• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisa kebutuhan air waduk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "analisa kebutuhan air waduk"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB VII

BAB VII

KEBUTUHAN AIR

KEBUTUHAN AIR

Manfaat utama dari waduk Salomekko adalah untuk irigasi sehingga kebutuhan yang Manfaat utama dari waduk Salomekko adalah untuk irigasi sehingga kebutuhan yang diperhitungkan hanya untuk irigasi. Irigasi yang diperhitungkan selama ini hanya untuk diperhitungkan hanya untuk irigasi. Irigasi yang diperhitungkan selama ini hanya untuk pertanian padi dan palawija, untuk kepentingan selain itu seperti kolam ikan dan pertanian padi dan palawija, untuk kepentingan selain itu seperti kolam ikan dan perkebunan belum dimasukkan.

perkebunan belum dimasukkan.

7.1

7.1 FAKTOR

FAKTOR KEBUTUHAN

KEBUTUHAN AIR

AIR

Faktor-faktor yang mempengaruhi hitungan kebutuhan irigasi meliputi luas areal, hujan Faktor-faktor yang mempengaruhi hitungan kebutuhan irigasi meliputi luas areal, hujan efektif, evapotranspirasi, perkolasi, faktor jenis dan pertumbuhan tanaman (Kc), masa efektif, evapotranspirasi, perkolasi, faktor jenis dan pertumbuhan tanaman (Kc), masa pengolahan tanah serta penggantian genangan.

pengolahan tanah serta penggantian genangan.

7.1.1

7.1.1 Adopsi Adopsi dari dari KPKP

Sebagian faktor kebutuhan air merupakan ketentuan yang terdapat dalam Kriteria Sebagian faktor kebutuhan air merupakan ketentuan yang terdapat dalam Kriteria Perencanaan (KP) Irigasi khususnya KP 01, seperti berikut ini.

Perencanaan (KP) Irigasi khususnya KP 01, seperti berikut ini. 1.

1. Faktor Jenis Faktor Jenis dan pertudan pertumbuhan mbuhan tanaman tanaman (Kc), perio(Kc), periode ½ bulde ½ bulanan:anan: a.

a. Padi Padi umur umur pendek pendek : : 1.10, 1.10, 1.10, 1.10, 1.05, 1.05, 1.05, 1.05, 0.95, 0.95, 0.00.0 b.

b. Padi Padi umur umur panjang panjang : : 1.10, 1.10, 1.10, 1.10, 1.10, 1.10, 1.10, 1.10, 1.10, 1.10, 1.05, 1.05, 0.95, 0.95, 0.00.0 c.

c. Palawija Palawija (kedelai) (kedelai) : : 0.50, 0.50, 0.75, 0.75, 1.00, 1.00, 1.00, 1.00, 0.82, 0.82, 0.450.45 2.

2. Pengolahan Pengolahan tanah tanah : : Penjenuhan Penjenuhan 200 200 mm, mm, penggenangan penggenangan 50 50 mm mm selainselain penguapan dan perkolasi.

penguapan dan perkolasi. 3.

3. PenggantPenggantian ian genangan genangan : : 50 50 mm mm pada pada 1 1 bulan bulan dan dan 2 2 bulan bulan setelah setelah tanam.tanam.

Tanah di DAS Salomekko termasuk dalam klasifikasi Tanah Mediteran Coklat Kelabuan Tanah di DAS Salomekko termasuk dalam klasifikasi Tanah Mediteran Coklat Kelabuan yang merupakan pelapukan dari batu

yang merupakan pelapukan dari batu gamping, permeabiiligamping, permeabiilitasnya rendah. tasnya rendah. Harga perkolasiHarga perkolasi diambil 2 mm.

diambil 2 mm.

7.1.2

7.1.2 Luas Luas Areal Areal IrigasiIrigasi

Daerah irigasi yang akan mendapat air dari

Daerah irigasi yang akan mendapat air dari waduk Salomekko adalah DI Salomekko yangwaduk Salomekko adalah DI Salomekko yang berada di kanan-kiri sungai Salomekko. Dalam DI tersebut ada areal yang dilayani oleh berada di kanan-kiri sungai Salomekko. Dalam DI tersebut ada areal yang dilayani oleh bendung Baruttung sehingga layanan dari waduk bersifat suplesi.

bendung Baruttung sehingga layanan dari waduk bersifat suplesi. Daerah Irigasi yang akan dilayani oleh waduk Salomekko meliputi: Daerah Irigasi yang akan dilayani oleh waduk Salomekko meliputi:

