Program Studi Teknik Sipil
Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Fakultas Teknik
Universitas Bangka Belitung
Universitas Bangka Belitung
2012
2012
Ol
Dalam bidang teknik sipil, alat-alat berat digunakan untuk Dalam bidang teknik sipil, alat-alat berat digunakan untuk
membantu manusia dalam melakukan pekerjaan membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur bangunan.
pembangunan suatu struktur bangunan.
Saat ini, alSaat ini, alat berat merupaat berat merupakan faktkan faktor penting di dalamor penting di dalam
proyek, terutama proyek-proyek konstruksi dengan skala proyek, terutama proyek-proyek konstruksi dengan skala yang besar.
yang besar.
Tujuan Tujuan penggunaan alat-alat berat tersebut untuk penggunaan alat-alat berat tersebut untuk
m
meemmu u a a aan n mmaannuus s a a a a aam m mmeennggeer r a a aan n ppe e eer r aaaannnnyyaa sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan lebih mudah pada waktu yang relatif lebih singkat.
lebih mudah pada waktu yang relatif lebih singkat.
Alat beraAlat berat yang umum dipakt yang umum dipakai di dalam proyeai di dalam proyek konstrukk konstruksisi
antara lain
antara lain dozer, dozer, alat gali alat gali (excavator) (excavator) seperti seperti backhoe, backhoe, front shovel, clamshell;
front shovel, clamshell; alat pengangkut sepertialat pengangkut seperti loader, loader, truck
truck dandan conveyor belt; conveyor belt; alat pemadat tanah sepertialat pemadat tanah seperti roller roller dan
Dalam bidang teknik sipil, alat-alat berat digunakan untuk Dalam bidang teknik sipil, alat-alat berat digunakan untuk
membantu manusia dalam melakukan pekerjaan membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur bangunan.
pembangunan suatu struktur bangunan.
Saat ini, alSaat ini, alat berat merupaat berat merupakan faktkan faktor penting di dalamor penting di dalam
proyek, terutama proyek-proyek konstruksi dengan skala proyek, terutama proyek-proyek konstruksi dengan skala yang besar.
yang besar.
Tujuan Tujuan penggunaan alat-alat berat tersebut untuk penggunaan alat-alat berat tersebut untuk
m
meemmu u a a aan n mmaannuus s a a a a aam m mmeennggeer r a a aan n ppe e eer r aaaannnnyyaa sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan lebih mudah pada waktu yang relatif lebih singkat.
lebih mudah pada waktu yang relatif lebih singkat.
Alat beraAlat berat yang umum dipakt yang umum dipakai di dalam proyeai di dalam proyek konstrukk konstruksisi
antara lain
antara lain dozer, dozer, alat gali alat gali (excavator) (excavator) seperti seperti backhoe, backhoe, front shovel, clamshell;
front shovel, clamshell; alat pengangkut sepertialat pengangkut seperti loader, loader, truck
truck dandan conveyor belt; conveyor belt; alat pemadat tanah sepertialat pemadat tanah seperti roller roller dan
Pada saat suatu proyek akan dimulai, kontraktor akan Pada saat suatu proyek akan dimulai, kontraktor akan
memilih alat berat yang akan digunakan di proyek memilih alat berat yang akan digunakan di proyek tersebut.
tersebut.
Pemilihan alat berat yang akan dipakai merupakan salah Pemilihan alat berat yang akan dipakai merupakan salah
satu faktor penting dalam keberhasilan suatu proyek. satu faktor penting dalam keberhasilan suatu proyek.
Alat beraAlat berat yang dipilih harust yang dipilih haruslah tepalah tepat baik jenis, ukurant baik jenis, ukuran
maup
maupun un umlaumlahnya.hnya.
Ketepatan dalam pemilihan alat berat akan memperlancar Ketepatan dalam pemilihan alat berat akan memperlancar
jalannya
jalannya proyek. proyek. Kesalahan Kesalahan dalam dalam pemilihan pemilihan alat alat beratberat dapat mengakibatkan proyek menjadi tidak lancar.
dapat mengakibatkan proyek menjadi tidak lancar.
