• Tidak ada hasil yang ditemukan

OPTIMALISASI RUANG PADA UNIT HUNIAN RUMAH SUSUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "OPTIMALISASI RUANG PADA UNIT HUNIAN RUMAH SUSUN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

OPTIMALISASI RUANG PADA UNIT HUNIAN RUMAH

SUSUN

LAPORAN TUGAS AKHIR

Disusun Untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah

DI 40Z0 – Tugas Akhir Desain Interior

SEMESTER II 2007 / 2008

Disusun Oleh :

Nicolaus Aji KRU

NIM 17303011

Dosen Koordinator & Pembimbing :

DRS. G. PRASETYO A. MSn

PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR

FAKULTAS SENIRUPA dan DESAIN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

JANUARI 2008

(2)

Abstrak

Perkembangan zaman menuntut manusia untuk dapat menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada. Dalam hal penyediaan kebutuhan perumahan pada saat ini seseorang mungkin harus

melepas gambarannya tentang rumah tinggal yang ideal. Rumah dengan halaman yang luas, tata ruang lengkap dan besar mungkin tidak lagi cocok pada saat ini, apalagi bagi masyarakat

menengah ke bawah di kota besar.

Rumah pada masa lalu dianggap sebagai pusat kehidupan karena sebagian besar hidup seseorang ada di dalamnya, bersama dengan orang tua, serta anak-anak bahkan kadang-kadang dengan saudara. Rumah dengan kapasitas tamping keluarga luas serta intensitas penggunaan yang tinggi ini menyebabkan tuntutan akan rumah menjadi besar, terutama pada segi kuantitas.

Di kota-kota besar, perkembangan menuju masyarakat industri membawa perubahan pula pada perilaku kehidupan keluarga. Keluarga di kota-kota besar pada saat ini umumnya hanya terdiri atas orangtua dan anak-anak (keluarga inti). Tingginya biaya hidup, kesadaran akan biaya pendidikan, rekreasi serta perkembangan kebutuhan menyebabkan keluarga pada saat ini lebih menyukai jumlah anak yang sedikit.

Tuntutan kuantitas rumah pada saat ini pun menurun, namun pada sisi lain. Tuntutan kualitas berupa kenyamanan menjadi lebih tinggi dan kegiatan-kegiatan rekreasi dalam rumah menjadi lebih berkembang. Pada saat keluarga bertemu, rumah diharapkan dapat menunjang kualitas pertemuan keluarga tersebut, sekalipun pada ruang-ruang yang terbatas (rumah susun). Tempat tinggal masyarakat menengah ke bawah pada saat ini umumnya memiliki luasan kurang dari 50m persegi.

Tata ruang rumah dapat dibagi menjadi tiga kelompok yakni kelompok ruang publik, servis, dan privat. Semakin tinggi kemampuan perekonomian keluarga, tuntutan penyediaan ruang untuk menampung masing-masing kegiatan secara khusus menyebabkan luasan tempat menjadi berkembang, namun di sisi lain pertimbangan efisiensi dan keterbatasan ruang memaksa penghuni untuk mencari solusi tata ruang yang simple namun dapat menampung bermacam-macam kegiatan yang berlangsung di rumahsusun dengan kualitas yang tetap terjaga.

(3)

Abstract

The Development of the world demands human being to be able to acculturate with the condition there is. In case of supplying the necessity of housing nowadays, someone probably must let go the image of ideal home living. A house with a large yard, complete and large living set maybe doesn’t match with the condition nowadays, especially for the people from low economic society living in big town.

A house for some people in the past considered to be the center of living because most of the people spent their time in there with their parents, their children and sometimes their siblings. A house with large capacity to accommodated big family and high intensity of usage makes the demand of a house getting bigger especially from the matter of quantity.

In the big city, the developments toward the industrial society also bring changes in family living behavior. Families in a big city nowadays normally consist of parents and their children. High cost living, education fund, recreation and the development of necessity makes a family prefer to have a few number of children.

Demands for the quantity of house nowadays are decreasing, but on the other side, the demands for a better comfortable quality became higher and leisure activity in the house became more growing. In the event of family gathering, a house is hoped to be able to support the quality of the gathering even tough in a limited spaces (stack house. A living space for a low economic society nowadays are normally had a square measure less than 50 square meter.