DI

DI Salomekko Salomekko kanan kanan 723 723 haha DI

DI Salomekko Salomekko kiri kiri 891 891 haha DI

DI Baruttung Baruttung 108 108 haha Jumlah

(2)

7.1.3 Hujan Efektif

Hujan efektif dihitung berdasar hujan rata-rata areal irigasi 80% terlampaui (R 80) dengan periode setengah bulanan. Hujan rata-rata dihitung dari 2 stasiun pengukur hujan dengan cara rata-rata aritmatik. Stasiun-stasiun hujan yang datanya dipakai adalah Biccoing (1987  – 2010), Manera (1981  – 2010) tetapi hanya diambil periode yang sama dengan Biccoing. Perhitungan 80% terlampaui dengan dasar bulanan (basis month). Sedangkan efektifitas bagian yang dapat dipakai oleh tanaman berdasar KP 01 untuk sawah dipakai faktor 0,7 dan untuk palawija dipakai faktor 0,5.

Berikut ini dalam tabel dan gambar ditampilkan hujan rata-rata bulanan, hujan 80% terlampaui dan hujan efektif untuk irigasi sawah dan palawija sebagai dasar perhitungan kebutuhan air irigasi.

Tabel 7.1 Hitungan hujan bulanan 80% terlapaui

Probabilitas 80% terlampaui, basic month

Urutan Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

1 46 30 85 135 289 75 62 0 0 0 2 45 2 55 50 88 172 291 215 130 4 0 0 3 57 3 75 55 88 215 325 263 143 24 1 0 19 73 4 88 73 109 297 368 266 230 28 1 7 21 100 5 97 77 137 331 400 323 247 37 5 12 45 103 6 110 78 146 357 400 338 263 58 5 21 47 117 7 125 99 166 365 416 425 310 68 16 26 71 127 8 132 100 200 445 465 429 312 84 17 41 75 129 9 148 108 203 447 469 437 333 90 17 45 76 142 10 152 111 203 489 496 509 379 116 18 51 80 144 11 156 127 222 505 625 582 385 123 23 51 83 148 12 161 149 227 506 637 585 426 133 23 66 108 154 13 170 173 252 547 680 617 441 141 24 105 135 165 14 172 175 262 564 687 653 463 151 34 106 155 183 15 200 178 272 566 835 712 492 169 44 113 171 184 16 225 181 285 569 854 771 499 193 44 115 174 204 17 229 182 292 603 862 791 505 211 77 126 177 229 18 242 195 315 629 886 802 505 231 80 143 184 239 19 252 210 343 684 886 855 506 255 103 152 199 264 20 264 210 364 709 939 984 517 268 155 267 202 274 21 266 231 380 748 1010 1098 536 367 195 299 207 277 22 282 249 488 816 1083 1199 583 424 238 320 238 288 23 331 261 489 881 1328 1262 733 544 695 384 267 326 24 426 353 526 926 1390 1298 763 584 817 479 862 938 Rata-rata 184 152 256 521 693 645 407 179 110 122 150 205 0 100 200 300 400 500 600 700 800

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

Hujan Rata-rata dan Hujan Efektif 

Rata-rata 80% terlampaui Efektif u/ padi Efektif u/ palawija

(3)

Tabel 7.2 Hujan Rata-rata Bulanan, Hujan 80% Terlampaui dan Hujan Efektif 

Bulan Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Rata-rata 97 77 137 331 400 323 247 37 5 12 45 103 R≤80% 68 63 242 274 214 339 233 25 27 58 160 51 0,7 R 48 44 169 192 150 237 163 18 19 41 112 36 0,5 R 24 22 85 96 75 119 82 9 9 20 56 18 7.1.4 Evapotranspirasi

Evapotranspirasi dihitung dengan rumus Penman Modifikasi dari data klimatologi. Periode yang digunakan adalah setangah bulanan. Stasiun Klimatologi yang dipakai adalah  Awangpone. Berikut ini tabel hitungan Penman Modifikasi dalam periode setengah

bulanan tetapi tidak ditampilkan secara utuh, hanya ditampilkan data dan hasilnya. Tabel 7.3 Hitungan Evapotranspirasi