Dengan demikian keterlambatan penyelesaian proyek Dengan demikian keterlambatan penyelesaian proyek
dapat terjadi. Hal ini pada akhirnya dapat menyebabkan dapat terjadi. Hal ini pada akhirnya dapat menyebabkan biaya proyek membengkak. Produktivitas yang kecil dan biaya proyek membengkak. Produktivitas yang kecil dan tenggang waktu yang dibutuhkan untuk pengadaan alat tenggang waktu yang dibutuhkan untuk pengadaan alat lain yang lebih sesuai merupakan hal yang menyebabkan lain yang lebih sesuai merupakan hal yang menyebabkan biaya yang lebih besar.
Kl
Klas
asif
ifik
ikas
as Fu
Fung
ngsi
sion
onal
al Al
Alat
at Be
Bera
ra
Kl
Yang dimaksud dengan klasifikasi fungsional
alat adalah pembagian alat tersebut
berdasarkan fungsi-fungsi utama alat.
Berdasarkan fungsinya alat berat dapat dibagi
atas tujuh fungsi dasar:
Alat Pengolah Laha Alat Pengolah Laha Ala Penggali
Ala Pengangkut Material Ala Pemindahan Material Ala Pemadatan
Ala Pemrose Material
Kondisi lahan proyek
kadangkadang masih
merupakan lahan asli yang harus dipersiapkan sebelum lahan tersebut mulai diolah.
Jika pada lahan masih terdapat
semak atau pepohonan maka pembukaan lahan dapat
dozer
dilakukan dengan menggunakan dozer.
Untuk pengangkatan lapisan
tanah paling atas dapat digunakan scraper.
Sedangkan untuk
pembentukan permukaan
supaya rata selain dozer dapat digunakan uga motor grader.
scraper.
enis alat ini dikenal juga dengan istilah excavator. Fungsi dari alat ini adalah
untuk menggali, seperti dalam pekerjaan
pembuatan basement atau saluran.
Beberapa alat berat digunakan untuk menggali tanah dan
front shovel
backhoe
batuan.
Yang termasuk dalam kategori ini adalah front shovel, backhoe,
dragline, dan clamshell.
Pengangkutan material dapat dibagi
menjadi pengangkutan horisontal maupun vertikal.
Truk termasuk dalam alat pengangkutan
horisontal karena material yang
diangkutnya hanya dipindahkan secara horisontal dari satu tempat ke tempat lain. Umumnya alat ini dipakai untuk pengangkutan material lepas (loose
a e a engan ara empu yang relatif jauh.
Truk memerlukan alat lain yang
membantu memuat material ke dalamnya.
Sedangkan crane termasuk di dalam
kategori alat pengangkutan vertikal. Material yang diangkut crane
dipindahkan secara vertikal dari satu elevasi ke elevasi yang lebih tinggi. Jarak jangkau pengangkutan crane relatif kecil.
Yang termasuk dalam
kategori ini adalah
alat yang biasanya
tidak digunakan
sebagai alat
transportasi tetapi
iguna an untu
memindahkan
material dari satu alat
ke alat yang lain.
Loader dan dozer
adalah alat
pemindahan material.
Pada pekerjaan penimbunan
lahan biasanya setelah
dilakukan penimbunan maka pada lahan tersebut perlu dilakukan pemadatan. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan permukaan yang rata dan padat.
Pemadatan juga dilakukan
tamping roller
untu pem uatan a an a tu jalan tanah dan jalan dengan
pengerasan lentur maupun pengerasan kaku.
Yang termasuk sebagai alat
pemadatan adalah tamping roller, pneumatic-tired roller, compactor, dan lain-lain.
pneumatic-tired roller
Alat ini dipakai untuk
mengubah batuan dan mineral alam menjadi suatu bentuk dan ukuran yang diinginkan.
Hasil dari alat ini misalnya
adalah batuan bergradasi, semen, e on, an aspa .
Yang termasuk dalam alat ini
adalah crusher. Alat yang dapat mencampur material untuk
pembuatan beton maupun aspal dikategorikan ke dalam alat pemroses material seperti concrete batch plant dan
Alat digolongkan pada kategori ini karena fungsinya, yaitu untuk menempatkan material pada tempat telah
ditentukan.
