• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGENALAN ALAT BERAT rev.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGENALAN ALAT BERAT rev.pdf"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

Program Studi Teknik Sipil

Program Studi Teknik Sipil

Fakultas Teknik

Fakultas Teknik

Universitas Bangka Belitung

Universitas Bangka Belitung

2012

2012

Ol

(2)

  Dalam bidang teknik sipil, alat-alat berat digunakan untuk Dalam bidang teknik sipil, alat-alat berat digunakan untuk

membantu manusia dalam melakukan pekerjaan membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur bangunan.

pembangunan suatu struktur bangunan.

 Saat ini, alSaat ini, alat berat merupaat berat merupakan faktkan faktor penting di dalamor penting di dalam

proyek, terutama proyek-proyek konstruksi dengan skala proyek, terutama proyek-proyek konstruksi dengan skala yang besar.

yang besar.

   Tujuan  Tujuan penggunaan alat-alat berat tersebut untuk penggunaan alat-alat berat tersebut untuk

m

meemmu u a a aan n mmaannuus s a a a a aam m mmeennggeer r a a aan n ppe e eer r aaaannnnyyaa sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan lebih mudah pada waktu yang relatif lebih singkat.

lebih mudah pada waktu yang relatif lebih singkat.

 Alat beraAlat berat yang umum dipakt yang umum dipakai di dalam proyeai di dalam proyek konstrukk konstruksisi

antara lain

antara lain dozer, dozer, alat gali alat gali (excavator)  (excavator)  seperti seperti backhoe, backhoe, front shovel, clamshell; 

front shovel, clamshell; alat pengangkut sepertialat pengangkut seperti loader, loader, truck 

truck  dandan conveyor belt;  conveyor belt; alat pemadat tanah sepertialat pemadat tanah seperti roller  roller  dan

(3)

  Dalam bidang teknik sipil, alat-alat berat digunakan untuk Dalam bidang teknik sipil, alat-alat berat digunakan untuk

membantu manusia dalam melakukan pekerjaan membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur bangunan.

pembangunan suatu struktur bangunan.

 Saat ini, alSaat ini, alat berat merupaat berat merupakan faktkan faktor penting di dalamor penting di dalam

proyek, terutama proyek-proyek konstruksi dengan skala proyek, terutama proyek-proyek konstruksi dengan skala yang besar.

yang besar.

   Tujuan  Tujuan penggunaan alat-alat berat tersebut untuk penggunaan alat-alat berat tersebut untuk

m

meemmu u a a aan n mmaannuus s a a a a aam m mmeennggeer r a a aan n ppe e eer r aaaannnnyyaa sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan lebih mudah pada waktu yang relatif lebih singkat.

lebih mudah pada waktu yang relatif lebih singkat.

 Alat beraAlat berat yang umum dipakt yang umum dipakai di dalam proyeai di dalam proyek konstrukk konstruksisi

antara lain

antara lain dozer, dozer, alat gali alat gali (excavator)  (excavator)  seperti seperti backhoe, backhoe, front shovel, clamshell; 

front shovel, clamshell; alat pengangkut sepertialat pengangkut seperti loader, loader, truck 

truck  dandan conveyor belt;  conveyor belt; alat pemadat tanah sepertialat pemadat tanah seperti roller  roller  dan

(4)

  Pada saat suatu proyek akan dimulai, kontraktor akan Pada saat suatu proyek akan dimulai, kontraktor akan

memilih alat berat yang akan digunakan di proyek memilih alat berat yang akan digunakan di proyek tersebut.

tersebut.

  Pemilihan alat berat yang akan dipakai merupakan salah Pemilihan alat berat yang akan dipakai merupakan salah

satu faktor penting dalam keberhasilan suatu proyek. satu faktor penting dalam keberhasilan suatu proyek.

 Alat beraAlat berat yang dipilih harust yang dipilih haruslah tepalah tepat baik jenis, ukurant baik jenis, ukuran

maup

maupun un umlaumlahnya.hnya.