Lokasi : Stasiun Awangpone

Posisi : 4.5 LS 106.45 BT Elevasi : 10 m Simbol T RH U N n ET0 ET0 Jan 1 28.54 93.86 71.28 12.23 6.01 4.65 69.73 Jan 2 28.54 93.86 71.28 12.23 6.01 4.65 74.37 Peb 1 28.46 94.20 47.28 12.15 5.59 4.54 68.13 Peb 2 28.46 94.20 47.28 12.15 5.59 4.54 59.04 Mar 1 28.51 93.56 58.93 12.02 5.91 4.64 69.62 Mar 2 28.51 93.56 58.93 12.02 5.91 4.64 74.26  Apr 1 28.19 94.72 57.96 11.91 5.91 4.34 65.03  Apr 2 28.19 94.72 57.96 11.91 5.91 4.34 65.03 Mei 1 28.05 95.25 64.23 11.78 6.38 4.11 61.69 Mei 2 28.05 95.25 64.23 11.78 6.38 4.11 65.81 Jun 1 27.43 94.76 69.01 11.75 6.20 3.82 57.37 Jun 2 27.43 94.76 69.01 11.75 6.20 3.82 57.37 Jul 1 27.04 93.98 94.21 11.78 6.67 3.94 59.08 Jul 2 27.04 93.98 94.21 11.78 6.67 3.94 63.02  Ags 1 27.21 91.36 116.20 11.85 7.66 4.66 69.90  Ags 2 27.21 91.36 116.20 11.85 7.66 4.66 74.56 Sep 1 27.71 89.78 119.20 11.98 7.96 5.16 77.46 Sep 2 27.71 89.78 119.20 11.98 7.96 5.16 77.46 Okt 1 28.38 89.23 114.71 12.08 8.31 5.54 83.04 Okt 2 28.38 89.23 114.71 12.08 8.31 5.54 88.57 Nop 1 28.80 90.48 85.16 12.23 7.62 5.34 80.10 Nop 2 28.80 90.48 85.16 12.23 7.62 5.34 80.10 Des 1 28.60 92.35 60.77 12.24 5.25 4.38 65.70 Des 2 28.60 92.35 60.77 12.24 5.25 4.38 70.08 Setengah Bulanan Suhu 15 Harian Rerata (0C) Kelembaban Relatif Rerata (%) Kecepatan Angin (km/hari) Durasi Matahari Maksimum (jam/hari) Durasi Matahari Rerata (jam/hari) Evapo-transpirasi (mm/hari) Evapo-transpirasi (mm/15 hari)

(4)

7.2 HITUNGAN KEBUTUHAN AIR

Kebutuhan irigasi di lahan selain dipengaruhi faktor-faktor di atas juga dipengaruhi pola tanam yang menyangkut jenis tanamannya dan tata tanam yang menyangkut lokasi dan waktu mulai tanam.

7.2.1 Pola Tanam

Berdasar “Petunjuk Operasi dan Pemeliharaan Daerah Irigasi Salomekko (O&P Manual)” Nippon Koei 1997, Pola Tanam yang dianjurkan adalah Padi  – Palawija. Padi ditanam pada musim hujan yaitu mulai Mei sampai September, sedangkan palawija ditanam pada musim kemarau yaitu dari bulan Desember sampai Maret.

Gua mengetahui seberapa besar kemungkinan pemanfaatan air waduk secara lebih optimal maka perlu ditinjau beberapa alternatif pola tanam. Pola tanam yang dicoba dibahas ditampilkan pada tabel berikut.

Tabel 7.4 Skenario Pola Tanam

Skenario MT I MT II

No. Kode Tanaman Umur (bulan) Bagian Luas Tanaman Umur (bulan) Bagian Luas 1 Pd4 - Pd3 Padi 4 100% Padi 3 100% 2 Pd3 - Pd3 Padi 3 100% Padi 3 100% 3 Pd3 - Pd4 Padi 3 100% Padi 4 100% 4 Plw3 - Pd3 Palawija 3 100% Padi 3 100% 5 Plw3 - Pd4 Palawija 3 100% Padi 4 100% 6 Pd3Plw3 -Pd3 Padi 3 50% Padi 3 100% Palawija 3 50% 7 Pd3Plw3 -Pd4 Padi 3 50% Padi 4 100% Palawija 3 50% 8 Pd4Plw3 -Pd3 Padi 4 50% Padi 3 100% Palawija 3 50% 9 Pd4Plw3 -Pd3 Padi 4 50% Padi 4 100% Palawija 3 50% 7.2.2 Tata Tanam