Di tempat atau lokasi ini material disebarkan
secara merata dan
concrete spreader
dipadatkan sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditentukan.
Yang termasuk dalam kategori ini adalah concrete spreader, asphalt paver, motor
grader, dan alat pemadat.
asphalt paver
Alat-alat berat dalam pengoperasiannya
dapat dipindahkan dari satu tempat ke
tempat lain atau tidak dapat digerakkan atau
statis.
,
pergerakkannya dapat dibagi atas:
Alat denga Penggera Alat Stat
Alat penggerak merupakan bagian dari alat berat yang menerjemahkan hasil dari mesin menjadi kerja.
Bentuk dari alat penggerak adalah crawler atau roda kelabang dan ban karet.
Sedangkan belt merupakan alat penggerak pada conveyor belt. Untuk beberapa jenis alat berat seperti truk, scraper atau motor
grader, alat penggeraknya adalah ban karet.
- ,
satu dari kedua jenis di atas.
Umumnya penggunaan ban karet dijadikan pilihan karena alat berat dengan ban karet mempunyai mobilitas lebih tinggi
daripada alat berat yang menggunakan crawler.
Alat penggerak ban karet juga menjadi pilihan untuk kondisi permukaan yang baik. Sedangkan pada permukaan tanah yang lembek, basah atau berpori umumnya digunakan alat berat beroda crawler.
Roda Crawler Roda Ban Karet
Roda Ban Karet Roda Crawler Digunakan pada permukaan yang baik
(misalnya pada beton, tanah padat).
Untuk digunakan pada
bermacam-macam jenis permukaan. Bekerja balk pada permukaan yang
menurun dan datar.
Dapat bekerja pada berbagai permukaan.
Cuaca yang basah dapat menyebabkan Dapat bekerja pada tanah yang basah Tabel Perbandingan Antara Alat Beroda Ban Karet dan Beroda Crawler
slip. atau berlumpur.
Bekerja balk untuk jarak tempuh yang
panjang. Mempunyai jarak tempuh yang pendek.
Dipakai untuk mengatasi tanah lepas. Dapat dipakai untuk mengatasi tanah keras, .
Kecepatan alat dalam keadaan kosong tinggi.
Kecepatan alat dalam keadaan kosong rendah.
Alat statis adalah alat berat yang dalam
menjalankan fungsinya tidak berpindah
tempat.
Yang termasuk dalam kategori ini adalah
,
beton maupun untuk aspal serta crusher
plant
1. Waktu Pengerjaan lebih cepat
Mempercepat proses pelaksanaan pekerjaan
terutama pada pekerjaan yang sedang dikejar
target penyelesaiannya.
2. Tenaga besar
Melaksanakan jenis pekerjaan yang tidak dapat
.
3. Ekonomis
Karena alasan efisiensi, keterbatasan tenaga kerja,
keamanan, faktor-faktor ekonomis lainnya.
4. Mutu hasil kerja lebih baik
Dengan memakai peralatan berat mutu hasil kerja
menjadi lebih baik
Pemilihan alat berat dilakukan pada tahap
perencanaan, dimana jenis, jumlah, dan
kapasitas alat merupakan faktor-faktor
penentu. Tidak setiap alat berat dapat dipakai
untuk setiap proyek konstruksi.
Oleh karena itu pemilihan alat berat yang tepat
sangatlah diperlukan. Apabila terjadi kesalahan
dalam pemilihan alat berat maka akan terjadi
keterlambatan didalam pelaksanaan, biaya
proyek yang membengkak, dan hasil yang
tidak sesuai dengan rencana.
Fungsi yang harus dilaksanakan.
Alat berat dikelompokkan berdasarkan fungsinya, seperti untuk menggali, mengangkut, meratakan permukaan dan lain-lain.
Kapasitas peralatan
Pemilihan alat berat didasarkan pada volume total atau berat material yang harus diangkut atau dikerjakan. Kapasitas alat yang dipilih harus sesuai sehingga pekerjaan dapat diselesaikan pada waktu yang telah ditentukan.