   Ketepatan dalam pemilihan alat berat akan memperlancar  Ketepatan dalam pemilihan alat berat akan memperlancar

 jalannya

 jalannya proyek. proyek. Kesalahan Kesalahan dalam dalam pemilihan pemilihan alat alat beratberat dapat mengakibatkan proyek menjadi tidak lancar.

dapat mengakibatkan proyek menjadi tidak lancar.

   Dengan demikian keterlambatan penyelesaian proyek  Dengan demikian keterlambatan penyelesaian proyek

dapat terjadi. Hal ini pada akhirnya dapat menyebabkan dapat terjadi. Hal ini pada akhirnya dapat menyebabkan biaya proyek membengkak. Produktivitas yang kecil dan biaya proyek membengkak. Produktivitas yang kecil dan tenggang waktu yang dibutuhkan untuk pengadaan alat tenggang waktu yang dibutuhkan untuk pengadaan alat lain yang lebih sesuai merupakan hal yang menyebabkan lain yang lebih sesuai merupakan hal yang menyebabkan biaya yang lebih besar.

(5)

   

Kl

Klas

asif

ifik

ikas

as Fu

Fung

ngsi

sion

onal

al Al

Alat

at Be

Bera

ra

Kl

(6)

Yang dimaksud dengan klasifikasi fungsional

alat adalah pembagian alat tersebut

berdasarkan fungsi-fungsi utama alat.

Berdasarkan fungsinya alat berat dapat dibagi

atas tujuh fungsi dasar:

Alat Pengolah Laha Alat Pengolah Laha Ala Penggali

Ala Pengangkut Material Ala Pemindahan Material Ala Pemadatan

Ala Pemrose Material

(7)

  Kondisi lahan proyek

kadangkadang masih

merupakan lahan asli yang harus dipersiapkan sebelum lahan tersebut mulai diolah.

 Jika pada lahan masih terdapat

semak atau pepohonan maka pembukaan lahan dapat

dozer 

dilakukan dengan menggunakan dozer.

   Untuk pengangkatan lapisan

tanah paling atas dapat digunakan scraper.

   Sedangkan untuk

pembentukan permukaan

supaya rata selain dozer  dapat digunakan uga motor grader.

scraper.

(8)

 enis alat ini dikenal juga dengan istilah excavator.  Fungsi dari alat ini adalah

untuk menggali, seperti dalam pekerjaan

pembuatan basement  atau saluran.

 Beberapa alat berat digunakan untuk menggali tanah dan

front shovel 

backhoe 

batuan.

 Yang termasuk dalam kategori ini adalah front  shovel, backhoe,

dragline, dan clamshell.

(9)

 Pengangkutan material dapat dibagi

menjadi pengangkutan horisontal maupun vertikal.

 Truk termasuk dalam alat pengangkutan

horisontal karena material yang

diangkutnya hanya dipindahkan secara horisontal dari satu tempat ke tempat lain. Umumnya alat ini dipakai untuk pengangkutan material lepas (loose 

a e a  engan ara empu yang relatif jauh.

 Truk memerlukan alat lain yang

membantu memuat material ke dalamnya.

 Sedangkan crane termasuk di dalam

kategori alat pengangkutan vertikal. Material yang diangkut crane

dipindahkan secara vertikal dari satu elevasi ke elevasi yang lebih tinggi. Jarak  jangkau pengangkutan crane relatif kecil.

(10)

 Yang termasuk dalam

kategori ini adalah

alat yang biasanya

tidak digunakan

sebagai alat

transportasi tetapi

iguna an untu

memindahkan

material dari satu alat

ke alat yang lain.

  Loader  dan dozer 

adalah alat

pemindahan material.

(11)

  Pada pekerjaan penimbunan

lahan biasanya setelah

dilakukan penimbunan maka pada lahan tersebut perlu dilakukan pemadatan. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan permukaan yang rata dan padat.

