• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

6

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Era revolusi industri saat ini, sistem informasi berkembang seiring dengan perkembangan teknologi yang begitu cepat dan telah terbukti sangat berperan penting dalam berbagai kegiatan perekonomian serta strategi penyelenggaraan pembangunan dalam berbagai bidang, sehingga hampir semua perusahaan sudah dan wajib menggunakan sistem, baik sistem yang sifatnya manual maupun yang sifatnya sudah terkomputerisasi. Sebuah sistem terdiri dari komponen-komponen yang terpadu untuk suatu tujuan tertentu.

Begitu pentingnya peran teknologi inilah yang mulai membawa peradaban memasuki era digital. Keberadaan sistem informasi sekarang telah mampu mendukung kinerja, peningkatan efisiensi, efektivitas dan juga produktivitas suatu organisasi hingga dapat memperkuat posisi kompetitif dalam pasar yang selalu berubah.

2.1.1. Pengertian Sistem

“Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh, untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan”(Indrayati, 2018).

Ada dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem. Ada yang menekankan pada prosedurnya dan ada yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendapat pertama menekankan sistem pada komponennya . “Sistem

(2)

adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mecapai suatu tujuan tertentu”. Pendapat kedua menekankan sistem pada prosedur-prosedurnya. “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu” (Andalia & Setiawan, 2015).

Komponen dalam sistem saling berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu baik komponen fisik maupun non fisik (Susanto, 2019).

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan kerangka prosedur yang ditata secara skematis dan terurut untuk mencapai tujuan suatu organisasi atau kesatuan kerja.

2.1.2. Karakteristik Sistem

Dalam mengembangkan suatu sistem, diperlukan cara untuk membedakan unsur-unsur dari sistem yang membentuknya. Karakteristik yang dimiliki sistem (Ahmad & Munawir, 2018) adalah sebagai berikut:

1. Component: unsur-unsur yang terintegrasi dengan sistem.

2. Boundary: batas suatu sistem yang terpisah dengan sistem lain di luar lingkungan. 3. Environment: bagian luar yang tidak termasuk kedalam sistem.

4. Interface: penghubung antar elemen luar dengan sistem. 5. Input: masukan yang akan diproses oleh sistem.

6. Process: unit pengolahan yang harus dimiliki sistem. 7. Output: keluaran atau hasil dari pengolahan.

8. Objective: sasaran atau tujuan yang harus dicapai suatu sistem.

Klasifikasi sistem dapat digolongkan (Ahmad & Munawir, 2018) sebagai berikut:

(3)

1. Abstract System

Yaitu sistem yang berisi gagasan berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Contohnya adalah sistem teologi yaitu sistem yang menggambarkan hubungan manusia dengan Tuhan.

2. Sistem Fisik (Physical System)

Yaitu sistem yang tampak secara fisik. Contohnya adalah sistem komputer, sistem produksi, sistem pendidikan dll.

3. Sistem Alamiah (Natural System)

Yaitu sistem yang terjadi dari proses-proses alam. Contohnya seperti sistem geologi.

4. Sistem buatan Manusia (Human made system)

Yaitu sistem yang dirancang oleh manusia. Contohnya seperti sistem informasi. 5. Sistem Deterministik (Deterministic System)

Yaitu sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diramalkan. Interaksi antar elemen-elemen dapat dideteksi, sehingga outputnya juga dapat diramalkan. Contohnya adalah sistem komputer.

6. Sistem Probabilitas (Probabilistic System)

Yaitu kebalikan dari sistem deterministik yaitu sistem yang tidak bisa diramalakan. Contohnya seperti sistem manusia.

7. Sistem Tertutup (Closed System)

Yaitu sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. 8. Sistem Terbuka (Open System)

(4)

2.1.3. Jenis Sistem Pada Perusahaan

Raymond McLeod mengemukakan jenis-jenis sistem secara umum terdiri dari dua macam (Ahmad & Munawir, 2018) yaitu:

1. Open–Loop System atau sistem terbuka adalah sistem tidak memiliki sasaran, pengendalian mekanis, dan umpan balik.

Sumber: (Ahmad & Munawir, 2018)

Gambar II.1. Sistem Terbuka

2. Close–Loop System atau sistem tertutup, yaitu sebuah sistem yang memiliki sasaran, pengendalian, mekanis, dan umpan balik.