Cara operasi
Alat berat dipilih berdasarkan arah (horisontal maupun vertikal) dan jarak gerakan, kecepatan, frekuensi
Pembatasan dari metode yang dipakai.
Pembatasan yang mempengaruhi pemilihan alat berat antara lain peraturan lalu lintas, biaya, dan
pembongkaran. Selain itu metode konstruksi yang dipakai dapat membuat pemilihan alat dapat berubah.
Ekonomi
Selain biaya investasi atau biaya sewa peralatan, biaya operasi dan pemeliharaan merupakan faktor penting didalam pemilihan alat berat.
Jenis proyek
Ada beberapa jenis proyek yang umumnya menggunakan alat berat. Proyek-proyek tersebut antara lain proyek
gedung,pelabuhan, alan, embatan, irigasi, pembukaan hutan, dam, dan lain-lain.
Lokasi proyek.
Lokasi proyek juga merupakan hal lain yang perlu
diperhatikan dalam pemilihan alat berat. Sebagai contoh lokasi proyek didataran tinggi memerlukan alat berat yang berbeda dengan lokasi proyek di dataran rendah.
Jenis dan daya dukung tanah.
Jenis tanah di lokasi proyek dan jenis material yang akan dikerjakan dapat mempengaruhi alat berat yang akan
dipakai. Tanah dapat dalam kondisi padat, lepas, keras, atau lembek.
Kondisi lapangan
Kondisi dengan medan yang sulit dan medan yang baik
merupakan faktor lain yang mempengaruhi pemilihan alat berat.
Perencanaan alat adalah usaha yang
dilakukan untuk,menghitung/memperkirakan
kebutuhan alat, baik jenis, kapasitas, maupun
jumlah yang diperlukan perusahaan, untuk
direncanakan dalam Rencana Kerja Anggaran
Perusahaan (RKAP) maupun Rencana Jangka
Panjang Perusahaan (RJPP).
Dalam merencanakan kebutuhan alat harus
diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Jenis, volume, dan waktu pelaksanaan
pekerjaan.
b. Tuntutan mutu pekerjaan / Rencana Mutu.
c. Metode konstruksi.
d. Ketersediaan alat.
e. Rencana biaya.
Perencanaan detail meliputi jenis, kapasitas, dan
jumlah alat,dilakukan pada saat proyek akan
dimulai, di mana pada tahap ini sudah
mempertimbangkan metode konstruksi
pekerjaan yang sudah disempurnakan.
Setiap proyek yang diperkirakan akan didapat, dan
dilaksanakan di tahun yang akan datang, dibuat
perkiraan kebutuhan alat dengan
mempertimbangkan jenis pekerjaan, metode
konstruksi, kondisi,dan sifat lapangan, volume
,
pekerjaan.
Hasil perkiraan kebutuhan alat tersebut
dikelompokkan kedalam jenis, kapasitas, jumlah
alat, serta perkiraan waktu pemakaian.
Kebutuhan alat ini lebih lanjut diproses di
cabang/wilayah.
Rencana kebutuhan alat divisi merupakan
akumulasi dari rencana kebutuhan alat-alat
proyek yang diperkirakan diperoleh di
wilayah/divisi.
,
dan sumber alat lokal di wilayah operasi
divisi, maka rencana kebutuhan alat divisi
dilaporkan sampai pusat dan rencana yang
diproses lebih lanjut di tingkat pusat.
Rencana kebutuhan alat perusahaan
merupakan akumulasi dari rencana
kebutuhan alat divisi, dengan
memperhitungkan sumber alat lain.
dicantumkan dalam RKAP dan RJPP.
Pembuatan program pengadaan alat bertujuan
agar alat yang dibutuhkan dapat tiba dan
siap beroperasi di tempat pekerjaan tepat
pada saat yang telah ditetapkan dalam Jadwal
Rencana Kerja.
Dengan demikian program tersebut akan
men ang au se uru proses penga aan a at,
mulai dari pemilihan jenis alat sampai alat
tiba ditempat pekerjaan.
Program pengadaan alat berisi rencana detail dari
waktu diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
alat untuk proyek yang akan dilaksanakan.
Program pengadaan alat dibuat berdasarkan
a.