A house lay-out can be divided into three categories which is the category of public space, service and private space. The more higher the family economics, the demand for more space to be able to accommodate every family activity are higher, but on the other hand, the efficiency and space limit considerate the settlers to find a good solution for a simple house lay-out but also can accommodate a good quality for any activity in the stacked house (high rise building).

(4)

KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis hendak mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Jesus Christ, karena atas segala berkat dan bimbingan, dan perlindunganNyalah, penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir yang berjudul Optimalisasi Ruang Pada Unit Hunian Rumah Susun. Laporan ini dibuat untuk memberikan gambaran mengenai perancangan yang dibuat dalam tugas akhir ini. Penulis menyadari bahwa dalam setiap penulisan tidak akan terluput dari kesalahan dan kekurangan, karena itu penulis memohon maaf apabila hal tersebut terjadi dalam penulisan laporan ini.

Penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang mendukung, yaitu :

1. Drs. G Prasetyo Adhitama , Msn. Sebagai dosen pembimbing, atas segala saran, dukungan moral, wawasan, ilmu-ilmu, dan kesabarannya selama proses tugas akhir berjalan.

2. Bpk. Budi Isdianto, sebagai dosen wali, dan juga seorang ayah untuk saya semasa awal perkuliahan sampai saat ini selama di institusi ini.

Terimakasih karena selalu bersedia menjadi tempat curhat saya, dan segala cerita-cerita, pengalaman, dan nasehat-nasehat yang sangat berharga yang dibagi kepada saya, sehingga saya bisa menjadi kuat dan matang seperti saat ini dalam menghadapi dunia kerja dan perkuliahan. 3. Terimakasih kepada warga Rumah susun Sarijadi yang telah mengizinkan

saya untuk tinggal beberapa waktu demi mendapat wawasan dan pengalaman tinggal di komplek rumah susun.

4. Keluarga tercinta, mom and pops, yang makin tua malah makin sibuk sambil menikmati hari tuanya, thanks for everything, you’re the

best…mbak ayu, mas bagos kakak-kakak gw yang selalu gw sayang dan gw idolakan, maafkan adik kalian yang selalu atau terlalu sibuk mengejar impian-impiannya….lu berdua kakak terbaik dan terhebat buat gw, love you all.

(5)

5. Keluarga wastu kencana, oom dokter agus, tante widya, mbak tasha, thalita, Sidney, fanggo, terimakasih buat semua, encouragement, dan makanan dan kopinya.

6. Dark yang selalu setia nemenin gw dikala susah ataupun senang, ngebangunin gw di pagi hari dengan gonggongannya, dan belai mesranya, love you dark.

7. Anak-anak the batiks panji, yogo, gembong, manda….java jazz ngontak nih

8. Agnes, tikatiki, momo, puni, kukuh, dalo, feri, upil, arsa, diki anak gang roadtrip jawa-bali, thanks for such a wonderful trip in my life.

9. Anak-anak TA interior semuanya, terimakasih atas kepercayaan kalian menunjuk gw sebagai ketua kelas TA angkatan ini ke pundak gw….sial gw dijadiin tumbal lagi, kaya gw ga ada kerjaan laen

aja…gyahahahahah!!!! Maruzil, ikhlas, kemski yok…bu ikeu!!! boim thankyou bro..tenang maketlu ada di tangan gw….!!!

10. Pak ade, pak narno, pak hendra, nuhun pisan udah 4,5 tahun jadi cs-an saya…ayo kita mancing bersama lagi.

11. Anak-anak bola street monkeys, bima, bastut, kodir, jibril, dian, yunus, rere, beni, kopral, toan, dll. Ayo jaga gw kalo bisa…..buruan booking lapangan!!

12. Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu persatu, sekali lagi saya ucapkan terimakasih banyak, Tuhan memberkati.

