• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II OBJEK PENCIPTAAN DAN ANALISIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II OBJEK PENCIPTAAN DAN ANALISIS"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1. Bunga Rafflesia

Bunga Rafflesia merupakan salah satu tumbuhan dengan sifat unik dan sekaligus menyimpan misteri bagi ilmu tumbuh-tumbuhan. Rafflesia sangat unik, karena jenis ini hanya berupa kuncup atau bunga mekar, tidak ada batang, daun, dan akar, Di samping kuncup bunga, Rafflesia dilengkapi Haustorium, jaringan yang mempunyai fungsi mirip akar menghisap sari makanan Fontosintesa dari tumbuhan inang. Rafflesia dimasukan dalam kelompok holoparasit, tumbuhan yang tidak bisa melakukan proses fotosintesa sendiri, seperti layaknya tumbuhan berbunga lainya, dan tergantung pada inang. Tumbuhan inang Rafflesia sangat spesifik yaitu pada marga Terastigma. Walaupun begitu tidak semua jenis

Tetratisgma menjadi inang Rafflesia, dan hanya jenis-jenis tertentu dalam marga

ini yang menjadi inang Rafflesia. (Susatya. 2011.1)

Indonesia memiliki beberapa jenis Rafflesia yang paling banyak di dunia, salah satunya Provinsi Bengkulu yang memiliki 4 jenis Rafflesia dan sangat produktif perkembangan dari pada kehidupanya dari daerah lain. Yaitu, Rafflesia

Arnoldi, Rafflesia Gadutensis, Rafflesia Hasselti dan baru-baru ini peniliti Rafflesia

dari Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu Ir. Agus Susatya, Ph.d menemukan jenis baru di hutan lindung Provinsi Bengkulu, untuk memberikan apresiasi tersebut karena di temukan di kawasan hutan lindung Bengkulu, jenis tersebut diberi nama

Rafflesia Bengkuluensis, Kehidupan Rafflesia di Bengkulu hampir setiap bulannya

dapat dijumpai di kawasan hutan lindung serta perkebunan-perkebunan kopi milik masyarakat setempat, sehingga Bengkulu dikenal dengan sebutan “The Land Of

(2)

2. Sejarah Singkat Rafflesia

Rafflesia ditemukan oleh Dr. Joseph Arnold, seorang dokter, pecinta alam dan

penjelajah di abad ke 19, yang takjub saat pertama kali melihat bunga ini di pedalaman Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan pada tahun 1818. Bunga tersebut salah satu jenis Rafflesia Arnoldy yang mekar mencapai 110 Cm. Sayang Dr J. Arnold yang namanya diabadikan pada salah satu jenis Rafflesia, meninggal karena malaria selama ekspedisi di daerah tersebut. William Jack seorang dokter dan penjelejah alam yang menggantikan Dr. Joseph Arnold diperintahkan Raffles, yang saat itu sebagai Gubernur Jenderal Inggris di Bengkulu, melanjutkan penelitian tersebut dan membuat artikel serta menamakan jenis tersebut sebagai R.Titan, dan artikel tersebut dikirim ke London pada bulan april 1820. Malangnya artikel tersebut secar misterius tidak langsung diterbitkan, sampai kemudian Robert Brown membacakan penemuan yang menggemparkan dihadapan Linnean Society pada tanggal 30 Juni 1820, dan diterbitkan pada bulan Agustus 1820. Robert Brown menamakan jenis baru sebagai Rafflesia Arnoldy R.Br. R.Br. merupakan singkatan dari Robert Brown. Nama jenis ini merupakan nama yang digunakan untuk menghormati Sir Stamford Raffles dan Dr. Joseph Arnold.

3. Sebaran Geografis Rafflesia

Marga Rafflesia terdiri dari 25 jenis langka dan terancam kepunahan, dan mempunyai sebaran georafis dibagian barat Garis Wallace mulai perbatasan Burma dan Thailad, Semenanjung Malaysia, Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Filipina, dari ke 25 jenis diantaranya dapat dijumpai di Indonesia, di Pulau Sumatera dijumpai 10 jenis, jenis tersebut adalah R. Arnoldi, R. Atjehensisi, R. Rochusseni, R.Micropylora,

R. Hasselti, R. Gadutensisi, R. Tuan Mudae, R. Patma, dan jenis baru R. Bengkuluensis dan R. Lawangensis. Sebaran terkini jenis-jenis Rafflesia yang ada di

Sumatera kebanyakan ditemukan di sisi sebelah barat Pegunungan Bukit Barisan. Hanya R. Hasselti yang ditemukan diluar bukit barisan.