Sumber: (Ahmad & Munawir, 2018, p. 7)

Gambar II.2. Sistem Tertutup

2.1.4. Pengertian Informasi

Budi Sutejo mengemukakan bahwa sebuah informasi berasal dari pengetahuan yang relevan dalam memahami fakta dari hasil memproses data yang diperoleh dari setiap elemen sistem sehingga lebih mudah dipahami (Ahmad & Munawir, 2018).

(5)

Laporan untuk pihak eksternal dan pihak internal perusahaan yang dihasilkan dari memproses data dengan komputer atau manual juga dapat dikatakan sebagai informasi (Indrayati, 2018).

“Informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat.” (Susanto, 2019).

Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah data mentah yang diolah dan diproses baik secara manual ataupun terkomputerisasi sehingga lebih memberikan manfaat, dalam hal organisasi perusahaan informasi ini dapat berupa laporan-laporan yang diperlukan dalam pengambilan keputusan manajemen.

2.1.5. Pengertian Sistem Informasi

Burch dan Grudnitski mengemukakan bahwa suatu sistem informasi terdiri dari susunan beberapa komponen atau elemen yang disebut dengan building block (Haposan, 2016) .

“Sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna.”(Susanto, 2019).

Dari penjelasan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem informasi merupakan susunan dari elemen-elemen yang terstruktur dan saling berhubungan yang bertujuan mengolah data menjadi informasi sehingga dapat memberikan manfaat bagi pengguna sistem informasi tersebut.

(6)

2.1.6. Pengertian Sistem Akuntansi

Mulyadi mengemukakan bahwa “Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan” (Astuti, Fauziah, Yudhistira, & Noviriandini, 2019).

Mulyadi mengemukakan bahwa unsur suatu sistem akuntansi (Astuti, Fauziah, Yudhistira, & Noviriandini, 2019), adalah:

1. Formulir

Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. Dikatakan dokumen, karena dengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam suatu perusahaan dapat direkam atau didokumentasikan di atas secarik kertas.

2. Jurnal

Jurnal yaitu catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan dan meringkas data keuangan dan data lainya. Dalam jurnal ini terdapat peringkasan data, yang hasil peringkasannya (berupa jumlah rupiah transaksi tertentu) kemudian diposting ke akun yang terkait dalam buku besar. 3. Buku Besar

Buku Besar terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya kedalam jurnal.

4. Buku Pembantu

Buku pembantu terdiri dari rekening-rekening pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening keuangan tertentu dalam buku besar.

(7)

5. Laporan

Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran (output) sistem akuntansi. Laporan keuangan berupa laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan perubahan saldo laba, laporan harga pokok produksi, laporan beban pemasaran, laporan beban pokok penjualan, daftar umur piutang, daftar utang yang akan dibayar dan daftar saldo persediaan yang lambat penjualannya.

2.1.7. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

“Sistem informasi akuntansi adalah sebagai kumpulan dari sub-sub sistem/ komponen baik fisik maupun nonfisik yang saling berhubungan dan bekerja sama satu sama lain secara harmonis untuk mengolah data transaksi yang berkaitan dengan masalah keuangan menjadi informasi keuangan” (Susanto, 2019).

Krismiaji mengemukakan bahwa transaksi keuangan yang diproses dalam sebuah sistem informasi akuntansi bertujuan menghasilkan informasi untuk merencanakan, mengendalikan dan mengoperasikan bisnis (Astuti, Fauziah, Yudhistira, & Noviriandini, 2019).

Ada tiga fungsi atau peran sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk mencapai tujuan utamanya. Ketiga fungsi tersebut sangat erat hubungannya satu sama lain sehingga harus dilihat secara bersamaan. Ketiga peran atau fungsi tersebut (Susanto, 2017), adalah:

1. Mendukung aktivitas perusahaan sehari hari

Suatu perusahaan harus terus beroperasi dengan melakukan sejumlah aktivitas bisnis seperti pembelian, penjualan, produksi barang serta aktivitas bisnis lainnya. Aktivitas bisnis tersebut biasa dikenal dengan istilah transaksi. Dalam suatu perusahaan ada dua jenis transaksi, yaitu transaksi akuntansi dan nonakuntansi.

(8)

Transaksi akuntansi adalah transaksi yang dilakukan oleh perusahaan yang berakibat adanya perubahan terhadap nilai ekonomi perusahaan seperti penjualan dan pembelian barang. Sebaliknya transaksi nonakuntansi adalah transaksi yang dilakukan perusahaan tetapi tidak menimbulkan dampak perubahan nilai ekonomi bagi perusahaan yang melakukannya.