Tata tanam mengatur lokasi dan awal tanam, yang dalam hal ini berkait dengan ketersediaan air, agar dapat memberi manfaat yang optimal. Berdasar pola hujan DAS Salomekko yang termasuk tipe lokal, sebenarnya kurang tepat untuk disebut Musim Tanam Penghujan dan Musim Tanam Kemarau. Di lapangan musim tanam I adalah kemarau yaitu sekitar bulan Desember sampai Maret, musim tanam II adalah penghujan

(5)

tidak ditanami (bera), atau kalau ada yang tanam hanya sebagain kecil. Dalam studi ini, penamaan musim tanam menggunakan sebutan Musim Tanam I dan Musim Tanam II yang masing-masing dapat disebut musim kemarau karena hujan rata-rata bulanan < 150 mm dan musim penghujan karena hujan rata-rata bulanan > 150 mm.

Skenario pola tanam yang dievaluasi cukup banyak yaitu 9 alternatif, sedangkan pada masing-masing skenario dicoba-coba awal tanamnya hingga didapat kebutuhan suplai irigasi minimum. Mulai bulan November meskipun masih musim kemarau tetapi sudah mulai basah akibat terpengaruh musim hujan sisi barat daratan yang berpola monsoon.  Awal musim tanam I yang dicoba dimulai dari November I setelah panen langsung

bersambung dengan musim tanam II. Masing-masing bergeser per periode ½ bulanan hingga didapat volume kebutuhan irigasi tahunan yang minimum yang ditandai dengan naiknya kembali volume kebutuhan per-tahun. Mengingat bahwa untuk DI Salomekko akan ada pergeseran awal tanam sekitar 1 bulan maka volume kebutuhan minimum yang diambil adalah 2 periode berurutan yang minimum.

7.2.3 Hitungan dan Hasilnya

Kebutuhan irigasi di Intake dihitung dari kebutuhan di lahan dikalikan Luas Areal dan dibagi Efesiensi Irigasinya. Efisiensi irigasi diambil 0,65, sesuai KP. Dalam hitungan ini  juga dipertimbangkan adanya golongan praktis yang terjadi karena kemampuan petani

dalam mengolah lahan.

Perhitungan dilakukan dalam spreadsheet standar yang telah umum dipakai dengan periode setengah bulanan. Contoh spreadsheet hitungan kebutuhan air seluruh DI (1722 ha) dan rangkuman kebutuhan irigasi dalam periode bulanan ditampilkan dalam lampiran. Berikut ini ditampilkan sebagian dari spreadsheet hitungan dan rangkuman hasil dalam volume pertahun, tampak volume terkecil adalah ubtuk pola tanam Palawija – Padi.

(6)

Tabel 7.5 Contoh Spreadsheet hitungan kebutuhan air irigasi.

Jan Feb Mart Apr Mei Jun Jul Agt

1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 ETo (mm/hr) 4.66 4.66 4.55 4.55 4.65 4.65 4.34 4.34 4.12 4.12 3.83 3.83 3.95 3.95 4.67 P (mm/hr) 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 Reff Paddy (mm/hr) 2.41 1.99 1.89 1.97 2.68 3.48 6.43 9.01 9.52 8.58 9.41 5.67 7.79 3.51 0.81 Reff Palawija (mm/hr) 1.72 1.42 1.35 1.41 1.91 2.49 4.60 6.43 6.80 6.13 6.72 4.05 5.56 2.51 0.58 Eo = Eto * 1.1 (mm/hr) 5.12 5.12 5.01 5.01 5.12 5.12 4.78 4.78 4.53 4.53 4.22 4.22 4.34 4.34 5.13 M = Eo + P (mm/hr) 7.12 7.12 7.01 7.01 7.12 7.12 6.78 6.78 6.53 6.53 6.22 6.22 6.34 6.34 7.13 T hr 30.00 30.00 30.00 30.00 30.00 30.00 30.00 30.00 30.00 30.00 30.00 30.00 30.00 30.00 30.00 S mm 250.0 250.0 250.0 250.0 250.0 250.0 250.0 250.0 250.0 250.0 250.0 250.0 250.0 250.0 250.0 K = M * T / S 0.85 0.85 0.84 0.84 0.85 0.85 0.81 0.81 0.78 0.78 0.75 0.75 0.76 0.76 0.86 LP = M * ek/ ( ek-1 ) (m m/hr) 12.40 12.40 12.32 12.32 12.39 12.39 12.18 12.18 12.02 12.02 11.82 11.82 11.90 11.90 12.40 Cropping Pattern Crop Coef. Kc : - Crop season I : paddy