(3)

Capture: 2.1. Peta sebaran populasi Rafflesia di Indonesia.

Rafflesia arnoldi mempunyai rata-rata 10 kuncup per populasi dan mempunyai

mortalitas yang beragam dari 20 % sampai dengan 100 %. Jenis ini ditemukan ketinggian 35 meter sampai 600 meter di atas permukaan laut, dan mempunyai dari habitat dari hutan skunder muda, kebun penduduk, hutan hujan dataran rendah sampai dengan hutan pegunungan bagian bawah. Jenis ini juga mempunyai sebaran geografis yang paling lus, yaitu disepanjang barat sisi pegunungan bukit barisan dari Aceh di barat laut sampai dengan Lampung di tenggara. Laporan tentang keberadaan jenis ini terbanyak datang dari Provinsi Bengkulu, bahwa Cagar Alam Pagar Gunung, Air Musno, Cagar Alam Taba Penanjung 1 dan 2, Kemumu, Beringin Tiga dan Taba Rena dikenal sebagai lokasi yang selalu menghasilkan produktif dan sering dijumpai bunga mekar. Yang paling terkenal adalah Hutan Lindung Taba penanjung, keberadaan populasi R. Arnoldi lebih banyak dijumpai yang berdekatan dengan jalan raya. (Susatya, 2011: 38)

Siklus hidup Rafflesia secara umum dapat digambarkan menjadi 3 fase perkembangan knop atau kuncup bunga, yaitu pasca kemunculan knop (post

emergency). Perkembangan tengah (middle development), dan sebelum mekarfase

(4)

pasca kemunculan kuncup atau fase satu merupakan perkembangan knop yang paling awal dan dicirikan dengan pertumbuhn yang sangat lambat. (Susatya, 2011: 73)

Sebetulnya Indonesia mempunyai kekayaan Rafflesia yang paling banyak di dunia, dari 25 jenis yang tercatat saat ini, 12 diantaranya berasal dari Indonesia,di Malaysia dan Sabah, yang hanya punya 6 jenis, penelitian ekologi, DNA, dan konservasi Rafflesia relative lebih aktif dan maju. Demikian juga di Filiphina, dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, di Filiphina ditemukan 5 jenis baru, sedangkan di Indonesia hanya 2-3 jenis baru ditemukan dalam 20 tahun terakhir ini (Susatya 2011.4).

Tabel 2.1 Lokasi yang dikenal sebagai tempat Rafflesia Arnoldi, R.Br yang ada di Provinsi Bengkulu.

NO Nama Tempat Kabupaten

1. Dusun Baru Muko-Muko

2. Ketenong II Lebong

3. Air Musno Lebong

4. Danau tes Lebong

5. Taba Rena Rejang

6. Beringin Tiga Area Rejang

7. Suban Ayam Rejang

8. Bukit kaba Rejang

9. Cagar Alam Pagar Gunung (1, 2, dan 3) Kepahiyang

10. Gunung Bungkuk Bengkulu Utara

11. Cagar Alam Taba Penanjung (1 dan 2) Bengkulu Utara

12. Kemumu Bengkulu Utara

13. Hutan Lindung Bukit Daun Bengkulu Utara

14. Talang Empat Bengkulu Utara

(5)

Sumber : Departemen Kehutanan, 1997 ; Susatya dkk, 2002 ; Zuhud dkk., 1998.