  Pemadatan juga dilakukan

tamping roller 

untu pem uatan a an a tu  jalan tanah dan jalan dengan

pengerasan lentur maupun pengerasan kaku.

 Yang termasuk sebagai alat

pemadatan adalah tamping  roller, pneumatic-tired roller, compactor, dan lain-lain.

pneumatic-tired roller 

(12)

   Alat ini dipakai untuk

mengubah batuan dan mineral alam menjadi suatu bentuk dan ukuran yang diinginkan.

 Hasil dari alat ini misalnya

adalah batuan bergradasi, semen, e on, an aspa .

 Yang termasuk dalam alat ini

adalah crusher. Alat yang dapat mencampur material untuk

pembuatan beton maupun aspal dikategorikan ke dalam alat pemroses material seperti concrete batch plant  dan

(13)

   Alat digolongkan pada kategori ini karena fungsinya, yaitu untuk menempatkan material pada tempat telah

ditentukan.

 Di tempat atau lokasi ini material disebarkan

secara merata dan

concrete spreader 

dipadatkan sesuai dengan spesifikasi yang telah

ditentukan.

  Yang termasuk dalam kategori ini adalah concrete spreader, asphalt paver, motor 

grader, dan alat pemadat.

asphalt paver 

(14)

 Alat-alat berat dalam pengoperasiannya

dapat dipindahkan dari satu tempat ke

tempat lain atau tidak dapat digerakkan atau

statis.

,

pergerakkannya dapat dibagi atas:

Alat denga Penggera Alat Stat

(15)

 Alat penggerak merupakan bagian dari alat berat yang menerjemahkan hasil dari mesin menjadi kerja.

 Bentuk dari alat penggerak adalah crawler  atau roda kelabang dan ban karet.

   Sedangkan belt  merupakan alat penggerak pada conveyor belt.  Untuk beberapa jenis alat berat seperti truk, scraper atau  motor

grader, alat penggeraknya adalah ban karet.

- ,

satu dari kedua jenis di atas.

 Umumnya penggunaan ban karet dijadikan pilihan karena alat berat dengan ban karet mempunyai mobilitas lebih tinggi

daripada alat berat yang menggunakan crawler.

 Alat penggerak ban karet juga menjadi pilihan untuk kondisi permukaan yang baik. Sedangkan pada permukaan tanah yang lembek, basah atau berpori umumnya digunakan alat berat beroda crawler.

(16)

Roda Crawler Roda Ban Karet

(17)

Roda Ban Karet Roda Crawler   Digunakan pada permukaan yang baik 

(misalnya pada beton, tanah padat).

Untuk digunakan pada

bermacam-macam jenis permukaan. Bekerja balk pada permukaan yang

menurun dan datar.

Dapat bekerja pada berbagai permukaan.

Cuaca yang basah dapat menyebabkan Dapat bekerja pada tanah yang basah Tabel Perbandingan Antara Alat Beroda Ban Karet dan Beroda Crawler 

slip. atau berlumpur.

Bekerja balk untuk jarak tempuh yang

panjang. Mempunyai jarak tempuh yang pendek.

Dipakai untuk mengatasi tanah lepas. Dapat dipakai untuk mengatasi tanah keras, .

Kecepatan alat dalam keadaan kosong tinggi.

Kecepatan alat dalam keadaan kosong rendah.

(18)

 Alat statis adalah alat berat yang dalam

menjalankan fungsinya tidak berpindah

tempat.

 Yang termasuk dalam kategori ini adalah

,

beton maupun untuk aspal serta crusher 

plant 

(19)

1. Waktu Pengerjaan lebih cepat

Mempercepat proses pelaksanaan pekerjaan

terutama pada pekerjaan yang sedang dikejar

target penyelesaiannya.

2. Tenaga besar

Melaksanakan jenis pekerjaan yang tidak dapat

.