Macam alat (jenis, kapasitas dan jumlah). b. Waktu (mobilisasi, operasi,demobilisasi).c. Waktu kerja tiap alat, (hari kerja, jam kerja lembur). d. Cara Pengadaan (sumber alat)
. , , , ,
pajak).
f. SDM (jumlah operator, mekanik, pelaksana, dan pengawas)' g. Perencanaan jadwal pengadaan suku cadang.
Yang dimaksud dengan mutasi adalah memindahkan
alat milik perusahaan dari tempat/proyek lain, atau
dari pool alat.
Mutasi alat ditetepkan dengan keputusan/persetujuan
direksi. Pengaturan mutasi alat menjadi tanggung
jawab wilayah/divisi yang terlibat,dengan
-masing pihak tidak merasa dirugikan.
Alat dapat dimutasi bilamana alat tersebut dalam
keadaan:
a)
Sedang tidak digunakan (idle)
b)Dalam keadaan siap operasi
c)
Belum/tidak diprogramkan untuk pekerjaan lain
Pengadaan alat dengan cara membuat
sendiri adalah pemenuhan kebutuhan alat
dengan cara membuat, merakit, atau
memodifikasi alat yang ada, sehingga
memenuhi fungsi sebagai alat yang
u u an.
Alat diputuskan untuk dibuat sendiri,
bilamana alat yang sama (milik perusahaan)
tidak ada, atau tidak siap pakai, dan
setelah diperhitungkan lebih menguntungkan
daripada menyewa atau membeli.
Pengadaan alat dengan cara membuat sendiri diputuskan oleh Unit Usaha terkait dengan pertimbangan:
Spesifikasi alat yang diperlukan tersebut tidak bisa diperoleh.
Untuk memudahkan/mempercepat pelaksanaan pekerjaan.
Biaya pengadaan alat yang dibutuhkan sangat mahal, dengan pembuatan/modifi kasi biaya lebih murah.
ua as sama a au e a . Tingkat utilitas alat cukup baik.
Fungsi alat yang diperlukan tersebut memungkinkan untuk dibuat, dirakit atau dimodifikasi sendiri.
Memenuhi persyaratan teknis dan keamanan. Dapat dipersiapkan untuk memenuhi schedule
Ada dua cara pembiayaan untuk pembuatan
alat, yaitu melalui:
a. Beban investasi, jika biaya pengadaan
memenuhi batas investasi,dan fungsi alat
tidak habis disusut dalam umur proyek.
b. Beban di Proyek (BDP), jika fungsi alat sesuai
umur proyek.
Untuk pengadaan alat dengan cara ini, proyek
harus membuat analisis biaya pembuatan alat,
disertai dengan pertimbangan, dan latar
belakang mengapa alat harus dibuat, dan
diajukan ke unit usaha (divisi ) untuk
Pengadaan alat dengan cara sewa extern adalah pemenuhan kebutuhan alat dengan menyewa dari perusahaan pemilik alat dilengkapi dengan perjanjian sewa menyewa antara pemilik, dan penyewa alat.
Keputusan untuk sewa extern berada di unit usaha/proyek terkait. Beberapa pertimbangan untuk memutuskan pengadaan alat dengan
sewa extern, antara lain:
a. Alat segera akan dipakai, sedangkan alat yang dimaksud tidak tersedia.
b. Tidak ada alat milik perusahaan yang siap pakai untuk proyek bersangkutan.
c. Tidak ekonomis, bila di datangkan dari unit usaha lain. d. Tidak layak (feasible) untuk investasi, maupun leasing. e. Tidak mungkin, atau terlalu mahal bila dibuat sendiri. f. Jumlah biaya sewa lebih kecil dari harga alat biladibeli.
Pengadaan alat dengan cara disediakan owner
adalah pemenuhan kebutuhan alat dengan
perjanjian peminjaman/pemakaian sewa antara
unit usaha dengan owner yang menyediakan
alat.
proyek yang bersangkutan menyebutkan
adanya penyediaaan alat oleh owner.
Urutan tindakan pengadaan alat dengan cara
disediakan oleh owner, mengikuti prosedur
pengadaan alat yang ditetapkan oleh pemberi
kerja.