4. Nama Sebutan Provinsi Bengkulu

Jenis Rafflesia merupakan salah satu icon atau primadona flora di Indonesia. Bentuk dan nama jenis ini menjadi lambang atau merk dari berbagai institusi, seperti halnya Rumah Sakit Rafflesia, lambang pemda Provinsi Bengkulu, batik basurek bengkulu, gapura yang ada di kota Bengkulu serta komunitas-komunitas yang membawakan nama Rafflesia, ada juga institusi dalam bidang penelitian flora, seperti Flora Malesiana dan Yayasan Kebun Raya Indonesia. Akan tetapi perhatian masyarakat hanya menjaga ikon dan lambang, sedangkan upaya konservasinya hampir dikatakan punah. Maraknya pembalakan liar dan pembukaan lahan baru oleh masyarakat semakin mengancam habitat Bunga Rafflesia. Bahkan saat ini pelebaran jalan yang membelah kawasan hutan Taba Pananjung semakin memperburuk keadaan. Para peneliti bunga langka ini tergolong minim, sehingga otomatis informasi mengenai bunga ini masih sedikit. Persoalannya sekarang adalah puspa langka seperti bunga Rafflesia dan bunga bangkai (Amorphophalus) di Bengkulu saat ini hanya dipakai sebagai simbol saja, simbol disini maksudnya adalah gambar dan namanya saja yang digunakan atau di eksplorasi, misalnya untuk spanduk selamat datang, background pada baliho calon-wakil rakyat, banner event dan lain-lain. Bengkulu merupakan provinsi dengan produktifitas terbanyak jenis Rafflesia dengan menamakan nama lain provinsi tersebut dengan sebutan Bumi Rafflesia, keberadaan

Rafflesia di Bengkulu sangat baik sampai menjadi nama lain atau ikon Provinsi

Bengkulu.

16. Padang Capo Area Seluma

17. Kedurang Area Bengkulu Selatan

18. Padang Guci hulu Kaur

19. Talang Tais Kaur

(6)

Sejak berpisahnya Bengkulu menjadi provinsi sendiri dari Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Bengkulu menetapkan ikon provinsi tersebut dengan sebutan Bumi

Rafflesia, dengan menetapkan lambang daerah provinsi. Logo bunga Rafflesia

digunakan pada lambang pemerintahan Provinsi Bengkulu yang memiliki arti bahwa

Rafflesia merupakan salah satu tumbuhan khas dan unik yang ada di Bengkulu.

Gambar 2.1. Lambang Pemda Prov. Bengkulu

Sumber : http://go.bengkuluprov.go.id/ver3/index.php/pemerintahan/lambang-daerah

Ada beberapa lambang pemerintahan Provinsi Bengkulu yang menggunakan

Rafflesia sebagai lambang pemerintahan daerah, seperti lambang pemerintahan

kabupaten yang ada di Bengkulu yang memiliki habitat secara langsung dengan kehidupan Bunga Rafflesia. Lambang padma raksasa tersebut sebagai lambang pemerintahan daerah, yaitu Kabupaten Rejang lebong dan Kabupaten Bengkulu Tengah. Kedua kabupaten tersebut telah mengesahkan lambang tersebut ke dalam peraturan daerahnya masing-masing.

(7)

Gambar 2.2 Lambang Pemerintahan Kabupaten Bengkulu Tengah

Gambar 2.3 Lambang Pemerintahan Kabupaten Rejang Lebong

Data Komunitas Peduli Puspa Langka (KPPL Bengkulu) menyebutkan produktifitas Rafflesia terhitung dari bulan januari hingga mei 2012 menunjukan ada 13 bunga Rafflesia yang mekar dengan jenis yang berbeda-beda, serta di kabupaten yang berbeda. (http://unik.kompasiana.com/2013/08/21/fakta-bengkulu-bumi-rafflesia-585745.html)

(8)

Foto. 2.1 Rafflesia Arnoldy Dok. Robby FR. 2014

Foto. 2.2 Rafflesia Gaduten Dok. KPPL Bengkulu.2012

(9)

Foto. 2.3 Rafflesia Bengkuluensis Dok. KPPL Bengkulu. 2012

Foto. 2.4 Rafflesia Hasselti Dok. KPPL Bengkulu. 2012

Ada beberapa bangunan-bangunan seperti Tugu, Rumah Sakit, kerajinan tangan, Batik hingga transportasi yang ada di Bengkulu menggunakan nama Rafflesia sebagai pendukung.

(10)

Foto. 2.5 Tugu Pers Nasional 2013 Sumber : Obor News. 2013

Foto. 2.6 Batik Basurek Sumber : Antara News Bengkulu. 2013

Foto. 2.7 Kerajinan Kulit Lantung Sumber : Batik Bengkulu. 2010

(11)

Foto. 2.8 Rumah Sakit Rafflesia Dok. Eef Sjahranie. 2014

Foto. 2.9 Rafflesia Arnoldy yang dihancurkan oleh oknum tak bertanggung jawab Sumber : KPPL Bengkulu

(12)