2. Mendukung proses pengambilan keputusan

Tujuan penting dari sistem informasi akuntansi adalah untuk memberi informasi yang diperlukan dalam proses pengambil keputusan. Keputusan yang dibuat berkaitan dengan perencanaan dan pengendalian aktivitas bisnis perusahaan. Informasi tersebut dapat diperoleh bila perusahaan menerapkan sistem informasi manajemen yang salah satunya adalah sistem informasi akuntansi yang menyediakan informasi keuangan secara detail. Informasi ini dapat diperoleh bila perusahaan menerapkan sistem informasi manajemen.

3. Membantu pengelola perusahaan dalam memenuhi tanggung jawabnya kepada pihak eksternal

Setiap perusahaan harus memenuhi tanggung jawab hukum. Salah satu tanggung jawab penting adalah keharusannya memberi informasi kepada pemakai yang berada diluar perusahaan atau stakeholder yang meliputi pemasok, pelanggan, pemagang saham, kreditor, investor besar, serikat kerja, analis keuangan, assosiasi industri, atau bahkan publik secara umum.

2.1.8. Pengertian Penjualan Tunai

Menurut Mulyadi penjualan tunai merupakan transaksi penjualan yang dilakukan oleh perusahaan dengan cara pembeli wajib membayar barang yang dibeli

(9)

terlebih dahulu sebelum perusahaan menyerahkan barang kepada pembeli (Sisca Eki Suwandi, Sri Mangesti Rahayu, 2016).

Sadeli mengemukakan “Penjualan tunai adalah suatu tindakan untuk menukar barang atau jasa dengan uang dengan cara mempengaruhi orang lain agar memiliki barang yang ditawarkan sehingga kedua belah pihak mendapatkan keuntungan dan kepuasan” (Wijaya & Irawan, 2018).

Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa penjualan tunai merupakan suatu transaksi yang dilakukan untuk menukar barang ataupun jasa dengan cara pembeli harus membayar terlebih dahulu sebelum barang tersebut diserahkan penjual kepada pembeli.

2.2. Peralatan Pendukung

Untuk menggambarkan bentuk logika model dari suatu sistem dengan menggunakan simbol-simbol, lambang-lambang, diagram-diagram yang menunjukan secara tepat arti dan fungsinya membutuhkan suatu alat. Adapun peralatan pendukung (tools system) yang dijelaskan sebagai model sistem yang akan dirancang adalah sebagai berikut:

2.2.1. UML (Unified Modelling Language)

Sukamto & Shalahuddin mengemukakan “Unified Modelling Language (UML) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industry untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek” (Sunarti, 2016).

Windu & Grace berpendapat bahwa Unified Modelling Language (UML) adalah bahasa spesifikasi standar yang dipergunakan untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan dan membangun perangkat lunak. Unified Modelling Language

(10)

(UML) merupakan metodologi dalam mengembangkan sistem berorientasi objek dan juga merupakan alat untuk mendukung pengembangan sistem (Suendri, 2018).

Dengan demikian penulis menyimpulkan bahwa Unified Modelling language (UML) merupakan suatu bahasa standar yang digunakan untuk pemodelan dan komunikasi rancangan perangkat lunak dengan menggunakan diagram atau simbol-simbol tertentu.

2.2.2. Diagram Aktivitas (Acitivity Diagram)

Activity Diagram merupakan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem yang ada pada perangkat lunak (Rachman, 2018).

Haviluddin mengemukakan pendapat bahwa Activity Diagram adalah aktivitas sistem dalam bentuk kumpulan aksi-aksi, bagaimana masing-masing aksi tersebut dimulai, keputusan yang mungkin terjadi hingga berakhirnya aksi. “Activity Diagram juga menggambarkan proses lebih dari satu aksi salam event. Dengan kata lain kegiatan diagram alur kerja menggambarkan perilaku sistem untuk aktivitas” (Suendri, 2018).

Dari beberapa penjelasan diatas penulis menyimpulkan bahwa activity diagram merupakan diagram yang menggambarkan aktivitas-aktivitas sistem dimana setiap urutan aktivitas yang digambarkan merupakan proses bisnis sistem yang didefinisikan.