Akhir kata, penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Bandung, Januari 2008

(6)

“ Bahwa di dalam kehidupan profesinya, selain memenuhi persyaratan dan kemampuan teknisnya, seorang desainer interior harus juga melengkapi dirinya

dengan kesadaran dan tanggung jawab sosial, karena karyanya akan menjadi bagian dari kehidupan zamannya. Tanggung jawab dan nilai desain interior tidak

semata-mata terletak pada kegunaan, ilmu, dan teknologinya saja, tetapi juga pada kadar kesadaran sosial dan budaya yang tumbuh di dalam proses kreatif

(7)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ……….... i

KATA PENGANTAR………...ii

BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang ………... 1

I.2 Tujuan Penelitian……….………...3

I.3 Manfaat Penelitian……….……… 4

I.4 Metode Penelitian………... 4

I.5 Tahap Pembahasan………. 5

BAB II TINJAUAN TEORITIS II.I Definisi dan pengertian masalah………...………... 8

II.I.1 Pernyataan klasifikasi……...………...8

II.I.2 Definisi LIVING………..………...8

II.I.3 Rumah susun menurut UU tahun 1985……….11

II.2 Tinjauan teori desain……….………...12

II.2.1 Masalah desain…………...………...19

II.2.2 Tujuan Rumah susun……….19

II.2.3 Standard perancangan………....19

Analisa Pencahayaan……….20

Analisa Akustik………..21

Analisa Penghawaan………..22

Analisa Persyaratan Teknis………23

Bahaya kebakaran………..23

Bahaya vandalisme………24

BAB III ANALISA MASALAH III.I Tinjauan proyek………….………25

III.I.1 Analisa Aktivitas Pengguna………...25

III.I.2 Flow Aktivitas………27

III.I.3 Analisa Karakteristik Pengguna……….29

(8)

III.I.5 Analisa Arsitektural………..31

III.I.6 Analisa aktifitas pengguna………33

BAB IV IDENTIFIKASI MASALAH IV.I Masalah fisik menyangkut program fasilitas………..………...34

Persyaratan Rumah susun………..………..…………..34

Pemilikan satuan Rumah susun……….35

Aturan standard bangunan……….37

Aturan Struktur bangunan………. 41

Keselamatan bangunan………. 43

Perencanaan air bersih……….. 44

Persampahan………. 47

Sanitasi……….. 47

IV.2 Masalah pengguna………...………..48

IV.3 Masalah external………...……….48

IV.4 Masalah konsep arsitektural………...48

BAB V KONSEP DESAIN V.I Konsep desain………....49

V.I.1 Konsep tema………..….49

V.I.2 Konsep langgam………...…..49

V.I.3 Konsep arsitektur………...49

Konsep penataan lingkungan dan utilitas………..49

Konsep struktur dan bahan bangunan………49

Konsep pengelolaan………...50

V.I.4. Konsep bentuk………...50

V.I.5. Konsep sirkulasi……….50

V.I.6 Konsep furniture………50

V.I.7 .Konsep sign System……….51

(9)

V.I.9 Konsep material……….….51

V.I.10 Konsep pencahayaan……….. 51

V.I.11 Konsep penghawaan………... 52

V.I.12 Konsep akustik………... . 53

V.I.13 Konsep keamanan………. 54

KESIMPULAN...56

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil analisis juga diperoleh nilai odss ratio sebesar 4,767 yang artinya responden yang tidak melakukan manajemen stres mempunyai resiko 5 kali lebih tinggi untuk

Para pengrajin gula gula kelapa selain dapat meminjam uang, mereka juga mengambil bahan-bahan kebutuhan pokok sehari-hari, seperti sembako, dan alat atau bahan yanng

Penyumbatan arteri yang menyebabkan stroke iskemik dapat terjadi akibat trombus bekuan dara di arteri serebri- atau embolus bekuan dara yang berjalan ke otak dari tempat

Pada Gambar 4.5 DFD Level 1 Input Data merupakan subproses dari Aplikasi Pencatatan Masuk dan Keluar Bahan Baku yang terdiri dari proses input data karyawan, input data

Rencana Strategis Organisasi Perangkat Daerah (Renstra OPD) Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Semarang Tahun 2016 - 2021 adalah dokumen perencanaan yang substansinya

Gambar dibawah ini merupakan contoh mockup untuk materi pada bagian komponen gerbang logika and yang akan menjelaskan tentang inut output pada gerbang serta menjelaskan tentang

Penelitian di Laboraturium Konversi dimaksudkan untuk melakukan analisis untuk menentukan pengaruh tegangan terhadap torka, tegangan terhadap kecepatan, frekuensi

Harga rapat arus kritis Jc bahan turun tajam dengan penambahan fasa Ti di dalam bahan YBCO, ini menunjukkan bahwa dengan penambahan unsur fasa Ti, menyebabkan