3. Ekonomis

Karena alasan efisiensi, keterbatasan tenaga kerja,

keamanan, faktor-faktor ekonomis lainnya.

4. Mutu hasil kerja lebih baik

Dengan memakai peralatan berat mutu hasil kerja

menjadi lebih baik

(20)

Pemilihan alat berat dilakukan pada tahap

perencanaan, dimana jenis, jumlah, dan

kapasitas alat merupakan faktor-faktor

penentu. Tidak setiap alat berat dapat dipakai

untuk setiap proyek konstruksi.

Oleh karena itu pemilihan alat berat yang tepat

sangatlah diperlukan. Apabila terjadi kesalahan

dalam pemilihan alat berat maka akan terjadi

keterlambatan didalam pelaksanaan, biaya

proyek yang membengkak, dan hasil yang

tidak sesuai dengan rencana.

(21)

 Fungsi yang harus dilaksanakan.

Alat berat dikelompokkan berdasarkan fungsinya, seperti untuk menggali, mengangkut, meratakan permukaan dan lain-lain.

   Kapasitas peralatan

Pemilihan alat berat didasarkan pada volume total atau berat material yang harus diangkut atau dikerjakan. Kapasitas alat yang dipilih harus sesuai sehingga pekerjaan dapat diselesaikan pada waktu yang telah ditentukan.

 Cara operasi

Alat berat dipilih berdasarkan arah (horisontal maupun vertikal) dan jarak gerakan, kecepatan, frekuensi

(22)

 Pembatasan dari metode yang dipakai.

Pembatasan yang mempengaruhi pemilihan alat berat antara lain peraturan lalu lintas, biaya, dan

pembongkaran. Selain itu metode konstruksi yang dipakai dapat membuat pemilihan alat dapat berubah.

   Ekonomi

Selain biaya investasi atau biaya sewa peralatan, biaya operasi dan pemeliharaan merupakan faktor penting didalam pemilihan alat berat.

   Jenis proyek

Ada beberapa jenis proyek yang umumnya menggunakan alat berat. Proyek-proyek tersebut antara lain proyek

gedung,pelabuhan, alan, embatan, irigasi, pembukaan hutan, dam, dan lain-lain.

(23)

 Lokasi proyek.

Lokasi proyek juga merupakan hal lain yang perlu

diperhatikan dalam pemilihan alat berat. Sebagai contoh lokasi proyek didataran tinggi memerlukan alat berat yang berbeda dengan lokasi proyek di dataran rendah.

   Jenis dan daya dukung tanah.

 Jenis tanah di lokasi proyek dan jenis material yang akan dikerjakan dapat mempengaruhi alat berat yang akan

dipakai. Tanah dapat dalam kondisi padat, lepas, keras, atau lembek.

 Kondisi lapangan

Kondisi dengan medan yang sulit dan medan yang baik

merupakan faktor lain yang mempengaruhi pemilihan alat berat.

(24)
(25)

Perencanaan alat adalah usaha yang

dilakukan untuk,menghitung/memperkirakan

kebutuhan alat, baik jenis, kapasitas, maupun

 jumlah yang diperlukan perusahaan, untuk

direncanakan dalam Rencana Kerja Anggaran

Perusahaan (RKAP) maupun Rencana Jangka

Panjang Perusahaan (RJPP).

(26)

Dalam merencanakan kebutuhan alat harus

diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

  a. Jenis, volume, dan waktu pelaksanaan

pekerjaan.

  b. Tuntutan mutu pekerjaan / Rencana Mutu.

  c. Metode konstruksi.

d. Ketersediaan alat.

  e. Rencana biaya.

Perencanaan detail meliputi jenis, kapasitas, dan

 jumlah alat,dilakukan pada saat proyek akan

dimulai, di mana pada tahap ini sudah

mempertimbangkan metode konstruksi

pekerjaan yang sudah disempurnakan.