2.2.3. Use Case Diagram

“Use case diagram merupakan suatu diagram yang berisi use case, actor, relationship diantaranya. Use case diagram merupakan titik awal yang baik dalam memahami dan menganalisis kebutuhan sistem pada saat perancangan sistem yang

(11)

diusulkan. Use case diagram dapat digunakan untuk menentukan kebutuhan apa saja yang diperlukan oleh suatu sistem” (Anisah & Kuswaya, 2017).

Use Case diagram digunakan untuk menggambarkan sistem dari sudut pandang pengguna sistem tersebut (user). Sehingga pembuatan use case diagram lebih dititik beratkan pada fungsionalitas yang ada pada sistem, bukan berdasarkan alur atau urutan kejadian. Sebuah use case diagram mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem (Isa & Hartawan, 2017).

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa use case diagram adalah suatu diagram yang menggambarkan sistem dari sudut pandang user dimana use case diagram ini menjadi titik awal untuk memahami kebutuhan sistem pada saat perancangan sistem tersebut diusulkan.

2.2.4. Diagram Urutan (Sequence Diagram)

Sequence diagram merupakan diagram yang menjelaskan alur proses dari setiap use case yang sudah dibuat

(

Rachman

,

2018

).

Diagram urutan merupakan diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu. Diagram ini bersifat dinamis (Wati & Kusumo, 2016).

Dari pengertian diatas penulis bisa menyimpulkan bahwa diagram urutan atau sequence diagram adalah diagram interaksi yang menjelaskan alur proses dari use case.

2.2.5. Diagram Kelas (Class diagram)

Diagram Kelas (Class Diagram) merupakan hubungan antar kelas dan penjelasan detail tiap-tiap kelas di dalam model desain dari suatu sistem, juga memperlihatkan aturan-aturan dan tanggung jawab entitas yang menentukan perilaku sistem (Irawan & Simargolang, 2018).

(12)

Menurut Rossa dan Shalahuddin “Diagram kelas atau Class Diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun system. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi” (Harjunawati, 2016).

Dari beberapa pengertian diatas bisa penulis simpulkan bahwa diagram kelas atau class diagram adalah diagram yang menggambarkan struktur sistem secara detail dari tiap-tiap kelas yang memiliki atribut-atribut.

2.2.6. Diagram Komponen (Component Diagram)

Component diagram adalah diagram yang menggambarkan struktur fisik dari kode, pemetaan pandangan logis dari kelas proyek untuk kode aktual di mana logika ini dilaksanakan (Anisah & Kuswaya, 2017).

Rosa dan Shalahuddin berpendapat bahwa Diagram Kompenen atau Component diagram dibuat untuk menunjukan organisasi dan ketergantungan diantara kumpulan kompenen dalam sebuah sistem. Diagram komponen fokus pada komponen sistem yang dibutuhkan dan ada didalam sistem (Cristea, 2016)

Jadi penulis bisa menyimpulkan bahwa component diagram adalah diagram yang dibuat untuk menggambarkan struktur fisik juga ketergantungan diantara kumpulan komponen dari sebuah sistem.

2.2.7. Deployment Diagram

Deployment diagram yaitu diagram yang memberikan gambaran dari arsitektur fisik perangkat lunak, perangkat keras, dan artefak dari sistem. Deployment diagram dapat dianggap sebagai ujung spektrum dari kasus penggunaan, menggambarkan

(13)

bentuk fisik dari sistem yang bertentangan dengan gambar konseptual dari pengguna dan perangkat berinteraksi dengan sistem (Irawan & Simargolang, 2018).

Hendini mengemukakan bahwa deployment diagram digunakan untuk menggambarkan detail bagaimana komponen disusun pada infrastruktur sistem sehingga menunjukan konfigurasi komponen dalam proses eksekusi aplikasi (Hendini, 2016).

Dapat ditarik kesimpulan bahwa deployment diagram merupakan diagram UML yang bersifat statis yang berfungsi untuk menggambarkan konfigurasi komponen yang disusun sebagai infrastruktur aplikasi.

2.2.8. Entity Relationship Diagram (ERD)

“Entity Relationship Diagram (ERD) adalah salah satu metode pemodelan basis data yang digunakan untuk menghasilkan skema konseptual untuk jenis atau model data dimana sistem sering kali memiliki basis data relasional. Entity Relationship Diagram (ERD) digunakan dalam membangun basis data untuk menggambarkan relasi dari dua file atau dua tabel. Entity Relationship Diagram (ERD) terdiri dari 2 (dua) komponen utama yaitu entitas dan relasi. Kedua komponen tersebut dideskripsikan lebih jauh melalui atribut–atribut atau properti” (Wati & Kusumo, 2016).