Area Factor 

Kc with Area Factor  - - - --CropseasonII:paddy 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0 -1.1 1.10 1.05 1.05 0.95

-Area Factor  0.50 0.5 0.50 0.5 0.50 0.5

0.5 0.50 0.5 0.50 0.5 0.50

Kc with Area Factor  - - - 0.55 1.10 1.08 1.05 1.00 0.48 -- Crop Seasion I: Palawija 0.50 0.75 1.00 1 0.82 0.45

0.5 0.75 1 1.00 0.82 0.45

Area Factor  0.50 0.5 0.50 0.5 0.50 0.5 0.5 0.50 0.5 0.50 0.5 0.50

Kc with Area Factor  0.25 0.63 0.88 1.00 0.91 0.64 0.23 - - - -Land Preparation LP

- Crop season I : paddy

Area Factor 

LP with Area Factor  (mm/hr) - - - - - - - - - - - - - -

--CropseasonII:paddy 12.18 12.18 12.18 12.02

Area Factor  0.50 0.50 0.50 0.50

LP with Area Factor  (mm/hr) - - - 6.09 12.18 6.01 - - - -Consumtive use ETc with Area Factor

- Crop season I : paddy (mm/hr) - - - -- Crop season II: paddy (mm/hr) - - - 2.27 4.53 4.12 4.02 3.95 1.87 -- Crop Seasion I: Palawij a (m m/hr) 1.16 2.91 3.98 4.55 4.23 2.95 0.98 - - - -Percolation with Area Factor

- Crop season I : paddy (mm/hr) - - - -- Crop season II: paddy (mm/hr) - - - 1.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 1.00 - Crop Seasion I: Palawija (mm/hr)

Water Layer Replacement

3.30 3.30 3.30 3.30

Area Factor  0.50 0.50

0.50 0.50

WLR with Area Factor  (mm/hr) - - - 1.65 1.65 1.65 1.65 -NFR

- Crop season I : paddy (mm/hr) - - - -- Crop season II: paddy (mm/hr) - - - 3.17 - - - 2.00 - 2.01 -- Crop Seasion I: Palawija (mm/hr) - 1.49 2.63 3.14 2.32 0.46 - - - -- Crop season I : paddy (lt/dt/ha) - - - -- Crop season II: paddy (lt/dt/ha) - - - 0.37 - - - 0.23 - 0.23 -- Crop Seasion I: Palawij a (l t/dt/ha) - 0.17 0.30 0.36 0.27 0.05 - - - -Total (lt/dt/ha) - 0.17 0.30 0.36 0.27 0.05 - 0.37 - - - 0.23 - 0.23 -DR

- Crop season I : paddy (lt/dt/ha) - - - -- Crop season II: paddy (lt/dt/ha) - - - 0.56 - - - 0.36 - 0.36 -- Crop Seasion I: Palawij a (l t/dt/ha) - 0.27 0.47 0.56 0.41 0.08 - - - -Total (lt/dt/ha) - 0.27 0.47 0.56 0.41 0.08 - 0.56 - - - 0.36 - 0.36 -Diversion Discharge (m3/dt)

- Crop season I : paddy 0% - - - -- Crop season II: paddy 100% 0 - 0 - 0 - 0 0.97 0 - 0 0.61 0 0.62 0 - Crop Seasion I: Palawija 100% - 0.46 0.81 0.96 0.71 0.14 - - -

-Total (m3/dt) - 0.46 0.81 0.96 0.71 0.14 - 0.97 - - - 0.61 - 0.62

-IrrgationArea = 1,722 ha

Max. Diversion Requirement = 0.56 lt/dt/ha Average Discharge = 0.22 m3/dt Max. Diversion Discharge = 0.97 m3/dt Annual Irrigation Volume = 6.94 juta m3

Tabel Kebutuhan Irigasi DI Salomekko Uraian    B  a   s    i  c    D  a    t  a MT I Palawija LP MT II Padi

(7)