(27)

Setiap proyek yang diperkirakan akan didapat, dan

dilaksanakan di tahun yang akan datang, dibuat

perkiraan kebutuhan alat dengan

mempertimbangkan jenis pekerjaan, metode

konstruksi, kondisi,dan sifat lapangan, volume

,

pekerjaan.

Hasil perkiraan kebutuhan alat tersebut

dikelompokkan kedalam jenis, kapasitas, jumlah

alat, serta perkiraan waktu pemakaian.

Kebutuhan alat ini lebih lanjut diproses di

cabang/wilayah.

(28)

Rencana kebutuhan alat divisi merupakan

akumulasi dari rencana kebutuhan alat-alat

proyek yang diperkirakan diperoleh di

wilayah/divisi.

,

dan sumber alat lokal di wilayah operasi

divisi, maka rencana kebutuhan alat divisi

dilaporkan sampai pusat dan rencana yang

diproses lebih lanjut di tingkat pusat.

(29)

Rencana kebutuhan alat perusahaan

merupakan akumulasi dari rencana

kebutuhan alat divisi, dengan

memperhitungkan sumber alat lain.

dicantumkan dalam RKAP dan RJPP.

(30)

Pembuatan program pengadaan alat bertujuan

agar alat yang dibutuhkan dapat tiba dan

siap beroperasi di tempat pekerjaan tepat

pada saat yang telah ditetapkan dalam Jadwal

Rencana Kerja.

Dengan demikian program tersebut akan

men ang au se uru proses penga aan a at,

mulai dari pemilihan jenis alat sampai alat

tiba ditempat pekerjaan.

Program pengadaan alat berisi rencana detail dari

waktu diperlukan untuk memenuhi kebutuhan

alat untuk proyek yang akan dilaksanakan.

Program pengadaan alat dibuat berdasarkan

(31)

a.

  Macam alat (jenis, kapasitas dan jumlah). b. Waktu (mobilisasi, operasi,demobilisasi).

c. Waktu kerja tiap alat, (hari kerja, jam kerja lembur). d. Cara Pengadaan (sumber alat)

. , , , ,

pajak).

f. SDM (jumlah operator, mekanik, pelaksana, dan pengawas)' g. Perencanaan jadwal pengadaan suku cadang.

(32)

Yang dimaksud dengan mutasi adalah memindahkan

alat milik perusahaan dari tempat/proyek lain, atau

dari pool alat.

Mutasi alat ditetepkan dengan keputusan/persetujuan

direksi. Pengaturan mutasi alat menjadi tanggung

 jawab wilayah/divisi yang terlibat,dengan

-masing pihak tidak merasa dirugikan.

Alat dapat dimutasi bilamana alat tersebut dalam

keadaan:

a)

Sedang tidak digunakan (idle)

b)

Dalam keadaan siap operasi

c)

Belum/tidak diprogramkan untuk pekerjaan lain

(33)

Pengadaan alat dengan cara membuat

sendiri adalah pemenuhan kebutuhan alat

dengan cara membuat, merakit, atau

memodifikasi alat yang ada, sehingga

memenuhi fungsi sebagai alat yang

u u an.

Alat diputuskan untuk dibuat sendiri,

bilamana alat yang sama (milik perusahaan)

tidak ada, atau tidak siap pakai, dan

setelah diperhitungkan lebih menguntungkan

daripada menyewa atau membeli.

(34)

Pengadaan alat dengan cara membuat sendiri diputuskan oleh Unit Usaha terkait dengan pertimbangan:

 Spesifikasi alat yang diperlukan tersebut tidak bisa diperoleh.

 Untuk memudahkan/mempercepat pelaksanaan pekerjaan.

 Biaya pengadaan alat yang dibutuhkan sangat mahal, dengan pembuatan/modifi kasi biaya lebih murah.

 ua as sama a au e a .  Tingkat utilitas alat cukup baik.

 Fungsi alat yang diperlukan tersebut memungkinkan untuk dibuat, dirakit atau dimodifikasi sendiri.