Simarmata mengemukakan bahwa “Entity Relationship Diagram (ERD) adalah alat pemodelan data utama dan akan mambantu mengorganisasi data dalam suatu proyek ke dalam entitas-entitas dan menentukan hubungan antar entitas” (Cristea, 2016).

(14)

Proses memungkinkan analis menghasilkan struktur basis data dapat disimpan dan diambil secara efisien. Simbol-simbol dalam Entity Relationship Diagram (ERD) (Cristea, 2016) adalah sebagai berikut:

1. Entitas: suatu yang nyata atau abstrak yang mempunyai karakteristik dimana kita akan menyimpan data.

2. Atribut: ciri umum semua atau sebagian besar instansi pada entitas tertentu. 3. Relasi: hubungan alamiah yang terjadi antara satu atau lebih entitas.

4. Link: garis penghubung atribut dengan kumpulan entitas dan kumpulan entitas dengan relasi.

Dapat disimpulkan bahwa Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan teknik pemodelan struktur data secara konseptual yang menggambarkan entitas lengkap dengan atributnya dan hubungan yang terjadi antar entitas tersebut.

2.2.9. Logical Record Structure (LRS)

Tabrani mengemukakan “Logical Record Structure (LRS) dibentuk dengan nomor dari tipe record”. Beberapa tipe record digambarkan oleh kotak persegi panjang dan dengan nama yang unik (Supriyadi, 2016).

Logical Record Structure (LRS) merupakan representasi dari struktur record-record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil antar himpunan entitas (Sukmaindrayana & Sidik, 2017).

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, penulis simpulkan bahwa Logical Record Structure (LRS) adalah tabel-tabel yang terbentuk dari hasil himpunan entitas dan tipe record.

(15)

2.2.10. Desain Antarmuka Pengguna (User Interface)

Schlatter mengemukakan bahwa antarmuka pengguna atau user interface (UI) adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan tampilan dari mesin atau komputer yang berinteraksi langsung dengan pengguna. Desain dan penyusunan tampilan antarmuka perlu diperhatikan untuk menghasilkan tampilan yang bagus (Ghiffary et al., 2018).

User Interface merupakan serangkaian tampilan grafis yang dapat dimengerti oleh pengguna komputer dan diprogram sedemikian rupa sehingga dapat terbaca oleh sistem operasi komputer dan beroperasi sebagaimana mestinya (Aziza, 2019).

Berdasarkan pengertian diatas penulis menyimpulkan bahwa user interface merupakan rangkaian tampilan grafis yang berinteraksi langsung dengan user dimana tampilan grafis tersebut dapat dipahami dan dibaca oleh pengguna komputer.

2.2.11. Blackbox Testing

“Metode BlackboxTesting merupakan salah satu metode yang mudah digunakan karena hanya memerlukan batas bawah dan batas atas dari data yang di harapkan. Estimasi banyaknya data uji dapat dihitung melalui banyaknya field data entri yang akan diuji, aturan entri yang harus dipenuhi serta kasus batas atas dan batas bawah yang memenuhi. Dengan metode ini dapat diketahui jika fungsionalitas masih dapat menerima masukan data yang tidak diharapkan maka menyebabkan data yang disimpan kurang valid” (Cholifah et al., 2018).

Simanjuntak menyatakan bahwa Blackbox Testing merupakan pengujian perangkat lunak yang merupakan tes fungsionalitas dari aplikasi yang tidak mengacu pada struktur internal atau tidak membutuhkan pengetahuan khusus pada kode program aplikasi dan pengetahuan pemrograman. Pengujian berada di ranah

(16)

spesifikasi dan persyaratan yang seharusnya. Pengujian ini menggunakan deskripsi eksternal perangkat lunak termasuk spesifikasi, persyaratan dan desain untuk menurunkan uji kasus (pengujian). Umumnya tes ini merupakan tes fungsional, namun ada juga berupa tes non fungsional. Perancang uji memilih input yang valid dan tidak valid serta menentukan keluaran (output) yang benar, tanpa harus mengetahui struktur internal dari yang diuji (Febiharsa et al., 2018).