Tabel 7.6 Rangkuman Hitungan Kebutuhan Air Irigasi

Debit Maks. Rata-rata Volume Pertahun

Awal MT I Awal MT II m3/det m3/det juta m3

1 Padi (4 bln-100%) - Padi (3 bln-100%) a November I April I 3.64 0.82 25.80 b November II April II 2.87 0.87 27.30 c DesemberI MeiI 2.30 0.73 23.04 d Desember II Mei II 2.37 0.76 24.03 2 Padi (3 bln-100%) - Padi (3 bln-100%) a November I Maret I 3.64 0.82 25.82 b November II Maret II 2.87 0.72 22.68 c Desember I April I 2.04 0.50 15.67 d Desember II April II 2.02 0.51 16.12 3 Padi (3 bln-100%) - Padi (4 bln-100%) a November I Maret I 3.64 0.85 26.81 b November II Maret II 2.87 0.80 25.23 c Desember I April I 2.04 0.65 20.43 d Desember II April II 2.41 0.69 21.63 4 Palawija (3 bln-100%) - Padi (3 bln-100%) a November I Maret I 3.17 0.50 15.85 b November II Maret II 2.98 0.40 12.76 c Desember I April I 2.73 0.34 10.79 d Desember II April II 1.76 0.28 8.69 e JanuariI MeiI 0.97 0.22 6.94 f JanuariII MeiII 1.55 0.29 9.26 5 Palawija (3 bln-100%) - Padi (4 bln-100%) a November I Maret I 3.17 0.50 15.90 b November II Maret II 2.98 0.41 12.82 c Desember I April I 2.73 0.37 11.78 d Desember II April II 1.76 0.28 8.69 e JanuariI MeiI 1.80 0.37 11.77 f JanuariII MeiII 2.41 0.47 14.77

6 Padi 50% & Palawija 50% (3 bln) - Padi (3 bln-100%)

a November I Maret I 2.73 0.59 18.47

b November II Maret II 1.76 0.34 10.68

c Desember I April I 1.45 0.37 11.56

d Desember II April II 1.55 0.42 13.15

7 Padi 50% & Palawija 50% (3 bln) - Padi (4 bln-100%)

a November I Maret I 2.73 0.62 19.46

b November II Maret II 1.76 0.42 13.23

c Desember I April I 1.80 0.52 16.38

d Desember II April II 2.41 0.59 18.66

8 Padi 50% 4 bln & Palawija 50% 3 bln - Padi (4 bln-100%)

a November I April I 2.22 0.53 16.79

b November II April II 1.55 0.44 13.74

c DesemberI MeiI 2.30 0.57 18.00

d Desember II Mei II 2.37 0.65 20.51

9 Padi 50% 4 bln & Palawija 50% 3 bln - Padi (4 bln-100%)

a November I April I 2.22 0.69 21.61

b November II April II 2.41 0.61 19.24

c DesemberI MeiI 2.44 0.76 24.03

d Desember II Mei II 2.80 0.85 26.66

Gambar

Tabel 7.1 Hitungan hujan bulanan 80% terlapaui
Tabel 7.2 Hujan Rata-rata Bulanan, Hujan 80% Terlampaui dan Hujan Efektif 
Tabel 7.4 Skenario Pola Tanam
Tabel 7.6 Rangkuman Hitungan Kebutuhan Air Irigasi

Referensi

Dokumen terkait

Disahkan dalam rapat Pleno PPS tanggal 26 Februari 2013 PANITIA PEMUNGUTAN SUARA. Nama

Oleh karena itu bagi lembaga pendidikan yang mengembangkan pendidikan vokasi tidak perlu minder dan kemudian mengubah menjadi pendidikan akademik, karena akan

The aim of this study are to analyze the text of female sexuality articles that realized in the women magazines (i.e. vocabulary, grammar, cohesion and text

Aplikasi yang dihasilkan pada penelitian ini sudah menerapkan perancangan yang telah dilakukan seperti: (1) aplikasi ini dapat mengidentifikasi kondisi anak dan remaja

Rahyono (2003) menyatakan intonasi sebuah bahasa memiliki keteraturan yang telah dihayati bersama oleh para penuturnya.Penutur sebuah bahasa tidak memiliki kebebasan yang

Mengevaluasi struktur internal dari suatu tes berarti mengevaluasi validitas secara keseluruhan. Struktur internal ini sama dengan validitas konstrak. Struktur

Hasil dari penelitian ini yaitu; (1) menghasilkan komik yang memiliki karakteristik berbasis desain grafis, dan berisi materi Besaran dan Satuan SMP kelas VII SMP, dan

Langkah pengerjaannya adalah pembuatan database di MySQL, migrasi dari data yang sebagian ada di Microsoft Excel ke MySQL, menyiapkan web server apache, membuat