 Memenuhi persyaratan teknis dan keamanan.  Dapat dipersiapkan untuk memenuhi schedule

(35)

Ada dua cara pembiayaan untuk pembuatan

alat, yaitu melalui:

a. Beban investasi, jika biaya pengadaan

memenuhi batas investasi,dan fungsi alat

tidak habis disusut dalam umur proyek.

b. Beban di Proyek (BDP), jika fungsi alat sesuai

umur proyek.

Untuk pengadaan alat dengan cara ini, proyek

harus membuat analisis biaya pembuatan alat,

disertai dengan pertimbangan, dan latar

belakang mengapa alat harus dibuat, dan

diajukan ke unit usaha (divisi ) untuk

(36)

Pengadaan alat dengan cara sewa extern adalah   pemenuhan kebutuhan alat dengan menyewa dari perusahaan pemilik alat dilengkapi dengan perjanjian sewa menyewa antara pemilik, dan penyewa alat.

Keputusan untuk sewa extern berada di unit usaha/proyek terkait. Beberapa pertimbangan untuk memutuskan pengadaan alat dengan

sewa extern, antara lain:

a. Alat segera akan dipakai, sedangkan alat yang dimaksud tidak tersedia.

b. Tidak ada alat milik perusahaan yang siap pakai untuk proyek bersangkutan.

c. Tidak ekonomis, bila di datangkan dari unit usaha lain. d. Tidak layak (feasible) untuk investasi, maupun leasing. e. Tidak mungkin, atau terlalu mahal bila dibuat sendiri. f. Jumlah biaya sewa lebih kecil dari harga alat biladibeli.

(37)

Pengadaan alat dengan cara disediakan owner

adalah pemenuhan kebutuhan alat dengan

perjanjian peminjaman/pemakaian sewa antara

unit usaha dengan owner yang menyediakan

alat.

proyek yang bersangkutan menyebutkan

adanya penyediaaan alat oleh owner.

Urutan tindakan pengadaan alat dengan cara

disediakan oleh owner, mengikuti prosedur

pengadaan alat yang ditetapkan oleh pemberi

kerja.

(38)

Pengadaan alat dengan cara investasi

adalah pemenuhan kebutuhan alat dengan

cara membeli dari pabrik, dealer, agen,

toko,atau pemilik alat dengan

kepemilikan. Alat yang dibeli dapat dalam

kondisi baru atau yang sudah direkondisi.

(39)

a.Dengan membeli alat tersebut,kelayakan ekonomi( feasibility) proyek masih baik

b. Terdapat kepastian/peluang besar untuk mengoperasikan alat tersebut dalam angka panjang.

c. Unit usaha mampu menyediakan dana untuk membeli

dengan tidak menggunggu cashflow dalam jangka panjang. d. Untuk peremajaan (replacement) alat yang tingkat

pemakaiannya tinggi.

e. Untuk pemakaian dalam waktu tertentu dan di juga setelah selesai pemakaian.

(40)

Pengadaan alat dengan cara ini, klausul

penjualan alat kembali setelah proyek selesai

sudah dibicarakan pada saat pembelian.

Artinya alat sudah diperhitungkan untuk dipakai

pada satu proyek saja.

arga pen ua an a a

apa

per ung an

untuk menambah laba atau mengurangi

kerugian apabila proyek rugi.

Umumnya sistem ini dipakai pada proyek-proyek

 joint operation yang tidak mau pusing

masalah investasi alat, sedangkan kalau

menyewa mahal.

(41)

Pengadaan alat dengan cara sewa beli

(leasing) adalah pemenuhan kebutuhan alat

dengan cara menyewa dari perusahaan leasing

dalam kurun waktu tertentu, dan pada akhir

sewa alat menjadi milik penyewa atau dijual

sebelum waktu leasing berakhir. Alat yang

,

yang sudah direkondisi

Cara leasing ditempuh bila unit usaha mengalami

kesulitan pembayaran secara tunai, tetapi cash

flow dari hasil operasi alat cukup baik, sehingga

mampu mendukung untuk melakukan sewa beli.