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa black box testing merupakan suatu cara atau teknik yang digunakan dalam pengujian fungsional perangkat lunak agar terbebas dari kesalahan atau eror.

2.2.12. Java

“Java adalah nama sekumpulan teknologi untuk membuat dan menjalankan perangkat lunak pada komputer stand alone atau pada lingkungan jaringan”(Verawati & Liksha, 2018).

Teknologi java memiliki tiga komponen penting (Verawati & Liksha, 2018), yaitu:

1. Programing – language specification 2. Application – programming interface 3. Virtual - specification

2.2.13. Xampp

“Xampp adalah sebuah software web server apache yang di dalamnya sudah tersedia database MySQL dan support PHP Pemrograman” (Verawati & Liksha, 2018).

(17)

Xampp merupakan software yang mudah digunakan karena sudah tersedia Apache Web Server, MySQL Database Server, PHP support dan beberapa modul lainnya. Xampp merupakan alat yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dengan menginstal xampp maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi Web Server Apache, PHP dan MySQL secara manual. Xampp akan menginstalasi dan mengkonfigurasi secara otomatis (Verawati & Liksha, 2018).

2.2.14. MySQL

“MySQL adalah suatu perangkat lunak database relasi (Relation Database Management System/RDMS) seperti halnya Oracle, PostgreSQL, Microsoft SQL” (Verawati & Liksha, 2018).

MySQL jangan sama diartikan dengan SQL (Structure Query Language) yang didefinisikan sebagai sintaks perintah-perintah tertentu dalam bahasa (program) yang digunakan untuk mengelola suatu database. Kelebihan MySQL (Verawati & Liksha, 2018), yaitu:

1. MySQL Merupakan sebuah database yang mampu menyimpan data berkapasitas sangat besar hingga berukuran gigabyte sekalipun.

2. MySQL didukung oleh sever ODBC, artinya database MySQL dapat diakses membangunkan aplikasi apa saja termasuk berupa visual JavaNeatbeans.

3. MySQL adalah database dapat menggunakan enkripsi password.

4. MySQL merupakan server database multi user artinya database ini dapat digunakan oleh banyak orang.

5. MySQL dapat menciptakan lebih dari 16 kunci per table dan satu kunci memungkinkan belasan fields.

(18)

2.2.15. Netbeans

NetBeans yaitu lingkungan pengembangan yang bebas, open source, terintegrasi (IDE) yang memungkinkan untuk mengembangkan aplikasi desktop seluler dan web (Dhika, Isnain, 2019).

Netbeans merupakan sebuah aplikasi Integrated Development Environment (IDE) yang berbasiskan Java dari Sun Microsystems yang berjalan di atas swing. Swing merupakan sebuah teknologi Java untuk pengembangan aplikasi desktop yang dapat berjalan pada berbagai macam platform seperti windows, linux, Mac OS X dan Solaris. Sebuah IDE merupakan lingkup pemrograman yang di integrasikan (Verawati & Liksha, 2018).

Gambar

Gambar II.1. Sistem Terbuka
Diagram urutan merupakan diagram interaksi yang menekankan pada  pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu

Referensi

Dokumen terkait

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Untuk menjelaskan fenomena pelanggaran Hak Cipta atas karya cipta Desain grafis di Indonesia menurut Undang-Undang No.28

Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian adalah metode penelitian kualitatif dengan menganalisa hasil wawancara dari narasumber kemudian data yang

Banyak pendapat yang menyatakan bahwa Kerajaan Islam pertama di Indonesia adalah Samudra Pasai, namun dengan adanya bukti baru ditemukannya naskah naskah tua berbahasa Melayu yang

dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh pendiri atas nama Perseroan yang belum memperoleh status badan hukum, perbuatan hukum tersebut menjadi tanggung jawab pendiri yang

Dalam menentukan pencapaian dalam sesuatu mata pelajaran, antara faktor yang telah dikenal pasti adalah peluang belajar dan keterlibatan murid semasa aktiviti pembelajaran di

Hal ini dibuktikan dengan hasil statistic uji t untuk variabel komunitas merek diperoleh nilai P-value sebesar 0,3082 > 0,05, dan koefisien regresi sebesar

Pompa adalah mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan (fluida) dari suatu tempat ke tempat yang lain, melalui media pipa (saluran) dengan cara menambahkan energi pada cairan yang