Dokumenter ini menggunakan struktur penuturan kronologis menurut Gerzon Ayawaila dalam bukunya Dokumenter dari ide sampai produksi struktur ini dituturkan secara berurutan dari awal hingga akhir. Pada struktur ini yang namanya waktu menentukan konstruksi, atau konstruksi yang menentukan alur. (Ayawaila: 2008:92)

A. Analisis Objek

1. Keberadaan Rafflesia Arnoldi

Rafflesia Arnoldi sangat terkenal karena merupakan bunga tunggal yang

palingbesar di dunia dan mempunyai kisaran diameter antara 70-110 cm. Bunga ini mempunyai warna orange sampai orange tua pada perigon. Bercak-bercak diatas permukaan perigon mempunyai dua ukuran, dan berwarna lebih muda dari warna dasar perigon, atau putih sampai orange muda. Jenis ini juga mempunyai sebaran geografis yang paling luas, yaitu di sepanjang barat sisi pegunungan bukit barisan dari Aceh di barat laut sampai dengan Lampung tenggara. Di Aceh populasi jenis ini pernah ditemukan disekitar Lokop, sungai jernih, Taman Nasional Gunung Leuser dan Munto. (Meijer, 1958). Di Sumatera Barat jenis ini dijumpai di Gunung Sago, Kamang Mudik, Alahan Panjar, Cagar Alam Rimbo Panti, serta di Cagar Alam Batang Pelupuh. (Meijer, 1997: Zuhud dkk,. 1998). Di Lampung jenis ini ditemukan di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Tiga populasi barunya ditemukan di Taman Nasional Kerinci Seblat dekat dengan desa Muara Sako, sebuah desa di dekat perbatasan antara Tapan (Sumatera Barat) dan sungai Penuh (Jambi). (Susatya. 37:2001).

Laporan tentang keberadaan jenis ini terbanyak datang dari Provinsi bengkulu (Departement Kehutanan, 1997: Zuhud dkk., 1998). Cagar Alam Pagar Gunung, Air Musno, Cagar Alam Taba Penanjung I dan II, kemumu, Beringin Tiga, dan Taba Rena Sejak tahun 2000 tidak dikenal lagi sebagai lokasi yang selalu menghasilkan bunga yang mekar, demikian juga Beringin Tiga. Keberadaan jenis ini juga telah dilaporkan di berbagai tempat di Provinsi Bengkulu seperti Kepala Siring, Bengkulu

(13)

Utara (Zuhud dkk., 1998). Sebuah survei yang dilakukan di Taman Nasional Kerinci Seblat ditemukan empat populasi baru jenis ini yaitu di Air Manjo, Air Musno, Dusun Baru (Bengkulu), dan Muaro Sako (Sumatera Barat), Sedangkan kawasan Bukit Daun, Bukit Hitam (Bengkulu Utara), Padang Capo (Kabupaten Seluma), Kedurang dan Muara Sahung (Kabupaten Kaur) merupakan dimana daerah jenis ini kemungkinan besar dapat ditemukan Rafflesia. Paling terkenal adalah Hutan Lindung Taba Penanjung, yang berdekatan dengan jalan raya Taba Penanjung dan Kepahiang. Di sisi sebelah kanan arah Taba Penanjung-Kepahiang sering dijumpai bunga mekar. Keberadaan populasi-populasi jenis ini lebih banyak dijumpai di Provinsi Bengkulu dibandingkan dengan daerah lainya menimbulkan spekulasi bahwa pusat sebaran geografis jenis ini berada di Bengkulu.

Bunga Rafflesia merupakan salah satu tumbuhan yang memiliki daya tarik tersendiri bagi tumbuhan lain yang ada dunia, bunga yang memiliki ukuran terbesar di dunia ini memiliki habitat yang paling banyak di daerah Provinsi Bengkulu, dari 25 jenis 12 diantaranya tumbuh di Indonesia dan 4 jenis Rafflesia berada di Provinsi Bengkulu. Bengkulu merupakan salah satu wilayah terbesar dalam pesebaran

Rafflesia di indonesia, Rafflesia di Bengkulu paling unik dibandingkan Rafflesia yang

di daerah lain, sebab di Bengkulu ditemukan Rafflesia dengan ukuran yang sangat besar, serta dengan jenis yang berbeda.

Ada habitat bunga Rafflesia sampai saat ini berkembang pesat, banyaknya ditemukan jenis Rafflesia baru dalam beberapa tahun terakhir ini. Munculnya jenis-jenis baru dalam keluarga Rafflesia di kawasan hutan lindung di Provinsi Bengkulu memperkuatnya bahwa Bengkulu sangat pantas menyandang dengan sebutan Bumi

Rafflesia.

