungkin ditularkan oleh jenazah.

(10)

3.6 PROSEDUR PEMBUATAN LARUTAN KLORIN 05! . +enakan sarung tangan karet yang tebal.

#. ,iapkan #7 liter air dalam bak besar.

. ,iapkan :7 gram kaporit :?@ atau #?? gram kaporit 9?

/. 8etakkan kaporit di atas selembar kain berukuran /?C/? )m& bungkus dengan kain tersebut dengan mengikat keempat ujung-ujungnya.

7. Haluskan kaporit dengan pemukul.

9. !asukkan kaporit terbungkus kain tersebut dalam air& remas remas untuk  melarutkan hingga larut rata

:. 8arutan klorin dibagi menjadi dua tempat& satu tempat untuk memandikan  jenazah dan satu tempat lainnya untuk dekontaminasi alat.

=atatan ' +aporit sebagai bahan dasar pembuatan larutan klorin ini dapat diperoleh di toko-toko kimia.

(11)

BAB I" DOKUMENTASI

+egiatan pelayanan pemulasaran janazah di 0nstalasi Pemulasaran Janazah di <umah ,akit i di )atat pada buku register jenazah dan di status rekam medis pasien. !utu pelayanan janazah di <umah ,akit dimonitoring melalui buku register jenazah dan monitoring pelayanan.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Baca dan pahami baik-baik setiap pertanyaan, kemudian anda diminta untuk mengemukakan apakah pertanyaan tersebut sesuai dnegan kondisi anda dengan cara memberikan

Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan kedua metode tersebut di atas, yaitu content analysis dan word count untuk melihat perbedaan hasil pengujian

Dengan demikian, arkifonem mempunyai ciri bunyi yang sama antara satu sama lain seperti fonem /t/ dan /d/ yang terjadi pada posisi akhir suku kata dalam bahasa Jerman.. Demikian

Hal ini dapat dipahami karena gu- ru yang mempunyai kinerja bagus da- lam kelas akan mampu menjelaskan pe- lajaran dengan baik, mampu menum- buhkan motivasi belajar siswa

Eksistensi DSN juga diakui dalam berbagai Peraturan Bank Indonesia (PBI), antara lain PBI No. 11/15/PBI/2009 tentang Per- ubahan Kegiatan Usaha Bank Konvensional

pendekatan PMRI untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa tentang bangun datar. Penelitian seperti ini juga pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya antara lain: 1)

Perubahan fisik, kognitif dan sosial yang terjadi dalam perkembangan remaja mempunyai pengaruh yang besar terhadap relasi orang tua remaja. Orang tua tidak dipandang