Dokumen asli kepemilikan alat diarsipkan di Biro

SekretariatPerusahaan.

(42)

Setiap proyek konstruksi memerlukan

beberapa jenis alat berat, namun tidak

mencakup semua alat berat yang ada.

 Jenis-jenis proyek yang pada umumnya

mengguna an a at erat a a a proye

gedung, pelabuhan,jalan, dam, irigasi, dan

lain-lain

(43)

Alat berat yang umum dipakai dalam proyek gedung adalah alat pemancang tiang pondasi (pite driving), alat penggali (backhoe) untuk penggalian basement, crane untuk

pemindahan vertikal, truck,

, - .

   Concrete mixer digunakan

sebagai pencampur adukan

beton dan concrete mixer truck sebagai pengangkut campuran beton.

Alat pemadat uga.sering

digunakan untuk pemadatan di sekitar basement.

(44)

Proyek jalan pada umumnya menggunakan alat gali, truk, dozer, grader,alat pemadat, loader, dan lain-lain.

Alat gali digunakan untuk menggali saluran di sekitar badan jalan. Dozer berfungsi untuk mengupas

tanah da

Grader untuk membentuk permukaan tanah.

Loader digunakan sebagai pemuat tanah ke dalam truk.

lentur digunakan asphalt mixing plant yang berfungsi untuk mencampurkan bahan campuran aspal yang kemudian disebarkan, diratakan dan dipadatkan

dengan menggunakan asphalt finisher.

Sedangkan untuk pengerasan kaku beton diolah dengan

menggunakan concrete batching plant yang kemudian

dipindahkan dengan

(45)

Alat berat yang digunakan untuk proyek  jembatan antara lain adalah alat pemancang pondasi, alat penggali, crane, truck, concrete mixer atau concrete mixer truck, alat pemadat, dan lain-lain.

(46)

Proyek bendungan pada umumnya menggunakan alat penggali tanah, crane, truck, concrete mixer

truck, alat pemadat tanah, loader, buldozer,grader. Alat penggali tanah yang

umum di akai untuk proyek dam berupa backhoe.

Concrete mixer digunakan untuk mencampurkan bahan pembuatan beton yang dipakai untuk

pembuatan dinding penahan tanah.

Gambar

Tabel  Perbandingan Antara Alat Beroda Ban Karet dan Beroda Crawler 

Referensi

Dokumen terkait

Faktor-faktor yang mempengaruhi hitungan kebutuhan irigasi meliputi luas areal, hujan Faktor-faktor yang mempengaruhi hitungan kebutuhan irigasi meliputi luas areal,

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kelayakan perairan untuk pengembangan budidaya abalon (Haliotis asinina) dengan metode kurungan tancap

Tambahan Lembaran  Negara Republik Indonesia Nomor  5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah  Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan

Tempat-tempat ibadah di Dusun Darungan Desa Sruni sedikitnya terdapat dua masjid dan beberapa musalla yang biasa digunakan sebagai pusat beribadah oleh

Abu Sa'id meriwayatkan: Rasulullah (saw) ditanya, “Hamba Allah yang manakah yang paling baik derajatnya di hadapan Allah pada Hari Kebangkitan?” Beliau berkata: “Orang-orang yang

Dalam peraturan.go.id (2014) Undang-undang republik Indonesia nomor 33 tahun 2009 tentang perfilman, pada bab I pasal 1 disebutkan bahwa film adalah karya seni budaya yang

Apabila terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap pegawai ybs, maka atas tunjangan PHK- nya termasuk namun tidak terbatas pada uang pesangon, uang jasa, uang ganti

Sebagai perguruan tinggi teknik, meskipun memiliki fakultas seni, sains dan teknologi menjadi dasar ilmu pengetahuan yang dominan di atas ilmu-ilmu seni khususnya dan