Pengadaan alat dengan cara investasi
adalah pemenuhan kebutuhan alat dengan
cara membeli dari pabrik, dealer, agen,
toko,atau pemilik alat dengan
kepemilikan. Alat yang dibeli dapat dalam
kondisi baru atau yang sudah direkondisi.
a.Dengan membeli alat tersebut,kelayakan ekonomi( feasibility) proyek masih baik
b. Terdapat kepastian/peluang besar untuk mengoperasikan alat tersebut dalam angka panjang.
c. Unit usaha mampu menyediakan dana untuk membeli
dengan tidak menggunggu cashflow dalam jangka panjang. d. Untuk peremajaan (replacement) alat yang tingkat
pemakaiannya tinggi.
e. Untuk pemakaian dalam waktu tertentu dan di juga setelah selesai pemakaian.
Pengadaan alat dengan cara ini, klausul
penjualan alat kembali setelah proyek selesai
sudah dibicarakan pada saat pembelian.
Artinya alat sudah diperhitungkan untuk dipakai
pada satu proyek saja.
arga pen ua an a a
apa
per ung an
untuk menambah laba atau mengurangi
kerugian apabila proyek rugi.
Umumnya sistem ini dipakai pada proyek-proyek
joint operation yang tidak mau pusing
masalah investasi alat, sedangkan kalau
menyewa mahal.
Pengadaan alat dengan cara sewa beli
(leasing) adalah pemenuhan kebutuhan alat
dengan cara menyewa dari perusahaan leasing
dalam kurun waktu tertentu, dan pada akhir
sewa alat menjadi milik penyewa atau dijual
sebelum waktu leasing berakhir. Alat yang
,
yang sudah direkondisi
Cara leasing ditempuh bila unit usaha mengalami
kesulitan pembayaran secara tunai, tetapi cash
flow dari hasil operasi alat cukup baik, sehingga
mampu mendukung untuk melakukan sewa beli.
Dokumen asli kepemilikan alat diarsipkan di Biro
SekretariatPerusahaan.
Setiap proyek konstruksi memerlukan
beberapa jenis alat berat, namun tidak
mencakup semua alat berat yang ada.
Jenis-jenis proyek yang pada umumnya
mengguna an a at erat a a a proye
gedung, pelabuhan,jalan, dam, irigasi, dan
lain-lain
Alat berat yang umum dipakai dalam proyek gedung adalah alat pemancang tiang pondasi (pite driving), alat penggali (backhoe) untuk penggalian basement, crane untuk
pemindahan vertikal, truck,
, - .
Concrete mixer digunakan
sebagai pencampur adukan
beton dan concrete mixer truck sebagai pengangkut campuran beton.
Alat pemadat uga.sering
digunakan untuk pemadatan di sekitar basement.
Proyek jalan pada umumnya menggunakan alat gali, truk, dozer, grader,alat pemadat, loader, dan lain-lain.
Alat gali digunakan untuk menggali saluran di sekitar badan jalan. Dozer berfungsi untuk mengupas
tanah da
Grader untuk membentuk permukaan tanah.
Loader digunakan sebagai pemuat tanah ke dalam truk.
lentur digunakan asphalt mixing plant yang berfungsi untuk mencampurkan bahan campuran aspal yang kemudian disebarkan, diratakan dan dipadatkan
dengan menggunakan asphalt finisher.
Sedangkan untuk pengerasan kaku beton diolah dengan
menggunakan concrete batching plant yang kemudian
dipindahkan dengan
Alat berat yang digunakan untuk proyek jembatan antara lain adalah alat pemancang pondasi, alat penggali, crane, truck, concrete mixer atau concrete mixer truck, alat pemadat, dan lain-lain.
Proyek bendungan pada umumnya menggunakan alat penggali tanah, crane, truck, concrete mixer
truck, alat pemadat tanah, loader, buldozer,grader. Alat penggali tanah yang
umum di akai untuk proyek dam berupa backhoe.
Concrete mixer digunakan untuk mencampurkan bahan pembuatan beton yang dipakai untuk
pembuatan dinding penahan tanah.