Bengkulu menjadi provinsi ke 26 yang ada di indonesia pada tahun 1968 berpisah dari Sumatera Selatan, pemerintahan Provinsi Bengkulu menggunakan salah satu lambang daerah provinsi tersebut dengan mencantumkan bunga Rafflesia sebagai bunga khas yang dimiliki Bengkulu, semenjak dikenalnya Rafflesia sebagai bunga asli dari Bengkulu yang dilihat dari sejarah penemunya serta populasi bunga tersebut

(14)

sangat banyak di kawasan Hutan Lindung Provinsi Bengkulu, Provinsi Bengkulu melekatkan nama tersebut dengan sebutan Bumi Rafflesia, tidak hanya sekedar bunga saja yang memiliki produktifitas paling tinggi, Bengkulu juga melambangkan

Rafflesia dengan menempelkan Rafflesia dalam bentuk patung, nama komunitas yang

memakai Rafflesia, cinderamata khas Bengkulu dan batik basurek Bengkulu sebagai salah satu ikon atau primadona flora yang ada di Indonesia, khususnya di Provinsi Bengkulu. Kehidupan bunga Rafflesia yang ada di Indonesia bisa dibilang hampir punah. Berkurangnya dan habitat bunga Rafflesia bisa saja menjadi ancaman bagi kehidupannya. Apalagi sejatinya munculnya Rafflesia sangat erat dengan daerah Bengkulu, karena pada tahun 1818, Rafflesia Arnoldy spesiesnya berasal dari Bengkulu Selatan.

Rafflesia memang sudah banyak dikenal di Indonesia hingga di Dunia, akan

tetapi kehidupan Rafflesia seakan hilang dan hanya menjadi slogan semata. Maraknya pembalakan liar dan pembukaan lahan baru oleh masyarakat semakin mengancam habitat Bunga Rafflesia. Bahkan saat ini pelebaran jalan yang membelah kawasan hutan Taba Pananjung semakin memperburuk keadaan. Para peneliti bunga langka ini tergolong minim, sehingga otomatis informasi mengenai bunga ini masih sedikit. Persoalannya sekarang adalah puspa langka seperti bunga Rafflesia dan bunga bangkai (Amorphophalus) di Bengkulu saat ini hanya dipakai sebagai simbol saja, simbol disini maksudnya adalah gambar dan namanya saja yang digunakan atau di eksplorasi, misalnya untuk spanduk selamat datang, background pada baliho calon-wakil rakyat, banner event dan lain-lain.

Gambar

Tabel 2.1 Lokasi yang dikenal sebagai tempat Rafflesia Arnoldi, R.Br yang ada di Provinsi Bengkulu
Gambar  2.1. Lambang Pemda Prov. Bengkulu
Gambar 2.2 Lambang Pemerintahan Kabupaten Bengkulu Tengah

Referensi

Dokumen terkait

Pada skala industri kecil, umumnya digunakan bahan baku berupa gula aren semut setengah jadi yang diperoleh dari pengrajin dan atau pengumpul..

Ryzka memiliki saham biasa dengan jumlah beredar sebanyak 400.000 lembar dengan nilai nominal sebesar Rp.100.. Perusahaan mendeklarasikan 5% dividen saham dengan nilai wajar

[r]

469.514.760,- (empat ratus enam puluh sembilan juta lima ratus empat belas ribu tujuh ratus enam puluh rupiah), adalah sebagai berikut:.. Nama Perusahaan :

Nganyareh kabin adalah sebuah nama tradisi dalam masarakat yang di ambil dari bahasa Madura , “nganyareh” berarti atau mempunyai makna memperbarui, sedangakan kata

Kompleksitas waktu dinyatakan dengan T( n ), diukur dari jumlah tahapan komputasi yang dibutuhkan untuk menjalankan algoritma sebagai fungsi dari ukuran masukan n,

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Surat Pemberitahuan Masa adalah Surat Pemberitahuan untuk suatu Masa Pajak. Surat Pemberitahuan Tahunan adalah

Bila pencampur adukan antara penggunaan kata Sunnah menurut istilah ulama' qih dan kata Sunnah yang berarti lawan dari bid'ah, tidak diluruskan, maka saya jamin bahwa seluruh umat